SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAPPING PENELITIAN TERDAHULU
No. I II III IV V VI
1. Penulis
2. Tahun
3. Judul
4. Nama Jurnal Penerbit
Rumusan Masalah atau
Tujuan Penelitian
Variabel – Variabel Yang
diteliti
Dan
Teori yang di gunakan
1.Hipotesis
2.Metode Penelitian
(jenis Penelitian s/d
Teknik Analisis
Hasil / Temuan Baru
Research Gap
Critical Review (kesamaan
& Perbedaan antara
Penelitian ini
1. Raqi(2006)
Tourism services quality
(TourServQual) in Egypt
The viewpoints of external
and internal customers
Benchmarking: An
International Journal
Vol. 13 No. 4, 2006
Makalah penelitian ini
bertujuan untuk
mengevaluasi pandangan
pelanggan terkait kualitas
pariwisata di Mesir. Ini
mencoba untuk mengukur
sejauh mana lingkungan
bisnis pariwisata kreatif
dan inovatif sebagai
kondisi yang diperlukan
untuk kepuasan
pelanggan internal
Tujuan penelitian ini telah
dicapai melalui
peninjauan sejumlah
literatur dalam fields
manajemen mutu
pelayanan dan
pengukuran kualitas
pariwisata. Hasil makalah
ini telah diperoleh melalui
dua survei, satu untuk
mengukur kepuasan
pelanggan internal
(karyawan) dan second
untuk mengukur kepuasan
Variabel bebas:
Tourism services quality
Tulisan ini berusaha untuk
mengevaluasi gambaran
pelanggan terkait dengan
kualitas pariwisata di Mesir.
Juga, mengukur sejauh mana
lingkungan bisnis pariwisata di
Mesir kreatif dan inovatif
Tulisan ini memberikan
informasi berguna yang
dibutuhkan untuk
peningkatan kualitas jasa
pariwisata . Ini adalah
bantuan praktis bagi
perencana pariwisata dan
pemasar di Mesir untuk
memahami konsep TQM dan
bagaimana mereka dapat
meningkatkan layanan
mereka secara terus-menerus
Kesamaan:
Variabel bebas:
Tourism services quality
Perbedaan:
Hanya pengukuran variabel
saja dalam penelitian ini
yaitu Tourism services
quality
pelanggan eksternal
(wisatawan).
2. ( Najwa Zulkefli and Lorna
Uden)
A Service Quality
Framework for Higher
Education from the
Perspective of Service
Dominant Logic
1) apa peran konsumen
dalam proses penciptaan
bersama nilai?
2) Bagaimanacara kerja
proses valu e co-creation?
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menyelidiki
apa saja dimensi
kepentingan yang
berkontribusi pada
pengembangan kerangka
kualitas layanan dalam
konteks HEI. Dimensi
yang diselidiki diambil
dari perspektif siswa dan
staf
Variabel bebas:
Service Quality
Variabel Terikat:
Customer Satisfaction
Customer Loyalty
Variabel Mediator:
VALUE CO CREATION
ACTIVITIES :
Customer Engagement
Self Service Customer
Experience Transparency
Co-Designing VALUE
CO- CREATION
ACTIVITIES : Customer
Engagement Self Service
Customer Experience
Problem Solving Co-
Designing
Penelitian kami terbatas pada
studi universitas, Universitas
Staffordshire di Inggris.
Fokusnya adalah pada
mahasiswa pascasarjana non-
UE dengan pengalaman
setidaknya 2 tahun di HEI.
Metodologi deskriptif
digunakan untuk pencarian
ulang. Ini melibatkan lima
langkah berturut-turut:
1.Pengumpulan Data Primer
2.Pengumpulan data sekunder
3.Pengembangan survei dan
pengumpulan data
4.Analisis data
5.Evaluasi
. Kami menyimpulkan
bahwa, dari perspektif
mahasiswa, kualitas layanan
di universitas terdiri dari 8
dimensi, Offering,
Reliability, Courtesy,
Empathy, Understanding,
Security, Competency, dan
responsiveness. Sebaliknya,
dari perspektif staf dimensi
kualitas layanan terdiri dari:
Penawaran, Kesopanan,
Daya Tanggap, Keandalan,
Komunikasi, Empati dan
Aksesibilitas. Semua dimensi
untuk skala kualitas layanan
ini menunjukkan reliabilitas
dan validitas yang tinggi
serta saling terkait satu sama
lain. Oleh karena itu, ini
menunjukkan bahwa semua
dimensi harus dicapai untuk
mendapatkan atau menjamin
kualitas layanan yang baik.
Temuan empiris kami
menunjukkan bahwa kualitas
layanan adalah anteseden
untuk kepuasan pelanggan.
Studi ini juga memberikan
informasi tentang
kesenjangan antara kinerja
dan kepentingan. Universitas
harus mempertimbangkan
untuk menutup kesenjangan
yang ada pada dimensi
Courtesy, Credibility,
Competency, and
Responsiveness dari sudut
pandang mahasiswa.
Sementara pada perspektif
staf, kesenjangan harus
ditutup dalam dimensi
keandalan dan empati.
Kesamaan:
Untuk itu, penelitian ini
bermaksud untuk
mengembangkan alat
alternatif yang mengukur
kepuasan pelanggan dalam
HEI dengan menerapkan
konsep utama SDL, yaitu
value co-creation.
Perbedaan:
A Service Quality
Framework for Higher
Education dengan Tourism
services quality
Siswa memainkan peran aktif
sebagai pencipta nilai selama
proses menghasilkan nilai
dan interaksi yang
mendukung nilai. Sementara
anggota staf memainkan
peran aktif mereka sebagai
fasilitator nilai dengan
menyediakan pelanggan
platform untuk proses
penciptaan nilai (dalam
bentuk sumber daya), mereka
juga memainkan peran aktif
sebagai pencipta nilai selama
penuaan langsung dengan
pelanggan selama proses
menghasilkan nilai. Temuan
empiris ini mendukung
bahwa pelanggan selalu
menjadi co-creator nilai".
3. Mamoun N. Akroush, Luai
E. Jraisat, Dina J. Kurdieh,
Ruba N. AL-Faouri and
Laila T. Qatu (2016)
Tourism service quality
and destination loyalty –
the mediating role of
destination image from
international tourists’
perspectives
Tourism Review
Tujuan dari tulisan ini
adalah untuk mengkaji
hubungan antara kualitas
layanan pariwisata dan
loyalitas destinasi
melalui investigasi efek
mediasi citra destinasi di
destinasi wisata Laut
Mati, Yordania, dari
perspektif wisatawan
internasional. Makalah ini
juga menyelidiki dimensi
kualitas layanan
pariwisata dari sudut
pandang wisatawan
internasional.
Variabel bebas:
Tourism service quality
Variabel Terikat:
destination loyalty
Variabel Mediator:
destination image
H1. Kualitas pelayanan
pariwisata berpengaruh positif
terhadap citra destinasi.
H2. Citra destinasi
berpengaruh positif terhadap
loyalitas destinasi
H3. Hubungan antara kualitas
layanan pariwisata dengan
loyalitas destinasi dimediasi
oleh citra destinasi.
Desain/metodologi/pendekatan
– Survei terstruktur dan
dikelola sendiri digunakan
untuk menargetkan wisatawan
internasional yang
mengunjungi tujuan wisata
Laut Mati, Yordania. Para
penulis mengirimkan 300
kuesioner kepada wisatawan
internasional dari mana 237
dipertahankan dan valid untuk
analisis. Serangkaian analisis
faktor eksploratif dan
Temuan empiris
menunjukkan bahwa kualitas
layanan pariwisata, pada
kenyataannya, adalah
konstruksi empat dimensi
(4D) yang bertentangan
dengan lima seperti yang
diusulkan oleh model
hipotesis asli. Model 4D
terdiri dari empat aspek:
assurance-responsiveness,
tangible facilities-empathy,
reliability dan reliability-
quality of directions. Selain
itu, hasilnya menunjukkan
bahwa citra merek dimuat ke
dalam dua dimensi bernama
"lingkungan fisik" dan
"karakteristik orang".
Temuan struktural tersebut
menunjukkanbahwa keempat
dimensi kualitas pelayanan
pariwisata tersebut
berpengaruh positif dan
Kesamaan:
Sama-sama menggunakan
variabel Tourism service
quality dan destination
loyalty serta destination
image
Perbedaan:
Pada teori yang digunakan
kami menggunakan SDL
dengan variabel Value
Creation Activities
konfirmasi dilakukan untuk
menilai konstruk penelitian
dimensi, unidimensionalitas,
validitas dan reliabilitas
komposit. Analisis jalur
struktural juga digunakan
untuk menguji hubungan
hipotesis model penelitian the.
signifikan terhadap citra
destinasi. Lebih lanjut, citra
merek telah secara positif
dan signifikan
mempengaruhi loyalitas
tujuan. Terakhir, citra
destinasi sepenuhnya
memediasi hubunganantara
kualitas layanan pariwisata
dan loyalitas destinasi.
4 Augusty Tae Ferdinand
(2021)
Destination authentic value
advantage: an SDL
perspective
Management & Marketing.
Rumusan masalah :
adanya riset gap yaitu
Temuan yang tidak
konsisten tersebut
membawa kami pada
penelitian yang mencari
solusi konseptual untuk
menjembatani
ketidakmampuan kualitas
servicescape destinasi
untuk meningkatkan
loyalitas
Penelitian ini bertujuan
untuk membangun model
konseptual pemasaran
destinasi untuk
menjembatani
kesenjangan penelitian
tentang pengelolaan
kualitas layanan-scape
destinasi untuk
meningkatkan loyalitas
destinasi.
Variabel Bebas
informational service
completeness,
Destination servicescape
quality
Variabel Terikat
destination loyalty.
Variabel Mediator
Destination authentic
value advantage,
destination congruence,
H1: Kualitas servicescape
destinasi berpengaruh positif
terhadap keunggulan nilai
otentik destinasi.
H2. Keunggulan nilai otentik
destinasi berpengaruh positif
terhadap loyalitas terhadap
destinasi.
H3. Keunggulan nilai otentik
destinasi berpengaruh positif
terhadap kesesuaian destinasi.
H4. Kelengkapan layanan
informasional memanfaatkan
kesesuaian tujuan
H5. Kesesuaian destinasi
berpengaruh positif terhadap
loyalitas destinasi.
H6. Nilai otentik destinasi
memediasi pengaruh
servicescape destinasi terhadap
loyalitas destinasi
H7. Kesesuaian destinasi
memediasi pengaruh
keunggulan nilai otentik
destinasi terhadap loyalitas
destinasi.
Metode Penelitian
Temuan menunjukkan
dampak signifikan kualitas
servicescape destinasi pada
keunggulan nilai otentik
destinasi. Temuan penelitian
menghasilkan jalur signifikan
yang lengkap untuk
meningkatkan loyalitas
dengan memediasi
keunggulan destinasi otentik
melalui kesesuaian destinasi.
Penelitian ini merupakan
bukti penerapan Teori Logika
Dominan Layanan SDL.
Kemungkinan untuk
meningkatkan keunggulan
pengalaman nilai otentik
akan menjadi proses strategis
untuk mencapai setiap
tingkat kesesuaian tujuan
sebagai langkah untuk
menciptakan dan
mempertahankan loyalitas.
Perencanaan destinasi dapat
mempertimbangkan untuk
menyusun hardscape dan
soft-scape destinasi secara
setara. Sebuah perusahaan
harus memberikan layanan
yang mendorong emosi
positif sebagai dasar untuk
membangun keselarasan.
Kesamaan:
Sama-sama destination
loyalty dan sama sama
menggunakan perspektif
SDL meskipun ada bedanya
dari dari variabel
mediasinya.
Perbedaan:
Pada teori yang digunakan
kami menggunakan SDL
dengan variabel Value
Creation Activities
Data convenience sample
dikumpulkan dari populasi
wisatawan domestik Indonesia
yang tidak diketahui yang
mengunjungi destinasi wisata
di Indonesia. Data dianalisis
menggunakan Software
AMOS SEM
5 Variabel Bebas
Variabel Terikat
Variabel Mediator
6 Christina Geng-Qing Chia,
Hailin Qub (2008)
Examining the structural
relationships of destination
image, tourist satisfaction
and destination loyalty: An
integrated approach
Tourism Management
Dalam pasar yang
semakin jenuh,
keberhasilan pemasaran
destinasi harus dipandu
oleh analisis loyalitas
destinasi dan interaksinya
dengan kepuasan
wisatawan dan citra
destinasi. Tidak pernah,
studi pariwisata hingga
saat ini telah membahas
dan memeriksa konstruksi
citra, kepuasan, dan
loyalitas secara
independen (Bigne,
Sanchez, & Sanchez,
2001); Studi yang
membahas hubungan
sebab akibat antara citra
destinasi, kepuasan
wisatawan, dan loyalitas
destinasi masih kurang.
Untuk menjembatani
kesenjangan dalam
literatur loyalitas tujuan,
tujuan utama penelitian
ini adalah untuk
menawarkan pendekatan
integrated untuk
memahami loyalitas
destinasi dan untuk
Variabel Bebas
Destination image;
Variabel Terikat
Destination loyalty;
Variabel Mediator
Tourist satisfaction;
Attribute satisfaction;
H1. Citra destinasi
berpengaruh positif terhadap
kedudukan wisatawan yang
berlebihan.
H2. Kepuasan atribut secara
positif mempengaruhi
kepuasan secara keseluruhan.
Dua hipotesis lagi ditarik
untuk menguji hubungan
antara citra tujuan, kepuasan
atribut, dan kepuasan
keseluruhan:
H3. Citra destinasi
berpengaruh positif terhadap
kepuasan attri-bute wisatawan
.
H4. Kepuasan atribut sebagian
memediasi hubungan-kapal
antara citra tujuan dan
kepuasan keseluruhan.
H5. Kepuasan secara
keseluruhan secara positif
mempengaruhi loyalitas tujuan
H6. Kepuasan secara
keseluruhan sepenuhnya
memediasi hubungan antara
citra tujuan dan loyalitas
tujuan.
Hasil penelitian mendukung
model loyalitas destinasi
yang diusulkan: (1) citra
destinasi yang secara
langsung mempengaruhi
kepuasan atribut; (2) citra
tujuan dan kepuasan atribut
keduanya merupakan
anteseden langsung dari
kepuasan keseluruhan; dan
(3)Kepuasan keseluruhan dan
kepuasan atribut pada
gilirannya memiliki dampak
langsung dan positif pada
loyalitas tujuan. Implikasi
teoritis dan manajerial
diambil berdasarkan temuan
studi, dan rekomendasi untuk
peneliti masa depan dibuat
Kesamaan:
Penggunaan variable
Destination loyalty
Perbedaan :
Untuk menjembatani
kesenjangan dalam literatur
loyalitas tujuan, tujuan
utama penelitian ini adalah
untuk menawarkan
pendekatan integrated
untuk memahami loyalitas
destinasi dan untuk
memeriksa bukti teoritis dan
empiris tentang hubungan
kausal antara citra tujuan,
kepuasan wisatawan, dan
loyalitas destinasi.
Sedangkan Pada teori yang
digunakan kami
menggunakan SDL dengan
variabel Value Creation
Activities
memeriksa bukti teoritis
dan empiris tentang
hubungan kausal antara
citra tujuan, kepuasan
wisatawan, dan loyalitas
destinasi
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menawarkan
pendekatan terpadu untuk
memahami loyalitas
destinasi dengan
memeriksa bukti teoritis
dan empiris tentang
hubungan kausal antara
citra destinasi, atribut
wisata dan kepuasan
keseluruhan, serta
loyalitas destinasi.
H7. Kepuasan keseluruhan
sepenuhnya memediasi
hubungan antara kepuasan
atribut dan loyalitas tujuan.
Sebuah model penelitian
diusulkan di mana tujuh
hipotesis dikembangkan. Data
empiris dikumpulkan di tujuan
pariwisata utama di negara
bagian Arkansas—Eureka
Springs. Sebanyak 345
kuesioner dikembalikan dan
data dianalisis menggunakan
Structural Equation Modeling
(SEM).
Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian kausal
dengan menggunakan survei
sampel cross sectional.
Kuesioner surveiterdiri dari
bagian-bagian utama berikut:
pertanyaan yang mengukur
konstruksi berikut—citra
tujuan, kepuasan atribut
wisatawan, kepuasan
keseluruhan, loyalitas destina-
tion, dan pertanyaan yang
dirancang untuk
mengumpulkan informati
