Makassar, 20 November 2012



Uji Mikrobiologis

MAKANAN KALENG
MAKANAN KALENG
Makanan kaleng adalah makanan yang mengalami
    pengawetan melalui pengawetan dengan suhu
tinggi atau dengan penyimpanan secara anaerobik
                        di dalam wadah tertutup.

  Pengalengan adalah proses menyimpan dalam
wadah yang ditutup rapat sehingga udara, zat lain
     dan organisme perusak tidak dapat masuk.

 Dengan demikian makanan yang disimpan dalam
         kaleng tersebut tidak mengalami proses
                                  pembusukan.
KERUSAKAN PANGAN


• Bahan pangan disebut busuk atau rusak jika
  sifat-sifatnya telah berubah sehingga tidak
  dapat diterima lagi sebagai makanan.

• Kerusakan pangan dapat disebabkan oleh
  berbagai faktor.

• Kerusakan bersifat subjektif.
KERUSAKAN Makanan Kaleng


• Kerusakan fisik

• Kerusakan kimia

• Kerusakan mikrobiologi
Flipper, yaitu kaleng terlihat normal, tapi bila salah satu
Penampakan Kaleng karena

                           tutupnya ditekan dengan jari, tutup yang lainnya akan
                           mengembung.
Kerusakan Mikrobiologi


                           Springer, yaitu bila salah satu tutup terlihat normal (tidak
                           kembung) sedang bagian lainnya kembung. Bila bagian yang
                           kembung ini ditekan , bagian ini akan masuk ke dalam
                           sedangkan tutup lainnya akan menjadi kembung.


                           Softwell (kembung lunak), yaitu kedua tutup kaleng kembung
                           tapi tidak keras, dan masih dapat di tekan dengan ibu jari.


                           Hard well (kembung keras), yaitu kedua tutup kaleng kembung
                           dan keras sehingga tidak dapat di tekan dengan ibu jari.
Persyaratan Uji Mikrobiologi
IDENTIFIKASI Kerusakan Pangan


Uji organoleptik dengan melihat tanda-tanda kerusakan seperti perubahan
tekstur atau kekenyalan, kekentalan, warna bau, pembentukkan lendir, dan
lain-lain.

Uji fisik untuk melihat perubahan-perubahan fisik yang terjadi karena
kerusakan oleh mikroba maupun oleh reaksi kimia, misalnya perubahan pH,
kekentalan, tekstur, indeks refraktif, dan lain-lain.

Uji kimia untuk menganalisa senyawa-senyawa kimia sebagai hasil
pemecahan komponen pangan oleh mikroba atau hasil dari reaksi kimia.

Uji mikrobiologis, yang dapat dilakukan dengan metode hitungan cawan,
MPN, dan mikroskopis.
Persyaratan Uji Mikrobiologi
uji     Uji bakteri proteolitik
         sampel diinokulasikan sebanyak 1 ml
         ke dalam cawan petri yang sudah
         berisi medium Skim Milk Agar (10 ml),
         indikasi adanya bakteri proteolitik
MIKRO    ditandai dengan terbentuknya areal
         bening di sekitar bakteri.
BIO
LOGIS
uji     Uji bakteri anaerobik
         sampel diinokulasikan sebanyak 1 ml
         ke dalam cawan petri yang sudah
         berisi medium Thioglycollate (15 ml),
         setelah itu bagian atasnya dilapisi
MIKRO    Nutrien Agar (10 ml) untuk menjaga
         kondisi anaerobik. Indikasi adanya
BIO      bakteri anaerobik ditandai dengan
         timbulnya kekeruhan tanpa atau

LOGIS    dengan pembentukan gas,
         pembentukan gas ditandai dengan
         terangkatnya lapisan Nutrien Agar ke
         atas.
uji     Uji bakteri Coliform
         sampel diinokulasikan sebanyak 1 ml
         ke dalam tabung reaksi yang sudah
         berisi tabung durham dan medium
         Laktosa Broth (10 ml). Indikasi adanya
MIKRO    bakteri coliform ditandai dengan
         terbentuknya gas dan asam yang
BIO      berarti hasilnya positif, gas dapat
         dilihat dalam tabung durham berupa

LOGIS    gelembung udara dan asam dilihat
         dari kekeruhan.
uji     Uji ALT
         • Lakukan pengenceran 10-1, 10-2, 10-
           3, dan 10-4 dengan air steril atau

           NaCl 0,9%.
         • Ambil hasil pengenceran dengan
MIKRO      menggunakan pipet tetes
           kemudian inokulasi ke medium NA.
BIO      • Inkubasi selama 2 hari pada suhu
           37°C.
LOGIS
Ada Pertanyaan.??
TERIMA KASIH
Makanan Kaleng
Makanan Kaleng

