2. Curiculum Vitae
Nama : NURMAWANSYAH
T.T.L : Sukorejo,19 Juni 2000
Pendidikan : SMA (IPA)
Basic Organisasi : BKPRMI
Alamat : Dusun VI Bakti,Desa Perk.Sei
Balai,Kecamatan Sei Balai
Kabupaten Batu Bara
MOTO: Jadikan Dirimu bermanfaat bagi orang lain,Maka kelak kau akan menjadi
orang yang selalu berguna.
KEJARLAH CITA – CITAMU, TAPI JANGAN LEWATKAN SEGALA PELUANG YANG ADA
Instagram : Mawansv Facebook : Mawan Syah
3. BID REN PROGRAM &
EVALUASI
BID P’YELENGGARAAN &
KERMA
DIR PENGUATAN
LEMBAGA REHABILITASI
INS PEMERINTAH
DIR PENGUATAN
LEMBAGA REHABILITASI
KOMPONEN MASY
STRUKTUR ORGANISASI
BADAN NARKOTIKA NASIONAL RI
INSPEKTORAT UTAMA
SEKRETARIAT UTAMA
KEPALA BNN RI
DEPUTI BIDANG
PENCEGAHAN
DEPUTI BIDANG
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DEPUTI BIDANG
PEMBERANTASAN
DEPUTI BIDANG
REHABILITASI
DEPUTI BIDANG HUKUM
DAN
KERJASAMA
PUSAT
PENGEMBANGAN SDM
BNN
PUSAT LABORATORIUM
NARKOTIKA
PUSAT
LITDATIN
BNN
PROVINSI
ROREN
ROPEG & ORG
ROKEU
ROUM
ROHUMAS & PROTOKOL
IR I IR II IR III IRSUS
DIR INFORMASI &
EDUKASI
DIR ADVOKASI
DIR PERAN SERTA MASY
DIR P’BERDAYAAN
ALTERNATIF
DIR INTELIJEN
DIR NARKOTIKA
DIR PSIKOTROPIKA &
PRESKURSOR
DIR TPPU
DIR INTERDIKSI
DIR DAKJAR
DIR TAHTI
DIR PASCA REHABILITASI
DIR HUKUM
DIR KERJASAMA
BNNK /KOTA
BID LITBANG
BID TIK
BID UJI & BIN YAN LAB
BID MUTU & RISET LAB
PRESIDEN
4. Outline Pembahasan
1. Profil (Narasumber)
2. Fungsi & Program Sinergi Relawan Anti Narkoba
3. Definisi & Jenis Narkoba (Narkotika, Psikotropika, Bahan
Adiktif)
4. Dasar Hukum
5. Cara Mengetahui Pemakai Narkoba
6. Pola Penggunaan & Peredaran Narkoba
7. Narkoba Jenis Baru
8. Bahaya & Efek Narkoba
9. Konsep Pemberdayaan Masyarakat
10. Rehabilitasi & Dasar Hukumnya
8. APA ITU NARKOBA
?
Istilah NARKOBA adalah akronim dari
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA dan
BAHAN ADIKTIF LAINNYA
“Zat–zat alami maupun kimiawi yang apabila dimasukkan
ke dalam tubuh baik secara oral (minum, hirup, hisap,
sedot) maupun secara injeksi/suntikan dapat mengubah
pikiran, suasana hati atau perasaan dan prilaku seseorang”
9. DEFINISI ASAL AKIBAT PEMAKAIAN
Narkotika, adalah zat/obat
dari tanaman, bukan
tanaman, sintetis & semi
sintetis yg dpt menyebabkan
penurunan & perubahan
kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri &
dapat menimbulkan
ketergantungan (Psl 1 angka
1 UU No. 35/2009)
• Bulan sabit emas
(Afghanistan, Pakistan,
Iran)Opium
• Segitiga Emas
(Thailand, Myanmar,
Laos)Candu
• Segitiga Amerika Latin
(Colombia, Peru,
Bolivia)Kokain
• Aceh (Indonesia),
Maroko,
MeksikoGanja
• Membius &
menurunkan
kesadaran
• Mengakibatkan daya
khayal/halusinasi
(ganja)
• Menimbulkan daya
rangsang (kokain)
• Menimbulkan
ketenangan (heroin)
• Menimbulkan
Ketergantungan
• Dihirup (Kokain)
• Dirokok
(Ganja/Mariyuana)
• Disuntikan
(Heroin/Putaw)
NARKOTIKA
10.
11. DEFINISI ASAL AKIBAT PEMAKAIAN
Psikotropika adalah zat atau
obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pd susunan
saraf pusat yang
menyebabkan perubahan
khas pd aktivitas mental &
perilaku (psl 1 UU no.5/1997
• Ghuang Zhou
(China)Shabu
• Belanda,
Cekoslovakia,
AustraliaMethamph
et.
