Dokumen tersebut membahas tentang 10 komponen manajemen sekolah dalam IASP 2020 yaitu pencapaian visi dan misi, kompetensi supervisi kepala sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, pelibatan masyarakat, pengelolaan kurikulum, pengelolaan guru dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan, dan pengelolaan kesiswaan.
Dokumen tersebut membahas standar pengelolaan sekolah yang efektif dan berkelanjutan. Beberapa poin pentingnya adalah pengelolaan berbasis kerja sama tim dengan visi, misi, dan rencana yang jelas. Sekolah melakukan evaluasi berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan hasil belajar siswa, serta mendukung pengembangan profesionalisme tenaga pendidik.
Kisi-kisi Uji Kompetensi Kepala sekolah ukkshawaisiji
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi uji kompetensi kepala sekolah/madrasah yang mencakup lima dimensi kompetensi yaitu manajerial, kepemimpinan pembelajaran, usaha pengembangan sekolah, kewirausahaan, dan supervisi. Dimensi-dimensi tersebut dijabarkan lebih lanjut melalui berbagai indikator kompetensi yang perlu dimiliki oleh kepala sekolah/madrasah.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi uji kompetensi kepala sekolah/madrasah yang mencakup dimensi kompetensi manajerial, kepemimpinan pembelajaran, kewirausahaan, dan supervisi. Dimensi-dimensi tersebut dijabarkan lebih lanjut melalui indikator-indikator kinerja untuk mengukur kompetensi kepala sekolah/madrasah.
Dokumen tersebut membahas standar pengelolaan sekolah yang efektif dan berkelanjutan. Beberapa poin pentingnya adalah pengelolaan berbasis kerja sama tim dengan visi, misi, dan rencana yang jelas. Sekolah melakukan evaluasi berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan hasil belajar siswa, serta mendukung pengembangan profesionalisme tenaga pendidik.
Kisi-kisi Uji Kompetensi Kepala sekolah ukkshawaisiji
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi uji kompetensi kepala sekolah/madrasah yang mencakup lima dimensi kompetensi yaitu manajerial, kepemimpinan pembelajaran, usaha pengembangan sekolah, kewirausahaan, dan supervisi. Dimensi-dimensi tersebut dijabarkan lebih lanjut melalui berbagai indikator kompetensi yang perlu dimiliki oleh kepala sekolah/madrasah.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi uji kompetensi kepala sekolah/madrasah yang mencakup dimensi kompetensi manajerial, kepemimpinan pembelajaran, kewirausahaan, dan supervisi. Dimensi-dimensi tersebut dijabarkan lebih lanjut melalui indikator-indikator kinerja untuk mengukur kompetensi kepala sekolah/madrasah.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan fungsi ideal pengawas madrasah menurut peraturan pemerintah versus kondisi aktual di lapangan serta solusi untuk mendekatkan kedua hal tersebut. Tugas ideal pengawas madrasah meliputi pembinaan akademik dan manajerial, namun kondisi lapangan menunjukkan kompetensi dan jumlah pengawas yang kurang memadai serta koordinasi yang lemah. Untuk itu, diperlukan peningkatan komp
Dokumen tersebut membahas tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi. Secara garis besar dibahas mengenai penyusunan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja sekolah; pelaksanaan kegiatan sekolah meliputi bidang kesiswaan, kurikulum, sarana prasarana, dan lainnya; serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
Dokumen tersebut berisi format-format supervisi manajerial dan proses belajar mengajar di sekolah. Format-format tersebut digunakan untuk menilai berbagai aspek perencanaan sekolah, implementasi manajemen, peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru, serta proses pembelajaran di kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan SMA yang mencakup konsep penilaian, penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan, pelaksanaan penilaian, pengolahan hasil penilaian, pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian, serta format pengisian rapor.
