Dokumen tersebut memberikan pedoman pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) di puskesmas. PKPR bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemanfaatan layanan kesehatan oleh remaja dengan pendekatan yang ramah, menghargai privasi, dan melibatkan remaja. Dokumen tersebut menjelaskan ciri-ciri dan tujuan PKPR serta peran petugas kesehatan dalam memberikan layanan yang peduli terhadap kebutuhan remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk organ reproduksi, perubahan fisik dan psikologis selama pubertas, menstruasi, kehamilan, serta bahaya hubungan seksual pra-nikah."
Dokumen ini berisi ringkasan singkat tentang pengelolaan penyakit tidak menular (PTM) di Puskesmas Pagedangan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, tujuan, dan prosedur kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM secara terpadu dan berkala untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 Dokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil Puskesmas Batujaya di Kabupaten Karawang. Puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan kepada 90.161 penduduk di 10 desa yang terletak di dataran rendah dan persawahan. Beberapa program kesehatan ibu dan anak seperti K1, K4, dan pelayanan balita mencapai target di atas 70% walaupun masih terdapat tantangan seperti cakupan KIA dan kematian ibu yang masih tinggi.
Posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Posyandu dilaksanakan secara terpadu oleh masyarakat dan berbagai sektor untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu lansia adalah pengembangan Posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat usia lanjut.
Dokumen ini membahas tentang diagram fishbone yang menggambarkan faktor-faktor penyebab tingginya angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT). Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi kelompok tim, kekuatan tim, kelemahan tim, serta kesimpulan ucapan terima kasih.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk organ reproduksi, perubahan fisik dan psikologis selama pubertas, menstruasi, kehamilan, serta bahaya hubungan seksual pra-nikah."
Dokumen ini berisi ringkasan singkat tentang pengelolaan penyakit tidak menular (PTM) di Puskesmas Pagedangan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, tujuan, dan prosedur kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM secara terpadu dan berkala untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 Dokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil Puskesmas Batujaya di Kabupaten Karawang. Puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan kepada 90.161 penduduk di 10 desa yang terletak di dataran rendah dan persawahan. Beberapa program kesehatan ibu dan anak seperti K1, K4, dan pelayanan balita mencapai target di atas 70% walaupun masih terdapat tantangan seperti cakupan KIA dan kematian ibu yang masih tinggi.
Posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Posyandu dilaksanakan secara terpadu oleh masyarakat dan berbagai sektor untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu lansia adalah pengembangan Posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat usia lanjut.
Dokumen ini membahas tentang diagram fishbone yang menggambarkan faktor-faktor penyebab tingginya angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT). Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi kelompok tim, kekuatan tim, kelemahan tim, serta kesimpulan ucapan terima kasih.
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan pemantauan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Tandilang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini ibu hamil berisiko tinggi, memberikan edukasi kesehatan, dan merencanakan persalinan yang aman. Ibu hamil berisiko tinggi meliputi usia muda atau tua, jarak persalinan dekat, gizi buruk, anemia, dan riwayat medis. Kegiatan ini akan dilaksanakan
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk definisi kesehatan reproduksi, periode perkembangan remaja, organ reproduksi pria dan wanita, pubertas, dan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Standar operasional prosedur konseling giziyusup firmawan
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) konseling gizi di puskesmas yang mencakup tujuan, sasaran, kebijakan dan prosedur konseling gizi. Tujuannya adalah membantu klien mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah gizi dan mengubah perilaku gizi secara positif. Sasarannya adalah balita, ibu hamil dan ibu nifas dengan masalah gizi. Prosedurnya melip
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Laporan ini menyajikan hasil capaian program penanggulangan tuberkulosis di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013. Capaian program tersebut meliputi angka penemuan kasus baru, proporsi kasus paru BTA positif, angka notifikasi kasus, distribusi kasus menurut umur dan jenis kelamin, hasil pengobatan pasien, dan angka kematian. Secara umum hasil capaian program masih belum mencapai target, meskipun beberapa kabupaten telah melampaui
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya meningkatkan akses kesehatan bagi remaja melalui program Posyandu Remaja. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan promotif dan preventif kepada remaja seperti pendidikan gizi, kesehatan reproduksi, pencegahan penyalahgunaan narkoba, serta mendekatkan fasilitas kesehatan. Posyandu Remaja diselenggarakan di desa-desa dengan melibatkan kader remaja dan
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Anindita Dyah Sekarpuri
Dokumen tersebut merupakan pegangan bagi fasilitator dalam modul edukasi remaja tentang perencanaan masa depan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Modul ini bertujuan melatih remaja untuk merencanakan masa depannya termasuk merencanakan kehidupan berkeluarga. Modul ini akan digunakan oleh pendidik sebaya di Pusat Informasi dan Konseling Remaja serta Kader Bina
Peraturan ini mengatur pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian standar pelayanan kesehatan minimal. Program ini dilaksanakan di Puskesmas melalui identifikasi masalah kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan berbasis keluarga, dan sistem informasi pelaporan kesehatan.
