Roket air adalah roket yang menggunakan air dan udara bertekanan sebagai bahan bakarnya. Laporan ini menjelaskan proses pembuatan roket air sederhana mulai dari alat dan bahan, cara pembuatan, cara kerja, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya.
Roket air terdiri dari botol plastik, udara terkompresi, dan air. Air didorong keluar nozzle oleh udara, mendorong roket ke atas. Contoh roket dengan massa 1,5 kg dan tekanan udara 2,1x105 N/m dapat mencapai ketinggian 0,95 m dan jarak 1,92 m. Roket air mendemonstrasikan hukum Newton dan fluida dinamis.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Berikut merupakan laporan hasil praktikum kimia tentang laju reaksi yang pernah kami lakukan. Saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Roket air adalah roket yang menggunakan air dan udara bertekanan sebagai bahan bakarnya. Laporan ini menjelaskan proses pembuatan roket air sederhana mulai dari alat dan bahan, cara pembuatan, cara kerja, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya.
Roket air terdiri dari botol plastik, udara terkompresi, dan air. Air didorong keluar nozzle oleh udara, mendorong roket ke atas. Contoh roket dengan massa 1,5 kg dan tekanan udara 2,1x105 N/m dapat mencapai ketinggian 0,95 m dan jarak 1,92 m. Roket air mendemonstrasikan hukum Newton dan fluida dinamis.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Berikut merupakan laporan hasil praktikum kimia tentang laju reaksi yang pernah kami lakukan. Saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Alat ukur aliran fluida terdiri dari dua bagian utama, yaitu alat ukur primer yang berfungsi sebagai sensor dan alat ukur sekunder yang mengubah dan menunjukkan besaran aliran. Venturimeter adalah alat ukur aliran yang bekerja berdasarkan efek venturi, di mana tekanan fluida berkurang ketika kecepatannya bertambah di bagian leher venturimeter. Rumus debit dan tekanan digunakan untuk mengukur laju aliran
Dokumen tersebut membahas percobaan mengukur percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul. Percobaan ini melibatkan pengukuran periode ayunan dengan berbagai panjang tali dan massa beban. Hasilnya menunjukkan percepatan gravitasi yang diukur sekitar 9,79 m/s2, mendekati nilai konstan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang percobaan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U; (2) Massa jenis air didapatkan dari persamaan ρ=m/v dan massa jenis minyak goreng didapatkan dari hubungan antara tinggi zat cair dalam pipa U; (3) Hasilnya menunjukkan massa jenis air sebesar 1000 kg/m3 dan
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)NovaPriyanaLestari
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk. Fluida terdiri atas cairan dan gas, dimana cairan tak kompresibel sedangkan gas dapat dimampatkan. Massa jenis merupakan ukuran kerapatan suatu benda yang didefinisikan sebagai massa per satuan volume.
Dokumen ini membahas tentang konfigurasi elektron atom, yang merupakan susunan elektron pada atom yang mengikuti aturan tertentu seperti aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund. Dokumen ini juga membahas penyimpangan konfigurasi elektron pada orbital d dan f serta konfigurasi elektron pada ion.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan percobaan untuk menentukan viskositas larutan gliserol dengan berbagai konsentrasi menggunakan metode Ostwald. Hasilnya menunjukkan bahwa viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi gliserol.
Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan pembuatan roket air yang diadakan di SMP Negeri 6 Lahat. Dokumen tersebut menjelaskan tentang manfaat pembuatan roket air untuk belajar konsep dasar fisika seperti hukum Newton secara praktis, komponen-komponen roket air, dan langkah-langkah pembuatan roket air mulai dari persiapan bahan dan alat hingga cara merakitnya.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor penguapan karbon triklorida dengan mengukur waktu penguapannya pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin cepat waktu penguapan karbon triklorida."
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang paling presisi dengan ketelitian mencapai 0,01 mm. Alat ini digunakan untuk mengukur dimensi luar benda-benda kecil seperti kertas, kawat, atau diameter kabel. Mikrometer sekrup terdiri dari poros geser dan poros tetap beserta skala utama dan skala putar untuk membaca ukuran dengan presisi tinggi.
