Makalah ini membahas tentang majas atau gaya bahasa. Terdapat beberapa poin pembahasan utama yaitu pengertian majas, pengelompokan majas ke dalam jenis-jenis majas seperti majas perbandingan, pertentangan, pertautan, perulangan, sindiran, dan penegasan. Setiap jenis majas juga dijelaskan contoh-contohnya.
Pengertian, Unsur, Karakter, dan Ciri-Ciri Hikayat DOCXKRISNAKRISNA20
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seorang lengkap dengan keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama.
Daftar Isi :
- Pengertian Hikayat
- Unsur Hikayat
- Karakter Hikayat
- Cara Meringkas Hikayat
- Ketentuan membuat sinopsis Hikayat
- Ciri-ciri Hikayat
- Fungsi Hikayat
- Nilai-nilai dalam Hikayat
- Kebahasaan Hikayat
- Perbandingan Hikayat dengan Cerpen
- Langkah-langkah mengubah Hikayat menjadi Cerpen
Dapatakan opini, pengalaman pribadi,blogging, berbagai informasi menarik , lifestyle dan banyak tips and triks dengan mengunjungi https://halohalonewbie.blogspot.com
Pengertian, Unsur, Karakter, dan Ciri-Ciri Hikayat DOCXKRISNAKRISNA20
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seorang lengkap dengan keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama.
Daftar Isi :
- Pengertian Hikayat
- Unsur Hikayat
- Karakter Hikayat
- Cara Meringkas Hikayat
- Ketentuan membuat sinopsis Hikayat
- Ciri-ciri Hikayat
- Fungsi Hikayat
- Nilai-nilai dalam Hikayat
- Kebahasaan Hikayat
- Perbandingan Hikayat dengan Cerpen
- Langkah-langkah mengubah Hikayat menjadi Cerpen
Dapatakan opini, pengalaman pribadi,blogging, berbagai informasi menarik , lifestyle dan banyak tips and triks dengan mengunjungi https://halohalonewbie.blogspot.com
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
Makalah tugas tik amel
1. MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas TIK E-learning yang diampuh oleh:
Muhamad Ginanjar Ganeswara, S.Kom, M.Pd
Disusun oleh :
Amelia Novianti S 037117030
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2018
2. i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah,
dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Kajian Bahasa
dalam judul ”MAJAS”, Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak terlepas dari itu semua, kami menyadari itu sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan Bahasa ataupun aspek lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada kami bersedia diberi saran ataupun kritik.
Dengan begitu penyusun berharap agar makalah ini bermanfaat dan besar keinginan kami
agar makalah ini menjadi inspirasi bagi pembaca .
BOGOR, NOVEMBER’18
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A. Definisi Majas................................................................................................ 3
B. Jenis-Jenis Majas ........................................................................................... 4
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 12
A. Kesimpulan................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 14
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Majas sering dianggap sebagai sinonim dari gaya bahasa, namun sebenarnya majas
termasuk dalam gaya bahasa. Dalam tulisan ini pengertian gaya bahasa adalah cara
menggunakan bahasa dalam konteks tertentu, oleh orang tertentu, untuk tujuan tertentu.
Sebenarnya, apakah fungsi penggunaan gaya bahasa? Pertama-tama, bila dilihat dari
fungsi bahasa, penggunaan gaya bahasa termasuk ke dalam fungsi puitik yaitu
menjadikan pesanlebih berbobot. Pemakaian gaya bahasa yang tepat (sesuai dengan waktu dan
penerima yang menjadisasaran) dapat menarik perhatian penerima. Sebaliknya, bila
penggunaannya tidak tepat, maka penggunaan gaya bahasa akan sia-sia belaka, bahkan
mengganggu pembaca. Misalnya apabila dalam novel remaja masa kini terdapat banyak gaya
bahasa dari masa sebelum kemerdekaan, maka pesan tidak sampai dan novel remaja itu tidak
akan disukai pembacanya.Pemakaian gaya bahasa juga dapat menghidupkan apa yang
dikemukakan dalam teks, karena gaya bahasa dapat mengemukakan gagasan yang penuh
makna dengan singkat.
Pemakaian majas baik dalam pendidikan atau yang lainnya diharapkan dapat
membantu dalam tulisan. Apalagi bagi para pendidik, penulis. Baik novel ataupun penulis
puisi. Majas dapat dijadikan sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis dengan pilihan kata, frase, klausa, dan
kalimatnya.1
1 Frase,klausa.
5. 2
Berkenaan dengan hal tersebut bagi peningkatan profesionalisme dan karier pendidik,
perlu disusun sebuah makalah yang mampu menjadi wahana para pendidik untuk
memperoleh wawasan, pengetahuan, dan konsep keilmuan berkenaan tentang majas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.Apa yang dimaksud dengan majas?
