Teks tersebut membahas sejarah dan struktur lisosom. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve setelah meneliti kandungan enzim dari fraksi sel hati tikus. Lisosom terdiri atas enzim hidrolitik dalam kantung membran dan memiliki dua jenis, yaitu lisosom primer yang menyimpan enzim dan lisosom sekunder hasil fusi lisosom primer dengan vesikula untuk mencerna isinya.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketika mempelajari RE dan apatatus golgi, kita telah mengenal adanya
vesikuli-vesikuli yang berfungsi untuk mengangkut senyawa-senyawa hasil
biosintesis RE untuk disekresikan maupun ditimbulkan. Beberapa vesikuli tersebut
mengangkut enzim-enzim yang antara lain berperan untuk proses metabolisme
sel.Pada tahu 1950 de Duve dan kawan-kawannya sedang intensif mempelajari
enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat.
Salah satu enzimya adalah asam fosfatease. Diketahui bahwa di dalam sitoplasma
terdapat zat yag mengadung enzim tersebut, sehingga dapat di upayakan untuk dapat
mengisolasi zahara tersebut dalam keadaan utuh. Novikoff pada tahun 1955 dengan
menggunakan mikroskop electron menemukan adanya zahara yang banyak
mengandung asam fosfatase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa enzim dalam zarah tersebut akan paling
aktif jika isolatnya dibuat dengan air suling disbanding isolatya dibuat dari isolatonis
misalnya dengan sukrosa, Sehingga zahaara tersebut mengandung enzim hidrolik.
Zahara yang mengandung enzim hidrolik ini kemudia ditentukan sebagai organela
baru dan diberi nama lisosom. Karena enzim terbanyak terdapat di lisosom adalah
asam fosfatase,maka enzim ini dijadikan sebagai enzim penanda lisosom.
Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk
atau hasil ER kasar dan Golgi aparatus. Lisosom merupakan kantung terikat membran
yang berisi enzim hidrolitik yang digunakan untuk mencerna makromolekul. Nama
lisosom berasal dari dua kata Latin yang berarti badan pemecahan. Terdapat enzim
lisosom yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.
Enzim-enzim tersebut bekerja sangat baik pada keadaan asam kira-kira pada ph 5.
Lisosom bekerja sebagai organel pencerna. Lisosom mengandung berbagai
macam enzim hidrolitik yang dihasilkan oleh reticulum endoplasma. Lisosom dapat
mencerna semua mokromolekul menjadi molekul yang lebih kecil dan dikeluarkan ke
sitoplasma. Enzim lisosom sangat penting. Enzim merupakan asam hidrolase
sehingga dapat bekerja secara optimum pada pH asam. Lisosom secara mikroskopis
merupakan suatu partikel yang secara struktur dibatasi oleh suatu membran,
mengandung hidrolase yang berupa asam fosfatase.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu adanya pembahasan lebih jauh
lagi mengenai struktur dan fungsi dari lisosom agar kita lebih memahami tentang
2. peran dari lisosom itu sendiri sebagai bagian dari sel yang membentuk tubuh makhluk
hidup khususunya pada manusia.
2
1.2. Tujuan
Tujuan daripada penulisan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan mengenai pengertian dan sejarah dari lisosom,
2. Menjelaskan mengenai struktur atau bagian dari lisosom,
3. Menjelaskan fungsi dan peranan lisosom dalam sel,
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan di atas maka yang menjadi permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah lisosom itu?
2. Bagaimanakah sejarah dari lisosom?
3. Bagaimanakah struktur atau bagian-bagian dari lisosom?
4. Apakah fungsi dan peranan lisosom?
1.4. Manfaat
Dengan adanya materi struktur dan fungsi lisosom yang akan dibahas dalam
makalah ini tentunya dapat menjadi bahan sumber bacaan bagi kita guna menambah
dan mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan kita mengenai struktur dan
fungsi daripada lisosom itu sendiri serta peranannya sebagai bagian dari unit sel yang
merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Lisosom
Secara umum, sel eukariotik terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma.
Sitoplasma merupakan daerah intrasel selain inti sel, yang terdiri atas sitosol dan
sitoskeleton (rangka sel). Sitosol menempati sekitar 55% volume sel, dan pada sitosol
inilah melekat organel-organel. Ada lima organel utama yang menempati sitosol,
yaitu retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, peroksisom, dan lisosom.
