"[Ringkuman] Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar kebakaran dan pemadaman kebakaran. Beberapa diantaranya adalah definisi api, oksidasi, pembakaran, kebakaran, alat pemadam kebakaran, dan kelas kebakaran beserta sistem pemadaman yang sesuai."
Dokumen tersebut membahas tentang tabung pemadam api, termasuk pengertian, jenis, bagian, dan sistem tabung pemadam api serta kelas kebakaran. Dokumen tersebut juga memberikan tips dalam penggunaan tabung pemadam api dan cara menangani bahaya kebakaran.
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
"[Ringkuman] Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar kebakaran dan pemadaman kebakaran. Beberapa diantaranya adalah definisi api, oksidasi, pembakaran, kebakaran, alat pemadam kebakaran, dan kelas kebakaran beserta sistem pemadaman yang sesuai."
Dokumen tersebut membahas tentang tabung pemadam api, termasuk pengertian, jenis, bagian, dan sistem tabung pemadam api serta kelas kebakaran. Dokumen tersebut juga memberikan tips dalam penggunaan tabung pemadam api dan cara menangani bahaya kebakaran.
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kebakaran dan upaya pencegahannya. Terdapat penjelasan mengenai unsur kebakaran, klasifikasi kebakaran, peralatan pencegahan seperti APAR dan hydrant, serta tindakan dalam keadaan darurat seperti evakuasi.
Teori Api membahas tentang definisi api, unsur-unsur pembentuk api yaitu bahan bakar, oksigen, dan sumber panas. Juga dibahas mengenai jenis-jenis kebakaran, gas berbahaya hasil pembakaran, tahap pengembangan api dalam ruangan, sumber panas, perpindahan panas, oksigen, klasifikasi jenis kebakaran, faktor penyebab kebakaran, penang
Dokumen tersebut merangkum tentang rambu keselamatan (safety sign) di tempat kerja, termasuk definisi, kegunaan, landasan hukum, standar, pengelompokan, petunjuk pemasangan, jenis, dan pedoman umum rambu keselamatan yang mencakup warna, simbol, dan tulisan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Terdapat beberapa poin penting yaitu undang-undang terkait keselamatan kerja untuk mencegah kebakaran, pengertian kebakaran beserta penyebabnya, klasifikasi kebakaran menurut Indonesia dan Amerika, cara penanggulangan kebakaran, alat pemadam kebakaran, detektor kebakaran, serta peralatan pelindung diri bagi petugas pemadam kebakaran.
Dokumen tersebut membahas prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam bidang pengelasan, termasuk bahaya-bahaya seperti gas beracun, ledakan, jatuh, kebakaran, percikan api, dan sinar yang dihasilkan selama proses pengelasan beserta upaya pencegahannya seperti menggunakan masker, sarung tangan tahan api, dan pelindung mata.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat tentang pemadam kebakaran dan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Isi utamanya mencakup penjelasan tentang apa itu api dan kebakaran, jenis-jenis APAR beserta sistem dan cara penggunaannya, serta prinsip-prinsip dasar dalam memadamkan kebakaran.
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaranAdiba Qonita
Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal
waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di
sana-sini masih banyak terjadi. Hal ini menunjukkan betapa perlunya
kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan. Kebakaran
dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran mulai dari perencanaan darurat kebakaran, organisasi/unit
penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana dan
fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta pembinaan dan latihan.
Sebagaimana diketahui bahwa di dunia industri banyak sekali ditemukan
kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya kebakaran. Karena hampir
semua industri yang berbasis pengolahan memiliki semua unsur dari segi tiga api
di lingkungan kerjanya. Sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan
pelatihan yang tepat untuk memberi pengetahuan yang cukup bagi pekerja yang
bekerja dilingkungan yang berbahaya tersebut.
