SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Prodi Sarjana Terapan dan Penidikan Profesi Bidan
Politeknik Bhakti Asih Purwakarta
Oleh : Hj. Anah Rohanah A.Md.Keb., SKM., M.Kes
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mampu Menganalisis Adaptasi Asuhan Fisiologis Masa
Nifas
2.Mampu Melakukan Manajment nifas Normal
1. Adaptasi Asuhan Fisiologis Masa Nifas
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
organ-organ reproduksi kembali ke keadaan sebelum hamil. Periode ini
kadang-kadang disebut puerperium atau trimester ke empat kehamilan.
Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap
normal dimana proses-proses pada kehamilan berjalan terbalik.
Berikut adalah perubahan atau adaptasi fisiologi serta psikologi wanita setelah melahirkan:
1. Adaptasi Fisiologi Ibu Post Partum
a. Sistem Reproduksi
1) Involusio
Uteri Involusio adalah pemulihan uterus pada ukuran dan kondisi normal setelah kelahiran
bayi. Involusio terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil karena sitoplasma yang
berlebihan dibuang. Involusio disebabkan oleh proses autolysis, dimana zat protein dinding
rahim pecah, diabsorbsi dan kemudian dibuang sebagai air kencing.
2) Involusio Tempat Plasenta
Pada pemulaan nifas, bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang
tersumbat oleh trombus. Biasanya luka yang demikian, sembuh dengan menjadi parut. Hal ini
disebabkan karena dilepaskan dari dasar dengan pertumbuhan endometrium baru di bawah
pemukaan luka. Rasa sakit yang disebut after pains ( meriang atau mules-mules ) disebabkan
kontraksi rahim biasanya berlangsung 3-4 hari pasca persalinan.
3) Lochea Yaitu sekret dari kavum uteri dan vagina pada masa nifas. Lochia dapat dibagi menjadi
beberapa jenis:
a) Lochea rubra/cruenta Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks
kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pasca persalinan.
b) Lochea sanguinolenta Berwarna merah dan kuning berisi darah dan lendir,yang keluar pada
hari ke – 3 sampai ke-7 pasca persalinan.
c) Lochea serosa Dimulai dengan versi yang lebih pucat dari lochia rubra. Lochia ini berbentuk
serum dan berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada
hari ke -7 sampai hari ke-14 pasca persalinan
d) Lochea alba Dimulai dari hari ke-14 kemudian makin lama makin sedikit hingga sama sekali
berhenti sampai 1 atau 2 minggu berikutnya. Bentuknya seperti cairan putih berbentuk krim serta
terdiri atas leukosit dan sel-sel desidua.
e) Lochea purulenta Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
f) Locheastatis Lochea tidak lancar keluarnya.
4) Serviks Setelah persalinan, bentuk serviks akan menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman, konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat
perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah
2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.
5) Vagina dan perineum Vagina dan lubang vagina pada permulaan
puerpurium merupakan suatu saluran yang luas berdinding tipis. Secara
berangsur-angsur luasnya berkurang, tetapi jarang sekali kembali seperti
ukuran seorang nulipara. Rugae ( lipatan-lipatan atau kerutan-kerutan )
timbul kembali pada minggu ketiga. Perlukaan vagina yang tidak
berhubungan dengan luka perineum tidak sering dijumpai. Mungkin
ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering terjadi sebagai
akibat ekstraksi dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus diputar.
b. Sistem Endokrin Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan
pada sistem endokrin, terutama pada hormon-hormon yang berperan dalam proses
tersebut.
1) Oksitosin Oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. Selama tahap
ketiga persalinan, hormon oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta
mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah perdarahan. Isapan bayi dapat
merangsang produksi ASI dan sekresi oksitosin. Hal tersebut membantu uterus
kembali ke bentuk normal.
2) Prolaktin Menurunnya kadar estrogen menimbulkan terangsangnya kelenjar pituitari
bagian belakang untuk mengeluarkan prolaktin, hormon ini berperan dalam
pembesaran payudara untuk merangsang produksi susu. Pada wanita yang menyusui
bayinya, kadar prolaktin tetap tinggi dan pada permulaan ada rangsangan folikel dalam
ovarium yang ditekan. Pada wanita yang tidak menyusui bayinya, tingkat sirkulasi
