Islam modernis yang seringkali dikelompokkan
sebagai kebalikan dari Islam tradisional merupakan
corak paham ke-Islaman yang mulai intensif
penggunaannya pada awal abad ke-20M. yaitu setelah
timbulnya gerakan pembaharuan Islam yang terjadi di
beberapa negara mayoritas berpenduduk Islam,
seperti Saudi Arabia, Mesir, Turki, Indonesia, dan
Pakistan.
Kata modernis berasal dari bahasa Inggris,
"modernistic", yang berarti model baru. Sedangkan
dalam kamus bahasa Indonesia, kata modernis
diartikan sebagai yang terbaru, cara baru, mutakhir.
Selanjutnya, kata modern erat pengertiannya dengan
kata modernisasi yang berarti pembaharuan atau
"tajdid" dalam bahasa Arabnya.
Islam Modernis adalah paham keislaman yang
didukung oleh sikap yang rasional, ilmiah, serta
sejalan dengan Al-Qur'an dan Hadist. Ini dapat
diartikan berpikir secara dinamis, progresif, dan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Islam Aktual merupakan salah satu corak pemahaman
keislaman yang banyak dianut di kalangan muda
terpelajar. Kata aktual berasal dari bahasa Inggris,
"actual", yang berarti keadaan yang sebenarnya,
memang betul-betul, dan sesungguhnya.
Islam Aktual mengakui bahwa Al-Qur'an berpotensi
dan ideal dalam meletakkan dasar-dasar bagi
pegangan hidup
Islam Modernis Di Indonesia
LATAR BELAKANG:
mempunyai tujuan untuk membawa umat Islam kepada kemajuan
timbul sebagai respon tehadap berbagai keterbelakangan yang dialami oleh umat Islam, seperti keterbelakangan dalam bidang ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, politik dan lain sebagainya
1960, kelompok muda di Minangkabau (Haji Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul), Haji Abdullah Ahmad, dan Syaikh Daud Rasyidi)
1971-1985, Harun Nasution (Rektor IAIN Syahid) melalui karya-karyanya.
Nurcholish Madjid (Modernisasi adalah perintah dan ajaran Tuhan)
Mukti Ali, Deliar Noer dan Munawir Sjadzali. Dalam bukunya yang berjudul Islam Dan Sekularisme Di Turki Modern, dan Alam Pikiran Islam Modern Di India Dan Pakistan, Mukti Ali dengan panjang lebar membahas pemikiran Islam modernis dari tokoh-tokoh Turki
Deliar Noer dapat dipelajari antara lain dalam bukunya yang berjudul Gerakan Modern Islam Di Indonesia 1900-1945.
KEMAJUAN UMAT ISLAM DI INDONESIA
1.TOKOH
(AGAMA,PENDIDIKAN, KEMASYARAKATAN DLL)
2.ORGANISASI
3.TRANSFORMASI SOSIAL DAN BUDAYA
SETTING SOSIAL BUDAYA INDONESIA PADA MASA KOLONIAL
Struktur masyarakat kolonial diwarnai pola hubungan sosial yang sangat diskriminatif dan opresif. Mereka mengendalikan kekuasaan politik dan ekonomi.
Tingkat Lapisan Masyarakat:
Bangsa Eropa sebagai kelompok teratas dan memiliki hak istimewa seperti menikmati berbagai fasilitas sosial.
Bangsawan tradisional dan golongan timur asing, yaitu orang Cina dan Arab dengan segala hak istimewa dalam masyarakat feodal tradisional, seperti memperoleh pelayanan wajib dari masyarakat tradisional rendahan.
Rakyat Jelata yang hanya memiliki kewajiban untuk melayani masyarakat dari lapisan atas tanpa mempunyai hak.
Struktur masyarakat kolonial diwarnai pola
Islam modernis yang seringkali dikelompokkan
sebagai kebalikan dari Islam tradisional merupakan
corak paham ke-Islaman yang mulai intensif
penggunaannya pada awal abad ke-20M. yaitu setelah
timbulnya gerakan pembaharuan Islam yang terjadi di
beberapa negara mayoritas berpenduduk Islam,
seperti Saudi Arabia, Mesir, Turki, Indonesia, dan
Pakistan.
