UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
Makalah seminar titafi 2014
1. TITAFI 2014
Skrining dan latihan untuk mencegah serangan jantung koroner
Oleh:
Mohammad Ali, SST.Ft
2. Skrining dan latihan untuk mencegah serangan jantung koroner
Latar belakang
Berdasarkan data WHO (2011) bahwa penyakit jantung merupakan penyebab
kematian nomor satu di dunia dan 60 % dari seluruh penyebab kematian
penyakit jantung adalah penyakit jantung iskemik dan sedikitnya 17,5 juta atau
setara dengan 30,0 % kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit
jantung. Diperkirakan tahun 2030 bahwa 23,6 juta orang di dunia akan
meninggal karena penyakit kardiovaskular (Sri Sumarti, 2010)
Di Indonesia penyakit kardiovaskuler saat ini mempunyai kecenderungan meningkat
setiap tahunnya sesuai hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang
dilakukan oleh Balitbang Depkes RI, proporsi penyebab kematian penyakit
kardiovaskuler meningkat dari 5,9% (1975), 9,1% (1981), 16% (1986), 19% (1995)
dan hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan penyakit jantung koroner (PJK)
menempati peringkat ke-3 penyebab kematian setelah stroke dan hipertensi.
Sebagai salah satu “killer disease”, PJK berkaitan dengan faktor resiko seperti
hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas, stres, kurang
olahraga (inaktifitas) dan infeksi. Proses terjadinya aterosklerosis merupakan dasar
dari timbulnya penyakit kardiovaskuler yang berkaitan erat dengan fungsi endotel
pembuluh darah yang terganggu. Faktor resiko kardiovaskuler akan semakin
memperburuk endotel pembuluh darah yang sudah terganggu fungsinya dan
berlanjut pada proses aterosklerosis yang apabila terjadi pada pembuluh koroner
menyebabkan PJK.
Jantung
Secara anatomi jantung terletak pada rongga mediastinum, lapisan dinding
jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu: epikardium pada bagian luar,
miokardium atau otot jantung pada bagian tengah yang memiliki serabut yang
khas, dengan dua jenis penghubung, yaitu: secara mekanik (desmosom) dan
sinaps listrik (gap juntion) dan endokardium pada bagian dalam. Jantung
memiliki empat ruang yaitu: dua atrium (kanan dan kiri) dan dua ventrikel
(kanan dan kiri), diantara kedua atrium terdapat sekat atrium dan diantara
kedua ventikel terdapat sekat ventrikel.
Untuk memastikan aliran darah, terdapat empat katub pada jantung, katub
trikuspidalis yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan, katub
bikuspidalis atau mitral terletak antara atrium dan ventrikel kiri, katub
semilunar pulmonalis terletak antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis dan
katub semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Selain itu jantung memiliki suatu sistem yang memungkinkan selalu
memompa walaupun tidak diberikan rangsangan, dimana jantung memiliki
sistem konduksi yang dapat mencetus potensial aksi sendiri berupa Sino
Atrial Node (SA node), Atrio Ventrikular Node (AV node), berkas His, berkas
cabang kanan dan kiri dan purkinje.
3. Sama seperti organ lainnya, jantung juga membutuhkan nutrisi dan O2 yang
didapat melalui aliran darah yang mengalir melalui arteri koronaria.
Secara fisiologis jantung berfungsi untuk mempertahankan kecukupan aliran
darah yang dibutuhkan seluruh sel tubuh kita, baik dalam pengiriman nutrisi
dan O2 ataupun mengangkut sisa metabolisme.
Pembuluh darah arteri
Pembuluh darah arteri didalam tubuh manusia beragam dari yang berukuran
besar, menengah dan kecil sesuai dengan pertumbuhan embriologis dan
fungsinya untuk menyuplai darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah arteri
terdiri dari 3 lapis yaitu:
1. Tunika intima (lapisan dalam)
2. Tunika media (lapisan tengah)
3. Tunika adventisia (lapisan luar)
Tunika intima terdiri dari 2 bagian yaitu endotellium dan subendotellium. Lapisan
endotelium yang tipis terdiri dari sel – sel endotel yang memberikan sifat permukaan
licin dan menjadi pembatas antara darah dan dengan dinding arteri serta
subendotellium.