Disamping itu, rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur terhadap
peralatan operasional yang memiliki potensi bahan bakar, dan sumber penyalaan
sangat diperlukan sehingga kerusakan peralatan tersebut dapat diketahui secara
dini dan perbaikannyapun bisa dilakukan secara terencana. Pemeriksaan rutin
peralatan pemadam kebakaran juga hal yang sangat penting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari malfunction alat pemadam api pada saat
dibutuhkan.
Rambu keselamatan merupakan peralatan penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan dengan menarik perhatian akan bahaya, memberi informasi tentang peralatan perlindungan diri, dan menunjukkan lokasi peralatan darurat. Pemasangan rambu harus sesuai standar dan peraturan serta mudah terlihat untuk mengingatkan tentang keselamatan. Ada berbagai jenis rambu seperti larangan, peringatan, dan informasi yang menggunak
a) bahwa unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja perlu dibentuk untuk mencegah dan memadamkan kebakaran serta melindungi pekerja dan aset perusahaan;
b) unit tersebut terdiri dari petugas peran kebakaran, regu penanggulangan kebakaran, koordinator, dan ahli K3 penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab teknis;
c) jumlah personil ditentukan berdasarkan jumlah pekerja dan tingkat risiko ke
Training ini memberikan materi tentang Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control (HIRADC) yang merupakan elemen penting dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dalam melaksanakan HIRADC, termasuk konsep bahaya dan risiko, pentingnya HIRADC dalam sistem manajemen K3, identifikasi bahaya, penilaian risiko, penentuan pengendalian risiko, dan pemeliharaan
This paper has been presented by Dewi Odjar, Deputy of Chairman of BSN (National Standardization Agency, Indonesia) in 3rd Scientific Meeting and Refresher Course of Indonesian ATLS Community, Jakarta, April 13, 2013
Simulasi tanggap darurat kebakaran dilakukan untuk melatih tim tanggap darurat menangani insiden kebakaran di area parkir belakang perusahaan. Simulasi dimulai dengan terjadinya kebakaran pada truk yang sedang diperbaiki, kemudian tim evakuasi, pemadam kebakaran, P3K, dan komunikasi bekerja sama untuk memadamkan api, mengevakuasi korban, dan memulihkan keadaan. Tujuan latihan ini adalah melatih koordinasi antartim d
Dokumen tersebut membahas tentang teori api dan cara memadamkan api. Terdapat empat cara utama untuk memadamkan api yaitu pendinginan, penyelimutan, memutus rantai reaksi, dan kelaparan. Berbagai jenis alat pemadam api juga dibahas seperti air, busa, serbuk kimia, dan karbon dioksida yang sesuai untuk berbagai kelas kebakaran.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kebakaran dan upaya pencegahannya. Terdapat penjelasan mengenai unsur kebakaran, klasifikasi kebakaran, peralatan pencegahan seperti APAR dan hydrant, serta tindakan dalam keadaan darurat seperti evakuasi.
Teori Api membahas tentang definisi api, unsur-unsur pembentuk api yaitu bahan bakar, oksigen, dan sumber panas. Juga dibahas mengenai jenis-jenis kebakaran, gas berbahaya hasil pembakaran, tahap pengembangan api dalam ruangan, sumber panas, perpindahan panas, oksigen, klasifikasi jenis kebakaran, faktor penyebab kebakaran, penang
Dokumen tersebut merangkum tentang rambu keselamatan (safety sign) di tempat kerja, termasuk definisi, kegunaan, landasan hukum, standar, pengelompokan, petunjuk pemasangan, jenis, dan pedoman umum rambu keselamatan yang mencakup warna, simbol, dan tulisan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Terdapat beberapa poin penting yaitu undang-undang terkait keselamatan kerja untuk mencegah kebakaran, pengertian kebakaran beserta penyebabnya, klasifikasi kebakaran menurut Indonesia dan Amerika, cara penanggulangan kebakaran, alat pemadam kebakaran, detektor kebakaran, serta peralatan pelindung diri bagi petugas pemadam kebakaran.
