Dokumen ini merupakan rancangan Kerangka Dasar Sistem Pendidikan (KOSP) untuk SMP Muhammadiyah Al Mujahidin yang mencakup visi, misi, tujuan, pengorganisasian pembelajaran, perencanaan pembelajaran, evaluasi, dan pendampingan guru. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran sesuai dengan karakteristik sekolah.
Prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran meliputi menentukan lingkup materi, melakukan analisis kompetensi dasar, mengidentifikasi kompetensi yang ingin dicapai, menganalisis elemen profil pelajar, dan menyusun tujuan pembelajaran secara linear berdasarkan 3 aspek yaitu kompetensi, konten, dan variasi untuk kemudian ditentukan indikator pencapaian kompetensi.
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTGhian Velina
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan mutu pendidikan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan MBS adalah meningkatkan mutu, partisipasi sekolah, dan akuntabilitas sekolah; strategi yang ditempuh meliputi peningkatan kapasitas warga sekolah, budaya sekolah yang demokratis dan transparan, serta peran pemerintah dalam monitoring dan evaluasi; pr
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan Rencana Program Tahunan (RPT) di Taman Kanak-kanak (TK) yang mencakup karakteristik satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan rencana pembelajaran dengan memperhatikan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan PMO (Pembelajaran Melalui Observasi) di tingkat sekolah untuk program Sekolah Penggerak. PMO di tingkat sekolah dilakukan secara berkala untuk merefleksikan pembelajaran, menemukan masalah, menyepakati solusi, dan melakukan implementasi. Proses ini difasilitasi oleh kepala sekolah atau fasilitator sekolah penggerak. Topik yang dibahas dalam PMO antara lain
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptxPramuditoHutomo
Implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebuah kegiatan yang menjadi khas dan salah satu ciri dari implementasi kurikulum merdeka belajar yang diterapkan di sekolah terutama sekolah penggerak. Untuk sekolah SMP Negeri dan Swasta di Kecamatan Sendang Agung terdapat 9 sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum merdeka di satuan pendidikannya. Permasalahan yang terjadi di sekolah perlu adanya solusi berupa pembelajaran bermakna untuk peserta didik. Dengan adanya pengimbasan narasumber berbagi praktik baik, maka diperlukan sebuah pengimbasan untuk pengenalan kurikulum merdeka. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan memberikan pengetahuan serta penguatan terhadap seluruh guru di Sub Rayon Sendang Agung.
Dokumen ini merupakan rancangan Kerangka Dasar Sistem Pendidikan (KOSP) untuk SMP Muhammadiyah Al Mujahidin yang mencakup visi, misi, tujuan, pengorganisasian pembelajaran, perencanaan pembelajaran, evaluasi, dan pendampingan guru. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran sesuai dengan karakteristik sekolah.
Prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran meliputi menentukan lingkup materi, melakukan analisis kompetensi dasar, mengidentifikasi kompetensi yang ingin dicapai, menganalisis elemen profil pelajar, dan menyusun tujuan pembelajaran secara linear berdasarkan 3 aspek yaitu kompetensi, konten, dan variasi untuk kemudian ditentukan indikator pencapaian kompetensi.