Tunika media, bagian tengah arteri yang merupakan lapisan otot yang terdiri dari 3
lapisan: membran elastis interna, jaringan fibros dan otot polos serta jaringan elastis
eksterna.
Tunika adventisia umumnya mengandung jaringan ikat dan dikelilingi oleh
vasavasorum yaitu jaringan arteriol.
1. Proses aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan hasil interaksi dari aliran, molekul darah dan
dinding vaskuler, yang meliputi proses: Inflamasi, Proliferasi, Degenerasi,
Nekrosis, Kalsifikasi dan Trombosis.
Plak yang banyak mengandung lebih banyak lipid dan lunak lebih berbahaya
dibandingkan dengan plak yang keras dan mengandung lebih banyak
kolagen, karena lebih mudah sobek dan bersifat trombogenik. Semakin
banyak plak menyebabkan lumen vaskuler menyempit dan apabila terjadi
pada arteri koroner maka individu akan menderita PJK.
2. Faktor resiko kardiovaskuler
Faktor yang dapat mempengaruhi dan merangsang terbentuknya
aterosklerosis disebut sebagai faktor resiko. Faktor resiko dapat kita pilah
menjadi dua, yaitu faktor yang dapat dimodifikasi yaitu: kebiasaan merokok,
hiperlipidemia, hipertensi, DM, obesitas, stres dan inaktifitas. Dan faktor
resiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti: usia, jenis kelamin, riwayat
keluarga.
4. Tanda dan gejala
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit berupa kelainan pada
pembuluh darah koroner berupa penebalan dan pengerasan dinding arteri
tersebut.
Kelainan pembuluh darah tersebut diawali oleh adanya injuri atau inflamasi
pada endotel pembuluh darah. Penyebab injuri atau inflamasi endotel dapat
disebabkan oleh radikal bebas, perubahan tekanan darah, DM (peningkatan
glikat hemoglobin), kolesterol tinggi (LDL), dan infeksi.
Setelah terjadi injuri/inflamasi maka terjadi infiltrasi makro molekul terutama
kolesterol melalui endotel yang rusak, lalu terbentuk formasi plak yang
mengakibatkan menyempitnya lumen. Bila terjadi erosi atau ruptur pada plak
maka infiltrasi kolesterol akan terjadi lagi dan memungkinkan tersumbat
totalnya lumen pembuluh darah. Penyempitan atau sumbatan lumen
pembuluh darah arteri koronaria menyebabkan ketidakseimbangan asupan
dan kebutuhan aliran darah ke miokardium, keadan tersebut dapat berakibat
pada cidera (iskemik) ataupun kerusakan (infark) pada miokardium.
Gejala yang ditimbulkan akibat cidera ataupun kerusakan miokardium dapat
bervariasi berupa nyeri dada, sesak, cepat lelah, palpitasi, edema, pusing,
sinkop bahkan dapat menyebabkan kematian.
Untuk menghindari kejadian tersebut kita dapat melakukan berberapa
pemeriksaan untuk pencegahan juga memodifikasi faktor resiko. Pemerisaan
atau skrining dapat berupa Body Mass Index ideal 18 – 24, tekanan darah <
130/80 mmHg, HbA1c < 7%, kolesterol 160 – 200 mg/dL untuk pencegahan.
Dan untuk memastikan ada tidaknya PJK dapat lanjut dengan pemeriksaan
Treadmill stress test, EKG, CKMB, Trop T, CRP, echocardiografi, kateterisasi
untuk mengetahui adanya iskemik atau infarark pada miokardium. Tentu pola
hidup juga harus dimodifikasi kearah yang lebih sehat seperti stop merokok,
makan dengan gizi seimbang, istirahat cukup, hidup aktif dan berolahraga
serta menejemen stress.