demografis wisatawandan
perilaku perjalanan
7 Ana Ma Castillo Canalejo
and Juan Antonio Jimber
del Río (2017)
Quality, satisfaction and
loyalty indices
Journal of Place
Management and
Development
Vol. 11 No. 4, 2018
Tujuan utama dari
penelitian ini adalah
untuk mengembangkan
model universal untuk
mengevaluasi nilai yang
dirasakan dari layanan
pariwisata dan kepuasan
dengan, dan loyalitas
Variabel bebas:
Quality
Variabel Terikat
Loyalty Tourism,
Variabel Mediator
Customer satisfaction
Percieved value
H1. Ada hubungan significant
antara kualitas yang
diharapkan dan kualitas
yang dirasakan di antara
wisatawan.
H2. Ada hubungan significant
antara kualitas yang
diharapkan dan nilai yang
Indeks menunjukkan bahwa
wisatawan yang
mengunjungi Sevilla
melaporkan tingkat loyalitas
yang tinggi terhadap, dan
kepuasan dengan, tempat ini
karena kualitas yang
dirasakan dari berbagai
layanan. Diamati bahwa
indeks kualitas yang
Persamaannya adalah
penggunaan variable Loyalty
Tourism dan quality
Customer satisfaction
Perbedaannya Percieved
value
terhadap, tujuan dari
perspektif konsumen dan
menunjukkan penerapan
model dalam konteks ini.
dirasakan di antara
wisatawan.
H3. Ada hubungan significant
antara kualitas yang
dirasakan dan nilai yang
dirasakan di antara
wisatawan.
H4. Ada hubungan antara
kualitas yang dirasakan
dan kepuasan di antara
wisatawan.
H5. Ada hubungan significant
antara kualitas yang
diharapkan dan kepuasan
di antara wisatawan.
H6. Ada hubungan significant
antara nilai yang
dirasakan dan kepuasan di
antara wisatawan.
H7. Ada hubungan significant
antara kepuasan
wisatawan dan loyalitas
wisatawan
Design/metodologi/pendekatan
– Menggunakan model
persamaan struktural,
hubungan sebab dan akibat
diidentifikasi antara konstruksi
model yang diusulkan, dan
indeks kualitas, kepuasan, dan
loyalitas di antara wisatawan
diperkirakan. Sistem ini
diterapkanpada sekumpulan
besar data yang dikumpulkan
dengan kuesioner terstruktur
yang didistribusikan kepada
wisatawan yang mengunjungi
kota Seville melalui
pengambilan sampel non-
dirasakan jauh lebih tinggi
(17,95 persen) daripada
indeks kualitas expected,
sehingga kualitas layanan
yang diterima oleh
wisatawan selama
kunjungannya ke Seville
digambarkan sebagai sangat
baik
probabilistik dengan metode
kuota yang disengaja. Secara
total, 922 survei valid
diperoleh
8
9 Leena Alakoski dan
Laurea Irma Tikkanen
(2019)
End consumer’s value
creation in a nature-based
tourism service
customer-dominant logic
(CD logic) masuk lebih
dalam ke pemahaman
pelanggan daripada logika
dominan layanan, apakah
pelanggan berada di
pusat, bukan penyedia
layanan, layanan atau
interaksi di antara
pelanggan. Sudut
pandang teoretis dari
customer-dominant logic
(CD logic), yang tertarik
pada apa yang dilakukan
pelanggan dengan
layanan, diciptakan oleh
Heinonen et al. (2010) di
Nordic School of Service.
Ada kesenjangan
penelitian, karena
customer-dominant logic
(CD logic) belum
digunakan secara empiris
(misalnya Voima et al.,
2010; Tynan dkk., 2014).
Meskipun nilai pelanggan
telah dipelajari dalam
banyak konteks,
termasuk pariwisata,
namun belum dikaji dari
perspektif penciptaan
nilai pelanggan dalam
konteks pariwisata
berbasis alam, terutama
seperti yang disajikan
oleh peta nilai hierarkis.
consumer’s value creation
in a nature-based tourism
service
Penelitian yang ada tentang
customer-dominant logic (CD
logic) dan penciptaan nilai,
nilai konsumen dan penciptaan
nilai sebagai proses hierarkis
ditinjau. Desain penelitian
eksplorasi diterapkan. Data
tersebut merupakan hasil
wawancara 40 konsumen
akhir. Based pada model rantai
ujung sarana, wawancara
tangga diterapkan
Temuan menunjukkan bahwa
nilai konsumen akhir yang
diciptakan dalam layanan
pariwisata berbasis alam
mencakup lima kategori nilai
akhir. Kategori-kategori itu
terkait dengan emosi dan
perasaan, kesenangan,
kesenangan, dan bahkan
kenangan seumur hidup.
Mereka menunjukkan
karakteristik nilai jangka
panjang, nilai yang
diciptakan secara individual,
pengalaman kolektif, dan
nilai bersama.
Kesamaannya :
Sama-sama mengeksplorasi
consumer’s value creation in
a nature-based tourism
service dan perspektif SDL
Perbedaannya adalah
Menggunakan TSQ
Tujuan dari tulisan ini
adalah untuk
mendeskripsikan
penciptaan nilai
pelanggan dalam
pariwisata berbasis alam
sebagai fenomena
hierarkis. Desain
penelitian eksploratif
menggunakan model
rantai ujung sarana dan
wawancara laddering
(lihat Gutman, 1982) dan
data kualitatif diterapkan,
karena memungkinkan
deskripsi ion kreatik nilai
hierarkismelalui atribut,
konsekuensi/manfaat dan
output dari kategori nilai.
Penelitian kualitatif
menggunakan teks yang
mengalir bebas,
menganalisis kata-kata
yang diklasifikasikan ke
dalam kode, disajikan
sebagai kode isi ringkasan
(lihat Ryan dan Bernard,
2000, hlm. 771), dan
finally disajikan sebagai
peta nilai hierarkis (lihat
Wansink, 2003) adalah
metodologi yang tepat
untuk melakukan
penelitian dan
memecahkan pertanyaan
penelitian berikut:
RQ1. Jenis kategori
nilai apa yang dibuat
dalam bidang layanan
pariwisata berbasis alam
dengan sudut pandang
konsumen akhir dalam
peran tamu?
10
11
12
13
14 Maksim Godovykh and
Asli D.A. Tasci (2020)
The influence of post-visit
emotions on destination
loyalty
TOURISM REVIEW
Pengaruh berbagai faktor
termasuk keadaan
emosional pada kesetiaan
telah dibahas sebelumnya
dalam literatur. Namun,
pengaruh emosi pasca-
kunjungan yang
ditimbulkan oleh
rangsangan emosional
pada loyalitas turis
kurang mendapat
perhatian empiris. Tujuan
dari penelitian ini adalah
untuk menyelidiki
pengaruh rangsangan
emosional pasca
kunjungan terhadap
destinasi loyalty
Variabel bebas:
post-visit emotions
Variabel Terikat:
destination loyalty
H1. Stimulus emosi positif
pasca-kunjungan memiliki
pengaruh positif pada loyalitas
tujuan.
H2. Stimulus emosi negatif
pascakunjungan memiliki
pengaruh negatif pada
loyalitas tujuan.
Studi ini menerapkan desain
eksperimental berbasis
skenario online untuk
mengidentifikasi dampak
rangsangan bergambar afektif
positif dan negatif pada
loyalitas tujuan. Sampel 500
warga AS dewasa yang
mengunjungi Orlando
selama12 bulan terakhir
direkrut untuk mengambil
bagian dalam percobaan
tersebut. ANOVA satu arah
digunakan untuk
membandingkan kesetiaan tiga
kelompok, dua di antaranya
dimanipulasi dengan
rangsangan emosional, gambar
positif dan gambar negatif dan
satu kelompok kontrol tanpa
gambar .
Hasil menunjukkan bahwa
adalah mungkin untuk
mempengaruhi loyalitas
pengunjung setelah
kunjungan. Paparan pasca-
kunjungan terhadap
rangsangan emosional positif
menghasilkan tingkat
loyalitas tujuan yang lebih
tinggi, sementara rangsangan
emosional negatif
menghasilkan tingkat
loyalitas tujuan yang lebih
rendah , dibandingkan
dengan skenario tanpa
rangsangan
Persamaannya adalah sama
sama menggunakan variabel
outcome destination loyalty
Perbedaannya tidak
menggunakan variabel TSQ
sebagai variabel anteseden
melainkan menggunakan
Post Visit emotions.
MAPPING PENELITIAN TERDAHULU SDL (1).docx