prolaktin menurun dalam 14-21 hari setelah persalinan, sehingga merangsang kelenjar
bawah depan otak yang mengontrol ovarium ke arah permulaan pola produksi
estrogen dan progesteron yang normal, pertumbuhan folikel, ovulasi, dan menstruasi.
3) Estrogen dan progesteron Selama hamil volume darah normal meningkat
walaupun mekanismenya secara penuh belum dimengerti. Diperkirakan bahwa
tingkat estrogen yang tinggi memperbesar hormon antidiuretik yang mengikatkan
volume darah. Di samping itu, progesteron mempengaruhi otot halus yang
mengurangi perangsangan dan peningkatan pembuluh darah. Hal ini sangat
mempengaruhi saluran kemih, ginjal, usus, dinding vena, dasar panggul, perineum
dan vulva, serta vagina.
c. Sistem kardiovaskuler Pada dasarnya tekanan darah sedikit berubah
atau tidak berubah sama sekali. Tapi biasanya terjadi penurunan tekanan
darah sistolik 20 mmHg. Jika ada perubahan posisi, ini disebut dengan
hipotensi orthostatik yang merupakan kompensasi kardiovaskuler
terhadap penurunan resistensi di daerah panggul.
d. Sistem Urinaria Selama proses persalinan, kandung kemih mengalami
trauma yang dapat mengakibatkan udema dan menurunnya sensitifitas
terhadap tekanan cairan, perubahan ini menyebabkan, tekanan yang
berlebihan dan kekosongan kandung kemih yang tidak tuntas, hal ini bisa
mengakibatkan terjadinya infeksi. Biasanya ibu mengalami kesulitan
buang air kecil sampai 2 hari post partum.
e. Sistem Gastrointestinal Biasanya ibu mengalami obstipasi
setelah melahirkan anak. Hal ini disebabkan karena pada saat
melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang
menyebabkan colon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang
berlebihan pada waktu persalinan, kurang makan, haemoroid,
dan laserasi jalan lahir.
f. Sistem Muskuloskeletal
1) Ambulasi pada umumnya mulai 1-8 jam setelah ambulasi dini untuk mempercepat
involusio rahim.
2) Otot abdomen terus-menerus terganggu selama kehamilan yang mengakibatkan
berkurangnya tonus otot, yang tampak pada masa post partum dinding perut
terasa lembek, lemah, dan kendor. Selama kehamilan otot abdomen terpisah
disebut distensi recti abdominalis, mudah di palpasi melalui dinding abdomen bila
ibu telentang. Latihan yang ringan seperti senam nifas akan membantu
penyembuhan alamiah dan kembalinya otot pada kondisi normal.
g. Sistem kelenjar mamae
1). Laktasi Pada hari kedua post partum sejumlah kolostrum,
cairan yang disekresi payudara selama lima hari pertama setelah
kelahiran bayi, dapat diperas dari putting susu.
2). Kolostrum
Dibanding dengan susu matur yang akhirnya disekresi oleh payudara, kolostrum
mengandung lebih banyak protein, yang sebagian besar adalah globulin, dan lebih
banyak mineral tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Meskipun demikian kolostrum
mengandung globul lemak agak besar di dalam yang disebut korpustel kolostrum,
yang oleh beberapa ahli dianggap merupakan sel-sel epitel yang telah mengalami
degenerasi lemak dan oleh ahli lain dianggap sebagai fagosit mononuclear yang
mengandung cukup banyak lemak. Sekresi kolostrum bertahan selama sekitar lima
hari, dengan perubahan bertahap menjadi susu matur.
Antibodi mudah ditemukan dalam kolostrum. Kandungan immunoglobulin A
mungkin memberikan perlindungan pada neonatus melawan infeksi enterik.
Faktor-faktor kekebalan hospes lainnya, juga immunoglobulin - immunoglobulin,
terdapat di dalam kolostrum manusia dan air susu. Faktor ini meliputi komponen
komplemen, makrofag, limfosit, laktoferin, laktoperoksidase, dan lisozim.
3). Air susu Komponen utama air susu adalah protein, laktosa, air dan
lemak. Air susu isotonik dengan plasma, dengan laktosa bertanggung
jawab terhadap separuh tekanan osmotik. Protein utama di dalam air
susu ibu disintesis di dalam retikulum endoplasmik kasar sel sekretorik
alveoli. Asam amino esensial berasal dari darah, dan asam- asam amino
non-esensial sebagian berasal dari darah atau disintesis di dalam
kelenjar mamae. Kebanyakan protein air susu adalah protein-protein
unik yang tidak ditemukan dimanapun. Juga prolaktin secara aktif
disekresi ke dalam air susu.
h. Sistem Integumen Penurunan melanin setelah persalinan
menyebabkan berkurangnya hiperpigmentasi kulit.
1). Hiperpigmentasi pada aerola mammae dan linea nigra mungkin
menghilang sempurna sesudah melahirkan.
KEBUTUHAN NUTRISI DAN ELIMINASI
Kebutuhan
Nutrisi
Sumber
tenaga
(Energi)
Sumber
Pembangun
(Protein)
Sumber
Pengatur dan
Pelindung
(Air, Mineral
