SlideShare a Scribd company logo
BAB I

                                 PENDAHULUAN

I.   LATAR BELAKANG

     Setiap individu, masyarakat, kelompok, bangsa dan negara mencita-citakan
     kemakmuran, ketentraman, rasa aman, sentosa dan bahagia. Untuk mewujudkan itu
     semua harus melalui proses atau harus mengerjakan beberapa faktor yang dapat
     membawa kesana dan biasanya ukuran yang dipakai suatu negara atau bangsa adalah
     pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, maka tak heran banyak negara yang
     mendengungkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
     Dalam hal ini banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan
     kesejahteraan masyarakat terutama dari faktor ekonomi.


     Dari faktor sumber daya alam, bangsa kita merupakan bangsa yang kaya raya, namun
     penduduknya banyak yang menderita. Hal ini disebabkan beberapa faktor baik dari
     individu ataupun dari pemerintah itu sendiri. Sebagai contoh permasalahan yang
     dihadapi mulai dari ketidakadilan dalam memutuskan kebijakan hingga ketimpangan
     dalam distribusi pendapatan. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat menengah
     kebawah yang hidup dibawa garis kemiskinan, tak pelak kebijakan hanya untuk
     menguntungksn kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.


     Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat ada beberapa syarat yang harus
     dilaksanakan dalam upaya meningkatkan ekonomi antara lain kerja keras, syarat ini
     mutlak tidak bisa di ganggu gugat, dalam pepatah arab dikatakan “Man Jadda Wa
     Jada”,   barangsiapa bersungguh-sungguh maka dapatlah ia. Untuk memperoleh
     sesuatu baik itu nilai yang bagus, pekerjaan dan lain-lain kita harus bekerja keras ,no
     gains without paints. Syarat yang kedua, penggunaan sumber daya yang efisien
     maksudnya, mengolah sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk kepentingan
     publik bukan golongan ataupun          kelompok. Yang perlu diperhatikan adalah
     pengalokasian sumber daya dan distribusi pendapatan agar kesejahteraan tercapai.
     Syarat yang ketiga, kehendak bersama, disini yang berperan adalah pemerintah atau
     instansi tertentu yang mana akan mengatur, memutuskan           kebijakan baik fiskal


                                                                                   Page | 1
maupun moneter dan syarat yang selanjutnya, tidak menyalahgunakan waktu, hal ini
      penting tanpa manajemen waktu yang baik maka akan berdampak negatif terhadap
      segala kegiatan terutama dalam meningkatkan perekonomian dalam hal ini berkaitan
      dengan time value of money dan syarat yang tidak bisa ditinggalkan faktor Ilahi, tanpa
      Allah SWT kita tidak ada apa-apanya maka dengan kerja keras perlu do’a dan
      dibarengi dengan tawakkal yang mana tujuannya aman sentosa dan bahagia.




II.   RUMUSAN MASALAH

      Berbagai macam persoalan yang dialami oleh suatu bangsa dan negara dalam
      meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, khususnya negara yang
      sedang berkembang baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
      Untuk mencapai itu semua ada beberapa syarat yang harus dilaksanakan karena ini
      akan membawa kearah yang dicita-citakan yaitu aman, sentosa, adil dan makmur.




                                                                                   Page | 2
BAB II

                                  PEMBAHASAN


I.   KERJA KERAS

     Kerja keras itu adalah bekerja dengan waktu yang cukup lama dan menggunakan
     energi sebesar mungkin. Agar kita bisa memberikan energi yang besar dalam bekerja,
     artinya kita harus fokus pada pekerjaan kita dan untuk bisa bekerja keras kita harus
     memiliki motivasi tinggi.


     Kerja cerdas itu adalah bagaimana kita bekerja sebaik mungkin dengan hasil yang
     lebih besar untuk usaha yang sama. Atau hasil yang sama dengan usaha yang lebih
     sedikit. Bagaimana caranya? Banyak sekali, kuncinya ialah dengan menggunakan apa
     yang disebut daya ungkit.


     Contoh pesawat sederhana yang menggunakan daya ungkit adalah dongkrak mobil.
     Kita tidak akan kuat untuk mengangkat dan menahan mobil dengan tenaga tangan
     kita, tetapi dengan bantuan dongkrak, kita menjadi mampu mengangkat dan menahan
     mobil kita tanpa energi yang lebih besar.


     Dalam pandangan Islam, bekerja merupakan suatu tugas yang mulia, yang akan
     membawa diri seseorang pada posisi terhormat, bernilai, baik di mata Allah SWT
     maupun di mata kaumnya. Oleh sebab itulah, Islam menegaskan bahwa bekerja
     merupakan sebuah kewajiban yang setingkat dengan Ibadah. Orang yang bekerja akan
     mendapat pahala sebagaimana orang beribadah. Lantaran manusia yang mau bekerja
     dan berusaha keras untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya, akan dengan
     sendirinya hidup tentram dan damai dalam masyarakat . Sedangkan dalam pandangan
     Allah SWT, seorang pekerja keras (di jalan yang diridhai Allah tentu lebih utama
     ketimbang orang yang hanya melakukan ibadah (berdo’a saja misalnya), tanpa mau
     bekerja dan berusaha, sehingga hidupnya melarat penuh kemiskinan.




                                                                                Page | 3
Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa
   mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan
   kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah SAW amat prihatin terhadap para pemalas
   Jika kita bekerja dengan maksud untuk menghindarkan diri dari pengangguran
   misalnya, maka pekerjaan itu baik dan halal. Namun jika tujuan kita bekerja hanya
   untuk mencari harta serta memperkaya diri sendiri, maka pekerjaan yang kita lakukan
   itu merupakan pekerjaan hina dan haram, sehingga wajib dijauhi.


   Dalam hadits riwayat Bukhari “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari susah dan
   sedih, lemah dan malas, takut dan kikir, serta tertekan hutang dan penindasan orang
   lain”. (HR. Bukhari)


   Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional
   atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia
   serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)


   Hadits yang disebutkan di atas bermakna memotivasi, memberi dorongan dan
   semangat kepada kaum Muslimin untuk giat bekerja dalam memenuhi kebutuhan
   hidup diri dan keluarganya, agar tidak menjadi hina lantaran membebani orang lain
   dengan menjadi parasit.

          
   
   
            
      
   Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan
   padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat Makan dari buahnya, dan dari apa
   yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur? (
   QS. Yaasin : 34-35 )

            
   
    
                               

                                                                             Page | 4
Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan
      menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang
      baik.(QS Al-Kahfi : 30 )

      Menyimak ayat di atas, bahwa setiap Muslim sesungguhnya dituntut untuk bekerja
      keras, dan disarankan untuk menjelajahi bumi Allah yang maha luas ini, dalam usaha
      memenuhi kebutuhan hidupnya, mencari rejeki, menambah pengalaman dan ilmu
      pengetahuan agar dapat rnencapai kemuliaan hidup baik di dunia maupun di akhirat
      kelak.


II.   AMAN SENTOSA

      Sabda Rasulullah (    )/aman:"Maknanya adalah tidak takut dari musuh."
      Menurut kamus besar bahasa Indonesia,sentosa berarti bebas dari segala kesukaran
      dan bencana; aman dan tenteram; sejahtera: dengan penghasilan yang cukup dan
      lingkungan yang aman, ia hidup dengan -- bersama keluarganya di kampung;


      Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang paling besar
      yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam. Dan tidak akan
      merasakan kenikmatan hidup, orang yang kehilangan nikmat aman ini. Seperti orang-
      orang yang hidup di suatu Negara yang kehilangan rasa aman di dalamnya Atau
      seperti orang-orang yang yang hidup di tengah-tengah peperangan yang merusak harta
      benda dan menghilangkan nyawa .

   
  
       
            
          
   
           
    
     
         
                   


                                                                                 Page | 5
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
  mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan
  mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
  sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
  yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
  mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap
  menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan
  Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang
  yang fasik. ( QS An Nuur : 55)

          
    
   
                     
   orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
  kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah
  orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS Al An’am :82 )

  Sebab turun Surah Al An'aam 82

  Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Ubaidullah bin Zahrin dari Bakr bin
  Sawwadah yang telah mengatakan, bahwa ada seseorang lelaki dari kalangan musuh
  yang telah melakukan penyerangan terhadap orang-orang muslim, lalu ia sempat
  membunuh seorang dari mereka. Kemudian ia melakukan penyerangan lagi kepada
  mereka dan sempat membunuh seseorang lagi dari kalangan mereka. Dan ia
  melakukan penyerangan lagi kemudian sempat membunuh seseorang di antara
  mereka. Setelah itu ia bertanya, "Apakah Islam bermanfaat bagi diriku sesudah
  kesemuanya itu?" Rasulullah saw. menjawab, "Ya." Lalu lelaki itu menghardik
  kudanya terus langsung menyerang teman-temannya, hingga ia dapat membunuh satu
  orang, kemudian seorang lagi, akhirnya ia sendiri terbunuh (gugur). Bakr bin
  Sawwadah melanjutkan perkataannya, "Para sahabat berpendapat, bahwa ayat ini
  diturunkan berkenaan dengan kisah lelaki itu, yaitu firman-Nya, 'Orang-orang yang
  beriman dan tidak mencampur iman mereka dengan kelaliman (syirik)...'" (Q.S. Al-
  An'am 82).