Algoritma Pandu PTM digunakan untuk menilai risiko pasien terhadap penyakit tidak menular melalui pemeriksaan tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh, dan faktor risiko lainnya. Pasien kemudian dirujuk untuk konseling atau tes lebih lanjut jika diperlukan, atau diberi edukasi kesehatan. Algoritma ini memandu proses skrining dan tindak lanjut yang tepat untuk pencegahan dan pengendalian
Dokumen tersebut membahas tentang transisi epidemiologi penyakit di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2015, di mana terjadi pergeseran dominasi penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk pengertian kesehatan reproduksi, organ reproduksi pria dan wanita, penyakit yang berkaitan dengan organ reproduksi seperti gonore, sifilis, dan AIDS, serta cara penularan infeksi saluran reproduksi dan pentingnya pencegahan infeksi menular seksual.
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Buku panduan ini menjelaskan bahwa Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola secara partisipatif oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar dan sosial dasar seperti pemantauan pertumbuhan anak, imunisasi, dan konseling gizi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencapai keluarga sehat.
Dokumen ini menjelaskan kerangka acuan kegiatan pemantauan ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Tandilang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini ibu hamil berisiko tinggi, memberikan edukasi kesehatan, dan merencanakan persalinan yang aman. Ibu hamil berisiko tinggi meliputi usia muda atau tua, jarak persalinan dekat, gizi buruk, anemia, dan riwayat medis. Kegiatan ini akan dilaksanakan
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk definisi kesehatan reproduksi, periode perkembangan remaja, organ reproduksi pria dan wanita, pubertas, dan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Standar operasional prosedur konseling giziyusup firmawan
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) konseling gizi di puskesmas yang mencakup tujuan, sasaran, kebijakan dan prosedur konseling gizi. Tujuannya adalah membantu klien mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah gizi dan mengubah perilaku gizi secara positif. Sasarannya adalah balita, ibu hamil dan ibu nifas dengan masalah gizi. Prosedurnya melip
Laporan program TB Tahun 2013 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Laporan ini menyajikan hasil capaian program penanggulangan tuberkulosis di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013. Capaian program tersebut meliputi angka penemuan kasus baru, proporsi kasus paru BTA positif, angka notifikasi kasus, distribusi kasus menurut umur dan jenis kelamin, hasil pengobatan pasien, dan angka kematian. Secara umum hasil capaian program masih belum mencapai target, meskipun beberapa kabupaten telah melampaui
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya meningkatkan akses kesehatan bagi remaja melalui program Posyandu Remaja. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan promotif dan preventif kepada remaja seperti pendidikan gizi, kesehatan reproduksi, pencegahan penyalahgunaan narkoba, serta mendekatkan fasilitas kesehatan. Posyandu Remaja diselenggarakan di desa-desa dengan melibatkan kader remaja dan
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat komunitas yang memberikan layanan kesehatan seperti imunisasi, gizi, dan KB. Posyandu dilaksanakan dengan sistem lima kegiatan (meja posyandu) yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan penkes. Posyandu dikembangkan pada tahun 1984 atas prakarsa Presiden Soeharto untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Anindita Dyah Sekarpuri
Dokumen tersebut merupakan pegangan bagi fasilitator dalam modul edukasi remaja tentang perencanaan masa depan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Modul ini bertujuan melatih remaja untuk merencanakan masa depannya termasuk merencanakan kehidupan berkeluarga. Modul ini akan digunakan oleh pendidik sebaya di Pusat Informasi dan Konseling Remaja serta Kader Bina
Peraturan ini mengatur pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian standar pelayanan kesehatan minimal. Program ini dilaksanakan di Puskesmas melalui identifikasi masalah kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan berbasis keluarga, dan sistem informasi pelaporan kesehatan.