dan Vitamin)
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan nutrisi pada masa postpartum dan menyusui meningkat
25%, karena berguna untuk proses penyembuhan setelah melahirkan dan untuk
produksi ASI untuk pemenuhan kebutuhan bayi.
Kebutuhan nutrisi akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa (pada perempuan
dewasa tidak hamil kebutuhan kalori 2.000-2.500 kal, S 64 Asuhan kebidanan Nifas dan
Menyusui perempuan hamil 2.500-3.000 kal, perempuan nifas dan menyusui 3.000-
3.800 kal).
Pada 6 bulan pertama postpartum, peningkatan kebutuhan kalori ibu 700 kalori, dan
menurun pada 6 bulan ke dua postpartum yaitu menjadi 500 kalori.
Ibu nifas dan menyusui memerlukan makan makanan yang beraneka ragam yang
mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan.
1. Sumber tenaga (energi)
Sumber energi terdiri dari karbohidrat dan lemak. Sumber energi ini berguna untuk
pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein (jika sumber tenaga
kurang).
2. Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Protein
dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan
dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena.
3. Sumber pengatur dan pelindung (air, mineral dan vitamin)
Zat pengatur dan pelindung digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan
pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh.
Air
Ibu menyusui sedikitnya minum 3-4 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali
selesai menyusui). Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama
minimal adalah 14 gelas (setara 3-4 liter) perhari, dan pada 6 bulan kedua adalah
minimal 12 gelas (setara 3 liter). Sumber zat pengatur dan pelindung bisa diperoleh
dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.
Mineral
Jenis–jenis mineral penting dan dibutuhkan pada ibu nifas dan menyusui adalah
 Zat kapur atau calcium
Fosfor
Zat besi
Yodium
 Vitamin
Jenis–jenis vitamin yang dibutuhkan oleh ibu nifas dan menyusui adalah:
 vitamin A,
 Vitamin B1 (Thiamin)
 Vitamin B2
Kebutuhan eliminasi
Mengenai kebutuhan eliminasi pada ibu postpartum adalah sebagai berikut.
a. Miksi Seorang ibu nifas dalam keadaan normal dapat buang air kecil spontan setiap 3-4 jam. Ibu
diusahakan buang air kecil sendiri, bila tidak dapat dilakukan tindakan:
 Dirangsang dengan mengalirkan air kran di dekat klien
 Mengompres air hangat di atas simpisis
b. Defekasi
Agar buang air besar dapat dilakukan secara teratur dapat dilakukan dengan diit teratur, pemberian
cairan banyak, makanan yang cukup serat dan olah raga. Jika sampai hari ke 3 post partum ibu belum
bisa buang air besar, maka perlu diberikan supositoria dan minum air hangat.
KEBUTUHAN AMBULASI, ISTIRAHAT, DAN EXERCISE ATAU SENAM NIFAS
Mobilisasi dini pada ibu postpartum disebut juga early ambulation, yaitu
upaya sesegera mungkin membimbing klien keluar dari tempat tidurnya dan
membimbing berjalan. Klien diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam
24-48 jam post partum. Keuntungan yang diperoleh dari Early ambulation
adalah:
1. Klien merasa lebih baik, lebih sehat, dan lebih kuat.
2. Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
3. Sirkulasi dan peredaran darah menjadi lebih lancar.
Seorang ibu nifas biasanya mengalami sulit tidur, karena adanya perasaan
ambivalensi tentang kemampuan merawat bayinya. Ibu akan mengalami gangguan
pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk meneteki
bayinya, mengganti popok dsb. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan. Ibu dapat mulai melakukan kegiatan rumah tangga secara
perlahan-lahan, dan ibu pergunakan waktu istirahat dengan tidur di siang hari.
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara lain mengurangi
jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi uteri dan memperbanyak
perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan
dirinya.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE DAN SEKSUAL
Personal Higiene Kebutuhan personal higiene mencakup perawatan perinium dan
perawatan payudara.
 Perawatan perinium
Setelah buang air besar ataupun buang air kecil, perinium dibersihkan secara rutin.
Caranya adalah dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sekali sehari.
Membersihkan dimulai dari arah depan ke belakang sehingga tidak terjadi infeksi.
Perawatan payudara
Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet agar ketika bayi