Laporan praktikum fisika mengenai hukum Hooke yang dilakukan oleh kelompok III SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2014/2015. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya, sehingga mendukung hukum Hooke.
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisWidya arsy
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari hukum Archimedes dan hukum utama hidrostatika serta menggunakannya untuk mengukur kerapatan zat padat dan cair. Eksperimen dilakukan dengan menimbang benda di udara dan dalam air untuk menentukan kerapatannya, serta mengukur tinggi air dan minyak dalam pipa U untuk menghitung kerapatan minyak. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan data literatur.
Dokumen tersebut merupakan laporan eksperimen pembuatan elektroskop sederhana dari bahan yang mudah didapat. Elektroskop dibuat dari botol bekas, aluminium foil, kawat tembaga, dan digunakan untuk mendeteksi muatan listrik. Eksperimen ini bertujuan mempelajari prinsip kerja elektroskop serta manfaat memilih bahan yang dapat didaur ulang untuk pembuatan alat.
Dokumen tersebut membahas tentang pompa dan kompresor. Secara umum dijelaskan bahwa pompa adalah mesin yang mengangkat cairan dari tempat rendah ke tinggi dengan mengubah energi mekanik menjadi tekanan. Pompa diklasifikasikan menjadi dinamik dan perpindahan berdasarkan cara energi dipindahkan. Pompa sentrifugal dijelaskan sebagai pompa yang menaikkan cairan dengan gaya sentrifugal, dengan sistem pipa hisap dan h
Understanding and appreciating the cf, cg, lm and tg mathDods Dodong
The document outlines the grade 9 curriculum for mathematics in the Philippines. It includes the objectives to discuss the conceptual framework, familiarize students with curriculum guides (CG), teacher's guides (TG), and learner's materials (LM), and help students appreciate the curriculum's role in developing holistic learners. It describes classroom activities where students envision the ideal future math learner and analyze the curriculum materials. It also explains the key components of CGs, TGs, and LMs, including learning standards, competencies, lessons, and assessments. The overall goal is for students to understand and apply the mathematics curriculum to become engaged, critical thinkers.
1) The document discusses center of mass and variable-mass systems. It provides examples of how basketball players and high jumpers manipulate their body positions to modify their center of mass during jumps.
2) Variable-mass systems are examined, using a rocket as an example. As the rocket ejects mass, it gains momentum from the thrust of the ejected gases.
3) An example calculation is shown for the Saturn V rocket, finding its initial acceleration upon lift-off to be 2.7m/s2.
Alat ukur aliran fluida terdiri dari dua bagian utama, yaitu alat ukur primer yang berfungsi sebagai sensor dan alat ukur sekunder yang mengubah dan menunjukkan besaran aliran. Venturimeter adalah alat ukur aliran yang bekerja berdasarkan efek venturi, di mana tekanan fluida berkurang ketika kecepatannya bertambah di bagian leher venturimeter. Rumus debit dan tekanan digunakan untuk mengukur laju aliran
Dokumen tersebut membahas percobaan mengukur percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul. Percobaan ini melibatkan pengukuran periode ayunan dengan berbagai panjang tali dan massa beban. Hasilnya menunjukkan percepatan gravitasi yang diukur sekitar 9,79 m/s2, mendekati nilai konstan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang percobaan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U; (2) Massa jenis air didapatkan dari persamaan ρ=m/v dan massa jenis minyak goreng didapatkan dari hubungan antara tinggi zat cair dalam pipa U; (3) Hasilnya menunjukkan massa jenis air sebesar 1000 kg/m3 dan
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)NovaPriyanaLestari
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk. Fluida terdiri atas cairan dan gas, dimana cairan tak kompresibel sedangkan gas dapat dimampatkan. Massa jenis merupakan ukuran kerapatan suatu benda yang didefinisikan sebagai massa per satuan volume.
Dokumen ini membahas tentang konfigurasi elektron atom, yang merupakan susunan elektron pada atom yang mengikuti aturan tertentu seperti aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund. Dokumen ini juga membahas penyimpangan konfigurasi elektron pada orbital d dan f serta konfigurasi elektron pada ion.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan percobaan untuk menentukan viskositas larutan gliserol dengan berbagai konsentrasi menggunakan metode Ostwald. Hasilnya menunjukkan bahwa viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi gliserol.
Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan pembuatan roket air yang diadakan di SMP Negeri 6 Lahat. Dokumen tersebut menjelaskan tentang manfaat pembuatan roket air untuk belajar konsep dasar fisika seperti hukum Newton secara praktis, komponen-komponen roket air, dan langkah-langkah pembuatan roket air mulai dari persiapan bahan dan alat hingga cara merakitnya.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor penguapan karbon triklorida dengan mengukur waktu penguapannya pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin cepat waktu penguapan karbon triklorida."
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang paling presisi dengan ketelitian mencapai 0,01 mm. Alat ini digunakan untuk mengukur dimensi luar benda-benda kecil seperti kertas, kawat, atau diameter kabel. Mikrometer sekrup terdiri dari poros geser dan poros tetap beserta skala utama dan skala putar untuk membaca ukuran dengan presisi tinggi.
Laporan praktikum fisika mengenai hukum Hooke yang dilakukan oleh kelompok III SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2014/2015. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya, sehingga mendukung hukum Hooke.
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisWidya arsy
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari hukum Archimedes dan hukum utama hidrostatika serta menggunakannya untuk mengukur kerapatan zat padat dan cair. Eksperimen dilakukan dengan menimbang benda di udara dan dalam air untuk menentukan kerapatannya, serta mengukur tinggi air dan minyak dalam pipa U untuk menghitung kerapatan minyak. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan data literatur.
Dokumen tersebut merupakan laporan eksperimen pembuatan elektroskop sederhana dari bahan yang mudah didapat. Elektroskop dibuat dari botol bekas, aluminium foil, kawat tembaga, dan digunakan untuk mendeteksi muatan listrik. Eksperimen ini bertujuan mempelajari prinsip kerja elektroskop serta manfaat memilih bahan yang dapat didaur ulang untuk pembuatan alat.
Dokumen tersebut membahas tentang pompa dan kompresor. Secara umum dijelaskan bahwa pompa adalah mesin yang mengangkat cairan dari tempat rendah ke tinggi dengan mengubah energi mekanik menjadi tekanan. Pompa diklasifikasikan menjadi dinamik dan perpindahan berdasarkan cara energi dipindahkan. Pompa sentrifugal dijelaskan sebagai pompa yang menaikkan cairan dengan gaya sentrifugal, dengan sistem pipa hisap dan h
Understanding and appreciating the cf, cg, lm and tg mathDods Dodong
The document outlines the grade 9 curriculum for mathematics in the Philippines. It includes the objectives to discuss the conceptual framework, familiarize students with curriculum guides (CG), teacher's guides (TG), and learner's materials (LM), and help students appreciate the curriculum's role in developing holistic learners. It describes classroom activities where students envision the ideal future math learner and analyze the curriculum materials. It also explains the key components of CGs, TGs, and LMs, including learning standards, competencies, lessons, and assessments. The overall goal is for students to understand and apply the mathematics curriculum to become engaged, critical thinkers.
1) The document discusses center of mass and variable-mass systems. It provides examples of how basketball players and high jumpers manipulate their body positions to modify their center of mass during jumps.
2) Variable-mass systems are examined, using a rocket as an example. As the rocket ejects mass, it gains momentum from the thrust of the ejected gases.
3) An example calculation is shown for the Saturn V rocket, finding its initial acceleration upon lift-off to be 2.7m/s2.
Sumbawa Engineering Testing provides various engineering testing services for soils, aggregates, concrete, asphalt, and construction materials. They conduct in-situ and laboratory tests including standard penetration tests, vane shear tests, pressuremeter tests, permeability tests, density tests, California bearing ratio tests, and plate bearing tests. The company also offers field investigations like cone penetration tests, electrical cone tests measuring pore water, shallow and deep soil borings, and geotechnical monitoring services.
The document summarizes the structural and force analysis of rockets. It discusses the basic forces acting on a rocket - weight, thrust, drag and lift. It explains how the weight and center of gravity of a rocket changes as fuel is expelled. The rocket equation is presented for a variable mass system. Aerodynamic aspects like lift, drag and coefficients are defined. The location and role of the center of pressure is explained. Criteria for static stability is described. Structural analysis of the fuselage considers shape, stress distribution and failure modes. An example calculation verifies the strength of a model rocket's fuselage.