Algoritma Pandu PTM digunakan untuk menilai risiko pasien terhadap penyakit tidak menular melalui pemeriksaan tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh, dan faktor risiko lainnya. Pasien kemudian dirujuk untuk konseling atau tes lebih lanjut jika diperlukan, atau diberi edukasi kesehatan. Algoritma ini memandu proses skrining dan tindak lanjut yang tepat untuk pencegahan dan pengendalian
Dokumen tersebut membahas tentang transisi epidemiologi penyakit di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2015, di mana terjadi pergeseran dominasi penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk pengertian kesehatan reproduksi, organ reproduksi pria dan wanita, penyakit yang berkaitan dengan organ reproduksi seperti gonore, sifilis, dan AIDS, serta cara penularan infeksi saluran reproduksi dan pentingnya pencegahan infeksi menular seksual.
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Buku panduan ini menjelaskan bahwa Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola secara partisipatif oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar dan sosial dasar seperti pemantauan pertumbuhan anak, imunisasi, dan konseling gizi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencapai keluarga sehat.
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna secara fisik, mental dan sosial, bukan sekedar terbebas dari penyakit atau kelemahan” (A state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of desease or infirmity).
Rangkuman dokumen ini adalah:
1) Dokumen ini merupakan rancangan pelajaran tahunan untuk mata pelajaran Pendidikan Kesihatan Tingkatan 6 yang meliputi modul Kesihatan Fizikal dan Kesihatan Mental, Emosi dan Sosial.
2) Topik-topik yang dibincangkan termasuk pertumbuhan dan perkembangan remaja, pemakanan sihat, penyalahgunaan dadah, pengurusan emosi dan peranan keluarga.
3) Standard prestasi
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan upaya kesehatan sekolah (UKS) di Jawa Timur yang mencakup tiga aspek yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dokumen juga menjelaskan kondisi kesehatan anak usia sekolah di Indonesia serta kerangka hukum dan peraturan terkait pelaksanaan UKS.
Modul ini membahas tentang teori dasar promosi kesehatan. Promosi kesehatan didefinisikan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pendidikan, kebijakan, dan lingkungan mendukung. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja yang semakin marak di masyarakat. Remaja didefinisikan sebagai usia antara 13-18 tahun yang sedang dalam proses transisi menuju dewasa. Penyuluhan dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan remaja dan dampak negatif kenakalan remaja seperti narkoba, HIV/AIDS, kehamilan di luar nikah. Metode penyuluhan menggunakan ceramah, tanya jawab
RPT 2020 Pendidikan kesihatan tahun 6.docerniwatimohd
Rangkuman singkat dokumen rancangan pelajaran tahunan KSSR Pendidikan Kesihatan Tahun 6 2020 adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut merupakan rancangan pelajaran tahunan untuk mata pelajaran Pendidikan Kesihatan Tahun 6 yang meliputi modul kesihatan fizikal, mental, emosi dan sosial termasuk topik seperti kesihatan diri dan reproduktif, pemakanan, penyalahgunaan bahan, pengurusan
Dokumen ini merupakan kerangka acuan kerja penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di UPT Puskesmas Sibiruang. Ringkasannya adalah: (1) dokumen ini membahas tentang pelaksanaan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja di sekolah, (2) tujuannya adalah agar remaja memahami reproduksi sehat dan dampak aktivitas seksual, (3) kegiatannya meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi penyuluhan.
Program Gen Re membantu mempersiapkan remaja dalam kehidupan berkeluarga dengan memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi, mencegah perilaku berisiko, dan merencanakan kehidupan berkeluarga. Program ini bertujuan membentuk remaja yang matang serta mampu membangun keluarga bahagia.