dengan daya hisap paling kuat dimulai dari puting susu yang tidak lecet. Apabila puting
lecet sudah pada tahap berat dapat diistirahatkan selama 24 jam, ASI dikeluarkan dan
diminumkan dengan menggunakan sendok.
 Seksual
Hubungan seksual dapat dilakukan apabila darah sudah berhenti dan luka episiotomi
sudah sembuh. Koitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu post partum. Libido menurun
pada bulan pertama postpartum, dalam hal kecepatan maupun lamanya, begitu pula
orgasmenya. Ibu perlu melakukan fase pemanasan (exittement) yang membutuhkan
waktu yang lebih lama, hal ini harus diinformasikan pada pasangan suami isteri.
Manajemen kebidanan merupakan pola pikir yang
sistematis dengan menggunakan langkah-langkah
manajemen yang berurutan (sequential), sistematis,
evidence, yang terdiri dari langkah-langkah; pengkajian
data, analisa data, identifikasi masalah potensial,
antisipasi tindakan segera, perencanaan,
penatalaksanaan dan evaluasi asuhan.
2. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN DAN ASUHAN KEBIDANAN
A. Pengertian manajemen kebidanan dan asuhan kebidanan
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis dalam
memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien
maupun pemberi asuhan.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, temuan-temuan, keterampilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
Sesuai dengan perkembangan pelayanan kebidanan, maka bidan diharapkan lebih
kritis dalam melaksanakan proses manajemen kebidanan untuk mengambil
keputusan.
Bidan mempunyai fungsi yang esensial dalam asuhan
kebidanan baik secara mandiri, kolaborasi, dan melakukan
rujukan yang tepat. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk
mampu mendeteksi secara dini tanda dan gejala komplikasi
kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui serta bayi baru
lahir, bayi, balita, remaja, periode maternal, klimakterium dan
menopause, asuhan keluarga berencana serta kesehatan
reproduksi, memberikan pertolongan kegawatdaruratan
kebidanan dan perinatal dan merujuk kasus obstetrik secara
efektif dan tepat waktu.
Dalam melaksanakan tugasnya pada pelayanan kebidanan, seorang bidan
melakukan pendekatan dengan metode pemecahan masalah yang dikenal
dengan manajemen kebidanan. Langkah-langkah pokok manajemen kebidanan
dalam mengaplikasikan asuhan kebidanan adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi dan analisa masalah yang mencakup pengumpulan data subjektif
dan objektif dan analisis dari data yang dikumpul atau dicatat.
b. Perumusan diagnosa masalah utama, masalah yang mungkin akan timbul
(potensial) serta penentuan perlunya konsultasi, kolaborasi, dan rujukan.
c. Penyusunan rencana tindakan berdasarkan hasil perumusan diagnosa.
d. Pelaksanaan tindakan kebidanan sesuai dengan kewenangannya.
e. Evaluasi hasil tindakan, di mana hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan
tingkat keberhasilan tindakan kebidanan yang telah dilakukan dan sebagai
bahan tindak lanjut.
B. Prinsip manajemen kebidanan
Proses manajemen kebidanan sebenarnya sudah dilakukan sejak bidan
mulai melakukan anamnesa, pemeriksaan serta berakhir ketika bidan
melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan. Klien dan user
(pengguna) asuhan dan pelayanan kebidanan senantiasa mengalami
perkembangan dan dinamika.
Prinsip proses manajemen kebidanan dengan mangacu pada standar yang dikeluarkan oleh American College of
Nurse Midwife (ACNM).
a. Secara sistematis mengumpulkan data dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan
pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan
dan pemeriksa fisik.
b. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar.
c. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kebidanan dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan
tujuan asuhan kebidanan bersama klen.
d. Memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan bertanggungjawab terhadap
kesehatannya.
e. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.
f. Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana asuhan individual.
g. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen dengan berkolaborasi dan merujuk klien
untuk mendapatkan asuhan selanjutnya.
h. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan
dari keadaan normal.
i. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kebidanan dan merevisi rencana asuhan
sesuai dengan kebutuhan.
THANK YOU

