1. IDEOLOGI PANCASILA 1 JUNI 1945
NONCE HASAN, SE, M.E
Jailolo; 17 Desember 2022
PELATIHAN KADER PDI PERJUANGAN
KAB. HALMAHERA BARAT
2. Tradisi kehidupan agama yang toleran, berkebudayaan, penuh
dengan toleransi dan berketuhanan yang menyerap nilai-nilai
dan adat yang telah tumbuh menjadi kepribadian bangsa
Indonesia, gotong royong.
5. Dari Sabang sampai Merauke bukan
sekedar kata-kata Ilmu Bumi,
tetapi konsep geopolitik.
Sumber : Sukarno, Ir., Di Bawah Bendera Revolusi, Jilid II,
1965, hal. 522.
AKU MELIHAT INDONESIA
Jika aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengar lautan Indonesia bergelora
Membanting di pantai Ngeliyep itu
Aku mendengar lagu โ sajak Indonesia
Jikalau aku melihat
Sawah menguning menghijau
Aku tidak melihat lagi
Batang padi menguning โ menghijau
Aku melihat Indonesia
Jika aku melihat gunung-gungung
Gunung Merapi, gunung Semeru, gunung
Merbabu
Gunung Tangkupan Prahu, gunung Klebet
Dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku mendengar pangkur palaran
Bukan lagi pangkur palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia
Jika aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia
Jika aku melihat wajah anak-anak di desa-desa
Dengan mata yang bersinar-sinar
(berteriak) Merdeka! Merdeka!, Pak! Merdeka!
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia!
6. TEROR FUNDAMENTALIS KANAN
A l N u r s r a d i S u r i a h , a l
Shabaab di Somalia, Boko
Haram di Nigeria, faksi al
Qa'idah di seluruh dunia, dan
N e g a r a I s l a m I r a k d a n
Levant/Suriah (al Dawlah al-
Islฤmฤซyah fฤซ al-สปIrฤq wa-al-
Shฤm yang disingkat Dฤสปish,
atau NIIL/NIIS/ISIS)
14. Indonesia bersama India, Pakistan, Burma dan
Srilanka menjadi pelopor Konferensi Asia Afrika
pada tahun 1955.
15. To Build the world a New
Pada Sidang Umum PBB XV (30 September 1960), Presiden Sukarno
mengemukakan konsep Pancasila yang merupakan intisari dari
peradaban Indonesia untuk memperkuat piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa dengan merujuk keberhasilannya menggalang
Konferensi Asia-Afrika.
16. Megawati Soekarnoputri remaja bersama Perdana Menteri India Jawaharlal
Nehru saat menjadi anggota delegasi termuda Konferensi Tingkat Tinggi
Gerakan Non Blok (GNB) I di Belgrade, Yugoslavia, pada tahun 1961
17.
18.
19.
20.
21. Prinsip kebangsaan menempatkan kesetaraan warga
negara tanpa membedakan suku, agama, ras,
bahasa, gender dan status sosial.
22.
23.
24. MUSYAWARAH ATAU DEMOKRASI:
Tradisi demokrasi yang hidup di Indonesia.
Di desa-desa, pondok pesantren, banjar dll, kita bisa
menemukan bagaimana tradisi musyawarah ini dipraktikkan
sebagai demokrasi khas ala Indonesia.
25.
26.
27. Demokrasi dalam
ranah politik pada
saat bersamaan
harus menyatu
dengan demokrasi
ekonomi, melalui
cita-cita
kesejahteraan;
cita-cita
mewujudkan
masyarakat adil
dan makmur.
34. Amanat Bung Karno Tentang Pancasila
Ernest Renan berkata:
Bangsa adalah satu djiwa.
Memang benar begitu !
Marilah kita kembali kepada djiwa kita sendiri ! Djangan kita menjadi satu
bangsa tiruan!
Djiwa Indonesia adalah djiwa gotong โ royong, djiwa persudaraan, djiwa
kekeluargaan. Kita telah merumuskan djiwa jang demikian itu dengan apa jang
dinamakan Pantja Sila. Hanja Pantja Sila jang sesuai dengan djiwa Indonesia.
Marilah kita setia kepada Proklamsi 17 Agustus 1945, Proklamasi jang
bernafas Pantja Sila.