Similar to Materi 1 Pedoman Pelayanan Kes Peduli Remaja PKPR.ppt (20)
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
3. Click to edit Master title style
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran umum
Setelah sesi ini, mampu menerapkan pedoman Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja di puskesmas.
Tujuan pembelajaran khusus
Setelah sesi ini, mampu:
1. Menjelaskan Gambaran Umum, Permasalahan serta Situasi
Pelayanan Kesehatan Remaja di Indonesia.
2. Mempraktikkan Pedoman PKPR di puskesmas;
Menjelaskan pengertian PKPR , tujuan PKPR di puskesmas, ciri
khas atau karakteristik PKPR, strategi pelaksanaan dan
pengembangan PKPR di puskesmas, jenis kegiatan dalam
PKPR.
Mempraktikkan langkah-langkah pembentukan dan
pelaksanaan PKPR di puskesmas, alur dan langkah Pelaksanaan
PKPR pada klien.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi PKPR
3. Membuat pencatatan dan pelaporan
5. Click to edit Master title style
LATAR BELAKANG
Batasan WHO: 10-19 tahun
Menurut UU No 23 tahun 2002 anak:0-18 thn
DEPKES : 10 – 18 tahun
Proporsi remaja 1/5 dari jumlah penduduk
Masa penuh paradoks
Secara biologis dapat menjadi ayah atau ibu,
secara psikologis belum dewasa
7. Click to edit Master title style
Kelompok
umur
Persentase
penduduk
Estimasi jumlah
penduduk
10 – 14 tahun 10,5% 22,17 juta
15 – 19 tahun 9,5% 20,05 juta
Proyeksi tahun 2002 penduduk Indonesia : 211, 1 juta
8. Click to edit Master title style
LANDASAN HUKUM
UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan
UU No 10 tahun 1992 tentang Kependudukan
UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No 35
tahun 2009 tentang Narkotika (Perubahan
Penggolongan: Permenkes No. 2/2017)
UU No 20 tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO
no 138 mengenai usia minimum untuk diperbolehkan
bekerja.
9. Click to edit Master title style
UU No 1 tentang Pengesahan Konvensi ILO no
182.
• UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak (Perubahan : UU No. 35/2014)
• UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga.
• UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah.
LANDASAN HUKUM (lanjutan . . .)
10. Click to edit Master title style
• PP No 25 tahun 2000, tentang Kewenganan
Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom.
• Keppres No 36 tahun 1994, tentang Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA).
• SKB 4 Menteri tahun 2003
• Permenkes No. 43/2016, tentang SPM Bidang
Kesehatan .
• Inpres No 9 tahun 2000, tentang Pengarus
Utamaan Gender.
LANDASAN HUKUM (lanjutan . . .)
13. Click to edit Master title style
KECENDERUNGAN EPIDEMI HIV/AIDS
DI INDONESIA
Kumulatif kasus AIDS berdasarkan kelompok umur & dampaknya
0.46 0.76 0.27
3.02
54.77
26.56
8.04
2.18 0.49
3.45
0
10
20
30
40
50
60
< 1 th 1-4 th 5-14 th 15-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th ≥ 60 th Tak
diketahui
Kelompok Umur
Persentase
Angka Harapan hidup= 67 th
Angka Harapan hidup bayi
HIV (+) 10 th
Kehilangan Produktivitas kerja 25
th
Kehilangan harapan hidup 37
th
Sumber: Depkes RI 2006
14. Click to edit Master title style
JUMLAH KASUS AIDS USIA <19 th TIAP
TAHUNDI INDONESIA
Data Penambahan Kasus AIDS Tahun 2000 s.d. 2005
Menurut Tahun
0 0 1 2
15
2
3 3 3
7 6
9
1 0 1 0 0
8
