Analisis Filsafat Hukum (Legal Philosophy) pada permulaannya lebih berat kepada filsafat umum dan teori politik, sementara Teori Hukum (Legal Theory) modern lebih membahas dalam kerangka ungkapan dan sistem berfikir dari Sarjana Hukum itu sendiri. Teori hukum bersumber dari para pemikir hukum, sedangkan hukum bersumber dari undang-undang atau putusan-putusan pengadilan. Filsafat Hukum berisi unsur filsafat dan teori politik. Sumber utama dari Filsafat Hukum (Legal Philosophy) adalah karya-karya dari pemikir hukum. W. Friedman mengatakan : “Semua sistem Teori Hukum (Legal Theory) harus mengandung unsur-unsur filsafat, refleksi manusia dalam posisinya di alam semesta dan mendapatkan warna dan isinya yang spesifik dari teori politik, idenya datang dari bagaimana bentuk yang terbaik dalam masyarakat.”
Analisis Filsafat Hukum (Legal Philosophy) pada permulaannya lebih berat kepada filsafat umum dan teori politik, sementara Teori Hukum (Legal Theory) modern lebih membahas dalam kerangka ungkapan dan sistem berfikir dari Sarjana Hukum itu sendiri. Teori hukum bersumber dari para pemikir hukum, sedangkan hukum bersumber dari undang-undang atau putusan-putusan pengadilan. Filsafat Hukum berisi unsur filsafat dan teori politik. Sumber utama dari Filsafat Hukum (Legal Philosophy) adalah karya-karya dari pemikir hukum. W. Friedman mengatakan : “Semua sistem Teori Hukum (Legal Theory) harus mengandung unsur-unsur filsafat, refleksi manusia dalam posisinya di alam semesta dan mendapatkan warna dan isinya yang spesifik dari teori politik, idenya datang dari bagaimana bentuk yang terbaik dalam masyarakat.”
penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu-isu hukum yang dihadapi
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukumgreghendy
Buku diberi judul Awal Memahami Hukum, Teori Hukum & Filsafat Hukum ini semula merupakan bahan perkuliahan yang terdiri dari sekumpulan pandangan-pandangan sarjana ternama termasuk pandangan penulis sendiri dan beberapa penjelasan dari sarjana manca negara yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Sementara tujuan dibukukannya bahan perkuliahan tersebut adalah agar mahasiswa dan pembaca umumnya dapat memahami dengan mudah tidak saja pengertian hukum dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga hukum dalam pengertian kaidah dan bagaimana kaidah dimaksud menjadi hukum tertulis sehingga mempunyai kewibawaan yang harus dipedomani.
Untuk memudahkan langkah pemahaman dimaksud, isi buku ini dipilah-pilah kedalam rangkuman kecil yang terdiri dari serangkaian bab. Diawali Bab I tentang Apakah Hukum Itu, yang mencakup pengertian hukum dalam definisi Idealis, Positivistik, dan Sosiologis; Bab II tentang ApakahTeori Hukum Itu, yang mencakup Pengertian Teori Hukum, Jenis Teori Hukum, Fungsi Teori Hukum, Konsepsi dan Jenis Hukum. Kemudian disusul Bab III tentang Ilmu Hukum Positif, yang mencakup Pengertian Ilmu, Ilmu Hukum, Ilmu Hukum Positif, Obyek Ilmu Hukum Positif.
Bab IV tentang Legalistik dan Penemuan Hukum, yang mencakup Pengertian umum, Pendekatan Legalisitk, Penemuan Hukum, Metode Interpretasi dan Metode Konstruksi Hukum. Bab V tentang Teori Hukum dan Filsafat Hukum, yang mencakup Antara Teori Hukum dan Filsafat Hukum, Ilmu Hukum Positivis dan Fenomenologis, serta kajian Kepastian, Keadilan, dan Kemanfaatan Hukum, dan diakhiri dengan Bab VI Teori Hukum sebagai Asumsi yang mencakup. Teori-Teori Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Sosial Tentang Hukum, Teori Ekonomi.
