1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai-nilai dasar pergerakan (NDP) PMII yang merupakan sublimasi dari nilai-nilai keislaman seperti kemerdekaan, persamaan, keadilan, toleransi, dan damai dengan kerangka ahlussunah wal jamaah.
2. NDP berfungsi sebagai kerangka refleksi dan pedoman bagi PMII dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam secara kritis transformatif dan human
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Sahabat Anshor berkumpul di Saqifah Bani Sa’idah untuk memilih khalifah pengganti Nabi Muhammad SAW.
2. Mereka sepakat mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah pertama umat Islam.
3. Empat khalifah pertama yang disebut Khulafaur Rasyidin memerintah umat Islam dengan berpegang teguh kepada sunnah Nabi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai-nilai dasar pergerakan (NDP) PMII yang merupakan sublimasi dari nilai-nilai keislaman seperti kemerdekaan, persamaan, keadilan, toleransi, dan damai dengan kerangka ahlussunah wal jamaah.
2. NDP berfungsi sebagai kerangka refleksi dan pedoman bagi PMII dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam secara kritis transformatif dan human
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Sahabat Anshor berkumpul di Saqifah Bani Sa’idah untuk memilih khalifah pengganti Nabi Muhammad SAW.
2. Mereka sepakat mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah pertama umat Islam.
3. Empat khalifah pertama yang disebut Khulafaur Rasyidin memerintah umat Islam dengan berpegang teguh kepada sunnah Nabi.
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, dimulai dari beberapa organisasi pendahulunya pada awal abad ke-20 seperti Nahdlatul Wathan, Nahdlatut Tujjar, dan Taswirul Afkar. NU secara resmi didirikan pada tahun 1926 sebagai wadah bagi ulama untuk memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan umat. Dokumen juga menjelaskan tujuan
Pendidikan Islam mengalami kemajuan besar pada masa Abbasiyah. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Sina dan Al-Khawarizmi membuat sumbangan besar pada bidang kedokteran, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya. Pendidikan berkembang melalui lembaga seperti madrasah, perpustakaan, dan rumah sakit yang mendorong terjemahan buku-buku Yunani dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Buku saku ini memberikan pedoman bagi penggerak masjid dalam menjalankan peran dan tugasnya. Buku ini membahas tentang konsep aswaja Nahdlatul Ulama, revitalisasi masjid, organisasi dan administrasi keuangan masjid, berbagai aksi untuk memakmurkan masjid, serta memperkuat kelembagaan dan jaringan masjid.
Ringkasan singkat tentang biografi dan karya empat imam mazhab utama yaitu:
1. Imam Hanafi, Malik, Syafi'i, dan Ahmad bin Hanbal merupakan tokoh-tokoh pendiri mazhab yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu fikih. Mereka menulis kitab-kitab rujukan yang banyak diikuti hingga saat ini.
DR. Hasani Ahmad Said, M.A. - Corak dan Jaringan Ulama Tafsir NusantaraHasaniahmadsaid
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan tafsir Al-Qur'an di Nusantara, mulai dari abad ke-16 hingga abad ke-20. Beberapa tokoh kunci dalam perkembangan tafsir Nusantara diantaranya Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Abd al-Rauf Singkel, dan Nawawi al-Bantani. Tafsir Nusantara dipengaruhi oleh tradisi tafsir Hijaz dan Mesir serta sarjana Barat.
