Dokumen tersebut merangkum hasil pengamatan terhadap keanekaragaman primata di kebun binatang Taman Rimba Jambi. Pengamatan menunjukkan adanya empat jenis primata yaitu ungko, siamang, monyet ekor panjang, dan beruk, dengan ciri-ciri khas masing-masing.
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
menganalisis keanekaragaman primata di kebun binatang taman rimba jambi
1. MENGANALISIS KEANEKARAGAMAN PRIMATA DI KEBUN
BINATANG TAMAN RIMBA JAMBI
Oleh: Arifatul Hidayatullah (A1C415019)
ABSTRAK
Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam
(variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai
tingkatan makhluk hidup. Primata adalah mamalia yang menjadi anggota ordo
biologi Primates. Di dalam ordo ini termasuk lemur, tarsius, monyet, kera, dan
juga manusia. Kata ini berasal dari kata bahasa Latin primates yang berarti
"yang pertama, terbaik, mulia". Tujuan dari praktikum ini yakni mahasiswa dan
mahasiswi mengetahui keanekaragaman hayati hewan primata yang ada di
taman rimba, mengetahui mengapa bisa disebut sebagai hewan primata, lalu
mampu mengetahui ciri-ciri hewan primata. Metode yang digunakan yakni
dengan cara melakukan pengamatan di satu lokasi yaitu di kebun binatang
taman rimba Jambi. Ciri – ciri pada hewan primata ialah memiliki lima jari,
bentuk gigi yang sama dan rancangan tubuh primitif, pada kuku jari nya
memiliki kekhasan yaitu ibu jari dengan arah yang berbeda. Dalam primata,
kombinasi dari ibu jari berlawanan, jari kuku pendek (bukan cakar) dan jari
yang panjang dan menutup ke dalam adalah sebuah relik dari posisi jari
moyangnya pada masa lalu yang barangkali menghuni pohon. Semua primata,
bahkan yang tidak memiliki sifat yang biasa dari primata lainnya, memiliki
karakteristik arah mata yang bersifat stereoskopik (memandang ke depan, bukan
ke samping) dan postur tubuh tegak.
Kata kunci : Keanekaragaman hayati, Primata
2. I. PENDAHULUAN
Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk
hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem
akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan
bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies,
antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang
tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman
ekosistem.(UU No. 5 tahun 1994). Kali ini kami akan membahas
Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)Dua makhluk hidup mampu
melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu
melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk
hidup tersebut merupakan satu spesies. Keanekaragaman hayati tingkat jenis
menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis
atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama.
Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat. Yaitu pada
primata.
Primata adalah mamalia yang menjadi anggota ordo biologi Primates. Di
dalam ordo ini termasuk lemur, tarsius, monyet, kera, dan juga manusia. Kata
ini berasal dari kata bahasa Latin primates yang berarti "yang pertama, terbaik,
mulia". Ciri – ciri pada hewan primata ialah memiliki lima jari, bentuk gigi
yang sama dan rancangan tubuh primitif, pada kuku jari nya memiliki kekhasan
yaitu ibu jari dengan arah yang berbeda. Dalam primata, kombinasi dari ibu jari
berlawanan, jari kuku pendek (bukan cakar) dan jari yang panjang dan menutup
ke dalam adalah sebuah relik dari posisi jari moyangnya pada masa lalu yang
barangkali menghuni pohon. Semua primata, bahkan yang tidak memiliki sifat
yang biasa dari primata lainnya, memiliki karakteristik arah mata yang bersifat
stereoskopik (memandang ke depan, bukan ke samping) dan postur tubuh tegak.
Adapun tujuan dari observasi ini yaitu mahasiswa dan mahasiswi
mengetahui keanekaragaman hayati hewan primata yang ada di taman rimba,
mengetahui mengapa bisa disebut sebagai hewan primata, lalu mampu
mengetahui ciri-ciri dan perilaku hewan primata. Observasi ini dilakukan di satu
lokasi saja yaitu di kebun binatang taman rimba Jambi.
.
3. II. METODE KERJA
Lokasi kegiatan hanya dilakukan di satu lokasi saja yaitu di kawasan
kebun binatang taman rimba Jambi. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
menelusuri kebun binatang taman rimba Jambi dan mendokumentasikan
beberapa hewan primata yang ada didalam kawasan tersebut. Pengamatan
dilakukan dengan cara mencari informasi tentang hewan primata yang ada
dikawasan kebun binatang tersebut, hal ini dilakukan agar kita dapat
mengetahui apa saja jenis-jenis hewan primata yang ada dikebun binatang
Jambi tersebut. Kegiataan ini dilakukan pada tanggal 19 april 2016 pukul 15.39
s/d 17.24 WIB Alat yang digunakan dalam kegiatan kali ini adalah kamera
handphone, jaringan internet, dan laptop.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Disini kami membahas Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)Dua
makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan
yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka
kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies. Keanekaragaman hayati
tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada
berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia
yang sama. Dan pada pengamatan kami kali ini adalah primata.