2.Apa saja pengelompokan majas?
3.Apa saja macam-macam di dalam kelompok-kelompok majas?
4.Bagaimana contoh-contoh kalimat majas?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini di susun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Pengertian Majas/Gaya Bahasa
2. Pengelompokan Majas/Gaya Bahasa
3. Macam-macam majas dalam pengelompokan-pengelompokan majas
4. Contoh-contoh kalimat majas
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Majas/ Gaya Bahasa
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam
tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis
sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran danperasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Majas
adalah cara menampilkan diri dalam bahasa.[2]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan
kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu,
keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.[3]Dengan kata lain, gaya bahasa atau
majas adalah cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau
lisan. Kekhasan dari gaya bahasa ini terletak pada pemilihan kata-katanya yang tidak secara
langsung menyatakan makna yang sebenarnya. Sedangkan menurut Prof.Dr.H.G.Tarigan
bahwa majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang
memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis.
Unsur kebahasaan antara lain: pilihan kata, frase, klausa, dan kalimat.Menurut Goris Keraf,
sebuah majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu: kejujuran,sopan santun, dan
menarik.
7. 4
B. Jenis-Jenis Majas
1. Majas Perbandingan
No Nama Majas keterangan
A.P Personifikasi Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat
manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat
seperti manusia/benda hidup.
Contoh : Baru tiga km berjalan mobilnya sudah batuk-batuk.
B. Depersonifikasi Majas yang menampilkan manusia sebagai binatang, benda-benda alam,
atau
benda lainnya.
Contoh: Hari, tokoh partai X tidak disukai karena ia
sering menjadi bunglon
C. Metafora Majas ini semacam analogi yang membandingkan dua hal secara
langsung.
Contoh :
8. 5
- Raja siang telah pergi ke peraduannya.
- Dewi malam telah keluar dari balik awan.
D. Simile Perbandingan dua hal yang sengaja dianggap sama. Perbandingan itu
secara eksplisit dijelaskan oleh pemakaian kata seperti, sebagai, ibarat,
umpama, bak, laksana.
Contoh: Wajah ibu dan anak itu bagaikan pinang dibelah dua.
E. Alegori . Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh.
Perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh.
Contoh: Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera hidup keluargamu
sebab lautan kehidupan ini penuh badai, topan yang ganas, batu karang,
dan gelombang yang setiap saat dapat menghancurkan. Oleh karena itu,
nahkoda dan para awaknya harus selalu seia sekata dan satu tujuan agar
dapat mencapai pantai bahagia dengan selamat.
9. 6
2. Majas Pertentangan
a. Hiperbola
Majas yang memperlihatkan sesuatu yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukurannya, atau
sifatnya.
Contoh: Tiga tahun telah berlalu sejak meninggalnya kekasihku, namun tak sedetik pun
wajahnya hilang dari ingatanku.
b. Litotes
Majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan
kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
Contoh: Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudra luas.
c. Antitesis
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan kata yang berlawanan
arti.
Contoh: Gadis yang secantik si Ida dipersunting oleh si Dedi yang jelek itu.
d. Paradoks
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu solah-olah bertentangan, padahal maksud
sesungguhnya tidak.
Contoh: Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai.
e. Okupasi
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan. Namun bantahan tersebut
kemudian diberi penjelasan/diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh: Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokok tak dapat menghentikan
kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untung banyak.
f. Kontradiksi Internimis
Majas yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sudah dikatakan
sebelumnya.
10. 7
Contoh: Semua murid di kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut jambore.
3. Majas Pertautan
a. Metonimia
Gaya bahasa yang menggunakan nama barang/merk dagang sebagai pengganti barang itu
sendiri.
Contoh: Kemarin ia memakai Xenia
b. Sinekdoke
Dapat dibedakan atas:
1. Pars Pro Toto
Majas sinekdoke yang melukiskan sebagian tetapi yang dimaksud seluruhnya.
Contoh : Dia mempunyai lima ekor kuda.
2. Totem Pro Parte
Majas sinekdoke yang melukiskan keseluruhan tetapi yang dimaksud sebagian.
Contoh : Kaum wanita memperingati hari Kartini.
c. Eufinisme (ungkapan pelembut)
Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang
lebih pantas atau dianggap halus.
Contoh: Para tuna karya perlu perhatian yang serius dari pemerintah
d. Alusi
Gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh yang telah
umum dikenal/diketahui orang.
