Materi Presentasi oleh Bapak Jalal (A+ CSR Indonesia/Lingkar Studi CSR) dalam Diskusi Publik “Akuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam
Penanggulangan Kemiskinan” di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
Materi Presentasi oleh Bapak Jalal (A+ CSR Indonesia/Lingkar Studi CSR) dalam Diskusi Publik “Akuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam
Penanggulangan Kemiskinan” di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
Isu tanggung jawab sosial (social corporate responsibility) adalah suatu topik yang berkenaan dengan etika bisnis. Disini terdapat tanggung jawab moral perusahaan baik terhadap karyawan perusahaan dan masyarakat disekitar perusahaan. CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan
Sehubungan dengan adanya tuntutan dan kebutuhan akan CSR (Program Corporate Social Reponsibility) yang merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi UU PT No.40 Tahun 2007 pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru yang menyebutkan bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Selajutnya lebih terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. UU ini kemudiaan dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No.4 Tahun 2007 yang mengatur mulai dari besaran dana hingga tatacara pelaksanaan CSR. Undang-undang ini disahkan dalam sidang paripurna DPR.
CSR/TJSL Pertamina merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan melalui perilaku yang transparan dan beretika.
Prinsip-prinsip CSR/TJSL Pertamina mengacu pada ISO 26000 yaitu:
• Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
• Mempertimbangkan ekspektasi semua stakeholders.
• Taat hukum dan konsisten dengan norma internasional.
• Terintegrasikedalamkegiatanbisnis.
Dalam hal mengintegrasikan program CSR/TJSL kedalam kegiatan bisnis korporasi, maka Pertamina berkomitmen untuk:
• Mengatasi dampak negatif operasi perusahaan melalui kepatuhan terhadap regulasi serta menciptakan nilai baru yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan.
• Memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan kepada masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi perusahaan.
• Meningkatkan reputasi perusahaan, efisiensi, pertumbuhan usaha dan menerapkan mitigasi resiko bisnis.
CSR (corporate sosial responbility) - riki ardoniRiki Ardoni
CSR (Corporate Sosial Responbility) merupakan suatu mekanisme sebuah perusahaan yang mengintegrasikan perhatiannya terhadap lingkungan sosial ke dalam operasi. Dan juga pada interaksinya dengan stakeholder yang melampaui tanggung jawab sosial terhadap bidang hukum.
Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, social, dan lingkungan.
Terdapat empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi kegiatan CSR marketing, yaitu:
1. Kegiatan CSR harus mempunyai fokus, artinya perusahaan harus memilih satu atau beberapa tema yang menjadi fokus kegiatan CSR-nya, misalnya tema pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan, atau kesenjangan sosial. Tidak memiliki tema yang menjadi fokus akan mengaburkan tujuan kegiatan itu dan bisa menghambat dampak yang diharapkan.
2. Kegiatan CSR harus dilakukan secara konsisten. Apabila perusahaan melakukan kegiatan CSR-nya secara konsisten dalam jangka panjang, kemungkinan besar akan mendapat kepercayaan dari stakeholder dan akan menarik mereka untuk ikut berpartisipasi.
3. Kegiatan CSR dihubungkan dengan brand yang dimiliki perusahaan, bertujuan untuk membetuk identitas brand yang baik lewat kegiatan CSR.
4. Perusahaan memerekkan kegiatan CSR itu sendiri, misalnya dengan cara memberi nama, membuat logo atau slogan tentang kegiatan CSR tersebut. Dengan demikian diharapkan perusahaan lebih mudah mengkomunikasikan kegiatan CSR mereka kepada stakeholder-nya.
2.5 Bentuk Marketing CSR
Menurut Kotler dan Lee (2005), kegiatan marketing CSR terdiri dari enam bentuk, antara lain corporate cause promotion, cause-related marketing, corporate social marketing, corporate philanthropy, community volunteering dan socially responsibility business practices. Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan sosial tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang disebut sebagai cause-related marketing.
CSR adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat secara umum. perusahaan harus mengalokasikan dana untuk pemberdayaan masyarakat.
Isu tanggung jawab sosial (social corporate responsibility) adalah suatu topik yang berkenaan dengan etika bisnis. Disini terdapat tanggung jawab moral perusahaan baik terhadap karyawan perusahaan dan masyarakat disekitar perusahaan. CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan
Sehubungan dengan adanya tuntutan dan kebutuhan akan CSR (Program Corporate Social Reponsibility) yang merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi UU PT No.40 Tahun 2007 pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru yang menyebutkan bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Selajutnya lebih terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. UU ini kemudiaan dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No.4 Tahun 2007 yang mengatur mulai dari besaran dana hingga tatacara pelaksanaan CSR. Undang-undang ini disahkan dalam sidang paripurna DPR.