More Related Content

Similar to materi bu army nifas update 2 (1).pptx

Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normalLaporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normalSABRAJULIANTORY
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1Bmeilina17
 
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1BTugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1BMeilina18
 
Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP meilina17
 
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptxPPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptxRikobmse
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B meilina17
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1Bmeilina17
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1Bmeilina17
 
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Kehamilan
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi KehamilanPerubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Kehamilan
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi KehamilanUmmuNadhifa1
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -Devi Narti
 
Tugas nifas
Tugas nifasTugas nifas
Tugas nifasandlye
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifascahyatoshi
 

Similar to materi bu army nifas update 2 (1).pptx (20)

Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normalLaporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan ibu dengan post partum normal
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
 
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1BTugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
 
Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP
 
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptxPPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
 
Tugas TIK B
Tugas TIK BTugas TIK B
Tugas TIK B
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
 
heg bab 2.pdf
heg bab 2.pdfheg bab 2.pdf
heg bab 2.pdf
 
Fff
FffFff
Fff
 
Fisio nifas.ppt
Fisio nifas.pptFisio nifas.ppt
Fisio nifas.ppt
 
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilanSiklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
 
masa nifas 2.ppt
masa nifas 2.pptmasa nifas 2.ppt
masa nifas 2.ppt
 
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Kehamilan
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi KehamilanPerubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Kehamilan
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Kehamilan
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
 
Tugas nifas
Tugas nifasTugas nifas
Tugas nifas
 
MASA NIFAS
MASA NIFASMASA NIFAS
MASA NIFAS
 
Perubahan fisiologis pada masa nifas
Perubahan fisiologis pada masa nifasPerubahan fisiologis pada masa nifas
Perubahan fisiologis pada masa nifas
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 

Recently uploaded

Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasMuhamadIlham361836
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