The document discusses the concept of center of gravity and how it relates to an object's stability. It defines center of gravity as the point where an object's entire weight seems to act and explains that an object's stability depends on the position of its center of gravity relative to its base. Specifically, an object will be stable if tilting moves the center of gravity higher within the base, unstable if tilting lowers it outside the base, and neutrally stable if tilting does not change the height. Real-life examples like buses and lamps are designed with low, broad bases to lower the center of gravity and increase stability.
The document discusses center of gravity and stability. It defines key terms like center of mass, center of gravity, and equilibrium. It explains that an object's center of gravity depends on the distribution of its mass, and that an object will topple if its center of gravity extends beyond its base of support. The document also distinguishes between stable, unstable, and neutral equilibrium based on how the center of gravity changes with displacement.
The document discusses the center of gravity (COG) of the human body. It defines COG as the imaginary balancing point where body weight is equally distributed. It can be located mathematically using formulas that factor in variables like height, weight, and sex. Determining the COG is important for tasks like maintaining balance during physical therapy and improving athletic performance by pushing or pulling near the COG point.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Roket adalah peluru berbentuk silinder yang digerakan dengan reaksi dan dapat bekerja di luar atmosfer. Roket air adalah salah satu jenis roket yang menggunakan air sebagai bahan bakarnya, dengan mesin yang terbuat dari botol plastik bekas minuman ringan. Jadi, air yang telah dimasukkan dalam roket akan menjadi bahan bakar yang mendorong agar roket dapat meluncur ke udara. Dalam proses peluncuranya, banyak sekali hukum fisika yang diterapkan. Melalui banyak kajian dalam buku dan sumber sumber lain, salah satu dari hukum yang diterapkan adalah dalam roket air adalah Hukum III Newton, dan masih banyak lagi. Sedangkan permasalahan dari berbagai praktikum roket air adalah ketidakseimbangan roket sehingga tidak bisa mendarat sempurna dan menerapkan hukum gerak parabola maupun gerak vertikal ke atas. Roket air yang akan dibuat kali ini menggunakan prinsip Hukum Bernoulli karena air yan digunakan tidak langsung dimasukkan ke dalam badan roket melainkan dimasukkan ke dalam launcher. Saat launcher diberikan tekanan udara melalui pompa, air juga akan ikut terdorong masuk ke dalam badan roket.
Dokumen tersebut merangkum tentang Standar Operasional Produk (SOP) pembuatan mobil roket air sederhana, yang menerangkan dasar teori kerja mobil roket udara berdasarkan hukum Newton ketiga, langkah pembuatan alat, dan praktikum untuk membuktikan teori tersebut.
Eksperimen ini menjelaskan cara membuat roket air sederhana menggunakan botol plastik bekas dan pompa untuk menguji hukum Pascal tentang tekanan cairan. Langkah-langkahnya adalah merakit botol menyerupai roket, memasukkan air, memompa udara ke dalam botol hingga melesat ke udara. Faktor yang mempengaruhi peluncuran diamati seperti jumlah air, bentuk kerucut, dan ekor roket.
Bab ini membahas tentang fluida statik dan dinamik beserta hukum-hukum yang terkait seperti hukum Archimedes, Pascal, dan gaya-gaya pada fluida seperti kohesi, adhesi, dan tegangan permukaan yang mempengaruhi bentuk permukaan zat cair. Bab ini juga menjelaskan aplikasi konsep fluida dalam kehidupan sehari-hari.
Teks tersebut membahas tentang tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tekanannya dipengaruhi oleh luas permukaan dan besarnya gaya. Tekanan zat padat dipengaruhi oleh luas permukaan dan besarnya gaya yang diberikan, sedangkan tekanan zat cair atau hidrostatis dipengaruhi oleh kedalaman dan massa jenis zat cair. Tekanan berpengaruh dalam berbagai aktivitas seperti berjalan di
Makalah ini membahas tentang pembuatan alat pendeteksi banjir sederhana beserta cara kerjanya. Alat ini dibuat untuk memberi peringatan dini kepada masyarakat bila terjadi banjir dengan menggunakan sensor air yang akan menyala-nyala dan berbunyi bila terdeteksi kenaikan air."
