SlideShare a Scribd company logo
NUR SOFIYAH GUNAWAN
2014
RANGKUMAN
BIOLOGI
SMA / MA kelas X
[Type the author name]
@ N U R S O F I Y A H
2 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
Keanekaragaman Hayati
Tingkat Keanekaragaman hayati :
1. Keanekaragaman hayati tingkat gen. Keanekaragaman tingkat ini
dapat ditunjukkan dengan adanya variasi susunan perangkat gen
dalam suatu species. Misalnya variasi mangga, ada mangga
harumanis, golek dan gedong. Sedangkan pada anjing, ada anjing
bulldog, anjing herder dan anjing pudel.
2. Keanekaragaman hayati tingkat jenis (species). Keanekaragaman
hayati tingkat ini ditunjukkan dengan adanya variasi jenis mahkluk
hidup yang berbeda antara species yang satu dengan yang lain dalam
famili yang sama. Misalnya pada Famili Papilionaceae terdiri dari
kacang hijau (Phaseolus radiatus), buncis (Phaseolus vulgaris) dan
ercis (Pisum sativum).
3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Keanekaragaman tingkat
ini dapat ditunjukkan dengan adanya varisasi dari ekosistem di
biosfer. Misalnya ekosistem padang rumput dengan ekosistem gurun,
masing masing memiliki cirri lingkungan abiotik dan biotic yang khas
untuk ekosistem tersebut.
Klasifikasi mahkluk hidup :
1. Sistem alamiah – dasar klasifikasinya adalah kekerabatan persamaan
dilihat secara morfologis
2. Sistem buatan / Artifisial – dasar klasifikasinya adalah persamaan
morfologis yang mudah dilihat dan merupakan karakter buatan
manusia serta pengaruhnya terhadap manusia.
3. Sistem filogenik – dasar klasifikasinya adalah sejarah asal-usul
mahkluk hidup
Tingkat Taksonomi : Kingdom – Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus –
Species
 Tata nama mahkluk hidup
 Kata depan : Nama marga (genus) misalnya Citrus
 Kata belakang : Nama petunjuk species (species ephitet) misalnya
Maxima
Sistem Binomial Nomenclature dipopulerkn oleh Carolus Linnaeus.
3 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
BAKTERI
Peran /guna bakteri untuk
1. Fiksasi N2 / pengikat N2 ( Rhizobium , Azotobacter , Clostridium
pasteurianum )
2. Nitrifikasi ( NS dan NC membuat nitrit ( HNO2) dan NB membuat
nitrat (HNO3) dengan mengoksidasi nitrit ( Nitrosococus ,
Nitrosocoocus, Nitrobacter ) bakteri ini aerob :perlu O2
3. Teknik plasmid ( Rekombinan gen )
4. Dalam bioteknologi
 Yogurt ( Lactobacillus bulgaricus )
 Bioinsektisida / BT ( Bacillus Thuringiensis )
 Biometalurgi ( Thiobacilus ferooksidan) , SCP ( Methilophyllus )
 Biogas methan ( Methanobacterium ) dll
Penyakit bakteri
Tiphes , Disentri , Sipilis, TBC , Pes, Dipteri , Radang paru (pneumonia),
Tetanus , Kolera , Antraks, Gonoroe (menghafalkannya Disebutkan bakterinya
: bakteri TBC)
Virus
Ciri-ciri virus :
1. Bukan sel, virus yang sudah matang bagian-bagiannya disebuk Virion
2. Ukurannya 2-20 milimikrom, hanya bisa dilihat oleh mikroskop
electron yang lolos bakteri filter
3. Tubuhnya terdiri dari selubuh protein (Kapsid) yang tersusun dari
molekul protein di bagian luar (kapsomer) dan asam nukleat (DNA
atau RNA) di bagian dalamnya.
4. Virus dapat dikirstalkan dan hanya dapat bereplikasi pada organisme
yang hidup. Bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh
virus baru berasal dari sitoplasma yang diinfeksi.
4 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
Jenis Nama Penyakit yang ditimbulkan
ADN
Proxvirus
- Variola
- Varicella
Campak
Cacar Api
Cacar Air
Herpesvirus Menginfeksi mulut dan kelamin
Adenovirus Menginfeksi usus dan pernapasan
Papovavirus Kanker dan kutil
ARN
Paramyxovirus Tetelo pada unggas (New Castle Disease)
Myxovirus influenza
Retrovirus (HIV) AIDS
Rhabdovirus Rabies
Thogovirus (Dengue) Demam Berdarah
Piconavirus Polio
 Cara pencegahan virus adalah dengan penyuntikan vaksinasi.
 Yang pertama ditemukan oleh Edward Jenner (1789) untuk cacar.
 Kemudian oleh Jonas Salk (1952) untuk polio.
 Manusia memiliki anti virus bernama Interferon tapi kecepatan replikasinya
kalah dengan replikasi virus.
 Virus dapat menguntungkan manusia sebagai vektor dalam rekayasa genetik.
Protista
Protista yang menyerupai Jamur
1. Jamur air (Oomycota)
 Terdiri atas hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan banyak
inti.
 Reproduksi :
 Vegetatif : Yang hidup di air dengan zoospora, yang di darat
dengan sporangium dan konidia
 Generatif : Bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora dan jadi individu baru
 Contoh :
 Saprolegnia sp - Hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat
dan air
5 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
 Phytophora infestans – Penyebab penyakit busuk pada kentang
2. Jamur lendir (Myxomycota) :
 Jamur paling sederhana yang memiliki 2 fase hidup,
1. fase vegetatif, yang bergerak seperti amuba
2. fase tubuh buah. Bereproduksi dengan spora kembar yang
disebut Myxoflagelata.
Protista yang menyerupai Tumbuhan (Algae)
Ciri-ciri umum :
1. Belum memiliki akar, batang dan daun yang sebenarnya (Divisio
Thallophyta)
2. Sebagian besar uniseluler (Fitoplankton) ada juga yang multiseluler
seperti Bentos atau Perifiton
3. Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof
4. Memiliki pigmen beragam sesuai jenisnya
5. Habitat di tempat lembab atau berair, epifit
6. Bereproduksi secara vegetatif dan generatif.
Kelas Pigmen
Reproduksi
Contoh
Vegetatif Generatif
Chlorophyta
Klorofil –
Hijau
Fragmentasi Konjugasi
Chamydomonas sp.
Chorella sp.
Euglena sp.
Chrysophyta
Karoten –
Emas
Fragmentasi Oogami Navicula sp.
Phaeophyta
Fikosantin
– Coklat
Fragmentasi Oogami
Turbinaria australis
Sargassum siliquosum
Fucus vesiculosus
Rhodophyta
Fikoeritin
– Merah
Membentuk
spora
Peleburan
sel gamet
Eucheuma spinosum
Gracillaria sp.
 Protista yang menyerupai Hewan (Protozoa)
Ciri-ciri umum :
1. Sistem respirasi : Difusi melalui seluruh permukaan tubuh, Uniseluler
2. Sistem peredaran : Disfusi (Amoeba), Vakuola kontraktil
(Paramecium)
6 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
3. Reproduksi seksual (generatif), dan aseksual (vegetatif)
4. Habitatnya di tempat basah dan berair, apabila tidak menguntungkan,
maka akan membentuk membran tebal dan kuat bernama Kista.
kelas Protozoa :
1. Rhizopoda (Sarcodina) – alat geraknya berupa pseudopodia (kaki semu)
 Amoeba proteus – memiliki 2 jenis vakuola (vakuola makanan dan vakuola
kontraktil)
 Entamoeba histolytica – menyebabkan disentri amuba
 Entamoeba gingivalis – menyebabkan gingivitis
 Foraminifera sp. – penunjuk keberadaan minyak bumi (tanah Globigerina)
 Radiola sp. – sebagai bahan penggosok
2. Flagellata (Mastigophora) – alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk)
1. Golongan Phytoflagellata
 Euglena viridis – peralihat antara protozoa dan ganggang
 Volvox globator – peralihan antara protozoa dan ganggang
 Nocticulla miliaris – mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik2
2. Golongan Zooflagellata
 Trypanosoma gambiense – penyebab penyakit tidur, vektornya lalat Tsetse
sungai
 Trypanosoma rhodesiense – penyebab penyakit tidur, vektornya lalat Tsetse
semak
 Trypanosoma cruzi – penyakit chagas
 Trypanosoma evansi – penyakit surra pada sapi
 Leishmania donovani – penyakit kalaazar
 Trichomonas vaginalis – penyakit keputihan
3. Ciliata (Ciliophora) – alat geraknya berupa silia (rambut getar)
 Paramecium caudatum – memiliki dua vakuola (makanan dan
kontraktil) sebagai osmoregulator. Memiliki dua jenis inti yaitu
Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara reproduksi
dengan cara Konjugasi.
 Balantidium coli – menyebabkan diare
 Stentor – berbentuk terompet, hidup dengan menempel pada suatu
tempat
