ACSET adalah perusahaan konstruksi terintegrasi terkemuka di Indonesia yang menawarkan jasa konstruksi gedung, sipil, dan kelautan. Perusahaan ini memiliki sumber daya manusia dan teknologi yang mendukung untuk menyelesaikan berbagai proyek konstruksi bergengsi secara efisien.
Telkom Indonesia Business Strategy. Paper untuk keikutsertaaan dalam kompetitisi untuk Pasca Sarjana Manajemen di Universitas Airlangga. Paper dibuat untuk mewakili program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Tarumanegara.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Dena Purnama
Kelompok 2
Manajemen Strategi
Eva Fauziah L (1402140168)
Rodhi Maulana (1402140192)
Debby Sinta Dewi N (1402141018)
Wulan Oktaviani (1402141072)
Sasma Aprilia (1402141096)
Muhamad Dena purnama (1402142012)
Novianti Rezky P (1402142042)
Dewa Ayu Putu Rahyuni (1402142060)
Muhammad Ihsan A (1402142132)
Chairia (1402144006)
Telkom Indonesia Business Strategy. Paper untuk keikutsertaaan dalam kompetitisi untuk Pasca Sarjana Manajemen di Universitas Airlangga. Paper dibuat untuk mewakili program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Tarumanegara.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Dena Purnama
Kelompok 2
Manajemen Strategi
Eva Fauziah L (1402140168)
Rodhi Maulana (1402140192)
Debby Sinta Dewi N (1402141018)
Wulan Oktaviani (1402141072)
Sasma Aprilia (1402141096)
Muhamad Dena purnama (1402142012)
Novianti Rezky P (1402142042)
Dewa Ayu Putu Rahyuni (1402142060)
Muhammad Ihsan A (1402142132)
Chairia (1402144006)
segmentasi :
Geografis: masyarakat yang tinggal di perkotaan, modern
Demografis: kalangan akademisi, mahasiswa,artis, pengusaha, karyawan kantor, kelas social menengah ke atas
Psicografis: gaya hidup tinggi
Behavioral : konsumen yang menginginkan kepraktisan
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...Mirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 1
Lengkapi dengan http://www.slideshare.net/Mirzasyah/bab-1-pemasaran-mengatur-hubungan-pelanggan-yang-menguntungkan-26305034 dan
http://www.slideshare.net/Mirzasyah/prinsipprinsip-pemasaran-bab-1-kesimpulan
Membangun budaya organisasi melalui Digital MindsetSeta Wicaksana
Tantangan dan peluang untuk perilaku organisasi sangat besar dan berubah dengan cepat untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi tujuan bisnis.
Seperti yang dikatakan oleh artikel Harvard Business Review, "Ini adalah saat-saat yang menakutkan bagi para manajer".
Alasan tunggal yang diberikan untuk masa-masa menakutkan ini – meningkatnya bahaya perubahan yang mengganggu.
Sifat pekerjaan berubah begitu cepat sehingga struktur pekerjaan yang kaku menghambat pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, dan itu dapat berubah secara drastis pada tahun, bulan, atau bahkan minggu berikutnya.
transformasi digital adalah tentang sumber daya manusia yang mengubah cara mereka dalam melakukan pendekatan pada masalah bisnis dan dimana mereka bisa menemukan solusi.
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYApurripratiwi
TugasnManajemen Strategi Kelompok PT. ADHI KARYA
1. Asri Widiastuti
2. Fhira Ramadhani
3. Ilsa Marleni Fitri
4. Purri Pratiwi
5. Putri Malissa
6. Selly Indrianti
7. Ulvah Nathasya Aprilia
mempresentasikan tentang analisis strategi secara keseluruhan pada PT. ADHI KARYA berdasarkan materi yang telah dipelajari.
ppt ini dibuat dengan tujuan menganalisis kondisi lingkungan Internal PT Waskita untuk mengetahui strategi yang digunakan yang kaitannya dengan materi manajemen strategi
segmentasi :
Geografis: masyarakat yang tinggal di perkotaan, modern
Demografis: kalangan akademisi, mahasiswa,artis, pengusaha, karyawan kantor, kelas social menengah ke atas
Psicografis: gaya hidup tinggi
Behavioral : konsumen yang menginginkan kepraktisan
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...Mirza Syah
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta, Bab 1
Lengkapi dengan http://www.slideshare.net/Mirzasyah/bab-1-pemasaran-mengatur-hubungan-pelanggan-yang-menguntungkan-26305034 dan
http://www.slideshare.net/Mirzasyah/prinsipprinsip-pemasaran-bab-1-kesimpulan
Membangun budaya organisasi melalui Digital MindsetSeta Wicaksana
Tantangan dan peluang untuk perilaku organisasi sangat besar dan berubah dengan cepat untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi tujuan bisnis.
Seperti yang dikatakan oleh artikel Harvard Business Review, "Ini adalah saat-saat yang menakutkan bagi para manajer".
Alasan tunggal yang diberikan untuk masa-masa menakutkan ini – meningkatnya bahaya perubahan yang mengganggu.
Sifat pekerjaan berubah begitu cepat sehingga struktur pekerjaan yang kaku menghambat pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, dan itu dapat berubah secara drastis pada tahun, bulan, atau bahkan minggu berikutnya.
transformasi digital adalah tentang sumber daya manusia yang mengubah cara mereka dalam melakukan pendekatan pada masalah bisnis dan dimana mereka bisa menemukan solusi.
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYApurripratiwi
TugasnManajemen Strategi Kelompok PT. ADHI KARYA
1. Asri Widiastuti
2. Fhira Ramadhani
3. Ilsa Marleni Fitri
4. Purri Pratiwi
5. Putri Malissa
6. Selly Indrianti
7. Ulvah Nathasya Aprilia
mempresentasikan tentang analisis strategi secara keseluruhan pada PT. ADHI KARYA berdasarkan materi yang telah dipelajari.
ppt ini dibuat dengan tujuan menganalisis kondisi lingkungan Internal PT Waskita untuk mengetahui strategi yang digunakan yang kaitannya dengan materi manajemen strategi
Berikut ini adalah slide presentasi analisa Manajemen Strategi PT.HOLCIM Indonesia untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Manajemen Strategi, MBTI, Universitas Telkom dengan nama kelompok :
Alisya Dwi A (140144144)
Biyal Muhajirin (1401140276)
Gina Azhar F (1401144320)
Hilarius Perdana (1401140309)
Nabila Mustika (1401144232)
Nanda Diocta (1401144386)
Reza (1401140452)
Sekarnetta Amadea (1401144210)
Presentasi mengenai PT lippo cikarang dan analisis strategi bisnis, tugas manajemen strategi prodi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Fakultas Ekonomi Bisnis Telkom University
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan salah satunya adalah lingkungan Eksternal,lingkungan eksternal sendiri terdiri dari beberapa faktor diantaranya ekonomi,sosial budaya,demografi,politik,tehknologi dan persaingan yang akan coba kami bahas dalam ppt ini.
INFRASTRUKTUR E-BUSINESS SEKOLAH TINGGI DI PAGAR ALAMBuhori Muslim
in improving the quality of competition with competitors, colleges must be equipped with information technology infrastructure support, top management as
decision makers need something that can push the system to compete with other
universities, they need knowledge of information technology (IT) that can Supporting
it in order to predict ahead and help the whole system to improve service. Business
intelligence as a decision-making system that can help management with something
that can be predicted and decided. Universities need an infrastructure design to
create a solid foundation for business intelligence implementation that will be
implemented on the internet or e-business.