CSR/TJSL Pertamina merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan melalui perilaku yang transparan dan beretika.
Prinsip-prinsip CSR/TJSL Pertamina mengacu pada ISO 26000 yaitu:
• Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
• Mempertimbangkan ekspektasi semua stakeholders.
• Taat hukum dan konsisten dengan norma internasional.
• Terintegrasikedalamkegiatanbisnis.
Dalam hal mengintegrasikan program CSR/TJSL kedalam kegiatan bisnis korporasi, maka Pertamina berkomitmen untuk:
• Mengatasi dampak negatif operasi perusahaan melalui kepatuhan terhadap regulasi serta menciptakan nilai baru yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan.
• Memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan kepada masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi perusahaan.
• Meningkatkan reputasi perusahaan, efisiensi, pertumbuhan usaha dan menerapkan mitigasi resiko bisnis.
CSR (corporate sosial responbility) - riki ardoniRiki Ardoni
CSR (Corporate Sosial Responbility) merupakan suatu mekanisme sebuah perusahaan yang mengintegrasikan perhatiannya terhadap lingkungan sosial ke dalam operasi. Dan juga pada interaksinya dengan stakeholder yang melampaui tanggung jawab sosial terhadap bidang hukum.
Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, social, dan lingkungan.
Terdapat empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi kegiatan CSR marketing, yaitu:
1. Kegiatan CSR harus mempunyai fokus, artinya perusahaan harus memilih satu atau beberapa tema yang menjadi fokus kegiatan CSR-nya, misalnya tema pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan, atau kesenjangan sosial. Tidak memiliki tema yang menjadi fokus akan mengaburkan tujuan kegiatan itu dan bisa menghambat dampak yang diharapkan.
2. Kegiatan CSR harus dilakukan secara konsisten. Apabila perusahaan melakukan kegiatan CSR-nya secara konsisten dalam jangka panjang, kemungkinan besar akan mendapat kepercayaan dari stakeholder dan akan menarik mereka untuk ikut berpartisipasi.
3. Kegiatan CSR dihubungkan dengan brand yang dimiliki perusahaan, bertujuan untuk membetuk identitas brand yang baik lewat kegiatan CSR.
4. Perusahaan memerekkan kegiatan CSR itu sendiri, misalnya dengan cara memberi nama, membuat logo atau slogan tentang kegiatan CSR tersebut. Dengan demikian diharapkan perusahaan lebih mudah mengkomunikasikan kegiatan CSR mereka kepada stakeholder-nya.
2.5 Bentuk Marketing CSR
Menurut Kotler dan Lee (2005), kegiatan marketing CSR terdiri dari enam bentuk, antara lain corporate cause promotion, cause-related marketing, corporate social marketing, corporate philanthropy, community volunteering dan socially responsibility business practices. Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan sosial tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang disebut sebagai cause-related marketing.
CSR adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat secara umum. perusahaan harus mengalokasikan dana untuk pemberdayaan masyarakat.
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
1. 1. ARIF RAHMAN
2. DARA HERLINDAWATI
3. REVINIA RETHA INDIRASARI
4. RISA A. HARMADAENI
5. SYAMRATU SA’ADAH
6. VINCENTIUS ROYKE PURNOMO
2. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY adalah
komitmen perusahaan atau dunia bisnis
berkontribusi dalam perkembangan ekonimi yang
berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung
jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada
keseimbangan antara perhatian terhadap aspek
ekonimis , sosial, dan lingkungan.
Sumber : (Pengantar ekonomi bisnis,2017)
3. SELAIN MENGEJAR PROFIT UNTUK
KEPENTINGAN SHAREHOLDERS,PERUSAHAAN
JUGA HARUS MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN
STAKEHOLDERS,YAKNITERLIBAT PADA
PEMENUHAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
(PEOPLE),SERTA BERPARTISIPASIAKTIF DALAM
MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN
(PLANET).