materi bu army nifas update 2 (1).pptx

  • 1. Prodi Sarjana Terapan dan Penidikan Profesi Bidan Politeknik Bhakti Asih Purwakarta Oleh : Hj. Anah Rohanah A.Md.Keb., SKM., M.Kes
  • 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah 1. Mampu Menganalisis Adaptasi Asuhan Fisiologis Masa Nifas 2.Mampu Melakukan Manajment nifas Normal
  • 3. 1. Adaptasi Asuhan Fisiologis Masa Nifas
  • 4. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan sebelum hamil. Periode ini kadang-kadang disebut puerperium atau trimester ke empat kehamilan. Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap normal dimana proses-proses pada kehamilan berjalan terbalik.
  • 5. Berikut adalah perubahan atau adaptasi fisiologi serta psikologi wanita setelah melahirkan: 1. Adaptasi Fisiologi Ibu Post Partum a. Sistem Reproduksi 1) Involusio Uteri Involusio adalah pemulihan uterus pada ukuran dan kondisi normal setelah kelahiran bayi. Involusio terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil karena sitoplasma yang berlebihan dibuang. Involusio disebabkan oleh proses autolysis, dimana zat protein dinding rahim pecah, diabsorbsi dan kemudian dibuang sebagai air kencing.
  • 6. 2) Involusio Tempat Plasenta Pada pemulaan nifas, bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh trombus. Biasanya luka yang demikian, sembuh dengan menjadi parut. Hal ini disebabkan karena dilepaskan dari dasar dengan pertumbuhan endometrium baru di bawah pemukaan luka. Rasa sakit yang disebut after pains ( meriang atau mules-mules ) disebabkan kontraksi rahim biasanya berlangsung 3-4 hari pasca persalinan.
  • 7. 3) Lochea Yaitu sekret dari kavum uteri dan vagina pada masa nifas. Lochia dapat dibagi menjadi beberapa jenis: a) Lochea rubra/cruenta Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pasca persalinan. b) Lochea sanguinolenta Berwarna merah dan kuning berisi darah dan lendir,yang keluar pada hari ke – 3 sampai ke-7 pasca persalinan. c) Lochea serosa Dimulai dengan versi yang lebih pucat dari lochia rubra. Lochia ini berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari ke -7 sampai hari ke-14 pasca persalinan
  • 8. d) Lochea alba Dimulai dari hari ke-14 kemudian makin lama makin sedikit hingga sama sekali berhenti sampai 1 atau 2 minggu berikutnya. Bentuknya seperti cairan putih berbentuk krim serta terdiri atas leukosit dan sel-sel desidua. e) Lochea purulenta Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk. f) Locheastatis Lochea tidak lancar keluarnya.
  • 9. 4) Serviks Setelah persalinan, bentuk serviks akan menganga seperti corong berwarna merah kehitaman, konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.
  • 10. 5) Vagina dan perineum Vagina dan lubang vagina pada permulaan puerpurium merupakan suatu saluran yang luas berdinding tipis. Secara berangsur-angsur luasnya berkurang, tetapi jarang sekali kembali seperti ukuran seorang nulipara. Rugae ( lipatan-lipatan atau kerutan-kerutan ) timbul kembali pada minggu ketiga. Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak sering dijumpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering terjadi sebagai akibat ekstraksi dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus diputar.
  • 11. b. Sistem Endokrin Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada sistem endokrin, terutama pada hormon-hormon yang berperan dalam proses tersebut. 1) Oksitosin Oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. Selama tahap ketiga persalinan, hormon oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah perdarahan. Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi oksitosin. Hal tersebut membantu uterus kembali ke bentuk normal.
  • 12. 2) Prolaktin Menurunnya kadar estrogen menimbulkan terangsangnya kelenjar pituitari bagian belakang untuk mengeluarkan prolaktin, hormon ini berperan dalam pembesaran payudara untuk merangsang produksi susu. Pada wanita yang menyusui bayinya, kadar prolaktin tetap tinggi dan pada permulaan ada rangsangan folikel dalam ovarium yang ditekan. Pada wanita yang tidak menyusui bayinya, tingkat sirkulasi prolaktin menurun dalam 14-21 hari setelah persalinan, sehingga merangsang kelenjar bawah depan otak yang mengontrol ovarium ke arah permulaan pola produksi estrogen dan progesteron yang normal, pertumbuhan folikel, ovulasi, dan menstruasi.
  • 13. 3) Estrogen dan progesteron Selama hamil volume darah normal meningkat walaupun mekanismenya secara penuh belum dimengerti. Diperkirakan bahwa tingkat estrogen yang tinggi memperbesar hormon antidiuretik yang mengikatkan volume darah. Di samping itu, progesteron mempengaruhi otot halus yang mengurangi perangsangan dan peningkatan pembuluh darah. Hal ini sangat mempengaruhi saluran kemih, ginjal, usus, dinding vena, dasar panggul, perineum dan vulva, serta vagina.
  • 14. c. Sistem kardiovaskuler Pada dasarnya tekanan darah sedikit berubah atau tidak berubah sama sekali. Tapi biasanya terjadi penurunan tekanan darah sistolik 20 mmHg. Jika ada perubahan posisi, ini disebut dengan hipotensi orthostatik yang merupakan kompensasi kardiovaskuler terhadap penurunan resistensi di daerah panggul.
  • 15. d. Sistem Urinaria Selama proses persalinan, kandung kemih mengalami trauma yang dapat mengakibatkan udema dan menurunnya sensitifitas terhadap tekanan cairan, perubahan ini menyebabkan, tekanan yang berlebihan dan kekosongan kandung kemih yang tidak tuntas, hal ini bisa mengakibatkan terjadinya infeksi. Biasanya ibu mengalami kesulitan buang air kecil sampai 2 hari post partum.