More Related Content

What's hot

Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
Az'End Love
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
nurulllah
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
DavidNehemia1
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
AnNa Luph Black
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Aris Prasetyo
 
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerja
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerjaBab 9 manajemen dan penilaian kinerja
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerja
Dimas Dimas
 

What's hot (20)

Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3
Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3
Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3
 
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah MadaSlide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
Slide Presentasi Proposal Tesis S2, Universitas Gadjah Mada
 
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan ModerasiRegresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
Regresi dengan Variabel Dummy, Mediasi, dan Moderasi
 
Tabel r pdf
Tabel r pdfTabel r pdf
Tabel r pdf
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
 
Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7
 
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerja
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerjaBab 9 manajemen dan penilaian kinerja
Bab 9 manajemen dan penilaian kinerja
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 

Similar to MAPPING PENELITIAN TERDAHULU SDL (1).docx

PPT SIDANG SKRIPSI-NANDA DIVA.pptx
PPT SIDANG SKRIPSI-NANDA DIVA.pptxPPT SIDANG SKRIPSI-NANDA DIVA.pptx
PPT SIDANG SKRIPSI-NANDA DIVA.pptx
NandaDiva6
 
jikmh2.1artikel08
jikmh2.1artikel08jikmh2.1artikel08
jikmh2.1artikel08
mediahusada
 
19. Syahrul Hidayat_Tugas Metode penelitian pariwisata.pptx
19. Syahrul Hidayat_Tugas Metode penelitian pariwisata.pptx19. Syahrul Hidayat_Tugas Metode penelitian pariwisata.pptx
19. Syahrul Hidayat_Tugas Metode penelitian pariwisata.pptx
SyahrulHidayat60
 
Analisa pengaruh kualitas_pelayanan_terh
Analisa pengaruh kualitas_pelayanan_terhAnalisa pengaruh kualitas_pelayanan_terh
Analisa pengaruh kualitas_pelayanan_terh
AMAN AMAN
 