• Tangerang
(Indonesia)ekstasi
(MDMA)
• Menimbulkan
rangsangan
(stimulant)XTC,
Shabu
• Menimbulkan
ketenangan
(depresiva)
Benzodiazepin, pil
Koplo, Sedatin, dll
• Menimbulkan daya
khayal
(halusinasi)LSD,
PCP, Mescaline, dll
• Pil XTC, koplo, inex,
bentuk padat
seperti pil/tablet dgn
ditelan
• Bubuk XTC
bentuk bubuk dihisap
dgn hidung
• Shabu bentuk
kristal diuapkan dgn
bong & dihirup
PSIKOTROPIKA
12.
13.
14. DEFINISI ASAL AKIBAT PEMAKAIAN
• Zat Adiktif adalah bahan
yang penggunaannya
dapat menimbulkan
ketergantungan psikis
(psl 1 UU no.23/1992 ttg
Kesehatan)
• Bahan Adiktif adalah arti
yg lebih luas dari zat
adiktif termasuk bhn
baku pembuat narkoba
yakni prekursor (psl 101
UU no. 22/1997 ttg
Narkotika)
• Miras dari import dari
LN (brandy, wisky,
wine, vodka, dll)
maupun produksi lokal
DN (tuak, arak, dll)
• Nikotin, senyawa kimia
dlm rokok dr LN
(marlboro, dll) & DN
(sampoerna, djarum,
dll)
• Cafein, campuran dlm
mknn (kopi, teh,
coklat) baik dr LN &
DN
• Menimbulkan
Alkoholisme
(stimulasi,
halusinasi, paranoid,
dll)
• Kehilangan kendali,
kesadaran, pelupa,
depresi (utk solvent)
• Alkohol Miras
(Brandy, Vodca,
Wine, Wisky,
Cognac, dll)
• Pelarut (Solvent)
Lem Aibon,
Thinerbau Khas &
menguap
• Bhn Adiktif Ringan :
Nikotin (rokok),
Kafein (kopi, teh,
coklat, dll)
BAHAN ADIKTIF LAINNYA
15. Rokok Pintu Masuk
Penyalahgunaan Narkoba
Rokok adalah pintu gerbang bagi narkoba. Lebih spesifik lagi, rokok itu
sendiri sebenarnya termasuk ke dalam definisi narkoba. Rokok bersama
dengan alkohol termasuk ke dalam kelompok yang terakhir. Nikotin yang
merupakan salah satu komponen dari rokok merupakan zat psikotropika
stimulan. Jadi sesungguhnya rokok itu adalah narkoba juga.
Rokok adalah satu-satunya narkoba yang dapat menyerang orang yang tidak
turut menggunakannya. Beberapa penelitian telah menyebutkan bahwa
perokok pasif memiliki resiko yang kurang lebih sama dengan perokok aktif
untuk menderita penyakit jantung koroner, saluran napas, katarak dan
bahkan kanker paru.
21. Dasar Hukum
UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Perpres Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Badan
Narkotika Nasional
PP Nomor 25 Tahun 2011 Tentang Wajib Lapor
Pencandu Narkotika
Permendagri Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Fasilitas
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Inpres Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi
Nasional P4GN
22. ..Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk”
(QS al-A’raf: 157).
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minuman) khamr, judi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan
syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu memperoleh keberuntungan.”
(QS. Al-Maidah: 90)
َخْال ُمِهْيَلَع ُم ِ
رَحُي َو ِتاَبِيَّالط ُمُهَل ُّل ِحُي َو
َثِئاَب
َو ُرِسْيَمْال َو ُرَْمخْال اَمَّنِإ واُنَمآ َينِذَّال اَهُّيَأ اَي
َمَع ْنِم ٌسْج ِ
ر ُم َ
َل ْزَ ْ
اْل َو ُابَصْنَ ْ
اْل
ِل
َونُحِلْفُت ْمُكَّلَعَل ُهوُبِنَتْاجَف ِانَطْيَّشال
Pandangan Narkoba Dalam Islam
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang dari segala yang memabukkan dan
mufattir (yang membuat lemah).”
(HR Abu Dawud dan Ahmad dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha).
ِ َّ
َّللا ُلوُس َر ىَهَن
-
وسلم عليه هللا صلى
-
رِكْسُم ِلُك ْنَع
رِتَفُم َو
24. PERIKSA KAMAR TIDURNYA/ RUMAHNYA/ TAS/ MOBIL DLL
TEST URINNYA
KESEHARIAN DAN PERILAKU
TEMAN PERGAULANNYA
TERTANGKAP
Cara Mengetahui Pemakai Narkoba
34. Timur Tengah
(Qatar, UEA, Iran,
Suriah)
Tiongkok
Amerika
Golden
Peacock
Golden Triangle
(Thailand,
Vietnam,Kamboja)
Malaysia
Inggris,
Turki
Pola Perdagangan
Narkoba Internasional di
Indonesia
Golden Crescent
(Afghanistan, Pakistan)
India
50.000
per gram
Iran
20.000
Tiongkok
per gram
1.5 juta
Indonesia
per gram
Perbandingan Harga Jual Shabu
(dalam Rupiah)
Struktur pasar perdagangan narkoba di
Indonesia menarik Jaringan sindikat
Narkoba internasional untuk masuk ke
Indonesia
43. Coba-coba / iseng / penasaran
Senang –senang/Hiburan
Mengikuti trend
Agar diterima dalam grup
Pelarian dari masalah
Pengertian yang salah kalo sekali mencoba tidak masalah
Tidak berani/tidak dapat berkata “tidak” pada narkoba
Lingkungan pergaulan
Keluarga/rumah tangga
Gaya hidup (matrealistis, konsumerisme)
Kemiskinan, pengangguran
Lingkungan masyarakat, sekolah/Kampus, yg tidak peduli
Narkoba semakin mudah didapat
Harga narkoba yang semakin murah shg mudah dijangkau
Efek yang ditimbulkan makin tinggi (depresan, stimulan
& halusinogen)
Semakin banyak jenis, bentuk & cara pemakaian
INDIVIDU
LINGKUNGAN
NARKOBA
1.