7 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
 Vorticella – berbentuk seperti lonceng
 Sporozoa – tidak memiliki alat gerak, bergerak dengan berguling-guling
 Plasmodium falciparum – menyebabkan malaria tropika, sporulasi
setiap hari
 Plasmodium vivax – menyebabkan malaria tertiana, sporulasi setiap
hari ke-3
 Plasmodium malariae – menyebabkan malaria kuartana, sporulasi
setiap hari ke-4
 Plasmodium ovale – menyebabkan malaria ovale
 Plasmodium mengalami metagenesis, yaitu
1. reproduksi generatif ( sporogoni) terjadi di dalam tubuh
nyamuk Anopheles sp.
2. reproduksi vegetatif (skizogoni) terjadi di dalam tubuh manusia
Daur hidupnya sebagai berikut : Sporozoit- Masuk tubuh di dalam hati -
Tropozoit (pada manusia) - Merozoit (pada manusia, memakan eritrosit) -
Eritrosit pecah (Sporulasi) - Gametosit - Terhisap lagi oleh nyamuk - Zigot -
Ookinet - Oosit - Sporozoit.
MONERA
 Peranan Monera
1. Peranan Bakteri dalam kehidupan
 Sebagai Dekomposer – mengurai mahkluk yang sudah mati
 Penghasil Antibiotik – bakteri dari golongan Actinomycetes menghasilkan
banyak antibiotik, misalnya
 Streptomisin dari Streptomyces griseus,
 Kloramfenikol dan Kloromisin dari Streptomyces venezuelae,
 Aureomisin dari Streptomuces aureofacien, serta masih banyak yang lainnya.
 Penghasil Bahan Pangan – asam cuka dari Acetobacter aceti, yoghurt
dariLactobacillus bulgaricus, dan Nata de Coco dari Acetobacter xylinum.
 Pengikat N2 di Udara – Bakteri mengikat nitrogen dan hidup di tanah
menyebabkan kadar kesuburan tanah meningkat.
 Bersifat Patogen – beberapa bakteri bersifat parasit dan merugikan serta
menimbulkan penyakit pada organisme lain.
2. Peranan Ganggang Biru dalam kehidupan
8 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
 Pertanian : menyuburkan lahan pertanian karena mengikat nitrogen dari
udara
 Perikanan : Menjadi makanan utama bagi ikan sebagai Fitoplankton
 Pangan : Diolah menjadi makanan kesehatan karena kandungan protein yang
tinggi
Peranan Fungi
1. Sacharomyces cereviceae – sebagai ragi dalam pembuatan roti,
alkohol dan bir
2. Rhizopus oligosporus – jamur tempe
3. Neurospora sitophila dan Neurospora crassa – jamur oncom
4. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum – penghasil
antibiotika penisilin
5. Penicillium camemberti dan Penicilium roqueforti – pengharum keju
6. Aspergillus oryzae – membuat sake dan kecap
7. Aspergillus wentii – membuat kecap
8. Trichoderma reesei – enzim selulase yang digunakan untuk produksi
protein tunggal
9. Volvariella volvacea – jamur merang, dapat dimakan
10. Auricularia polytricha – jamur kuping, dapat dimakan
11. Pleurotus sp. – jamur tiram
12. Penyerap unsure hara dalam tanah
13. Membantu ganggang menyerap air, dan indicator polusi terhadap
polutan berbahaya
Lumut
Ciri-ciri lumut :
1. Melekat dengan rhizoid (akar semu) yang merupakan bentuk
peralihan antara tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan
berkormus (Kormophyta).
2. Memiliki klorofil, bersifat autotrof
3. Tidak memiliki pembuluh angkut
4. Menyukai tempat lembab dan basah, Sphagnum sp. Satu-satunya
lumut yang tinggal di air
9 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
 Pada proses tumbuhan lumut, ia memiliki sifat :
1. Fase Gametofit, Keturunan Vegetatif, Sel Haploid dan Umur
panjang. Fase dimulai dari Spora hingga sperma dan ovum, memiliki
gamet Fase ini terdapat pada Tumbuhan lumut sendiri
2. Fase Sporofit, Keturunan Generatif, Sel Diploid dan Umurnya realtif
pendek. Fase ini dijumpai pada Sporogonium, Fasr ini mulai mulai dari
zigot hingga sporangium memilki gamet 2n.
Tumbuhan Paku
Ciri-ciri lumut :
1. Memiliki akar, batang, daun yang sebenarnya (Kormophyta), akarnya
berupa serabutm, kecuali pada paku tiang
2. Memiliki pembuluh angkut
3. Hidup dari pantai hingga sekitar kawah
4. Beberapa hidup sebagai saprofit dan beberapa sebagai epifit
 Proses meiosis terjadi dari Sporangium menuju Spora,
 sedangkan proses mitosis terjadi dari Spora ke Protalium.
 Pada protalium, terjadi Fase Gametofit, Keturunan Vegetatif, Sel Haploid dan
Umur pendek, sedangkan pada Tumbuhan paku terjadi Fase Sporofit,
Keturunan Generatif, Sel Diploid dan Umur Panjang.
10 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Subdivisio Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yakni
1. Cycadinae,
2. Coniferae
3. Gnetinae
4. Ginkgoinae.
 Sedangkan pada Angiospermae dibagi 2 kelas yakni
1. Monocotyledonae
2. Dicotyledonae. Yang dibagi menjadi beberapa family lagi kemudian
Perbedaan Subdivisio Gymnospermae dengan Subdivisio Angiospermae
Struktur Gymnospermae Angiospermae
Alat
Reproduksi
Berupa Strobilus
Berupa bunga dengan benang
sari dan putik
Jaringan
Pembuluh
Xilem berupa trakeid, floemnya
tidak disertai sel pengiring
Xilem berupa trakeid dan
trakea, serta floem disertai sel
pengiring
Bakal Biji Tidak terlindung daun buah Terlindung daun buah
Pembuahan Tunggal Ganda
11 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
Perbedaan kelas Monocotyledonae dengan kelas Dicoltyledonae
Struktur Gymnospermae Angiospermae
Kotiledon Setiap biji terdapat satu buah
Setiap biji terdapat dua
buah
Sistem Akar Serabut, tidak berkambiun Tunggang, berkambium
Ujung akar dan
Batang Lembaga
Dilindungi oleh akar lembaga
(Koleorhiza) dan batang
lembaga (koleoptil)
Tidak mempunyai
pelindung
Tudung Akar
(Kaliptra)
Mempunyai Kaliptra Tidak mempunyai Kaliptra
Batang TIdak berkambium Berkambium
Susunan Tulang
Daun
Sejajar Menyirip / Menjari
JumlahMahkota
&Kelopak Bunga
Kelipatan tiga Kelipatan empat atau lima
Daur Hidup Invertebrata
1. Coelenterata
2. Platyhelminthes
1. Turbellaria (Cacing Rambut Getar)
2. Trematoda (Cacing Isap)
3. Cestoda ( Cacing Pita)
 Fasciolla hepatica (Cacing Hati Ternak) :
 Telur - Larva Mirasidium yang masuk ke tubuh siput - Sporokista - Larva II
(Redia) -Larva III (Serkaria) - menempel pada Nasturquium offcinale - Masuk
ke ternak - masuk ke tubuh menjadi cacing dewasa menyebabkan Fascioliasis
 Clonorchis sinesis / Opistorchis sinesis (Cacing Hati Manusia) :
12 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
 Telur - Larva Mirasidium - Sporokista - Redia - Serkaria - Metaserkaria - Cacing
dewasa menyebabkan Clonorchiasis
 Cestoda (Cacing Pita)
 Taenia solium (Cacing Pita Babi) :
 Proglotid masak tertelan oleh babi - Embio Heksakan menembus usus
melepas kaitnya - Larva Sistiserkus - Cacing Dewasa
3. Nemalthelminthes
 Ascaris lumbricoides (Cacing Perut Manusia) :
 Telur masak tertelan manusia - Larva - Peredaran darah - Jantung - Paru-
paru - Trakea (tenggorokan) - Tertelan lagi - Usus - Cacing Dewasa
 Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (Cacing Tambang) :
 Telur - Larva Rhabditiform - Larva Filariform - aliran darah - Jantung - Paru-
paru - Trakea- tertelan ke Duodenum - Menghisap Darah
4. Porifera
1. Calcarea
2. Hexactinellida
3. Demospongia
5. Annelida
1. Polychaeta
2. Oligochaeta
3. Hirudinae
6. Mollusca
1. Pelecypoda / Lamellibranchiata / Bivalvia
2. Cephalopoda
3. Gastropoda
4. Scapopoda
5. Amphineura / Poliplacophora
7. Echinodermata
1. Ophiuroidea
2. Asteroida
3. Crinoidea
4. Echinoidea
5. Holothuroidea
13 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
8. Arthropoda
1. Crustacea
2. Arachnida
3. Insekta
4. Myriapoda
 Arachnida
1. Arachnoidea
2. Acarina
3. Scorpionida
 Miriapoda
1. Chilopoda
2. Diplopoda
 Insekta
1. Ametabola : Apterygota
2. Hemimetabola : Arkiptera, Orthoptera, Hemiptera, Homoptera
3. Holometabola : Neuroptera, Lepidoptera, Coleoptera, Hymenoptera,
Diptera, Siphonaptera
Ciri-ciri Hewan Vertebrata
1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan dan ekor