3. Pengaruh latihan pada sistim kardiovaskuler
Olahraga yang bersifat aerobik seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda,
berenang merupakan kegiata fisik yang memberikan perbaikan fisiologis:
1. Peningkatan jumlah dan ukuran mitokondria (meningkatkan produksi ATP
secara aerobik)
2. Peningkatan jumlah mioglobin (peningkatan fasilitasi O2 ke mitokondria)
3. Meningkatnya penggunaan lemak sebagai sumber energi (mencegah
hiperlipidemia)
4. Mengendalikan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
5. Hipertropi jantung fisiologis
6. Peningkatan volume darah dan jumlah hemoglobinmeningkatkan
kebugaran
5. 7. Peningkatan aliran darah meningkatkan produksi NO yang menjaga
pembuluh darah tetap elastis dan menjaga endotel dari proses
aterosklerosis
8. Menurunkan denyut jantung istirahat (efisiensi kerja jantung)
9. Meningkatnya stroke volume (curah sekuncup)
10.Meningkatkan curah jantung
11.Meningkatkan ekstraksi oksigen (efisiensi sistem kardiopulmonal)
12.Menurunkan tekanan sistolik dan diastolik
13.Meningkatnya kapasitas vital dan volume tidal sistem respirasi
Tubuh kita diciptakan sangat sempurna, pertahanan tubuh kita selalu berusaha
mempertahankan kondisi “homeostasis” , salah satunya dengan pembentukan
sistem kolateral. Stenosis atau penyumbatan kritis merangsang pembentukan
kolateral sehingga dapat meningkatkan pasokan darah ke daerah yang mengalami
kekurangan aliran. Kolateral akan tumbuh jika aktifitas fisik/latihan dilakukansecara
kontinu sampai tingkat iskemia.
Proses ateroslerosis dapat mengakibatkan kerusakan otot jantung (infark miokard),
gagal jantung bahkan kematian mendadak oleh karena penyumbatan arteri koroner.
Olahraga, bekerja atau melakukan aktifitas fisik yang setara bebannya merupakan
salah satu upaya menurunkan faktor resiko seperti hipertensi, hiperlipidemia
maupun diabetes melitus. Sehingga melindungi endotel pembuluh darah dari proses
aterosklerosis. Keduanya mengaktifkan kerja otot dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian kerja fisik dan olahraga teratur dapat digunakan sebagai salah
satu cara mengontrol faktor resiko PJK.
Oleh karena tidak setiap orang mempunyai kesempatan berolahraga secara rutin,
dapat digantikan dengan kerja fisik dalam bentuk pekerjaan atau hobi atau
keduanya. Pengertian kerja fisik dibedakan dari olahraga, menurut International
Council of Sport and Physical Education menyatakan adanya sifat bermain (play)
pada olahraga sedangkan kerja fisik tidak.
Telah banyak penelitian yang menyatakan terdapat korelasi yang kuat terhadap
rendahnya angka hipertensi, hiperlipidemia, DM dan obesitas baik terhadap
olahraga maupun kerja fisik. Selain itu olahraga yang teratur akan menurunkan
denyut istirahat (resting heart rate) dan tekanan darah, kedua komponen tersebut
merupakan beban kerja jantung (terjadi efisiensi kerja jantung).
Penelitian menunjukkan peningkatan aliran 4 ml/menit pada airan koroner sudah
mampu memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah. Peningkatan aliran
merangsang pengeluaran NO (Nitrit Oksid) dan jangka waktu yang diperlukan
minimal dua menit.
Aliran darah koroner dalam keadaan istirahat sekitar 200 ml/menit dan meningkat
menjadi 350 ml/menit saat latihan ringan, peningkatan denyut jantung sampai 110
kali per menit. Peningkatan denyut jantung secara fisiologis meningkat pada aktifitas
fisik atau olahraga.
