Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penulis menjelaskan bahwa aktivitas menulis telah menjadi bagian penting dalam hidupnya, dan bahwa menulis dapat membantu mengembangkan pemikiran seseorang serta memberikan manfaat bagi orang lain. Penulis juga menyatakan keyakinannya bahwa menulis adalah jalan hidup yang menarik dan bermanfaat.
Buku ini memberikan panduan bagaimana menulis sebuah novel dalam masa 30 hari. Ia menjelaskan langkah awal seperti pemilihan tema, latar, watak dan plot. Buku ini juga membincangkan perancangan dan pelaksanaan penulisan novel termasuk teknik KJ Method untuk menyelesaikan novel dalam masa 30 hari.
Realisasi iman dalam kehidupan sosial membahas tiga hal:
1. Cinta sesama Muslim merupakan bagian dari iman
2. Muslim tidak boleh mengganggu orang lain
3. Iman direalisasikan dalam menghadapi tamu, tetangga, dan berbicara
Dr. aidh_al-qarni_-_la_tahzan_(jangan_bersedih_-_indonesia)_bag_00Acep Mubarok
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang buku "La Tahzan, Jangan Bersedih" karya Aidh al-Qarni. Buku ini membahas tentang bagaimana menghadapi kesedihan dan kegelisahan dalam kehidupan sehari-hari dengan optimisme dan ketenangan, serta menikmati hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dan keriangan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penulis menjelaskan bahwa aktivitas menulis telah menjadi bagian penting dalam hidupnya, dan bahwa menulis dapat membantu mengembangkan pemikiran seseorang serta memberikan manfaat bagi orang lain. Penulis juga menyatakan keyakinannya bahwa menulis adalah jalan hidup yang menarik dan bermanfaat.
Buku ini memberikan panduan bagaimana menulis sebuah novel dalam masa 30 hari. Ia menjelaskan langkah awal seperti pemilihan tema, latar, watak dan plot. Buku ini juga membincangkan perancangan dan pelaksanaan penulisan novel termasuk teknik KJ Method untuk menyelesaikan novel dalam masa 30 hari.
Realisasi iman dalam kehidupan sosial membahas tiga hal:
1. Cinta sesama Muslim merupakan bagian dari iman
2. Muslim tidak boleh mengganggu orang lain
3. Iman direalisasikan dalam menghadapi tamu, tetangga, dan berbicara
Dr. aidh_al-qarni_-_la_tahzan_(jangan_bersedih_-_indonesia)_bag_00Acep Mubarok
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang buku "La Tahzan, Jangan Bersedih" karya Aidh al-Qarni. Buku ini membahas tentang bagaimana menghadapi kesedihan dan kegelisahan dalam kehidupan sehari-hari dengan optimisme dan ketenangan, serta menikmati hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dan keriangan.
Buku ini memberikan tiga petunjuk utama untuk menghadapi masalah dan kesedihan dalam hidup:
1. Jangan bersedih dan pasrah, tetapi terus berusaha dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan membantu mereka yang berusaha.
2. Alihkan perhatian dari masalah dengan mengingat nikmat Allah dan beribadah.
3. Terima takdir Allah dengan lapang dada karena semua yang terjadi telah ditakdirkan-Nya.
Buku ini memberikan tiga petunjuk utama untuk menghadapi masalah dan kesedihan dalam hidup:
1. Jangan bersedih dan pasrah, tetapi terus berusaha dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan membantu mereka yang berusaha.
2. Terima takdir Allah dengan lapang dada dan bersyukur atas cobaan, karena di balik setiap cobaan pasti ada hikmah dan kebaikan.
3. Fokus pada masa kini dan lakukan keba
Ebook ringkasan kitab hadist shahih imam bukhariAri Khozin
Ringkasan Kitab Hadist Shahih Imam Bukhari adalah kumpulan hadist-hadist yang dihimpun dan diklasifikasikan oleh Imam Bukhari ke dalam 33 bab yang mencakup berbagai topik ibadah dan akidah Islam. Kumpulan hadist ini dianggap sebagai karya hadist paling otoritatif dan shahih.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesungguhan dalam meraih kesuksesan. Man jadda wajada yang berarti "barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil" menggambarkan bahwa tanpa usaha yang sungguh-sungguh, kita tidak akan pernah meraih apa yang diinginkan. Dokumen ini juga menyatakan bahwa nasib seseorang ditentukan oleh usaha sendiri, bukan oleh faktor l
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwAzka Napsiyana
Dokumen tersebut membahas tentang ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu Allah mengutus Nabi beserta al-Qur'an untuk menyelesaikan perselisihan dan menyatukan umat, ikatan persaudaraan Islam berdasarkan aqidah dan taat kepada Allah, serta pentingnya saling menasehati, mencintai, dan menolong sesama Muslim.