Kelima organel ini memiliki fungsi yang berbeda-beda satu sama lain, namun saling
terintegrasi untuk menjalankan fungsi sel secara keseluruhan demi menjaga
keseimbangan homeostasis tubuh.
Seperti yang telah dikemukakan di atas, ada banyak pengertian yang dikemukakan
mengenai lisosom, yang di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Lisosom adalah tempat pencernaan intrasel dan pergantian komponen intrasel,
2. Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim
hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan, dengan demikian menyingkirkan
berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri yang
masuk ke dalam sel,
3. Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel,
mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses
pencernaan intrasel terbatas,
4. Lisosom adalah organel yang mengandung enzim pencernaan, dan lain-lain.
Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk
atau hasil ER kasar dan Golgi aparatus. Nama lisosom berasal dari dua kata Latin
yang berarti badan pemecahan. Lisosom terdiri atas enzim-enzim pencernaan
(hidrolitik) yang dikemas dalam suatu kantung bermembran. Lisosom
menggambarkan tema pokok struktur sel eukariotik, yaitu kompertamenalisasi atau
perkamaran. Membran lisosom sebagai suatu kompartemen di mana enzim
pencernaan disimpan dan secara aman terpisah dari bagian sitoplasma yang lain.
Lisosom merupakan organel bermambran bulat, dengan diameter yang begitu
kecil (hanya 0,2 μm sampai 0,4 μm) sehingga sukar dilihat dalam mikroskop. Jumlah
lisosom dalam sangat berfaryasi menurut jenis selnya. Namu ciri paling mecolok
organel khusus ini adalah bahwa ia mengaqndung sejumlah besar hidrolasme asam,
yang aktifitas ezimnya akan maksimal pada pH asan pada bagia dalam lisosom, Yaitu
pH lebih kurang 5. Klompok enzim peting ini berpotensi menghancurkan hampir
4. semua ungsur makromelekul pokok sel; karena itu ia harus dipencilkan dari bagian
lain sel oleh mambran lisosom.
Lisosom memiliki beberapa tipe fungsi pencernaan. Lisosom bergabung
dengan vakuola makanan, sehingga makanan dapat dicerna enzim yang dimiliki
lisosom menjadi molekul-molekul kecil. Molekul kecil hasilnya meninggalkan
lisosom dan digunakan lagi oleh sel. Lisosom juga menghancurkan bakteri yang
membahayakan. Sel darah putih kita memasukkan bakteri ke dalam vakuola untuk
mencernakan dinding sel bakteri. Lisosom juga berfungsi penting pada perkembangan
embrio. Contohnya, enzim lisosom menghancurkan sel-sel selaput yang
menghubungkan antara jari-jari pada tahapan perkembangan awal manusia. Lisosom
yang abnormal menyebabkan penyakit yang fatal atau menyebabkan kematian.
4
Berdasarkan keadaan fisiologisnya lisosom dapat dibedakan atas 2 yaitu;
- Lisosom primer yang merupakan lisosom yang baru terbentuk dan terlibat dalam kegiatan
degradasi.
- Lisosom sekunder yang berasal dari vakuola fagositosis (heterofagosom) atau bagian dari
sitoplasma yang dibatasi oleh suatu membran (autofagosome) di mana tertuang enzim
lisosom primer.
Lisosom primer dan sekunder selanjutnya menjadi Telolysosome yang berdegenerasi
menjadi residu di dalam sel dan disebut Badan residu pascalisosom. Lisosom primer
mengandung enzim hidrolase dan dapat bergabung (fusi) dengan vesikula endositosis
(heterofagi) atau dengan vakuola autofagi. Hasil dari lisosom sekunder adalah merupakan
tempat digesti.
1. Lisosom primer
Lisosom primer adalah organel sel yang tetap, dibatasi oleh satu membran,
mengandung enzim hidrolisa yang belum terlibat dalam proses katabolisme. Strukturnya
berupa suatu badan yang bulat atau oval berdiameter antar 0,3 dan 1,5 micrometer. Dibatasi
oleh hanya satu membran yang memungkinkan penyimpanan enzim. Lisosom primer dapat
ditemukan pada hepatocyte yang jumlahnya tergantung pada aktivitas sel.
Lisosom primer diketahui mengandung lebih dari 60 jenis enzim. Enzim lisosom
menghidrolisa substrat dari 4 kelompok utama makromolekul yaitu:
- Protein
- Asam nukleat
- Karbohidrat
- Lemak
Semuanya merupakan enzim degradasi atau enzim katabolisme yang aktivitas optimalnya
berada di sekitar pH 5.
