Khutbah Idul Fitri membahas tentang arti syukur yang sebenarnya, yakni mengetahui dan bersikap baik kepada pemberi nikmat serta memanfaatkan nikmat untuk kemaslahatan. Khutbah ini juga menekankan pentingnya sifat jujur yang diajarkan bulan Ramadhan dalam membentuk kepribadian yang shalih.
Muhasabah adalah rangkaian amal yang sangat kita perlukan, apakah amal kita telah sesuai dengan ketentuan..? apakah amal kita ada peningkatan...? mari kita ulas amal kita, dan tingkatkan dimasa yang akan datang
ramadhan, puasa, bulan ramadhan, bulan puasa, hukum puasa, persiapan puasa, bekal ramadhan, sunnah ramadhan, keutamaan ramadhan, syariat ramadhan, fiqih ramadhan, fiqih puasa, berkah ramadhan, keutamaan puasa, kiat meraih berkah ramadhan, pahala puasa, syariat puasa, e book ramadhan, panduan ramadhan, meraih surga ramadhan, kebaikan bulan ramadhan, keutamaan bulan ramadhan, sesuai sunnah
silahkan didownload dan disebarkan.
Muhasabah adalah rangkaian amal yang sangat kita perlukan, apakah amal kita telah sesuai dengan ketentuan..? apakah amal kita ada peningkatan...? mari kita ulas amal kita, dan tingkatkan dimasa yang akan datang
ramadhan, puasa, bulan ramadhan, bulan puasa, hukum puasa, persiapan puasa, bekal ramadhan, sunnah ramadhan, keutamaan ramadhan, syariat ramadhan, fiqih ramadhan, fiqih puasa, berkah ramadhan, keutamaan puasa, kiat meraih berkah ramadhan, pahala puasa, syariat puasa, e book ramadhan, panduan ramadhan, meraih surga ramadhan, kebaikan bulan ramadhan, keutamaan bulan ramadhan, sesuai sunnah
silahkan didownload dan disebarkan.
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Bagi yang Membuituhkan Pelatihan ini, Hubungi Fast Response : 0878-7063-5053
Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1434 / 8 Agustus 2013 di Kobe Internasional Hall yang diselenggarakan oleh KJRI Jepang di Osaka, Keluarga Muslim Indonesia Kansai dan IPTIJ (Ikatan Persaudaraan Trainee Indonesia di Jepang)
Khutbah idul fitri ramadhan membentuk kepribadian yang shalih
1. Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar walillahil hamdu
Jamaah shalat Idul fitri yang dirahmati Allah SWT
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah, Tuhan semesta Alam, yang telah menciptakan
matahari bersinar , bulan bercahaya dan langit dengan hamparan bintang. Berkat rahmat
dan kasih sayang Allah, kita dapat menjalankan ibadah sholat, puasa, zakat dan akhirnya
sampai pada hari yang suci ini, bahkan dengan penuh harap, agar kita dapat meraih
Ampunan-Nya di hari yang fitri ini.
Pada kesempatan di pagi hari Raya Idul Fitri ini, saya akan menyampaikan khutbah
dengan tema “ Ramadhan Membentuk Kepribadian Yang Shalih, Jujur dan Gemar
Bersyukur”
Bulan suci ramadhan telah berlalu, kini saatnya kita dan seluruh umat Islam di seluruh
dunia merayakan kemenangannya. Gema takbir, tahlil dan tahmid pun berkumandang
dimana-mana, bersatu padu melantunkan irama membesarkan Allah, memuji dan
mensucikan-Nya, sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah dianugerahkan.
Boleh saja kita bersedih karena Ramadhan yang sudah berlalu belum kita jalani dengan
penuh kesungguhan, banyak di antara kita yang berpuasa hanya tidak makan dan tidak
minum, shalat tarawih hanya mengejar jumlah rakaat tanpa kekhusyuan, tilawah Al-
Qur’an yang hanya mengejar target khatam tanpa berusaha memahaminya dan sampai
begitu sayang kita kepada harta sehingga tidak mau bersedekah, mengeluarkan zakat atau
hanya sedikit sedekah harta yang kita keluarkan, Padahal belum tentu tahun depan
Ramadhan bisa kita dapati lagi.