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTGhian Velina
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MBS) untuk meningkatkan mutu pendidikan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan MBS adalah meningkatkan mutu, partisipasi sekolah, dan akuntabilitas sekolah; strategi yang ditempuh meliputi peningkatan kapasitas warga sekolah, budaya sekolah yang demokratis dan transparan, serta peran pemerintah dalam monitoring dan evaluasi; pr
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan Rencana Program Tahunan (RPT) di Taman Kanak-kanak (TK) yang mencakup karakteristik satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan rencana pembelajaran dengan memperhatikan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan PMO (Pembelajaran Melalui Observasi) di tingkat sekolah untuk program Sekolah Penggerak. PMO di tingkat sekolah dilakukan secara berkala untuk merefleksikan pembelajaran, menemukan masalah, menyepakati solusi, dan melakukan implementasi. Proses ini difasilitasi oleh kepala sekolah atau fasilitator sekolah penggerak. Topik yang dibahas dalam PMO antara lain
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptxPramuditoHutomo
Implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebuah kegiatan yang menjadi khas dan salah satu ciri dari implementasi kurikulum merdeka belajar yang diterapkan di sekolah terutama sekolah penggerak. Untuk sekolah SMP Negeri dan Swasta di Kecamatan Sendang Agung terdapat 9 sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum merdeka di satuan pendidikannya. Permasalahan yang terjadi di sekolah perlu adanya solusi berupa pembelajaran bermakna untuk peserta didik. Dengan adanya pengimbasan narasumber berbagi praktik baik, maka diperlukan sebuah pengimbasan untuk pengenalan kurikulum merdeka. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan memberikan pengetahuan serta penguatan terhadap seluruh guru di Sub Rayon Sendang Agung.
Dokumen tersebut merangkum aktivitas Program Management Office (PMO) untuk Program Sekolah Penggerak (PSP) yang meliputi pengolahan laporan, perencanaan penyelesaian isu, dan penyelesaian isu itu sendiri. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, aktivitas, sumber daya, lingkup, dan hasil yang diharapkan dari program PSP dan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
materi profil pelajar pancasila ppt download gratis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.berupa modul,buku,rangkuman,gambar dan format ppt dan pdf yang mudah di pahami atau atau dapat anda download melalui
www.sriagunggb.my.id
Dokumen ini membahas pentingnya penyusunan visi, misi, dan tujuan madrasah yang sesuai dengan karakteristiknya melalui proses analisis dan perumusan bersama seluruh pemangku kepentingan. Visi, misi, dan tujuan harus terkait erat dengan pengorganisasian pembelajaran dan tujuan pendidikan nasional serta mengedepankan kepentingan peserta didik.
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfMilawati44
Modul ini membahas tentang penerapan coaching dalam supervisi akademik untuk mengembangkan kompetensi guru. Modul ini menjelaskan konsep coaching secara umum dan khusus dalam konteks pendidikan, serta mendemonstrasikan bagaimana melakukan percakapan berbasis coaching untuk membuat rencana pengembangan diri guru.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai analisis karakteristik satuan pendidikan, penyusunan visi, misi, dan tujuan yang melibatkan seluruh warga sekolah, serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional yang berpusat pada peserta didik.
Undangan, daftar hadir, notula penyusunan edsYasir Rifai
Tiga dokumen tersebut berisi tentang:
1. Undangan rapat evaluasi diri sekolah
2. Daftar hadir rapat evaluasi diri sekolah
3. Notulen rapat evaluasi diri sekolah
Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)Narendra
Seminar ini membahas hasil penelitian tindakan sekolah mengenai peningkatan keterampilan dasar mengajar guru melalui supervisi klinis. Acara ini dihadiri 15 orang dan membahas hasil penelitian, pertanyaan dari peserta, serta foto kegiatan.
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarRizalAlFatih1
Rangkuman singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran di kelas untuk membuat anak merasa bahagia dan semangat belajar.
2. Guru dan kepala sekolah merencanakan penerapan permainan pembelajaran di setiap kelas dengan berbagai metode.
3. Kegiatan permainan ular tangga berdampak positif pada motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxMust Yuz
Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah merangkum kompetensi kepemimpinan sekolah yang terdiri atas 4 kategori yaitu pengembangan diri dan orang lain, kepemimpinan pembelajaran, kepemimpinan manajemen sekolah, dan kepemimpinan pengembangan sekolah.