Terhadap penulis yang nama dan bukunya keliru sebut maupun belum disebut disebabkan karena kurang teliti dan cermat pribadi penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Jika ada satu kata, dua kata, tiga kata, dan seterusnya masih salah, sekali lagi mohon maaf. Namun demikian, keseluruhan tulisan dimaksud telah dijadikan bahan ajar dimana penulis mengajar di berbagai program studi doktoral dan magister ilmu hukum pada universitas ternama di Indonesia.
metode penelitian hukum adalah suatu penelitian yang mempunyai obyek hukum, baik hukum sebagai suatu ilmu atau aturan-aturan yang sifatnya dogmatis maupun hukum yang berkaitan dengan perilaku dan kehidupan masyarakat.
penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu-isu hukum yang dihadapi
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukumgreghendy
Buku diberi judul Awal Memahami Hukum, Teori Hukum & Filsafat Hukum ini semula merupakan bahan perkuliahan yang terdiri dari sekumpulan pandangan-pandangan sarjana ternama termasuk pandangan penulis sendiri dan beberapa penjelasan dari sarjana manca negara yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Sementara tujuan dibukukannya bahan perkuliahan tersebut adalah agar mahasiswa dan pembaca umumnya dapat memahami dengan mudah tidak saja pengertian hukum dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga hukum dalam pengertian kaidah dan bagaimana kaidah dimaksud menjadi hukum tertulis sehingga mempunyai kewibawaan yang harus dipedomani.
Untuk memudahkan langkah pemahaman dimaksud, isi buku ini dipilah-pilah kedalam rangkuman kecil yang terdiri dari serangkaian bab. Diawali Bab I tentang Apakah Hukum Itu, yang mencakup pengertian hukum dalam definisi Idealis, Positivistik, dan Sosiologis; Bab II tentang ApakahTeori Hukum Itu, yang mencakup Pengertian Teori Hukum, Jenis Teori Hukum, Fungsi Teori Hukum, Konsepsi dan Jenis Hukum. Kemudian disusul Bab III tentang Ilmu Hukum Positif, yang mencakup Pengertian Ilmu, Ilmu Hukum, Ilmu Hukum Positif, Obyek Ilmu Hukum Positif.
Bab IV tentang Legalistik dan Penemuan Hukum, yang mencakup Pengertian umum, Pendekatan Legalisitk, Penemuan Hukum, Metode Interpretasi dan Metode Konstruksi Hukum. Bab V tentang Teori Hukum dan Filsafat Hukum, yang mencakup Antara Teori Hukum dan Filsafat Hukum, Ilmu Hukum Positivis dan Fenomenologis, serta kajian Kepastian, Keadilan, dan Kemanfaatan Hukum, dan diakhiri dengan Bab VI Teori Hukum sebagai Asumsi yang mencakup. Teori-Teori Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Sosial Tentang Hukum, Teori Ekonomi.
Terhadap penulis yang nama dan bukunya keliru sebut maupun belum disebut disebabkan karena kurang teliti dan cermat pribadi penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Jika ada satu kata, dua kata, tiga kata, dan seterusnya masih salah, sekali lagi mohon maaf. Namun demikian, keseluruhan tulisan dimaksud telah dijadikan bahan ajar dimana penulis mengajar di berbagai program studi doktoral dan magister ilmu hukum pada universitas ternama di Indonesia.
metode penelitian hukum adalah suatu penelitian yang mempunyai obyek hukum, baik hukum sebagai suatu ilmu atau aturan-aturan yang sifatnya dogmatis maupun hukum yang berkaitan dengan perilaku dan kehidupan masyarakat.