Evaluasi diri sekolah (eds) sdn merak 1 kec sukamulyaAde Adji
bila tidak bisa didownload kirim email melalui del_adji@yahoo.com
atau bisa langsung datang ke SD Negeri Merak I Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang melalui Ade Aji Fachruroji
Dokumen tersebut membahas tentang Akreditasi Kompetensi Kepala Sekolah (AKPK) yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS). AKPK digunakan untuk mengukur potensi calon kepala sekolah agar dapat meningkatkan mutu pendidikan. Calon kepala sekolah dievaluasi melalui seleksi akademik dan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya. Hasil AKPK ke
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan fungsi ideal pengawas madrasah menurut peraturan pemerintah versus kondisi aktual di lapangan serta solusi untuk mendekatkan kedua hal tersebut. Tugas ideal pengawas madrasah meliputi pembinaan akademik dan manajerial, namun kondisi lapangan menunjukkan kompetensi dan jumlah pengawas yang kurang memadai serta koordinasi yang lemah. Untuk itu, diperlukan peningkatan komp
Dokumen tersebut membahas tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi. Secara garis besar dibahas mengenai penyusunan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja sekolah; pelaksanaan kegiatan sekolah meliputi bidang kesiswaan, kurikulum, sarana prasarana, dan lainnya; serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
Dokumen tersebut berisi format-format supervisi manajerial dan proses belajar mengajar di sekolah. Format-format tersebut digunakan untuk menilai berbagai aspek perencanaan sekolah, implementasi manajemen, peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru, serta proses pembelajaran di kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan SMA yang mencakup konsep penilaian, penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan, pelaksanaan penilaian, pengolahan hasil penilaian, pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian, serta format pengisian rapor.
Evaluasi diri sekolah (eds) sdn merak 1 kec sukamulyaAde Adji
bila tidak bisa didownload kirim email melalui del_adji@yahoo.com
atau bisa langsung datang ke SD Negeri Merak I Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang melalui Ade Aji Fachruroji
Dokumen tersebut membahas tentang Akreditasi Kompetensi Kepala Sekolah (AKPK) yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS). AKPK digunakan untuk mengukur potensi calon kepala sekolah agar dapat meningkatkan mutu pendidikan. Calon kepala sekolah dievaluasi melalui seleksi akademik dan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya. Hasil AKPK ke
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. Komponen
Manajemen
Sekolah
dalam IASP
2020
(10Sub Komponen)
01. PencapaianVisi dan Misi
02. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah/Madrasah
03. Kepemimpinan Kepala Sekolah/Madrasah
04. Budaya Sekolah/Madrasah
05. Pelibatan Masyarakat
06. Pengelolaan Kurikulum
07. Pengelolaan Guru danTenaga Kependidikan
08. Pengelolaan Sarana dan Prasarana dengan baik
09. Pengelolaan Pembiayaan
10. Pengelolaan Kesiswaan
3. Komponen:
Manajemen sekolah/
madrasah
Rumusan Pernyataan:
Sekolah/madrasah mengembangkan, menjabarkan, menyosialisasikan, dan mengimplementasikan visi,
misi, dan tujuan sekolah.
Sub-Komponen:
Pencapaian Visi
dan Misi Capaian Kinerja
Indikator:
Mengimplementasikan
visi, misi dan tujuan
dengan melibatkan
seluruh komponen
sekolah dan pemangku
kepentingan
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Sekolah/madrasah
menjabarkan indikator visi
sebagai acuan melaksanakan
sosialisasi dan implementasi
misi dan tujuan oleh
komponen sekolah dan
pemangku kepentingan dan
melaksanakan evaluasi
secara berkala terhadap
pelaksanaanvisi
sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah
menjabarkan indikator
visi sebagai acuan
melaksanakan sosialisasi
dan implementasi misi dan
tujuan oleh komponen
sekolah dan pemangku
kepentingan.
Sekolah/madrasah tidak
menjabarkan indikator
visi sebagai acuan
melaksanakan sosialisasi
dan implementasi misi
dan tujuan oleh
komponen sekolah dan
pemangku kepentingan
Sekolah/madrasah
tidak menjadikan visi
sekolah sebagai
keadaan atau kondisi
yang diharapkan dicapai
dalam waktu tertentu
4. Komponen
Manajemen sekolah
Pernyataan:
Kepala sekolah/madrasah menunjukkan kompetensi supervisi akademik untuk membantu
guru memperbaiki kualitas pembelajaran.
Sub Komponen
Kompetensi supervisi kepala
sekolah/madrasah Capaian Kinerja
Indikator
Menunjukkan kompetensi
supervisi dalam membantu
guru memperbaiki kualitas
pembelajaran.
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Kepala sekolah
merencanakan,
melaksanakan,
mengevaluasi dan
melakukan tindak lanjut
atas hasil supervisi
akademik kepada guru
secara berkelanjutan dan
berdampak signifikan
terhadap peningkatan
kinerja guru.