Buku ini memberikan ringkasan informasi tentang katalog terbitan Perpustakaan Nasional RI. Terdapat informasi mengenai judul buku, penulis, penerjemah, penerbit, tahun terbit, ISBN, kategori, dan ringkasan isi buku berjudul "La Tahzan" yang ditulis oleh Aidh al-Qarni.
Buku ini membahas tentang konsep hawa dan nafs dalam diri manusia, serta hubungannya dengan akal dan perilaku manusia. Hawa adalah sumber fitnah dan kesesatan yang berasal dari keinginan tercela dalam diri manusia. Untuk menjauhinya, diperlukan usaha memerangi hawa (mujahadah) dan menentangnya (mukhalafah) agar agama dan akhlak tetap terjaga. Pengenalan diri yang mendalam diperlukan untuk me
Aidh al qarni--_la_tahzan_(jangan_bersedih_-_indonesia)_bag_00-05Phitiw Chikidaw
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang buku "La Tahzan, Jangan Bersedih" karya Aidh al-Qarni. Buku ini membahas tentang bagaimana menghadapi kesedihan dan kegelisahan dalam kehidupan sehari-hari dengan optimisme dan ketenangan, serta menikmati hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dan keriangan.
Buku ini memberikan tiga petunjuk utama untuk menghadapi masalah dan kesedihan dalam hidup:
1. Jangan bersedih dan pasrah, tetapi terus berusaha dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan membantu mereka yang berusaha.
2. Alihkan perhatian dari masalah dengan mengingat nikmat Allah dan beribadah.
3. Terima takdir Allah dengan lapang dada karena semua yang terjadi telah ditakdirkan-Nya.
Buku ini memberikan tiga petunjuk utama untuk menghadapi masalah dan kesedihan dalam hidup:
1. Jangan bersedih dan pasrah, tetapi terus berusaha dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan membantu mereka yang berusaha.
2. Terima takdir Allah dengan lapang dada dan bersyukur atas cobaan, karena di balik setiap cobaan pasti ada hikmah dan kebaikan.
3. Fokus pada masa kini dan lakukan keba
Ebook ringkasan kitab hadist shahih imam bukhariAri Khozin
Ringkasan Kitab Hadist Shahih Imam Bukhari adalah kumpulan hadist-hadist yang dihimpun dan diklasifikasikan oleh Imam Bukhari ke dalam 33 bab yang mencakup berbagai topik ibadah dan akidah Islam. Kumpulan hadist ini dianggap sebagai karya hadist paling otoritatif dan shahih.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesungguhan dalam meraih kesuksesan. Man jadda wajada yang berarti "barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil" menggambarkan bahwa tanpa usaha yang sungguh-sungguh, kita tidak akan pernah meraih apa yang diinginkan. Dokumen ini juga menyatakan bahwa nasib seseorang ditentukan oleh usaha sendiri, bukan oleh faktor l
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwAzka Napsiyana
Dokumen tersebut membahas tentang ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu Allah mengutus Nabi beserta al-Qur'an untuk menyelesaikan perselisihan dan menyatukan umat, ikatan persaudaraan Islam berdasarkan aqidah dan taat kepada Allah, serta pentingnya saling menasehati, mencintai, dan menolong sesama Muslim.
Buku ini memberikan ringkasan informasi tentang katalog terbitan Perpustakaan Nasional RI. Terdapat informasi mengenai judul buku, penulis, penerjemah, penerbit, tahun terbit, ISBN, kategori, dan ringkasan isi buku berjudul "La Tahzan" yang ditulis oleh Aidh al-Qarni.