17 16
25
11
31
82
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2000 2001 2002 2003 2004 2005
<1 1-4 5 - 14 15-19
15. Click to edit Master title style
39
33
14
5
8
0
10
20
30
40
50
SKSM Ingin tahu Dorongan kwn Pengaruh
obat/mnmn
Lain2
ALASAN HUBUNGAN SEKS PERTAMA
(LAKI-LAKI 15-24 TH)
16. Click to edit Master title style
DISTRIBUSI REMAJAPEREMPUAN(15 - 19 th)
YANGSUDAH PERNAH MELAHIRKAN
( SDKI 2002 – 2003 )
0,7
1,5
13,6
20,9
8,3
4,2
0
5
10
15
20
25
15 16 17 18 19 Total
17. Click to edit Master title style
SUMBER INFORMASI KESEHATANREPRODUKSI YANG
DITERIMAREMAJA
23,81
18,73
15,94
2,02
6,48
13,65
Teman Guru Ibu Ayah Mediacetak Televisi
30,58
8,94
2,01
19,39
5,08
10,8
Teman Ibu Ayah Guru Televisi Media cetak
Perempuan Laki-laki
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003
18. Click to edit Master title style
TEMPAT DISKUSI/CURHAT
43,5
2,3
1,6
1,1
1,4
9,7
0,4
2,6
0,3
49,6
teman ibu
ayah saudara sekandung
keluarga guru
petugas kesehatan toma
lain2 tidak ada
55,3
35,5
1,4
14,1
4,1
28,9
7,7
1,4
0,4
0,5
teman ibu
ayah saudara sekandung
keluarga guru
petugas kesehatan toma
lain2 tidak ada
Perempuan : menstruasi
Laki-laki: mimpi basah
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003
19. Click to edit Master title style
Mengapa remaja mengalami
masalah kesehatan?
. . . . . ? ? ? ? ?
20. Click to edit Master title style
PENGARUHFAKTOR LINGKUNGANTERHADAP KEJADIAN
PERILAKUBERISIKO
1) Informasi yang merugikan mudah diakses.
2) Substansi merugikan mudah didapat.
3) Turunnya nilai-nilai sosial masyarakat.
4) Kemiskinan.
21. Apa saja dampak yang dihadapi bila
remaja mengalami masalah?
. . . . . ? ? ? ? ?
22. KESEHATAN
Sakit/bebas penyakit
Kebugaran tinggi/
rendah
PERSIAPAN
MASA DEWASA
Pendidikan tinggi/rendah
Ktrampiln kerja prima/terbts
pekerja baik/pengangguran
Motivasi tinggi/tdk punya
NORMA SOSIAL
Kegagalan/sukses sekolah
Dikucilkan/diterima
Terlibat/tak masalah hukum
Hamil muda/terencana
PENGEMBANGAN
PERSONAL
Konsep diri kurang memadai/
Percaya diri
Depresi/bunuh diri/tegar
K
O
N
S
E
P
PERILAKU BERMASALAH
Penyalahgunaan NAPZA
Kenakalan remaja
Mabok-ngebut
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPAN
PERILAKU TERKAIT KESEHATAN
Komsumsi gizi seimbang/tak
Merokok/tidak
Berkendaraan pakai helm/tak
Seks aman/tidak
PERILAKU SEKOLAH
Membolos/tidak
Dropout/tamat sekolah
Konsumsi/hindari NAPZA di sekolah
PERILAKU/GAYA HIDUP REMAJA
BIOGENETIK
Faktor Risiko:
riwayat alkohol
dalam keluarga
Faktor
Pendukung:
kecerdasan
1
KEPRIBADIAN
FR: Rasa kurang punya
kesempatan dalam hidup,
Kurang menghargai
diri sendiri,
Kecenderungan
mudah mengambil risiko
FP: Menghargai pencapaian
Menghargai kesehatan
Tidak toleran penyimpangan
4
LINGKUNGAN SOSIAL
FR: kemiskinan, kelainan
normatif, diskriminasi,
adanya kesempatan
untuk berbuat ilegal
FP: sekolah berkualitas
Perturan/UU, kebijakan,
Yankes berkualitas,
Informasi cukup
2
PERILAKU
FR: masalah
dengn miras,
Prestasi sekolah
buruk/
malas sekolah
FP:
Beribadah,
Keterlibatan
ekskul/
aktif sekolah
5
LINGKUNGAN KELUARGA
FR: Model PL menyimpang,
Adanya konflik normatif
FP: Model PL konvensional
Kontrol ketat pada PL
menyimpang
Ikatan keluarga & antar-
tetangga yang kuat
3
23. Siapa saja yang dapat menangani
masalah kesehatan remaja?
