SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang 
Ketika mempelajari RE dan apatatus golgi, kita telah mengenal adanya 
vesikuli-vesikuli yang berfungsi untuk mengangkut senyawa-senyawa hasil 
biosintesis RE untuk disekresikan maupun ditimbulkan. Beberapa vesikuli tersebut 
mengangkut enzim-enzim yang antara lain berperan untuk proses metabolisme 
sel.Pada tahu 1950 de Duve dan kawan-kawannya sedang intensif mempelajari 
enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat. 
Salah satu enzimya adalah asam fosfatease. Diketahui bahwa di dalam sitoplasma 
terdapat zat yag mengadung enzim tersebut, sehingga dapat di upayakan untuk dapat 
mengisolasi zahara tersebut dalam keadaan utuh. Novikoff pada tahun 1955 dengan 
menggunakan mikroskop electron menemukan adanya zahara yang banyak 
mengandung asam fosfatase. 
Hasil penelitian menunjukan bahwa enzim dalam zarah tersebut akan paling 
aktif jika isolatnya dibuat dengan air suling disbanding isolatya dibuat dari isolatonis 
misalnya dengan sukrosa, Sehingga zahaara tersebut mengandung enzim hidrolik. 
Zahara yang mengandung enzim hidrolik ini kemudia ditentukan sebagai organela 
baru dan diberi nama lisosom. Karena enzim terbanyak terdapat di lisosom adalah 
asam fosfatase,maka enzim ini dijadikan sebagai enzim penanda lisosom. 
Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk 
atau hasil ER kasar dan Golgi aparatus. Lisosom merupakan kantung terikat membran 
yang berisi enzim hidrolitik yang digunakan untuk mencerna makromolekul. Nama 
lisosom berasal dari dua kata Latin yang berarti badan pemecahan. Terdapat enzim 
lisosom yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat. 
Enzim-enzim tersebut bekerja sangat baik pada keadaan asam kira-kira pada ph 5. 
Lisosom bekerja sebagai organel pencerna. Lisosom mengandung berbagai 
macam enzim hidrolitik yang dihasilkan oleh reticulum endoplasma. Lisosom dapat 
mencerna semua mokromolekul menjadi molekul yang lebih kecil dan dikeluarkan ke 
sitoplasma. Enzim lisosom sangat penting. Enzim merupakan asam hidrolase 
sehingga dapat bekerja secara optimum pada pH asam. Lisosom secara mikroskopis 
merupakan suatu partikel yang secara struktur dibatasi oleh suatu membran, 
mengandung hidrolase yang berupa asam fosfatase. 
Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu adanya pembahasan lebih jauh 
lagi mengenai struktur dan fungsi dari lisosom agar kita lebih memahami tentang
peran dari lisosom itu sendiri sebagai bagian dari sel yang membentuk tubuh makhluk 
hidup khususunya pada manusia. 
2 
1.2. Tujuan 
Tujuan daripada penulisan makalah ini yaitu: 
1. Menjelaskan mengenai pengertian dan sejarah dari lisosom, 
2. Menjelaskan mengenai struktur atau bagian dari lisosom, 
3. Menjelaskan fungsi dan peranan lisosom dalam sel, 
1.3. Rumusan Masalah 
Berdasarkan tujuan di atas maka yang menjadi permasalahan yang akan 
dibahas dalam makalah ini yaitu: 
1. Apakah lisosom itu? 
2. Bagaimanakah sejarah dari lisosom? 
3. Bagaimanakah struktur atau bagian-bagian dari lisosom? 
4. Apakah fungsi dan peranan lisosom? 
1.4. Manfaat 
Dengan adanya materi struktur dan fungsi lisosom yang akan dibahas dalam 
makalah ini tentunya dapat menjadi bahan sumber bacaan bagi kita guna menambah 
dan mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan kita mengenai struktur dan 
fungsi daripada lisosom itu sendiri serta peranannya sebagai bagian dari unit sel yang 
merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
3 
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1. Pengertian Lisosom 
Secara umum, sel eukariotik terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma. 
Sitoplasma merupakan daerah intrasel selain inti sel, yang terdiri atas sitosol dan 
sitoskeleton (rangka sel). Sitosol menempati sekitar 55% volume sel, dan pada sitosol 
inilah melekat organel-organel. Ada lima organel utama yang menempati sitosol, 
yaitu retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, peroksisom, dan lisosom. 
Kelima organel ini memiliki fungsi yang berbeda-beda satu sama lain, namun saling 
terintegrasi untuk menjalankan fungsi sel secara keseluruhan demi menjaga 
keseimbangan homeostasis tubuh. 
Seperti yang telah dikemukakan di atas, ada banyak pengertian yang dikemukakan 
mengenai lisosom, yang di antaranya adalah sebagai berikut: 
1. Lisosom adalah tempat pencernaan intrasel dan pergantian komponen intrasel, 
2. Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim 
hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan, dengan demikian menyingkirkan 
berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri yang 
masuk ke dalam sel, 
3. Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel, 
mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses 
pencernaan intrasel terbatas, 
4. Lisosom adalah organel yang mengandung enzim pencernaan, dan lain-lain. 
Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk 
atau hasil ER kasar dan Golgi aparatus. Nama lisosom berasal dari dua kata Latin 
yang berarti badan pemecahan. Lisosom terdiri atas enzim-enzim pencernaan 
(hidrolitik) yang dikemas dalam suatu kantung bermembran. Lisosom 
menggambarkan tema pokok struktur sel eukariotik, yaitu kompertamenalisasi atau 
perkamaran. Membran lisosom sebagai suatu kompartemen di mana enzim 
pencernaan disimpan dan secara aman terpisah dari bagian sitoplasma yang lain. 