2.
3.
Say NO! to BNN Kabupaten Batu Bara
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
44. Berjalan sempoyongan
Bicara pelo
Selalu terlihat mengantuk
Terdapat tanda bekas suntikan/ sayatan
dibagian tubuh
Mengabaikan kebersihan diri
Sulit berkonsentrasi
Mudah tersinggung
Menghindari kontak mata langsung dengan
orang lain
Kamar tidak mau diperiksa / selalu terkunci
Sering menerima telepon / tamu yang tidak
dikenal
Ditemukan obat-obatan, kertas timah,
jarum suntik, korek api dikamar /
didalam tas
Malas untuk belajar (bagi siswa/i)
Kurangnya sikap disiplin
Sering bengong / linglung
Sering membolos di sekolah
Mengabaikan kegiatan ibadah
Menarik diri dari aktivitas bersama
keluarga
Sering menyendiri / bersembunyi di
kamar tidur, kamar mandi / tempat
tertutup lainnya.
CIRI UMUM PENGGUNA NARKOBA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
KABUPATEN ASAHAN
Say NO! to BNN Kabupaten Batu Bara
50. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Anti
Narkoba
Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba
adalah upaya memobilisasi seluruh sumber
daya yang ada untuk meningkatkan
keberdayaan masyarakat dalam penanganan
Narkoba yang meliputi upaya pencegahan,
rehabilitasi & pemberantasan.
Swasta
51. Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat
Anti Narkoba
Swasta
• Relawan Anti Narkoba
• Penggiat Anti Narkoba
• Penggiat Anti Narkoba adalah orang atau individu dari lingkungan tertentu yang
dengan sukarela bersedia mengikuti pengembangan kapasitas yang dilaksanakan
baik oleh BNN maupun dalam koordinasi BNN selama waktu yang ditetapkan,
dengan modul / materi yang diajarkan, dengan lulus menjadi tes uji Narkoba,
untuk menjadi penggiat dalam lingkungannya melalui pengukuran IKP (Indeks
Kemandirian Prestasi) yang dimonitor dan dilaporkan kepada BNN.
• Relawan Anti Narkoba adalah orang atau individu dari lingkungan tertentu yang
dengan sukarela bersedia sebagai penggerak penyebarluasan informasi P4GN
(Pemberantasan & Pencegahan Penyalahgunaan & Peredaran Gelap Narkotika
secara mandiri.
56. Partisipasi Masyarakat dalam P4GN
Pasal 104
Penyalahguna murni dilakukan proses
rehabilitasi
Pasal 127
Pecandu dan Korban penyalahgunaan
narkotika wajib menjalani rehabilitasi
medis dan sosial
Pasal 54, 55, 128
Pengedar narkoba diancam hukuman
paling singkat 5 tahun
Pasal 111, 112, 113, 114
PP Nomor 25 Tahun 2011
Wajib Lapor Pecandu Narkotika
Memenuhi hak
Pecandu
Narkotika
dalam
mendapatkan
pengobatan
dan/atau
perawatan
melalui
rehabilitasi
medis dan
rehabilitasi
sosial
Mengikut-serta
kan orang tua,
wali, keluarga,
dan masyarakat
dalam
meningkatkan
tanggung jawab
terhadap
Pecandu
Narkotika yang
ada di bawah
pengawasan dan
bimbingannya;
Memberikan
bahan
informasi bagi
Pemerintah
dalam
menetapkan
kebijakan di
bidang P4GN.
UU No. 35 Tahun 2009
58. Proses Hukum
Pengedar / Bandar Narkoba
H U K U M A N M A T I + R A M P A S A S E T
K e b i j a k a n P e n a n g a n a n Te r h a d a p B a n d a r N a r ko b a
59. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba
Konsultasi Penyalahguna Narkoba / Keluarga
Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba
CALL CENTER
BNN Kabupaten Batu Bara
BNN Kabupaten Batu Bara
@bnnk.batubara
batubarakab.bnn.go.id
BNN Kabupaten Batu Bara
08126510472 (AKBP Zainuddin)
085276914195 (Aidil R. Rangkuti)
081375287645 (M. Rafiq Daulay)
082167527798 (Mhd. Ridwan)
082304263636 (Nurdiansyah)