Buku ini membahas tentang konsep hawa dan nafs dalam diri manusia, serta hubungannya dengan akal dan perilaku manusia. Hawa adalah sumber fitnah dan kesesatan yang berasal dari keinginan tercela dalam diri manusia. Untuk menjauhinya, diperlukan usaha memerangi hawa (mujahadah) dan menentangnya (mukhalafah) agar agama dan akhlak tetap terjaga. Pengenalan diri yang mendalam diperlukan untuk me
Aidh al qarni--_la_tahzan_(jangan_bersedih_-_indonesia)_bag_00-05Phitiw Chikidaw
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang buku "La Tahzan, Jangan Bersedih" karya Aidh al-Qarni. Buku ini membahas tentang bagaimana menghadapi kesedihan dan kegelisahan dalam kehidupan sehari-hari dengan optimisme dan ketenangan, serta menikmati hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dan keriangan.
La tahzan - Jangan Bersedih
Jangan bersedih, karena kesedihan hanya akan membuatmu lemah dalam beribadah, membuatmu malas untuk berjihad, membuatmu putus harapan, menggiringmu untuk berburuk sangka, dan menenggelamkanmu ke dalam pesimisme. Jangan bersedih, sebab rasa sedih dan gundah adalah akar penyakit jiwa, sumber penyakit syaraf, penghancur jiwa, dan penebar keraguan dan kebingungan. Jangan bersedih, karena ada al-Qur'an, ada doa, ada shalat, ada sedekah, ada perbuatan baik, dan ada amalan yang memberikan manfaat. Jangan bersedih, dan jangan pernah menyerah kepada kesedihan dengan tidak melakukan aktivitas. Shalatlah ... bertasbihlah ... bacalah ... menulislah ... bekerjalah ... terimalah tamu ... bersilaturrahmilah ... dan merenunglah. Allah berfirman, {Dan, Rabb-mu berfirman: "Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu."}
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang buku "La Tahzan, Jangan Bersedih" karya Aidh al-Qarni. Buku ini membahas tentang bagaimana menghadapi kesedihan dan kegelisahan dalam kehidupan sehari-hari dengan optimisme dan ketenangan, serta menikmati hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dan keriangan.
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang buku "La Tahzan, Jangan Bersedih" karya Aidh al-Qarni. Buku ini membahas tentang bagaimana menghadapi kesedihan dan kegelisahan dalam kehidupan sehari-hari dengan optimisme dan ketenangan, serta menikmati hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dan keriangan.
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang buku "La Tahzan, Jangan Bersedih" karya Aidh al-Qarni. Buku ini membahas tentang bagaimana menghadapi kesedihan dan kegelisahan dalam kehidupan sehari-hari dengan optimisme dan ketenangan, serta menikmati hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dan keriangan.
Teks tersebut memberikan nasihat dan resep untuk menjadi penulis yang baik, antara lain dengan mulai menulis sekarang, menulis apa yang dirasakan dan dipercaya, serta tidak perlu khawatir akan hasil tulisan pertama.
Ebook ini membahas perjalanan spiritual dalam shalat melalui penjelasan mengenai peristiwa Isra' Mi'raj sebagai awal turunnya perintah shalat, proses wudhu, persiapan menuju shalat, dan tahapan dalam pelaksanaan shalat mulai dari niat, gerakan, hingga salam. Tulisan ini diharapkan dapat menginspirasi pembaca untuk menapaki perjalanan ruhani ketika melaksanakan ibadah shalat.
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
1. Istighfar merupakan kunci utama untuk mendapatkan berkah dan kemudahan dalam kehidupan, termasuk rezeki yang melimpah. Teladan Nabi Muhammad SAW dan sahabat mencontohkan pentingnya istighfar.
2. Banyak manusia mengumpulkan harta dengan cara yang tidak benar tanpa istighfar dan mengundang murka Allah. Istighfar yang tulus dapat menyelesaikan masalah dan membuka jalan baru untuk rezeki.
3
Dokumen tersebut membahas etika dalam berdoa menurut pandangan Islam. Beberapa etika utama dalam berdoa antara lain memilih waktu-waktu mulia untuk berdoa seperti malam Jumat, bulan Ramadhan, dan sepertiga malam terakhir, tidak meninggikan suara, merendahkan hati dengan penuh khusyuk dan harap, mengawali doa dengan dzikir dan shalawat, serta berdoa dengan optimisme bahwa doa akan dikab
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan dalam mendidik anak generasi milenial di Indonesia yang mengakibatkan kecelakaan beruntun.