1. Dokumen membahas konsep Ahli Sunnah Waljamaah (ASWJ) sebagai aliran pemikiran utama dalam Islam.
2. ASWJ berpegang teguh pada Al-Quran dan hadis serta pemahaman para sahabat Nabi.
3. Tokoh penting yang membela ASWJ adalah Abu Hasan Asy'ari dan Abu Mansur Maturidi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut: Dakwah Rasulullah di Mekah awalnya secara diam-diam kepada kerabat dan sahabat terdekat selama 3-4 tahun, kemudian secara terbuka dengan mengundang seluruh masyarakat Mekah untuk memeluk Islam. Hal ini mendapat penolakan dari kaum kafir Quraisy yang melakukan berbagai cara untuk menghentikan dakwah, sehingga umat Islam awal
01 sekilas tentang ahlissunnah wal jama’ahaliwaqiah
Nahdlatul Ulama adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926 oleh para ulama pesantren. Tujuannya adalah menerapkan ajaran Islam versi Ahlussunnah wal Jamaah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera serta memberi berkah bagi semesta. Nahdlatul Ulama mengikuti empat sumber ajaran Islam yaitu Al-Quran, As-Sunnah, Ijma', dan Qiyas serta menganut salah sat
1. Ahlu Sunnah Wal Jamaah (ASWJ) adalah golongan yang berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah serta mengikuti jejak para salaf.
2. ASWJ dikenal dengan berbagai istilah seperti Ahlul Hadis, Ahlus Sunnah, dan menolak segala bentuk bid'ah.
3. Penamaan ASWJ berasal dari ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang menyebut mereka sebagai orang-orang berwajah terang.
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan Ibnu Miskawaih dan Al-Qabisi. Ibnu Miskawaih meletakkan dasar pendidikan pada syariat Islam dan teori psikologi. Ia menganjurkan metode alami, bimbingan, ancaman, dan pujian dalam proses pembelajaran. Asas-asas pendidikannya adalah bertahap, kesiapan, gestalt, keteladanan, kebebasan, dan pembiasaan. Guru dipandang sebagai figur
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMaswajanu
Dokumen tersebut membahas tentang definisi Ahli Sunnah Wal Jamaah dan relevansinya dalam pembangunan insan di UTHM. Secara ringkas, Ahli Sunnah Wal Jamaah didefinisikan sebagai golongan Muslim yang mengikuti ajaran dan pemikiran madzhab Asy'ari dan Maturidi. Mereka memegang teguh konsep al-Jamaah dan kerukunan antar umat.
Buku ini membahas tentang mazhab Sji'ah dan perkembangannya, mulai dari latar belakang sejarah, kepercayaan, tokoh-tokoh kunci, hingga pengaruhnya di Indonesia. Buku ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai salah satu mazhab utama dalam Islam yang selama ini kurang dikenal di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, dimulai dari beberapa organisasi pendahulunya pada awal abad ke-20 seperti Nahdlatul Wathan, Nahdlatut Tujjar, dan Taswirul Afkar. NU secara resmi didirikan pada tahun 1926 sebagai wadah bagi ulama untuk memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan umat. Dokumen juga menjelaskan tujuan
Pendidikan Islam mengalami kemajuan besar pada masa Abbasiyah. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Sina dan Al-Khawarizmi membuat sumbangan besar pada bidang kedokteran, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya. Pendidikan berkembang melalui lembaga seperti madrasah, perpustakaan, dan rumah sakit yang mendorong terjemahan buku-buku Yunani dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Buku saku ini memberikan pedoman bagi penggerak masjid dalam menjalankan peran dan tugasnya. Buku ini membahas tentang konsep aswaja Nahdlatul Ulama, revitalisasi masjid, organisasi dan administrasi keuangan masjid, berbagai aksi untuk memakmurkan masjid, serta memperkuat kelembagaan dan jaringan masjid.
Ringkasan singkat tentang biografi dan karya empat imam mazhab utama yaitu:
1. Imam Hanafi, Malik, Syafi'i, dan Ahmad bin Hanbal merupakan tokoh-tokoh pendiri mazhab yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu fikih. Mereka menulis kitab-kitab rujukan yang banyak diikuti hingga saat ini.
