Bullying yang terjadi di kalangan remaja dapat berdampak negatif secara psikologis. Faktor lingkungan seperti keluarga dan sekolah berperan dalam munculnya bullying. Bullying berakibat stres dan isolasi sosial bagi korban remaja.
Bullying
Bullying (arti harfiahnya: penindasan) adalah perilaku seseorang atau sekelompok orang secara berulang yang memanfaatkan ketidakseimbangan kekuatan dengan tujuan menyakiti targetnya (korban) secara mental atau secara fisik.
FAKTOR PENYEBAB PERILAKU BULLYING ANTAR PELAJAR
1. Faktor keluarga
Pelaku bullying bisa jadi menerima perlakuan bullying pada dirinya, yang mungkin dilakukan oleh seseorang di dalam keluarga.
2. Faktor kepribadian
Salah satu faktor terbesar penyebab anak melakukan bullying adalah tempramen.
JENIS-JENIS BULLYING
1. Bullying secara verbal
2. Bullying secara fisik
3. Bullying secara sosial
4. Bullying Cyberbullying
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratFadhilRafi2
Dokumen ini membahas tingkat kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di Jawa Barat. Data menunjukkan tingkat kejadian bullying tertinggi di Kabupaten Sukabumi dengan 147 responden mengalaminya 2-3 kali. Sementara tingkat terendah di Kabupaten Cianjur dengan 107 responden mengalaminya 2-3 kali. Dokumen ini menganalisis data tersebut dan menyimpulkan bahwa masalah bullying merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk or
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratOkyRizkyAditya
Dokumen ini membahas tentang angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di Jawa Barat. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada remaja di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung dan Garut. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berasal dari Kabupaten Sukabumi sedangkan yang paling sering mengalami bullying lebih dari 3 kali berasal dari Kabupaten Sukabumi dan
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratDeniAnfasaJamallulai
Dokumen ini membahas tentang angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di Jawa Barat. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada remaja di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung dan Garut. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berasal dari Kabupaten Sukabumi sedangkan yang paling sering mengalami bullying lebih dari 3 kali berasal dari Kabupaten Sukabumi dan
Bullying yang terjadi di kalangan remaja dapat berdampak negatif secara psikologis. Faktor lingkungan seperti keluarga dan sekolah berperan dalam munculnya bullying. Bullying berakibat stres dan isolasi sosial bagi korban remaja.
Bullying
Bullying (arti harfiahnya: penindasan) adalah perilaku seseorang atau sekelompok orang secara berulang yang memanfaatkan ketidakseimbangan kekuatan dengan tujuan menyakiti targetnya (korban) secara mental atau secara fisik.
FAKTOR PENYEBAB PERILAKU BULLYING ANTAR PELAJAR
1. Faktor keluarga
Pelaku bullying bisa jadi menerima perlakuan bullying pada dirinya, yang mungkin dilakukan oleh seseorang di dalam keluarga.
2. Faktor kepribadian
Salah satu faktor terbesar penyebab anak melakukan bullying adalah tempramen.
JENIS-JENIS BULLYING
1. Bullying secara verbal
2. Bullying secara fisik
3. Bullying secara sosial
4. Bullying Cyberbullying
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratFadhilRafi2
Dokumen ini membahas tingkat kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di Jawa Barat. Data menunjukkan tingkat kejadian bullying tertinggi di Kabupaten Sukabumi dengan 147 responden mengalaminya 2-3 kali. Sementara tingkat terendah di Kabupaten Cianjur dengan 107 responden mengalaminya 2-3 kali. Dokumen ini menganalisis data tersebut dan menyimpulkan bahwa masalah bullying merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk or
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratOkyRizkyAditya
Dokumen ini membahas tentang angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di Jawa Barat. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada remaja di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung dan Garut. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berasal dari Kabupaten Sukabumi sedangkan yang paling sering mengalami bullying lebih dari 3 kali berasal dari Kabupaten Sukabumi dan
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratDeniAnfasaJamallulai
Dokumen ini membahas tentang angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di Jawa Barat. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada remaja di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung dan Garut. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berasal dari Kabupaten Sukabumi sedangkan yang paling sering mengalami bullying lebih dari 3 kali berasal dari Kabupaten Sukabumi dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas masalah keganasan rumah tangga dan jenayah remaja di Malaysia berdasarkan hasil kajian.