2. Orang tua kini terlalu fokus pada materi dan gaya hidup mewah tanpa memberikan fondasi hidup yang baik kepada anak-anak.
3. Anak-anak perlu dilatih keterampilan hidup seperti self-control, fleksib
Muhsin Hariyanto adalah dosen tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mubaligh kampung yang aktif mengajar, berdakwah, dan menulis di berbagai media. Ia menyelesaikan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai lembaga pendidikan Islam. Saat ini ia juga menyelesaikan program doktoral dengan fokus Politik Islam.
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
Teks memberikan nasihat untuk berbahagia dengan cara membuang energi negatif melalui zakat dan sedekah, serta menabung energi positif melalui amal saleh seperti yang disarankan dalam beberapa ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut mendorong umat Islam untuk memberikan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan.
Teks ini membahas pentingnya menjadi diri sendiri tanpa topeng kepalsuan dan menyarankan untuk tampil sebagai diri sejati dengan kejujuran dan kerendahhatian. Sang penulis mengingatkan bahwa berpura-pura menjadi orang luar biasa akan menyebabkan tersiksa karena harus terus berbohong dan menyembunyikan diri sebenarnya.
1. Man Jadda Wajada
Oleh: Muhsin Hariyanto
Berkali-kali ketika penulis masih menjadi santri di Madrasah
Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta mendengar ucapan kalimat ini dan
mengucapkannya. Tetapi, waktu itu penulis belum bisa menangkap
sepenuhnya ‘spirit’ (ruh/semangat) yang terkandung di dalamnya. Baru
setelah penulis bergumul dengan realitas dakwah yang cukup menantang,
kalimat itu terasa sangat indah dan memberikan motivasi kuat untuk
melakukan sesuatu yang terbaik, apa pun risiko yang yang harus penulis
hadapi. Apalagi setelah beberapa kali menyaksikan film “Sang Pencerah”,
nyali penulis semakin kuat untuk ‘berani’ melangkah, dengan kata hati:
“hanya orang yang bersungguh-sungguhlah yang pada akhirnya mendapat
yang terbaik”.
Setahun yang lalu, sahabat karib saya mengirimkan sebuah buku
yang berjudul “Membumikan Al-Quran Jilid 2”. Sebuah buku kumpulan
tulisan ‘Guru Penulis’, Prof.Dr.HM. Quraish Shihab, M.A., yang tentu saja
penulis sambut dengan suka-cita. Dan segera penulis sampaikan ucapan
terima kasih, karena kiriman buku inilah yang kemudian memicu diri
penulis untuk segera menulis beberapa buah tulisan, sebagai ‘kado’ untuk
sahabat saya. Ucapan salah seorang sahabat saya – Mas Dr, Haedar Nashir,
M.Si – yang sempat terlontar beberapa kali bagi diri penulis pun semakin
menjadikan diri penulis semakin bersemangat untuk menulis. “Segera
selesaikan disertasinya”, katanya! Itulah ‘ucapan yang paling indah dan
berkesan’ yang sampai saat ini masih penulis ingat. Cuma, sayangnya,
hingga saat itu apa yang dipesankan Mas Haedar itu belum benar-benar
terwujud. Padahal ‘etos-kemajuan’ yang telah dipertunjukkan olehnya
seharusnya menjadi pemicu diri penulis untuk segera berbuat dan
menyelesaikan pekerjaan penting itu!
Berkaitan dengan pesan penting para sahabat penulis itu, malam
Jumat (kurang lebih jam 23.00 WIB), ketika penulis membaca sebuah ayat al-
Quran (QS al-‘Ankabût, 29: 69): “walladzîna jâhadû fînâ lanahdiyannahum
subulanâ, wa innallâha lama’al muhsinîn (Dan orang-orang yang berjihad untuk
1
2. [mencari keridhaan] Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-
jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat
baik), penulis segera tersadar dan berkata dalam hati: “Saatnya kumulai, dan
sekali kumulai tak boleh ada kata berhenti!” Itulah komitmen penulis untuk
segera berkarya dan dan tak bolah ada ‘kata’ putus asa!