DR. Hasani Ahmad Said, M.A. - Corak dan Jaringan Ulama Tafsir NusantaraHasaniahmadsaid
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan tafsir Al-Qur'an di Nusantara, mulai dari abad ke-16 hingga abad ke-20. Beberapa tokoh kunci dalam perkembangan tafsir Nusantara diantaranya Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Abd al-Rauf Singkel, dan Nawawi al-Bantani. Tafsir Nusantara dipengaruhi oleh tradisi tafsir Hijaz dan Mesir serta sarjana Barat.
1. Dokumen membahas konsep Ahli Sunnah Waljamaah (ASWJ) sebagai aliran pemikiran utama dalam Islam.
2. ASWJ berpegang teguh pada Al-Quran dan hadis serta pemahaman para sahabat Nabi.
3. Tokoh penting yang membela ASWJ adalah Abu Hasan Asy'ari dan Abu Mansur Maturidi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut: Dakwah Rasulullah di Mekah awalnya secara diam-diam kepada kerabat dan sahabat terdekat selama 3-4 tahun, kemudian secara terbuka dengan mengundang seluruh masyarakat Mekah untuk memeluk Islam. Hal ini mendapat penolakan dari kaum kafir Quraisy yang melakukan berbagai cara untuk menghentikan dakwah, sehingga umat Islam awal
01 sekilas tentang ahlissunnah wal jama’ahaliwaqiah
Nahdlatul Ulama adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926 oleh para ulama pesantren. Tujuannya adalah menerapkan ajaran Islam versi Ahlussunnah wal Jamaah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera serta memberi berkah bagi semesta. Nahdlatul Ulama mengikuti empat sumber ajaran Islam yaitu Al-Quran, As-Sunnah, Ijma', dan Qiyas serta menganut salah sat
1. Ahlu Sunnah Wal Jamaah (ASWJ) adalah golongan yang berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah serta mengikuti jejak para salaf.
2. ASWJ dikenal dengan berbagai istilah seperti Ahlul Hadis, Ahlus Sunnah, dan menolak segala bentuk bid'ah.
3. Penamaan ASWJ berasal dari ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang menyebut mereka sebagai orang-orang berwajah terang.
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan Ibnu Miskawaih dan Al-Qabisi. Ibnu Miskawaih meletakkan dasar pendidikan pada syariat Islam dan teori psikologi. Ia menganjurkan metode alami, bimbingan, ancaman, dan pujian dalam proses pembelajaran. Asas-asas pendidikannya adalah bertahap, kesiapan, gestalt, keteladanan, kebebasan, dan pembiasaan. Guru dipandang sebagai figur
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMaswajanu
Dokumen tersebut membahas tentang definisi Ahli Sunnah Wal Jamaah dan relevansinya dalam pembangunan insan di UTHM. Secara ringkas, Ahli Sunnah Wal Jamaah didefinisikan sebagai golongan Muslim yang mengikuti ajaran dan pemikiran madzhab Asy'ari dan Maturidi. Mereka memegang teguh konsep al-Jamaah dan kerukunan antar umat.
Buku ini membahas tentang mazhab Sji'ah dan perkembangannya, mulai dari latar belakang sejarah, kepercayaan, tokoh-tokoh kunci, hingga pengaruhnya di Indonesia. Buku ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai salah satu mazhab utama dalam Islam yang selama ini kurang dikenal di Indonesia.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. هللا بسم
الرحمن
الرحيم
”.... siapa yang melihat pada cermin sejarah,
membuka lembaran yang tidak sedikit dari ikhwal bangsa-bangsa dan
pasang surut zaman, serta apa saja yang terjadi pada mereka hingga
pada saat-saat kepunahannya, akan mengetahui bahwa kekayaan yang
pernah menggelimang mereka, kebanggaan yang pernah mereka
sandang, dan kemuliaan yang pernah mereka jadikan perhiasan
mereka,
tidak lain adalah karena berkat apa yang secara kukuh mereka
pegang, yaitu mereka bersatu, dalam cita-cita seia sekata, searah
setujuan, dan pikiran-pikiran mereka seiring.