(tidak semua)
2. Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, menghasilkan rambut, sisik,
bulu, kelenjar atau horn
3. Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan
4. Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun
pada hewan darat terdapat pada tingkat embrio
5. Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak
6. Sistem pencernaan terdiri dari pancreas, hati, dan kelenjar
pencernaan
7. Jantung beruang 2 hingga 4
8. Darah mengadnung sel darah putih, sel darah merah dan hemoglobin
9. Rongga tubuh mengandung sistem visceral
10. Gonad sepasang pada betina dan jantan
14 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
Pisces
1. Chondrichthyes
 Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh
 Celah insang berjumlah lima, meskupin ada yang memiliki 3, 6 atau 7
 Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik plakoid
 Adanya sepasang pendekap pada hewab jantan untuk saluran sperma
 Usus pendek dan lebar berisi membrane ulir untuk menyerap makanan
 Hati berukuran sangat besar untuk pencernaan
 Fertilisasi internal
 Ovipar
2. Osteichthyes
 Mulut terdapat di bagian depan tubuh
 Celah insang satu di masing masing sisi kepala
 Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
 Kuat dan licin karena sekresi mucus oleh kelenjar pada kulit
 Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
 Adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
 Usus panjang dan ramping menggulung
 Fertilisasi di luar tubuh
 Ovipar
3.Amphibia
 Berkulit licin tidak bersisik
 Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya
(ektoterm)
 Fertilisasi secara eksternal di air, genangan air, atau tempat lembab seperti
bawah daun
 Menghasilkan telur (Ovipar) yang tidak bercangkang
4. Reptilia
 Anggota tubuh berjari lima
 Bernapas dengan paru-paru
 Jantung beruang tiga atau empat
15 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
 Menggunakan energy lingkungan untuk mengatur suhu tubuh
ektoterm
 Fertilisasi internal
 Menghasilkan telur (Ovipar) dengan telur Amniotik bercangkang
5. Aves
 Berparuh dari bahan keratin
 Tidak bergigi
 Struktur tulang menyerupai sarang lebah hingga kuat namun ringan
 Memiliki empedal untuk menghancurkan makanan
 Lambung berotot besar
 Bernapas dengan paru-paru
 Jantung beruang empat
 Memiliki kantung udara
 Indera penglihatan sangat tajam
 Fertilisasi secara internal
 Bertelur (Ovipar) dengan telur bercangkang dan kuning terlur besar
 Mengerami telur dan merawat anaknya
6.Mammalia
 Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
 Rahang bawah tersusun dari satu tulang
 Bernapas dengan paru paru
 Jantung beruang empat
 Diafragma diantara rongga perut dan rongga dada untuk pernapasan
 Otak yang lebih berkembang diantara vertebrata lain
 Menggunakan energi metabolism untuk menjaga suhu tubuh
(Endoterm, Homeoterm)
 Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
 Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar.
Ekosistem
Komponen Ekosistem :
1. Produsen –
 Organisme yang menyusun senyawa organic atau membuat makanan sendiri
dengan bantuan cahaya matahari.
2. Konsumen
16 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
 Konsumen I – Konsumen yang memakan produsen (Herbivora)
 Konsumen II – Konsumen yang memakan konsumen I (Karnivora)
 Konsumen III – Konsumen yang memakan konsumen II (Karnivora Besar
3. Dekomposer
 Menguraikan sisa organisme atau bahan organik yang diperlukan
4. Detritivor
 Memakan hancuran jaringan hewan / tumbuhan (partikel organik)
Daur Biogeokimia
1. Daur Air : Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air yang berasa
dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya
matahari. Kemudian uap itu terkondensasi menjadi awan. Yang jatuh
dinamakan hujan. Air hujan masuk ke dalam tanah. Tumbuhan darat
menyerap air tanah. Kemudian melalui transpirasi uap air, uap air
dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Air tanah yang tidak diserap
tumbuhan akan kembali ke laut.
2. Daur Karbon : Karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk Karbon
Dioksida. Karbon dioksida akan masuk komponen biotik melalui
produsen. Karbon dioksida akan digunakan untuk membentuk
senyawa karbon, yaitu glukosa (Karbon 6). Yang hasil sampingannya
adalah Oksigen. Oksigen akan digunakan oleh organisme autrotrof
dan heterotrof yang menghasilkan Karbon Dioksida. Pada tumbuhan,
Karbon didapatkan pada batang, dan setelah mati, tumbuhan hewan
dan manusia akan diurai menjadi karbon dioksida juga. Dan di kerak
bumi terdapat pembakaran fosil yang menghasilkan karbon dioksida.
Dari laut, apabila cangkang di laut sudah mati, cangkang (CaCO3) akan
terurai menjadi CO2.
3. Daur Nitrogen : Bakteri seperti Azotobacter sp. (aerob)
dan Clostridium sp. (anaerob) akan menyerap nitrogen dari atmosfer.
Nitrogen yang diserap akan berubah menjadi NH3. Nitrogen juga
dapat diserap oleh tumbuhan dalam bentuk Amoniak. Penguraian
nitrogen menjadi Amoniak disebut amonifikasi. Kemudian dirombak
oleh Nitrosomonas dan Nitrosococcus menjadi ion nitrit. Dan
dirombak oleh Nitrobacter menjadi ion nitrat. Perombakan ini akan
menghasilkan efek samping nitrogen, yang kembali lagi ke atmosfer.
4. Daur Fosfor : Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion Phosphate.
Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat di
17 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X
bebatuan terbawa menuju sungai ke laut membentuk sedimen. Di
darat, tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah.
Herbivore mendapatkan fosfat dari tumbuhan dan karnivora
mendapat fosfat dari herbovira. Dan fosfat akan keluar melalui urin
dan feses, yang akan diurai oleh bakteri dan jamur menjadi fosfat lagi
yang akan diambil kembali oleh tumbuhan.
5. Daur Sulfur : Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat.
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, yang
kemudian semua mahkluk hidup mati dan akan diuraikan komponen
organiknya oleh bakteri. Beberapa jenuis bakteri terlibat dalam daur
sulfur antara lain Desulfobrio dan Desulfomaculum yang mereduksi
sulfat menjadi sulfide dalam bentuk hydrogen sulfide. Kemudian akan
digunakan bakteri foto autotrof anaerob seperti Chromatium dan
melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh
bakteri kemolitrotof seperti Thiobacillus.
SUKSESI
1. Suksesi Primer : Membentuk kembali suatu daerah dari suatu
kehancuran yang terjadi akibat suatu perilaku manusia ataupun
kerusakan akibat perilaku alam. Diawali dengan mengkoloni suatu
daerah tersebut dengan spesies pioneer. Spesies pioneer biasanya
toleran terhadap beberapa keadaan ekstrim, misalnya suhu dan
kekeringan. Organisme yang bisa bertahan pada kondisi seperti tiu
adalah Protozoa, Cyanobacteria, ganggang, lumut, lichen. Pada air,
bisa saja ganggang dan spora. Yang kemudian akan menjadi species
yang memulai kehidupan pada suatu lingkungan.
2. Suksesi Sekunder : Pembentukan kembali suatu daerah menjadi
semula setelah dilakukannya suksesi primer. Atau mengembalikan
kembali apabila kerusakannya tidak parah. Misalnya rusak akibat
banjir atau kebakaran, maka tidak susah untuk mengembalikannya.
 Komunitas Klimaks : Apabila suksesi sudah berjalan secara seimbang pada
komunitas biotik dan abiotik, maka kondisi ini disebut komunitas klimaks.
 Misalnya suksesi rawa menjadi daratan yang merupakan komunitas klimaks.
 Contoh lain adalah pada daerah pegunungan, komunitas klimaks terdiri dari
lumut kerah dan lumut.
 Serta jarang terdapat pohon karena faktor pembatas.
 Sepanjang kondisi lingkungan menjadio konstan, maka komunitas