Makanan Kaleng

  • 1.
    Makassar, 20 November2012 Uji Mikrobiologis MAKANAN KALENG
  • 2.
    MAKANAN KALENG Makanan kalengadalah makanan yang mengalami pengawetan melalui pengawetan dengan suhu tinggi atau dengan penyimpanan secara anaerobik di dalam wadah tertutup. Pengalengan adalah proses menyimpan dalam wadah yang ditutup rapat sehingga udara, zat lain dan organisme perusak tidak dapat masuk. Dengan demikian makanan yang disimpan dalam kaleng tersebut tidak mengalami proses pembusukan.
  • 3.
    KERUSAKAN PANGAN • Bahanpangan disebut busuk atau rusak jika sifat-sifatnya telah berubah sehingga tidak dapat diterima lagi sebagai makanan. • Kerusakan pangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. • Kerusakan bersifat subjektif.
  • 4.
    KERUSAKAN Makanan Kaleng •Kerusakan fisik • Kerusakan kimia • Kerusakan mikrobiologi
  • 5.
    Flipper, yaitu kalengterlihat normal, tapi bila salah satu Penampakan Kaleng karena tutupnya ditekan dengan jari, tutup yang lainnya akan mengembung. Kerusakan Mikrobiologi Springer, yaitu bila salah satu tutup terlihat normal (tidak kembung) sedang bagian lainnya kembung. Bila bagian yang kembung ini ditekan , bagian ini akan masuk ke dalam sedangkan tutup lainnya akan menjadi kembung. Softwell (kembung lunak), yaitu kedua tutup kaleng kembung tapi tidak keras, dan masih dapat di tekan dengan ibu jari. Hard well (kembung keras), yaitu kedua tutup kaleng kembung dan keras sehingga tidak dapat di tekan dengan ibu jari.
  • 6.
  • 7.
    IDENTIFIKASI Kerusakan Pangan Ujiorganoleptik dengan melihat tanda-tanda kerusakan seperti perubahan tekstur atau kekenyalan, kekentalan, warna bau, pembentukkan lendir, dan lain-lain. Uji fisik untuk melihat perubahan-perubahan fisik yang terjadi karena kerusakan oleh mikroba maupun oleh reaksi kimia, misalnya perubahan pH, kekentalan, tekstur, indeks refraktif, dan lain-lain. Uji kimia untuk menganalisa senyawa-senyawa kimia sebagai hasil pemecahan komponen pangan oleh mikroba atau hasil dari reaksi kimia. Uji mikrobiologis, yang dapat dilakukan dengan metode hitungan cawan, MPN, dan mikroskopis.
  • 8.
  • 9.
    uji Uji bakteri proteolitik sampel diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri yang sudah berisi medium Skim Milk Agar (10 ml), indikasi adanya bakteri proteolitik MIKRO ditandai dengan terbentuknya areal bening di sekitar bakteri. BIO LOGIS
  • 10.
    uji Uji bakteri anaerobik sampel diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri yang sudah berisi medium Thioglycollate (15 ml), setelah itu bagian atasnya dilapisi MIKRO Nutrien Agar (10 ml) untuk menjaga kondisi anaerobik. Indikasi adanya BIO bakteri anaerobik ditandai dengan timbulnya kekeruhan tanpa atau LOGIS dengan pembentukan gas, pembentukan gas ditandai dengan terangkatnya lapisan Nutrien Agar ke atas.
  • 11.
    uji Uji bakteri Coliform sampel diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham dan medium Laktosa Broth (10 ml). Indikasi adanya MIKRO bakteri coliform ditandai dengan terbentuknya gas dan asam yang BIO berarti hasilnya positif, gas dapat dilihat dalam tabung durham berupa LOGIS gelembung udara dan asam dilihat dari kekeruhan.
  • 12.
    uji Uji ALT • Lakukan pengenceran 10-1, 10-2, 10- 3, dan 10-4 dengan air steril atau NaCl 0,9%. • Ambil hasil pengenceran dengan MIKRO menggunakan pipet tetes kemudian inokulasi ke medium NA. BIO • Inkubasi selama 2 hari pada suhu 37°C. LOGIS
  • 13.

Editor's Notes

  • #2 This presentation demonstrates the new capabilities of PowerPoint and it is best viewed in Slide Show. These slides are designed to give you great ideas for the presentations you’ll create in PowerPoint 2010!For more sample templates, click the File tab, and then on the New tab, click Sample Templates.