2. Bagaimana cara mendapatkan malam Lailatul Qadar? Apa saja ibadah yang dilakukan pada malam tersebut?
Perlu diketahui bahwa Lailatul Qadar itu terjadi dari waktu malam dimulai yaitu tenggelamnya matahari hingga terbit
fajar shuhuh.
Dalil akan hal ini adalah firman Allah Ta’ala,
ٍرْهَش ِفْلَأ ْنِم ٌْريَخ ِرْدَقْال ُةَلْيَل
(
3
)
ٍ
رْمَأ ِِّلُك ْنِم ْمِهِِّب َر ِنْذِإِب اَهيِف ُحوُّالر َو ُةَكِئ َ
َلَمْال ُلََّزنَت
(
4
)
ِ
رْجَفْال ِعَلْطَم ىَّتَح َيِه ٌم َ
َلَس
(
5
)
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan
izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 3-5)
Bagaimana Cara Menghidupkan Malam Lailatul Qadar?
Adapun yang dimaksudkan dengan menghidupkan lailatul qadar adalah menghidupkan mayoritas malam dengan
ibadah dan tidak mesti seluruh malam.
Ada ulama yang mengatakan bahwa menghidupkannya bisa hanya sesaat.
Sebagaimana dinukil oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai
pada Ibnu ‘Abbas disebutkan,
ِف َحْبُّصال َيِِّلَصُي ْنَأ ىَلَع ُم ِزْعَي َو ٍةَعاَمَج يِف َءَاشِعال َيِِّلَصُي ْنَأِب ُلُصْحَي َاهَءاَيْحِإ َّنَأ
ٍةَعاَمَج ي
“Menghidupkan lailatul qadar bisa dengan melaksanakan shalat Isya’ berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan
shalat Shubuh secara berjama’ah.”
Dikatakan oleh Imam Malik dalam Al-Muwatha’, Ibnul Musayyib menyatakan,
اَهْنِم ِهِِّظَحِب َذَخَأ ْدَقَف ـ ٍةَعاَمَج يِف يِنْعَي ـ ِرْدَقال َةَلْيَل َدِهَش ْنَم
“Siapa yang menghadiri shalat berjama’ah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari
menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut.”
Dalam perkataan Imam Syafi’i yang qadim (yang lama),
اَهْنِم ِهِِّظَحِب َذَخَأ ْدَقَف ِرْدَقال َةَلْيَل َحْبُّصال َو َءَاشِعال َدِهَش ْنَم
“Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya’ dan shalat Shubuh pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian
dari malam tersebut.” Semua perkataan di atas diambil dari Lathaif Al-Ma’arif, hal. 329.
3. Amalan pada Malam Lailatul Qadar
Menghidupkan malam lailatul qadar pun bukan hanya
dengan shalat, bisa pula dengan dzikir dan tilawah Al
Qur’an.
Namun amalan shalat lebih utama dari amalan
lainnya di malam lailatul qadar berdasarkan hadits
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
ِفُغ اًباَسِتْاح َو اًناَميِإ ِ
رْدَقْال َةَلْيَل َامَق ْنَم
ِهِبْنَذ ْنِم ََّمدَقَت اَم ُهَل َر
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam
lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari
Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan
diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Bisa juga kita mengamalkan do’a yang pernah
diajarkan oleh Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa
sallam jikalau kita bertemu dengan malam Lailatul
Qadar yaitu do’a: “Allahumma innaka ‘afuwwun
tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni” (Ya Allah, Engkau Maha
Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta
maaf, karenanya maafkanlah aku).
َأ َرَأ ِ َّ
َّللا َلوُس َر اَي ُتْلُق ْتَلاَق َةَشِئاَع ْنَع
َل ٍةَلْيَل ُّىَأ ُتْمِلَع ْنِإ َْتي
ُلوُقَأ اَم ِ
رْدَقْال ُةَلْي
ُّب ِحُت ٌّوُفَع َكَّنِإ َّمُهَّالل ىِلوُق َلاَق اَهيِف
ىِِّنَع ُْفعاَف َوْفَعْال
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku
pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu
bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas
apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul
‘afwa fa’fu’anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha
Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan
maaf—menghapus kesalahan–, karenanya
maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR.
Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa
At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan
shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
hadits ini shahih).
Berarti amalan pada malam lailatul qadar bisa
dengan:
Perbanyak shalat sunnah
Perbanyak do’a: Allahumma innaka ‘afuwwun
tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni
Perbanyak tilawah Al-Qur’an
Perbanyak dzikir
Semoga kita dimudahkan meraih keutamaan Lailatul