Dari penelusuran kami mengunjungi kebun binatang taman rimba jambi
kami memperoleh beberapa jenis hewan primata di kawasan tersebut yaitu :
Ungko
Siamang
Monyet ekor panjang
Beruk
B. Pembahasan
Seluruh primata memilik lima jari (pentadactyly), bentuk gigi yang sama
dan rancangan tubuh primitif (tidak terspesialisasi). Kekhasan lain dari primata
adalah kuku jari. Ibu jari dengan arah yang berbeda juga menjadi salah satu ciri
khas primata, tetapi tidak terbatas dalam primata saja; opossum juga memiliki
jempol berlawanan. Dalam primata, kombinasi dari ibu jari berlawanan, jari
kuku pendek (bukan cakar) dan jari yang panjang dan menutup ke dalam adalah
4. sebuah relik dari posisi jari (brachiation) moyangnya di masa lalu yang
barangkali menghuni pohon. Semua primata, bahkan yang tidak memiliki sifat
yang biasa dari primata lainnya (seperti loris), memiliki karakteristik arah mata
yang bersifat stereoskopik (memandang ke depan, bukan ke samping) dan
postur tubuh tegak.
Ungko
Owa ungko (Hylobates agilis) adalah sejenis kera arboreal yang
termasuk ke dalam suku Hylobatidae. Secara lokal dikenal dengan nama ungko
atau wau-wau, dalam bahasa Inggris ia disebut Agile Gibbon atau Black-handed
Gibbon. Owa ungko menyebar di Semenanjung Malaya dan Sumatera. Owa
ungko termasuk jenis owa yang terkecil ukurannya, berat rata-rata hewan jantan
sekitar 5,8 kg, sementara betinanya sekitar 5,4 kg, Panjang tubuhnya sekitar 40
– 60 cm.. Warna rambut di tubuhnya bervariasi mulai dari bungalan (cokelat
kekuningan pucat), jingga kemerahan, cokelat kemerahan, cokelat, atau
kehitaman. Pada beberapa kondisi, betina owa ungko dapat kehilangan atau
berkurang warna putih di alis dan pipinya. Anak jenis agilis memiliki alis dan
berewok putih yang menyambung, melingkari wajah yang berwarna hitam
secara penuh. Anak jenis ungko memiliki alis dan jenggot yang terputus,
diseling oleh warna gelap, sementara putih alis dan berewoknya agak berwarna
krem atau kecokelatan kotor. Owa ungko atau biasa disebut dengan ungko
sangat gemar sekali memanjat pohon, tidak heran jika makanan yang
digemarinya seperti buah-buahan ,bunga, daun, biji dan beberapa jenis serangga
kecil.
5. Siamang
Siamang atau Symphalangus syndactylus merupakan kera hitam
berlengan panjang yang hidup yang hidup di Sumatera, Indonesia dan
semenanjung Malaysia. Dengan lengannya yang panjang, siamang menjadi kera
yang sangat tangkas di atas pohon. Hal ini membuat setiap predator kesulitan
jika hendak menangkap siamang (Symphalangus syndactylus). Sayangnya
ketangkasan Si Kera Hitam itu tidak menghindarkannya dari ancaman
kepunahan lantaran perburuan yang dilakukan manusia dan deforestasi hutan.
Ciri utama siamang adalah postur tubuhnya yang kurang tegak dengan lengan
yang panjang dan postur tubuh yang kurang tegak. Selain itu, siamang memiliki
sebuah kantung di tenggorokan yang akan membesar ketika kera hitam ini
mengeluarkan suara. Primata ini tidak memiliki ekor. Tubuh siamang ditumbuhi
bulu berwarna hitam agak kecoklatan kecuali pada bagian muka jari, telapak
tangan, ketiak, dan telapak kaki. Siamang dewasa berukuran antara 75-90 cm
dengan berat sekitar 8-16 kg. Rentang tangannya sangat panjang dan melebihi
panjang tubuhnya yakni mencapai 150 cm. Siamang merupakan binatang
herbivora yang memakan berbagai macam daun dan buah seperti mangga, buah
ara dan anggur. Siamang juga terkadang memakan serangga, telur dan burung-
burung kecil. Saat makan, mereka memegang makanan dengan satu tangan
sedangkan tangan yang satunya bergantungan di pohon. Dalam berpasangan,
siamang merupakan binatang yang setia. Kera berlengan panjang ini kawin
dengan pasangannya seumur hidup. Siamang berkomunikasi dengan
sesamanya dengan suara. Uniknya, mereka mempunyai kantong di tenggorokan
yang mampu membesar ketika siamang mengeluarkan suara. Dengan bantuan
kantong ini, suara siamang mampu terdengar hingga sejauh 5 km.