Berkali-kali penulis ingat kata Mas Haedar dan beberapa sahabat
sejati penulis, yang penulis maknai sebagai rangkaian kata motivasi bahwa
bagi seorang mujahid yang tengah berjuang menuju ridha ilahi, tiada tempat
baginya untuk berhenti berkarya. Sekali memilih untuk menjadi seorang
muslim, di saat itu pulalah kita berserah diri kepadaNya (Allah) untuk
berbuat sesuatu yang terbaik. ‘Jalan lempang (ash-shirâth al-mustaqîm)’ telah
disediakan oleh Allah bagi siapa pun yang telah membangun komitmen
untuk beislam (berserah diri) kepadaNya. Dan jalan itulah satu-satu jalan
yang pantas dan harus dilalui, bila kita tak mau menjadi hamba Allah yang
dimurkai olehNya dan tersesat dari jalann yang diridhai olehNya. Bahkan
dalam shalat istikharah pun penulis yakin bahwa “Allahlah sebaik-baik
pemilih keputusan, Dan ketika kita sudah berazam, segala keputusan ada di
tanganNya. Selanjutnya yang kita perlukan hanyalah: “kerja keras dengan
sikap sabar dan tawakal”. Hanya saja, pemahaman kita terhadap konsep
sabar dan tawakal perlu kita selaraskan dengan konteks di mana dan kapan
kita bekerja.
Kerja -- seperti apapun dalam kehidupan di muka bumi -- harus
dilihat dan dijalankan dalam suatu keseimbangan. Nabi s.a.w. selalu
menekankan arti penting pentingnya proporsionalitas. Layak diperhatikan
bagaimana seseorang seharusnya berproses dan menuai hasil yang
diperolehnya, semuanya kembali kepada seberapa besar usaha kita untuk
memperoleh hasil itu. Allah telah meletakkan di dalam prinsip-prinsip
penciptaanNya, bahwa bekerja dan berusaha merupakan ‘daya’ rahasia
kemajuan, dan bahkan alam pun telah mengajarkan kepada diri kita bahwa
segala yang ada selalu didapatkan melalui sunnatullah, proses yang telah
dirancang oleh Allah.
Dikisahkan bahwa pada suatu hari Rasulullah s.a.w.. berjumpa
dengan Sa’ad bin Mu’adz al-Anshari. Ketika itu beliau melihat tangan Sa’ad
melepuh, kulitnya ‘gosong’ kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari.
Melihat kondisi Sa’ad itu, baliau pun bertanya: “Kenapa tanganmu? Hai
2
3. Sa’ad!”. Sa’ad pun menjawab: “Wahai Rasullullah, tanganku seperti ini
karena aku mengolah tanah dengan cangkul iini untuk mencari nafkah
keluarga yang menjadi tanggunganku”. Seketika itu – mendengar jawaban
Sa’ad -- beliau pun menggapai tangan Sa’ad dan menciumnya, seraya
berkata, “Inilah tangan yang tidak akan pernah tersentuh api neraka”.
Apa pesan moral sabda Rasulullah s.a.w. itu? Terkait dengan
pengalaman penulis, sebagaimana terurai dalam rangkaian kalimat di atas,
penulis yakin untuk mengatakan: “Sebaik apa pun kualitas ‘cangkul’ (baca:
potensi) yang kita miliki, tak akan pernah memberi manfaat apa-apa ketika
tak kita gunakan secara proporsional. Dan itulah sikap syukur yang ‘benar’.
Dan berkaitan dengan konsep sabar dan tawakal yang menjadi tawaran al-
Quran dan as-Sunnah, yang kita perlukan adalah “kemauan” dan (juga)
“kemampuan” untuk menggunakan ‘cangkul’ yang kita miliki dengan
dengan ‘etos-kemajuan’ yang ada dalam hati sanubari kita. “Kita
(selamanya) tak boleh diam dan membiarkan potensi kita untuk bermanja-
manja dengan kemalasan dan kedunguan kita. Saatnya kita gunakan
seluruh potensi kita dengan kerja keras, cerdas dan ikhlas untuk
mewujudkan cita-cita kita, termasuk – di dalamnya -- membangun
peradaban utama: “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr”.
Dan sekali lagi yang perlu kita ingat, bahwa tak ada tempat bagi
‘sang pemalas”. “Man jadda wajada”. Hanya ‘pekerja keras, cerdas dan
ikhlas’-lah yang akan menuai hasil yang terbaik.
Penulis adalah Dosen Tetap FAI-UMY dan Dosen Luar Biasa STIKES
'Aisyiyah Yogyakarta
3