2) Kajian tersebut menemukan faktor-faktor seperti ekonomi, komunikasi, dan urbanisasi yang berkontribusi terhadap masalah tersebut.
3) Modul intervensi dirancang untuk membantu remaja korban keganasan meningkatkan kemampuan diri dan memb
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan merokok di kalangan remaja, yaitu faktor diri, faktor keluarga, dan faktor rakan sebaya. Dokumen ini juga memberikan beberapa cadangan untuk membendung masalah merokok remaja.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan bullying di sekolah, meliputi pengertian dan jenis bullying, dampaknya, penyebabnya, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dan sekolah untuk mencegah bullying seperti membangun iklim sekolah yang positif dan menerapkan pembelajaran sosial emosional.
Terlaris WA 0813-1842-2906 Tempat Jual susu kambing sr12HaijaAngkatan48
Tempat Jual susu kambing sr12, Tempat Jual susu kambing asli, Tempat Jual susu kambing asam urat, Tempat Jual susu kambing anak, Tempat Jual susu kambing aman untuk lambung, Tempat Jual susu kambing banyak mengandung, Tempat Jual susu kambing bisa menyembuhkan penyakit apa saja, Tempat Jual susu kambing bumiku hijau, Tempat Jual susu kambing buat asam lambung, Tempat Jual susu kambing etawa
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku seksual remaja. Ia menyatakan bahwa masalah seksual kalangan remaja saat ini menjadi perhatian, dengan beberapa remaja terlibat dalam perilaku seksual sejak usia 11 tahun. Kajian menunjukkan remaja perempuan cenderung melakukan hubungan seks untuk mendapatkan cinta, meski perasaan cinta tersebut dapat berubah menjadi nafsu. Trend saat ini
Makalah ini membahas tentang seks bebas pada remaja. Faktor penyebab seks bebas antara lain lingkungan dan pergaulan, sedangkan dampaknya adalah kehamilan, penyakit menular, dan gangguan mental. Untuk mencegah hal ini, dibutuhkan peran pemerintah, orang tua, dan remaja sendiri.
Sikap merupakan evaluasi implisit yang dipelajari melalui pengalaman langsung terhadap objek sikap, yang bersifat positif atau negatif dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang."
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh permisif orang tua dengan intensi bullying pada siswa SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
2. Data dikumpulkan melalui skala pola asuh permisif dan intensi bullying, kemudian dianalisis menggunakan korelasi Pearson. Hasilnya menunjukkan hubungan negatif antara pola asuh permisif dan intensi bullying.
3. Pola asuh permisif yang memberikan kebebasan
Arikel Ilmiah tersebut berisi tentang bagaimana senioritas menjadi tradisi di suatu Lembaga Pendidikan dan bagaimana dampak terhadap korban Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan
Dokumen tersebut membahas latar belakang kasus siswa bernama M yang sering membolos sekolah. Informasi diperoleh dari guru BK SMA Wachid Hasyim berdasarkan data yang menyebutkan M rata-rata membolos 4-5 kali dalam sebulan. Wawancara dan observasi dilakukan untuk mengetahui latar belakang perilaku membolos dan menentukan penanganannya, serta hasilnya akan digunakan untuk mengurangi prevalensi perilaku
Dokumen tersebut membahas latar belakang kasus siswa bernama M yang sering membolos sekolah. Informasi diperoleh dari guru BK SMA Wachid Hasyim berdasarkan data yang menyebutkan M rata-rata membolos 4-5 kali dalam sebulan. Wawancara dan observasi dilakukan untuk mengetahui latar belakang perilaku membolos dan menentukan penanganannya, serta hasilnya akan digunakan untuk mengurangi prevalensi perilaku
PENTINGNYA PERAN PENDIDIKAN KELUARGA(umum).ppsxPeriHeriyanto1
Tulisan ini membahas pentingnya peran pendidikan keluarga dalam pengembangan potensi dan perilaku anak, terutama dalam penggunaan gadget. Dibahas pula beberapa kasus yang melibatkan anak SD akibat pengaruh media sosial dan gadget, serta dampak buruk lainnya seperti prostitusi anak. Tulisan ini juga memberikan panduan prinsip pola asuh dan pendidikan yang tepat bagi keluarga.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas masalah keganasan rumah tangga dan jenayah remaja di Malaysia berdasarkan hasil kajian.