[Ringkasan]
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk memilih perangkat ajar dan mengorganisasikan muatan pembelajaran. Struktur kurikulum SD dibagi menjadi tiga fase dan memperhatikan alokasi waktu untuk proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas tentang visi guru penggerak dalam membentuk profil pelajar Pancasila di masa depan. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya memiliki visi, konsep inkuiri apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan, serta model BAGJA untuk merencanakan dan menjalankan prakarsa perubahan secara positif guna mencapai visi yang telah ditetapkan. Modul ini membantu calon guru penggerak dalam merumuskan
Visi, misi, tujuan, dan program sekolah dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai pihak, selaras dengan visi pendidikan nasional. Rumusan tersebut ditinjau secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Dokumen tersebut merangkum aktivitas Program Management Office (PMO) untuk Program Sekolah Penggerak (PSP) yang meliputi pengolahan laporan, perencanaan penyelesaian isu, dan penyelesaian isu itu sendiri. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, aktivitas, sumber daya, lingkup, dan hasil yang diharapkan dari program PSP dan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
materi profil pelajar pancasila ppt download gratis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.berupa modul,buku,rangkuman,gambar dan format ppt dan pdf yang mudah di pahami atau atau dapat anda download melalui
www.sriagunggb.my.id
Dokumen ini membahas pentingnya penyusunan visi, misi, dan tujuan madrasah yang sesuai dengan karakteristiknya melalui proses analisis dan perumusan bersama seluruh pemangku kepentingan. Visi, misi, dan tujuan harus terkait erat dengan pengorganisasian pembelajaran dan tujuan pendidikan nasional serta mengedepankan kepentingan peserta didik.
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfMilawati44
Modul ini membahas tentang penerapan coaching dalam supervisi akademik untuk mengembangkan kompetensi guru. Modul ini menjelaskan konsep coaching secara umum dan khusus dalam konteks pendidikan, serta mendemonstrasikan bagaimana melakukan percakapan berbasis coaching untuk membuat rencana pengembangan diri guru.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai analisis karakteristik satuan pendidikan, penyusunan visi, misi, dan tujuan yang melibatkan seluruh warga sekolah, serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional yang berpusat pada peserta didik.
Undangan, daftar hadir, notula penyusunan edsYasir Rifai
Tiga dokumen tersebut berisi tentang:
1. Undangan rapat evaluasi diri sekolah
2. Daftar hadir rapat evaluasi diri sekolah
3. Notulen rapat evaluasi diri sekolah
Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)Narendra
Seminar ini membahas hasil penelitian tindakan sekolah mengenai peningkatan keterampilan dasar mengajar guru melalui supervisi klinis. Acara ini dihadiri 15 orang dan membahas hasil penelitian, pertanyaan dari peserta, serta foto kegiatan.
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarRizalAlFatih1
Rangkuman singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran di kelas untuk membuat anak merasa bahagia dan semangat belajar.
2. Guru dan kepala sekolah merencanakan penerapan permainan pembelajaran di setiap kelas dengan berbagai metode.
3. Kegiatan permainan ular tangga berdampak positif pada motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxMust Yuz
Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah merangkum kompetensi kepemimpinan sekolah yang terdiri atas 4 kategori yaitu pengembangan diri dan orang lain, kepemimpinan pembelajaran, kepemimpinan manajemen sekolah, dan kepemimpinan pengembangan sekolah.
[Ringkasan]
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk memilih perangkat ajar dan mengorganisasikan muatan pembelajaran. Struktur kurikulum SD dibagi menjadi tiga fase dan memperhatikan alokasi waktu untuk proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas tentang visi guru penggerak dalam membentuk profil pelajar Pancasila di masa depan. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya memiliki visi, konsep inkuiri apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan, serta model BAGJA untuk merencanakan dan menjalankan prakarsa perubahan secara positif guna mencapai visi yang telah ditetapkan. Modul ini membantu calon guru penggerak dalam merumuskan
Visi, misi, tujuan, dan program sekolah dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai pihak, selaras dengan visi pendidikan nasional. Rumusan tersebut ditinjau secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Dokumen tersebut membahas standar pengelolaan sekolah yang efektif dan berkelanjutan. Beberapa poin pentingnya adalah pengelolaan berbasis kerja sama tim dengan visi, misi, dan rencana yang jelas. Sekolah melakukan evaluasi berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan hasil belajar siswa, serta mendukung pengembangan profesionalisme tenaga pendidik.