Maka, inilah faktor paling kuat yang mengangkat martabat dan
kedaulatan mereka, dan benteng paling kokoh untuk menjaga
kekuatan dan keselamatan ajaran mereka....”
(Rois Akbar NU, KHM Hasyim Asy'ari, Muqodimah Qonun Asasi)
3. SEJARAH LAHIRNYA NAHDLATUL ULAMA
31 Januari, pada tahun 1926 silam, Nahdlatul Ulama (NU) secara resmi
didirikan. Organisasi Islam terbesar di Indonesia ini digagas oleh para kiai
ternama dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Madura, dan Jawa Barat, yang
melakukan pertemuan di rumah K.H Wahab Hasbullah di Surabaya.
Pertemuan yang diberi nama Komite Hijaz ini diprakarsai oleh K.H. Wahab
Hasbullah dan K.H Hasyim Asy’ari. Komite Hijaz inilah yang menjadi cikal bakal
berdirinya NU untuk membahas berbagai macam persoalan keagamaan.
Lahirnya NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan,
peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial masyarakat.
Pada intinya, Komite Hijaz dibentuk sebagai upaya agar Islam tradisional di
Indonesia dapat dipertahankan. Selain itu, panitia ini juga bertugas untuk
mempersiapkan pengiriman delegasi ke Muktamar Islam di Mekkah yang
digagas Ibnu Saud, penguasa baru Hijaz.
4. PARA PENDIRI NU
Didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya oleh para ulama dari beberapa daerah di Jawa. Pendirian ini diawali
dengan mengadakan permusyawaratan di rumah KH. Abdul Wahab Chasbulloh berlokasi di kampung Kertopaten Surabaya. Dalam
pertemuan ini hadir para ulama yaitu
K.H. Hasyim Asy’ari (1817-1947), Tebu Ireng Jombang, Pendiri NU & rais Akbar (1926-1947)
K.H. Bisri Syamsuri (1886-1980), Denayar Jombang, Pendiri NU, A’wan pertama (1926) & Rais Aam (1971-1980).
K.H. Abdullah Wahab Chasbullah (1888-1971),Tambak Beras Jombang, Pendiri NU, Katib pertama (1926) & Rais Aam (1947-1971).
K.H. Abdul Chamid Faqih, Sedayu Gresik, Pendidri NU & Pengusul nama NU “Nuhudlul Ulama”.
K.H. Ridwan Abdullah (1884-1962), Surabaya, Pendiri NU & Pencipta lambang NU
K.H. Abdul Halim, Leuwemunding Cirebon, Pendiri NU
K.H. Mas Alwi bin Abdul Aziz, Surabaya, Pendiri NU & pencipta nama NU “Nahdlatul Ulama”.
K.H. Ma’shum (1870-1972), Lasem, Pendiri NU.
K.H. A Dachlan Achjad, Malang, Pendiri NU & Wakil Rais pertama (1926).
K.H. Nachrowi Thahir (1901-1980), Malang, Pendiri NU & A’wan pertama (1926).
K.H. R Asnawi (1861-1959), Kudus, Pendiri NU & Mustasyar pertama (1926).
Syekh Ghanaim (tinggal di Surabaya, asal dari Mesir), Pendiri NU & Mustasyar pertama (1926).
K.H. Abdullah Ubaid (1899-1938), Surabaya, Pendiri NU & A’wan pertama.
5.
6.