2) Kajian tersebut menemukan faktor-faktor seperti ekonomi, komunikasi, dan urbanisasi yang berkontribusi terhadap masalah tersebut.
3) Modul intervensi dirancang untuk membantu remaja korban keganasan meningkatkan kemampuan diri dan memb
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan merokok di kalangan remaja, yaitu faktor diri, faktor keluarga, dan faktor rakan sebaya. Dokumen ini juga memberikan beberapa cadangan untuk membendung masalah merokok remaja.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan bullying di sekolah, meliputi pengertian dan jenis bullying, dampaknya, penyebabnya, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dan sekolah untuk mencegah bullying seperti membangun iklim sekolah yang positif dan menerapkan pembelajaran sosial emosional.
Terlaris WA 0813-1842-2906 Tempat Jual susu kambing sr12HaijaAngkatan48
Tempat Jual susu kambing sr12, Tempat Jual susu kambing asli, Tempat Jual susu kambing asam urat, Tempat Jual susu kambing anak, Tempat Jual susu kambing aman untuk lambung, Tempat Jual susu kambing banyak mengandung, Tempat Jual susu kambing bisa menyembuhkan penyakit apa saja, Tempat Jual susu kambing bumiku hijau, Tempat Jual susu kambing buat asam lambung, Tempat Jual susu kambing etawa
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku seksual remaja. Ia menyatakan bahwa masalah seksual kalangan remaja saat ini menjadi perhatian, dengan beberapa remaja terlibat dalam perilaku seksual sejak usia 11 tahun. Kajian menunjukkan remaja perempuan cenderung melakukan hubungan seks untuk mendapatkan cinta, meski perasaan cinta tersebut dapat berubah menjadi nafsu. Trend saat ini
Makalah ini membahas tentang seks bebas pada remaja. Faktor penyebab seks bebas antara lain lingkungan dan pergaulan, sedangkan dampaknya adalah kehamilan, penyakit menular, dan gangguan mental. Untuk mencegah hal ini, dibutuhkan peran pemerintah, orang tua, dan remaja sendiri.
Sikap merupakan evaluasi implisit yang dipelajari melalui pengalaman langsung terhadap objek sikap, yang bersifat positif atau negatif dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang."
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh permisif orang tua dengan intensi bullying pada siswa SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
2. Data dikumpulkan melalui skala pola asuh permisif dan intensi bullying, kemudian dianalisis menggunakan korelasi Pearson. Hasilnya menunjukkan hubungan negatif antara pola asuh permisif dan intensi bullying.