Ramadhan boleh saja berlalu namun kesan dan pesannya harus tetap melekat dalam
relung hati, nafas, gerak dan hidup setiap muslim. Bahwa Allah SWT tidak semata
menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang di dalamnya ada kewajiban puasa, shalat
sunnah tarawih dan ibadah-ibadahnya lainnya. Namun juga memberikan pelajaran
2. berharga kepada hamba-hamba-Nya akan perasaan bahwa mereka sangat memerlukan
dan membutuhkan ibadah, bukan sekedar beban belaka. Manusia diperintah beribadah
bukan untuk kemaslahatan Allah SWT namun untuk kemaslahatan manusia itu sendiri.
Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar walillahil hamdu
Jamaah shalat Idul fitri yang dirahmati Allah SWT
Inilah saatnya kita ungkapkan rasa syukur yang mendalam kepada Allah; syukur Hati
dengan mengakui nikmat-nikmat Allah, syukur Perkataan dengan melantunkan tahmid,
tasbih dan takbir kepada Allah, serta syukur Perbuatan dengan menjadikan segala
nikmatnya sebagai sarana mendekatkan diri kepada-Nya, menunaikan segala perintah-
Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sehingga kelak dengan syukur tersebut Allah
berkenan menambah dan menambah terus nikmat-Nya kepada kita dan menjadikan kita
menjadi orang yang bertaqwa.
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan. Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-
Ku) maka pasti azab-Ku sangat pedih (Ibrahim : 7)
Dari ayat diatas, maka yang harus kita ketahui, apa sebenarnya arti Syukur itu ?
Arti Syukur yang pertama, Tahu Apa Yang Di Syukuri
Baik berupa materi ataupun non materi, baik bisa dilihat atau tidak bisa dilihat, baik yang
bisa dirasa maupun yang tidak bisa dirasakan. Bersyukurlah, karena masih di beri
3. kesehatan, bersyukurlah, karena dimudahkan dalam mencari rizki.,bersyukurlah agar
hidup menjadi makmur.
“Dan (juga) pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan” ( Adz
Dzariyat : 21 )
Arti Syukur yang kedua, Bersikap Baik Kepada Yang Memberi Nikmat
Kepada siapa kita bersyukur, tiada lain hanya kepada Allah. Tuhan Penguasa Alam.
Dengan cara apa bersyukur? Dengan perkataan, mengucapkan Alhamdulillah dan
dibuktikan dengan perbuatan, dengan mendirikan sholat, melaksanakan puasa, dan
mengeluarkan zakat serta mengerjakan amalan baik lainnya.
Mari kita pikirkan dan renungkan atas segala nikmat yang diberikan, jangan sampai, kita
termasuk golongan orang yang mengetahui nikmat Allah kemudian kita mengingkarinya.
“ Mereka mengetahui nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya” ( An Nahl : 83 )
Arti Syukur yang ketiga, Memposisikan Nikmat Itu Untuk YangMaslahat
Allah memberikan nikmat sehat maka pergunakanlah untuk beribadah kepada-Nya
sebelum datang masa sakit melalaikan, Allah memberikan nikmat harta yang banyak,
pergunakanlah untuk membantu sesama, sisihkan untuk zakat Maal karena ia
mensucikan dan menambah berkah bagi harta. Bila diberi umur yang panjang maka
4. pergunakanlah untuk taat kepada Allah, karena umur yang panjang bukan jaminan untuk
masuk syurga tapi dinilai dari ibadah dan kualitas imannya.
Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar walillahil hamdu
Jamaah shalat Idul fitri yang dirahmati Allah SWT
Ibadah puasa identik dengan pelatihan diri untuk bersikap jujur, karena puasa bukan
hanya ibadah raga namun ia juga merupakan ibadah hati, hanya mukmin yang puasa dan
Allah sajalah yang tahu bahwa dirinya sedang puasa.
Kejujuran adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin diharuskan jujur. Kalau tidak
jujur, keimanannya sedang terserang penyakit kemunafikan.
Dari Ibnu Mas’ud R.a. Rasulullah saw bersabda: “Kamu sekalian wajib jujur karena
kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa kepada
surga..” (Muttafaqun Alaihi)
Kejujuranlah yang menjadikan Ka’ab bin Malik mendapat ampunan langsung dari langit
sebagaimana Allah jelaskan dalam surah at-Taubah dan akhirnya kita pun diperintah oleh
Allah untuk mengikuti jejak mereka.