                                                                           Page | 6
Dalam konteks pembangunan perekonomian Indonesia,kita menyadari bahwa
       sekarang Indonesia berada dalam keadaan yang tidak seimbang atau dalam keadaan
       krisis,maka dari itu keamanan di Indonesia juga sedang mengalami goncangan. Hal
       ini dapat dikatakan jika pembangunan perekonomian melemah,maka aman dan
       sentosa dari negara juga ikut melemah .


       Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan keamanan bagi orang-orang yang beriman,
       apabila mereka merealisasikan tauhid, mengikhlashkan (memurnikan) keimanan, dan
       melakukan amal shalih.


       Jika suatu keadaan perekonomian dalam suatu negara mengalami kemajuan yang
       pesat, maka keadaan tersebut juga akan mempengaruhi keamanan dan kesejahteraan
       negara tersebut. Sebagai buktinya Amerika Serikat sebagai negara adidaya dan adi
       kuasa yang terkenal perekonomiannya yang bagus, maka kesejahteraan penduduknya
       terpenuhi.   Sebaliknya,   Zimbabwe       yang    terkenal   sebagai   negara   yang
       miskin,kesejahteraan penduduknya sangat memprihatinkan.


       Dari penjelasan tersebut,jelaslah bahwa siapa saja yang terkumpul di dalam dirinya
       ketiga hal ini,yaitu kesehatan jasmaninya, keamanan dalam hatinya, kecukupan dalam
       makanannya, dan keselamatan keluarganya          maka pada hari itu seolah-olah dia
       memiliki dunia seluruhnya. Dan sebenarnya pada kebanyakan manusia telah
       terkumpul ketiga hal ini dan bahkan mereka memiliki lebih banyak lagi dibandingkan
       dengan yang disebutkan, namun demikian mereka mengingkarinya dan meremehkan
       apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka dapatkan.


III.   PENGGUNAAN SUMBER DAYA YANG EFISIEN

       Konsep ekonomi Islam berdasarkan Kemaha-kayaan Allah dan Keluasan IlmuNya.
       Allah menyediakan kebutuhan kita secara cukup sampai hari kiamat, tugas kita-lah
       untuk mencari karuniaNya tersebut. Untuk mencari karuniaNya tersebut, kita tidak
       boleh berhenti mencari ilmu dan terus membaca ayat-ayatNya baik yang qauliyah
       maupun yang qauniyah. Keterbatasan ilmu-lah yang membuat para ekonom
       konvensional mengkambing hitamkan kelangkaan dalam menjelaskan fenomena



                                                                                   Page | 7
kenaikan harga-harga. Ilmu seluruh profesor ekonomi ditambah ilmuwan dari seluruh
   bidang - hanya setitik air dilautan bila dibandingkan ilmu Allah.

    
          
          
       
           
   Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat
   Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat
   Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".( QS Al Kahfi :
   109 )

   Adapun realitas yang menyatakan terjadi kelangkaan sumberdaya, hal tersebut
   diakibatkan karena adanya distribusi yang tidak adil dan merata sebagai akibat sistem
   ekonomi yang membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.
   Yang kuat memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi sangat kaya,
   sementara yang lemah tidak memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi
   sangat miskin. Karena itu masalah ekonomi sebenarnya muncul bukan karena
   sumberdaya yang terbatas, tetapi karena keserakahan manusia yang tidak terbatas.
   Kalau masalah distribusi merupakan salah satu permasalahan utama dalam ilmu
   ekonomi, Al-Qur’an telah memerintahkan agar sumber daya tidak hanya dikuasai oleh
   segelintir orang saja, yaitu orang yang kaya dan pemilik modal.

   Allah Swt. berfirman:

    
               
  
       
    
   
            
           
    
       



                                                                               Page | 8
apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta
   benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul,
   kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
   perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di
   antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
   dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.
   Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya. ( QS Al Hasyr : 7)

   Persoalan lain dari munculnya kelangkaan sumberdaya di dunia juga bisa diakibatkan
   oleh ketidakmampuan manusia dalam mengelola asset sumberdaya tersebut. Untuk itu
   Allah Swt. memerintahkan untuk mencari, menggali dan mengembangkan potensi
   sumberdaya yang ada sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-Qur’an (al-Mulk: 15, al-
   Jum’ah: 10).

    
   
            
            
   Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala
   penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah
   kamu ( kembali setelah) dibangkitkan. ( QS Al Mulk : 15 )

            
            
          
          
           
   apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
   karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.( QS Al
   Jumu’ah : 10 )

   Disamping itu, kelangkaan bisa juga terjadi karena ulah dan perbuatan manusia yang
   serakah dalam mengekploitasi sumberdaya serta sikap moral yang rusak dari manusia,
   seperti penimbunan barang, peperangan serta fenomena korupsi, kolusi dan nepotisme
   (KKN). Dalam hal ini Allah Swt. memperingatkan kembali bahwa segala kerusakan



                                                                            Page | 9
(dalam kelangkaan) yang terjadi dibumi bukan karena karunia Allah Swt. yang
      sedikit, namun karena rusaknya perilaku manusia sendiri .

   
   
         
          
                      
      telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
      manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
      mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). ( QS Ar Ruum : 41 )

      Dari semua penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa
      pada dasarnya Allah Swt. telah memberikan karunia sumber daya yang luar biasa
      serta tidak terbatas pada diri manusia, semua yang ada di langit dan di dunia
      diciptakan untuk kepentingan manusia sebagai khalifah yang bisa memimpin,
      mengelola dan memakmurkan alam semesta ini. Sedangkan fenomena kelangkaan
      yang terjadi Selama ini secara ekonomi bukan diakibatkan oleh keterbatasan
      sumberdaya alam, namun lebih disebabkan oleh faktor manusia sendiri yang tidak
      bisa melakukan distrubusi secara adil dan merata, tidak adanya kemampuan dalam
      mengolah sumber daya serta prilaku manusia dalam mengeksploitasi sumber daya
      secara berlebihan dan cenderung merusaknya.

IV.   KEHENDAK BERSAMA

      Kata musyawarah adalah bentuk mashdar dari kata kerja syawara yang dari segi
      jenisnya termasuk kata kerja mufa’alah (perbuatan yang dilakukan timbal balik),
      maka musyawarah haruslah bersifat dialogis, bukan monologis. Semua anggota
      musyawarah bebas mengemukakan pendapatnya. Dengan kebebasan berdialog itulah
      diharapkan dapat diketahui kelemahan pendapat yang dikemukakan, sehingga
      keputusan     yang     dihasilkan     tidak     lagi    mengandung       kelemahan.


      Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna menciptakan
      peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap negara maju yang menginginkan
      keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan bagi rakyatnya, tetap


                                                                                Page | 10
memegang prinsip musyawarah ini. Tidak aneh jika Islam sangat memperhatikan
   dasar musyawarah ini.

      
   
    
  
           
     
      
   Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
   mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
   menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
   ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246].
   kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
   Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (
   QS Ali Imran : 159 )

   [246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti
   urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

   ayat ini juga merupakan petunjuk kepada setiap Muslim, khususnya kepada setiap
   pemimpin, agar bermusyawarah dengan anggota-anggotanya.

   Kebijakan fiskal dalam konvensional

   Kemampuan pemerintah dalam masalah menghasilkan pendapatan untuk menutupi
   kebutuhannya dan kemudian mengalokasikannya, mendistribusikannya agar tercapai
   efisiensi anggaran dan Instrumen yang di gunakan :Pajak, transfer dan anggaran

   Pada sistem ekonomi konvensional tingkat kesejahteraan hidup ini di batasi untuk
   memaksimalkan keuntungan maksimum bagi individu di dunia dan tidak adanya
   sesuatu yang di berikan kepada masyarakat dalam pemenuhan spiritual kebutuhan

   Kebijakan fiskal dalam pandangan islam

   Pendapatan dan anggaran adalah merupakan alat yang efektif dalam mencapai tujuan
   ekonomi dan Instrumen yang di gunakan zakat

   Tingkat kesejahteraan dalam islam itu luas meliputi kehidupan di dunia dan di akhirat

                                                                               Page | 11
Komponen kebijakan fiskal

1. Penerimaan negara

   •   Zakat,

   •   ghanimah(harta bergerak yang bisa di pindah, di dapat dari peperangan
       melawan musuh),

   •   Fai ( harta rampasan yang diperoleh dari musuh tanpa terjadinya pertempuran)

   •   Kharaj ( pajak tanah)

   •   Jizyah ( pembayaran dari non muslim karena tinggal di daerah muslim dan di
       jamin oleh pemerintahannya)

2. Pengeluaran negara

   Menggunakan keuangan tersebut dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan
   meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.Pengeluaran semuanya di tujukan
   untuk kemakmuran masyarakat.