Kata modernis berasal dari bahasa Inggris,
"modernistic", yang berarti model baru. Sedangkan
dalam kamus bahasa Indonesia, kata modernis
diartikan sebagai yang terbaru, cara baru, mutakhir.
Selanjutnya, kata modern erat pengertiannya dengan
kata modernisasi yang berarti pembaharuan atau
"tajdid" dalam bahasa Arabnya.
Islam Modernis adalah paham keislaman yang
didukung oleh sikap yang rasional, ilmiah, serta
sejalan dengan Al-Qur'an dan Hadist. Ini dapat
diartikan berpikir secara dinamis, progresif, dan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Islam Aktual merupakan salah satu corak pemahaman
keislaman yang banyak dianut di kalangan muda
terpelajar. Kata aktual berasal dari bahasa Inggris,
"actual", yang berarti keadaan yang sebenarnya,
memang betul-betul, dan sesungguhnya.
Islam Aktual mengakui bahwa Al-Qur'an berpotensi
dan ideal dalam meletakkan dasar-dasar bagi
pegangan hidup
Islam Modernis Di Indonesia
LATAR BELAKANG:
mempunyai tujuan untuk membawa umat Islam kepada kemajuan
timbul sebagai respon tehadap berbagai keterbelakangan yang dialami oleh umat Islam, seperti keterbelakangan dalam bidang ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, politik dan lain sebagainya
1960, kelompok muda di Minangkabau (Haji Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul), Haji Abdullah Ahmad, dan Syaikh Daud Rasyidi)
1971-1985, Harun Nasution (Rektor IAIN Syahid) melalui karya-karyanya.
Nurcholish Madjid (Modernisasi adalah perintah dan ajaran Tuhan)
Mukti Ali, Deliar Noer dan Munawir Sjadzali. Dalam bukunya yang berjudul Islam Dan Sekularisme Di Turki Modern, dan Alam Pikiran Islam Modern Di India Dan Pakistan, Mukti Ali dengan panjang lebar membahas pemikiran Islam modernis dari tokoh-tokoh Turki
Deliar Noer dapat dipelajari antara lain dalam bukunya yang berjudul Gerakan Modern Islam Di Indonesia 1900-1945.
KEMAJUAN UMAT ISLAM DI INDONESIA
1.TOKOH
(AGAMA,PENDIDIKAN, KEMASYARAKATAN DLL)
2.ORGANISASI
3.TRANSFORMASI SOSIAL DAN BUDAYA
SETTING SOSIAL BUDAYA INDONESIA PADA MASA KOLONIAL
Struktur masyarakat kolonial diwarnai pola hubungan sosial yang sangat diskriminatif dan opresif. Mereka mengendalikan kekuasaan politik dan ekonomi.
Tingkat Lapisan Masyarakat:
Bangsa Eropa sebagai kelompok teratas dan memiliki hak istimewa seperti menikmati berbagai fasilitas sosial.
Bangsawan tradisional dan golongan timur asing, yaitu orang Cina dan Arab dengan segala hak istimewa dalam masyarakat feodal tradisional, seperti memperoleh pelayanan wajib dari masyarakat tradisional rendahan.
Rakyat Jelata yang hanya memiliki kewajiban untuk melayani masyarakat dari lapisan atas tanpa mempunyai hak.
Struktur masyarakat kolonial diwarnai pola
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
TAREKATNAQSYABANDIAH.pdf
1. MUQADDIMAH
Tassawuf dan tarekat adalah salah satu bahagian
dalam ilmu Islam yang wajib dihayati oleh setiap
individu muslim berdasarkan kepada dalil al-Quran dan
hadis. Ia adalah ilmu kesenian dan kemahiran
mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui jalan-jalan
yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah, ahli keluarga,
para sahabat dan tabi’in. Tassawuf dan tarekat yang
telah berkembang maju dan subur di Nusantara
(Indonesia, Malaysia, Brunei, Selatan Thailand dan
Selatan Philipina) sejak berkembang suburnya Islam
pada 1400 tahun M. Antara tokoh utama di Nusantara
terdiri daripada wali 9 yang kebanyakkan mereka
adalah berketurunan Rasulullah ﷺ yang menjalankan
dakwah di Jawa Tengah, Timur dan Barat Indonesia.