Kepala sekolah
merencanakan,
melaksanakan,
mengevaluasi dan
melakukan tindak
lanjut atas hasil
supervisi akademik
kepada guru secara
berkelanjutan
Kepala sekolah
merencanakan,
melaksanakan,
mengevaluasi dan
melakukan tindak
lanjut atas hasil
supervisi akademik
kepada guru namun
belum dilaksanakan
secara rutin dan
berkelanjutan
Kepala sekolah
merencanakan dan
melaksanakan
supervisi akademik
namun tidak
melakukan tindak
lanjut
5. Komponen:
Manajemen sekolah/
madrasah
Rumusan Pertanyaan
Kepala sekolah/madrasah mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam usahapengembangan
sekolah dan melaksanakan secara konsisten, partisipatif, kolaboratif, transformatif dan efektif.
Sub-Komponen:
Kepemimpinan kepala
sekolah/madrasah
Indikator
Mempraktikkan
kepemimpinan yang kreatif,
inovatif, partisipatif,
kolaboratif, transformatif
dan efektif.
Capaian Kinerja
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Kepala sekolah/madrasah
mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang
dituangkan dalam
RKS/RKAS yang dalam
penyusunannya
melibatkan warga
sekolah dan stakeholder
lainnya serta
diimplementasikan
secara konsisten dan
efektif, akuntabel, dan
transparan.
Kepala sekolah/madrasah
mengembangkan ide- ide
kreatif dan inovatif yang
dituangkan dalam
RKS/RKAS yang dalam
penyusunannya
melibatkan warga
sekolah dan stakeholder
lainnya serta
diimplementasikan
secara konsisten dan
efektif.
Kepala sekolah/madrasah
mengembangkan ide- ide
kreatif dan inovatif yang
dituangkan dalam
RKS/RKAS yang dalam
penyusunannya
melibatkan warga
sekolah dan stakeholder
lainnya, namun tidak
diimplementasikan
secara konsisten dan
efektif.
.
Kepala sekolah/madrasah
mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang
dituangkan dalam
RKS/RKAS yang dalam
penyusunannya tidak
melibatkan warga
sekolah dan stakeholder
lainnya.
7. Komponen:
Manajemen
Sekolah/Madrasah
Rumusan Pertanyaan/Pernyataan:
Sekolah/madrasah melakukan pembiasaan hidup bersih, indah, aman dan tertib untuk
menciptakan lingkungan sekolah/madrasah dan sekitar yang kondusif.
Sub Komponen:
Budaya
Sekolah/Madrasah
Capaian Kinerja:
Indikator:
Menunjukkan budaya
bersih, indah, aman dan
tertib
Level 4 Level3 Level 2 Level1
Sekolah/Madrasah
menerapkan secara
konsisten budaya
bersih, indah, aman
dan tertib bagi seluruh
warga sekolah untuk
menciptakan
lingkungan sekolah
madrasah yang
kondusif dan
berdampak pada
persepsi positif
masyarakat
terhadap
sekolah/ madrasah
Sekolah/Madrasah
menerapkan secara
konsisten budaya
bersih, indah, aman
dan tertib bagi seluruh
warga sekolah untuk
menciptakan
lingkungan sekolah
madrasah yang
kondusif
Sekolah/Madrasah
menerapkan budaya
bersih, indah, aman
dan tertib bagi seluruh
warga sekolah untuk
menciptakan
lingkungan sekolah
madrasah yang
kondusif
Sekolah/Madrasah
belum menerapkan
budaya bersih,
indah, aman dan
tertib bagi seluruh
warga sekolah.
9. Komponen:
Manajemen
Sekolah/Madrasah
Rumusan Pertanyaan/Pernyataan:
Sekolah/madrasah mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
pelaksanaan kurikulum secara sistematik/prosedural dan efektif
Sub Komponen:
Pengelolaan Kurikulum Capaian Kinerja
Indikator:
Sekolah/madrasah
mengembangkan,
mengimplementasikan dan
mengevaluasi pelaksanaan
kurikulum secara
sistematik/prosedural dan
efektif
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Sekolah/madrasah
mengembangkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dengan melibatkan
para pemangku kepentingan,
serta mengimplementasikan
dan mengevaluasi secara
sistematik/prosedural,
berkesinambungan yang
berdampak pada
peningkatan prestasi
sekolah
Sekolah/madrasah
mengembangkan
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP) dengan
melibatkan para
pemangku kepentingan
dan
mengimplementasikan
serta mengevaluasi
secara sistematik
/prosedural
Sekolah/madrasah
mengembangkan
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP) secara
sistematik/prosedural
tetapi belum
melibatkan para
pemangku
kepentingan.
Sekolah/madrasah
memiliki dokumen
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP), tetapi tidak
dikembangkan
melalui tahapan
pengembangan yang
sistematik/
prosedural
10. Komponen:
Manajemen sekolah /
madrasah
Rumusan Pernyataan
Sekolah/madrasah menerapkan sistem pengelolaan guru dan tenaga kependidikan secara
efektif, efisien dan akuntabel melalui kegiatan, penugasan, pengembangan SDM, penilaian
kinerja, kompensasi, dan penghargaan/hukuman.