5. Sintesa enzim lisosomal dilakukan oleh ribosom dari Retikulum endoplasma
granular, selanjutnya menuju ke apparatus golgi yang selanjutnya berkecambah menjadi
lisosom primer.
Peranan utama dari lisosom primer adalah berisi hydrolase yang memungkinkan
transport intrasitoplasma menuju fagosome atau autofagosome dan menuangkan produk
enzimatiknya balik di dalam vakuola intraseluler dari system digestif seluler maupun dalam
miliu ekstraseluler.
5
2. Lisosom sekunder
Lisosom sekunder terlibat dalam fenomena digesti seluler dan merupakan hasil fusi
dari lisosom primer dengan fagosom atau autofagosome. Lisasom sekunder dari jenis
heterolysosome (vakuola heterofagi atau heterofagolisosom) dihasilkan dari vesikula tertentu.
Sedangkan autolysosome (vakuola autofagi atau eytolisasom) adalah dibentuk dari fusi satu
autofagosome dengan lisosom primer).
Vakuola heterofagi memiliki fungsi sebagai digesti intraseluler dan pertahanan.
Fungsi sebagai digesti intraseluler yaitu bahwa alimentasi yang dalam bentuk solid atau
liquid ditangkap oleh sel dan didegradasi dan komponennya menembus membran lisosom
untuk dapat digunakan sebagai bahan sintesa.
Sedangkan fungsi sebagai pertahanan yaitu bahwa lisosom melindungi sel melawan
agresi patogen. Bakteri, dan virus difagosit serta dihancurkan oleh enzim lisis. Senyawa
toksik atau obat-obatan yang didegradasi oleh lisosom dikenal sebagai detoksikasi.
Autofagi adalah suatu mekanisme di rnana sel membersihkan diri dari partikel atau
fragmen sitoplasma yang tidak digunakan lagi, tanpa kehilangan bahan kimia penyusunnya
yang digunakan lagi oleh sel. Vakuola autofagi terlibat dalam beberapa aktivitas sel yaitu:
- "cell turnover" clan penyusun sel
- Differensiasi sel atau metamorfosis
- Autofagi senyawa toksik
Gambar : keterkaitan antara RE, apparatus Golgi dan lisosom
6. 6
3. Badan residu
Suatu badan residu adalah suatu vakuola yang berasal dari suatu heterolysome atau
heterolysome atau suatu autolysome yang berupa residu non digesti oleh enzim lisosomal.
Residu memiliki sifat dan bentuk yang sangat bervariasi karena aspeknya tergantung
pada asalnya. Badan residu mengandung:
- Myelinis: merupakan produk dari degradasi fosfolipoprotein atau merupakan
senyawa yang menyusun membran dari berbagai organel.
- Pigmen biliair
- Ferritin
- Lipuscin: merupakan pigmen coklat termasuk grup chromolipoid. Merupakan hasil
oksidasi non enzimatik lemak.
- Suatu substansi asing yang dibuang. Fungsi
Bahan yang diindigesti dan terdapat dalam vakuola dieliminasi secara exocytosis
(defekasi seluler). Kadang-kadang herada dalam kondisi ketidakmampuan mengeliminasi
residu tersebut {konstipasi seluler), sehingga tetap berada hingga sel mati.
2.2. Sejarah Pencetus Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi
enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada
berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan
ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis
enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,
fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama
lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Berlawanan organel yang telah disinggung sejauh ini, MC tidak menunjukkan
bukti langsung adanya lisosom. Adanya organel ini dalan sitoplasma pertama lkali
dipotulatkan dalam 1955 oleh de Duve dari data biokimia. Sebelum itu de Dave dan
kawan-kawan meneliti kandungan enzim dari fraksi-fraksi yang dipisahkan dari
hemogenat sel hati tikus melalui pemusinga deferensial. Mereka terutama menarik
terhadap penelitian enzim dan fraksi yang mengandung mitokondria. Dengan
memperhalus prosedur pemusingan mereka berhasil mendapat praksi yang kompleks,
walau serupa denga mitokondria dan sifat-sifatnya sedimentasi, mengandung enzim
yang berbeda dengan apa yang ada pada mitokondria.