Ilmu ini telah melalui proses dan cabaran penolakkan
oleh mereka yang jahil, ego, tidak memiliki guru, dan
gangguan dari syaitan dan jin serta manusia yang
bersifat munafik dan fasik. Oleh yang demikian kajian
oleh para sarjana amat diperlukan bagi menolak
segala polomik persepsi yang negatif terhadap disiplin
ilmu yang penting ini.
TOKOH PENGASAS UTAMA TQN
Prof. Dr Syed Muhammad Naqib al-Attas, TQN adalah
tarekat yang menggabungjalinkan dua tarekat iaitu
qadiriyah dan naqsyabandiah. Berikut adalah dua
tokoh utama tersebut:
1. Sheikh Abdul Qadir al-Jailani (w.561H) bin Syed Abi
Saleh Janki Daosti bin Syed Abdillah bin Syed Yahya al-
Zahid bin Syed Muhammad bin Syed Daud bin Syed
Musa bin Syed Abdillah bin Syed Musa al-Jun bin Syed
Abdillah al-Mahdhi bin Syed Hassan Muatsanna bin
Syed Hassan al-Sibthi bin Saidina Ali bin Abi Talib
(sepupu dan menantu Rasulullah SAW). Maqam beliau
terletak di Kota Baghdad. Bapanya dari jalur keturunan
al-Hasani dan ibunya dari jalur keturunan al-Husaini.
Adalah menjadi salah satu dari adat dan tradisi dalam
TQN, menganjurkan majlis haul (memperingati ulang
tahun kewafatan) sebagai iktibar berkaitan segala jasa
tokoh ini dalam mengembangkan ilmu dan
dakwahnya.
2. Sheikh Bahauddin Muhammad bin Muhammad bin
Muhammad al-Naqsabandi (w. 791H), digelar sebagai
Muhammad al-Bukhari. Beliau dilahirkan pada bulan
Muharram 717H di Qasru Hinduwan berhampiran
Bukhara. Sehingga hari ini TQN memberi sumbangan
yang besar di Indonesia, Malaysia dan seluruh
Nusantara. Antara tokoh Nusantara ialah Sheikh Ahmad
Sambas, Abah Anom Tasek Malaya, Sheikh Khalil
Bangkalan dan ramai lagi.
PERKEMBANGAN TQN DI NUSANTARA
Legasi keilmuan dan dakwah mereka diteruskan oleh
tokoh seperti berikut:
1. Sheikh Yusuf Maqathar Al-Khalwati (w:1699M)
yang bertarekat Naqsyabandiah, Alawiyyah,
Syatariah dan Khalwatiah.
2. Sheikh Abdul Rauf al-Singkili (w:1693M) di Acheh
yang berguru dengan Sheikh Ahmad Qusashi di
Madinah (w:1660M).
Bagi melestarikan aqidah ahli sunnah wal jamaah
melalui disiplin ilmu tassawuf dan tarekat ini maka para
tokoh ulama di Indonesia telah membentuk satu
organisasi yang dinamakan jamiyah ahli aqtarikah,
almu’tabarah, an-nahdiah indonesia pada 10 Oktober
1957 bersamaan 20 Rejab 1377 oleh kumpulan nahdatul
ulama’ (Nudtegalrejo, Magela, Jawa Tengah
Indonesia). Kini Jamyiah ini dipimpin oleh tokoh tarekat
alawiyah iaitu Habib Lutfi Ben Yahya.
Tokoh pengembang TQN yang popular di Nusantara
ialah Syeikh Ahmad Khatib Sambas (w:1289H/1878M).
Antara guru beliau ialah Syeikh Daud Bin Abdullah Bin
Idris al-Fatoni (w:1843M), Sheikh Samsudin, Sheikh Arsyad
al-Banjari (w:1812M), Syeik Abdul Samad al-Falimbang.