7. NAMA BADAN OTONOM NU
NO NAMA BADAN OTONOM
1 Muslimat NU
2 Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
3 Fatayat NU
4 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
5 Ikatan Pelajar NU (IPNU)
6 Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU)
7 Jamiyatul Qurro wal Huffad NU (JQH NU)
8 Jamiyatut Thoriqoh Mu’tabarah NU (Jatman
NU)
9 Serikat Buruh Muslimin Indonesia NU
(Sarbumusi)
10 Persatuan Guru NU (Pergunu)
11 Ikatan Sarjana NU (ISNU)
12 Ikatan Pencak Silat NU (Pagar Nusa NU)
NO NAMA BADAN KHUSUS
1 Badan Khusus Aswaja NU
2 Badan Khusus Kaderisasi NU
3 Badan Khusus Kesehatan NU
4 Badan Khusus ekonomi NU
5 Badan Khusus Pendidikan NU
6 Badan Halal NU
7 Badan Khusus Aset NU
8 Pusat Data NU dan Perpustakaan NU
9 NU Online dan Risalah (Majalah) NU
10 Radio 164 FM dan TV164 Channel
8. Visi Organisasi
Menjadi jami’yah diniyah Islamiyah yang
memperjuangkan tegaknya ajaran
ahlussunah wal jamaah an nahdliyah,
mewujudkan kemaslahatan masyarakat,
kemajuan bangsa, kesejahteraan, keadilan
dan kemandirian khususnya warga NU serta
terciptanya rahmat bagi semesta dalam
wadah negara kesatuan republik Indonesia
yang berasaskan Pancasila.
9. 1. Mengembangkan gerakan penyebaran Islam ahlussunnah wal
jamaah an nahdliyah untuk mewujudkan umat yang memiliki
karakter tawasuth, tawazun, I’tidal, tasamuh.
2. Mengembangkan beragam Khidmah bagi jama’ah NU guna
meningkatkan kualitas SDM NU dan kesejahteraannya serta
untuk kemandirian jamiyyah NU
3. Mempengaruhi para pengambil kebijakan, agar produk
kebijakan public berpihak kepada kepentingan masyarakat
dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan keadilan
Misi Organisasi NU
10. 1. Terbentuknya karakter pada jamaah NU yang mencerminkan
nilai-nilai karakter tawasuth, tawazun, I’tidal, tasamuh dalam cara
berpikir, bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam urusan keagamaan maupun duniawi
2. Terbangunnya jami’yah maupun jama’ah yang memiliki
kemandirian bidang ekonomi, social dan politik
3. Menguatnya peran, fungsi dan manajemen kelembagaan,
manajemen sistem informasi di semua tingkatan untuk pencapaian
visi dan misi NU
4. Meningkatnya jaringan dan kerjasama NU dengan berbagai pihak
yang berkepentingan di dalam maupun luar negeri.
Tujuan Organisasi NU
14. Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari - Syaikh Mahfudz at-Termasi. Syaikh Nawawi al-
Bantani - Sayyid Ahmad Zaini Dahlan. Imam Ahmad ad-Dasuqi. Imam Ibrahim al-
Baijuri. Imam Abdullah as-Sanusi. Imam ‘Abduddin al-‘Iji. Imam Muhammad bin
Umar Fakhrurrazi. Imam Abdul Karim asy-Syahrastani. Hujjatul Islam Abu Hamid
Muhammad al-Ghozali. Imam Abdul Malik al-Haramain al-Juwaini. Imam Abubakar
al-Baqillani. Imam Abdullah al-Bahili. Imam Abu al-Hasan Ali al-Asy’ari. Abu Ali al-
Juba’i. Abu Hasyim al-Juba’i. Abu al-Hudzail al-‘Allaf. Ibrahim an-Nadzdzam. Amr
bin Ubaid. Washil bin Atha’. Sayyidina Muhammad bin Ali bin Abi Thalib. Sayyidina
Ali bin Abi Thalib Kw. Sayyidina Rasulullah Muhammad SAW
15. Sanad Ilmu Fikih Nahdlatul Ulama
Sanad Imam Syafi’i (w. 204 H) kepada Rasulullah SAW memiliki 2 Jalur, Jalur Imam Malik dan Jalur Imam Abu Hanifah.