Contoh: Tugu ini mengenangkan kita kembali ke peristiwa Bandung Selatan.
e. Elipsis
Gaya bahasa yang di dalamnya terdapat penanggalan atau penghilangan salah satu atau
beberapa unsur penting dari suatu konstruksi sintaksis.
Contoh: Dia dan istrinya ke Jakarta minggu lalu.
11. 8
f. Autonomasia
Majas perbandingan dengan menyebutkan nama lain terhadap seseorang berdasarkan ciri
atau sifat menonjol yang dimilikinnya.
Contoh: Si pincang itu ternyata adalah seorang pengusaha kuliner
12. 9
4. Majas Perulangan
a. Repetisi
Merupakan majas yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata
berkali-kali, yang biasanya digunakan dalam pidato.
Contoh: Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung rakyat, kita
junjungdia sebagai pembebas kita.
b. Pararelisme
Majas seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi. Pararelisme dibagi menjadi:
1. Anafora
Jika kata yang diulang terletak di awal baris.
Contoh:
Kalaulah diam malam yang kelam
Kalaulah tenang sawang dan lapang
Kalaulah lelap orang di lawang
2. Epifora
Jika kata yang diulang terletak diakhir baris.
Contoh:
Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau kehendaki, aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang
3. Simploke
Jika kata yang diulang terletak di awal dan akhir baris.
Contoh :
Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku
Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku
4. Mesodiplosis
Jika kata yang diulang terletak di tengah baris.
Contoh:
Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa
13. 10
Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat
5. Epanalepsis
Jika kata pertama diulang pada akhir.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
c. Kiasmus
Gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus merupakan inversi atau pembalikan
susunan antara dua kata dalam satu kalimat.
Contoh: Yang kaya merasa dirinya miskin, sedang yang miskin mengaku dirinya kaya.
d. Aliterasi
Sejenis majas yang memanfaatkan purwakanti atau pemakaian kata-kata yang permulaannya
sama bunyinya.
Contoh:
- Dara damba daku
- Datang dari danau
e. Antanaklasis
Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh: Saya selalu membawa buah tangan kepada buah hati saya.
5. Majas Sindiran
a. Ironi
Majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir.
Contoh:
- O... kamu baru bangun, baru pukul sepuluh pagi.
- Bersihnya kamar ini, puntung rokok dimana-mana.
b. Sinisme
Majas sindiran yang agak kasar dibandingkan dengan majas ironi.
Contoh: Dengan sifatmu yang malas berusaha semoga kamu mendapatkan pekerjaan yang
bagus.
c. Sarkasme
Majas sindiran yang paling kasar dibandingkan majas ironi dan sinisme.
14. 11
Contoh: Otakmu itu memang sudah bukan otak manusia lagi. Otakmu itu sudah menjadi otak
udang.
6. Majas Penegasan
a. Pleonasme
Majas yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti
kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.
Contoh: Salju sudah mulai turun ke bawah.
b. Klimaks
Majas yang menyatakan beberapa hal berturt-turut dengan menggunakan urutan kata-kata
yang semakin lama semakin memuncak pengertiannya.
Contoh: Semua usia dari anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua memenuhi arena pasar
malam itu.
c. Antiklimaks
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut
dengan menggunakan urutan kata-kata yang semakin lama semakin menurun pengertiannya.
Contoh: Jangankan seribu, seratus, serupiah pun tak ada.
d. Retoris
Majas penegasan dengan menggunakan kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui.
Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali?
15. 12
BAB III
KESIMPULAN
Majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas untuk memperoleh
efek-efek tertentu. Majas dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Majas perbandingan yang terdiri dari personifikasi, depersonifikasi, metafora, simile,
alegori.
2. Majas pertentangan yang terdiri dari hiperbola,litotes, antitesis, paradoks, okupasi,
kontradiksi internimis
3. Majas pertautan yang terdiri dari metonimia, sinekdoke, eufinisme, alusi, elipsis,
autonomasia; majas perulangan yang terdiri dari repetisi, pararelisme, kiasmus,
aliterasi, antanaklasis; majas sindiran yang terdiri dari ironi, sinisme, sarkasme.
4. Majas penegasan yang terdiri dari pleonasme, klimaks, antiklimaks, retoris.
16. 13
DAFTAR PUSTAKA
Gorys, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Primagama, Tentor. 2007. Panduan Belajar Kelas IX SMP. Yogyakarta:Primagama.
Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Kosakata. 1989. Bandung:Angkasa Bandung.
http://bagawanabiyasa.wordpress.com/2010/10/24/majas-atau-gaya-bahasa/
http://endonesa.wordpress.com/lentera-sastra/majas/