Pengaruh Customer Relationship Management dan Customer Value terhadap Kepuasa...
Pengaruh Customer Relationship Management dan Customer Value terhadap Kepuasa...Pengaruh Customer Relationship Management dan Customer Value terhadap Kepuasa...
Pengaruh Customer Relationship Management dan Customer Value terhadap Kepuasa...
Nardiman SE.,MM
 

Similar to MAPPING PENELITIAN TERDAHULU SDL (1).docx (20)

Skripsi lengkap
Skripsi lengkapSkripsi lengkap
Skripsi lengkap
 
Skripsi lengkap
Skripsi lengkapSkripsi lengkap
Skripsi lengkap
 
Ppt0000031
Ppt0000031Ppt0000031
Ppt0000031
 
Content1
Content1Content1
Content1
 
Pengertian Kualitas
Pengertian KualitasPengertian Kualitas
Pengertian Kualitas
 
PPT HASIL ANDRE FIX(1).pptx
PPT HASIL ANDRE FIX(1).pptxPPT HASIL ANDRE FIX(1).pptx
PPT HASIL ANDRE FIX(1).pptx
 
terbaru PRESENTASI KEPUASAN PELANGGAN D BESTO.pptx
terbaru PRESENTASI KEPUASAN PELANGGAN D BESTO.pptxterbaru PRESENTASI KEPUASAN PELANGGAN D BESTO.pptx
terbaru PRESENTASI KEPUASAN PELANGGAN D BESTO.pptx
 
PRESENTASI KEPUASAN PELANGGAN D BESTO.pptx
PRESENTASI KEPUASAN PELANGGAN D BESTO.pptxPRESENTASI KEPUASAN PELANGGAN D BESTO.pptx
PRESENTASI KEPUASAN PELANGGAN D BESTO.pptx
 
THE ROLE TOURIST SATISFACTION ON THE REVISIT INTENTION.pptx
THE ROLE TOURIST SATISFACTION  ON THE REVISIT INTENTION.pptxTHE ROLE TOURIST SATISFACTION  ON THE REVISIT INTENTION.pptx
THE ROLE TOURIST SATISFACTION ON THE REVISIT INTENTION.pptx
 
Jurnal ade
Jurnal adeJurnal ade
Jurnal ade
 
PPT SIDANG SKRIPSI-NANDA DIVA.pptx
PPT SIDANG SKRIPSI-NANDA DIVA.pptxPPT SIDANG SKRIPSI-NANDA DIVA.pptx
PPT SIDANG SKRIPSI-NANDA DIVA.pptx
 
jikmh2.1artikel08
jikmh2.1artikel08jikmh2.1artikel08
jikmh2.1artikel08
 
Pws
PwsPws
Pws
 
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DENGAN METODE...
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DENGAN METODE...ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DENGAN METODE...
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DENGAN METODE...
 
Peran biaya beralih pada hubungan klasik kualitas pelayanan, kepuasan dan loy...
Peran biaya beralih pada hubungan klasik kualitas pelayanan, kepuasan dan loy...Peran biaya beralih pada hubungan klasik kualitas pelayanan, kepuasan dan loy...
Peran biaya beralih pada hubungan klasik kualitas pelayanan, kepuasan dan loy...
 
19. Syahrul Hidayat_Tugas Metode penelitian pariwisata.pptx
19. Syahrul Hidayat_Tugas Metode penelitian pariwisata.pptx19. Syahrul Hidayat_Tugas Metode penelitian pariwisata.pptx
19. Syahrul Hidayat_Tugas Metode penelitian pariwisata.pptx
 
Review jurnal Relationship Bonding Tactics, Personality Traits, Relationship ...
Review jurnal Relationship Bonding Tactics, Personality Traits, Relationship ...Review jurnal Relationship Bonding Tactics, Personality Traits, Relationship ...
Review jurnal Relationship Bonding Tactics, Personality Traits, Relationship ...
 
Analisa pengaruh kualitas_pelayanan_terh
Analisa pengaruh kualitas_pelayanan_terhAnalisa pengaruh kualitas_pelayanan_terh
Analisa pengaruh kualitas_pelayanan_terh
 
Jurnal Ekonomi
Jurnal EkonomiJurnal Ekonomi
Jurnal Ekonomi
 
Pengaruh Customer Relationship Management dan Customer Value terhadap Kepuasa...
Pengaruh Customer Relationship Management dan Customer Value terhadap Kepuasa...Pengaruh Customer Relationship Management dan Customer Value terhadap Kepuasa...
Pengaruh Customer Relationship Management dan Customer Value terhadap Kepuasa...
 