3. Utang negara

   di dalam islam penerimaan seharusnya bebas bunga, pinjaman dari negara lain
   yang menggunakan sistem bunga pada hakikatnya susah untuk di dapatkan oleh
   karenanya suatu negara tertentu mungkin akan mendapatkan dari negara lain yang
   sepaham,


Isu yang dihadapi sekarang berkembangnya lembaga-lembaga pembiayaan yang
bertujuan untuk mengelola dana zakat, infak dan sedekah di Indonesia, terkesan masih
terkotak-kotak dan pengelolaannya hanya menjadi bagian dari sebuah institusi lain,
sehingga sifat charity-nya lebih mengedepan dibandingkan fungsi manfaatnya dalam
jangka panjang.

Sektor Fiskal merupakan salah satu sektor penting dalam pengelolaan negara terutama
yang berkenaan dengan barang dan hukum publik.

Dalam tahap implementasi, perkembangan sistem fiskal konvensional jauh lebih cepat
daripada Islam hal ini diakibatkan oleh :



                                                                          Page | 12
– Tidak semua negara dibelahan dunia ini menerapkan konsep Islam secara
             kaffah .

         – Zakat hampir tidak dijadikan sebagai instrumen penting dalam pendanaan
             negara saat ini

         – Masih diperlukan penyesuaian-penyesuaian         untuk negara-negara yang
             dulunya berpaham kapitalis maupun      komunis untuk mentransfer sistem
             fiskalnya menurut Islam.


V.   TIDAK MENYALAHGUNAKAN WAKTU

     Time Value of Money
     Ekonomi Islam memiliki prinsip yang berasal dari sumber hukum baik al-Qur'an,
     hadits maupun pemikiran cendikiawan muslim.
     Fungsi uang ada dua menurut ekonomi islam yaitu:
     1. sebagai alat pengukur harga
     2. alat pembayaran.
     Fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai tidak diakui karena dianggap sesuatu yang
     mendekati riba. Fungsi uang yang dilarang inilah yang sebenarnya melahirkan teori
     time value of money. Konsekuensi logisnya, Ekonom muslim sendiri tidak sependapat
     dengan konsep ini.


     Isu yang dihadapi, teori keuangan konvensional mendasarkan argumen pembenaran
     adanya bunga (interest) melalui konsep time value of money (nilai waktu dari uang).
     Sedangkan, dalam Ekonomi Islam, validitas konsep ini dibantah dengan adanya
     pelarangan riba dalam Islam. Sebagai gantinya, aktivitas bisnis dalam Ekonomi Islam
     selalu menekankan kepada mekanisme sistem bagi hasil (profit and loss sharing).
     Konsep kemitraan ini dirasa lebih tepat dan sesuai dengan prinsip keadilan yang
     realistis.


     ada dua hal yang menjadi pondasi konsep time value of money, yaitu:

     1. Presence of Inflation


     Dapat dimisalkan: katakanlah tingkat inflasi 10% per tahun. Seseorang dapat membeli

                                                                              Page | 13
10 pisang goreng hari ini dengan membayar Rp.10.000 Namun bila ia membelinya
tahun depan, dengan sejumlah uang yang sama Rp.10.000 ia hanya dapat membeli 9
pisang goreng. Oleh karena itu, ia akan meminta kompensasi untuk hilangnya daya
beli                   uangnya                      akibat                    inflasi.


2. Preference present consumption to future consumption
Diandaikan tingkat inflasi nol, sehingga dengan Rp.10.000 seseorang tetap dapat
membeli 10 pisang goreng hari ini maupun tahun depan. Bagi kebanyakan orang,
mengkonsumsi 10 pisang goreng sekarang lebih disenangi daripada mengkonsumsi 10
pisang goreng tahun depan. Dengan alasan ini, walaupun tingkat inflasi nihil,
Rp.10.000 lebih disukai dan dikonsumsi hari ini. Oleh sebab itu, untuk menunda
konsumsi, ia mensyaratkan kompensasi.


Argumen pertama disanggah karena tidak lengkap kondisinya. Dalam setiap
perekonomian selalu ada keadaan inflasi dan deflasi. Seharusnya keadaan deflasi
menjadi alasan adanya negative time value of money. Katakanlah tingkat deflasi 10%
per tahun. 10 pisang goreng hari ini harganya Rp.10.000 Namun bila ia membelinya
tahun depan dengan uang sama maka dapat 11 pisang goreng. Oleh karena itu, ia akan
memberi kompensasi atas naiknya daya beli uangnya akibat deflasi. Tetapi pada
kenyataannya hal ini tidak berlaku, hanya satu kondisi saja yang diakomodir oleh time
value of money.


Ekonomi Konvensional sebenarnya juga memasukkan unsur ketidakpastian return dan
menyebut kompensasinya sebagai discount rate yang lebih bersifat umum
dibandingkan istilah interest rate. Ketidakpastian return dikonversi menjadi suatu
kepastian melalui premium for uncertainty. Investasi tentu selalu ada kemungkinan
mendapat positif return, negative return, dan no return. Inilah yang menimbulkan
ketidakpastian (uncertainty), tetapi probabilitas negative return dan no return
dipertukarkan dengan sesuatu yang pasti, premium for uncertainty.


Keadaan inilah yang ditolak dalam Ekonomi Islam, yaitu keadaan al- ghunmu bi la
ghurmi (gaining return without responsible for any risk) dan al- kharaj bi la dhaman
(gaining income without responsible for any expense). Sebenarnya keadaan ini juga


                                                                           Page | 14
ditolak oleh teori keuangan yang menjelaskan adanya hubungan searah antara risk dan
      return.

      konsep time value of money adalah qiyas jali atau dia berlandaskan dalil naqli yang
      shahih (lihad lafadz nasaa dalam hadist riwayat Imam Bukhari hadist no. 938 dalam
      kitab mukhatashar shahih Bukhari).
      Secara prinsip, Islam sangat menghargai waktu, hal ini sangat berdasar dan
      seyogyanya diimani oleh setiap muslim. Karenanya ada beberapa ayat dalam al Quran
      al Karim menjadikan waktu sebagai obyek qasm atau sumpah oleh Allah SWT,
      seperti wal ashr (demi masa), wadhuha (demi waktu pagi), wallaili (demi waktu
      malam), wannahaari (demi waktu siang), walfajr (demi waktu fajar) dan yang lainnya.
      Dalam sebuah hadist juga dianjurkan untuk selalu memperhatikan kesempatan
      sebelum datang kesempitan (time utility) dan para ulama juga sangat menekankan
      akan pentingnya waktu.


      Jadi kesimpulannya dalam islam faktor yang menentukan nilai waktu adalah
      bagaimana seseorang memanfaatkan waktu itu. Semakin efektif (tepat guna) dan
      efisien (tepat cara), maka akan semakin tinggi nilai waktunya. Efektif dan efisien akan
      mendatangkan keuntungan di dunia bagi siapa saja yang melaksanakannya. Oleh
      karena itu, siapa pun pelakunya, secara sunnatullah dakan mendapatkan keuntungan
      didunia.


      Lebih dari itu, dalam Islam keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan di dunia
      tetapi juga di akhirat. Oleh karenanya pemanfaatan waktu bukan saja harus efektif dan
      efisien, tapi ia juga harus didasari dengan keimanan. Keimanan inilah yang akan
      mendatangkan keuntungan di akhirat. Sebaliknya, jika keimanan tidak mampu
      mendatangkan keuntungan di dunia, berarti ada faktor-faktor yang belum diamalkan.


VI.   FAKTOR ILAHI

      Teori Invisible Hand

      Teori invisible hands dikenalkan oleh Adam Smith (1723-1790) di dalam
      bukunya The Wealth of Nation(1776).



                                                                                   Page | 15
Menurut teori ini, pasar akan diatur oleh tangan-tangan tidak kelihatan (invisible hands).
   Pandangan tersebut mengatakan bahwa pasar yang baik adalah pasar yang dibentuk
   oleh kompetisi antara penawaran dan permintaan. Dan Negara tidak boleh
   mengintervensi pasar dalam bentuk apapun .


   Atau istilah yang melambangkan bahwa aktifitas ekonomi dalam sistem keuangan
   pasar dikendalikan dan dipelihara oleh keseimbangan kepentingan, tanpa pengaturan
   sebelumnya atau tanpa koordinasi antara pelaku di pasar. Semuanya berjalan begitu
   saja di bawah satu motif yaitu merealisasikan kepentingan (pribadi atau kelompok.).
   Tidak ada motif lain.
   Contoh : Pembuat roti tidak memproduksi roti dengan motif memberi makan orang
   miskin, melainkan untuk kepentingan sendiri. Pembeli roti juga tidak membeli roti
   dengan motif memberi keuntungan kepada pembuatnya, tetapi didasari oleh keinginan
   memenuhi hajatnya.