Sumber Ahli : ANCOK,2005
4. CRS ADALAH KOMITMEN PERUSAHAAN UNTUK
MEMPERTANGGUNGJAWABKAN DAMPAK
OPERASINYA DALAM DIMENSI SOSIAL,EKONOMI
DAN LINGKUNGAN SERTATERUS MENERUS
MENJAGAAGAR DAMPAKTERSEBUT
MENYUMBANG MANFAAT KEPADA
MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA.
Sumber Ahli : B.TAMAMACHDA , 2007
BACK
5. MEMBERIKAN KESEMPATAN KERJAYANG
SAMA
MENGHARGAI PERBEDAAN BUDAYA PARA
KARYAWAN
MERESPON MASALAH-MASALAH
LINGKUNGAN HIDUP
MENYEDIAKANTEMPAT KERJAYANG AMAN
DAN SEHAT
MEMPRODUKSI PRODUK-PRODUK BERMUTU
TINGGIYANG AMAN UNTUK DIGUNAKAN.
6. PERINGKAT KETERANGAN
Hijau
• Perusahaan yang sudah menempatkan CSR pada
strategi jantung dan inti bisnisnya
• CSR tidak hanya dianggap sebagai keharuan, tetapi
kebutuhan yang merupakan investasi bukan biaya
Biru
• Perusahaan yang menilai praktek CSR akan memberi
dampak positif terhadap usahanya karena merupakan
investasi bukan biaya
Merah
• PerusahaanCSR perimgkat merah yang memulai
menerapkan CSR . CSR masih dipandang sebagai
komponen perusahaan
Hitam
• Kegiatannya degeneratif
• Mengutamakan kepentingan bisnis
• Tidak peduli aspek sosial di sekelilingnya BACK
7. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra
merek perusahaan
Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial
Mereduksi risiko bisnis
perusahaan
Melebarkan akses sumber daya bagi operasional
perusahan
Membuka peluang pasar yang
lebih luas
9. Tujuan CSR adalah memberdayakan masyarakat, bukan
memperdayai masyarakat. “Pemberdayaan” bertujuan
untuk mengkreasikan masyarakat mandiri.
Jika perusahaan tsb ingin berbuat sesuatu untuk
masyarakat, harus tau apa yang mereka butuhkan,
bukan apa yang perusahaan ingin buat.
Kata ‘sosial’ dalam CSR sering diartikan sebagai
kedermawanan yang berupa uang (tangible), padahal
nilai intangible nya yang sangat penting.
10. 5 hal penting yang mempengaruhi implementasi
CSR menurut princes of wales foundation:
Pemberdayaan manusia
Lingkungan
Good corporate governance
Social cohesion, artinya jangan sampai menimbulkan
kecemburuan sosial.
Economic strength, yaitu memberdayakan lingkungan
menuju kemandirian di bidang ekonomi.
Faktor yang mempengaruhi implementasi CSR: Komitmen
pimpinan perusahaan, ukuran, kematangan perusahaan,
regulasi dan sistem perpajakan dari pemerintah.
BACK
11. Istilah CSR digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa
perusahaan sebenarnya telah lama melakukan
corporate social activity (CSA) atau aktivitas sosial
perusahaan.
Setelah tujuh sampai delapan tahun isu CSR mulai
digencarkan. Namun, dari kebanyakan negara di asia,
CSR Indonesia masih tergolong rendah.
Tahun 2005, Ikatan Akuntan Indonesia mengadakan
Indonesia Sustainability Reporting Award untuk
mempromosikan pelaporan CSR.
12. Pada 20 Juli 2007 DPR mengesahkan pasal 74
yang mewajibkan dilaksanakannyaCSR.
Sebelumnya, Pada akhir juni 2007 DPR
mengajukan draft dan melakukan perubahan.
Pada tanggal 16 Juli DPR kembali mengubah
bunyi pasal 74 UUPT.
Pada 17 Juli 2007, pasal tersebut diubah lagi
dan akhirnya disahkan pada tanggal 20 juli
2007.
13. Ketentuan ini bertujuan untuk tetap menciptakan
hubungan perseroan yang serasi, seimbang, dan
sesuai dngan lingkungan, nilai, norma dan budaya
masyarakat setempat. Adapun yang dimaksud dengn
dikenai sanksi, adalah pengenaan sanksi mengenai
apapun yang melanggar pasal.