More Related Content

What's hot

PPT MONERA
PPT MONERAPPT MONERA
Kingdom Monera
Kingdom MoneraKingdom Monera
Kingdom Monera
Dewi Ayu Pratiwi
 
Skl 1.1
Skl 1.1Skl 1.1
Protista materi kelas X
Protista materi kelas XProtista materi kelas X
Protista materi kelas X
Fadhilah Nisa
 
MATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMAMATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMA
Zona Bebas
 
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Muhamad Toha
 
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
Irma Suryani
 
MATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAMATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
Mara Sutan Siregar
 
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hiduppertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
Nurainun Adamy
 
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
lukmanvliverpuldlian
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixRian Maulana
 
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
BiomaPublishing
 
Monera
MoneraMonera
Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)
Muhamad Toha
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
Azka Ubaidillah
 
Booklet Protista
Booklet ProtistaBooklet Protista
Booklet Protista
Firda Madaniah
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
Zona Bebas
 

What's hot (20)

PPT MONERA
PPT MONERAPPT MONERA
PPT MONERA
 
Kingdom Monera
Kingdom MoneraKingdom Monera
Kingdom Monera
 
Skl 1.1
Skl 1.1Skl 1.1
Skl 1.1
 
Protista materi kelas X
Protista materi kelas XProtista materi kelas X
Protista materi kelas X
 
MATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMAMATERI Monera KELAS X SMA
MATERI Monera KELAS X SMA
 
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
 
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
 
MATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAMATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMA
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hiduppertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
pertemuan 7 keanekaragaman makhluk hidup
 
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
Bab 3 archaeobacteria & eubacteria
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
Ulangan harian biologi kingdom animalia x_semester 2
 
Monera
MoneraMonera
Monera
 
Biologi - monera
Biologi - moneraBiologi - monera
Biologi - monera
 
Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
Booklet Protista
Booklet ProtistaBooklet Protista
Booklet Protista
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
 

Similar to Materi biologi sma kelas x

Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015
Hana Kamilah
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
yohanes meor
 
Peranan mikroorganisme
Peranan mikroorganisme Peranan mikroorganisme
Peranan mikroorganisme
Rositi Husnan
 
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Agustinus Wiyarno
 
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA US
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA USKisi-Kisi Mid Biologi SMA US
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA US
Rifqi Putra
 
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UANRANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
Alya Titania Annisaa
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
Josua Sitorus
 
Protista
ProtistaProtista
Protista Protozoa
Protista ProtozoaProtista Protozoa
Protista Protozoa
Luthfi Fadel Setiawan
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
Basyrowi Arby
 
Print full
Print fullPrint full
5. protista
5. protista5. protista
5. protista
Irma Suryani
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
Sartini Hita
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Sartini Hita
 
Protozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewanProtozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewan
Rifka Amilia
 
pptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdfpptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdf
TiaraDwiNintani
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
kompilasikuliahd3TLM
 

Similar to Materi biologi sma kelas x (20)

Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015Prediksi un bio kls x ipa 2015
Prediksi un bio kls x ipa 2015
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
 
Peranan mikroorganisme
Peranan mikroorganisme Peranan mikroorganisme
Peranan mikroorganisme
 
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA US
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA USKisi-Kisi Mid Biologi SMA US
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA US
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UANRANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista Protozoa
Protista ProtozoaProtista Protozoa
Protista Protozoa
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Print full
Print fullPrint full
Print full
 
5. protista
5. protista5. protista
5. protista
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
 
Protozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewanProtozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewan
 
pptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdfpptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdf
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 

Recently uploaded

Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
syamsulbahri09
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 

Recently uploaded (20)

Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 

Materi biologi sma kelas x

  • 1. NUR SOFIYAH GUNAWAN 2014 RANGKUMAN BIOLOGI SMA / MA kelas X [Type the author name] @ N U R S O F I Y A H
  • 2. 2 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X Keanekaragaman Hayati Tingkat Keanekaragaman hayati : 1. Keanekaragaman hayati tingkat gen. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi susunan perangkat gen dalam suatu species. Misalnya variasi mangga, ada mangga harumanis, golek dan gedong. Sedangkan pada anjing, ada anjing bulldog, anjing herder dan anjing pudel. 2. Keanekaragaman hayati tingkat jenis (species). Keanekaragaman hayati tingkat ini ditunjukkan dengan adanya variasi jenis mahkluk hidup yang berbeda antara species yang satu dengan yang lain dalam famili yang sama. Misalnya pada Famili Papilionaceae terdiri dari kacang hijau (Phaseolus radiatus), buncis (Phaseolus vulgaris) dan ercis (Pisum sativum). 3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya varisasi dari ekosistem di biosfer. Misalnya ekosistem padang rumput dengan ekosistem gurun, masing masing memiliki cirri lingkungan abiotik dan biotic yang khas untuk ekosistem tersebut. Klasifikasi mahkluk hidup : 1. Sistem alamiah – dasar klasifikasinya adalah kekerabatan persamaan dilihat secara morfologis 2. Sistem buatan / Artifisial – dasar klasifikasinya adalah persamaan morfologis yang mudah dilihat dan merupakan karakter buatan manusia serta pengaruhnya terhadap manusia. 3. Sistem filogenik – dasar klasifikasinya adalah sejarah asal-usul mahkluk hidup Tingkat Taksonomi : Kingdom – Filum – Kelas – Ordo – Famili – Genus – Species  Tata nama mahkluk hidup  Kata depan : Nama marga (genus) misalnya Citrus  Kata belakang : Nama petunjuk species (species ephitet) misalnya Maxima Sistem Binomial Nomenclature dipopulerkn oleh Carolus Linnaeus.
  • 3. 3 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X BAKTERI Peran /guna bakteri untuk 1. Fiksasi N2 / pengikat N2 ( Rhizobium , Azotobacter , Clostridium pasteurianum ) 2. Nitrifikasi ( NS dan NC membuat nitrit ( HNO2) dan NB membuat nitrat (HNO3) dengan mengoksidasi nitrit ( Nitrosococus , Nitrosocoocus, Nitrobacter ) bakteri ini aerob :perlu O2 3. Teknik plasmid ( Rekombinan gen ) 4. Dalam bioteknologi  Yogurt ( Lactobacillus bulgaricus )  Bioinsektisida / BT ( Bacillus Thuringiensis )  Biometalurgi ( Thiobacilus ferooksidan) , SCP ( Methilophyllus )  Biogas methan ( Methanobacterium ) dll Penyakit bakteri Tiphes , Disentri , Sipilis, TBC , Pes, Dipteri , Radang paru (pneumonia), Tetanus , Kolera , Antraks, Gonoroe (menghafalkannya Disebutkan bakterinya : bakteri TBC) Virus Ciri-ciri virus : 1. Bukan sel, virus yang sudah matang bagian-bagiannya disebuk Virion 2. Ukurannya 2-20 milimikrom, hanya bisa dilihat oleh mikroskop electron yang lolos bakteri filter 3. Tubuhnya terdiri dari selubuh protein (Kapsid) yang tersusun dari molekul protein di bagian luar (kapsomer) dan asam nukleat (DNA atau RNA) di bagian dalamnya. 4. Virus dapat dikirstalkan dan hanya dapat bereplikasi pada organisme yang hidup. Bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru berasal dari sitoplasma yang diinfeksi.
  • 4. 4 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X Jenis Nama Penyakit yang ditimbulkan ADN Proxvirus - Variola - Varicella Campak Cacar Api Cacar Air Herpesvirus Menginfeksi mulut dan kelamin Adenovirus Menginfeksi usus dan pernapasan Papovavirus Kanker dan kutil ARN Paramyxovirus Tetelo pada unggas (New Castle Disease) Myxovirus influenza Retrovirus (HIV) AIDS Rhabdovirus Rabies Thogovirus (Dengue) Demam Berdarah Piconavirus Polio  Cara pencegahan virus adalah dengan penyuntikan vaksinasi.  Yang pertama ditemukan oleh Edward Jenner (1789) untuk cacar.  Kemudian oleh Jonas Salk (1952) untuk polio.  Manusia memiliki anti virus bernama Interferon tapi kecepatan replikasinya kalah dengan replikasi virus.  Virus dapat menguntungkan manusia sebagai vektor dalam rekayasa genetik. Protista Protista yang menyerupai Jamur 1. Jamur air (Oomycota)  Terdiri atas hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan banyak inti.  Reproduksi :  Vegetatif : Yang hidup di air dengan zoospora, yang di darat dengan sporangium dan konidia  Generatif : Bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora dan jadi individu baru  Contoh :  Saprolegnia sp - Hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat dan air
  • 5. 5 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X  Phytophora infestans – Penyebab penyakit busuk pada kentang 2. Jamur lendir (Myxomycota) :  Jamur paling sederhana yang memiliki 2 fase hidup, 1. fase vegetatif, yang bergerak seperti amuba 2. fase tubuh buah. Bereproduksi dengan spora kembar yang disebut Myxoflagelata. Protista yang menyerupai Tumbuhan (Algae) Ciri-ciri umum : 1. Belum memiliki akar, batang dan daun yang sebenarnya (Divisio Thallophyta) 2. Sebagian besar uniseluler (Fitoplankton) ada juga yang multiseluler seperti Bentos atau Perifiton 3. Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof 4. Memiliki pigmen beragam sesuai jenisnya 5. Habitat di tempat lembab atau berair, epifit 6. Bereproduksi secara vegetatif dan generatif. Kelas Pigmen Reproduksi Contoh Vegetatif Generatif Chlorophyta Klorofil – Hijau Fragmentasi Konjugasi Chamydomonas sp. Chorella sp. Euglena sp. Chrysophyta Karoten – Emas Fragmentasi Oogami Navicula sp. Phaeophyta Fikosantin – Coklat Fragmentasi Oogami Turbinaria australis Sargassum siliquosum Fucus vesiculosus Rhodophyta Fikoeritin – Merah Membentuk spora Peleburan sel gamet Eucheuma spinosum Gracillaria sp.  Protista yang menyerupai Hewan (Protozoa) Ciri-ciri umum : 1. Sistem respirasi : Difusi melalui seluruh permukaan tubuh, Uniseluler 2. Sistem peredaran : Disfusi (Amoeba), Vakuola kontraktil (Paramecium)
  • 6. 6 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X 3. Reproduksi seksual (generatif), dan aseksual (vegetatif) 4. Habitatnya di tempat basah dan berair, apabila tidak menguntungkan, maka akan membentuk membran tebal dan kuat bernama Kista. kelas Protozoa : 1. Rhizopoda (Sarcodina) – alat geraknya berupa pseudopodia (kaki semu)  Amoeba proteus – memiliki 2 jenis vakuola (vakuola makanan dan vakuola kontraktil)  Entamoeba histolytica – menyebabkan disentri amuba  Entamoeba gingivalis – menyebabkan gingivitis  Foraminifera sp. – penunjuk keberadaan minyak bumi (tanah Globigerina)  Radiola sp. – sebagai bahan penggosok 2. Flagellata (Mastigophora) – alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk) 1. Golongan Phytoflagellata  Euglena viridis – peralihat antara protozoa dan ganggang  Volvox globator – peralihan antara protozoa dan ganggang  Nocticulla miliaris – mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik2 2. Golongan Zooflagellata  Trypanosoma gambiense – penyebab penyakit tidur, vektornya lalat Tsetse sungai  Trypanosoma rhodesiense – penyebab penyakit tidur, vektornya lalat Tsetse semak  Trypanosoma cruzi – penyakit chagas  Trypanosoma evansi – penyakit surra pada sapi  Leishmania donovani – penyakit kalaazar  Trichomonas vaginalis – penyakit keputihan 3. Ciliata (Ciliophora) – alat geraknya berupa silia (rambut getar)  Paramecium caudatum – memiliki dua vakuola (makanan dan kontraktil) sebagai osmoregulator. Memiliki dua jenis inti yaitu Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara reproduksi dengan cara Konjugasi.  Balantidium coli – menyebabkan diare  Stentor – berbentuk terompet, hidup dengan menempel pada suatu tempat