Soekarno
38. KETUHANAN YANG MAHA ESA
KEMANUSIAAN YANG ADIL
DAN BERADAB
PERSATUAN INDONESIA
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN
OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN/
PERWAKILAN
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
1.IDEOLOGI
NEGARA
2.DASAR NEGARA
3.PANDANGAN
HIDUP BANGSA
4.PEMERSATU
BANGSA
PANCASILA
SUMBER:
1. NILAI AGAMA
2. ADAT ISTIADAT
3. KEBUDAYAAN
4. NILAI-NILAI
YANG HIDUP
DAN
BERKEMBANG
DALAM
MASYARAKAT
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA 38
39. SIDANG PERTAMA BPUPKI
(PRESIDEN SOEKARNO
MENAWARKAN 5 PRINSIP
DASAR NEGARA YANG DIBERI
NAMA PANCASILA)
1 JUNI 1945
PROSES SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
DASAR NEGARA/PANCASILA
1. KEBANGSAAN INDONESIA
2. INTERNASIONALISME ATAU
PRIKEMANUSIAAN
3. MUFAKAT ATAU
DEMOKRASI
4. KESEJAHTERAAN SOSIAL
5. KETUHANAN YANG
BERKEBUDAYAAN
39
PANITIA KECIL/PANITIA
SEMBILAN
(PANCASILA DALAM PIAGAM
JAKARTA)
22 JUNI 1945
PIAGAM JAKARTA
1. KETUHANAN DENGAN
KEWAJIBAN MENJALANKAN
SYARIAT ISLAM BAGI PEMELUK-
PEMELUKNYA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN
OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN /
PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA
SIDANG PPKI
(PANCASILA DALAM
PEMBUKAAN
UUD NRI TAHUN 1945)
18 AGUSTUS 1945
PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN
OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN /
PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA
41. PARTAI IDEOLOGI
Sebagai partai ideologi yang
membawa banyak ajaran,
membutuhkan lebih banyak
tenaga/kader yang dapat berperan
sebagai SULUH
Untuk apa ?
Pemikiran LAMA:
๏ฑ Hanya menempatkan/ menganggap partai
adalah mesin pengumpul suara;
๏ฑ Pekerjaan penerang dilakukan saat
menjelang hari pemilihan (sesuai jadwal
KPU);
๏ฑ Konsepsi perang hanya dibatasi sebagai
JURKAM.
๏ฑ Ideologi partai tidak tersosialisasi sampai
level bawah.
Pemikiran BARU:
๏ผCara berpikir ideologis;
๏ผPada saat Pemilu yang dipilih bukan tanda
gambar tetapi PILIHAN IDEOLOGI;
๏ผHarus ada anggapan bahwa apa yang dipilih
menjadi PILIHAN SEJARAH/PILIHAN
HALUAN/PILIHAN MASA DEPAN.
Bukan hanya sebagai JURKAM
tetapi harus sebagai SULUH
42. IDEOLOGI EKONOMI MARHAENISME SOEKARNO
Sebuah ideologi perjuangan yang terbentuk dari Sosio โ Demokrasi dan
Ketuhanan yang Berkebudayaan Bung Karno.
๏ฑ Mandiri secara ekonomi dan terbebas dari eksploitasi pihak lain, tiap
orang/rumah tangga memerlukan factor produksi/modal;
๏ฑ Cara dan asas perjuangan yang menghendaki hilangnya setiap kapitalisme
dan imperialisme.
๏ฑ Perjuangan MARHAENISME adalah perjuangan mewujudkan sosio-
nasionalisme dan Sosio - Demokrasi
43. โโฆ..Saya minta saudara-saudara untuk tetap memelihara, bahkan
mempererat hubungan saudara-saudara dgn rakyat. Pemimpin-pemimpin
yang intelektualitas itu kebanyakan terapung-apung di awang-awang di atas
rakyat, tetapi sghool of life akan membawa saudara-saudara di tengah-
tengah rakyat, saudara-saudara akan bisa meninjau segala persoalan dari
dua sudut. Saudara terpelajar, dengan otak saudara, saudara bisa meninjau
dari atas, dengan ala keterpelajaran saudara-saudara. Tetapi oleh karena
saudara bersatu dengan rakyat saudara meninjau persoalan itu juga dari
bawah. Karena itu siapa dari kaum terpelajar yang bersatu dengan rakyat, ia
dapat meninjau persoalan dari atas dan dari bawahโ.
Pesan Bung Karno Kapada Anak
Biologisnya