اَيي ِذ ِذا َّللا اَي َيآا ُنو ُن َي اَي َّل ا ُن َّلا ا ُن َيآ اَيي ِذ َّلا ا َي ُّي َي ا َي
Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar. (At-Taubah:119)
5. Kejujuranlah yang menyelamatkan bahtera kebahagiaan keluarga, masyarakat dan negara
dan kejujuran pulalah yang menyelamatkan seorang Muslim dari siksa api neraka di
kemudian hari.
Kejujuran adalah tiang agama, sendi akhlaq, dan pokok kemanusiaan, jika manusia tanpa
kejujuran, maka akhlaq tidak sempurna, dan seorang manusia tidak sempurna menjadi
manusia. Di sinilah letak kejujuran bagi kehidupan.
Seorang mukmin tidak cukup hanya jujur dalam ucapan dan perbuatan, tapi harus jujur
dalam niat sehingga semua ucapannya, perbuatannya, kebijakannya, dan keputusannya
harus didasarkan atas tujuan mencari ridho Allah.
Wahai orang-orang yang beriman ! mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan ? ( As Saff : 2 )
Allahu Akbar.. Allahu Akbar… Allahu Akbar walillahil hamdu
Jamaah shalat Idul fitri yang dirahmati Allah SWT
Kejujuran inilah yang mendorong Umar bin Khattab memiliki tanggung jawab luar biasa
dalam memerintah khilafah Islamiyah sehingga pernah berkata: “Seandainya ada seekor
keledai terperosok di Baghdad (padahal beliau berada di Madinah), pasti Umar akan
ditanya kelak: “Mengapa tidak kau ratakan jalan untuknya?”
Di tengah bangsa yang tak henti-hentinya diterpa musibah dan krisis, sangat
membutuhkan manusia-manusia jujur, baik dalam ucapan, perbuatan, maupun niat.
6. Sungguh bangsa Indonesia, khususnya desa kita yang tercinta ini , sangat membutuhkan
pribadi-pribadi yang jujur, baik sebagai rakyat maupun sebagai pemimpin, baik sebagai
murid maupun guru, baik pedagang maupun pembeli, baik suami maupun istri, baik
anak, keluarga, lingkungan dan dalam berbagai lini kehidupan lainnya.
Bahwa dengan kejujuranlah, hidup suatu bangsa akan menjadi tenteram, nyaman dan
sejahtera, bahkan akan kokoh dan tegak berdiri sehingga jauh dari tipu daya dan curang,
karena itulah Rasulullah saw mengingatkan: “Kamu sekalian wajib jujur karena
kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa kepada surga.”
Seorang pemimpin suatu negeri tentunya sangat dibutuhkan sikap kejujuran diri,
sehingga dengan demikian dapat memberikan keadilan, kenyamanan dan ketenteraman
hidup rakyatnya. Dan kejujuran bukanlah sekedar ucapan pemanis lidah, hanya sebuah
keluhan belaka, dengan mengatakan di hadapan orang banyak “jujur saya katakan”,
namun ia merupakan praktek nyata yang betul-betul kelihatan sehingga dapat dirasakan
manfaatnya.
Pejabat yang jujur, adalah dambaan umat, sehingga dengannya dapat memberikan
kemaslahatan untuk rakyatnya,
Hakim yang jujur, adalah harapan semua pihak, sehingga dapat mengeluarkan hukum
yang adil, tidak memihak kepada yang kuat atau yang punya uang.
Kita pun sebagai rakyat harus jujur, terutama dalam memilih seorang pemimpin, karena
masih banyak yang mudah dibuai oleh rayuan kata-kata dan harta yang sedikit,
Akhirnya marilah kita perbaiki diri, bahwa kita semua memerlukan pembenahan secara
pribadi dan sosial, dan marilah kita jadikan bulan Ramadhan yang telah kita lalui sebagai
titik awal perbaikan diri menuju kepribadian yang shalih, jujur dan gemar bersyukur,
guna membangun kehidupan yang baik menuju keshalihan sosial sehingga berbuah pada