Teks tersebut berisi soal uji kompetensi mengenai gerak pada makhluk hidup dan benda, struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, serta sifat bahan dan pemanfaatannya. Soal-soal tersebut mencakup konsep-konsep seperti gerak, rangka, otot, pesawat sederhana, jaringan tumbuhan, dan sifat bahan.
Dokumen tersebut merangkum eksperimen pembuatan roket cuka sederhana oleh siswa SMA. Roket dibuat dengan menggunakan botol air mineral sebagai badan roket, yang diisi cuka dan soda kue sebagai bahan bakar. Reaksi kimia antara cuka dan soda kue menghasilkan gas karbon dioksida yang mendorong roket terbang ke udara. Eksperimen menunjukkan ketinggian terbang roket semakin tinggi dengan tambahan jumlah soda kue.
Makalah ini membahas tentang sistem koloid dengan tujuan untuk memenuhi tugas akhir semester bidang studi kimia. Makalah ini menjelaskan pengertian sistem koloid, teknik penyusunan makalah, dan harapan agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Laporan ini merangkum hasil praktikum tentang udara dan batuan. Melalui beberapa percobaan, siswa mengamati bahwa udara diperlukan untuk pembakaran, bergerak dari tekanan tinggi ke rendah, dan dapat menjadi sumber energi seperti yang ditunjukkan oleh roket udara.
TEKANAN PADA ZAT-Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8 K13.pptx
Makalah roket airtreygtrh
1. Makalah Roket Air
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui pada :
hari :
tanggal :
Penulis Guru Pembimbing
DEVITASARI R.S.A. Dra. LUKY KUSTRIANI, MPd.I
NIS 6904 NIP. 19570616 198401 2 001
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kelimpahan rahmat dan karuniaNya sehingga saya bisa menyelesaikan sebuah
karya tulis berjudul “Roket Air”.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah nilai mata
pelajaran fisika serta menerapkan teori fisika.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Luky guru Mata Pelajaran Fisika kelas XII
IPA yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini. Saya juga
berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini.
Dalam penyusunan karya tulis ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman
saya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya tulis ini lebih baik dan
bermanfaaat.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan sekian.
Ngunut, November 2012
Penulis
DEVITASARI R.S.A
NIS 6904
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
2. A. LATAR BELAKANG PENULISAN 1
B. TUJUAN PENULISAN 1
C. MANFAAT PENULISAN 1
D. RUMUSAN PERMASALAHAN 2
BAB II ISI
A. PENGERTIAN ROKET AIR 3
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR 3
C. CARA KERJA ROKET AIR 6
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR 7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 10
B. KRITIK DAN SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak duduk
pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori yang telah
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, dalam berkehidupan sehari-hari
kita tidak pernah lepas dari teori fisika. Misalnya hukum gravitasi pada
peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya. Selain itu, dalam ilmu pengetahuan
juga memanfaatkan fisika, seperti pembuatan pesawat ulang-alik, roket, pesawat
terbang, balon udara dan masih banyak lagi.
Nah, untuk mengetahui salah satu penerapan teori fisika, dalam karya tulis ini
akan disajikan mengenai roket air dengan judul “ROKET AIR”.
B. TUJUAN PENULISAN
- Mengetahui apa itu roket air dan cara membuatnya
- Mengetahui cara kerja roket air
C. MANFAAT PENULISAN
- Dapat mengetahui cara membuat roket air
- Dapat mengetahui cara kerja roket air
D. RUMUSAN PERMASALAHAN
1. Apakah itu roket air ?
2. Bagaimana cara membuat roket air ?
3. Bagaimana cara kerja roket air ?
3. 4. Faktor apa saja yang ikut menentukan keberhasilan roket air ?
BAB
II
ISI
A. PENGERTIAN DAN TEORI ROKET AIR
Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang
dengan memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia sekitar
tahun 2005/2006. Roket air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten,
provinsi, bahkan nasional. Peserta perlombaan kebanyakan pelajar baik yang
duduk di bangku sekolah menengah bahkan mahasiswa.