1. Jalur Imam Malik
Imam Malik bin Anas (w. 179 H, Pendiri Madzhab Malikiyah) berguru kepada ① Ibnu Syihab al-Zuhri (w. 124 H), ② Nafi’
Maula Abdillah bin Umar (w. 117 H), ③ Abu Zunad (w. 136 H), ④ Rabiah al-Ra’y (w. 136H), dan ⑤ Yahya bin Said (w. 143 H)
Kesemuanya berguru kepada ① Abdullah bin Abdullah bin Mas’ud (w. 94 H), ② Urwah bin Zubair (w. 94 H), ③ al-Qasim bin
Muhammad bin Abu Bakar (w. 106 H), ④ Said bin Musayyab (w. 94 H), ⑤ Sulaiman bin Yasar (w. 107 H), ⑥ Kharihaj bin Zaid
bin Tsabit (w.100 H), ⑦ dan Salim bin Abdullah bin Umar (w.106 H).
Kesemuanya berguru kepada ① Umar bin Khattab (w. 22 H), ② Utsman bin Affan (w. 35 H),③ Abdullah bin Umar (w. 73 H),
④ Abdullah bin Abbas (w. 68 H), dan ⑤ Zaid bin Tsabit (w. 45 H).
Kesemua Sahabat dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam.
16. 2. Jalur Imam Abu Hanifah
Imam Syafii berguru kepada Muhammad bin al-Hasan (w. 189 H), berguru kepada Abu
Hanifah (w. 150 H, Pendiri Madzhab Hanafiyah), berguru kepada Hammad bin Abi
Sulaiman (w. 120 H).
Berguru kepada ① Ibrahim bin Yazid al-Nakhai (w. 95 H), ② al-Hasan al-Basri (w. 110 H),
dan ③ Amir bin Syarahbil (w. 104 H).
Kesemuanya berguru kepada ① Syuraih bin al-Haris al-Kindi (w. 78 H), ② Alqamah bin
Qais al-Nakhai (w. 62 H), ③ Masruq bin al-Ajda’ al-Hamdani (w. 62 H), ④ al-Aswad bin
Yazid bin Qais al-Nakhai (w. 95 H).
Kesemuanya berguru kepada ① Abdullah bin Mas’ud (w. 32 H) dan ② Ali bin Abi Thalib
(w. 40 H)
Kesemua Sahabat dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallama.
17. Madzhab Syafi’iyah terdiri dari beberapa generasi.
Thabqah I (Murid-Murid Imam Syafi’i)
Abdullah bin Zubair Abu Bakar al-Humaidi (w. 219 H), Abu Ya’qub Yusuf bin Yahya al-Buwaithi (w.
231 H), Ishaq bin Rahuwaih (w. 238 H), Abu Utsman al-Qadhi Muhammad bin Syafi’i (w. 240 H),
Ahmad bin Hanbal (w. 241 H, Pendiri Madzhab Hanbali), Harmalah bin Yahya bin Abdullah al-Tajibi (w.
243 H), Abu Ali al-Husain bin Ali bin Yazid al-Karabisi (w. 245 H), Abu Tsaur al-Kulabi al-Baghdadi (w.
246 H), Ahmad bin Yahya bin Wazir bin Sulaiman al-Tajibi (w. 250 H), al-Bukhari (w. 256 H), al-Hasan
bin Muhammad bin al-Shabbah al-Za’farani (w. 260 H).
Thabqah II
Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani (w. 264 H), Ahmad bin al-Sayyar (w. 268 H), al-Rabi’ bin
Sulaiman (w. 270 H), Abu Dawud (w. 275 H), Abu Hatim (w. 277 H), al-Darimi (w. 280 H), Ibnu Abi al-
Dunya (w. 281 H), Abu Abdillah al-Marwazi (w. 294 H), Abu Ja’far al-Tirmidzi (w. 295 H), Al-Junaid al-
Baghdadi (w. 298 H).
18.
19.