  • 16. e. Sistem Gastrointestinal Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini disebabkan karena pada saat melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan colon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan, kurang makan, haemoroid, dan laserasi jalan lahir.
  • 17. f. Sistem Muskuloskeletal 1) Ambulasi pada umumnya mulai 1-8 jam setelah ambulasi dini untuk mempercepat involusio rahim. 2) Otot abdomen terus-menerus terganggu selama kehamilan yang mengakibatkan berkurangnya tonus otot, yang tampak pada masa post partum dinding perut terasa lembek, lemah, dan kendor. Selama kehamilan otot abdomen terpisah disebut distensi recti abdominalis, mudah di palpasi melalui dinding abdomen bila ibu telentang. Latihan yang ringan seperti senam nifas akan membantu penyembuhan alamiah dan kembalinya otot pada kondisi normal.
  • 18. g. Sistem kelenjar mamae 1). Laktasi Pada hari kedua post partum sejumlah kolostrum, cairan yang disekresi payudara selama lima hari pertama setelah kelahiran bayi, dapat diperas dari putting susu.
  • 19. 2). Kolostrum Dibanding dengan susu matur yang akhirnya disekresi oleh payudara, kolostrum mengandung lebih banyak protein, yang sebagian besar adalah globulin, dan lebih banyak mineral tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Meskipun demikian kolostrum mengandung globul lemak agak besar di dalam yang disebut korpustel kolostrum, yang oleh beberapa ahli dianggap merupakan sel-sel epitel yang telah mengalami degenerasi lemak dan oleh ahli lain dianggap sebagai fagosit mononuclear yang mengandung cukup banyak lemak. Sekresi kolostrum bertahan selama sekitar lima hari, dengan perubahan bertahap menjadi susu matur.
  • 20. Antibodi mudah ditemukan dalam kolostrum. Kandungan immunoglobulin A mungkin memberikan perlindungan pada neonatus melawan infeksi enterik. Faktor-faktor kekebalan hospes lainnya, juga immunoglobulin - immunoglobulin, terdapat di dalam kolostrum manusia dan air susu. Faktor ini meliputi komponen komplemen, makrofag, limfosit, laktoferin, laktoperoksidase, dan lisozim.
  • 21. 3). Air susu Komponen utama air susu adalah protein, laktosa, air dan lemak. Air susu isotonik dengan plasma, dengan laktosa bertanggung jawab terhadap separuh tekanan osmotik. Protein utama di dalam air susu ibu disintesis di dalam retikulum endoplasmik kasar sel sekretorik alveoli. Asam amino esensial berasal dari darah, dan asam- asam amino non-esensial sebagian berasal dari darah atau disintesis di dalam kelenjar mamae. Kebanyakan protein air susu adalah protein-protein unik yang tidak ditemukan dimanapun. Juga prolaktin secara aktif disekresi ke dalam air susu.
  • 22. h. Sistem Integumen Penurunan melanin setelah persalinan menyebabkan berkurangnya hiperpigmentasi kulit. 1). Hiperpigmentasi pada aerola mammae dan linea nigra mungkin menghilang sempurna sesudah melahirkan.
  • 25. Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan nutrisi pada masa postpartum dan menyusui meningkat 25%, karena berguna untuk proses penyembuhan setelah melahirkan dan untuk produksi ASI untuk pemenuhan kebutuhan bayi. Kebutuhan nutrisi akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa (pada perempuan dewasa tidak hamil kebutuhan kalori 2.000-2.500 kal, S 64 Asuhan kebidanan Nifas dan Menyusui perempuan hamil 2.500-3.000 kal, perempuan nifas dan menyusui 3.000- 3.800 kal). Pada 6 bulan pertama postpartum, peningkatan kebutuhan kalori ibu 700 kalori, dan menurun pada 6 bulan ke dua postpartum yaitu menjadi 500 kalori. Ibu nifas dan menyusui memerlukan makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan.
  • 26. 1. Sumber tenaga (energi) Sumber energi terdiri dari karbohidrat dan lemak. Sumber energi ini berguna untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein (jika sumber tenaga kurang). 2. Sumber pembangun (protein) Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena. 3. Sumber pengatur dan pelindung (air, mineral dan vitamin) Zat pengatur dan pelindung digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh.
  • 27. Air Ibu menyusui sedikitnya minum 3-4 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali selesai menyusui). Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama minimal adalah 14 gelas (setara 3-4 liter) perhari, dan pada 6 bulan kedua adalah minimal 12 gelas (setara 3 liter). Sumber zat pengatur dan pelindung bisa diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar. Mineral Jenis–jenis mineral penting dan dibutuhkan pada ibu nifas dan menyusui adalah  Zat kapur atau calcium Fosfor Zat besi Yodium
  • 28.  Vitamin Jenis–jenis vitamin yang dibutuhkan oleh ibu nifas dan menyusui adalah:  vitamin A,  Vitamin B1 (Thiamin)  Vitamin B2
  • 29. Kebutuhan eliminasi Mengenai kebutuhan eliminasi pada ibu postpartum adalah sebagai berikut. a. Miksi Seorang ibu nifas dalam keadaan normal dapat buang air kecil spontan setiap 3-4 jam. Ibu diusahakan buang air kecil sendiri, bila tidak dapat dilakukan tindakan:  Dirangsang dengan mengalirkan air kran di dekat klien  Mengompres air hangat di atas simpisis b. Defekasi Agar buang air besar dapat dilakukan secara teratur dapat dilakukan dengan diit teratur, pemberian cairan banyak, makanan yang cukup serat dan olah raga. Jika sampai hari ke 3 post partum ibu belum bisa buang air besar, maka perlu diberikan supositoria dan minum air hangat.