   Invisible Hand dalam Islam

   Tangan Tersembunyi, dalam islam adalah taqwa atau kesalehan                  yang dapat
   menyelamatkan dari krisis dan bencana. Ia adalah sumber rizqi kita meskipun kita
   tidak mengetahui bagaimana Allah mengatur mekanismenya.

                                    
                                               
   tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). ( QS Ar Rahman : 60 )

    
          
   
     
        
   Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik[325], niscaya ia akan memperoleh
   bahagian (pahala) dari padanya. dan Barangsiapa memberi syafa'at yang



                                                                                  Page | 16
buruk[326], niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. ( QS An Nisaa : 85 )

[325] Syafa'at yang baik Ialah: Setiap sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang
Muslim atau menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan.

[326] Syafa'at yang buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik.



sebagaimana hadits yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang menentukan harga.
Hadits Nabi Saw. sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan
adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut
diriwayatkan sebagai berikut :
“Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu
mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “ya Rasulullah hendaklah
engkau menentukan harga”. Rasulullah SAW. berkata:”Sesungguhnya Allah-lah
yang menentukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki.
Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang
pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta.”

Hadits ini terlihat dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu (lebih 1160 tahun)
mengajarkan konsep invisible hand atau mekanisme pasar dari pada Adam Smith.
Inilah yang mendasari teori ekonomi Islam mengenai harga. Rasulullah mengatakan
bahwa harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang menentukannya.

Namun demikian, ekonomi Islam masih memberikan peluang pada kondisi tertentu
untuk melakukan intervensi harga (price intervention) bila para pedagang melakukan
monopoli dan kecurangan yang menekan dan merugikan konsumen.

Menurut Ibnu taymiyah, penetapan harga diperlukan untuk mencegah pedagang
menjual makanan atau barang dengan harga sesuka hati dan hanya menjual kepada
kelompok tertentu saja.

Isu yang terjadi dengan adanya Ide invisible hands secara langsung mendorong
tuntutan kebebasan berekonomi termasuk diantaranya adalah kebebasan berproduksi
dan revolusi industri di Inggris dimana pihak yang diuntungkan mayoritas kaum
borjuis sedangkan rakyat jelata tidak tersentuh.



                                                                                Page | 17
Kesimpulannya bahwa ketentuan harga itu diserahkan kepada mekanisme pasar yang
alamiah impersonal. Dan harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang
menentukannya .




                                  BAB III

                                PENUTUP

KESIMPULAN

Timbulnya berbagai masalah dalam kehidupan melahirkan berbagai macam cara
untuk mengatasinya terutama permasalahan dalam bidang ekonomi baik dari
pertumbuhan maupun pembangunan ekonomi maka muncullah kiat atau syarat untuk
mengatasi persoalan tersebut yang mana untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
bagus diperlukan kerja keras plus kerja cerdas sebagaimana pepatah arab mengatakan
“Man Jadda Wa Jada” ( Barangsiapa bersungguh-sungguh maka dapatlah ia ) , tak
cukup itu saja perlu penggunaan sumber daya yang efisien dan maksimal terutama
sumber daya alam, mulai dari pengolahan, produksi hingga distribusi harus tepat
sasaran jangan sampai terjadi ketimpangan. Dan yang perlu diperhatikan yaitu


                                                                          Page | 18
manajemen waktu, tanpa manajemen waktu yang baik akan berakibat fatal dalam
jangka panjang khususnya dalam bidang ekonomi dan faktor yang tidak bisa
diabaikan peran pemerintah melalui kebijakannya baik fiskal maupun moneter karena
tanpa pemimpin maka akan kehilangan arah dan muncul permasalahan yang lebih
besar untuk itu peran pemerintah dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ekonomi
jangan sampai menambah bingung rakyat dengan kebijakan-kebijakan yang memihak
golongan tertentu dan faktor yang amat menentukan yaitu faktor Ilahi karena Allah
SWT-lah yang mengatur rezeki makhluk di dunia ini, maka kerja keras harus
dibarengi dengan do’a dan tawakkal yang mana tujuan akhir untuk mencapai hidup
yang aman sentosa, bahagia dan sejahtera.




DAFTAR PUSTAKA

Imamudin Yuliadi, Dr, S.E, M.Si, , Ekonomi Islam, Filosofi, Teori dan Implementasi
edisi revisi,Yogyakarta, LPPI-UMY, 2007

Masyhuri, Teori Ekonomi Dalam Islam, Yogyakarta, Kreasi Kencana, 2005

Muhammad, Drs, M.Ag, Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam,
Salemba Empat, 2002

Internet :
 http://www.islam-qa.com/
http://bagussweet.wordpress.com/2008/09/05/demokrasi-dan-musyawarah-dalam-
islam/

http://www.tazkiaonline.com/artikel.php3?sid=535



                                                                         Page | 19
http://albaitalkuwaiti.wordpress.com.

http://penyegarhati.com/2009/09/bekerja-adalah-ibadah/

http://www.motivasi-islami.com/kerja-keras-atau-kerja-cerdas/

http://ekisopini.blogspot.com/2009/08/kritik-atas-time-value-of-money-dan_27.html

http://dnuxminds.wordpress.com/2009/10/21/absurditas-teori-invisible-hands-etika-
bisnis-adam-smith/

http://www.shariaheconomics.org/index.php/publikasi-tulisan/artikel-dan-opini/110-
teori-invisible-hands-dan-ekonomi-islam

http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihathadits&id=261




                                                                         Page | 20

More Related Content

Similar to Makalah tafsir lebih joss n oce

Uas muhen
Uas muhenUas muhen
Uas muhen
FikriAhmad19
 
regulasi undang-undang bisnis syari'ah
regulasi undang-undang bisnis syari'ahregulasi undang-undang bisnis syari'ah
regulasi undang-undang bisnis syari'ah
Taufik Rahman
 
Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik dalam Pembangunan SosialAmalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
Nurul Farhani Kamarudin
 
Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234suher lambang
 
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
shofiaputri1
 
Modul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskarModul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskar
Wahyu Mulyana
 
Lmcp1552 slide tugasan 3
Lmcp1552 slide tugasan 3Lmcp1552 slide tugasan 3
Lmcp1552 slide tugasan 3
RUQAIYAHRUSDI
 
Menjana jati diri muslim
Menjana jati diri muslimMenjana jati diri muslim
LMCP1552 : Pembangunan Mapan Dalam Islam
LMCP1552 : Pembangunan Mapan Dalam IslamLMCP1552 : Pembangunan Mapan Dalam Islam
LMCP1552 : Pembangunan Mapan Dalam Islam
AsmaAzman2
 
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islamLmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
HUSNAHAZIRAHMOHAMADIDRIS
 
khutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrikhutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrisetya share
 
Modul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lbModul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lb
Wahyu Mulyana
 
Muhammad Amril Nurman Bin Kamarozaman A153034 Tugasan 3 mpi
Muhammad Amril Nurman Bin Kamarozaman A153034 Tugasan 3 mpiMuhammad Amril Nurman Bin Kamarozaman A153034 Tugasan 3 mpi
Muhammad Amril Nurman Bin Kamarozaman A153034 Tugasan 3 mpi
Jackwide
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
Ismail Al Masambi
 
TUGASAN 3 AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
TUGASAN 3 AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIALTUGASAN 3 AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
TUGASAN 3 AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
umijah madzen
 
Makalah aik iv
Makalah aik ivMakalah aik iv
Makalah aik iv
Yunanda NA
 
Makalah Amal sholeh
Makalah Amal sholehMakalah Amal sholeh
Makalah Amal sholehZhul Izhul
 
Amalan Terbaik Dalam Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Kesejahteraan SosialAmalan Terbaik Dalam Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Kesejahteraan Sosial
NUR RASYIDAH BINTI TAHIR
 
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptxPerilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
adityaanks
 

Similar to Makalah tafsir lebih joss n oce (20)

Uas muhen
Uas muhenUas muhen
Uas muhen
 
regulasi undang-undang bisnis syari'ah
regulasi undang-undang bisnis syari'ahregulasi undang-undang bisnis syari'ah
regulasi undang-undang bisnis syari'ah
 
Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik dalam Pembangunan SosialAmalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
 
Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
 
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
Makalah produksi,konsumsi dan distribuis (revisi)
 
Modul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskarModul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskar
 
Lmcp1552 slide tugasan 3
Lmcp1552 slide tugasan 3Lmcp1552 slide tugasan 3
Lmcp1552 slide tugasan 3
 
Menjana jati diri muslim
Menjana jati diri muslimMenjana jati diri muslim
Menjana jati diri muslim
 
LMCP1552 : Pembangunan Mapan Dalam Islam
LMCP1552 : Pembangunan Mapan Dalam IslamLMCP1552 : Pembangunan Mapan Dalam Islam
LMCP1552 : Pembangunan Mapan Dalam Islam
 
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islamLmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp 1552 pembangunan mapan dalam islam
 
khutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrikhutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitri
 
Modul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lbModul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lb
 