6. Beban aktifitas fisik/latihan dapat dikelompokkan menjadi tiga: ringan, sedang dan
berat. Secara sederhana dapat diasumsikan dari persepsi individu sewaktu
melakukan aktivitas.
1. Beban ringan: sewaktu melakukan aktivitas seseorang tidak merasakan
beban, tidak merasakan peningkatan denyut jantung maupun frekwensi
nafas, serta tidak berkeringat. Beban setara <5 MET, denyut jantung tidak
ada perubahan atau ada peningkatan sedikit berkisar 90 – 100 kali per menit
2. Beban sedang: sewaktu melakukan aktivitas seseorang merasakan beban
bertambah, denyut jantung meningkat, frekwensi nafas meningkat dan
berkeringat. Sewaktu melakukan aktifitas walaupun terjadi peningkatan
frekwensi nafas, tetapi tetap dapat menjawab tanpa terputus – putus oleh
tarikan nafas ketika diajak bicara. Atau secara sederhana sudah merasakan
adanya beban dan berkeringat. Beban setara 5 – 7 MET, terjadi peningkatan
denyut jantung berkisar 110 – 130 kali per menit.
3. Beban berat: sewaktu melakukan aktivitas seseorang merasakan beban
bertambah berat, denyut jantung meningkat cepat sekali, nafas terengah –
engah (ngos-ngosan), keringat bercucuran (mandi keringat). Sewaktu diajak
bicara menjawab dengan terputus – putus karena harus menghela nafas
ketika bicara. Beban setara > 7 MET, terjadi peningkatan denyut jantung >
130 kali per menit
Saat melakukan aktivitas fisik berupa olahraga ataupun bekerja dengan beban
sedang, denyut jantung meningkat minimal 110 kali per menit. Terjadi peningkatan
aliran darah koroner dari 200 ml/menit saat istirahat menjadi 350 ml/menit saat
aktvitas fisik dengan beban sedang (terjadi peningkatan aliran koroner lebih dari 4
ml/menit), sehingga endotel pembuluh darah dapat dijaga dari proses aterosklerosis.
Latihan aerobik dalam bentuk jalan kaki selama 30 – 45 menit 5 kali seminggu pada
laki – laki sehat yang berumur antara 22 – 35 tahun maupun usia 50 - 76 tahun
menunjukkan endotel vaskuler tetap baik meskipun umur bertambah. Dengan
demikan kerja fisik dan olahraga dapat menurunkan faktor resiko PJK.
Anjuran berolahraga seara teratur dilakukan minimal 3 kali per minggu dengan
durasi sedikitnya 20 menit dan merubah gaya hidup menjadi lebih aktif.
Kesimpulan
Olahraga yang teratur maupun kerja fisik telah diketahui mampu
mengendalikan hipertensi, hiperlipidemia, DM, sehingga dapat dipakai
sebagai cara mencegah terjadinya aterosklerosis.
Untuk menjaga agar terhindar dari PJK, kita dapat maelakukan latihan dalam bentuk
aerobik 3 – 5 kali per minggu dengan durasi minimal 20 menit.
Adapun beban aktifitas fisik/latihan dapat dikelompokkan menjadi tiga: ringan,
sedang dan berat. Secara sederhana dapat diasumsikan dari persepsi individu
sewaktu melakukan aktivitas.
1. Beban ringan: sewaktu melakukan aktivitas seseorang tidak merasakan
beban, tidak merasakan peningkatan denyut jantung maupun frekwensi
7. nafas, serta tidak berkeringat. Beban setara <5 MET, denyut jantung tidak
ada perubahan atau ada peningkatan sedikit berkisar 90 – 100 kali per menit
2. Beban sedang: sewaktu melakukan aktivitas seseorang merasakan beban
bertambah, denyut jantung meningkat, frekwensi nafas meningkat dan
berkeringat. Sewaktu melakukan aktifitas walaupun terjadi peningkatan
frekwensi nafas, tetapi tetap dapat menjawab tanpa terputus – putus oleh
tarikan nafas ketika diajak bicara. Atau secara sederhana sudah merasakan
adanya beban dan berkeringat. Beban setara 5 – 7 MET, terjadi peningkatan
denyut jantung berkisar 110 – 130 kali per menit.