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kompetensi dan kinerja kepala sekolah serta pengawas sekolah melalui standar nasional pendidikan, standar kompetensi, dan pengelolaan sekolah yang efektif sesuai visi, misi, dan tujuan sekolah.
Modul ini membahas Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang bertujuan untuk menilai kinerja sekolah berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP). EDS dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah dengan mengisi instrumen EDS. Hasil EDS digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Sekolah dan perencanaan investasi pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi. Secara garis besar dibahas mengenai penyusunan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja sekolah; pelaksanaan kegiatan sekolah meliputi bidang kesiswaan, kurikulum, sarana prasarana, dan lainnya; serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
Dokumen tersebut membahas tentang workshop implementasi kurikulum merdeka di SMPN 1 Limbangan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan, meliputi prinsip, komponen, dan proses penyusunannya."
Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah menyusun rencana strategis sekolah (renstra) mulai dari merumuskan visi, misi, tujuan, analisis kondisi internal dan eksternal sekolah, sampai menyusun program dan kegiatan tahunan sekolah berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
Bimbingan teknis ini membahas pentingnya pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan agar relevan dengan konteks lingkungan. Prinsip pengembangannya antara lain berpusat pada peserta didik, kontekstual, esensial, akuntabel, dan berkesinambungan. Prosesnya meliputi analisis karakteristik satuan pendidikan, penyusunan visi, misi, tujuan, serta strategi pengembangan.
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxTatangHidayat22
Bimbingan teknis ini membahas pentingnya pengembangan kurikulum di tingkat satuan pendidikan agar relevan dengan konteks lokal, proses penyusunannya yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, serta prinsip-prinsipnya yang berpusat pada peserta didik, kontekstual, esensial, akuntabel, dan berkelanjutan. Juga dijelaskan tahapan penyusunan kurikulum meliputi analisis karakteristik, peng
Dokumen tersebut merupakan program tahunan pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri/Swasta yang mencakup visi, misi, tujuan, komponen, bidang layanan, rencana operasional, evaluasi, sarana prasarana, dan anggaran program bimbingan dan konseling untuk membantu perkembangan optimal seluruh aspek kepribadian siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang 10 komponen manajemen sekolah dalam IASP 2020 yaitu pencapaian visi dan misi, kompetensi supervisi kepala sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, pelibatan masyarakat, pengelolaan kurikulum, pengelolaan guru dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan, dan pengelolaan kesiswaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat pemetaan mutu pendidikan bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Bagi satuan pendidikan, pemetaan mutu membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta merencanakan pengembangan. Bagi pemerintah daerah, pemetaan mutu menyediakan data untuk perencanaan pendidikan dan mengidentifikasi dukungan yang dibutuhkan sekolah. Dokumen ini juga membahas strategi pemanfaatan
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
2. Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan
mampu menjelaskan cara…
merumuskan visi sekolah/madrasah,
merumuskan misi sekolah/madrasah,
merumuskan tujuan sekolah/madrasah,
menentukan sasaran dan indikator kinerja
sekolah/madrasah.
3. Pokok Bahasan
1. Perumusan Visi
Sekolah/Madrasah.
2. Perumusan Misi
Sekolah/Madrasah.
3. Perumusan Tujuan
Sekolah/Madrasah.
4. Penentuan Sasaran dan Indikator
Kinerja Sekolah/Madrasah.
4. Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
1. Seperti apa seharusnya
sekolah/madrasah ini empat tahun
mendatang?
2. Sesuai dengan harapan
sekolah/madrasah dan para pemangku
kepentingan.
3. Apa yang dianggap penting oleh
sekolah/ madrasah dan para pemangku
kepentingan, dan apa yang menjadi
perhatian mereka dalam kinerja
5. Langkah Menentukan Kondisi
Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
1. Merumuskan visi sekolah/madrasah.
2. Merumuskan misi
sekolah/madrasah.