3. Pola asuh permisif yang memberikan kebebasan
Arikel Ilmiah tersebut berisi tentang bagaimana senioritas menjadi tradisi di suatu Lembaga Pendidikan dan bagaimana dampak terhadap korban Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan
Dokumen tersebut membahas latar belakang kasus siswa bernama M yang sering membolos sekolah. Informasi diperoleh dari guru BK SMA Wachid Hasyim berdasarkan data yang menyebutkan M rata-rata membolos 4-5 kali dalam sebulan. Wawancara dan observasi dilakukan untuk mengetahui latar belakang perilaku membolos dan menentukan penanganannya, serta hasilnya akan digunakan untuk mengurangi prevalensi perilaku
Dokumen tersebut membahas latar belakang kasus siswa bernama M yang sering membolos sekolah. Informasi diperoleh dari guru BK SMA Wachid Hasyim berdasarkan data yang menyebutkan M rata-rata membolos 4-5 kali dalam sebulan. Wawancara dan observasi dilakukan untuk mengetahui latar belakang perilaku membolos dan menentukan penanganannya, serta hasilnya akan digunakan untuk mengurangi prevalensi perilaku
PENTINGNYA PERAN PENDIDIKAN KELUARGA(umum).ppsxPeriHeriyanto1
Tulisan ini membahas pentingnya peran pendidikan keluarga dalam pengembangan potensi dan perilaku anak, terutama dalam penggunaan gadget. Dibahas pula beberapa kasus yang melibatkan anak SD akibat pengaruh media sosial dan gadget, serta dampak buruk lainnya seperti prostitusi anak. Tulisan ini juga memberikan panduan prinsip pola asuh dan pendidikan yang tepat bagi keluarga.
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
Makalah sik
1. MAKALAH ANGKA KEJADIAN BULLYING PADA REMAJA
DI 5 KABUPATEN DI PROVINSI JAWA BARAT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIK
Disusun Oleh :
Aprilico Fadhil Pangestu
Deni Anfasa Jamalullail
Fadhil Rafi Fachrizal
M. Sidiq Ramadan
Oky Rizky Aditya
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2019
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa
dimana perubahan secara fisik dan psikologis berkembang (Monks, 2014). Masa
remaja terdapat gejala yang disebut gejala negative phase. Gejala ini banyak terjadi
pada remaja awal, diantaranya keinginan untuk menyendiri, berkurang kemampuan
untuk bekerja, kegelisahan, kepekaan perasaan, pertentangan sosial dan rasa kurang
percaya diri. Dari beberapa gejala Negative phase diatas yang paling menonjol
dialami masa remaja adalah rasa kurang percaya diri (Hurlock,2004). Rendahnya
rasa percaya diri dapat menyebabkan depresi, bunuh diri, dan masalah penyesuaian
diri lainnya. Tingkat percaya diri yang rendah berhubungan dengan proses
perpindahan sekolah atau kehidupan keluarga yang sulit, atau dengan kejadian-
kejadian yang membuatnya tertekan, masalah yang muncul dalam remaja akan
menjadi lebih meningkat (Santrock, 2003). Menurut Sejiwa (2008) kurangnya rasa
percaya diri merupakan dampak yang terjadi bila seseorang mendapatkan perilaku
bullying dari temannya.
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan terjadi
berulang-ulang untuk menyerang seorang target atau korban yang lemah, mudah
dihina dan tidak bisa membela diri sendiri (Sejiwa, 2008).Menurut Rigby (2007)
bullying merupakan hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi
membuat orang lain menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang
3. atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, berulang, dan dilakukan
dengan perasaan senang. Bullying merupakan salah satu bentuk perilaku agresi
yang memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
1. Agar mahasiswa mengetahui dan lebih memahami tentang angka
kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat.
Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa dapat menambah wawasan tentang angka kejadian
bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat.
2. Agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang angka kejadian
bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat.
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui definsi Remaja.
2. Untuk mengetahui definisi Bullying.
3. Untuk mengetahui angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten
di provinsi Jawa Barat.
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
dewasa. Pada masa remaja terjadi banyak perubahan dari segi fisik,
psikologis dan sosial. Mereka seringkali merasa tidak nyaman dan bereaksi
secara emosional misalnya tersinggung, marah dan suka membantah.
Mereka tidak mau lagi dianggap sebagai anak-anak namun mereka juga
belum bisa diberi tanggung jawab secara penuh seperti orang dewasa.
(Guerra, Williams, & Nancy, 2011, dalam Ghulam Ahmad 2016).