  • 7. 7 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X  Vorticella – berbentuk seperti lonceng  Sporozoa – tidak memiliki alat gerak, bergerak dengan berguling-guling  Plasmodium falciparum – menyebabkan malaria tropika, sporulasi setiap hari  Plasmodium vivax – menyebabkan malaria tertiana, sporulasi setiap hari ke-3  Plasmodium malariae – menyebabkan malaria kuartana, sporulasi setiap hari ke-4  Plasmodium ovale – menyebabkan malaria ovale  Plasmodium mengalami metagenesis, yaitu 1. reproduksi generatif ( sporogoni) terjadi di dalam tubuh nyamuk Anopheles sp. 2. reproduksi vegetatif (skizogoni) terjadi di dalam tubuh manusia Daur hidupnya sebagai berikut : Sporozoit- Masuk tubuh di dalam hati - Tropozoit (pada manusia) - Merozoit (pada manusia, memakan eritrosit) - Eritrosit pecah (Sporulasi) - Gametosit - Terhisap lagi oleh nyamuk - Zigot - Ookinet - Oosit - Sporozoit. MONERA  Peranan Monera 1. Peranan Bakteri dalam kehidupan  Sebagai Dekomposer – mengurai mahkluk yang sudah mati  Penghasil Antibiotik – bakteri dari golongan Actinomycetes menghasilkan banyak antibiotik, misalnya  Streptomisin dari Streptomyces griseus,  Kloramfenikol dan Kloromisin dari Streptomyces venezuelae,  Aureomisin dari Streptomuces aureofacien, serta masih banyak yang lainnya.  Penghasil Bahan Pangan – asam cuka dari Acetobacter aceti, yoghurt dariLactobacillus bulgaricus, dan Nata de Coco dari Acetobacter xylinum.  Pengikat N2 di Udara – Bakteri mengikat nitrogen dan hidup di tanah menyebabkan kadar kesuburan tanah meningkat.  Bersifat Patogen – beberapa bakteri bersifat parasit dan merugikan serta menimbulkan penyakit pada organisme lain. 2. Peranan Ganggang Biru dalam kehidupan
  • 8. 8 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X  Pertanian : menyuburkan lahan pertanian karena mengikat nitrogen dari udara  Perikanan : Menjadi makanan utama bagi ikan sebagai Fitoplankton  Pangan : Diolah menjadi makanan kesehatan karena kandungan protein yang tinggi Peranan Fungi 1. Sacharomyces cereviceae – sebagai ragi dalam pembuatan roti, alkohol dan bir 2. Rhizopus oligosporus – jamur tempe 3. Neurospora sitophila dan Neurospora crassa – jamur oncom 4. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum – penghasil antibiotika penisilin 5. Penicillium camemberti dan Penicilium roqueforti – pengharum keju 6. Aspergillus oryzae – membuat sake dan kecap 7. Aspergillus wentii – membuat kecap 8. Trichoderma reesei – enzim selulase yang digunakan untuk produksi protein tunggal 9. Volvariella volvacea – jamur merang, dapat dimakan 10. Auricularia polytricha – jamur kuping, dapat dimakan 11. Pleurotus sp. – jamur tiram 12. Penyerap unsure hara dalam tanah 13. Membantu ganggang menyerap air, dan indicator polusi terhadap polutan berbahaya Lumut Ciri-ciri lumut : 1. Melekat dengan rhizoid (akar semu) yang merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Kormophyta). 2. Memiliki klorofil, bersifat autotrof 3. Tidak memiliki pembuluh angkut 4. Menyukai tempat lembab dan basah, Sphagnum sp. Satu-satunya lumut yang tinggal di air
  • 9. 9 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X  Pada proses tumbuhan lumut, ia memiliki sifat : 1. Fase Gametofit, Keturunan Vegetatif, Sel Haploid dan Umur panjang. Fase dimulai dari Spora hingga sperma dan ovum, memiliki gamet Fase ini terdapat pada Tumbuhan lumut sendiri 2. Fase Sporofit, Keturunan Generatif, Sel Diploid dan Umurnya realtif pendek. Fase ini dijumpai pada Sporogonium, Fasr ini mulai mulai dari zigot hingga sporangium memilki gamet 2n. Tumbuhan Paku Ciri-ciri lumut : 1. Memiliki akar, batang, daun yang sebenarnya (Kormophyta), akarnya berupa serabutm, kecuali pada paku tiang 2. Memiliki pembuluh angkut 3. Hidup dari pantai hingga sekitar kawah 4. Beberapa hidup sebagai saprofit dan beberapa sebagai epifit  Proses meiosis terjadi dari Sporangium menuju Spora,  sedangkan proses mitosis terjadi dari Spora ke Protalium.  Pada protalium, terjadi Fase Gametofit, Keturunan Vegetatif, Sel Haploid dan Umur pendek, sedangkan pada Tumbuhan paku terjadi Fase Sporofit, Keturunan Generatif, Sel Diploid dan Umur Panjang.
  • 10. 10 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X Perkembangbiakan pada Tumbuhan Subdivisio Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yakni 1. Cycadinae, 2. Coniferae 3. Gnetinae 4. Ginkgoinae.  Sedangkan pada Angiospermae dibagi 2 kelas yakni 1. Monocotyledonae 2. Dicotyledonae. Yang dibagi menjadi beberapa family lagi kemudian Perbedaan Subdivisio Gymnospermae dengan Subdivisio Angiospermae Struktur Gymnospermae Angiospermae Alat Reproduksi Berupa Strobilus Berupa bunga dengan benang sari dan putik Jaringan Pembuluh Xilem berupa trakeid, floemnya tidak disertai sel pengiring Xilem berupa trakeid dan trakea, serta floem disertai sel pengiring Bakal Biji Tidak terlindung daun buah Terlindung daun buah Pembuahan Tunggal Ganda
  • 11. 11 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X Perbedaan kelas Monocotyledonae dengan kelas Dicoltyledonae Struktur Gymnospermae Angiospermae Kotiledon Setiap biji terdapat satu buah Setiap biji terdapat dua buah Sistem Akar Serabut, tidak berkambiun Tunggang, berkambium Ujung akar dan Batang Lembaga Dilindungi oleh akar lembaga (Koleorhiza) dan batang lembaga (koleoptil) Tidak mempunyai pelindung Tudung Akar (Kaliptra) Mempunyai Kaliptra Tidak mempunyai Kaliptra Batang TIdak berkambium Berkambium Susunan Tulang Daun Sejajar Menyirip / Menjari JumlahMahkota &Kelopak Bunga Kelipatan tiga Kelipatan empat atau lima Daur Hidup Invertebrata 1. Coelenterata 2. Platyhelminthes 1. Turbellaria (Cacing Rambut Getar) 2. Trematoda (Cacing Isap) 3. Cestoda ( Cacing Pita)  Fasciolla hepatica (Cacing Hati Ternak) :  Telur - Larva Mirasidium yang masuk ke tubuh siput - Sporokista - Larva II (Redia) -Larva III (Serkaria) - menempel pada Nasturquium offcinale - Masuk ke ternak - masuk ke tubuh menjadi cacing dewasa menyebabkan Fascioliasis  Clonorchis sinesis / Opistorchis sinesis (Cacing Hati Manusia) :
  • 12. 12 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X  Telur - Larva Mirasidium - Sporokista - Redia - Serkaria - Metaserkaria - Cacing dewasa menyebabkan Clonorchiasis  Cestoda (Cacing Pita)  Taenia solium (Cacing Pita Babi) :  Proglotid masak tertelan oleh babi - Embio Heksakan menembus usus melepas kaitnya - Larva Sistiserkus - Cacing Dewasa 3. Nemalthelminthes  Ascaris lumbricoides (Cacing Perut Manusia) :  Telur masak tertelan manusia - Larva - Peredaran darah - Jantung - Paru- paru - Trakea (tenggorokan) - Tertelan lagi - Usus - Cacing Dewasa  Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (Cacing Tambang) :  Telur - Larva Rhabditiform - Larva Filariform - aliran darah - Jantung - Paru- paru - Trakea- tertelan ke Duodenum - Menghisap Darah 4. Porifera 1. Calcarea 2. Hexactinellida 3. Demospongia 5. Annelida 1. Polychaeta 2. Oligochaeta 3. Hirudinae 6. Mollusca 1. Pelecypoda / Lamellibranchiata / Bivalvia 2. Cephalopoda 3. Gastropoda 4. Scapopoda 5. Amphineura / Poliplacophora 7. Echinodermata 1. Ophiuroidea 2. Asteroida 3. Crinoidea 4. Echinoidea 5. Holothuroidea