3. Merumuskan tujuan
sekolah/madrasah.
4. Menentukan sasaran dan indikator
kinerja sekolah/madrasah.
6. Apakah Visi Sekolah/Madrasah Itu?
1. Gambaran apa yang diinginkan sekolah/
madrasah di masa depan.
2. Dikembangkan sesuai dengan keinginan
atau cita-cita sekolah/madrasah dengan
tetap berkepribadian Indonesia.
3. Mengacu kondisi lingkungan
sekolah/madrasah dan daerah, tujuan
pendidikan dasar dan pendidikan nasional.
4. Mempertimbangkan potensi dan harapan
masyarakat sekolah/madrasah.
7. Rumusan Visi Sekolah/Madrasah
(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
1. Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah
dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang
akan datang
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada
warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan
3. Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/
madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan selaras
dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan
nasional.
4. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan
komite sekolah/madrasah.
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan
segenap pihak yang berkepentingan.
6. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai
8. Rambu-rambu Perumusan Visi
1. Mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD,
dll. yang bersifat baku dan telah menjadi pegangan
hidup bangsa Indonesia.
2. Memiliki indikator pengembangan prestasi akademik
dan non akademik.
3. Berkepribadian, nasionalisme, budaya nasional
Indonesia.
4. Perkembangan era global.
5. Perkembangan IPTEK.
6. Dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan.
7. Sesuai konteks daerah, sekolah/madrasah, visi
yayasan.
8. Belum operasional.
9. Menggambarkan harapan masa datang.
9. Contoh Rumusan Visi Sekolah:
“Terwujudnya lulusan
SMP yang
berkualitas,
kompetitif dan
berakhlak mulia”
10. Merumuskan Misi
Adalah tindakan atau upaya untuk
mewujudkan visi.
Bentuk layanan utama yang dituangkan
dalam visi dengan berbagai
indikatornya.
Menggunakan kalimat ’tindakan’ dan
bukan ’keadaan’ sebagaimana pada
rumusan visi.
11. Rumusan Misi Sekolah/Madrasah
(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
1. Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional;
2. Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3. Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;
4. Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah/madrasah;
5. Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah/madrasah;
6. Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan
satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat;
7. Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh
rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
8. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak
yang berkepentingan;
9. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.
12. Contoh Rumusan Misi Sekolah/Madrasah
1. Menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan sikap amalilah
yang berlandaskan agama Islam di Madrasah.
2. Menumbuhkan semangat belajar agama Islam.
3. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang
secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
4. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya
saing yang sehat kepada seluruh warga sekolah baik prestasi
akademik maupun non akademik.
5. Menata lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah.
6. Mendorong, membantu dan memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan, bakat, dan minatnya sehingga
dapat dikembangkan secara lebih optimal dan memiliki daya
saing yang tinggi.
14. Rumusan Tujuan Sekolah/Madrasah
(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
1. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai dalam jangka menengah (4 tahunan);
2. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan
nasional serta relevan dengan kebutuhan
masyarakat;
3. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang
sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan
Pemerintah;
4. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak
yang berkepentingan termasuk komite
sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat
dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah;
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah
15. Contoh Tujuan Tahap I (2010 – 2013)
1. Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, dan Santun) pada seluruh warga
sekolah.
2. Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah
(zhuhur) di madrasah.
3. Meningkatkan nilai rata-rata UN secara
berkelanjutan.
4. Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang
mampu bersaing di tingkat provinsi dan nasional.
5. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di
sekolah atau perguruan tinggi yang baik;
6. Meningkatkan kepedulian warga madrasah
terhadap kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan madrasah.
16. Contoh Tujuan Tahap II (2014 – 2017)
1. Mewujudkan tim olimpiade matematika, sains dan
KIR yang mampu bersaing di tingkat nasional.
2. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana serta
pemanfaatannya yang mendukung peningkatan
prestasi akademik dan non akademik.
3. Meningkatkan jumlah peserta didik yang
menguasai bahasa Inggris dan Arab secara aktif.