14. Pentingnya Menerapkan CSR
• Meningkat nya lesenjangan antara yang
miskin dan kaya
• Negara yang semakin berjarak kpd rakyat
• Semakin jauh nya hubungan
• Semakin tinggi nya issue kritis dan penolakan
yang bersifat anti-perusahaan
• Tren ke arah transparansi
• Harapan terwujud nya kehidupan yang lebih
baik
15. Prince ofWales International Business Forum mengungkapkan
bahwa ada 5 pilar aktivitas CSR ,yaitu :
Building Human Capital : Scr internal , perusahaan dituntut untuk
menciptakan SDM yang handal . Scr eksternal ,perusahaan dituntut untuk
melakukan pemberdayaan masyarakat
Strengthening Economies : Perusahaan dituntut untuk memberdayakan
ekonomi masyarakat sekitar
Assesing Social Chesion : Perusahaan dituntut untuk menjaga
keharmonisan dng masyarakat sekitarnya
Encouraging Good Governance : Dalam menjalankan bisnisnya
,perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dng baik
ProtectingThe Enviroment : Perusahaan harus berupaya keras menjaga
kelestarian lingkungan
16. Kotler dalam buku “Corporate Social
Responsibility : Doing The Most Good for Your
Company” (2005) menyebutkan beberapa
bentuk program Corporate Social
Responsibility yang dapat dipilih, yaitu :
Cause Promotion
Cause-Related Marketing
Corporate Social Marketing
Corporate Philanthropy
Community Valunteering
Social Responsible Business Practices
17. Citra Perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan . Citra perusahaan terbentuk oleh banyak hal ,dan hal-
hal positif yang daoat meningkatkan citra pariwisata ,yaitu :
Sejarah atau riwayat hidup perusahaan yg gemilang
Keberhasilan eksport
Keberhasilan di bidang keuangan
Hubungan induatri yang baik
Reputasi sbg pencipta lapangan kerja dlm jumlah besar
Kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial
Komitmen mengadakan riset
1. Kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial
2. Komitmen mengadakan riset
BACK
19. Program “Green and Clean” di Surabaya
Bekerjasama dengan pemkot
Surabaya,Harian Jawa pos,&YayasanTunas
Jaya.
BACK
20. CSR GOAL INDOSAT :
2008 Indosat Cinta
Indonesia
2009 Satukan Cinta Negeri
21. 5 KOMITMEN PROGRAM CSR
INDOSAT
1. Organizational
Governance
penerapan tata kelola
perusahaan berlandaskan 5
prinsip :
transparansi,akuntabilitas,per
tanggungjawaban,interpende
nsi,dan kesetaraan.
2.Customer Issues
menyediakan &
mengembangkan layanan
komunikasi yang transparan
& terpercaya bagi
pemakainya.
22. 3. Labor Practices
pengembangan
system,organisasi,& fasilitas
pendukung yang saling
menguntungkan bagi perusahaan
dan karyawan.
4. Environment
budaya peduli lingkungan
dengan mengurangi penggunaan
emisi karbon dalam kegiatan
perusahaan.
5. Community Involvement
mengembangkan kualitas
hidup melalui pendidikan sekolah
dan olahraga,kesehatan,dan
bantuan social bencana .
BACK
23. Bekerjasama dengan organisasi masyarakat
untuk mempromosikan pembangunan
masyarakat
madani,ekonomi,pendidikan,kesehatan
jasmani & social.
Pendanaan cinderamata,hibah dana,sponsor
kegiatan,donasi,dan peran aktif dalam
kegiatan masyarakat.
24. Goodyear IndonesiaWaspada Flu
Burung :
Pemasangan poster dan diskusi
berkala
Sosialisasi di lingkungan kantor
dan masyarakat di sekitar ritel
goodyear
25. Goodyear Indonesia Peduli Korban Gempa
Yogyakarta :
Pengiriman 1000 karung semen ke wilayah
Bantul,D.I.Yogyakarta pada tanggal 29 juli
oleh beberapa perwakilanGOOdyear
associates.
BACK
Editor's Notes
Arti dari intangible nya adalah sejauh mana perusahaan aktif dan proaktif terhadap lingkungan.
Karena hal itu, perusahaan banyak yang hanya menggunakan istilah CR.
Internal itu menyangkut transparansi, biasanya disebut good corporate governance (mekanisme bagaimana sumber daya perusahaan dialokasikan menurut hak dan kuasa, sedangkan menurut UU No.8 tahun 1985 ttg Pasar Modal adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 stakeholders dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya 300miliar ,
Eksternal menyangkut lingkungan, yaitu perusahaan harus memprehatikan polusi, limbah, maupun partisipasi lainnya.