Dalam fraksi ini mereka secara tidak diduga mendapat sejumlah enzim
hidrolitik, termasuk fosfatase asam. Mereka kemudian melakukan eksprimen
biokimia yang menghasilkan postulat bahwa enzim hidrolik akan tertampung dalam
vasikel berukuran 0,4 μm, dan bahwa setiap vasikel akan dibatasi mambra yang
7. mencegah enzim ini bereaksi dengan substrat dalam sitoplasma. Menyadari bahwa
badan-badan kecil dalam fraksi ini bukan mitokondria tetapi,malahan sejenis organel
sitoplasma baru, mereka mengusukan nama lisosom untuk organel ini.
Kemudian fraksi yang mengandung fosfatase asam diamati dalam ME, seperti
yang diperkirakan sebelumnya, lisosom ternyata merupakan organel bermambara
dengan garis tengah ± 0,5 μm.
Sejak itu Novi koff dan lain-lain telah mempelajari lisosom dalam sejumlah besar sel
dengan menggabungkan tes hidrokimia degan fasfatase asam dengan mikroskopi
elektron.
Diantara sejumlah besar haydrolase yag trdapat dalam lisosom
(fosfatase,protease,nuclease,lipase,fospolipase,glikosidease,dan sufatase), fosfatase
asam merupakan enzim yang apling mudah dideteksi secara biokimia. Lisosom yang
dijumpai dalam mikroskop electron yang dipulas secara komprasional, yang dapat
membedakan mambran unit pembatas dan isinya yang kedap electron sedangkan-sedang
banyak glikoprotein. Bangunan yang di dekatnya yang lebih kedap electron
7
merupakan lisosom sekunder.
Cara pembentukan lisosom nenyerupai yang berlaku untuk granula sekresi.
Berbagai haidrolisisnya, yang hampir semuaunya glikoprotein. pada awalnya di
sintesis didalam rER dan kemudian dibawa ke muka cis tumpukan golgi oleh fasikel
transfer. Tumpukan golgi kemudian memisahkan mereka dari produk sekresi lain
melalui proses pengenalan yang melibatkan petanda mannose-6 fosfat, seperti yang
telah diuraikan dalam bab ini pada ssekresi aparat golgi. Sesampainya dimuka trans
tumpukan, enzim hidrolitik memasuki bagian pelebaran mengelembung pada bagian
tepi sakulus paling atas atau GERL, dan pelebaran ini dilepasakan sebagai lisosom.
8. 8
2.3. Struktur Lisosom
1. Membran lisosom
Membran lisosom sebagai suatu kompartemen di mana enzim pencernaan
disimpan secara aman terpisah dari bagian sitoplasma yang lain. Untuk menyediakan
pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom mempunyai pompa H+ yang
menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Membran lisosom juga sangat terglikosilasi
yang dikenal denganlysosomal-associated membrane proteins (LAMP). Sampai saat
ini sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP berguna sebagai
reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom.
2. Enzim Hidrolitik
Enzim hidrolitik dibuat pada retikulum endoplasma, yang mengalami
pemaketan di badan Golgi dan kemudian ke endosom lanjut yang nantinya akan
menjadi lisosom. Untuk prosesnya ini, enzim ini mempunyai molekul penanda unik,
yaitu manosa 6-fosfat (M6P) yang berikatan dengan oligosakarida terikat-N.
2.4. Fungsi Lisosom
Fungsi utama lisosom adalah berperan dalam pencernaan intrasel. Fungsi lisosom ada
3 yaitu endositosis, fagositosis, dan autofagi.
1. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel
kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut
dipilah, ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke
endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan
enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5)
pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
2. Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berdifusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).
9. 9
3. Autofagi
Proses autofagi untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, organel
yang tidak berfungsi lagi. Bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi
organel dan membentuk autofagosom. Lalu autofagosom berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut).
Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio
manusia.
Fungsi lain:
Lisosom memiliki beberapa tipe fungsi pencernaan. Lisosom bergabung dengan
vakuola makanan, sehingga makanan dapat dicerna enzim yang dimiliki lisosom
menjadi molekul-molekul kecil. Molekul kecil hasilnya meninggalkan lisosom
dan digunakan lagi oleh sel.
Lisosom juga menghancurkan agresi pathogen, bakteri, virus yang
membahayakan. Sel darah putih kita memasukkan bakteri ke dalam vakuola untuk
mencernakan dinding sel bakteri.