2. • MENENTUKAN TEMA PENELITIAN HUKUM
Yang perlu diperhatikan:Aspek Objektif ( terkait materi
/ bidang yg akan diteliti ) :Harus didasarkan pada obyek
kajian formal dan material Ilmu Hukum yang terkait dg
fenomena / masalah hukum. Misal : Bidang HTN ttg
Suksesi/ Pemakzulan/impeachmentAspek Subjektif (
terkait dg peneliti ):Perlu dipertimbangkan aspek
kemampuan, dana, data, & waktu yg tersediaTema
penelitian biasanya tercermin pada judul
penelitianContoh : “Pergeseran Politik Hukum
Pengakuan Peradilan Adat Di Provinsi Papua Pasca
Berlakunya UU Otonomi Khusus “
3. • PANDANGAN EKSTRA ILMIAH DALAM
MEMILIH TEMA
MINAT DAN KEPENTINGAN
PENELITIANPEMILIHANMASALAHPENELITIANK
EPENTINGAN
UMUM/MASYARAKATRESISTENSI SOSIAL,
KULTURAL,DAN IDIOLOGIS(Sanapiah Faisal,
2001:39)
4. • PANDANGAN ILMIAH DALAM MEMILIH
MASALAH
MASALAHNYA DAPAT
DITELITIPEMILIHANMASALAHPENELITIANMAS
ALAH BARU DAN PENTINGMASALAH
MEMENUHI PERSYARATAN TEKNIS
METODOLOGIS(Sanapiah Faisal, 2001:44, lihat
pula Saifudin Azwar, 2003:12,,
Forcese&Richer,1973:19))
5. • MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
Masalah / Problem adalah :Sesuatu hal yg blm
diketahui jawabnyaKesenjangan antara das sollen dan
das seinMengandung berbagai pertanyaan dan
keraguanMengundang minat / niat peneliti utk mencari
(searching/ researching) informasi yg akurat dan
keterandalan (data/bahan hukum) guna menjawab apa
yang ingin dijawab/diketahuiMasalah Penelitian adalah
sesuatu yang dipertanyakan oleh peneliti dan yang
akan dicari pemecahannya atau jawabannya ;Tiadanya
masalah maka tidak akan ada pencarian / penelitian ;
6. • Ciri2 masalah yang baik: 1. Mempunyai nilai /
bobot penelitian, yaitu:
Mempunyai keaslian (bukan plagiat) / blm pernah
ditelitiMerupakan hal yang penting untuk
dipecahkanDapat diuji / diteliti2. Mempunyai
fisibilitas / dpt dipecahkan, yaitu:Data/bahan
hukum dapat dikumpulkanMetode untuk
memecahkan masalah tersediaBiaya, waktu &
kemampuan dapat terjangkau3. Sesuai dg
kualifikasi peneliti, yaitu:Sesuai dengan disiplin
keilmuan peneliti
7. •
• 14 Sumber Mendapatkan Masalah Penelitian
Masalah dapat dicari dalam :Pengamatan terhadap
kegiatan / prilaku manusia / gejala di
masyarakat;Bacaan : majalah, koran, jurnal, buku teks,
peraturan, putusan hakim, dsb.Analisis bidang
pengetahuan; Analisis atas KebijakanPerluasan
penelitian yang telah ada;Pengalaman / catatan
pribadi;Praktek dalam masyarakat;Mengikuti kuliah /
diskusi / seminar, advokasi, dsb.
8. • Pengujian dlm menetapkan kelayakan
masalah
yg akan diteliti:Apakah masalah itu urgen utk
dipecahkan, baik utk pengembangan ilmu
hukum, kebutuhan praktek hukum atau
pengambilan dan pengembangan kebijakan
?Apakah masalah yg dipilih didukung oleh
metode penelitian yg akan diterapkan
?Apakah diperlukan kemampuan2 khusus utk
memecahkan masalah hukum yg diteliti ?
9. • Kendala Merumuskan Masalah Penelitian
Dalam Penelitian Hukum Doktriner :Kurang menguasai
teori2 / dasar2 dlm Hukum Positip.Tdk dpt menemukan
kekurangan2 teoritis/normatif dlm peraturan perundang-
undangan yg menjadi pusat perhatiannya,Tdk tertarik utk
mendalami suatu permasalahan dg mengadakan penelitian
secara mendalamDalam Penelitian Hukum Non-Doktriner
:Ada kalanya masalah sangat menarik, akan tetapi data yg
diperlukan utk memecahkan masalah sulit didapatkan,Tdk
ada pengetahuan ttg sumber2 dari masalah yg
diteliti,Terlalu banyak masalah yg dihadapi, shg ada
kesulitan dlm mengadakan seleksi,Peneliti tdk tahu masalah
penelitian & kegunaan penelitian yg dilakukan.Tidak
percaya diri mengembangkan penelitian lintas disipliner.