Dokumen tersebut membahas prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam bidang pengelasan, termasuk bahaya-bahaya seperti gas beracun, ledakan, jatuh, kebakaran, percikan api, dan sinar yang dihasilkan selama proses pengelasan beserta upaya pencegahannya seperti menggunakan masker, sarung tangan tahan api, dan pelindung mata.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat tentang pemadam kebakaran dan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Isi utamanya mencakup penjelasan tentang apa itu api dan kebakaran, jenis-jenis APAR beserta sistem dan cara penggunaannya, serta prinsip-prinsip dasar dalam memadamkan kebakaran.
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaranAdiba Qonita
Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal
waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di
sana-sini masih banyak terjadi. Hal ini menunjukkan betapa perlunya
kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan. Kebakaran
dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran mulai dari perencanaan darurat kebakaran, organisasi/unit
penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana dan
fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta pembinaan dan latihan.
Sebagaimana diketahui bahwa di dunia industri banyak sekali ditemukan
kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya kebakaran. Karena hampir
semua industri yang berbasis pengolahan memiliki semua unsur dari segi tiga api
di lingkungan kerjanya. Sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan
pelatihan yang tepat untuk memberi pengetahuan yang cukup bagi pekerja yang
bekerja dilingkungan yang berbahaya tersebut.
Disamping itu, rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur terhadap
peralatan operasional yang memiliki potensi bahan bakar, dan sumber penyalaan
sangat diperlukan sehingga kerusakan peralatan tersebut dapat diketahui secara
dini dan perbaikannyapun bisa dilakukan secara terencana. Pemeriksaan rutin
peralatan pemadam kebakaran juga hal yang sangat penting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari malfunction alat pemadam api pada saat
dibutuhkan.
Rambu keselamatan merupakan peralatan penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan dengan menarik perhatian akan bahaya, memberi informasi tentang peralatan perlindungan diri, dan menunjukkan lokasi peralatan darurat. Pemasangan rambu harus sesuai standar dan peraturan serta mudah terlihat untuk mengingatkan tentang keselamatan. Ada berbagai jenis rambu seperti larangan, peringatan, dan informasi yang menggunak
a) bahwa unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja perlu dibentuk untuk mencegah dan memadamkan kebakaran serta melindungi pekerja dan aset perusahaan;
b) unit tersebut terdiri dari petugas peran kebakaran, regu penanggulangan kebakaran, koordinator, dan ahli K3 penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab teknis;
c) jumlah personil ditentukan berdasarkan jumlah pekerja dan tingkat risiko ke
Training ini memberikan materi tentang Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control (HIRADC) yang merupakan elemen penting dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dalam melaksanakan HIRADC, termasuk konsep bahaya dan risiko, pentingnya HIRADC dalam sistem manajemen K3, identifikasi bahaya, penilaian risiko, penentuan pengendalian risiko, dan pemeliharaan
This paper has been presented by Dewi Odjar, Deputy of Chairman of BSN (National Standardization Agency, Indonesia) in 3rd Scientific Meeting and Refresher Course of Indonesian ATLS Community, Jakarta, April 13, 2013
Simulasi tanggap darurat kebakaran dilakukan untuk melatih tim tanggap darurat menangani insiden kebakaran di area parkir belakang perusahaan. Simulasi dimulai dengan terjadinya kebakaran pada truk yang sedang diperbaiki, kemudian tim evakuasi, pemadam kebakaran, P3K, dan komunikasi bekerja sama untuk memadamkan api, mengevakuasi korban, dan memulihkan keadaan. Tujuan latihan ini adalah melatih koordinasi antartim d
Dokumen tersebut membahas tentang teori api dan cara memadamkan api. Terdapat empat cara utama untuk memadamkan api yaitu pendinginan, penyelimutan, memutus rantai reaksi, dan kelaparan. Berbagai jenis alat pemadam api juga dibahas seperti air, busa, serbuk kimia, dan karbon dioksida yang sesuai untuk berbagai kelas kebakaran.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakarannoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemadam api ringan (APAR) dan sistem pengendalian kebakaran. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang:
1. Jenis-jenis APAR dan cara kerjanya
2. Cara penggunaan dan perawatan APAR
3. Sistem pengendalian kebakaran untuk mencegah dan memadamkan api
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pengelolaan alat pemadam kebakaran (APAR) di Kabupaten Bekasi. Ia menjelaskan tentang klasifikasi kebakaran, jenis media pemadam yang sesuai, dan persyaratan teknis penggunaan APAR secara efektif dan aman.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang api dan pemadaman api. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tiga unsur utama api yaitu bahan bakar, oksigen, dan panas serta berbagai jenis pemadam api seperti air, busa, dan bubuk kimia.