3. Beban berat: sewaktu melakukan aktivitas seseorang merasakan beban
bertambah berat, denyut jantung meningkat cepat sekali, nafas terengah –
engah (ngos-ngosan), keringat bercucuran (mandi keringat). Sewaktu diajak
bicara menjawab dengan terputus – putus karena harus menghela nafas
ketika bicara. Beban setara > 7 MET, terjadi peningkatan denyut jantung >
130 kali per menit
Berikut pengelompokan aktifitas fisik dan jenis olahraga berdasarkan beban
fisik.
kategori ADL Pekerjaan Olahraga
Ringan < 5 MET Masak,
berpakaian,
mandi, mencucu
piring, menyetir
melukis,
mengangkat
barang 5 kg,
Kerja kantor,
menyetir,
mengetik,
menjahit, merajut
Jalan kaki 1,6 –
4,8 km/jam, main
kartu, bersepeda
motor, billiard,
memanah, golf,
naik kuda, bola
voli non
kompetisi, dansa,
bowling, mancing,
bersepeda 8 – 15
km/jam,
badminton ganda
Sedang 5 – 7
MET
Naik tangga
perlahan,
berkebun,
mengangkat
barang 10 kg,
memotong
rumput dengan
mesin
Tukang kayu,
tukang sampah,
drumer,
mengecat,
mencangkul
Badminton
tunggal, tenis
ganda, berenang
(gaya dada), jalan
kaki 5,6 – 8
km/jam,
bersepeda 16 –
20 km/jam,
dansa, senam,
tenis meja
Berat > 7 MET Naik tangga
cepat, naik
tangga dengan
mengangkat
barang,
Tukang gali,
buruh kasar
Jogging 8
km/jam, berenang
(gaya bebas),
mendayung,
bersepeda 20 –
8. mengangkat
barang 30 kg,
menyekop,
menggergaji kayu
30 km/jam, lari 9
km/jam, bola
basket, sepak
bola, mendaki
gunung, anggar
4. Bagi yang telah terdiagnosa PJK maka aktifitas dan latihan diberikan dengan
dosis meningkat bertahap. Mulai dari yang ringan yaitu aktif ROM dari
ekstremitas distal ke proksimal untuk menghindari efek negatif dari tirah
baring. Bila hemodinamik pasien baik dapat kita mulai latihan berupa latihan
aerobik (latihan yang melibatkan gerakan otot – otot besar secara berulang –
ulang untuk meningkatkan kapasitas maksimal sistem transport oksigen) mis:
jalan, jogging, renang, bersepeda, dsb untuk meningkatkan kapasitas
fungsionalnya.
Dosis latihan
Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam pemberian dosis latihan yaitu:
frekwensi, jenis, intensitas, stratifikasi resiko, tingkat kebugaran awal pasien.
Frekwensi latihan sebaiknya setidaknya tiga kali dalam seminggu atau lima
kali dalam seminggu, jenis latihan berupa latihan aerobik. Intensitas latihan
berdasarkan hasil tes kebugaran awal sebelum memulai latihan, tes awal
dapat dilakukan tes jalan enam menit, talk test, dosis bervariasi mulai dari 40
– 60% HR reserve atau 55 – 70% Hrmax, dianjurkan mencapai klala Borg 13
somewhat hard (mulai agak berat). Stratifikasi resiko dapat menggunakan
Duke Score atau TIMI risk.
Adapun kontra indikasi latihan adalah sbb: angina pektoris yang tidak stabil,
tekanan darah istirahat >sistoik 180mmHg, atau diastolik > 110 mmHg,
hipotensi orthostatik, stenosis aorta berat, demam, atrial atau ventrikular
aritmia yang tidak terkontrol, sinus takikardi > 120x/menit, AV blok derajat 3,
perikarditis/miokarditis aktif, recent embolism, eningkatan segmen ST istirahat
> 2 mm, DM tidak terkontrol GD>400mg/dL, ketidakseimbangan elektrolit,
masalah ortopedik mis: fraktur, CHF tak terkompensasi mis: adanya edema,
sesak.