Berdasarkan survei oleh Arcadis, perusahaan desain dan konsultan global untuk aset alam dan buatan, Hong Kong adalah kota termahal di Asia dalam hal biaya konstruksi. Kota ini juga menempati peringkat ketiga di dunia, setelah San Francisco dan New York City. Kekuatan dolar AS telah meningkatkan indeks biaya konstruksi di kota-kota Amerika Utara, dibandingkan dengan pasar lain di dunia, termasuk Asia.
Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan KonstruksiTogar Simatupang
Statistik dan data industri konstruksi memainkan peran yang semakin penting di sektor bangunan.
Data seperti mengukur rasio menang tender, seberapa banyak proyek melebihi anggaran atau jadwal, KPI, semakin banyak angka yang dapat dikumpulkan akan semakin baik semakin baik.
Data tidak hanya memungkinkan visibilitas yang lebih besar ke dalam keadaan proyek tertentu, tetapi statistik dan fakta industri yang relevan dapat memberikan informasi berharga yang diperlukan untuk membuat keputusan penting di masa mendatang terkait prakonstruksi dan perencanaan, alat produktivitas, penilaian risiko, dan efisiensi tenaga kerja dan operasional.
Industri konstruksi sangat kompleks, dengan meningkatnya risiko, bagaimana perusahaan menentukan data yang penting dan mengumpulkannya untuk mengikuti perubahan dan permintaan?
Penentuan kebutuhan data dan ketersediaan data kinerja industri konstruksi termasuk rantai pasoknya, seharusnya memberikan manfaat untuk memahami keadaan industri dan tenaga kerja konstruksi, untuk meningkatkan produktivitas proyek dan mengurangi biaya, dan bagaimana teknologi mutakhir dan transformasi bisnis memegang kunci untuk meningkatkan efisiensi di seluruh industri.
Paparan ini menyajikan metode dan indikator pengukuran kinerja rantai pasok material dan peralatan pad Badan Usaha Jasa Konstruksi.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. • ACSET adalah perusahaan konstruksi spesialis beragam yang menyediakan
layanan teknis dan konstruksi di gedung, pekerjaan sipil dan kelautan.
• Sebagai perusahaan jasa konstruksi gedung-gedung bertingkat yang
berkualitas dan prestisius, Acset berkomitmen untuk kepuasan pelanggan
dengan menghasilkan kualitas kerja serta pelayanan yang prima. Acset
senantiasa berkompetisi secara efektif di berbagai proyek bergengsi di
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan portofolio proyek-proyek yang telah
digarap yang terdiri dari proyek-proyek bangunan tinggi, berkualitas dan
prestisius.
3. Visi dan Misi
• Visi
Menjadi Perusahaan konstruksi integrasi terbaik yang
memberikan solusi bagi para pemangku kepentingan.
• Misi
1. Hasrat kami adalah untuk memberi kontribusi, memberi
nilai tambah dan memberikan kesuksesan yang signifikan
bagi Anda (klien dan karyawan kami).
2. Menjadi mitra utama dalam bisnis konstruksi.
3. Berkontribusi pada pembangunan bangsa.
5. • Customers
Dapat dilihat pada misi PT ACSET Indonusa Tbk dijelaskan bahwa
keinginan perusahaan tersebut adalah melayani klien dengan
sangat baik dan dengan membentuk kemitraan yang kuat.
• Markets
Komponen market pada misi PT ACSET Indonusa Tbk terlihat
pada poin kedua di mana dijelaskan bahwa PT ACSET Indonusa
Tbk ingin menjadi mitra utama yang bergerak dalam bisnis
konstruksi di mana beberapa segmen usahanya yaitu
pembangunan sarana dan prasarana, serta penyewaan dan
perdagangan alat-alat konstruksi.
Identifikasi Misi Perusahaan
6. Identifikasi Misi Perusahaan
• Philosophy
Komponen filosofi yang menjadi aspirasi, prioritas etis, dan komitmen
utama para pengambil keputusan strategik dalam manajemen
perusahaan digambarkan pada poin pertama misi yaitu perusahaan
senantiasa memiliki hasrat untuk memberikan kontribusi, nilai tambah,
dan kesuksesan yang signifikan.
• Concern for Public Image
Poin ini digambarkan pada misi PT ACSET Indonusa Tbk dalam poin tiga
di mana dijelaskan bahwa perusahaan berkontribusi untuk
membangun bangsa. ACSET berkontribusi dalam upaya membangun
masyarakat melalui pemberian bantuan serta donasi terhadap apa
yang menjadi kebutuhan vital dalam suatu komunitas masyarakat,
terutama pada komunitas masyarakat di sekitar area proyek yang
menjadi sasaran utama dengan jenis kegiatan seperti program
beasiswa, donor darah, renovasi pos polisi, dan lain-lain.
7. • Concern for Employees
Fokus pada karyawan yakni bagaimana perusahaan memandang
karyawannya sebagai aset berharga. Komponen misi ini
tergambar dalam poin satu misi ACSET di mana dijelaskan bahwa
perusahaan senantiasa memberikan nilai tambah dan
kesuksesan yang signifikan bagi karyawannya.
Identifikasi Misi Perusahaan
8.
9. • Politik
Di Indonesia, pergantian pemimpin memberikan dampak terhadap politik,
yang akan mengubah kebijakan politik di mana hal tersebut dapat
berpengaruh kepada bisnis. Baik memberi peluang maupun ancaman baru
dalam suatu bisnis.
• Ekonomi
Nilai tukar Rupiah yang terdepresiasi cukup dalam terhadap mata uang US
Dollar. Inflasi masih tinggi akibat pengaruh dari kenaikan BBM bersubsidi
sehingga mendorong harga bahan baku mengalami kenaikan. Selanjutnya,
upah buruh dan tarif listrik pun menunjukkan tren peningkatan. Terkait
urbanisasi, Indonesia juga dinilai mengalami tingkat urbanisasi yang pesat
sehingga menciptakan peluang permintaan yang tinggi untuk ruang ritel,
kantor, dan tempat tinggal.
10. • Sosial
Adanya peningkatan perubahan gaya hidup di kota-kota besar
yang membutuhkan properti yang berkualitas. Tidak hanya
sebatas tempat tinggal, namun hunian yang mendukung gaya
hidup kaum urban yang saat ini dikenal dengan “Integrated
Living Concept”.
• Teknologi
Dunia teknologi semakin berkembang dan mengalami
pergerakan yang cepat sehingga membantu dalam menunjang
pasar konstruksi/properti, sebagai contoh Office Robots, drones,
atau 3D Printing.
11. • Rivalry Among Competitor
Pada jasa konstruksi, ACSET memiliki beberapa pesaing yang cukup
kuat seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya
(Persero) Tbk.
• Barriers to Entry
Prospek bisnis pada jasa kontruksi semakin memperlihatkan hasil
yang baik pada dunia bisnis di Indonesia. Ditambah lagi permintaan
pasar akan produk perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan,
dan kawasan komersial modern semakin meningkat. Hal ini
membuat banyak pelaku bisnis tertarik untuk masuk dalam bisnis
ini.
12. • Availability of Substitutes
Ancaman adanya jasa/produk pengganti PT ACSET cukup banyak melihat
kompetitor yang juga cukup kreatif dan inovatif dalam bisnisnya baik dari segi
pembangunan desaim atau tata letak, serta penawaran harga yang terkadang
lebih rendah memungkinkan adanya ancaman produk oleh pesaing.