. . . . . ? ? ? ? ?
24. Intervensi
Pencegahan
Pengobatan
Gizi anak
Perilaku
Lingkungan
D a m p a k
Pengetahuan anak
Pengetahuan keluarga
Kepribadian remaja
Pelayanan kesehatan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
Pola makan
Nilai dalam masyarakat
Kegiatan anak
Ketersediaan informasi
Perlindungan
Prevalensi penyakit
Sektor
Kesehatan:
UKS, PKPR,
Ketrampilan petugas
Pendidikan
Pemda, LSM:
Ketersediaan
sarana, layanan
alternatif
Kesejahateraan
sosial & ekonomi:
Ketersediaan rumah
singgah, panti,
kesempatan kerja
Keluarga:
nilai & norma
25. Click to edit Master title style
Bentuk pelayanan apa yang
cocok untuk remaja ?
. . . . . ? ? ? ? ?
26. Click to edit Master title style
Non Diskriminasi
Kepentingan Terbaik bagi Anak,
Hak Hidup, Kelangsungan Hidup
dan Tumbuh Kembang.
Penghargaan Pendapat Anak
Pelayanan yang berorientasi pada prinsip hak-hak anak
28. Click to edit Master title style
ditujukan & dapat dijangkau oleh remaja,
menyenangkan, menerima remaja dengan
tangan terbuka,
menghargai remaja, menjaga kerahasiaan,
peka akan kebutuhan terkait dengan
kesehatan remaja,
komprehensif, efektif dan efisien dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan remaja.
Yaitu Pelayanan yang . . .
29. Tujuan Umum PKPR:
Optimalisasi pelayanan kesehatan remaja di
tempat layanan kesehatan.
Tujuan Khusus PKPR:
a. Meningkatkan penyediaan pelayanan
kesehatan remaja berkualitas.
b. Meningkatkan pemanfaatan tempat layanan
kesehatan oleh remaja.
c. Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan remaja.
d. Meningkatkan peran serta remaja dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pelayanan.
30. Click to edit Master title style
1. Kebijakan peduli remaja
Memenuhi hak remaja
Mengakomodasi semua segmen remaja
Tidak membatasi etnik, status, kecacatan dll
Memperhatikan keadilan/kesetaraan gender
Menjamin privasi dan kerahasiaan
Mempromosikan kemandirian remaja
Menjamin biaya yang terjangkau/gratis
CIRI / KARAKTERISTIK PKPR
31. 2.Petugas khusus yang peduli remaja
Perhatian, peduli, baik budi,pengertian, bersahabat,
punya kompetensi, terampil KIP/K (Komunikasi
Interpersonal /Konseling).
Termotivasi bekerjasama dengan remaja
Tidak menghakimi/memberi komentar tidak
menyenangkan.
Dapat dipercaya dan menjaga kerahasiaan
Mampu dan mau mengorbankan waktu
Dapat ditemui pada kunjungan ulang
Menunjukkan sikap menghargai tanpa membedakan
Memberikan informasi dan dukungan agar remaja
dapat memutuskan pilihan tepat mengatasi masalah
atau memenuhi kebutuhannya.
32. 3.Petugas pendukung yang peduli remaja
Sikap menghargai semua remaja
Punya kompetensi sesuai bidang
Punya motivasi untuk menolong/mendukung
4.Fasilitas kesehatan yang peduli remaja
Lingkungan yang aman
Lokasi pelayanan nyaman/mudah dijangkau
Fasilitas baik, terjamin privasi/rahasia
Jam kerja yang sesuai
Tak ada stigma dan tersedia materi KIE
33. 5. Prosedur pelayanan yang peduli remaja
Pendaftaran dan pengambilan kartu mudah dan
dijamin kerahasiaannya.
Waktu tunggu pendek
Dapat berkunjung se-waktu2 dengan/tanpa janji
6. Partipasi/keterlibatan remaja
Mendapat info/cara
Mendukung yankes
Hargai hak orang untuk pahami hak sendiri
Dilibatkan sejak perencanaan, pelaksanaan &
evaluasi.