Recently uploaded

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

MAPPING PENELITIAN TERDAHULU SDL (1).docx

  • 1. MAPPING PENELITIAN TERDAHULU No. I II III IV V VI 1. Penulis 2. Tahun 3. Judul 4. Nama Jurnal Penerbit Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian Variabel – Variabel Yang diteliti Dan Teori yang di gunakan 1.Hipotesis 2.Metode Penelitian (jenis Penelitian s/d Teknik Analisis Hasil / Temuan Baru Research Gap Critical Review (kesamaan & Perbedaan antara Penelitian ini 1. Raqi(2006) Tourism services quality (TourServQual) in Egypt The viewpoints of external and internal customers Benchmarking: An International Journal Vol. 13 No. 4, 2006 Makalah penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pandangan pelanggan terkait kualitas pariwisata di Mesir. Ini mencoba untuk mengukur sejauh mana lingkungan bisnis pariwisata kreatif dan inovatif sebagai kondisi yang diperlukan untuk kepuasan pelanggan internal Tujuan penelitian ini telah dicapai melalui peninjauan sejumlah literatur dalam fields manajemen mutu pelayanan dan pengukuran kualitas pariwisata. Hasil makalah ini telah diperoleh melalui dua survei, satu untuk mengukur kepuasan pelanggan internal (karyawan) dan second untuk mengukur kepuasan Variabel bebas: Tourism services quality Tulisan ini berusaha untuk mengevaluasi gambaran pelanggan terkait dengan kualitas pariwisata di Mesir. Juga, mengukur sejauh mana lingkungan bisnis pariwisata di Mesir kreatif dan inovatif Tulisan ini memberikan informasi berguna yang dibutuhkan untuk peningkatan kualitas jasa pariwisata . Ini adalah bantuan praktis bagi perencana pariwisata dan pemasar di Mesir untuk memahami konsep TQM dan bagaimana mereka dapat meningkatkan layanan mereka secara terus-menerus Kesamaan: Variabel bebas: Tourism services quality Perbedaan: Hanya pengukuran variabel saja dalam penelitian ini yaitu Tourism services quality
  • 2. pelanggan eksternal (wisatawan). 2. ( Najwa Zulkefli and Lorna Uden) A Service Quality Framework for Higher Education from the Perspective of Service Dominant Logic 1) apa peran konsumen dalam proses penciptaan bersama nilai? 2) Bagaimanacara kerja proses valu e co-creation? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki apa saja dimensi kepentingan yang berkontribusi pada pengembangan kerangka kualitas layanan dalam konteks HEI. Dimensi yang diselidiki diambil dari perspektif siswa dan staf Variabel bebas: Service Quality Variabel Terikat: Customer Satisfaction Customer Loyalty Variabel Mediator: VALUE CO CREATION ACTIVITIES : Customer Engagement Self Service Customer Experience Transparency Co-Designing VALUE CO- CREATION ACTIVITIES : Customer Engagement Self Service Customer Experience Problem Solving Co- Designing Penelitian kami terbatas pada studi universitas, Universitas Staffordshire di Inggris. Fokusnya adalah pada mahasiswa pascasarjana non- UE dengan pengalaman setidaknya 2 tahun di HEI. Metodologi deskriptif digunakan untuk pencarian ulang. Ini melibatkan lima langkah berturut-turut: 1.Pengumpulan Data Primer 2.Pengumpulan data sekunder 3.Pengembangan survei dan pengumpulan data 4.Analisis data 5.Evaluasi . Kami menyimpulkan bahwa, dari perspektif mahasiswa, kualitas layanan di universitas terdiri dari 8 dimensi, Offering, Reliability, Courtesy, Empathy, Understanding, Security, Competency, dan responsiveness. Sebaliknya, dari perspektif staf dimensi kualitas layanan terdiri dari: Penawaran, Kesopanan, Daya Tanggap, Keandalan, Komunikasi, Empati dan Aksesibilitas. Semua dimensi untuk skala kualitas layanan ini menunjukkan reliabilitas dan validitas yang tinggi serta saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa semua dimensi harus dicapai untuk mendapatkan atau menjamin kualitas layanan yang baik. Temuan empiris kami menunjukkan bahwa kualitas layanan adalah anteseden untuk kepuasan pelanggan. Studi ini juga memberikan informasi tentang kesenjangan antara kinerja dan kepentingan. Universitas harus mempertimbangkan untuk menutup kesenjangan yang ada pada dimensi Courtesy, Credibility, Competency, and Responsiveness dari sudut pandang mahasiswa. Sementara pada perspektif staf, kesenjangan harus ditutup dalam dimensi keandalan dan empati. Kesamaan: Untuk itu, penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan alat alternatif yang mengukur kepuasan pelanggan dalam HEI dengan menerapkan konsep utama SDL, yaitu value co-creation. Perbedaan: A Service Quality Framework for Higher Education dengan Tourism services quality
  • 3. Siswa memainkan peran aktif sebagai pencipta nilai selama proses menghasilkan nilai dan interaksi yang mendukung nilai. Sementara anggota staf memainkan peran aktif mereka sebagai fasilitator nilai dengan menyediakan pelanggan platform untuk proses penciptaan nilai (dalam bentuk sumber daya), mereka juga memainkan peran aktif sebagai pencipta nilai selama penuaan langsung dengan pelanggan selama proses menghasilkan nilai. Temuan empiris ini mendukung bahwa pelanggan selalu menjadi co-creator nilai". 3. Mamoun N. Akroush, Luai E. Jraisat, Dina J. Kurdieh, Ruba N. AL-Faouri and Laila T. Qatu (2016) Tourism service quality and destination loyalty – the mediating role of destination image from international tourists’ perspectives Tourism Review Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengkaji hubungan antara kualitas layanan pariwisata dan loyalitas destinasi melalui investigasi efek mediasi citra destinasi di destinasi wisata Laut Mati, Yordania, dari perspektif wisatawan internasional. Makalah ini juga menyelidiki dimensi kualitas layanan pariwisata dari sudut pandang wisatawan internasional. Variabel bebas: Tourism service quality Variabel Terikat: destination loyalty Variabel Mediator: destination image H1. Kualitas pelayanan pariwisata berpengaruh positif terhadap citra destinasi. H2. Citra destinasi berpengaruh positif terhadap loyalitas destinasi H3. Hubungan antara kualitas layanan pariwisata dengan loyalitas destinasi dimediasi oleh citra destinasi. Desain/metodologi/pendekatan – Survei terstruktur dan dikelola sendiri digunakan untuk menargetkan wisatawan internasional yang mengunjungi tujuan wisata Laut Mati, Yordania. Para penulis mengirimkan 300 kuesioner kepada wisatawan internasional dari mana 237 dipertahankan dan valid untuk analisis. Serangkaian analisis faktor eksploratif dan Temuan empiris menunjukkan bahwa kualitas layanan pariwisata, pada kenyataannya, adalah konstruksi empat dimensi (4D) yang bertentangan dengan lima seperti yang diusulkan oleh model hipotesis asli. Model 4D terdiri dari empat aspek: assurance-responsiveness, tangible facilities-empathy, reliability dan reliability- quality of directions. Selain itu, hasilnya menunjukkan bahwa citra merek dimuat ke dalam dua dimensi bernama "lingkungan fisik" dan "karakteristik orang". Temuan struktural tersebut menunjukkanbahwa keempat dimensi kualitas pelayanan pariwisata tersebut berpengaruh positif dan Kesamaan: Sama-sama menggunakan variabel Tourism service quality dan destination loyalty serta destination image Perbedaan: Pada teori yang digunakan kami menggunakan SDL dengan variabel Value Creation Activities