• Power of Buyer
Melihat dari kekuatan para buyer relatif tinggi dikarenakan pembeli biasanya
lebih terkonsentrasi daripada perusahaan/produsen. Dimana:
1. Buyer dapat dikatakan cukup well-educated
2. Penjualan (sales) perusahaan sebagian besar berasal dari pembelian yang
dilakukan pelanggan
• Power of Supplier
Supplier merupakan bagian penting dari perusahaan. Banyaknya pemasok
yang tersedia menguntungkan perusahaan untuk mendapatkan bahan baku
sehingga ACSET selama ini tidak memiliki ketergantungan terhadap pemasok
tertentu.
13. External Factor Evaluation (EFE) Matrix
NO KEY EXTERNAL FACTORS WEIGHT RATING WEIGHTED SCORE
OPPORTUNITY
1 Tingginya permintaan pemerintah akan pemerataan pembangunan dalam negeri 0,09 1 0,09
2
Pemberian modal investasi asing pada sektor properti di Indonesia dikarenakan MEA 0,11 2 0,22
3 Semakin meningkatnya pembangunan-pembangunan infrastruktur karena pengaruh dari
paket kebijakan ekonomi jilid XII oleh Presiden Jokowi 0,13 3 0,39
4 Demand pasar yang besar akan jasa konstruksi 0,07 4 0,28
5
Pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan pendapatan serta daya beli masyarakat 0,10 3 0,30
THREAT
6 Harga bahan bakar diesel yang cukup fluktuatif sepanjang tahun 2015 juga memiliki andil
yang cukup besar dalam kinerja operasional ACSET 0,08 3 0,24
7 Semakin meningkatnya pertumbuhan laba kompetitor yaitu dari kontraktor BUMN yaitu
PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk 0,09 2 0,18
8 Melemahnya mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika 0,10 3 0,30
9 Kebutuhan masyarakat terhadap properti diperkirakan turun karena adanya
ketidakpastian ekonomi global 0,09 1 0,09
10 Meningkatnya harga bahan bangunan sebesar 34,43% berdasarkan riset Bank Indonesia
2016 0,14 4 0,56
TOTAL 1,00 2,65
14. Dari total weighted score pada EFE Matrix
sebesar 2,65 maka dapat dikatakan bahwa PT
ACSET Indonusa Tbk memiliki strategi yang
efektif dalam merespon peluang dan ancaman
yang ada di industrinya. Salah satunya terlihat
pada perusahaan dapat meminimalisir dampak
dari meningkatnya harga bahan bangunan
sebesar 34,43%.
16. • Dari total score ketiga perusahaan, yang memiliki nilai paling
tinggi yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
• PT ACSET memiliki keunggulan yang sama dalam market share
sebagaimana kedua perusahaan lainnya. Namun lemah dalam hal
advertising.
• PT Waskita Karya memiliki keunggulan dalam hal lokasi
pembangunan konstruksi yang tersebar di banyak daerah di
Indonesia dibandingkan ACSET dan Adhi Karya.
17.
18.
19. A. Primary Activities
Inbound Logistics :
• Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan sebagian besar dari materi
lokal (antara 70%-75%), sisanya impor khususnya peralatan mekanikal,
elektrikal, dan plumbing).
• Banyaknya pemasok yang tersedia menguntungkan Perusahaan untuk
mendapatkan bahan baku sehingga perusahaan selama ini tidak memiliki
ketergantungan terhadap pemasok tertentu.
Outbound Logistics :
• Jasa dan material pondasi dan konstruksi bangunan oleh Acset Indonusa
Co. Ltd Vietnam, material, formwork dan bekisting (cetakan beton) oleh
Innocetch System, alat berat oleh Sacindo Machinery, tower crane dan
passenger hoise (alat angkut vertikal) oleh Aneka Raya Konstruksi,
concrete pump (pompa beton) oleh ATMC Pump Service, mekanik
konstruksi listrik dan pipa oleh Bintai Kindenko Engineering Indonesia.
20. Operations :
• General Building Works, Civil Engineering Works , Bored Piling (BP),
Diaphragm Wall (DW), Driven Piling, Geotechnical Works, Marine Works,
Slip Forming/ Formwork System, Waterproofing, Pre-Stressing/Post-
Tensioning, Construction Equipment Sales and Rental (Tower Crane/
Concrete Pump/ Crane), Mechanical,Electrical, and Plumbing.
Marketing and Sales :
• Sistem informasi Perusahaan telah menggunakan teknologi elektronik,
baik secara visual, audio, maupun audio visual, salah satunya untuk
membuat promosi Perusahaan melalui website resmi Perusahaan,
sehingga mitra kerja dari Luar Negeri dapat mengenal Perusahaan.
• Memanfaatkan fasilitas internet dengan membuat website Perusahaan
(www.acset.co) sebagai media promosi, agar dapat diakses oleh pelanggan
secara global.
• Rekomendasi yang diperoleh dari pelanggan yang telah menggunakan
jasa Perusahaan sebelumnya, konsultan, arsitek, dan pihak-pihak yang
pernah terlibat dalam proyek-proyek sebelumnya.
21. Contoh proyek : Slipforming semen Gresik- Rembang, Millennium
Centennial Tower, Gedung Perpustakaan Nasional, Ortotel Sanur Bali,
Silo Semen Pontianak, Silo Semen Balikpapan, Puri Mansion
Apartment- Diaphragm Wall, Taman Anggrek Residences, World
Capital Tower, Menara Jakarta, Plaza Dago,Plaza Ambarukmo
Yogyakarta, Gandaria City Jakarta, Surabaya-Madura Approach Bridge
Surabaya, dan masih banyak lagi.
22. B. Support Activities
Firm Infrastructure :
• Management Information System, Accounting, Operations, Financial, Human
Resources Department
• Hierarchical organizational structure.
Human Resource Management :
• Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan :
1. Perusahaan membayarkan gaji dan upah serta fasilitas kesejahteraan yang
lebih baik dari kisaran UMP setempat dan bersaing dengan kompensasi
yang diberikan oleh Perusahaan sejenis di industri konstruksi
2. Tunjangan makan dan minum di lokasi kerja selama jam istirahat pada hari
kerja, pemberian THR yang nilainya mencapai 2 kali gaji bulanan (untuk
masa kerja tertentu), pemberian seragam kerja 2 stel pakaian setiap
tahunnya, perlengkapan kerja untuk memenuhi standard komunikasi dan
safety misalnya helm, sepatu,dll.
23. 3. Pemberian paket fasilitas kesehatan dalam bentuk penggantian biaya
pengobatan maupun program asuransi untuk karyawan.
4. Mendaftarkan karyawan dalam JAMSOSTEK.
• Rekruitmen dan Pelatihan Karyawan
1. Kandidat yang melamar akan melalui proses tes tertulis, tes
psikologis, pemeriksaan medis, dan wawancara langsung dengan
pimpinan/ kepala divisi yang bersangkutan. Pada dasarnya hanya
kandidat terbaik yang akan diproses untuk proses perekrutan
karyawan.
2. Beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Perusahaan
diantaranya adalah : Integrated Internal Audiot Management ISO
9001:2008, ISO 19001:2004, & OHSAS 18001-2007, Deep Foundation
Dyamic Testing & Analysis Workshop, Teknologi beton, Ethos Kerja,
Completed Staff Work,dan Concrete Technology.
24. Technology Development :
• Sistem informasi Perusahaan telah menggunakan teknologi elektronik,
baik secara visual, audio, maupun audio visual, untuk :
1. Mendapatkan informasi mengenai pemasok secara lengkap dan
mudah
2. Memiliki account email resmi Perusahaan untuk masing-masing
pegawai sehingga mudah dihubungi
3. Mudah mencari informasi tentang kemajuan di bidang konstruksi di
dalam dan luar negeri
4. Dengan mudah mengembangkan database vendor keluar Negeri
5. Penggunaan aplikasi disposisi surat elektronik yang digunakan untuk
mendistribusikan surat-surat Perusahaan secara elektronik dan
mailintranet dengan menggunakan perangkat lunak
6. Penggunaan sistem informasi proyek secara online yaitu program
SIAP kontraktor.