34. 7. Pelayanan harus sesuai & komprehensif
Menyediakan paket komprehensif & rujukan
Menyederhanakan proses/prosedur pelayanan
8. Keterlibatan masyarakat
Mengetahui keberadaan dan hargai nilai
Mendukung kegiatan dan membantu tingkatkan
mutu pelayanan.
9. Berbasis masyarakat, pelayanan luar gedung /
sebaya
UKS
Pendidik/konselor sebaya (Peer educator/
counselor).
35. 10.Pelayanan berkualitas
Ada pedoman/protap tatalaksana teruji
Sarana/prasarana cukup untuk pelayanan
esensial
Punya sistim jaminan mutu pelayanan
11.Pelayanan yang efisien
Punya sistim informasi manajemen
termasuk informasi biaya & pemanfaatan
36. Click to edit Master title style
1. Penggalangan kemitraan, kerjasama/jejaring
2. Pemenuhan sarana/prasarana secara bertahap
3. Penyertaan remaja secara aktif
4. Penentuan biaya serendah mungkin atau gratis
5. Pelaksanaan kegiatan minimal : KIE, konseling, pelayanan
medis, laboratorium & rujukan.
6. Ketepatan penentuan prioritas sasaran sesuai
hasil kajian sederhana (UKS, anjal, karang taruna).
7. Ketepatan pengembangan jenis kegiatan
8. Pelembagaan monitoring dan evaluasi
internal oleh Tim Jaminan Mutu Puskesmas.
Strategi pelaksanaan & pengembangan pkpr
37. Click to edit Master title style
1. Identifikasi dan kajian sederhana
Gambaran remaja di wilayah
Identifikasi sudut pandang remaja
Jenis upaya kesehatan remaja yang ada
Identifikasi kebutuhan sarana/prasarana
2. Advokasi kebijakan publik
Dukungan Pemda dalam bentuk anggaran
Penggalian potensi masyarakat untuk pendanaan
Pembebasan retribusi/pelayanan gratis
Pembentukan jaringan khusus untuk perkuat
rujukan sosial, medis dan pranata hukum.
Langkah - langkah pembentukan pkpr
38. 3. Persiapan pelaksanaan PKPR di
puskesmas
a) Sosialisasi internal
b) Penunjukan petugas ‘peduli’ remaja
c) Pembentukan Tim (dr, bidan, perawat,
UKS)
d) Pelatihan formal petugas PKP
e) Penentuan jenis kegiatan & pelayanan
f) Pemenuhan sarana & prasarana
g) Penentuan prosedur pelayanan
39. 4. Sosialisasi Eksternal
• Melalui berbagai forum
• Di tempat remaja : sekolah,
komunitas remaja
5. Pelaksanaan PKPR
• Segera dilaksanakan walau sarana
minim
• Penyempurnaan bertahap &
berkesinambungan
40. Alur dan langkah pelaksanaan PKPR pada klien
Klien datang
(kiriman,
sendiri)
Melalui loket
umum/loket
khusus/
langsung
diregister di
ruang
konseling
Anamnesa
•Identitas
•Apa yang sudah diketahui
- Tentang KRR
•Perubahan fisik dan psikis
•Masalah yang mungkin timbul dan cara menghadapinya
- Tentang perilaku hidup sehat pada remaja
•Pemeliharaan kesehatan (gizi, personal hygiene)
•Hal-hal yang perlu dihindari (Napza, Seks bebas)
•Pergaulan sehat antara laki-laki dan perempuan
- Tentang persiapan berkeluarga
•Kehamilan, KB, IMS, HIV/AIDS
•Masalah yang dihadapi;
•Fisik, Psikis
•Kekerasan
•Pergaulan antara laki-laki dan perempuan
Pemeriksaan Fisik
•Tanda-tanda anemi, KEK
•Tanda-tanda kekerasan/KtP
Pelayanan Konseling
Tidak perlu pelayanan klinis
medis pulang
Konseling Lanjutan
bila perlu
Perlu pelayanan klinis medis/lab
•Pemeriksaan Infeksi Saluran Reproduksi
•Kehamilan, perkosaan
•Pasca Keguguran
•Kontrasepsi
•Konseling Lanjutan bila perlu
41. PELAKSANAAN PKPR
DI PUSKESMAS
Puskesmas
Puskesmas
PKPR
Dalam
gedung
Luar
gedung
Kemitraan
•Kajian sederhana
•Tim : Puskesmas, Kabupaten
•SDM : Pusat, Propvinsi
•Sarana
Standar minimal :
•KIE
•Konseling
•Pelayanan Medis
•Rujukan
•Pelayanan lain
1.Melalui UKS :
•Penjaringan kesehatan
•Pemeriksaan berkala
•Konseling
2.Puskesmas keliling:
•Konseling
3.NS pada kelompok
remaja
Jejaring
&lintas
sektoral
42. I. Dalam gedung Puskesmas
Tidak selalu harus terpisah
dengan pelayanan umum.