Muhammad Amril Nurman Bin Kamarozaman A153034 Tugasan 3 mpi
Muhammad Amril Nurman Bin Kamarozaman A153034 Tugasan 3 mpiMuhammad Amril Nurman Bin Kamarozaman A153034 Tugasan 3 mpi
Muhammad Amril Nurman Bin Kamarozaman A153034 Tugasan 3 mpi
 
Anugerah ilahi rumi
Anugerah ilahi rumiAnugerah ilahi rumi
Anugerah ilahi rumi
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
TUGASAN 3 AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
TUGASAN 3 AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIALTUGASAN 3 AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
TUGASAN 3 AMALAN TERBAIK DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL
 
Makalah aik iv
Makalah aik ivMakalah aik iv
Makalah aik iv
 
Makalah Amal sholeh
Makalah Amal sholehMakalah Amal sholeh
Makalah Amal sholeh
 
Amalan Terbaik Dalam Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Kesejahteraan SosialAmalan Terbaik Dalam Kesejahteraan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Kesejahteraan Sosial
 
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptxPerilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
 

More from Opissen Yudisyus

Uji error correction model (ecm) dengan eviews
Uji error correction model (ecm) dengan eviewsUji error correction model (ecm) dengan eviews
Uji error correction model (ecm) dengan eviews
Opissen Yudisyus
 
Khutbah idul fitri ramadhan mengajarkan komitmen 2017
Khutbah idul fitri ramadhan mengajarkan komitmen 2017Khutbah idul fitri ramadhan mengajarkan komitmen 2017
Khutbah idul fitri ramadhan mengajarkan komitmen 2017
Opissen Yudisyus
 
Khutbah idul fitri ramadhan membentuk kepribadian yang shalih
Khutbah idul fitri  ramadhan membentuk kepribadian yang shalihKhutbah idul fitri  ramadhan membentuk kepribadian yang shalih
Khutbah idul fitri ramadhan membentuk kepribadian yang shalih
Opissen Yudisyus
 
Afta ancaman atau tantangan
Afta ancaman atau tantanganAfta ancaman atau tantangan
Afta ancaman atau tantangan
Opissen Yudisyus
 
Pemikiran ekonomi al ghazali
Pemikiran ekonomi al ghazaliPemikiran ekonomi al ghazali
Pemikiran ekonomi al ghazali
Opissen Yudisyus
 
Uji asumsi klasik dengan data panel
Uji asumsi klasik dengan data panelUji asumsi klasik dengan data panel
Uji asumsi klasik dengan data panel
Opissen Yudisyus
 
Analisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
Analisis Uji asumsi klasik dengan EviewsAnalisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
Analisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
Opissen Yudisyus
 
Tutorial pool data dengan eviews
Tutorial pool data dengan eviewsTutorial pool data dengan eviews
Tutorial pool data dengan eviews
Opissen Yudisyus
 
Regresi data panel dengan eviews
Regresi data panel dengan eviewsRegresi data panel dengan eviews
Regresi data panel dengan eviews
Opissen Yudisyus
 
Human capital ( mutu modal manusia)
Human capital ( mutu modal manusia)Human capital ( mutu modal manusia)
Human capital ( mutu modal manusia)
Opissen Yudisyus
 
keberlanjutan & kelangkaan Sumber daya alam
 keberlanjutan & kelangkaan Sumber daya alam keberlanjutan & kelangkaan Sumber daya alam
keberlanjutan & kelangkaan Sumber daya alam
Opissen Yudisyus
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
Opissen Yudisyus
 
analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)
Opissen Yudisyus
 
Pengertian nilai dan penilaian aset
Pengertian nilai dan penilaian asetPengertian nilai dan penilaian aset
Pengertian nilai dan penilaian aset
Opissen Yudisyus
 
Penetapan harga dan penggunaan faktor produksi
Penetapan harga dan penggunaan faktor produksiPenetapan harga dan penggunaan faktor produksi
Penetapan harga dan penggunaan faktor produksi
Opissen Yudisyus
 
Pasar Oligopoli game theory
Pasar Oligopoli   game theoryPasar Oligopoli   game theory
Pasar Oligopoli game theory
Opissen Yudisyus
 
krisis moneter perspektif moneter islam
krisis moneter perspektif moneter islamkrisis moneter perspektif moneter islam
krisis moneter perspektif moneter islam
Opissen Yudisyus
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Opissen Yudisyus
 
Ketenagakerjaan Indonesia
Ketenagakerjaan IndonesiaKetenagakerjaan Indonesia
Ketenagakerjaan Indonesia
Opissen Yudisyus
 
Instruksi permainan outbound
Instruksi permainan outboundInstruksi permainan outbound
Instruksi permainan outbound
Opissen Yudisyus
 

More from Opissen Yudisyus (20)

Uji error correction model (ecm) dengan eviews
Uji error correction model (ecm) dengan eviewsUji error correction model (ecm) dengan eviews
Uji error correction model (ecm) dengan eviews
 
Khutbah idul fitri ramadhan mengajarkan komitmen 2017
Khutbah idul fitri ramadhan mengajarkan komitmen 2017Khutbah idul fitri ramadhan mengajarkan komitmen 2017
Khutbah idul fitri ramadhan mengajarkan komitmen 2017
 
Khutbah idul fitri ramadhan membentuk kepribadian yang shalih
Khutbah idul fitri  ramadhan membentuk kepribadian yang shalihKhutbah idul fitri  ramadhan membentuk kepribadian yang shalih
Khutbah idul fitri ramadhan membentuk kepribadian yang shalih
 
Afta ancaman atau tantangan
Afta ancaman atau tantanganAfta ancaman atau tantangan
Afta ancaman atau tantangan
 
Pemikiran ekonomi al ghazali
Pemikiran ekonomi al ghazaliPemikiran ekonomi al ghazali
Pemikiran ekonomi al ghazali
 
Uji asumsi klasik dengan data panel
Uji asumsi klasik dengan data panelUji asumsi klasik dengan data panel
Uji asumsi klasik dengan data panel
 
Analisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
Analisis Uji asumsi klasik dengan EviewsAnalisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
Analisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
 
Tutorial pool data dengan eviews
Tutorial pool data dengan eviewsTutorial pool data dengan eviews
Tutorial pool data dengan eviews
 
Regresi data panel dengan eviews
Regresi data panel dengan eviewsRegresi data panel dengan eviews
Regresi data panel dengan eviews
 
Human capital ( mutu modal manusia)
Human capital ( mutu modal manusia)Human capital ( mutu modal manusia)
Human capital ( mutu modal manusia)
 
keberlanjutan & kelangkaan Sumber daya alam
 keberlanjutan & kelangkaan Sumber daya alam keberlanjutan & kelangkaan Sumber daya alam
keberlanjutan & kelangkaan Sumber daya alam
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)analisis bcg ( Boston consulting group)
analisis bcg ( Boston consulting group)
 
Pengertian nilai dan penilaian aset
Pengertian nilai dan penilaian asetPengertian nilai dan penilaian aset
Pengertian nilai dan penilaian aset
 
Penetapan harga dan penggunaan faktor produksi
Penetapan harga dan penggunaan faktor produksiPenetapan harga dan penggunaan faktor produksi
Penetapan harga dan penggunaan faktor produksi
 
Pasar Oligopoli game theory
Pasar Oligopoli   game theoryPasar Oligopoli   game theory
Pasar Oligopoli game theory
 
krisis moneter perspektif moneter islam
krisis moneter perspektif moneter islamkrisis moneter perspektif moneter islam
krisis moneter perspektif moneter islam
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
 
Ketenagakerjaan Indonesia
Ketenagakerjaan IndonesiaKetenagakerjaan Indonesia
Ketenagakerjaan Indonesia
 
Instruksi permainan outbound
Instruksi permainan outboundInstruksi permainan outbound
Instruksi permainan outbound
 