Teori fisika yang menjelaskan bagaimana roket air bisa terbang adalah hukum III
Newton. Hukum III Newton mengatakan bahwa “ Jika benda A memberikan gaya
pada benda B (Gaya Aksi/Faksi), maka benda B akan memberikan gaya pada
benda A (Gaya Reaksi/Freaksi). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama tetapi
arahnya berlawanan”.
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR
• ALAT DAN BAHAN :
a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang bersoda karena lebih kuat.
b. Pipa Paralon ½ inch 2 meter.
c. Lembaran polycarbonat (dipakai untuk atap atap kanopi)
d. 7-10 cable teast.
e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir) ukuran ½ inc.
f. Pentil ( air intake) sepeda motor.
g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory)
h. Sambungan pipa berbentuk T.
i. Kerikil atau kelereng.
j. Sambungan pipa paralon 1 inc.
k. Gunting, lem paralon, lakban bening, lakban hitam, cutter, dan double tape.
• Cara Membuat Roket Air :
a. Ambil satu botol kemudian potong bagian bawahnya. Masukan alas botol yang
belum dipotong ke dalam botol yang sudah berlubang dan rekatkan dengan lakban
bening.
b. Buatlah sayap menggunakan lembaran polycarbonate dengan bentuk sesuai
selera dan ukurannya sama. Bisa bentuk segitiga siku-siku , bujur sangkar, atau
setengah bulan sabit. Kemudian rekatkan pada ujung botol yang tidak dipotong
menggunakan lakban bening.
c. Buatlah bagian nosecone menggunakan fiber. Caranya buatlah lingkaran
dengan diameter yang diinginkan. Tergantung dari ujung botol lancip atau tumpul.
Apabila ujung botol semakin lancip maka diameter lingkarannya harus semakin
lebih lebar. Kemudian buatlah bentuk kerucut. Rekatkan sisinya menggunakan
doubletape. Masukan pemberat ke dalam kerucut dan rekatkan di ujung kerucut
4. dengan double tape agar posisinya tetap saat meluncur. Kemudian satukan
nosecone dengan botol mengunakan lakbanbening.
• Cara Membuat Peluncur (Launcher) :
a. Potong pipa paralon ½ inch menjadi 3 bagian dan rangkailah membentuk huruf
T, kemudian satukan dengan sambungan pipa, dan Bagian kepala rangkaian huruf
T diberi Dop yang nantinya berfungsi sebagai alas. Dan ujung yang berlawanan
disambung dengan pipa yang sama ukurannya tapi tanpa menggunakan
sambungan pipa. Agar bagian sambungan tersebut terlihat menggelembung.
Fungsinya untuk menahan roket saat akan diluncurkan. rekatkan sambungan-sambungan
tersebut menggunakan lem paralon.
b. Susun cable teast mengelilingi sambungan pipa yang menggelembung dan
rekatkan dengan lakban hitam supaya lebih kuat. Masukan sambungan pipa
ukuran 1 inch sehingga posisi cable teast berada di dalam sambungan tersebut.
fungsi dari cable teast dan sambungan ini adalah sebagai penahan agar roket tidak
terlepas sebelum mencapai tekanan yang maksimal.
c. Ujung pipa bagian badan huruf T diberi Dop yang telah di pasang pentil (air
intake sepeda motor). Kemudian diberi lem paralon. Fungsinya adalah untuk
menghubungkan peluncur denga pompa.
d. Usahakan di setiap sambungan jangan sampai ada lubang supaya udara tidak
dapat keluar ataupun masuk.
C. CARA KERJA ROKET AIR
1. Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam badan roket air melalui
mulut botol (Untuk gaya dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol).
Air digunakan sebagai medium pendorong roket air (massa jenis air lebih besar
dari pada massa jenis udara).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
FA = ρ . g . h
Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar gaya dorong roket (FA).
Na
2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket air memiliki luas
penampang yang jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol,
Sesuai dengan Hukum Pascal :
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang
dihasilkannya (F2).
3. Setelah itu lekatkan dua buah paku yang sudah di ikatkan benang nilon
sepanjang 2-3 meter tadi kebibir botol sehingga melekat pada katup.