– Perusahaan memiliki server yang terdapat di kantor pusat dan dapat
diakses secara interaktif melalui internet dari seluruh proyek Perusahaan ,
kantor pusat, dan workshop.
25. Procurement :
• Saham-saham yang diterbitkan sebagai salah satu media perolehan
modal/kas.
• Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan sebagian besar dari
materi lokal (antara 70%-75%), sisanya impor khususnya peralatan
mekanikal, elektrikal, dan plumbing), biaya bahan baku yang berasal
dari pemasok, dalam Jasa Konstruksi beban kontrak (cost structure)
Perusahaan adalah sebesar (antara 60%-65%).
26. NO KEY INTERNAL FACTORS WEIGHT RATING
WEIGHTED
SCORE
STRENGTH
1
ACSET memiliki kompetensi dalam pengerjaan proyek pondasi
dari basement terdalam hingga High-Rise Building di Indonesia
(integrated)
0,18 4 0,72
2
Manajemen dan tenaga kerja yang berpengalaman dan
berdedikasi
0,08 3 0,24
3
Di tahun 2015 ACSET berhasil mencatat kenaikan pendapatan
bersih hingga Rp1,36 triliun dibandingkan Rp1,35 triliun di
tahun sebelumnya
0,06 4 0,24
4 Lokasi proyek-proyek perusahaan tersebar di wilayah
Jabodetabek, Surabaya, dan beberapa kota lainnya
0,03 3 0,09
5 Standar operasionalnya mengacu pada standar internasional 0,15 4 0,6
WEAKNESS
6 Pengalaman perusahaan di berbagai bidang konstruksi 0,08 2 0,16
7 Iklan dan promosi 0,05 1 0,05
8 Rumitnya birokrasi 0,14 2 0,28
9
Koordinasi yang kurang baik antar pihak yang terlibat dalam
proyek
0,07 2 0,14
10 Bergantung pada penawaran pemenang tender 0,16 1 0,16
TOTAL 1 2.68
27. Dari total weighted score pada IFE Matrix
sebesar 2.68 maka dapat dikatakan bahwa PT
ACSET Indonusa Tbk memiliki posisi internal
cukup kuat.
28. STRATEGIC ADVANTAGE PROFILE
NO INTERNAL AREA COMPETITIVE STRENGTH OR WEAKNESS
1 Marketing 0 Memiliki website sebagai salah satu promosi perusahaan.
(+)
Memiliki manajemen resiko terkait pelanggan yakni melakukan
sistem Know Your Customer (KYC) untuk mengatasi risiko terkait
pelanggan yang tidak mampu menyelesaikan kewajiban secara
penuh dan tepat waktu.
(+) Lokasi proyek tersebar di kota-kota besar Indonesia.
(-)
Kurangnya promosi dan iklan baik di media cetak, televisi, dan
online.
2 Research & Development 0
Tidak ada divisi khusus yang melakukan R&D, hanya memiliki
komite khusus auditing
(+) Melakukan survey kepuasan pelanggan setahun sekali
29. 3 Operation (+)
Memiliki bahan baku yang sangat kuat dan kokoh untuk
konstruksi bangunan juga spesialisasi dalam pembuatan
fondasi dan pembongkaran.
(+)
ACSET turut menyediakan jasa penunjang peralatan
konstruksi.
(+)
Rutin melakukan internal development, multi-sourcing,
penerapan working method yang lebih efisien untuk
keberlangsungan kegiatan usaha.
4 Corporate Resources (+)
Memiliki manajemen dan tenaga kerja yang
berpengalaman dan berdedikasi.
(+)
Berfokus dalam kualitas, kehandalan, ketepatan waktu,
keamanan, dan efisiensi biaya atas setiap proyek yang
ditangani oleh Perseroan.
0
Keuntungan perusahaan konsisten naik namun masih
berkisar rata-rata
30. 5 Finance (+)
Balance sheet pada laporan tahunan menjelaskan
mengenai aset, kewajiban dan hutang, serta ekuitas atau
modal.
(+)
Memiliki prospektus untuk gambaran mengenai saham
untuk dijual ke publik.
6 Sistem Informasi 0
Pemilihan teknologi konstruksi sesuai dengan kebutuhan
usaha.
0
Konsisten menjaga manual dalam mendukung TI sejak
tahap planning sampai operasi dan pemeliharaan.
31.
32. Balanced Scorecard
BALANCE SCORECARD OBJECTIVE MEASUREMENT TARGET
Financial Perspective Profitability - ROE (Return On
Equity) 6,4%
- Net Profit Margin
3,1%
- EBITDA 181.187 jt
- 12%
- 7%
- 250.000 jt
Customer Perspective Product & Services - New Contract 3,09
triliun
- 6 triliun
Internal Business
Process
Specialization - Pendapatan Jasa
Pondasi 33%
- 50%
Learning & Growth Training - Pelatihan
Keselamatan Kerja
(3 Bulan Sekali)
- 1 Bulan Sekali
33. • Market penetration dan product development:
ACSET memiliki pangsa pasar yang besar untuk
jasa konstruksi melalui keahlian dan pengalaman yang
telah dimiliki sehingga ACSET meyakini bahwa penuh
memiliki posisi yang kuat dalam persaingan.
Terkait dengan product development,
perusahaan didukung dengan keunggulan bersaing
diantaranya pengalaman serta tenaga kerja yang ahli
dan manajemen yang berpengalaman dalam proyek-
proyek pembangunan pondasi serta premium high-rise
building.
34.
35. • Focus – Differentiation
Acset melakukan fokus atau spesialisasi untuk
jasa konstruksi di bidang pondasi dan di bidang
pembongkaran high-rise building, karena
strategi ini dinilai efektif di mana target market
niche sedang tumbuh dan tidak banyak pesaing
yang berspesialisasi di segmen target yang sama.
36.
37. Kekuatan (S)
1. Standar operasionalnya
mengacu pada standar
internasional
2. Manajemen dan tenaga
kerja yang berpengalaman
dan berdedikasi
3. ACSET memiliki kompetensi
dalam pengerjaan proyek
pondasi dari basement
terdalam hingga High-Rise
Building di Indonesia
(integrated)
Kelemahan (W)
1. Iklan dan promosi
2. Rumitnya birokrasi
3. Koordinasi yang kurang baik
antar pihak yang terlibat
dalam proyek
4. Bergantung pada
penawaran pemenang tender
Peluang (O)
1. Tingginya permintaan
pemerintah akan pemerataan
pembangunan dalam negeri
2. Pemberian modal investasi
asing pada sektor properti di
Indonesia dikarenakan MEA
3. Semakin meningkatnya
pembangunan-pembangunan
Strategi SO
Membuat infrastruktur
pembangunan dalam negeri
menjadi standar internasional
dan tingginya permintaan
pemerintah terhadap
pemerataan pembangunan
dalam negeri karena Acset
memiliki tenaga kerja yang
Strategi WO
1. Memperbanyak iklan dan
promosi karena permintaan
(demand) pasar yang besar
akan jasa konstruksi
(W1, O4)
2. Memberikan bonus kepada
pekerja apabila proyek yang
38. Ancaman (T)
1. Harga bahan bakar diesel yang
cukup fluktuatif sepanjang tahun
2015 juga memiliki andil yang
cukup besar dalam kinerja
operasional ACSET
2. Semakin meningkatnya
pertumbuhan laba kompetitor
yaitu dari kontraktor BUMN yaitu
PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT
Waskita Karya (Persero) Tbk
3. Melemahnya mata uang Rupiah
terhadap dolar Amerika
4. Kebutuhan masyarakat terhadap
properti diperkirakan turun karena
adanya ketidakpastian ekonomi
global
5. Meningkatnya harga bahan
bangunan sebesar 34,43%
Strategi (ST)
1. Meminimalisir dan mengatur
biaya kinerja operasional (S2, T1,
T5)
2. Merekrut atau memperbanyak
pegawai yang berdedikasi dan
memiliki pengalaman kerja supaya
bisa bersaing dengan kompetitor
atau pesaing (S3, T2)
Strategi (WT)
1. Memperbaiki
birokrasi dalam
perusahaan sehingga
masyarakat atau
konsumen akan
percaya dengan
proyek yang akan
diberikan kepada
Acset (W2, T4)
2. Proyek harus
sesuai dengan budget
atau biaya yang di
berikan oleh pemberi
proyek karena harga
barang bangunan
sewaktu – waktu bisa
naik dan turun. (W4,
39.