B. Definisi Bullying
Bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang
atau kelompok terhadap orang-orang atau kelompok lain yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan cara menyakiti secara fisik maupun mental
(Prasetyo, 2011, dalam Sufriani dan Eva Purnama Sari 2017). Sedangkan
menurut Sejiwa 2008 (dalam Ela Zain Zakiyah, 2017) bullying adalah
tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga
korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya.
5. BAB III
TABEL dan GRAFIK
A. Tabel Angka Kejadian Bullying pada Remaja di 5 Kabupaten di
Provinsi Jawa Barat
ANGKA KEJADIAN BULLYING PADA REMAJA DI 5 KABUPATEN DI JAWA
BARAT
Kota/Kabupaten
Tidak
Pernah
Sekali 2-3 kali > 3 kali Total
Kab. Bogor 379 169 119 71 738
Kab. Sukabumi 398 158 147 87 790
Kab. Cianjur 271 133 107 72 583
Kab. Bandung 384 214 117 69 784
Kab. Garut 326 142 121 82 671
Sumber : Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ihsana Sabriani Borualogo, Erlang
Gumilang, 2019
B. Grafik Angka Kejadian Bullying pada Remaja di 5 Kabupaten di
Provinsi Jawa Barat
Sumber : Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ihsana Sabriani Borualogo, Erlang
Gumilang, 2019
6. BAB IV
ANALISIS DARI DATA
Berdasarkan grafik jumlah responden terbanyak terdapat di Kabupaten
Sukabumi dengan jumlah 790 responden, sementara di Kabupaten Bandung
terdapat 784 responden, diposisi ketiga Kabupaten Bogor dengan jumlah responden
738, disusul Kabupaten Garut dengan 671 responden dan terakhir Kabupaten
Cianjur dengan 583 responden.
Responden yang mengatakan tidak pernah mengalami bullying terbanyak
terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 398 responden, sementara di posisi
kedua terbanyak yaitu Kabupaten Bandung dengan jumlah 384 responden, disusul
Kabupaten Bogor dengan jumlah 379 responden, ditempat keempat yaitu
Kabupaten Garut dengan jumlah 326 responden dan terakhir Kabupaten Cianjur
dengan jumlah 271 responden.
Responden yang mengatakan pernah sekali mengalami bullying terbanyak
terjadi di Kabupaten Bandung dengan jumlah 214 responden, disusul dengan
Kabupaten Bogor dengan jumlah 169 responden, ditempat ketiga yaitu Kabupaten
Sukabumi dengan jumlah 158 responden, kemudian Kabupaten Garut dengan
jumlah 142 responden dan terakhir Kabupaten Cianjur dengan jumlah 133
responden.
Responden yang mengatakan 2-3 kali mengalami bullying terbanyak
terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 147 responden, kemudian
Kabupaten Garut dengan jumlah 121 responden, kemudian Kabupaten Bogor
dengan 119 responden, selanjutnya Kabupaten Bandung dengan jumlah 117
responden, dan terakhir Kabupaten Cianjur dengan jumlah 107.
Responden yang mengatakan lebih dari 3 kali mengalami bullying
terbanyak terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 87 reponden, kemudian
di Kabupaten Garut dengan jumlah 82 respoden, disusul oleh Kabupaten Cianjur
dengan jumlah 72 responden, selanjutnya Kabupaten Bogor dengan 71 responden
dan Kabupaten Bandung dengan jumlah 69 orang.
7. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angka kejadian
perundungan di Jawa Barat tergolong tinggi dan memprihatinkan. Melalui
paparan ini, diharapkan akan semakin tumbuh kesadaran pada orang tua dan
guru mengenai seriusnya permasalahan perundungan ini. Ketika anak
mengeluhkan bahwa dirinya menjadi korban perundungan, sebaiknya orang
tua dan guru mendengarkan keluhan anak dan menanggapinya secara tepat.
B. Saran
Bagi peneliti lain, paparan data perundungan ini kiranya dapat dijadikan
data awal sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan, baik
dengan mengacu pada data perundungan di tiap Kota/ Kabupaten, maupun
perundungan terkait usia dan jenis kelamin.