  • 30. KEBUTUHAN AMBULASI, ISTIRAHAT, DAN EXERCISE ATAU SENAM NIFAS Mobilisasi dini pada ibu postpartum disebut juga early ambulation, yaitu upaya sesegera mungkin membimbing klien keluar dari tempat tidurnya dan membimbing berjalan. Klien diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam post partum. Keuntungan yang diperoleh dari Early ambulation adalah: 1. Klien merasa lebih baik, lebih sehat, dan lebih kuat. 2. Faal usus dan kandung kencing lebih baik. 3. Sirkulasi dan peredaran darah menjadi lebih lancar.
  • 31. Seorang ibu nifas biasanya mengalami sulit tidur, karena adanya perasaan ambivalensi tentang kemampuan merawat bayinya. Ibu akan mengalami gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk meneteki bayinya, mengganti popok dsb. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Ibu dapat mulai melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, dan ibu pergunakan waktu istirahat dengan tidur di siang hari. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara lain mengurangi jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi uteri dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya.
  • 32. KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE DAN SEKSUAL Personal Higiene Kebutuhan personal higiene mencakup perawatan perinium dan perawatan payudara.  Perawatan perinium Setelah buang air besar ataupun buang air kecil, perinium dibersihkan secara rutin. Caranya adalah dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sekali sehari. Membersihkan dimulai dari arah depan ke belakang sehingga tidak terjadi infeksi.
  • 33. Perawatan payudara Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet agar ketika bayi dengan daya hisap paling kuat dimulai dari puting susu yang tidak lecet. Apabila puting lecet sudah pada tahap berat dapat diistirahatkan selama 24 jam, ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.  Seksual Hubungan seksual dapat dilakukan apabila darah sudah berhenti dan luka episiotomi sudah sembuh. Koitus bisa dilakukan pada 3-4 minggu post partum. Libido menurun pada bulan pertama postpartum, dalam hal kecepatan maupun lamanya, begitu pula orgasmenya. Ibu perlu melakukan fase pemanasan (exittement) yang membutuhkan waktu yang lebih lama, hal ini harus diinformasikan pada pasangan suami isteri.
  • 34. Manajemen kebidanan merupakan pola pikir yang sistematis dengan menggunakan langkah-langkah manajemen yang berurutan (sequential), sistematis, evidence, yang terdiri dari langkah-langkah; pengkajian data, analisa data, identifikasi masalah potensial, antisipasi tindakan segera, perencanaan, penatalaksanaan dan evaluasi asuhan.
  • 35. 2. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN DAN ASUHAN KEBIDANAN
  • 36. A. Pengertian manajemen kebidanan dan asuhan kebidanan Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. Sesuai dengan perkembangan pelayanan kebidanan, maka bidan diharapkan lebih kritis dalam melaksanakan proses manajemen kebidanan untuk mengambil keputusan.
  • 37. Bidan mempunyai fungsi yang esensial dalam asuhan kebidanan baik secara mandiri, kolaborasi, dan melakukan rujukan yang tepat. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk mampu mendeteksi secara dini tanda dan gejala komplikasi kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui serta bayi baru lahir, bayi, balita, remaja, periode maternal, klimakterium dan menopause, asuhan keluarga berencana serta kesehatan reproduksi, memberikan pertolongan kegawatdaruratan kebidanan dan perinatal dan merujuk kasus obstetrik secara efektif dan tepat waktu.
  • 38. Dalam melaksanakan tugasnya pada pelayanan kebidanan, seorang bidan melakukan pendekatan dengan metode pemecahan masalah yang dikenal dengan manajemen kebidanan. Langkah-langkah pokok manajemen kebidanan dalam mengaplikasikan asuhan kebidanan adalah sebagai berikut. a. Identifikasi dan analisa masalah yang mencakup pengumpulan data subjektif dan objektif dan analisis dari data yang dikumpul atau dicatat. b. Perumusan diagnosa masalah utama, masalah yang mungkin akan timbul (potensial) serta penentuan perlunya konsultasi, kolaborasi, dan rujukan. c. Penyusunan rencana tindakan berdasarkan hasil perumusan diagnosa. d. Pelaksanaan tindakan kebidanan sesuai dengan kewenangannya. e. Evaluasi hasil tindakan, di mana hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan tindakan kebidanan yang telah dilakukan dan sebagai bahan tindak lanjut.
  • 39. B. Prinsip manajemen kebidanan Proses manajemen kebidanan sebenarnya sudah dilakukan sejak bidan mulai melakukan anamnesa, pemeriksaan serta berakhir ketika bidan melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan. Klien dan user (pengguna) asuhan dan pelayanan kebidanan senantiasa mengalami perkembangan dan dinamika.
  • 40. Prinsip proses manajemen kebidanan dengan mangacu pada standar yang dikeluarkan oleh American College of Nurse Midwife (ACNM). a. Secara sistematis mengumpulkan data dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksa fisik. b. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar. c. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kebidanan dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kebidanan bersama klen. d. Memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya. e. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien. f. Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana asuhan individual. g. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen dengan berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya. h. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal. i. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kebidanan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.