40. Financial Position Ratings
Kas bersih tahun 2015 dari aktivitas operasi menurun 42,3%, kas
bersih tahun 2015 dari aktivitas investasi naik 36,0%, kas bersih
tahun 2015 dari aktivitas pendanaan naik 18,7%
4
Laba bersih per saham pada tahun 2015 adalah 84juta turun dari
tahun 2014 yaitu 210juta.
2
Total pendapatan bersih pada tahun 2015 adalah Rp 1.356.868
juta naik dari tahun 2014 yaitu Rp 1.350.908 juta.
4
Penambahan kontrak baru sebesar Rp 3,1 trliun yang merupakan
pencapaian tertinggi ACSET.
6
Total 16
41. Industry Position (IP) Ratings
Permintaan untuk properti tidak akan berkurang. 6
Ketidakpastian ekonomi global di Indonesia. 4
Indonesia adalah negara yang saat ini mengalami derasnya
arus urbanisasi.
3
Total 13
42. Competitive Position (CP) Ratings
ACSET memiliki kompetensi dalam pengerjaan proyek pondasi
dari basement terdalam hingga High-Rise Building.
-2
ACSET memiliki manajemen dan tenaga kerja yang
berpengalaman dan berdedikasi.
-2
ACSET telah berhasil dalam konstruksi bergengsi dan bangunan
glamor seperti Astra Biz Centre, Pacific Place, Gandaria City,
Kota Kasablanka, dll.
-2
Total -6
43. Stability Position (SP) Ratings
ACSET mengelola risiko melalui sistem manajemen risiko yang
terukur untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang
memadai tersedia untuk tujuan koperasi dan pengembangan
bisnis dan untuk mengurangi dampak.
-3
ACSET berhasil dalam pengadaan bahan impor yang cukup
untuk memungkinkan untuk meminimalkan dampak dari
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
-3
Total -6
44. • Rata-rata Financial Position (FP) adalah 16:4 = 4
• Rata-rata Industry Position (IP) adalah 13:3 = 4,33
• Rata-rata Competitive Position (CP) adalah -6:3 = -2
• Rata-rata Stability Position (SP) adalah -6:2 = -3
X = -3 + 4,33 = 1,33
Y = -2 + 4 = 2
47. • ACSET berada pada posisi Question Mark dalam
Matriks BCG di mana pangsa pasar relatif rendah
namun perusahaan bersaing dalam di industri
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi
• Strategi yang dapat ditempuh yakni:
1. Market penetration
2. Market development
3. Product development
48.
49. • Berdasarkan IE Matrix di atas terlihat bahwa Skor Bobot Total IFE
Matrix adalah 3.42 yang berada pada sel I, dimana dapat digambarkan
sebagai Grow dan Build, Strategi strategi yang cocok adalah strategi
Intensif seperti Market Penetration, Market development, dan Product
development atau strategi terintegrasi seperti Backward Integration,
Forward Integration, dan Horizontal Intergration.
• Sedangkan untuk Skor Bobot Total EFE Matrix adalah 2.65 yang berada
pada sel V, dimana paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi
Hold dan Maintain. Strategi-strategi umum yang dipakai yaitu strategi
Market Penetration dan Product Development.
50.
51.
52. Berdasarkan tabel QSPM tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa memperluas pasar ke
wilayah geografis yang baru merupakan strategi
yang lebih atraktif dengan skor total 3,95 jika
dibandingkan memperbanyak promosi dan iklan
produk perusahaan.
54. Marketing Issue
1. Profesional / Pekerjaan spesialis dibidang pondasi, yaitu
A. Spesialisasi: pondasi dan diafragma dinding
B. Pelayanan: Pengerjaan Ground Engineering untuk meningkatkan
kondisi tanah yang lunak (soft condition)
2. Pengerjaan Dibidang Pembokahan, yaitu pengerjaan pembongkahan
untuk gedung tingkat tinggi terkhusus untuk lokasi di Central Bussiness
atau pusat kota
3. Konstruksi Gedung , yaitu PT. ACSET memposisikan dirinya sebagai
kontraktor proyek dibidang pembangunan gedung dengan kualitas
premium
4. Konstruksi Sipil, dengan semangkin meningkatnya infrastruktur, PT Acset
juga memperluas kemampuan bisnis ditanah konstruksi sipil, serta
mendapatkan beberapa proyek terkait pengerjaan infrastruktur dan
pembangkit listrik
55. 5. Mekanikal , Elektrikal & Plumbing (MEP), PT ACSET menghadirkan pelayanan
terpadu dibidang jasa konstruksi
6. Jasa Penunjang Konstruksi. meliputi Formwork system, concern pumping system,
Passenger Horst & Tower Crane
7. Perdagangan (Trading), perseroan hadir memenuhi kebutuhan penyediaan
pengairan proyek konstruksi dalam bentuk penjualan alat berat , Meliputi Mesin
Bored piling , concerate pump, Batching Plant, concerate Placing Boom, & Tower
Crane
Tambahan:
Perseroan secara berkesinambungan melahirkan konsep diferensiasi serta
transformasi yang berkualitas & menjunjung inovasi sebagai landasan Kerja. Tekad
Perusahan untuk menjadi perusahaan jasa Konstruksi & Pondasi Kelas dunia,
diwujudkan dari improvement dan inovasi. Perusahaan bekerja dengan segi waktu,
kualitas, proses kerja & pengelolahan limbah.
56. Financial
(Kinerja per/segmen usaha pada tahun berjalan)
1. Konstruksi , Pada 2015 kinerja segmen usaha konstruksi mengalami
penurunan dengan mencatatkan total pendapatan sebelum eliminasi
sebesar 1,29 triliun atau turun sebesar 4,4% dari perolehan taun 2014
yang tercatat sebesar 1,75 triliun
2. Penunjang Jasa Konstruksi, pada 2015 kinerja segmen usaha penunjang
jasa konstruksi terjadi peningkatan 353,2%. Dengan total pendapatan
usaha sebelum eliminasi sebesar 71,6 Milyar dari tahun 2014, yang
tercatat sebesar 15,8 milyar
3. Perdagangan, Pada 2015 perseroan berhasil membukukan total
pendapatan usaha sebelum eliminasi pada segmen usaha perdagangan
sebesar 52,8 milyar yang naik 604,0% dari tahun 2014 sebesar 7,5 milyar
57. • Aset
– Pada tahun 2015 mengalami kenaikan 31,3% dibanding 2014 . 1,47
trilyun menjadi 1,97 trilyun (total aset perseroan)
• Liabilitas
– Pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 51,8%. Dibanding
liabilitas 2014 sebesar 0.83 Trilyun , sedangkan pada 2015 total
liabilitas tercatat sebesar 1,26 trilyun
• Ekuitas
– Pada tahun 2015 terjadi kenaikan 3,6 % dari ekuitas 2014 sebesar
624,0 Milyar menjadi 664,9 Milyar
• Arus kas dari ekuitas oprasi
– Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas oprasi perusahaan si
tahun 2015 tercatat sebesar 25,0 Milyar , lebih rendah 42,3% dari arus
kas bersih yang digunakan untuk aktivitas oprasi 2014 sebesar 43,3
Milyar . Penurunan disebabkan karena naiknya penerimaan dari
pelanggan terkait aktivitas oprasional perusahaan .