Sub-Komponen:
Pengelolaan Guru dan
Tenaga Kependidikan
Indikator:
Menerapkan pengelolaan guru
dan tenaga kependidikan
secara efektif, efisien dan
akuntabel
Capaian Kinerja
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Sekolah/madrasah
menerapkan secara konsisten
sistem pengelolaan sumber
daya manusia yang
komprehensif, efektif dan
efisien melalui kegiatan
penugasan, pengembangan
kapasitas, penilaian kinerja
yang akuntabel dan
berdampak terhadap
persepsi positif stakeholder
Sekolah/madrasah
menerapkan secara
konsisten sistem
pengelolaan sumber
daya manusia yang
komprehensif, efektif
dan efisien melalui
kegiatan penugasan,
pengembangan
kapasitas, penilaian
kinerja
Sekolah/madrasah
menerapkan sistem
pengelolaan sumber
daya manusia yang
komprehensif, efektif
dan efisien melalui
kegiatan penugasan,
pengembangan
kapasitas, penilaian
kinerja
Sekolah/Madrasah
belum menerapkan
sistem pengelolaan
sumber daya manusia
yang komprehensif,
efektif dan efisien
melalui kegiatan
penugasan,
pengembangan
kapasitas, penilaian
kinerja
11. Komponen:
Manajemen sekolah /
madrasah
Rumusan Pernyataan
Sekolah/madrasah menyediakan layanan pendidikan agama berdasarkan agama
yang dianut siswa.
Sub-Komponen:
Pengelolaan Guru dan
Tenaga Kependidikan
Indikator:
Sekolah/madrasah
memfasilitasi pendidikan
agama berdasarkan agama
yang dianut siswa.
Capaian Kinerja
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Sekolah/madrasah
memfasilitasi siswa untuk
mendapatkan layanan
pendidikan agama dan
praktik keagamaan
berdasarkan agama yang
dianutnya.
Sekolah/madrasah
menugaskan guru atau
pembimbing agama
melakukan pembinaan
keagamaan baik di luar
kelas maupun di luar
sekolah.
Sekolah/madrasah
memfasilitasi siswa
untuk mendapatkan
layanan pendidikan
agama dan praktik
keagamaan
berdasarkan agama
yang dianutnya.
Sekolah/madrasah
menugaskan guru
atau pembimbing
agama melakukan
pembinaan
keagamaan di luar
kelas.
Sekolah/madrasah
memfasilitasi siswa
untuk mendapatkan
layanan pendidikan
agama dan praktik
keagamaan
berdasarkan agama
yang dianutnya.
Sekolah/madrasah
memfasilitasi siswa
untuk mendapatkan
layanan pendidikan
agama berdasarkan
agama yang
dianutnya.
12. Komponen:
Manajemen Sekolah/
Madrasah
Rumusan Pernyataan
Sekolah/madrasah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana dengan baik untuk
mendukung proses pembelajaran yang berkualitas.
Sub-Komponen:
Pengelolaan Sarana dan
Prasarana
Indikator:
Terkelolanya sarana dan
prasarana dengan baik.
Capaian Kinerja
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Sekolah/madrasah telah
menerapkan SOP dan
tata tertib penggunaan
dan pemeliharaan yang
telah dibuat
sekolah/madrasah dalam
pengelolaan sarana dan
prasarana. Seluruh
warga sekolah
berkomitmen
mematuhi SOP dan
tata
tertib tersebut.
Sekolah/madrasah telah
menerapkan SOP dan
tata tertib penggunaan
dan pemeliharaan yang
telah dibuat
sekolah/madrasah dalam
pengelolaan sarana dan
prasarana.
Sekolah/madrasah
belum menerapkan
SOP dan tata tertib
penggunaan dan
pemeliharaan yang
telah dibuat
sekolah/madrasah
dalam pengelolaan
sarana dan prasarana.
Sekolah/madrasah
tidak memiliki
SOP dan tata tertib
penggunaan dan
pemeliharaan
dalam pengelolaan
sarana dan
prasarana
13. Komponen:
Manajemen sekolah
/madrasah
Rumusan Pernyataan:
Sekolah/madrasah mendapatkan sumber-sumber pembiayaan dan bantuan selain
dana BOS/BOSDA untuk mendukung kegiatan sekolah.