20. “Jika diibaratkan, kekuatan
NU itu ibarat meriam, betul-
betul meriam. Siapa yang
masih ragu, silahkan tetap
disana. Saya akan pimpin
sendiri NU ini. Saya hanya
butuh seorang Sekretaris
dan tuan-tuan boleh lihat apa
yang akan saya lakukan.”
Persepsi Terhadap NU
23. LANDASAN ORGANISASI NU
FORUM ORGANISASI KETENTUAN
WAKTU
AGENDA POKOK ORGANISASI
Muktamar NU 5 tahun Ketentuan utk perubahan seluruh
ketetapan dan keputusan organisasi
secara mendasar
Munas dan Konbes NU Minimal 2 kali Ketentuan evaluasi dan perbaikan
Musyawarah Kerja Minimal 3 kali Ketentuan perbaikan dan perencanaan
program kerja
Rapat Pleno 6 bulan sekali Evaluasi program kerja dan perbaikan
Rapat Gabungan Syuriyah
& Tanfidziyah
2 bulan sekali Evaluasi dan penyelesaian
permasalahan organisasi umum
Rapat Harian Sesuai
keperluan
Evaluasi dan penyelesaian
permasalahan organisasi khusus
Rapat Lembaga Sesuai SOP
Lembaga
Evaluasi dan penyelesaian
permasalahan lembaga termasuk
program kerja
25. STRUKTUR ORGANISASI NU
1. PBNU : Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
2. PWNU : Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama
3. PCNU : Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
4. PCINU : Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama
5. MWCNU : Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama
6. PRNU : Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama
7. PARNU : Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama
8. Lembaga Nahdlatul Ulama
9. Banom NU : Badan Otonom Nahdlatul Ulama
10. BKNU : Badan Khusus Nahdlatul Ulama
26. NAMA LEMBAGA ORGANISASI NU
NO NAMA LEMBAGA
1 Rabithah Ma’had Islamiyah NU (RMI NU)
2 Lembaga Dakwah NU (LD NU)
3 Lembaga Takmir Masjid NU (LTM NU)
4 Lembaga Zakat, Infaq dan Shodaqoh NU (LAZISNU)
5 Lembaga Waqaf dan Pertanahan NU (LWP NU)
6 Lembaga Ta’lif wan Nasr NU (LTN NU)
7 Lembaga Perekonomian NU (LP NU)
8 Lembaga Kesehatan NU (LK NU)
9 Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKK NU)
10 Lembaga Pegembangan Pertanian NU ( LPP NU)
11 Lembaga Pengembangan Sumberdaya NU (Lakpesdam NU)
12 Lembaga Penanggulangan Bencana & Perubahan Iklim NU (LPBI NU)
13 Lembaga Pendidikan Maarif NU (LP Maarif NU)
14 Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPT NU)
15 Lembaga Pelayanan dan Bantuan Hukum NU (LPBH NU)
16 Lembaga Falakiah NU (LF NU)
17 Lembaga Bahtsul Masail NU (LBM NU)
28. KEKUATAN NU
1. Struktur NU terdiri dari 33 PWNU, 530 PCNU, 24 PCINU, Ribuan
MWC dan Ranting NU. Di topang dengan Pesantren dan pendidikan
umum dan kekuatan social berupa LSM NU
2. Nilai-nilai Mabadi Khoiri Ummah. Gerakan umat yang mampu
melaksanakan tugas-tugas membangun peradaban dimuka bumi.
Dapat memadukan pendekatan dan tradisi pesantren dengan
pendekatan dan tradisi sekolah umum yang tetap berpijak tradisi
keilmuan NU dan etika tradisi NU.
3. Sebagai pendiri Republik Indonesia dan Pusat keseimbangan yang mampu
menopang faham ASWAJA maupun NKRI. Memperkecil ruang gerak
kelompok: (a) al-mutassidun (kelompok yang menghendaki Indonesia menjadi
negara “Daulah Islamiyah”; (b) al-mutasyahilun (kelompok yang
menghendaki Indonesia menjadi negara sekuler murni