Makalah tafsir lebih joss n oce

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Setiap individu, masyarakat, kelompok, bangsa dan negara mencita-citakan kemakmuran, ketentraman, rasa aman, sentosa dan bahagia. Untuk mewujudkan itu semua harus melalui proses atau harus mengerjakan beberapa faktor yang dapat membawa kesana dan biasanya ukuran yang dipakai suatu negara atau bangsa adalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, maka tak heran banyak negara yang mendengungkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Dalam hal ini banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dari faktor ekonomi. Dari faktor sumber daya alam, bangsa kita merupakan bangsa yang kaya raya, namun penduduknya banyak yang menderita. Hal ini disebabkan beberapa faktor baik dari individu ataupun dari pemerintah itu sendiri. Sebagai contoh permasalahan yang dihadapi mulai dari ketidakadilan dalam memutuskan kebijakan hingga ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah yang hidup dibawa garis kemiskinan, tak pelak kebijakan hanya untuk menguntungksn kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat ada beberapa syarat yang harus dilaksanakan dalam upaya meningkatkan ekonomi antara lain kerja keras, syarat ini mutlak tidak bisa di ganggu gugat, dalam pepatah arab dikatakan “Man Jadda Wa Jada”, barangsiapa bersungguh-sungguh maka dapatlah ia. Untuk memperoleh sesuatu baik itu nilai yang bagus, pekerjaan dan lain-lain kita harus bekerja keras ,no gains without paints. Syarat yang kedua, penggunaan sumber daya yang efisien maksudnya, mengolah sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk kepentingan publik bukan golongan ataupun kelompok. Yang perlu diperhatikan adalah pengalokasian sumber daya dan distribusi pendapatan agar kesejahteraan tercapai. Syarat yang ketiga, kehendak bersama, disini yang berperan adalah pemerintah atau instansi tertentu yang mana akan mengatur, memutuskan kebijakan baik fiskal Page | 1
  • 2. maupun moneter dan syarat yang selanjutnya, tidak menyalahgunakan waktu, hal ini penting tanpa manajemen waktu yang baik maka akan berdampak negatif terhadap segala kegiatan terutama dalam meningkatkan perekonomian dalam hal ini berkaitan dengan time value of money dan syarat yang tidak bisa ditinggalkan faktor Ilahi, tanpa Allah SWT kita tidak ada apa-apanya maka dengan kerja keras perlu do’a dan dibarengi dengan tawakkal yang mana tujuannya aman sentosa dan bahagia. II. RUMUSAN MASALAH Berbagai macam persoalan yang dialami oleh suatu bangsa dan negara dalam meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, khususnya negara yang sedang berkembang baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Untuk mencapai itu semua ada beberapa syarat yang harus dilaksanakan karena ini akan membawa kearah yang dicita-citakan yaitu aman, sentosa, adil dan makmur. Page | 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN I. KERJA KERAS Kerja keras itu adalah bekerja dengan waktu yang cukup lama dan menggunakan energi sebesar mungkin. Agar kita bisa memberikan energi yang besar dalam bekerja, artinya kita harus fokus pada pekerjaan kita dan untuk bisa bekerja keras kita harus memiliki motivasi tinggi. Kerja cerdas itu adalah bagaimana kita bekerja sebaik mungkin dengan hasil yang lebih besar untuk usaha yang sama. Atau hasil yang sama dengan usaha yang lebih sedikit. Bagaimana caranya? Banyak sekali, kuncinya ialah dengan menggunakan apa yang disebut daya ungkit. Contoh pesawat sederhana yang menggunakan daya ungkit adalah dongkrak mobil. Kita tidak akan kuat untuk mengangkat dan menahan mobil dengan tenaga tangan kita, tetapi dengan bantuan dongkrak, kita menjadi mampu mengangkat dan menahan mobil kita tanpa energi yang lebih besar. Dalam pandangan Islam, bekerja merupakan suatu tugas yang mulia, yang akan membawa diri seseorang pada posisi terhormat, bernilai, baik di mata Allah SWT maupun di mata kaumnya. Oleh sebab itulah, Islam menegaskan bahwa bekerja merupakan sebuah kewajiban yang setingkat dengan Ibadah. Orang yang bekerja akan mendapat pahala sebagaimana orang beribadah. Lantaran manusia yang mau bekerja dan berusaha keras untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya, akan dengan sendirinya hidup tentram dan damai dalam masyarakat . Sedangkan dalam pandangan Allah SWT, seorang pekerja keras (di jalan yang diridhai Allah tentu lebih utama ketimbang orang yang hanya melakukan ibadah (berdo’a saja misalnya), tanpa mau bekerja dan berusaha, sehingga hidupnya melarat penuh kemiskinan. Page | 3
  • 4. Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah SAW amat prihatin terhadap para pemalas Jika kita bekerja dengan maksud untuk menghindarkan diri dari pengangguran misalnya, maka pekerjaan itu baik dan halal. Namun jika tujuan kita bekerja hanya untuk mencari harta serta memperkaya diri sendiri, maka pekerjaan yang kita lakukan itu merupakan pekerjaan hina dan haram, sehingga wajib dijauhi. Dalam hadits riwayat Bukhari “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari susah dan sedih, lemah dan malas, takut dan kikir, serta tertekan hutang dan penindasan orang lain”. (HR. Bukhari) Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad) Hadits yang disebutkan di atas bermakna memotivasi, memberi dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin untuk giat bekerja dalam memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya, agar tidak menjadi hina lantaran membebani orang lain dengan menjadi parasit.                      Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat Makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur? ( QS. Yaasin : 34-35 )              Page | 4
  • 5. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.(QS Al-Kahfi : 30 ) Menyimak ayat di atas, bahwa setiap Muslim sesungguhnya dituntut untuk bekerja keras, dan disarankan untuk menjelajahi bumi Allah yang maha luas ini, dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, mencari rejeki, menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan agar dapat rnencapai kemuliaan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. II. AMAN SENTOSA Sabda Rasulullah ( )/aman:"Maknanya adalah tidak takut dari musuh." Menurut kamus besar bahasa Indonesia,sentosa berarti bebas dari segala kesukaran dan bencana; aman dan tenteram; sejahtera: dengan penghasilan yang cukup dan lingkungan yang aman, ia hidup dengan -- bersama keluarganya di kampung; Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam. Dan tidak akan merasakan kenikmatan hidup, orang yang kehilangan nikmat aman ini. Seperti orang- orang yang hidup di suatu Negara yang kehilangan rasa aman di dalamnya Atau seperti orang-orang yang yang hidup di tengah-tengah peperangan yang merusak harta benda dan menghilangkan nyawa .                                          Page | 5
  • 6. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik. ( QS An Nuur : 55)             orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS Al An’am :82 ) Sebab turun Surah Al An'aam 82 Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Ubaidullah bin Zahrin dari Bakr bin Sawwadah yang telah mengatakan, bahwa ada seseorang lelaki dari kalangan musuh yang telah melakukan penyerangan terhadap orang-orang muslim, lalu ia sempat membunuh seorang dari mereka. Kemudian ia melakukan penyerangan lagi kepada mereka dan sempat membunuh seseorang lagi dari kalangan mereka. Dan ia melakukan penyerangan lagi kemudian sempat membunuh seseorang di antara mereka. Setelah itu ia bertanya, "Apakah Islam bermanfaat bagi diriku sesudah kesemuanya itu?" Rasulullah saw. menjawab, "Ya." Lalu lelaki itu menghardik kudanya terus langsung menyerang teman-temannya, hingga ia dapat membunuh satu orang, kemudian seorang lagi, akhirnya ia sendiri terbunuh (gugur). Bakr bin Sawwadah melanjutkan perkataannya, "Para sahabat berpendapat, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan kisah lelaki itu, yaitu firman-Nya, 'Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur iman mereka dengan kelaliman (syirik)...'" (Q.S. Al- An'am 82). Page | 6
  • 7. Dalam konteks pembangunan perekonomian Indonesia,kita menyadari bahwa sekarang Indonesia berada dalam keadaan yang tidak seimbang atau dalam keadaan krisis,maka dari itu keamanan di Indonesia juga sedang mengalami goncangan. Hal ini dapat dikatakan jika pembangunan perekonomian melemah,maka aman dan sentosa dari negara juga ikut melemah . Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan keamanan bagi orang-orang yang beriman, apabila mereka merealisasikan tauhid, mengikhlashkan (memurnikan) keimanan, dan melakukan amal shalih. Jika suatu keadaan perekonomian dalam suatu negara mengalami kemajuan yang pesat, maka keadaan tersebut juga akan mempengaruhi keamanan dan kesejahteraan negara tersebut. Sebagai buktinya Amerika Serikat sebagai negara adidaya dan adi kuasa yang terkenal perekonomiannya yang bagus, maka kesejahteraan penduduknya terpenuhi. Sebaliknya, Zimbabwe yang terkenal sebagai negara yang miskin,kesejahteraan penduduknya sangat memprihatinkan. Dari penjelasan tersebut,jelaslah bahwa siapa saja yang terkumpul di dalam dirinya ketiga hal ini,yaitu kesehatan jasmaninya, keamanan dalam hatinya, kecukupan dalam makanannya, dan keselamatan keluarganya maka pada hari itu seolah-olah dia memiliki dunia seluruhnya. Dan sebenarnya pada kebanyakan manusia telah terkumpul ketiga hal ini dan bahkan mereka memiliki lebih banyak lagi dibandingkan dengan yang disebutkan, namun demikian mereka mengingkarinya dan meremehkan apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka dapatkan. III. PENGGUNAAN SUMBER DAYA YANG EFISIEN Konsep ekonomi Islam berdasarkan Kemaha-kayaan Allah dan Keluasan IlmuNya. Allah menyediakan kebutuhan kita secara cukup sampai hari kiamat, tugas kita-lah untuk mencari karuniaNya tersebut. Untuk mencari karuniaNya tersebut, kita tidak boleh berhenti mencari ilmu dan terus membaca ayat-ayatNya baik yang qauliyah maupun yang qauniyah. Keterbatasan ilmu-lah yang membuat para ekonom konvensional mengkambing hitamkan kelangkaan dalam menjelaskan fenomena Page | 7