10. • Merumuskan Masalah Penelitian Hukum
Masalah penelitian pada umumnya dirumuskan
dm bentuk pertanyaan.Rumusan masalah
menempati posisi kunci dlm sebuah penelitian
hukum. Jika tidak ada, maka penelitian tidak ada
arahnya.Rumusan masalah memberikan arah
pada penelitian hukum dan menentukan nasib
penelitian selanjutnya.Rumusan masalah
menunjuk pada apa yg kelak akan dihasilkan oleh
penelitian.Rumusan masalah untuk tesis
berkarakter diagnostik evaluatif, atau preskriptif.
11. • MENENTUKAN OBYEK PENELITIAN
Obyek penelitian adlh sesuatu yg diteliti dpt berupa
benda atau orang, yg dpt memberikan data2
penelitian.Berupa benda misal : dokumen, yg berupa
bahan2 hukum. Ada bahan hukum primer, sekunder,
dan tersier.Yg berupa orang misal : perilaku orang yg
dpt berupa perilaku verbal dan perilaku nyata.Obyek
penelitian ini akan menegaskan darimana data/bahan
hukum penelitian akan diperoleh.Obyek ini akan
menjelaskan apa atau siapa yg memberikan data/
bahan hukum. Karena itu obyek penelitian harus
berujud nyata, spesifik, dan bisa memberikan
data/bahan hukum tsb.
12. • MENENTUKAN PENDEKATAN PENELITIAN
Pendekatan penelitian dipakai untuk menentukan dari sisi
mana sebuah obyek penelitian akan dikaji.Penelitian ilmu
hukum bisa menggunakan pendekatan normatif dan
sosiologis.Kalau dia memilih pendekatan normatif, dapat
meliputi pendekatan konseptual, pendekatan undang-
undang, pendekatan kasus, pendekatan perbandingan,
pendekatan historis, dan pendekatan filosofis.Jika memilih
pendekatan sosial, maka peneliti memilih pendekatan
makro atau mikro. Yang makro misalnya pendekatan
struktural-fungsional, konflik, sitem; sedangkan yang mikro
misalnya pendekatan simbolik interaksionis, fenomenologi,
hermeneutik, dsb.
13. • MENENTUKAN TEORI PENELITIAN
Teori merupakan pisau analisis (jawaban konseptual) dari
rumusan masalah penelitian.Jawaban empiris rumusan
masalah penelitian diperoleh melalui penelitian, persisnya
dari data dan analisis data.Teori diperlukan dalam
penelitian hukum, karena ia membantu peneliti hukum
untuk menentukan apa yang akan dinilai dan diukur dari
obyek penelitian.Teori juga penting, karena teori bisa
menjelaskan pemahaman peneliti ttg obyek
penelitiannya.Semakin paham seorang peneliti ttg obyek
penelitiannya, semakin menyeluruh dia bisa
merumuskan/menentukan teori.Semakin menyeluruh teori
yg bisa ditulis, semakin lengkap apa yg dihasilkan utk
dianalisis.
14. • Terdapat tiga jenis tehnik penamaan utk teori yg dipakai dlm
penelitian hukum :
Dalam konteks ini, ada teori hukum yang dipakai. Misal : teori
Ketaatan Hukum dr Tyler, HC Kelman, dsb.Kerangka Teori.Hal ini
muncul kalau tdk ada teori hukum yg khusus dipakai dlm penelitian.
Tetapi, tdk ada teori hukum tdk berarti penelitian hukum boleh
berhenti. Peneliti hrs membangun kerangka teori. Syaratnya adalah,
mereka membangun teori dari berbagai teori yg cocok dari ilmu lain
spt psikologi, sosiologi, ekonomi, dsb.Kerangka Pikir.Hal ini
menyiratkan bahwa kandungannya tdk mencakup teori hukum dan
teori ilmu lain. Yg ada hanyalah proposisi, pengertian, baik dari
sudut pandang ilmu hukum maupun dari ilmu lain. Dari semua
inilah peneliti membangun kerangka pikir yg pada gilirannya
melahirkan sesuatu yg bisa diukur/dikualifisir dalam penelitian.