58. R&D Issues
• Program pengembangan sumber daya manusia
dalam lingkungan perusahaan dan entitas anak
dimulai dengan analisa kebutuhan tenaga karyawan
yang di sesuaikan dengan rencana tahunan
perusahaan
• Rencana tahunan bertujuan selain memuat anggaran
proyek, juga memuat rencana kebutuhan tenaga
kerja baik yang berkaitan langsung dengan proses
operasional proyek, tenaga penjualan maupun
tenaga penjualan administrasi dilingkungan kantor
perusahaan
59. Management Information System
(MIS)
• Pengembangan Teknologi Informasi (TI) dilakukan secara
berkesinambungan oleh perseroan, guna meningkatkan
kapabilitas perseroan .
• Pengembang TI yang selaras dengan proyek bisnis perseroan
akan memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah,
service excellent, serta pelaksanaan oprasional perusahaan
efesien , efektif dan optimal.
• Program pengembang TI
- Penerapan TI selaras dengan kebutuhan bisnis
- TI dapat mempermudah usaha dan memberikan benefit
optimal
- Kebijakan tata kelola diterapkan dengan baik.
60.
61. Have major changes
occured in the
firm’s internal
strategic position?
Have major changes
occured in the
firm’s external
strategic position?
Has the firm
progressed
satisfactorily
toward achieving its
stated objectives?
RESULT
YES YES YES
Take Corrective
Action
62. • Dari total skor EFE Matrix sebelumnya, strategi perusahaan
secara efektif memanfaatkan peluang yang ada dan
meminimalkan efek dari ancaman. Seperti meminimalisir
dampak dari kenaikan harga bahan bangunan.
• Dari total skor IFE Matrix sebelumnya, perusahaan terlihat
memiliki posisi internal yang kuat.
• Strategi yang dilakukan perusahaan yakni terus melakukan
perluasan pasar ke lokasi geografis yang baru dengan
memanfaatkan kelebihan dan spesialisasi yang dimiliki
perusahaan.
63. Corrective Action
Salah satu ancaman yang dapat menjadi kelemahan perusahaan
bisnis konstruksi adalah terkait melemahnya nilai mata uang
rupiah yang dapat menyebabkan kenaikan harga bahan
bangunan. Untuk itu perusahaan dapat mengambil langkah
korektif seperti mengantisipasinya dengan memotong anggaran
atau melonggarkan biaya terkait kegiatan yang kurang penting
sehingga biaya/cost akan berkurang. Hal ini juga dapat
diantisipasi dengan meningkatkan biaya layanan untuk
penyewaan gedung/bangunan.
64.
65. Dalam rangka membangun ACSET sebagai Good Corporate Citizen, perlu
disusun suatu pedoman perilaku untuk menjadi panduan bagi segenap
insan ACSET dalam bersikap dan berperilaku secara pantas, yaitu ACSET
Good Corporate Governance, yang mencakup antara lain ACSET Code of
Conduct (“ACSET Code of Conduct”).
ACSET Code of Conduct disusun mengacu kepada Astra Code of Conduct
yang berlandaskan pada filosofi Astra sebagai holding company Perseroan,
Catur Dharma, khususnya, nilai Catur Dharma yang pertama dan utama,
yakni Menjadi Milik Yang Bermanfaat Bagi Bangsa dan Negara, dengan
memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
66.
67. Catur Dharma
Perseroan menggunakan filosofi dasar Catur Dharma dari
perusahaan induk, yaitu PT Astra International Tbk (Astra)
untuk membangun sistem nilai yang berfungsi sebagai sumber
acuan dari semua nilai, prinsip, etika dan kebijakan dalam
membentuk budaya Perusahaan. Butir-butir Catur Dharma
adalah:
• Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara
• Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan
• Saling menghargai dan membina kerjasama
• Berusaha mencapai yang terbaik”.
68. 1. Ruang Lingkup Etika
Ruang lingkup etika bisnis dan etika kerja dapat digambarkan
sebagai diagram di bawah ini :
69. 2. Etika Bisnis
2.1 Pelanggan
Pengertian: Pihak yang merupakan pembeli atau pemakai produk
atau jasa yang diproduksi dan/atau dipasarkan Perseroan.
Dalam interaksi dengan pelanggan:
a. Perseroan menghormati hak-hak pelanggan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
b. Perseroan berkomitmen terhadap harga, kualitas, waktu
pengiriman, layanan purna jual dan jaminan produk sesuai
dengan standar yang berlaku.
c. Perseroan tidak diperkenankan memberi atau menerima
imbalan atau hadiah dari pelanggan.
d. Perseroan menjaga informasi rahasia pelanggan.
e. Perseroan mengacu pada etika periklanan dan peraturan
perundangan yang berlaku.
70. Pengertian: Pihak yang memiliki hubungan usaha dengan
Perseroan, seperti prinsipal, distributor, dealer dan pemasok.
Prinsip dalam menjalin kerjasama dengan mitra usaha :
a. Berdasarkan pada persamaan, kesetaraan dan saling
percaya (mutual trust) yang berlandaskan pada keadilan
dan tanggung jawab sosial serta tidak membedakan suku,
agama, ras dan antar golongan.
b. Patuh pada peraturan perundangan yang berlaku.
c. Komisaris, Direktur dan Karyawan Perseroan harus
menghindari benturan kepentingan.
d. Semua kesepakatan dituangkan dalam dokumen tertulis
yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling
menguntungkan.
71. e. Pemilihan mitra usaha berdasarkan pada
profesionalisme, prinsip keselarasan nilainilai
QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale).
f. Berupaya memberdayakan mitra usaha kecil
dan menengah.
g. Perseroan (termasuk Komisaris, Direktur dan
Karyawan Perseroan) tidak diperkenankan
memberi atau menerima segala bentuk
imbalan atau hadiah dari mitra usaha.
72. Pengertian: Pihak lain yang memproduksi atau memasarkan barang
dan/atau jasa yang sejenis atau yang bersifat sebagai pengganti dari
barang dan/atau jasa yang diproduksi atau dipasarkan oleh Perseroan.
Prinsip dalam menghadapi pesaing :
a. Perseroan mendukung terciptanya persaingan yang adil dan sehat
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
b. Perseroan tidak dibenarkan untuk mengembangkan kerjasama
dengan pesaing, yang dapat merugikan pelanggan dan/atau
mengarah kepada praktek-praktek monopoli.
c. Perseroan tidak dibenarkan mendiskreditkan pesaing baik dalam
kegiatan pemasaran, promosi maupun periklanan.
d. Komisaris, Direktur dan Karyawan Perseroan tidak diperkenankan
untuk ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pengelolaan dan/atau kepemilikan pesaing.