Tiga faktor penyebab kebakaran adalah bahan mudah terbakar, panas, dan oksigen. Ada empat jenis api berdasarkan bahan yang terbakar: kelas A (padat), kelas B (cair/gas), kelas C (listrik), dan kelas D (logam). Cara memadamkan kebakaran meliputi menjauhkan bahan mudah terbakar, mendinginkan, dan mengurangi oksigen. Bahan pemadam kebakaran utama adalah air, busa, CO2, bubuk kering, dan
1. Kebakaran merupakan bagian dari kehidupan namun dapat dicegah dengan memahami penyebabnya.
2. Pencegahan kebakaran sebelum terjadinya api merupakan langkah yang paling efisien untuk menghindari kerugian harta benda dan jiwa.
3. Sarana pemadaman kebakaran hanya akan berfungsi optimal jika didukung oleh operator yang terlatih secara konsisten.
Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian, untuk memberantas kebakaran
Pencegahan kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pencegahan kebakaran. Ia menjelaskan tiga unsur yang diperlukan untuk api berlaku, cara-cara memadamkan api, kelas-kelas api serta alat pemadam api. Dokumen ini juga menyenaraikan punca-punca kebakaran dan langkah-langkah pencegahan kebakaran yang perlu diambil seperti pengurusan risiko, kelengkapan amaran kebakaran dan latihan pengungsian.
1. FIRE FIGHTING TRAINING
Cara Penggunaan APAR untuk Kondisi Darurat Kebakaran
Sabtu, 13 November 2021
PT NITTOC CONSTRUCTION INDONESIA
2. Suatu proses kimia yaitu proses oksidasi
cepat yang menghasilkan asap, panas
dan cahaya.
Api yang tidak dikehendaki dan tidak
dapat dikendalikan dan dapat
menimbulkan kerugian baik harta benda
maupun korban jiwa.
API
KEBAKARAN
Pengertian Api dan Kebakaran
4. Tahapan Terjadinya Nyala Api
1. Vaporization
Reaksi nyala api akan terjadi dalam bentuk
partical /uap. Besaran temperatur yang
dibutuhkan disebut flash point (titik nyala
api)
2. Uap bahan bakar akan dapat terbakar di
atmosfir apabila konsentrasinya tepat dan
dalam batas tertentu. Batasan konsentrasi
partical/uap diudara disebut flammable
range. Sampai kondisi ini belum terjadi
reaksi oksidasi.
Reaksi oksidasi akan terjadi apabila ada
sumber pemicu nyala dan akan terjadi nyala
api sekejab.
3. Rantai reaksi api akan berlangsung terus
menerus apabila terjadi siklus panas
sehingga laju penguapan tidak terputus
SOURCE ENERGY
FUEL
VAPORIZATION
Free
radicals
reaction
CO2 CO
6. Metode pemadaman kebakaran
Pendinginan
Menghilangkan unsur panas.
Menggunakan media bahan dasar air.
Isolasi
Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 menyalakan
api.
Menggunakan media serbuk ataupun busa.
Dilusi
Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
Menggunakan media gas CO2.
Pemisahan Bahan Mudah Terbakar
Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api.
Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari jangkauan api.