  • 8. kenaikan harga-harga. Ilmu seluruh profesor ekonomi ditambah ilmuwan dari seluruh bidang - hanya setitik air dilautan bila dibandingkan ilmu Allah.                    Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".( QS Al Kahfi : 109 ) Adapun realitas yang menyatakan terjadi kelangkaan sumberdaya, hal tersebut diakibatkan karena adanya distribusi yang tidak adil dan merata sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah. Yang kuat memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi sangat kaya, sementara yang lemah tidak memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi sangat miskin. Karena itu masalah ekonomi sebenarnya muncul bukan karena sumberdaya yang terbatas, tetapi karena keserakahan manusia yang tidak terbatas. Kalau masalah distribusi merupakan salah satu permasalahan utama dalam ilmu ekonomi, Al-Qur’an telah memerintahkan agar sumber daya tidak hanya dikuasai oleh segelintir orang saja, yaitu orang yang kaya dan pemilik modal. Allah Swt. berfirman:                                          Page | 8
  • 9. apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya. ( QS Al Hasyr : 7) Persoalan lain dari munculnya kelangkaan sumberdaya di dunia juga bisa diakibatkan oleh ketidakmampuan manusia dalam mengelola asset sumberdaya tersebut. Untuk itu Allah Swt. memerintahkan untuk mencari, menggali dan mengembangkan potensi sumberdaya yang ada sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-Qur’an (al-Mulk: 15, al- Jum’ah: 10).                 Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu ( kembali setelah) dibangkitkan. ( QS Al Mulk : 15 )                 apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.( QS Al Jumu’ah : 10 ) Disamping itu, kelangkaan bisa juga terjadi karena ulah dan perbuatan manusia yang serakah dalam mengekploitasi sumberdaya serta sikap moral yang rusak dari manusia, seperti penimbunan barang, peperangan serta fenomena korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Dalam hal ini Allah Swt. memperingatkan kembali bahwa segala kerusakan Page | 9
  • 10. (dalam kelangkaan) yang terjadi dibumi bukan karena karunia Allah Swt. yang sedikit, namun karena rusaknya perilaku manusia sendiri .                 telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). ( QS Ar Ruum : 41 ) Dari semua penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa pada dasarnya Allah Swt. telah memberikan karunia sumber daya yang luar biasa serta tidak terbatas pada diri manusia, semua yang ada di langit dan di dunia diciptakan untuk kepentingan manusia sebagai khalifah yang bisa memimpin, mengelola dan memakmurkan alam semesta ini. Sedangkan fenomena kelangkaan yang terjadi Selama ini secara ekonomi bukan diakibatkan oleh keterbatasan sumberdaya alam, namun lebih disebabkan oleh faktor manusia sendiri yang tidak bisa melakukan distrubusi secara adil dan merata, tidak adanya kemampuan dalam mengolah sumber daya serta prilaku manusia dalam mengeksploitasi sumber daya secara berlebihan dan cenderung merusaknya. IV. KEHENDAK BERSAMA Kata musyawarah adalah bentuk mashdar dari kata kerja syawara yang dari segi jenisnya termasuk kata kerja mufa’alah (perbuatan yang dilakukan timbal balik), maka musyawarah haruslah bersifat dialogis, bukan monologis. Semua anggota musyawarah bebas mengemukakan pendapatnya. Dengan kebebasan berdialog itulah diharapkan dapat diketahui kelemahan pendapat yang dikemukakan, sehingga keputusan yang dihasilkan tidak lagi mengandung kelemahan. Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna menciptakan peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap negara maju yang menginginkan keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan bagi rakyatnya, tetap Page | 10
  • 11. memegang prinsip musyawarah ini. Tidak aneh jika Islam sangat memperhatikan dasar musyawarah ini.                                  Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ( QS Ali Imran : 159 ) [246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya. ayat ini juga merupakan petunjuk kepada setiap Muslim, khususnya kepada setiap pemimpin, agar bermusyawarah dengan anggota-anggotanya. Kebijakan fiskal dalam konvensional Kemampuan pemerintah dalam masalah menghasilkan pendapatan untuk menutupi kebutuhannya dan kemudian mengalokasikannya, mendistribusikannya agar tercapai efisiensi anggaran dan Instrumen yang di gunakan :Pajak, transfer dan anggaran Pada sistem ekonomi konvensional tingkat kesejahteraan hidup ini di batasi untuk memaksimalkan keuntungan maksimum bagi individu di dunia dan tidak adanya sesuatu yang di berikan kepada masyarakat dalam pemenuhan spiritual kebutuhan Kebijakan fiskal dalam pandangan islam Pendapatan dan anggaran adalah merupakan alat yang efektif dalam mencapai tujuan ekonomi dan Instrumen yang di gunakan zakat Tingkat kesejahteraan dalam islam itu luas meliputi kehidupan di dunia dan di akhirat Page | 11
  • 12. Komponen kebijakan fiskal 1. Penerimaan negara • Zakat, • ghanimah(harta bergerak yang bisa di pindah, di dapat dari peperangan melawan musuh), • Fai ( harta rampasan yang diperoleh dari musuh tanpa terjadinya pertempuran) • Kharaj ( pajak tanah) • Jizyah ( pembayaran dari non muslim karena tinggal di daerah muslim dan di jamin oleh pemerintahannya) 2. Pengeluaran negara Menggunakan keuangan tersebut dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.Pengeluaran semuanya di tujukan untuk kemakmuran masyarakat. 3. Utang negara di dalam islam penerimaan seharusnya bebas bunga, pinjaman dari negara lain yang menggunakan sistem bunga pada hakikatnya susah untuk di dapatkan oleh karenanya suatu negara tertentu mungkin akan mendapatkan dari negara lain yang sepaham, Isu yang dihadapi sekarang berkembangnya lembaga-lembaga pembiayaan yang bertujuan untuk mengelola dana zakat, infak dan sedekah di Indonesia, terkesan masih terkotak-kotak dan pengelolaannya hanya menjadi bagian dari sebuah institusi lain, sehingga sifat charity-nya lebih mengedepan dibandingkan fungsi manfaatnya dalam jangka panjang. Sektor Fiskal merupakan salah satu sektor penting dalam pengelolaan negara terutama yang berkenaan dengan barang dan hukum publik. Dalam tahap implementasi, perkembangan sistem fiskal konvensional jauh lebih cepat daripada Islam hal ini diakibatkan oleh : Page | 12
  • 13. – Tidak semua negara dibelahan dunia ini menerapkan konsep Islam secara kaffah . – Zakat hampir tidak dijadikan sebagai instrumen penting dalam pendanaan negara saat ini – Masih diperlukan penyesuaian-penyesuaian untuk negara-negara yang dulunya berpaham kapitalis maupun komunis untuk mentransfer sistem fiskalnya menurut Islam. V. TIDAK MENYALAHGUNAKAN WAKTU Time Value of Money Ekonomi Islam memiliki prinsip yang berasal dari sumber hukum baik al-Qur'an, hadits maupun pemikiran cendikiawan muslim. Fungsi uang ada dua menurut ekonomi islam yaitu: 1. sebagai alat pengukur harga 2. alat pembayaran. Fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai tidak diakui karena dianggap sesuatu yang mendekati riba. Fungsi uang yang dilarang inilah yang sebenarnya melahirkan teori time value of money. Konsekuensi logisnya, Ekonom muslim sendiri tidak sependapat dengan konsep ini. Isu yang dihadapi, teori keuangan konvensional mendasarkan argumen pembenaran adanya bunga (interest) melalui konsep time value of money (nilai waktu dari uang). Sedangkan, dalam Ekonomi Islam, validitas konsep ini dibantah dengan adanya pelarangan riba dalam Islam. Sebagai gantinya, aktivitas bisnis dalam Ekonomi Islam selalu menekankan kepada mekanisme sistem bagi hasil (profit and loss sharing). Konsep kemitraan ini dirasa lebih tepat dan sesuai dengan prinsip keadilan yang realistis. ada dua hal yang menjadi pondasi konsep time value of money, yaitu: 1. Presence of Inflation Dapat dimisalkan: katakanlah tingkat inflasi 10% per tahun. Seseorang dapat membeli Page | 13