4. Tusukkan pentil kedalam katup, sampai melewati katup tersebut.
5. Luruskan kedua benang yang berhadapan tadi sesuai arah paku.
6. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak terjauh
digunakan sudut 450 terhadap garis horizontal).
Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal Ke atas lintasan parabola
5. 7. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk memampatkan volume,
volume berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volum semakin besar
tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin banyak dipompa,
semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun pemompaan yang berlebihan
dapat merusak pompa itu sendiri dan juga merusak roket).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
P≈F
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar.
8. Pada saat pemompaan dirasa cukup, dan paku pada luas penampang katup
ditarik dengan benang. sehingga katup akan terdorong keluar, dan roket air dapat
mengangkasa ke udara.
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR
1. Wings (sayap)
Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit,
karena dapat berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar sayap
maka makin lebar pula luas penampang roket. Makin lebar luas penampang roket,
makin mudah bagi roket untuk mengalirkan udara tetapi juga makian besar
hambatan yang diterima roket. Bahannya bisa dari polycarbonate (dipakai untuk
pintu kanopi), fiber atau bisa juga menggunakan sterofoam. Tetapi apabila kita
menggunakan sterofoam, bisa cepat rusak karena tidak kuat.
Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang bagus adalah tiga buah.
Apabila roket meluncur di udara berbelok atau berputar-putar seperti baling-baling,
mungkin terjadi kesalahan pada jumlah sayap, bentuk dan ukuran yang
tidak sama, sehingga akan menyebabkan roket jatuh sebelum mencapai jarak yang
maksimal. Fungsi dari wings adalah sebagai pengarah aliran udara dari ujung
roket menuju belakang. Selain itu juga, sebagai penyeimbang ketika roket
meluncur di udara agar tetap stabil.
2. Body ( Botol)
Body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang bersoda
maupun air minum biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk membuat
roket adalah botol bersoda ukuran besar (1 liter). Alasannya karena mampu
menampung lebih banyak udara dan air serta mempunyai tekanan yang lebih kuat,
sehingga roket akan meluncur lebih jauh. Dalam pembuatan roket seringnya ruang
kompresi digunakan sebagai body roket pula. Alur pada permukaan botol juga
berpengaruh pada hambatan angin yang diterima roket.
3. Nose cone
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam,
mulai dari bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose
cone (hanya ujung botol saja). Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk
kerucut, karena lebih mudah membelah udara saat roket meluncur. Bahan untuk
membuat nose cone hendaknya lebih lunak dari pada bahan untuk membuat wings
supaya lebih mudah untuk dibentuk, seperti bahan fiber. Sebelum nose cone
dipasang pada botol, masukkan pemberat ke dalamnya. Pemberatnya bisa dari
6. kerikil atau yang lainya, kemudian rekatkan pada ujung kerucut. Tujuannya
adalah supaya apabila roket mendarat maka bagian nose cone berada di bawah.
4. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal
adalah 1/3 volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan
membutuhkan waktu pemompaan yang lama dan roket biasanya menjadi tidak
stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan meluncur
sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.
5. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara yang
kuat. Teknik memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga botol
terlepas dari peluncurnya. Apabila proses memompa berhenti dan botol belum
terlepas atau tidak segera diluncurkan maka udara dalam botol akan habis,
sehingga roket tidak dapat meluncur secara maksimal.
6. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal adalah
450. Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak
yang di tempuh jadi kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya
kurang dari itu, roket akan jatuh dalam jarak yang masih lumayan dekat.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan
pendorong air dan udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa udara
dalam suatu ruangan akan menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju
tekanan yang lebih rendah. Dengan dasar tersebut jika suatu botol diisi dengan
udara dengan tekanan tertentu maka udara dalam botol akan menekan ke segala
arah dan jika botol dilubangi pada suatu titik maka udara akan keluar dari lubang
tersebut dan akan menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari keluarnya udara.
Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum Newton ketiga). Perubahan
momentum pada lubang pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang
dialami roket, jadi air dan udara yang keluar dari dalam botol menyebabkan botol
terdorong berlawanan arah dari keluarnya air dan udara.
B. KRITIK DAN SARAN
Seharusnya dalam pembelajaran fisika di sekolah harus diadakan praktikum
khususnya pembuatan roket air ini.