15. • Konstruksi dan Klasifikasi Teori Hukum
LAW AS IT ISLAW AND MORALITYSOCIAL DIMENSIONS OF LAWRIGHTS AND
JUSTICEBritish Legal PositivismPositivism and Legal PositivismThomas Hobbes and
LeviathanJeremy Bentham: Law and the Principle of UtilityJohn Austin’s Command
Theory of LawHerbert Hart’s New Beginning: the Burial of the CommandConcept
of LawBritish Positivism’s Contribution to JurisprudenceGermanic Legal
PositivismFrom Epiricism to Transcendental IdealismNatural Law Tradition in
JurisprudenceLaw of Nature, Natural Right and Natural LawTwo Great issues in
Natural Law theoryFusion of Law and Moral in Early SocietiesNatural law Thinking
and Greek PhiloSophySociological Jurisprudence and Sociology of LawSociology,
Sociology of Law, and Sociological JurisprudenceSociety and Class Struggle: the
Sociology of Karl MarxMax Weber and the Rationalisation of the LawLaw and
Social Solidarity: Emile Durkheim’s Legal SociologyThe Living Law: the Legal
Sociology of Eugen EhrlichRescou Pond and Law as Social EngineeringThe
Achievement of Sociological TraditionRadical Jurisprudence: Challenges to Liberal
Legal TheoryFundamental Legal Conceptions: the Building Blocks of Legal
NormsBentham and Classification of Legal MandatesHohfeld’s Analysis of Jural
Relations: the Exeption of Fundamental Legal ConceptionsConnecting the Two
Boxes in Hohfelds SystemSome Logical Puzzles in Hohfelds SystemValue of
Hohfeld’s System
16.
17. • SOCIAL DIMENSIONS OF LAW
LAW AS IT ISLAW AND MORALITYSOCIAL DIMENSIONS OF LAWRIGHTS AND JUSTICEFrom
transcendental idealism to the pure theory of lawDistingushing legal and moral normsValidity and
the basic normLogical unity of the legal order and determining whether a norm belongs to the legal
orderLegitimacy and revolutionInternational lawAm evaluation of the pure theory of lawRealism in
Legal TheoryLegal formalism and legal positivismAmerican realismScandinavian realismReception
of Natural law in RomeChristian Natural lawTheological Beginnings of a secular natural lawRise of
secular natural law: Natural Rights and Social ContractJohn Finnis’ restatement Classical natural
lawThe enduring legacy of natural law theorySeparation of Law and MoralityLon Fuller on the
Morality of LawRonald Dworkin and the Integrity of LawLiberalism and liberal legal
theoryChallenges of the legal critical legal studies (CSL) movementPostmodernist challengeFeminist
jurisprudenceChallenge to liberal jurisprudence: conducting thoughtsEconomic Analysis of
LawTransaction cost and the lawEfficiency of the common law hypothesisPublic choice theory: the
economics of legislationEfficiency, wealth maximixation and justiceConnecting the Two Boxes in
Hohfelds SystemSome Logical Puzzles in Hohfelds SystemValue of Hohfeld’s SystemJusticeJustice
according to Law and Justice of the LawJustice as VirtueLegal JusticeDistributive Justice as Social
JusticeJustice as Fairness: Rawls Theory of JusticeEntitlement Theory of Justice: Noxick’s Response
to RawlsEvolutionary Theory of Justice
18.
19. • GRAND THEORY, MIDLE RANGE THEORY DAN
APPLIED THEORY
Ilmu sosial berkembang begitu kompleks dan
begitu rumit, begitu banyak teori sosial
(baru).Namun apabila disusun strukturnya, dalam
ilmu-ilmu sosial selain paradigma dikenal pula
struktur ilmu, seperti rumpun teori yang dapat
dikelompokkan kedalam : grand theory, middle
theory, dan application/applied theory.Dari
struktur ini kemudian menghasilkan
konseptualisasi dan metodologi.