4. Mewujudkan sekolah sebagai lembaga pendidikan
yang diperhitungkan oleh masyarakat kabupaten
pada khususnya dan provinsi pada umumnya.
5. Mewujudkan sekolah ini sebagai sekolah rujukan
di tingkat kota dan provinsi.
17. Menentukan Sasaran
Sasaran adalah tantangan utama yang akan
dicapai sekolah/madrasah dalam waktu
empat tahun ke depan.
Sasaran disusun untuk mencapai tujuan.
Penetapan sasaran sebagai pedoman dalam
penyusunan program dan kegiatan.
Menggunakan rumusan SMART
(Spesifik/khusus, Measurable/terukur,
Achievable/dapat dicapai, Realistic/realistis
dan Timebond/kerangka waktu)
18. Langkah-langkah Menentukan Sasaran:
1. Mengidentifikasi harapan pemangku
kepentingan;
2. Merumuskan tantangan
sekolah/madrasah
3. Menetapkan tantangan utama (prioritas)
tantangan sekolah/madrasah;
4. Menentukan penyebab utama tantangan;
5. Menentukan alternatif pemecahan
tantangan.
19. Contoh Sasaran:
Meningkatnya rata-rata nilai UASBN
Matematika sebesar 1,51 (dari 6,49
menjadi 8) pada tahun ajaran 2010-2012.
Meningkatnya rata-rata nilai UASBN IPA
sebesar 1,26 (dari 6,74 menjadi 8) pada
tahun ajaran 2011.
Terselesaikannya 100% pembangunan
masjid madrasah dan melengkapi
berbagai sarana yang dibutuhkan.
20. Menentukan Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan
untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan
yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran.
Apabila indikator kinerja telah dapat dicapai, maka
kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil.
Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau
kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan
secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk
kalimat pernyataan.
Contoh :
“Tahun 2014 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 7,50
berpredikat memuaskan”
21. Contoh :
VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA
Terwujudnya
lulusan yang
berkualitas,
kompetitif dan
berakhlak mulia
• Menumbuhkemba
ngkan sikap,
perilaku, dan
sikap amalilah
yang
berlandaskan
agama Islam di
Sekolah/Madrasa
h.
• Melaksanakan
bimbingan dan
pembelajaran
aktif, kreatif,
efektif, dan
menarik sehingga
peserta didik
berkembang
secara optimal
sesuai dengan
potensi yang
mereka miliki.
• Meningkatkan
pengamalan 5 S
(Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, dan
Santun) pada
seluruh warga
sekolah.
• Meningkatkan
pengamalan
shalat berjamaah
(zhuhur) di
sek/madrasah.
• Meningkatkan
nilai rata-rata UN
secara
berkelanjutan.
• Mewujudkan tim
olahraga dan
kesenian yang
mampu bersaing
di tingkat provinsi
dan nasional.
Meningkatnya
rata-rata nilai UN
1,00 (dari 6,75
menjadi 7,75)
tahun 2011-2014
Terselesaikannya
100% pemba
ngunan masjid
madrasah dan
melengkapi
berbagai sarana
yang dibutuh kan
pada tahun 2012.
Tahun 2014 rata-
rata nilai UN
sebesar 7,75
berpredikat
memuaskan
Tahun 2012
pembangunan
masjid sek/mad
terselesaikan dan
dilengkapi sarana
yang dibutuhkan
Mengapa slide ini penting?
Pelatih menegaskan bahwa salah satu substansi penting dalam penyusunan rencana kerja sekolah/madrasah adalah menentukan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkan secara sengaja selama empat tahun yang akan datang.
Inti uraian:
Jelaskan kepada peserta bahwa substansi kondisi yang diharapkan di masa depan merupakan tema penting berikutnya setelah pembahasan tentang kondisi sekolah/madrasah hari ini.
Mengapa slide ini penting?
Pelatih menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi ini.
Inti uraian:
Terdapat 6 elemen penting dalam menentukan kondisi masa depan sekolah/madrasah, antara lain visi-misi-tujuan-sasaran-program dan kegiatan.