Menurut. Pengaruh ajaran tarekat ini boleh dilihat
melalui rujukan kitab Fatul Arifin yang dikarang oleh
Syed Ahmad Khatib Sambas. Kitab rujukan yang lain
TQN, Sheikh Turki Ahmad Bin Mustofa al-
Naqsyabandiyah Khalidiyah (w:1311H/1898M) kitabnya
Jamik Usul al-Awliyah, Syeikh Amin Qurdi al-Irbili RA
(w1332H/1914M) kitabnya Tanwir al-Qulub Fi Muamalah
Alam al-Ghuyub, Sheikh Muhammad Bin Abdullah al-
Khani kitabnya Bahja al-Thaniyah FI Adab al-Tarekah,
Sheikh Sulaiman al-Zuhdi kitabnya Majmuk Rasail Ala
Usul al-Khalidiyah, Sheikh Muhammad Halqi al-Nazili
(w:1301H/1884M) kitabnya Hazanah Al-Asra Jalilah al-
Azkar, Sheikh Muhammad Salih al-Zawawi kitabnya
Kaifiyah al-Zikr Ala Tarekah naqsyabandiah. Anak murid
beliau kebanyakkannya dari Jawa dan Madura
Indonesia.
Sheikh Ahmad Khatib Sambas telah melantik tiga orang
khalifah bagi meneruskan usaha ilmu dakwah dalam
tarekat ini yang pertama Sheikh Abdul Karib al-bantini
(w:1897M) di Jawa Barat. Yang kedua Sheikh Talhah
guru agong di Cirebon Jawa Barat. Yang ketiga, Sheikh
Khalil Bangkalan w:1903M di Jawa Timur. Selepas itu
lahirlah tokoh seperti Kiyai M.Hashim Assyaari w:1947M
merupakan pengasas NU dan khalifah TQN di Jawa
Timur, Kiyai Ramli Tamim, Kiyai Muslih Bin Abu Rahman
(w:1981M) Abhah Annum, di Suralaya, Tasik Malaya.
PERKEMBANGAN TQN DI MALAYSIA
Pada tahun 2015, para ulama dan pencinta tassawuf
dan tarekat di Malaysia telah mewujudkan satu
pertubuhan yang dinamakan Pertubuhan Tarekat
Mu’tabar Malaysia (PERTAMA) yang dinaungi oleh
Timbalan Perdana Menteri Malaysia. PERTAMA telah
berjaya menganjurkan majlis zikir perdana (MZP) yang
merangkumkan tarekat-tarekat mu’tabar di Malaysia
antaranya Alauwiyah, naqsyabandiyah, tijaniyyah,
almahdiyyah idrisiyah dan banyak lagi pada tahun
2015,2016, dan 2017 yang dihadiri oleh tokoh-tokoh ilmu
tassawuf dan tarekat dalam dunia islam. Antara objektif
PERTAMA adalah menghidup serta memberi nafas baru
pelbagai bentuk amalan tradisi zikir yang bersumberkan
dari al-Quran, hadis dan tokoh-tokoh Ahlullah. Atas
rahmat dan berkah ilmu allah swt yang dikurniakan
kepada sheikh Ahmad Khatib Sambas, berkembang
ilmu TQN ke Malaysia. Antara nama tokoh TQN di
Malaysia ialah Sheikh Yassin, Ustaz Haji Muhammad Zuki
Bin Syafie (Kedah), Ustaz Haji Mansor bin saleh (Sabah),
Ustaz Haji Mohtrangnisa (Kuching, Sarawak), Ustaz Haji
Abdul Latif (Terengganu).
Manakala tokoh ulama’ TQN di Johor ialah Almarhum
Kiyai Fadhil Bin Abu Bakar al-Banteni (w:1950M) di
Lenga, Muar. Almarhum Dato Kiyai Haji Samsuddin Bin
Haji Ridwan (w:1997) di Kundang Ulu, Muar. Kadi
Ahmad Shah Bin Abdul Jabbar (w1971M) di Pontian,
Kiyai Afandi Bin Kiyai Haji Ghazali Bin Kiyai Haji Siraj
(Rumah Rezki, Rengit, Batu Pahat). YB Dato’ Kiyai Haji
Sohali Bin Salihin (Batu Pahat), Imam haji Jaafar Bin Haji
Judi (Pontian), Imam Haji Sulaiman Bin Basri (Pontian).