Sesi latihan harus dihentikan apabila terdapat tanda dan gejala sbb: timbul
gejala angina pektoris, sesak, rasa lelah yang berlebihan, pusing, pucat,
sianosis, keringat dingin, sinkop, bradikardi, mual, hipotensi sistolik < 90
mmHg, hipertensi sistoik >240mmHg, atau diastolik > 110 mmHg, SVT,
edema perifer, perubahan segmen ST > 1mm.
Kesimpulan:
Perubahan gaya hidup yang lebih aktif, stop merokok, gizi seimbang dan
menejemen stress, serta kesadaran untuk melihat profil kesehatan berupa
obesitas, DM dan dislipidemia yang merupakan faktor resiko utama penyakit
jantung koroner, dapat mencegah kejadian penyakit jantung koroner
merupakan upaya prevensi primer.
9. Upaya lebih lanjut merupakan prevensi sekunder salah satunya berupa
latihan dapat dilakukan pada penderita penyakit jantung koroner dengan
memperhatikan faktor resiko, kontra indikasi dan tanda dan gejala yang perlu
diperhatikan dalam mengaplikasikan program latihan yang dapat
mengakibatkan kerusakan miokardium bahkan kematian.
Telah banyak bukti bahwa gaya hidup aktif dan program latihan memberikan
manfaat yang besar pada penderita jantung koroner. Dosis yang tepat
merupakan kunci keberhasilan program latihan dengan memperhatikan gejala
yang dirasakan pasien.
Daftar pustaka
1. Bahri, A.T. (2004). Nyeri dada, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
e-USU.p1-p9, Medan
2. Departemen Kesehatan RI (2007). Hipertensi Penyebab Utama Penyakit
Jantung,.http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid
=2621&Itemid=2-32k
3. Donald, M., et .al (2006). Prediction of Lifetime Risk for Cardiovascular Disease
by Risk Factor Burden at 50 Years of Age. Circulationahajournal.113:791-798
4. Donald, L.J., et .al (2009). Heart Disease and Stroke Statistics_2009 Update: A
Report From the American Heart Association Statistics Committee and Stroke
Statistics Subcommittee. Circulation 119;e21-e181
5. Fukai, T. (2000). Regulation of the vascular extracellular superoxide dismutase by
nitric oxide and exercise training. J Clin Invest 105 : 1631–1639
6. Gielen, S., Schuler, G., Hambrecht, R. (2001). Exercise training in coronary artery
disease and coronary vasomotion. Circulation 103 : E1–E6
7. Govers, R., Rabelink, T.J. (2001). Cellular regulation of endothelial nitric oxide
synthase. Am Physiol Renal Physiol 280 : F193–F206
8. Sherwood (2009), Human Physiology
9. Thomson PD, Exercise prescription and proscription for patien with coronary
artery disease, circulation 2005; 112; 2354 – 63
10. Donna Frownfelter, PT, DPT, MA, CCS, RRT, FCCP, Elizabeth Dean, PhD, PT
(2006), Cardiovascular and Pulmonary Physical Theraphy evidence and practice
4th edition, Mosby Inc.
11. McArdle W.D., Katch F.I., Katch V.L., Exercise Physiologi, Energy, Nutrition and Human
Performance, Williams & Wilkins, 1996
12. Sherwood L., Fisiologi Manusia, dari Sel ke Sistem. Diterjemahkan oleh dr.
Brahm U. Pendit. Edisi 2. EGC. Jakarta.
13. Power, S.K and Howley,Physiology Exercise, responses and Adaptations.
Macmillan Publishing Company New York . E. 1990.
14. Wilmore J.H., Costil D.L., Physiology of Sport And Exercise. Human Kinetics
United States of America. 1999