73. Pengertian: Individu yang bekerja pada Perseroan yang menerima
upah berdasarkan hubungan kerja.
Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan Karyawan:
a. Perseroan menghormati hak asasi manusia secara universal,
serta hak dan kewajiban Karyawan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku
b. Perseroan memberi kesempatan yang sama tanpa
membedakan senioritas, gender, suku, agama, ras dan antar
golongan dengan memperhatikan kompetensinya dan
kinerjanya.
c. Perseroan memperlakukan Karyawan sebagai aset yang
berharga, karena itu perlu dihargai dan ditingkatkan
kompetensi dan karakternya.
d. Perseroan membangun suasana keterbukaan dan komunikasi
dua arah dengan Karyawan.
e. Perseroan memberi penghargaan kepada Karyawan yang
berprestasi.
74. Pengertian: Setiap individu atau lembaga yang tercatat dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan.
Dalam segala bentuk interaksi dengan pemegang saham:
a. Perseroan memperlakukan pemegang sahamnya secara
seimbang, termasuk dalam memberikan informasi yang
akurat dan tepat waktu, sesuai dengan Anggaran Dasar
Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku.
b. Perseroan berupaya memberikan kinerja yang optimal
dan menjaga citra yang baik untuk meningkatkan nilai
bagi pemegang saham (shareholder value).
c. Perseroan memegang teguh pada peraturan perundangan
yang berlaku mengenai informasi orang dalam (inside
information) terhadap permintaan akses atas informasi
tertentu yang sensitif dan/atau bersifat rahasia.
75. Pengertian: Individu atau lembaga yang berpotensi atau
bermaksud untuk ikut serta baik langsung maupun tidak
langsung dalam kepemilikan saham Perseroan, termasuk
lembaga penunjang dalam melakukan investasi.
Dalam berinteraksi dengan calon investor:
a. Perseroan memberikan informasi yang akurat dan tepat
waktu sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
b. Perseroan menerapkan azas perlakuan yang seimbang
dalam penyediaan informasi yang diperlukan.
76. Pengertian: Perusahaan-perusahaan yang ada keterkaitan
kepemilikan dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak
langsung.
• Bersama-sama dengan dan antar Perusahaan Afiliasi,
Perseroan membangun kerjasama untuk mencapai sinergi
dalam berbagai kegiatan bisnis dan sosial baik di tingkat
pusat maupun cabang sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku, termasuk peraturan persaingan
usaha.
77. Pengertian: Institusi pelaksana kenegaraan yang
meliputi legislatif, eksekutif, yudikatif dan lembaga
lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah, beserta
aparaturnya.
Dalam berinteraksi dengan Penyelenggara Negara:
a. Perseroan menjalin hubungan yang harmonis,
konstruktif dan saling menghormati dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku.
b. Perseroan mendukung program nasional maupun
regional, khususnya di bidang pendidikan, sosial
ekonomi, kesehatan, dan lingkungan hidup.
78. Pengertian: Sekelompok orang yang tinggal bersama di suatu
tempat dan mempunyai hubungan langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan Perseroan.
Dalam berinteraksi dengan Masyarakat:
a. Perseroan turut serta memelihara lingkungan hidup yang
bersih dan sehat di sekitar Perseroan.
b. Perseroan dimana pun berada, membangun dan
membina hubungan yang serasi dan harmonis serta
berupaya memberi manfaat melalui program
pemberdayaan, khususnya masyarakat sekitar Perseroan.
c. Perseroan menghormati aspek sosial, budaya, adat-
istiadat, kesantunan, keyakinan dan agama.
79. Pengertian: Institusi yang meliputi media cetak,
elektronik dan online yang berfungsi memberikan
informasi, edukasi, promosi, kontrol sosial dan hiburan.
Dalam berinteraksi dengan Media Massa:
a. Perseroan berpegang pada kebenaran dan
keterbukaan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan kode etik
jurnalistik dan peraturan perundangan yang
berlaku.
b. Perseroan menempatkan media massa sebagai
partner yang sejajar, karena itu perlu dibangun
kerjasama yang positif dan saling menghargai.
80. Pedoman Etika Kerja ini berlaku bagi Komisaris,
Direktur dan karyawan Perseroan.
Etika Kerja meliputi:
a. Sikap Karyawan dalam Perseroan :
• Menjadi warga Perseroan yang baik dengan
mentaati kebijakan internal/ketentuan Perseroan,
Peraturan Perusahaan dan peraturan perundangan
yang berlaku.
• Menggunakan dan mengembangkan potensinya
secara optimal untuk kepentingan Perseroan.
81. b. Turut menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
dan secara bersama-sama membangun budaya
kerja yang baik. Sikap karyawan dalam
menggunakan wewenang dan jabatannya di
Perseroan:
• Menggunakan dengan penuh tanggung jawab untuk
kepentingan Perseroan dan tidak untuk kepentingan
pribadi atau pihak-pihak tertentu.
• Menjaga dan menggunakan seluruh data, informasi,
harta dan fasilitas Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, tidak untuk kepentingan pribadi atau
pihak-pihak tertentu.
• Menjaga nama baik Perseroan dalam sikap dan
perilakunya, baik di luar maupun di dalam
Perseroan.
82. c. Sikap karyawan berkaitan dengan informasi
rahasia perseroan.
Informasi rahasia Perseroan adalah dokumen
dan/atau informasi strategis yang dibuat
dan/atau diperoleh Perseroan yang tidak boleh
diungkapkan dan diberikan kepada pihak luar,
dengan pertimbangan:
• Menjaga keunggulan kompetitif Perseroan;
dan/atau
• Mematuhi perjanjian-perjanjian atau peraturan
perundangan yang mewajibkan Perseroan
menjaga kerahasiaan informasi tersebut.
83. d. Hubungan karyawan sebagai atasan / bawahan di
perseroan :
• Atasan bertindak sebagai panutan, pengarah dan
pembimbing bawahannya.
• Bawahan secara pro-aktif mengembangkan diri
dan mengekspresikan potensinya dalam arahan
dan bimbingan atasannya.
• Saling menerima, menghargai dan membina
kerjasama dalam suasana keterbukaan didasari
ketulusan dan itikad baik.
84. e. Hubungan sesama karyawan :
• Saling menghargai, mendorong semangat dan
membina kerjasama dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing.
• Meningkatkan integritas dan membangun
keterbukaan dan mentalitas kelimpahruahan
(abundance mentality) dalam hubungan yang
harmonis sebagai warga Perseroan.
85.
86. • Sistem konstruksi hijau merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan,
yang merupakan komitmen Perseroan sebagai respon atas isu pemanasan global.
• Perseroan memiliki kebijakan dalam konsep pembangunan yang menggabungkan
konsep pembangunan ikonik dan konsep pembangunan berkelanjutan.
• Setiap proyek yang dikerjakan Acset selalu menekankan pada keseimbangan hasil
dan dampak pembangunan dengan menganalisis aspek lingkungan yang
berhubungan dengan suatu produk dan siklus hidupnya, mulai diambil dari alam,
diproduksi, dipergunakan, dipelihara sampai dibongkar dan kembali ke alam.
• Konsep konstruksi yang memenuhi kriteria tersebut dikenal sebagai konstruksi
hijau. Prinsip utama konstruksi hijau dalam segi material adalah 3R (reduce,
reuse, recycle).