PERTAMA cawangan Johor yang ditubuhkan pada 2015
dibawah pimpinan oleh Dr. Mohd Azman Bin Mohsin al-
2. Muari dan AJK nya telah berjaya menganjurkan MZP
pada tahun 2016, 2017 yang bertujuan mempopularkan
kumpulan tarekat-tarekat yang mu’tabarah di Negeri
Johor yang berjumlah lebih kurang 15 tarekat.
JENIS AMALAN DALAM TQN
1. Anjuran dan mendidik anak-anak murid dengan
berzikir samada bersendirian atau majlis zikrullah secara
berjamaah dengan bacaan zikir secara kuat di masjid
atau surau atau rumah kediaman
2. Majlis zikir termasuk solat duha, majlis ilmu, wirid,
selawat dan doa yang dianjurkan secara berjamaah
mingguan atau bulanan.
3. Amalan berpuasa secara mingguan isnin dan khamis
atau sebelasan (sempena hari kelahiran Sheikh Abdul
Qadir al-jailani pada 11hb Hijriyah.
4. Menganjurkan haul (sempena hari ulang tahun
kewafatan) para tokoh tarekat QN.
FAEDAH DAN KESAN ZIKIR TQN
Menurut Ibnu Mohsin al-Muari (2017), terdapat 4 faedah
utama dalam Majlis Zikrullah dalam Tarekat
Mu’tabarah:
1. Meninggikan Syiar Allah SWT dengan menyeru
nama namaNya terutama Asmaul Husna yang 99
(Objektif mencapai Maqasid Syariah).
2. Menarik perkara-perkara positif dalam kehidupan
(menarik pelbagai rezeki yang zahir dan batin).
3. Menolak perkara-perkara negatif dalam
kehidupan (gangguan dan kedengkian jin, syaitan
dan manusia).
4. Memiliki rahsia dan cahaya yang besar dari Allah
SWT.
KESIMPULAN
TQN adalah merupakan salah satu dari tarekat
mu’tabarah yang diiktiraf oleh para ahli tassawuf dan
tarekat di Nusantara. Sumbangan para tokoh melalui
dakwah pendekatan menganjurkan majlis-majlis zikir
telah berjaya membangunkan kerohanian para
pengamalnya. Sesungguhnya jasa para tokoh TQN
telah berjaya mengarusperdanakan disiplin ilmu yang
ketiga dalam islam iaitu ilmu ihsan sebagaimana yang
termaktub dalam hadis Jibril dan Warta Kerajaan
Negeri Johor 2016. Diharap kajian-kajian yang
berbentuk ilmiah akan dapat terus dilakukan oleh para
sarjana dipusat pengajian tinggi bagi mengukuhkan
agenda akidah Ahli Sunnah Waljamaah umat islam di
Nusantara.
أ وهللا
ابلصواب علم
RUJUKAN
Al-Quran
Ibnu Mohsin al-Muari (2017), Tradisi Talqin dan Taubah
Dalam Tarekat Qadariyah Wa Naqsabandiyah, Johor
Bahru, Johor
Imam Abi Qasim Abdul Karim al-Qusairi (2011), Risalah
al-Qusairiyah, Darul Qutub al-Ilmiyah, Jakarta: Indonesia
Iskandar, Mir Rohom Noyo Syarkun (2016), Pengaruh
Zikrullah Pada Manusia Menurut Perspektif Sains, Fakulti
Tamadun Islam, UTM Skudai, Johor.
Sheikh Abdul Qadir al-Jailani (2012), al-Ghuniyah li Talib
Tarek al-Haq, Darul Taufik Li Turath, al-Azhar Kaherah,
Mesir.
(rumah rezki
TEAM R & D
BAHAGIAN PENYELIDIKAN
JABATAN AGAMA ISLAM NEGERI JOHOR
Aras 1, Blok A, Pusat Islam Iskandar Johor,
Jalan Masjid Abu Bakar, Karung Berkunci 725, 80990
Johor Bahru, Johor.
Telefon : 07-228 2944 Faks : 07-2244244
Email : bahagianpenyelidikan@gmail.com
Facebook : http://Jainj.johor.gov.my/
Ditashihkan oleh : Jabatan Mufti Johor
TAREKAT QADIRIYAH
NAQSABANDIYAH (TQN)
TAREKAT MUKTABARAH