Sub-Komponen:
Pengelolaan Pembiayaan
Indikator:
Sekolah/madrasah menggali
sumber pembiayaan dari pihak
lain yang mendukung kegiatan
sekolah
Capaian Kinerja
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Selain dana
BOS/BOSDA,
Sekolah/madrasah
berhasil mendapatkan
sumbangan dan
bantuan, baik berupa
uang, natura, ataupun
fasilitas lain dari pihak
lain dan dikelola
secara transparan
dan
akuntabel.
Selain dana
BOS/BOSDA,
Sekolah/madrasah
berhasil
mendapatkan
sumbangan dan
bantuan, baik berupa
uang, natura, ataupun
fasilitas lain dari
pihak lain.
Selain dana
BOS/BOSDA,
Sekolah/madrasah
telah berupaya
mencari sumbangan
dan bantuan, baik
berupa uang, natura,
ataupun fasilitas lain
dari pihak lain,
namun masih terbatas
yang didapatkan.
Sekolah/madrasah
tidak berupaya
mencari sumbangan
dan bantuan selain
dana BOS/BOSDA.
14. Komponen:
Manajemen sekolah
/madrasah
Rumusan Pernyataan
Sekolah/madrasah menerapkan pelaporan keuangan secara transparan dan akuntabel
Sub-Komponen:
Pengelolaan Pembiayaan
Indikator:
Sekolah/madrasah
menerapkan pelaporan
keuangan
Capaian Kinerja
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Laporan keuangan
diaudit secara
internal atau
eksternal dan
hasilnya
disampaikan ke
pihak-pihak
berkepentingan
Laporan keuangan
disusun dan
disampaikan ke pihak
yang berkepentingan
baik di dalam
maupun di luar
sekolah
Laporan keuangan
disusun dan
disampaikan ke
pihak pemberi dana
dan kalangan
internal sekolah
Laporan keuangan
disusun sesuai
ketentuan
peraturan dan
disampaikan ke
pihak pemberi
dana
15. Komponen
Manajemen sekolah /
madrasah
Rumusan Pernyataan:
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kesiswaan untuk mengembangkan minat
dan bakat siswa.
Sub-Komponen
Pengelolaan Kesiswaan
Indikator:
Melakukan
pembinaan
kesiswaan
Capaian Kinerja
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Sekolah /madrasah
menyelenggarakan
kegiatan ekstrakurikuler
dan mengikutsertakan
siswa dalam berbagai
kompetisi serta
mendapatkan dukungan
dari sekolah, orang tua
dan masyarakat yang
menghasilkan berbagai
prestasi.
Sekolah/madrasah
menyelenggarakan
kegiatan
ekstrakurikuler, dan
mengikutsertakan
siswa dalam berbagai
kompetisi serta
mendapatkan
dukungan dari sekolah
yang menghasilkan
berbagai prestasi
Sekolah/madrasah
menyelenggarakan
kegiatan
ekstrakurikuler dan
mengikutsertakan
siswa dalam
berbagai kompetisi
serta mendapatkan
dukungan dari
sekolah.
Sekolah/madrasah
menyelenggarakan
kegiatan
ekstrakurikuler,
tetapi tidak
diikutsertakan
dalam berbagai
kompetisi
16. Komponen:
Manajemen sekolah/
madrasah
Rumusan Pernyataan
Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan konseling siswa dalam bidang pribadi,
sosial, akademik, pendidikan lanjut dan karier untuk mendukung pencapaian dan pengembangan
prestasi.
Sub-Komponen
Pengelolaan
Kesiswaan
Indikator:
Melakukan
pelayanan
Bimbingan dan
Konseling
Capaian Kinerja
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Sekolah/madrasah
memberikan layanan
bimbingan dan konseling
dalam bidang pribadi, sosial,
akademik, pendidikan lanjut
dan karier untuk mendukung
pencapaian dan
pengembangan prestasi
secara berkelanjutan
dengan dukungan SDM
yang berkualitas.
Sekolah/madrasah
berusaha memberikan
layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pribadi, sosial, akademik,
pendidikan lanjut dan/atau
karier yang
diselenggarakan secara
berkelanjutan dengan
dukungan SDM terbatas
Sekolah/madrasah
berusaha memberikan
layanan bimbingan dan
konseling namun
belum meliputi semua
aspek (bidang pribadi,
sosial, akademik,
pendidikan lanjut dan
karier).Dukungan
sumber daya belum
sesuai dengan
kebutuhan.
Layanan/bimbingan dan
konseling dalam bidang
pribadi, sosial, akademik,
pendidikan lanjut dan karier
siswa belum menjadi
komitmen sekolah serta
tidak didukung oleh
sumber daya yang baik.