Remaja dengan keluhan umum,
diberikan layanan konseling.
Selesai konseling diberi
penyuluhan.
PELAKSANAAN
43. II. Di luar gedung Puskesmas
UKS : SD/MI, SLTP/MTs, SMU/MA
Puskesmas keliling
Sebagai narasumber dan pemberi
layanan medik;
Melalui kelompok remaja & pusat
konsultasi.
Upaya rujukan
Perluasan jangkauan pelayanan;
Sesuai kebutuhan setempat
44. JENIS KEGIATAN DALAM PKPR
1) Pemberian informasi dan edukasi
Dalam/luar gedung, perorangan/kelompok
Oleh guru/pendidik sebaya terlatih
Metode CTJ, FGD, diskusi interaktif
Menggunakan KIE lengkap, dengan bahasa remaja
2) Pelayanan medis dan pemeriksaaan penunjang
Klien sakit dilayani sesuai protap
Petugas Poli, KIA gali masalah psikososial
Semua petugas menjaga kerahasiaan
Petugas PKPR menjaga kelangsungan pelayanan &
mencatat rujukan kasus
45. 3) Konseling
Bantu klien kenali masalah/ambil keputusan
Berikan pengetahuan/ketrampilan, gali potensi
untuk bantu klien : atasi kecemasan/depresi,
ingin cari bantuan, dorong gaya hidup sehat
4) PKHS, mengembangkan 10 kompetensi psikososial
Pengambilan keputusan, pemecahan masalah,
Berpikir kreatif, berpikir kritis
Komunikasi efektif, hubungan interpersonal
Kesadaran diri, empati
Mengendalikan emosi, mengatasi stres
5) Pelatihan pendidik sebaya & konselor sebaya
6) Pelayanan rujukan
46. Click to edit Master title style
MONITORING DAN EVALUASI
Ditujukan pada komponen standar:
Input :
sarana, dana dan fasilitas lain untuk
kegiatan PKPR.
Proses :
jenis kegiatan, metode, pelaksana, sasaran,
kapan dan dimana.
Output :
hasil (pencapaian) kegiatan.
47. STANDAR DAN INDIKATOR TERPILIH YANG
DIPERLUKAN UNTUK MENGEVALUASI PKPR
Kualitas:
– Kompetensi petugas: kesesuaian langkah-langkah
pelaksanaan konseling dengan standar.
– Sarana institusi: pemenuhan kriteria sarana untuk menjamin
kerahasiaan dan kenyamanan klien.
– Kepuasan klien: terhadap kualitas sarana dan kompetensi
petugas.
– Kelengkapan jaringan pelayanan rujukan.
Akses:
– Jumlah pelaksanaan KIE dan konseling, jumlah kunjungan
klien, klien lama dan baru, di dalam gedung dan di luar
gedung.
– Frekuensi petugas Puskesmas berperan menjadi narasumber
atau fasilitator kegiatan remaja.
– Jumlah kader (pendidik/konselor) sebaya yang dilatih oleh
Puskesmas.
– Jumlah rujukan masuk dari masyarakat
48. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Manfaat
• Tersedianya data kesehatan remaja di
wilayah Puskesmas.
• Bahan perencanaan dan menentukan langkah-
langkah perbaikan.
Pelaksanaan pada tahap awal
• Pendaftaran di tempat kunjungan umum.
• Catatan medis/konseling disimpan tersendiri.