Pemutusan Rantai Reaksi
Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal
bebas pemicu rantai reaksi api.
Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang dilarang karena
menimbulkan efek rumah kaca).
7. • Tujuan:
memudahkan pemilihan media pemadam yang tepat dari berbagai tipe bahan bakar
• Klasifikasi kebakaran:
– Klas A : Bahan padat (kertas, kayu, plastik, dll.)
Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas A adalahAPAR jenis Cairan
(Water), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
– Klas B : Bahan cair atau gas mudah terbakar
Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B adalah APAR jenis Karbon
Diokside (CO2), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
– Klas C : Instalasi listrik
Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR jenis
Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
– Klas D : Bahan logam
bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium,
lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR khusus dalam
memadamkannya.
KLASIFIKASI KEBAKARAN
8. 1. Alat Pemadam Api (APAR) Air / Water
APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan tekanan tinggi.
APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan cocok untuk
memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain,
Karet, Plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat berbahaya jika
dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik yang bertegangan
(Kebakaran Kelas C).
JENIS-JENIS APAR
2. Alat Pemadam Api (APAR) Busa / Foam
APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk
busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur keluar akan menutupi
bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR
Jenis Busa AFFF ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan
padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta
kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak,
Alkohol, Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).
9. 3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk
kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium danammonium sulphate. Serbuk
kering Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan
Oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical
Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan
kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C.
APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam Industri karena
akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder
umumnya digunakan pada mobil.
JENIS-JENIS APAR
4. Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida / Carbon Dioxide (CO2)
APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang menggunakan bahan Karbon
Dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan pemadamnya. APAR Karbon Dioksida
sangat cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C
(Instalasi Listrik yang bertegangan).
10. HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA
• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980
• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG
• UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN
• SEBATAS VOLUME API KECIL
11. MEANS OF ESCAPE (JALUR EVAKUASI)
- PETUNJUK ARAH DARURAT
- BAHAN PINTU DARURAT
- ARAH BUKAAN PINTU DARURAT
- PENANDAAN NO LANTAI
- ASSEMBLY POINT (TITIK KUMPUL)
12. Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara penggunaan Alat Pemadam
Api, kita dapat menggunakan singkatan T.A.T.A. yaitu :
TARIK Pin Pengaman (Safety Pin) APAR
ARAHKAN Nozzle atau pangkal selang ke sumber api (area kebakaran)
TEKAN Pemicu untuk menyemprot
AYUNKAN ke seluruh sumber api (area kebakaran)
CARA PENGGUNAAN APAR
13. JENIS MEDIA PEMADAM
JENIS BASAH
- AIR
- BUSA
JENIS KERING
- DRY POWDER
- CO2
WATER
HALON
POWDER
FOAM
14. JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA
Klasifikasi Jenis kebakaran
Jenis media pemadam kebakaran
Tipe basah Tipe kering
Air Busa Powder Clean
Agent
Klas A
Bahan padat seperti kayu VVV V VV VVV*)
Bahan berharga atau penting XX XX VV**) VVV
Klas B
Bahan cair XXX VVV VV VVV
Bahan gas X X VV VVV
Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV
Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX
Keterangan :
VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat
VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
15. PRINSIP PENGGUNAAN APAR
(TIDAK MELAWAN ANGIN)
APAR PRINSIP PENGGUNAAN
Dry Chemical • Disemburkan mulai dari tepi api terdekat
• Dikibaskan kekiri & kekanan
Air Bertekanan Disemprotkan ke dinding bagian dalam dari tempat kebakaran
Busa (Foam) • Semprotkan ke dinding bagian dalam dari tempat kebakaran
• Penutupan permukaan yg terbakar dgn busa harus sempurna
Halon Semprotkan ke sumber api dgn diratakan diseluruh permukaan
yg terbakar
CO2
Disemprotkan ke sumber api dgn menggerakkan corong ke
seluruh permukaan bahan yg terbakar