Dalam sesi 3 ini akan di bahas empat elemen penting terlebih dahulu. Sedangkan program dan kegiatan akan dibahas pada sesi berikutnya.
Mengapa slide ini penting?
Menegaskan pentingnya pokok-pokok bahasan sesi yang juga mencerminkan level kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta.
Inti uraian:
Kemampuan dalam merumuskan visi sekolah/madrasah yang baik sesuai dengan kriteria.
Kemampuan dalam menyusun dan merumuskan misi sekolah/madrasah yang baik sesuai dengan kriteria.
Kemampuan dalam menyusun dan merumuskan tujuan sekolah/madrasah yang baik sesuai dengan kriteria.
Kemampuan dalam menyusun dan menrumuskan sasaran sekolah/madrasah yang baik sesuai dengan kriteria.
Mengapa slide ini penting?
Menjelaskan perspektif harapan dari berbagai pemangku kepentingan sekolah/madrasah dalam 4 tahun yang akan datang.
Inti uraian:
Pertama, jelaskan gambaran kinerja yang akan dicapai oleh sekolah/madrasah sesuai dengan harapan pemangku kepentingan (Lihat poin 1 dan 2).
Kedua, berdasarkan kinerja tahun-tahun sebelumnya, identifikasi apakah persoalan dan tantangan utama yang ingin diwujudkan oleh pemangku kepentingan dalam empat tahun mendatang.
Mengapa slide ini penting?
Slide ini menjelaskan langkah menetapkan kondisi masa depan sekolah/madrasah menurut pendekatan perencanaan strategis.
Inti uraian:
Terdapat empat langkah utama (cukup jelas).
Urutan menunjukkan mana elemen yang disusun terlebih dahulu baru diikuti elemen berikutnya.
Mengapa slide ini penting?
Menguraikan/mendefinisikan visi sekolah/madrasah.
Inti uraian:
Gambaran keadaan yang dicita-citakan akan terwujud/tercipta pada periode waktu 4 tahun yang akan datang.
Rumusan/gambaran/wujud cita-cita sekolah/madrasah dimaksud, sebaiknya mempertimbangkan kondisi lingkungan internal dan eksternal, antara lain:
Lingkungan internal:
Kekuatan dan kelemahan sekolah/madrasah.
Harapan pemangku kepentingan sekolah/madrasah.
Lingkungan eksternal:
Kondisi lingkungan daerah.
Tujuan pendidikan dasar dan nasional.
Persaingan global yang terus berubah.
Mengapa slide ini penting?
Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan visi.
Inti uraian:
Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mengapa slide ini penting?
Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan visi yang baik di tingkat Sekolah Menengah Pertama.
Inti uraian:
Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan visi yang baik sesuai dengan kriteria dan kondisi lingkungan sebagaimana telah dijelaskan dalam paparan sebelumnya.
Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan visi yang telah disusun selama ini serta gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang visi.
Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh visi lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh visi yang konkrit.
Mengapa slide ini penting?
Menjelaskan pemahaman tentang misi dan kriteria utama penyusunan misi yang baik.
Inti uraian:
Terdapat 3 kriteria penting yang sebaiknya dipahami oleh peserta. Jelaskan dan bila diperlukan berikan contoh-contohnya.
Yang dimaksud bentuk layanan utama adalah tugas pokok dan fungsi sekolah/madrasah dalam melayani para pemangku kepentingan. Hal ini biasanya tercermin dalam bidang layanan struktur organisasi sekolah/madrasah.
Kalimat tindakan, biasanya dirumuskan dimulai dengan kata kerja, bukan kata benda atau dibendakan seperti dalam penyusunan visi. Kalimat tindakan misalnya: meningkatkan, mewujudkan, menyediakan, dll.
Mengapa slide ini penting?
Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan misi.
Inti uraian:
Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mengapa slide ini penting?
Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan misi di tingkat sekolah/madrasah.
Inti uraian:
Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan misi yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/tupoksinya
Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan misi yang telah disusun selama ini serta gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi.
Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh visi lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh misi yang konkrit.
Mengapa slide ini penting?
Menjelaskan pemahaman tentang tujuan sekolah/madrasah dan kriteria utama penyusunan tujuan sekolah/madrasah yang baik.
Inti uraian:
Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya adalah langkah/tindakan untuk mewujudkan misi agar sekolah/madrasah mencapai kualitas layanan dengan standar kualitas tertentu.
Rekomendasi template penyusunan tujuan dapat diberikan sebagai berikut:
Tujuan diselenggarakannya misi.....agara sekolah/madrasah menjadi.........sehingga........
Mengapa slide ini penting?
Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan tujuan.
Inti uraian:
Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Mengapa slide ini penting?
Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan tujuan di tingkat sekolah/madrasah.
Inti uraian:
Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan tujuan yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/tupoksinya
Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu tujuan dalam eksisting RKS-nya yang mengacu kepada misi dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi.
Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh tujuan lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh tujuan yang konkrit.
Mengapa slide ini penting?
Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan tujuan di tingkat sekolah/madrasah.
Inti uraian:
Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan tujuan yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/ tupoksinya
Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu tujuan dalam eksisting RKS-nya yang mengacu kepada misi dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi.
Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh tujuan lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh tujuan yang konkrit.
Mengapa slide ini penting?
Menjelaskan konsep pemahaman tentang sasaran sekolah/madrasah dan kriteria utama penyusunan sasaran sekolah/madrasah yang baik.
Inti uraian:
Berbeda dengan 3 elemen sebelumnya penyusunan sasaran diharapkan tidak lagi bersifat kualitatif akan tetapi kuantitatif.
Secara hirarki sasaran disusun untuk mewujudkan tujuan sekolah/madrasah yang ada.
Penyusunan sasaran penting adanya agar program dan kegiatan dapat disusun secara lebih baik.
Format penyusunan sasaran yang baik menggunakan pola SMART.
Spesifik, jelas untuk fokus pada layanan tertentu.
Measurable/terukur; dituliskan berupa jumlah, rasio mauoun % yang akan dicapai.
Achievable, dapat dicapai menggunakan sumberdaya yang tersedia.
Realistic, wajar sesuai dengan trend pencapaian selama 5 tahun terakhir.
Timebond, terdapat kerangka waktu yang jelas dalam 4 tahun pelajaran/4 tahun anggaran.
Mengapa slide ini penting?
Memberikan pedoman langkah dalam menyusun sasaran dan menetukan target sasaran di tingkat sekolah/madrasah.
Inti uraian:
Uraikan dan jelaskan 5 tahapan utama langkah praktis dalam menyusun dan menentukan sasaran.
Informasi lebih lanjut, pelatih dapat membaca lembar bahan bacaan sesi 3 modul 2 pembahasan Menyusun dan Menentukan Sasaran.
Mengapa slide ini penting?
Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan sasaran di tingkat sekolah/madrasah.
Inti uraian:
Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan sasaran yang baik sesuai dengan tujuan sekolah/madrasah.
Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu sasaran sekolah/madrasah dalam eksisting RKS-nya dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang sasaran.
Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh sasaran lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh penyusunan sasaran secara konkrit.
Mengapa slide ini penting?
Menjelaskan cara menentukan indikator kinerja sekolah/madrasah.
Inti uraian:
Indikator kinerja perlu dirumuskan agar sekolah/madrasah dapat dengan mudah memastikan apakah sasaran telah tercapai.
Mengapa slide ini penting?
Memberikan ruang bagi peserta untuk mengklarifikasi, menanyakan konsep yang belum dipahami atau tidak disetujui bahkan bila mungkin memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dalam proses penyusunan
Inti uraian:
Kesimpulan memberikan catatan penting pokok-pokok persoalan sekaligus tantangan dalam menyususn visi-misi-tujuan-sasaran.
Pelatih mengkonfirmasi balik kepada peserta dengan menanyakan apakah tujuan sesi ini telah dicapai?