  • 4. konfirmasi dilakukan untuk menilai konstruk penelitian dimensi, unidimensionalitas, validitas dan reliabilitas komposit. Analisis jalur struktural juga digunakan untuk menguji hubungan hipotesis model penelitian the. signifikan terhadap citra destinasi. Lebih lanjut, citra merek telah secara positif dan signifikan mempengaruhi loyalitas tujuan. Terakhir, citra destinasi sepenuhnya memediasi hubunganantara kualitas layanan pariwisata dan loyalitas destinasi. 4 Augusty Tae Ferdinand (2021) Destination authentic value advantage: an SDL perspective Management & Marketing. Rumusan masalah : adanya riset gap yaitu Temuan yang tidak konsisten tersebut membawa kami pada penelitian yang mencari solusi konseptual untuk menjembatani ketidakmampuan kualitas servicescape destinasi untuk meningkatkan loyalitas Penelitian ini bertujuan untuk membangun model konseptual pemasaran destinasi untuk menjembatani kesenjangan penelitian tentang pengelolaan kualitas layanan-scape destinasi untuk meningkatkan loyalitas destinasi. Variabel Bebas informational service completeness, Destination servicescape quality Variabel Terikat destination loyalty. Variabel Mediator Destination authentic value advantage, destination congruence, H1: Kualitas servicescape destinasi berpengaruh positif terhadap keunggulan nilai otentik destinasi. H2. Keunggulan nilai otentik destinasi berpengaruh positif terhadap loyalitas terhadap destinasi. H3. Keunggulan nilai otentik destinasi berpengaruh positif terhadap kesesuaian destinasi. H4. Kelengkapan layanan informasional memanfaatkan kesesuaian tujuan H5. Kesesuaian destinasi berpengaruh positif terhadap loyalitas destinasi. H6. Nilai otentik destinasi memediasi pengaruh servicescape destinasi terhadap loyalitas destinasi H7. Kesesuaian destinasi memediasi pengaruh keunggulan nilai otentik destinasi terhadap loyalitas destinasi. Metode Penelitian Temuan menunjukkan dampak signifikan kualitas servicescape destinasi pada keunggulan nilai otentik destinasi. Temuan penelitian menghasilkan jalur signifikan yang lengkap untuk meningkatkan loyalitas dengan memediasi keunggulan destinasi otentik melalui kesesuaian destinasi. Penelitian ini merupakan bukti penerapan Teori Logika Dominan Layanan SDL. Kemungkinan untuk meningkatkan keunggulan pengalaman nilai otentik akan menjadi proses strategis untuk mencapai setiap tingkat kesesuaian tujuan sebagai langkah untuk menciptakan dan mempertahankan loyalitas. Perencanaan destinasi dapat mempertimbangkan untuk menyusun hardscape dan soft-scape destinasi secara setara. Sebuah perusahaan harus memberikan layanan yang mendorong emosi positif sebagai dasar untuk membangun keselarasan. Kesamaan: Sama-sama destination loyalty dan sama sama menggunakan perspektif SDL meskipun ada bedanya dari dari variabel mediasinya. Perbedaan: Pada teori yang digunakan kami menggunakan SDL dengan variabel Value Creation Activities
  • 5. Data convenience sample dikumpulkan dari populasi wisatawan domestik Indonesia yang tidak diketahui yang mengunjungi destinasi wisata di Indonesia. Data dianalisis menggunakan Software AMOS SEM 5 Variabel Bebas Variabel Terikat Variabel Mediator 6 Christina Geng-Qing Chia, Hailin Qub (2008) Examining the structural relationships of destination image, tourist satisfaction and destination loyalty: An integrated approach Tourism Management Dalam pasar yang semakin jenuh, keberhasilan pemasaran destinasi harus dipandu oleh analisis loyalitas destinasi dan interaksinya dengan kepuasan wisatawan dan citra destinasi. Tidak pernah, studi pariwisata hingga saat ini telah membahas dan memeriksa konstruksi citra, kepuasan, dan loyalitas secara independen (Bigne, Sanchez, & Sanchez, 2001); Studi yang membahas hubungan sebab akibat antara citra destinasi, kepuasan wisatawan, dan loyalitas destinasi masih kurang. Untuk menjembatani kesenjangan dalam literatur loyalitas tujuan, tujuan utama penelitian ini adalah untuk menawarkan pendekatan integrated untuk memahami loyalitas destinasi dan untuk Variabel Bebas Destination image; Variabel Terikat Destination loyalty; Variabel Mediator Tourist satisfaction; Attribute satisfaction; H1. Citra destinasi berpengaruh positif terhadap kedudukan wisatawan yang berlebihan. H2. Kepuasan atribut secara positif mempengaruhi kepuasan secara keseluruhan. Dua hipotesis lagi ditarik untuk menguji hubungan antara citra tujuan, kepuasan atribut, dan kepuasan keseluruhan: H3. Citra destinasi berpengaruh positif terhadap kepuasan attri-bute wisatawan . H4. Kepuasan atribut sebagian memediasi hubungan-kapal antara citra tujuan dan kepuasan keseluruhan. H5. Kepuasan secara keseluruhan secara positif mempengaruhi loyalitas tujuan H6. Kepuasan secara keseluruhan sepenuhnya memediasi hubungan antara citra tujuan dan loyalitas tujuan. Hasil penelitian mendukung model loyalitas destinasi yang diusulkan: (1) citra destinasi yang secara langsung mempengaruhi kepuasan atribut; (2) citra tujuan dan kepuasan atribut keduanya merupakan anteseden langsung dari kepuasan keseluruhan; dan (3)Kepuasan keseluruhan dan kepuasan atribut pada gilirannya memiliki dampak langsung dan positif pada loyalitas tujuan. Implikasi teoritis dan manajerial diambil berdasarkan temuan studi, dan rekomendasi untuk peneliti masa depan dibuat Kesamaan: Penggunaan variable Destination loyalty Perbedaan : Untuk menjembatani kesenjangan dalam literatur loyalitas tujuan, tujuan utama penelitian ini adalah untuk menawarkan pendekatan integrated untuk memahami loyalitas destinasi dan untuk memeriksa bukti teoritis dan empiris tentang hubungan kausal antara citra tujuan, kepuasan wisatawan, dan loyalitas destinasi. Sedangkan Pada teori yang digunakan kami menggunakan SDL dengan variabel Value Creation Activities
  • 6. memeriksa bukti teoritis dan empiris tentang hubungan kausal antara citra tujuan, kepuasan wisatawan, dan loyalitas destinasi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menawarkan pendekatan terpadu untuk memahami loyalitas destinasi dengan memeriksa bukti teoritis dan empiris tentang hubungan kausal antara citra destinasi, atribut wisata dan kepuasan keseluruhan, serta loyalitas destinasi. H7. Kepuasan keseluruhan sepenuhnya memediasi hubungan antara kepuasan atribut dan loyalitas tujuan. Sebuah model penelitian diusulkan di mana tujuh hipotesis dikembangkan. Data empiris dikumpulkan di tujuan pariwisata utama di negara bagian Arkansas—Eureka Springs. Sebanyak 345 kuesioner dikembalikan dan data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kausal dengan menggunakan survei sampel cross sectional. Kuesioner surveiterdiri dari bagian-bagian utama berikut: pertanyaan yang mengukur konstruksi berikut—citra tujuan, kepuasan atribut wisatawan, kepuasan keseluruhan, loyalitas destina- tion, dan pertanyaan yang dirancang untuk