  • 13. 13 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X 8. Arthropoda 1. Crustacea 2. Arachnida 3. Insekta 4. Myriapoda  Arachnida 1. Arachnoidea 2. Acarina 3. Scorpionida  Miriapoda 1. Chilopoda 2. Diplopoda  Insekta 1. Ametabola : Apterygota 2. Hemimetabola : Arkiptera, Orthoptera, Hemiptera, Homoptera 3. Holometabola : Neuroptera, Lepidoptera, Coleoptera, Hymenoptera, Diptera, Siphonaptera Ciri-ciri Hewan Vertebrata 1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan dan ekor (tidak semua) 2. Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn 3. Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan 4. Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat terdapat pada tingkat embrio 5. Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak 6. Sistem pencernaan terdiri dari pancreas, hati, dan kelenjar pencernaan 7. Jantung beruang 2 hingga 4 8. Darah mengadnung sel darah putih, sel darah merah dan hemoglobin 9. Rongga tubuh mengandung sistem visceral 10. Gonad sepasang pada betina dan jantan
  • 14. 14 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X Pisces 1. Chondrichthyes  Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh  Celah insang berjumlah lima, meskupin ada yang memiliki 3, 6 atau 7  Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik plakoid  Adanya sepasang pendekap pada hewab jantan untuk saluran sperma  Usus pendek dan lebar berisi membrane ulir untuk menyerap makanan  Hati berukuran sangat besar untuk pencernaan  Fertilisasi internal  Ovipar 2. Osteichthyes  Mulut terdapat di bagian depan tubuh  Celah insang satu di masing masing sisi kepala  Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah  Kuat dan licin karena sekresi mucus oleh kelenjar pada kulit  Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh  Adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak  Usus panjang dan ramping menggulung  Fertilisasi di luar tubuh  Ovipar 3.Amphibia  Berkulit licin tidak bersisik  Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya (ektoterm)  Fertilisasi secara eksternal di air, genangan air, atau tempat lembab seperti bawah daun  Menghasilkan telur (Ovipar) yang tidak bercangkang 4. Reptilia  Anggota tubuh berjari lima  Bernapas dengan paru-paru  Jantung beruang tiga atau empat
  • 15. 15 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X  Menggunakan energy lingkungan untuk mengatur suhu tubuh ektoterm  Fertilisasi internal  Menghasilkan telur (Ovipar) dengan telur Amniotik bercangkang 5. Aves  Berparuh dari bahan keratin  Tidak bergigi  Struktur tulang menyerupai sarang lebah hingga kuat namun ringan  Memiliki empedal untuk menghancurkan makanan  Lambung berotot besar  Bernapas dengan paru-paru  Jantung beruang empat  Memiliki kantung udara  Indera penglihatan sangat tajam  Fertilisasi secara internal  Bertelur (Ovipar) dengan telur bercangkang dan kuning terlur besar  Mengerami telur dan merawat anaknya 6.Mammalia  Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk  Rahang bawah tersusun dari satu tulang  Bernapas dengan paru paru  Jantung beruang empat  Diafragma diantara rongga perut dan rongga dada untuk pernapasan  Otak yang lebih berkembang diantara vertebrata lain  Menggunakan energi metabolism untuk menjaga suhu tubuh (Endoterm, Homeoterm)  Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina  Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar. Ekosistem Komponen Ekosistem : 1. Produsen –  Organisme yang menyusun senyawa organic atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. 2. Konsumen
  • 16. 16 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X  Konsumen I – Konsumen yang memakan produsen (Herbivora)  Konsumen II – Konsumen yang memakan konsumen I (Karnivora)  Konsumen III – Konsumen yang memakan konsumen II (Karnivora Besar 3. Dekomposer  Menguraikan sisa organisme atau bahan organik yang diperlukan 4. Detritivor  Memakan hancuran jaringan hewan / tumbuhan (partikel organik) Daur Biogeokimia 1. Daur Air : Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air yang berasa dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Kemudian uap itu terkondensasi menjadi awan. Yang jatuh dinamakan hujan. Air hujan masuk ke dalam tanah. Tumbuhan darat menyerap air tanah. Kemudian melalui transpirasi uap air, uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Air tanah yang tidak diserap tumbuhan akan kembali ke laut. 2. Daur Karbon : Karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk Karbon Dioksida. Karbon dioksida akan masuk komponen biotik melalui produsen. Karbon dioksida akan digunakan untuk membentuk senyawa karbon, yaitu glukosa (Karbon 6). Yang hasil sampingannya adalah Oksigen. Oksigen akan digunakan oleh organisme autrotrof dan heterotrof yang menghasilkan Karbon Dioksida. Pada tumbuhan, Karbon didapatkan pada batang, dan setelah mati, tumbuhan hewan dan manusia akan diurai menjadi karbon dioksida juga. Dan di kerak bumi terdapat pembakaran fosil yang menghasilkan karbon dioksida. Dari laut, apabila cangkang di laut sudah mati, cangkang (CaCO3) akan terurai menjadi CO2. 3. Daur Nitrogen : Bakteri seperti Azotobacter sp. (aerob) dan Clostridium sp. (anaerob) akan menyerap nitrogen dari atmosfer. Nitrogen yang diserap akan berubah menjadi NH3. Nitrogen juga dapat diserap oleh tumbuhan dalam bentuk Amoniak. Penguraian nitrogen menjadi Amoniak disebut amonifikasi. Kemudian dirombak oleh Nitrosomonas dan Nitrosococcus menjadi ion nitrit. Dan dirombak oleh Nitrobacter menjadi ion nitrat. Perombakan ini akan menghasilkan efek samping nitrogen, yang kembali lagi ke atmosfer. 4. Daur Fosfor : Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion Phosphate. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat di
  • 17. 17 | R a n g k u m a n B i o l o g i S M A X bebatuan terbawa menuju sungai ke laut membentuk sedimen. Di darat, tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah. Herbivore mendapatkan fosfat dari tumbuhan dan karnivora mendapat fosfat dari herbovira. Dan fosfat akan keluar melalui urin dan feses, yang akan diurai oleh bakteri dan jamur menjadi fosfat lagi yang akan diambil kembali oleh tumbuhan. 5. Daur Sulfur : Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat. Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, yang kemudian semua mahkluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenuis bakteri terlibat dalam daur sulfur antara lain Desulfobrio dan Desulfomaculum yang mereduksi sulfat menjadi sulfide dalam bentuk hydrogen sulfide. Kemudian akan digunakan bakteri foto autotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitrotof seperti Thiobacillus. SUKSESI 1. Suksesi Primer : Membentuk kembali suatu daerah dari suatu kehancuran yang terjadi akibat suatu perilaku manusia ataupun kerusakan akibat perilaku alam. Diawali dengan mengkoloni suatu daerah tersebut dengan spesies pioneer. Spesies pioneer biasanya toleran terhadap beberapa keadaan ekstrim, misalnya suhu dan kekeringan. Organisme yang bisa bertahan pada kondisi seperti tiu adalah Protozoa, Cyanobacteria, ganggang, lumut, lichen. Pada air, bisa saja ganggang dan spora. Yang kemudian akan menjadi species yang memulai kehidupan pada suatu lingkungan. 2. Suksesi Sekunder : Pembentukan kembali suatu daerah menjadi semula setelah dilakukannya suksesi primer. Atau mengembalikan kembali apabila kerusakannya tidak parah. Misalnya rusak akibat banjir atau kebakaran, maka tidak susah untuk mengembalikannya.  Komunitas Klimaks : Apabila suksesi sudah berjalan secara seimbang pada komunitas biotik dan abiotik, maka kondisi ini disebut komunitas klimaks.  Misalnya suksesi rawa menjadi daratan yang merupakan komunitas klimaks.  Contoh lain adalah pada daerah pegunungan, komunitas klimaks terdiri dari lumut kerah dan lumut.  Serta jarang terdapat pohon karena faktor pembatas.  Sepanjang kondisi lingkungan menjadio konstan, maka komunitas