20. Grand theory
• Grand theory adalah setiap teori yang
memberi penjelasan keseluruhan dari
kehidupan sosial, sejarah, atau pengalaman
manusia.Grand theory, istilah yang diciptakan
oleh C. Wright Mills dalam ‘The sociological
imagination (1959)’ yang berkenaan dengan
bentuk abstrak tertinggi suatu peneorian yang
tersusunan atas konsep-konsep yang
diprioritaskan dalam tataran
filosofis/nilai/asas
21. • Grand theory pada umumnya adalah teori-teori makro
yang mendasari berbagai teori di bawahnya. Disebut
grand theory karena pada saat ini teori-teori itu
menjadi dasar lahirnya teori-teori lain dalam berbagai
level, di sebut makro karena teori-teori ini berada
dilevel makro, bicara tentang struktur dan tidak
berbicara fenomena-fenomena mikro.
• Grand theory adalah teori keseluruhan atau
yang secara garis besar berusaha menjelaskan suatu
permasalahan atau kasus.Smith (1994) : Fungsi utama
grand theories adalah sebagai sumber utama yang
selanjutnya akan dikembangkan oleh middle-range
theories.
22. • Contoh : Teori Tingkat Adaptasi (Herons,
1959)
Teori Kohesivitas dalam kelompok (seashore,
1954)Teori Perkembangan Masyarakat
(Ferdinand Tonnies)Teori Evolusi Budaya
(Julian H.Stewart)Teori Negara Hukum ????
23. Middle-range theory
• Middle-range theory dikemukakan oleh sosiolog
Robert Merton dalam ‘Social theory and social
Structure’ (1957) untuk menghubungkan pemisah
diantara hipotesis-hipotesis terbatas dari studi
empirisme dan teori-teori besar yang abstrak
yang diciptakan Talcott Parson.
• Mid-range theory disepakati sebagai suatu bidang
yang relatif luas dari suatu fenomena, tapi tidak
membahas keseluruhan fenomena dan sangat
memperhatikan kedisiplinan (Chinn and Kramer,
1995, p 216).
24. • Midle range theory ini dipergunakan sebagai
hipotesis yang patut diuji, bukan sebagai
perangkat pengatur studi.Middle-range theory
itu sendiri adalah pembahasan yang lebih
fokus dan mendetail atas suatu grand theory.
• Middle theory adalah teori tersebut berada
pada level mezzo, level menengah, dimana
focus kajiannya makro dan juga mikro.
25. • CONTOH : Teori Differential Association
(Edwin H. Suterland)
Teori Konvergensi (Horton & Hunt)Teori
Stratifikasi SosialTeori Fungsionalisme
StrukturalTeori Perubahan Sosial
26. Applied theory
• Teori ini disebut sebagai application theory
karena teori ini berada dilevel mikro dan siap
untuk diaplikasikan dalam konseptualisasi.
(Doughert y & Pfaltzgraff 1990, 10-11).Contoh
:Teori kesadaran hukum.Teori pemidanaan
dsb.
27. • MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT
Metode penelitian merupakan kelanjutan dari matriks teori
penelitian. Tatkala seorang penstudi hukum sudah berhasil
menuliskan apa yang harus diungkap dalam akhir matriks teori
penelitian, maka pada saatnya harus mengisi matriks metode
penelitian.Metode penelitian hanya bisa ditulis kalau
Teori/Kerangka Teori/ Kerangka Pikir penelitian sudah menjelaskan
apa yang akan diungkap. Bila apa yang harus diungkap tersebut
menunjuk pada sesuatu yang sangat lengkap, tentunya metode
penelitian yang harus dipakai juga menjadi semakin jelas.Metode
penelitian hanya bertugas menjelaskan bagaimana mengungkapkan
sesuatu yang ingin diungkapkan. Apa yang ingin diungkapkan sendiri
sudah harus ada dalam metode penelitian. Karena itu, cara
memakai metode penelitian harus sebangun dengan teori
penelitiannya.
28. • MENENTUKAN Output PENELITIAN
(Disertasi/Tesis)
Redesigning the legal systems reconstruction
or legal reform;Redesigning the operations
mechanism, cooperation, interaction of legal
structureRedesigning the output or product
(expected results) model, design, prototype,
theory of law.