mengumpulkan informati demografis wisatawandan perilaku perjalanan 7 Ana Ma Castillo Canalejo and Juan Antonio Jimber del Río (2017) Quality, satisfaction and loyalty indices Journal of Place Management and Development Vol. 11 No. 4, 2018 Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model universal untuk mengevaluasi nilai yang dirasakan dari layanan pariwisata dan kepuasan dengan, dan loyalitas Variabel bebas: Quality Variabel Terikat Loyalty Tourism, Variabel Mediator Customer satisfaction Percieved value H1. Ada hubungan significant antara kualitas yang diharapkan dan kualitas yang dirasakan di antara wisatawan. H2. Ada hubungan significant antara kualitas yang diharapkan dan nilai yang Indeks menunjukkan bahwa wisatawan yang mengunjungi Sevilla melaporkan tingkat loyalitas yang tinggi terhadap, dan kepuasan dengan, tempat ini karena kualitas yang dirasakan dari berbagai layanan. Diamati bahwa indeks kualitas yang Persamaannya adalah penggunaan variable Loyalty Tourism dan quality Customer satisfaction Perbedaannya Percieved value
  • 7. terhadap, tujuan dari perspektif konsumen dan menunjukkan penerapan model dalam konteks ini. dirasakan di antara wisatawan. H3. Ada hubungan significant antara kualitas yang dirasakan dan nilai yang dirasakan di antara wisatawan. H4. Ada hubungan antara kualitas yang dirasakan dan kepuasan di antara wisatawan. H5. Ada hubungan significant antara kualitas yang diharapkan dan kepuasan di antara wisatawan. H6. Ada hubungan significant antara nilai yang dirasakan dan kepuasan di antara wisatawan. H7. Ada hubungan significant antara kepuasan wisatawan dan loyalitas wisatawan Design/metodologi/pendekatan – Menggunakan model persamaan struktural, hubungan sebab dan akibat diidentifikasi antara konstruksi model yang diusulkan, dan indeks kualitas, kepuasan, dan loyalitas di antara wisatawan diperkirakan. Sistem ini diterapkanpada sekumpulan besar data yang dikumpulkan dengan kuesioner terstruktur yang didistribusikan kepada wisatawan yang mengunjungi kota Seville melalui pengambilan sampel non- dirasakan jauh lebih tinggi (17,95 persen) daripada indeks kualitas expected, sehingga kualitas layanan yang diterima oleh wisatawan selama kunjungannya ke Seville digambarkan sebagai sangat baik
  • 8. probabilistik dengan metode kuota yang disengaja. Secara total, 922 survei valid diperoleh 8 9 Leena Alakoski dan Laurea Irma Tikkanen (2019) End consumer’s value creation in a nature-based tourism service customer-dominant logic (CD logic) masuk lebih dalam ke pemahaman pelanggan daripada logika dominan layanan, apakah pelanggan berada di pusat, bukan penyedia layanan, layanan atau interaksi di antara pelanggan. Sudut pandang teoretis dari customer-dominant logic (CD logic), yang tertarik pada apa yang dilakukan pelanggan dengan layanan, diciptakan oleh Heinonen et al. (2010) di Nordic School of Service. Ada kesenjangan penelitian, karena customer-dominant logic (CD logic) belum digunakan secara empiris (misalnya Voima et al., 2010; Tynan dkk., 2014). Meskipun nilai pelanggan telah dipelajari dalam banyak konteks, termasuk pariwisata, namun belum dikaji dari perspektif penciptaan nilai pelanggan dalam konteks pariwisata berbasis alam, terutama seperti yang disajikan oleh peta nilai hierarkis. consumer’s value creation in a nature-based tourism service Penelitian yang ada tentang customer-dominant logic (CD logic) dan penciptaan nilai, nilai konsumen dan penciptaan nilai sebagai proses hierarkis ditinjau. Desain penelitian eksplorasi diterapkan. Data tersebut merupakan hasil wawancara 40 konsumen akhir. Based pada model rantai ujung sarana, wawancara tangga diterapkan Temuan menunjukkan bahwa nilai konsumen akhir yang diciptakan dalam layanan pariwisata berbasis alam mencakup lima kategori nilai akhir. Kategori-kategori itu terkait dengan emosi dan perasaan, kesenangan, kesenangan, dan bahkan kenangan seumur hidup. Mereka menunjukkan karakteristik nilai jangka panjang, nilai yang diciptakan secara individual, pengalaman kolektif, dan nilai bersama. Kesamaannya : Sama-sama mengeksplorasi consumer’s value creation in a nature-based tourism service dan perspektif SDL Perbedaannya adalah Menggunakan TSQ
  • 9. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan penciptaan nilai pelanggan dalam pariwisata berbasis alam sebagai fenomena hierarkis. Desain penelitian eksploratif menggunakan model rantai ujung sarana dan wawancara laddering (lihat Gutman, 1982) dan data kualitatif diterapkan, karena memungkinkan deskripsi ion kreatik nilai hierarkismelalui atribut, konsekuensi/manfaat dan output dari kategori nilai. Penelitian kualitatif menggunakan teks yang mengalir bebas, menganalisis kata-kata yang diklasifikasikan ke dalam kode, disajikan sebagai kode isi ringkasan (lihat Ryan dan Bernard, 2000, hlm. 771), dan finally disajikan sebagai peta nilai hierarkis (lihat Wansink, 2003) adalah metodologi yang tepat untuk melakukan penelitian dan memecahkan pertanyaan penelitian berikut: RQ1. Jenis kategori nilai apa yang dibuat dalam bidang layanan pariwisata berbasis alam dengan sudut pandang konsumen akhir dalam peran tamu? 10
  • 10. 11 12 13 14 Maksim Godovykh and Asli D.A. Tasci (2020) The influence of post-visit emotions on destination loyalty TOURISM REVIEW Pengaruh berbagai faktor termasuk keadaan emosional pada kesetiaan telah dibahas sebelumnya dalam literatur. Namun, pengaruh emosi pasca- kunjungan yang ditimbulkan oleh rangsangan emosional pada loyalitas turis kurang mendapat perhatian empiris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh rangsangan emosional pasca kunjungan terhadap destinasi loyalty Variabel bebas: post-visit emotions Variabel Terikat: destination loyalty H1. Stimulus emosi positif pasca-kunjungan memiliki pengaruh positif pada loyalitas tujuan. H2. Stimulus emosi negatif pascakunjungan memiliki pengaruh negatif pada loyalitas tujuan. Studi ini menerapkan desain eksperimental berbasis skenario online untuk mengidentifikasi dampak rangsangan bergambar afektif positif dan negatif pada loyalitas tujuan. Sampel 500 warga AS dewasa yang mengunjungi Orlando selama12 bulan terakhir direkrut untuk mengambil bagian dalam percobaan tersebut. ANOVA satu arah digunakan untuk membandingkan kesetiaan tiga kelompok, dua di antaranya dimanipulasi dengan rangsangan emosional, gambar positif dan gambar negatif dan satu kelompok kontrol tanpa gambar . Hasil menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk mempengaruhi loyalitas pengunjung setelah kunjungan. Paparan pasca- kunjungan terhadap rangsangan emosional positif menghasilkan tingkat loyalitas tujuan yang lebih tinggi, sementara rangsangan emosional negatif menghasilkan tingkat loyalitas tujuan yang lebih rendah , dibandingkan dengan skenario tanpa rangsangan Persamaannya adalah sama sama menggunakan variabel outcome destination loyalty Perbedaannya tidak menggunakan variabel TSQ sebagai variabel anteseden melainkan menggunakan Post Visit emotions.