6. Monyet ekor panjang
Monyet Ekor Panjang atau Macaca fascicularis memang monyet
populer. Monyet dengan ekor panjang inilah yang sering kita lihat. Selain
populasi monyet jenis ini cenderung masih banyak, kemampuannya beradaptasi
membuat monyet ekor panjang terbiasa dengan kehadiran manusia sehingga
banyak dipelihara. Saat dewasa Monyet Ekor Panjang mempunyai panjang
tubuh sekitar 38-55 cm ditambah ekor sepanjang 40-65 cm. Berat tubuh berkisar
antara 5-9 kg untuk jantan dan 3-6 kg untuk monyet betina. Bulu Monyet Ekor
Panjang (Macaca fascicularis) berwarna coklat keabu-abuan hingga coklat
kemerahan dengan wajah berwarna abu-abu kecoklatan serta jambang di pipi
berwarna abu-abu, terkadang terdapat jambul di atas kepala. Hidungnya datar
dengan ujung hidung menyempit. Monyet ini memiliki gigi seri berbentuk
sekop, gigi taring dan geraham untuk mengunyah makanan. Monyet ini
termasuk hewan omnivora. Makanannya bervariasi mulai dari buah, daun,
bunga, umbi, jamur, serangga, siput, rumput muda, bahkan kepiting. Meskipun
mayoritas yang dikonsumsi adalah buah-buahan.
Beruk
Beruk (Macaca nemestrina) dewasa jantan dapat mencapai berat badan
sampai 5–15 kg. Monyet-monyet ini memiliki warna kekuning-kuningan
7. sampai cokelat dengan punggung berwarna lebih gelap dan lebih terang pada
tubuh bagian bawahnya. orang Barat menamai beruk dengan Southern pig-tailed
macaque, karena ekor beruk terlihat seperti ekor babi. Beruk termasuk binatang
terestrial (banyak menghabiskan waktunya di darat), tetapi mereka juga sangat
terampil dalam memanjat. Beruk juga berbeda dengan primata kebanyakan, jika
kebanyakan primata jaga jarak dengan air, beruk justru senang bermain air.
Habitat beruk adalah hutan hujan dengan ketinggian sekitar 2000 m di atas
permukaan air laut. Namun kadang mereka juga terlihat di ladang dan
perkebunan penduduk.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan observasi yang dilakukan dikawasan kebun binatang taman
rimba Jambi, kami memperoleh kesimpulan yaitu:
Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk
hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan
ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi
yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup
keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)Dua makhluk hidup mampu
melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu
melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua
makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies. Keanekaragaman hayati
tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat
pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama
atau familia yang sama.
Primata adalah mamalia yang menjadi anggota ordo biologi Primates. Di
dalam ordo ini termasuk lemur, tarsius, monyet, kera, dan juga manusia.
Kata ini berasal dari kata bahasa Latin primates yang berarti "yang
pertama, terbaik, mulia".
hewan primata memiliki lima jari, bentuk gigi yang sama dan rancangan
tubuh primitif, pada kuku jari nya memiliki kekhasan yaitu ibu jari
dengan arah yang berbeda. Dalam primata, kombinasi dari ibu jari
berlawanan, jari kuku pendek (bukan cakar) dan jari yang panjang dan
menutup ke dalam adalah sebuah relik dari posisi jari moyangnya pada
8. masa lalu yang barangkali menghuni pohon. Semua primata, bahkan yang
tidak memiliki sifat yang biasa dari primata lainnya, memiliki
karakteristik arah mata yang bersifat stereoskopik (memandang ke depan,
bukan ke samping) dan postur tubuh tegak.
B. Saran
Diharapkan untuk proses observasi selanjutnya lebih serius lagi dan harus
saling menguatkan kerja sama tim dalam pengamatan untuk mendapat lebih
banyak data dalam pengamatan. Dan pada konservasi selanjutnya harus kompak
dan bergerak cepat agar tidak terjadi kesalah pahaman.
9. DAFTAR PUSTAKA
UU NO 5. Tahun 1994, Keanekaragaman hayati.
Mardiastuti, Ani. 1999. KeanekaragamanHayatidan permasalahannya,
Bogor : Yayasan BioComunica.
http://id.wikipedia/ Primata - wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia
bebas.html
Supriatna, J & Wahyono. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.