Lisosom juga berfungsi penting pada perkembangan embrio. Contohnya, enzim
lisosom menghancurkan sel-sel selaput yang menghubungkan antara jari-jari pada
tahapan perkembangan awal manusia. Lisosom yang abnormal menyebabkan
penyakit yang fatal atau menyebabkan kematian.
10. 10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel,
mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses
pencernaan intrasel terbatas Lisosom bekerja sebagai organel pencerna. Lisosom
mengandung berbagai macam enzim hidrolitik yang dihasilkan oleh reticulum
endoplasma. Lisosom secara mikroskopis merupakan suatu partikel yang secara
struktur dibatasi oleh suatu membran, mengandung hidrolase yang berupa asam
fosfatase. Berdasarkan keadaan fisiologisnya lisosom dapat dibedakan atas 2 yaitu
lisosom primer yang merupakan lisosom yang baru terbentuk dan terlibat dalam
kegiatan degradasi dan lisosom sekunder yang berasal dari vakuola fagositosis
(heterofagosom) atau bagian dari sitoplasma yang dibatasi oleh suatu membran
(autofagosome) di mana tertuang enzim lisosom primer.
3.2. Saran
Setelah kita membaca uraian di atas, kita bisa mendapat tambahan ilmu
pengetahuan dan dapat menambah wawasan kita tentang struktur dan fungsi dari
lisosom sehingga kita lebih memahami peran dari unit-unit sel yang sangat kecil
bentuk dan ukurannya tetapi manfaatnya yang diberikan untuk kita sangat besar
dalam kehidupan kita
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Olehnya itu, kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran
dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta.
http://biologi.blogsome.com/2007/06/17/lisosom/
http://id.wikipedia.org/wiki/Lisosom.
http://mydecemberrain.wordpress.com/2010/09/25/struktur-dan- fungsi-mitokondria/
http://www.ardianrisqi.com/2010/09/struktur-dan-fungsi- lisosom.html.
Sumadi dan Aditia, 2007. Biologi Sel. Graha Ilmu: Jakarta.
12. 12
Makalah : Patologi
Dosen : dr. Muh. Marlin
STRUKTUR DAN FUNGSI LISOSOM
O L E H :
KELOMPOK 4
La Ode Muhamad Tahir
Lili Asmin
Reski Amaliah Wulandari
Muhammad Aswin
Mulya Hartama
Nurdin Kowa
Nurhidayah
Nuriatil Jannah
Nurni
Nurul Fitriani Ningsih
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMKAB. MUNA
2011.
13. 13
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilllah kami haturkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya yang diberikan kepada
kami sehingga dapat merampungkan tulisan ataupun makalah yang menjadi tugas
kelompok kami.
Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah PATOLOGI dengan
dosen dr. Muh. Marlin yang dipercayakan kepada kelompok kami yang pada
dasarnya mengulas tentang Struktur dan Fungsi Lisosom yang secara garis besarnya
mengulas tentang sejarah dan pengertian lisosom, bentuk lisosom, struktur atau
bagian dari lisosom serta fungsi dari lisosom itu sendiri.
Kami menyadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
yang kami miliki, materi ulasan yang kami sajikan masih jauh dari kesempuranaan
dalam hal ini masih sangat sederhana sehingga tentunya tak akan luput dari kesalahan
dan kehilafan. Oleh karena itu, kami menghargai segala bentuk masukan dan kritik
dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk lebih membangun dan menyegarkan
wawasan yang lebih bijaksana di tengah-tengah perkembangan ilmu pengetahuan
yang kompetitif.
Tidak ada kata yang patut kami ucapkan selain rasa terima kasih yang
mendalam bagi dosen yang telah memberikan bimbingan dan arahannya yang insya
Allah kelak menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam kehidupan
bermasyarakat. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana yang kami harapkan.
Raha, Maret 2011
Penyusun.
14. 14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………
1.1.Latar Belakang………………………………………………………………
1.2.Tujuan……………………………………………………………………….
1.3.Rumusan Masalah…………………………………………………………...
1.4.Manfaat……………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………
2.1.Pengertian Lisosom…………………………………………………………
2.2.Sejarah Pencetus Lisosom…………………………………………………..
2.3.Struktur Lisosom……………………………………………………………
2.4.Fungsi Lisosom……………………………………………………………..
BAB III PENUTUP……………………………………………………………
3.1.Kesimpulan…………………………………………………………………
3.2.Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
i
ii
1
1
2
2
2
3
3
6
8
8
10
10
10