  • 14. 10 pisang goreng hari ini dengan membayar Rp.10.000 Namun bila ia membelinya tahun depan, dengan sejumlah uang yang sama Rp.10.000 ia hanya dapat membeli 9 pisang goreng. Oleh karena itu, ia akan meminta kompensasi untuk hilangnya daya beli uangnya akibat inflasi. 2. Preference present consumption to future consumption Diandaikan tingkat inflasi nol, sehingga dengan Rp.10.000 seseorang tetap dapat membeli 10 pisang goreng hari ini maupun tahun depan. Bagi kebanyakan orang, mengkonsumsi 10 pisang goreng sekarang lebih disenangi daripada mengkonsumsi 10 pisang goreng tahun depan. Dengan alasan ini, walaupun tingkat inflasi nihil, Rp.10.000 lebih disukai dan dikonsumsi hari ini. Oleh sebab itu, untuk menunda konsumsi, ia mensyaratkan kompensasi. Argumen pertama disanggah karena tidak lengkap kondisinya. Dalam setiap perekonomian selalu ada keadaan inflasi dan deflasi. Seharusnya keadaan deflasi menjadi alasan adanya negative time value of money. Katakanlah tingkat deflasi 10% per tahun. 10 pisang goreng hari ini harganya Rp.10.000 Namun bila ia membelinya tahun depan dengan uang sama maka dapat 11 pisang goreng. Oleh karena itu, ia akan memberi kompensasi atas naiknya daya beli uangnya akibat deflasi. Tetapi pada kenyataannya hal ini tidak berlaku, hanya satu kondisi saja yang diakomodir oleh time value of money. Ekonomi Konvensional sebenarnya juga memasukkan unsur ketidakpastian return dan menyebut kompensasinya sebagai discount rate yang lebih bersifat umum dibandingkan istilah interest rate. Ketidakpastian return dikonversi menjadi suatu kepastian melalui premium for uncertainty. Investasi tentu selalu ada kemungkinan mendapat positif return, negative return, dan no return. Inilah yang menimbulkan ketidakpastian (uncertainty), tetapi probabilitas negative return dan no return dipertukarkan dengan sesuatu yang pasti, premium for uncertainty. Keadaan inilah yang ditolak dalam Ekonomi Islam, yaitu keadaan al- ghunmu bi la ghurmi (gaining return without responsible for any risk) dan al- kharaj bi la dhaman (gaining income without responsible for any expense). Sebenarnya keadaan ini juga Page | 14
  • 15. ditolak oleh teori keuangan yang menjelaskan adanya hubungan searah antara risk dan return. konsep time value of money adalah qiyas jali atau dia berlandaskan dalil naqli yang shahih (lihad lafadz nasaa dalam hadist riwayat Imam Bukhari hadist no. 938 dalam kitab mukhatashar shahih Bukhari). Secara prinsip, Islam sangat menghargai waktu, hal ini sangat berdasar dan seyogyanya diimani oleh setiap muslim. Karenanya ada beberapa ayat dalam al Quran al Karim menjadikan waktu sebagai obyek qasm atau sumpah oleh Allah SWT, seperti wal ashr (demi masa), wadhuha (demi waktu pagi), wallaili (demi waktu malam), wannahaari (demi waktu siang), walfajr (demi waktu fajar) dan yang lainnya. Dalam sebuah hadist juga dianjurkan untuk selalu memperhatikan kesempatan sebelum datang kesempitan (time utility) dan para ulama juga sangat menekankan akan pentingnya waktu. Jadi kesimpulannya dalam islam faktor yang menentukan nilai waktu adalah bagaimana seseorang memanfaatkan waktu itu. Semakin efektif (tepat guna) dan efisien (tepat cara), maka akan semakin tinggi nilai waktunya. Efektif dan efisien akan mendatangkan keuntungan di dunia bagi siapa saja yang melaksanakannya. Oleh karena itu, siapa pun pelakunya, secara sunnatullah dakan mendapatkan keuntungan didunia. Lebih dari itu, dalam Islam keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan di dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karenanya pemanfaatan waktu bukan saja harus efektif dan efisien, tapi ia juga harus didasari dengan keimanan. Keimanan inilah yang akan mendatangkan keuntungan di akhirat. Sebaliknya, jika keimanan tidak mampu mendatangkan keuntungan di dunia, berarti ada faktor-faktor yang belum diamalkan. VI. FAKTOR ILAHI Teori Invisible Hand Teori invisible hands dikenalkan oleh Adam Smith (1723-1790) di dalam bukunya The Wealth of Nation(1776). Page | 15
  • 16. Menurut teori ini, pasar akan diatur oleh tangan-tangan tidak kelihatan (invisible hands). Pandangan tersebut mengatakan bahwa pasar yang baik adalah pasar yang dibentuk oleh kompetisi antara penawaran dan permintaan. Dan Negara tidak boleh mengintervensi pasar dalam bentuk apapun . Atau istilah yang melambangkan bahwa aktifitas ekonomi dalam sistem keuangan pasar dikendalikan dan dipelihara oleh keseimbangan kepentingan, tanpa pengaturan sebelumnya atau tanpa koordinasi antara pelaku di pasar. Semuanya berjalan begitu saja di bawah satu motif yaitu merealisasikan kepentingan (pribadi atau kelompok.). Tidak ada motif lain. Contoh : Pembuat roti tidak memproduksi roti dengan motif memberi makan orang miskin, melainkan untuk kepentingan sendiri. Pembeli roti juga tidak membeli roti dengan motif memberi keuntungan kepada pembuatnya, tetapi didasari oleh keinginan memenuhi hajatnya. Invisible Hand dalam Islam Tangan Tersembunyi, dalam islam adalah taqwa atau kesalehan yang dapat menyelamatkan dari krisis dan bencana. Ia adalah sumber rizqi kita meskipun kita tidak mengetahui bagaimana Allah mengatur mekanismenya.       tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). ( QS Ar Rahman : 60 )                          Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik[325], niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan Barangsiapa memberi syafa'at yang Page | 16
  • 17. buruk[326], niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( QS An Nisaa : 85 ) [325] Syafa'at yang baik Ialah: Setiap sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang Muslim atau menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan. [326] Syafa'at yang buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik. sebagaimana hadits yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang menentukan harga. Hadits Nabi Saw. sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut : “Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “ya Rasulullah hendaklah engkau menentukan harga”. Rasulullah SAW. berkata:”Sesungguhnya Allah-lah yang menentukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta.” Hadits ini terlihat dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu (lebih 1160 tahun) mengajarkan konsep invisible hand atau mekanisme pasar dari pada Adam Smith. Inilah yang mendasari teori ekonomi Islam mengenai harga. Rasulullah mengatakan bahwa harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang menentukannya. Namun demikian, ekonomi Islam masih memberikan peluang pada kondisi tertentu untuk melakukan intervensi harga (price intervention) bila para pedagang melakukan monopoli dan kecurangan yang menekan dan merugikan konsumen. Menurut Ibnu taymiyah, penetapan harga diperlukan untuk mencegah pedagang menjual makanan atau barang dengan harga sesuka hati dan hanya menjual kepada kelompok tertentu saja. Isu yang terjadi dengan adanya Ide invisible hands secara langsung mendorong tuntutan kebebasan berekonomi termasuk diantaranya adalah kebebasan berproduksi dan revolusi industri di Inggris dimana pihak yang diuntungkan mayoritas kaum borjuis sedangkan rakyat jelata tidak tersentuh. Page | 17
  • 18. Kesimpulannya bahwa ketentuan harga itu diserahkan kepada mekanisme pasar yang alamiah impersonal. Dan harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang menentukannya . BAB III PENUTUP KESIMPULAN Timbulnya berbagai masalah dalam kehidupan melahirkan berbagai macam cara untuk mengatasinya terutama permasalahan dalam bidang ekonomi baik dari pertumbuhan maupun pembangunan ekonomi maka muncullah kiat atau syarat untuk mengatasi persoalan tersebut yang mana untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang bagus diperlukan kerja keras plus kerja cerdas sebagaimana pepatah arab mengatakan “Man Jadda Wa Jada” ( Barangsiapa bersungguh-sungguh maka dapatlah ia ) , tak cukup itu saja perlu penggunaan sumber daya yang efisien dan maksimal terutama sumber daya alam, mulai dari pengolahan, produksi hingga distribusi harus tepat sasaran jangan sampai terjadi ketimpangan. Dan yang perlu diperhatikan yaitu Page | 18
  • 19. manajemen waktu, tanpa manajemen waktu yang baik akan berakibat fatal dalam jangka panjang khususnya dalam bidang ekonomi dan faktor yang tidak bisa diabaikan peran pemerintah melalui kebijakannya baik fiskal maupun moneter karena tanpa pemimpin maka akan kehilangan arah dan muncul permasalahan yang lebih besar untuk itu peran pemerintah dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ekonomi jangan sampai menambah bingung rakyat dengan kebijakan-kebijakan yang memihak golongan tertentu dan faktor yang amat menentukan yaitu faktor Ilahi karena Allah SWT-lah yang mengatur rezeki makhluk di dunia ini, maka kerja keras harus dibarengi dengan do’a dan tawakkal yang mana tujuan akhir untuk mencapai hidup yang aman sentosa, bahagia dan sejahtera. DAFTAR PUSTAKA Imamudin Yuliadi, Dr, S.E, M.Si, , Ekonomi Islam, Filosofi, Teori dan Implementasi edisi revisi,Yogyakarta, LPPI-UMY, 2007 Masyhuri, Teori Ekonomi Dalam Islam, Yogyakarta, Kreasi Kencana, 2005 Muhammad, Drs, M.Ag, Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam, Salemba Empat, 2002 Internet : http://www.islam-qa.com/ http://bagussweet.wordpress.com/2008/09/05/demokrasi-dan-musyawarah-dalam- islam/ http://www.tazkiaonline.com/artikel.php3?sid=535 Page | 19