87. 7 Aspek yang menjadi penilaian terhadap suatu gedung jika
ingin direncanakan dengan konsep pembangunan
berkelanjutan. Kriteria di setiap produk usahanya yaitu:
• Lokasi pembangunan yang sesuai dan tepat guna
• Konservasi dan efisiensi energi
• Konservasi air
• Sumber daya material yang dapat di daur ulang
• Penempatan lokasi yang sehat dan nyaman
• Pengelolaan bangunan yang ramah lingkungan
• Inovatif
88. Selain melaksanakan kegiatan-kegiatan secara eksternal, perbaikan
dalam hal penanganan dampak lingkungan secara internal melalui
pembentukan mekanisme yang mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku juga menjadi fokus perhatian
perusahaan. Hal itu ditunjukkan untuk membangun pondasi awal
dalam mewujudkan cita-cita pelaksanaan green construction.
Uraian kegiatannya adalah sbb:
• Fogging di lingkungan sekitar proyek
• Siaga banjir
• Pembinaan lingkungan baik sarana maupun prasarana
89. Penerapan CSR Perseroan di bidang lingkungan
mengacu pada AFC (Astra Friendly Company) yang
merupakan kriteria implementasi CSR. AFC adalah
suatu sistem yang dapat mengakomodir perusahaan
dalam pelaksanaan CSR dan memberikan kontribusi
bidang sosial kepada stakeholder.
90.
91. ACSET telah memposisikan dirinya sebagai
kontraktor untuk berbagai proyek bangunan
gedung berkualitas premium. Hal ini dibuktikan
dengan berbagai rekam jejak perusahaan untuk
pengerjaan proyek-proyek prestisius.
ACSET memiliki kemampuan dalam
menjalin kerjasama dengan mitra-mitra lokal
dan internasional ternama untuk menghasilkan
proyek yang berkualitas, aman, dan tepat waktu.
92. • Untuk mengembangkan bisnisnya, perusahaan
harus melakukan research terkait kondisi
pasar di negara yang ingin dituju untuk
ekspansi bisnis. Dalam kasus ini, kami ingin
mengambil contoh negara Malaysia sebagai
lokasi untuk ekspansi bisnis ACSET
• Populasi: 29.72 juta penduduk
• GDP Per Kapita: 10,538.06 USD
• GDP: 313.2 billion USD
93. Seperti yang dapat dilihat mengenai tingkat GDP
Malaysia yang cukup tinggi, hal tersebut berarti
bahwa peluang untuk ACSET melakukan
ekspansi bisnis di Malaysia memiliki cukup baik.
Melihat ACSET berkonsentrasi pada proyek
bangunan gedung berkualitas premium dan
pengerjaan proyek-proyek prestisius.
94. Hampir 20 tahun yang lalu, pasar properti di
Malaysia turun drastis dikarenakan krisis
keuangan Asia. Harga rumah hanya dikontrak
sebesar 8 – 9,5 persen. Oleh karena itu,
pemerintah memperketat aturan dan kebijakan
yang dapat membantu pasar properti untuk
pulih kembali. Kemudian, sejak tahun 2006 dan
seterusnya, pasar perumahan kembali ke titik
awal dengan pertumbuhan yang pesat.
95. Berdasarkan UNCTAD (United Nations Conference on Trade
and Development), Malaysia menduduki peringkat 5
terbesar negara penerima FDI (Foreign Direct Investment)
inflow di Asia Timur dan Asia Tenggara. Malaysia juga
termasuk kedalam 15 negara yang paling disenangi oleh
perusahaan multinasional di tahun 2014-2016. Setelah
mencapai record cukup baik di tahun 2013, FDI inflow
mencapai 35.1 milyar RM di tahun 2014. Keuntungan dari
hal tersebut yaitu dirasakan hampir di seluruh sektor
seperti manufaktur, finance & insurance, mining &
distribution, serta sektor properti.
96. • Peraturan pemerintah secara aktif disusun untuk
mendorong investasi properti asing melalui sejumlah
insentif pajak dan relaksasi (keringanan) hukum dan
kebijakan yang mengatur pembelian real estate oleh
orang asing.
• Dilihat dari kultur sosial di negara yang memiliki
beberapa persamaan dengan Indonesia, ACSET
seharusnya tidak akan banyak menghadapi kesulitan
dalam melakukan ekspansi dan menawarkan
produknya di Malaysia.
97. • Sebuah market research menunjukkan bahwa di
tahun 2014, real estate di Malaysia menunjukkan
lebih banyak trend demografi yang positif, dengan
kenaikan pendapatan produktif serta level FDI.
Research tsb juga menyatakan bahwa rencana
pemerintah untuk menaikkan populasi Kuala Lumpur
menjadi 10 juta (yang pada saat ini berkisar 6 juta) di
tahun 2020 yang mana hal tsb akan berdampak pada
permintaan properti yang lebih besar.
98. Permintaan untuk perumahan dipengaruhi
harga sewa apartemen, contoh harga sewa
apartemen sebesar RM 200 per bulan. Hal
tersebut memungkinkan seseorang untuk
cenderung berkeinginan tinggal di apartemen
dibandingkan bertempat tinggal di rumah
pribadi, dan masalah preferensi lainnya
termasuk alasan psikologis tertentu.
99. Country Rank & Key Success Factor
Berdasarkan World Competitiveness Yearbook (WCY)
2014, Malaysia menduduki peringkat ke 12 dari 60 negara
seperti UK, Australia, New Zealand, Finlandia, Jepang, dan
Korea Selatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
untuk melakukan ekspansi bisnis di Malaysia akan
membutuhkan standarisasi yang tinggi terkait key success
factor khususnya di industri properti, seperti:
• Standard of quality and design (Memfokuskan pada
kualitas material dan konstruksi)
• Price (Standar yang terus membaik dikombinasikan
dengan harga yang cukup affordable untuk real estate
di malaysia)
100. Cont.
• Government (Sangat aktif dalam mendorong
orang asing untuk membeli properti di Malaysia)
• Economy (Berdasarkan Index of Economic
Freedom tahun 2015, Malaysia memiliki score
sebesar 70.8 yang mengindikasi akan peluang
yang baik untuk berinvestasi)
101. Specific Internal Competitiveness
Assessment
• Sistem manajemen di Malaysia setidaknya memiliki kemiripan
dengan sistem manajemen di Indonesia karena budaya dan
geografi yang hampir serupa.
• ACSET memiliki internal control system dan lembaga audit
untuk mendapatkan suatu pandangan yang menyeluruh
terhadap aktivitas operasional, keuangan, penyesuaian
hukum, regulasi, dan kebijakan keuangan secara umum.
• ACSET memiliki budaya perusahaan yaitu ACSET Basic
Mentality (ABM) yang terdiri atas 5 nilai pokok; fokus pada
pelanggan, fokus pada PDCA (Plan-Do-Check-Action), fokus
pada fakta dan data, fokus pada teamwork, dan fokus pada
excellence.
102. Strategi yang efektif menurut kami adalah
melakukan kerjasama/partnership karena tidak
memerlukan banyak biaya dibanding melakukan
akuisisi. Contohnya dengan perusahaan IOI
Properties yang merupakan 2nd Best Property
Developer Company di Malaysia. Cara tersebut
merupakan alternatif yang baik untuk
melakukan ekspansi bisnis secara global.
103. • Laporan Tahunan PT ACSET Indonusa Tbk. Tahun 2015 dan
2014
• Prospektus PT ACSET Indonusa Tbk. Tahun 2013
• http://ekbis.sindonews.com/read/978734/32/acset-indonusa-
dapat-pinjaman-rp300-miliar-1426743011
• http://www.unitedtractors.com/id/news/ut-resmi-
mengakuisisi-pt-acset-indonusa-tbk
• http://economy.okezone.com/read/2013/09/07/22/862173/c
eo-acset-kami-fokus-garap-high-middle-class