Lisosom merupakan organel bermambran bulat, dengan diameter yang begitu 
kecil (hanya 0,2 μm sampai 0,4 μm) sehingga sukar dilihat dalam mikroskop. Jumlah 
lisosom dalam sangat berfaryasi menurut jenis selnya. Namu ciri paling mecolok 
organel khusus ini adalah bahwa ia mengaqndung sejumlah besar hidrolasme asam, 
yang aktifitas ezimnya akan maksimal pada pH asan pada bagia dalam lisosom, Yaitu 
pH lebih kurang 5. Klompok enzim peting ini berpotensi menghancurkan hampir
semua ungsur makromelekul pokok sel; karena itu ia harus dipencilkan dari bagian 
lain sel oleh mambran lisosom. 
Lisosom memiliki beberapa tipe fungsi pencernaan. Lisosom bergabung 
dengan vakuola makanan, sehingga makanan dapat dicerna enzim yang dimiliki 
lisosom menjadi molekul-molekul kecil. Molekul kecil hasilnya meninggalkan 
lisosom dan digunakan lagi oleh sel. Lisosom juga menghancurkan bakteri yang 
membahayakan. Sel darah putih kita memasukkan bakteri ke dalam vakuola untuk 
mencernakan dinding sel bakteri. Lisosom juga berfungsi penting pada perkembangan 
embrio. Contohnya, enzim lisosom menghancurkan sel-sel selaput yang 
menghubungkan antara jari-jari pada tahapan perkembangan awal manusia. Lisosom 
yang abnormal menyebabkan penyakit yang fatal atau menyebabkan kematian. 
4 
Berdasarkan keadaan fisiologisnya lisosom dapat dibedakan atas 2 yaitu; 
- Lisosom primer yang merupakan lisosom yang baru terbentuk dan terlibat dalam kegiatan 
degradasi. 
- Lisosom sekunder yang berasal dari vakuola fagositosis (heterofagosom) atau bagian dari 
sitoplasma yang dibatasi oleh suatu membran (autofagosome) di mana tertuang enzim 
lisosom primer. 
Lisosom primer dan sekunder selanjutnya menjadi Telolysosome yang berdegenerasi 
menjadi residu di dalam sel dan disebut Badan residu pascalisosom. Lisosom primer 
mengandung enzim hidrolase dan dapat bergabung (fusi) dengan vesikula endositosis 
(heterofagi) atau dengan vakuola autofagi. Hasil dari lisosom sekunder adalah merupakan 
tempat digesti. 
1. Lisosom primer 
Lisosom primer adalah organel sel yang tetap, dibatasi oleh satu membran, 
mengandung enzim hidrolisa yang belum terlibat dalam proses katabolisme. Strukturnya 
berupa suatu badan yang bulat atau oval berdiameter antar 0,3 dan 1,5 micrometer. Dibatasi 
oleh hanya satu membran yang memungkinkan penyimpanan enzim. Lisosom primer dapat 
ditemukan pada hepatocyte yang jumlahnya tergantung pada aktivitas sel. 
Lisosom primer diketahui mengandung lebih dari 60 jenis enzim. Enzim lisosom 
menghidrolisa substrat dari 4 kelompok utama makromolekul yaitu: 
- Protein 
- Asam nukleat 
- Karbohidrat 
- Lemak 
Semuanya merupakan enzim degradasi atau enzim katabolisme yang aktivitas optimalnya 
berada di sekitar pH 5.
Sintesa enzim lisosomal dilakukan oleh ribosom dari Retikulum endoplasma 
granular, selanjutnya menuju ke apparatus golgi yang selanjutnya berkecambah menjadi 
lisosom primer. 
Peranan utama dari lisosom primer adalah berisi hydrolase yang memungkinkan 
transport intrasitoplasma menuju fagosome atau autofagosome dan menuangkan produk 
enzimatiknya balik di dalam vakuola intraseluler dari system digestif seluler maupun dalam 
miliu ekstraseluler. 
5 
2. Lisosom sekunder 
Lisosom sekunder terlibat dalam fenomena digesti seluler dan merupakan hasil fusi 
dari lisosom primer dengan fagosom atau autofagosome. Lisasom sekunder dari jenis 
heterolysosome (vakuola heterofagi atau heterofagolisosom) dihasilkan dari vesikula tertentu. 
Sedangkan autolysosome (vakuola autofagi atau eytolisasom) adalah dibentuk dari fusi satu 
autofagosome dengan lisosom primer). 
Vakuola heterofagi memiliki fungsi sebagai digesti intraseluler dan pertahanan. 
Fungsi sebagai digesti intraseluler yaitu bahwa alimentasi yang dalam bentuk solid atau 
liquid ditangkap oleh sel dan didegradasi dan komponennya menembus membran lisosom 
untuk dapat digunakan sebagai bahan sintesa. 
Sedangkan fungsi sebagai pertahanan yaitu bahwa lisosom melindungi sel melawan 
agresi patogen. Bakteri, dan virus difagosit serta dihancurkan oleh enzim lisis. Senyawa 
toksik atau obat-obatan yang didegradasi oleh lisosom dikenal sebagai detoksikasi. 
Autofagi adalah suatu mekanisme di rnana sel membersihkan diri dari partikel atau 
fragmen sitoplasma yang tidak digunakan lagi, tanpa kehilangan bahan kimia penyusunnya 
yang digunakan lagi oleh sel. Vakuola autofagi terlibat dalam beberapa aktivitas sel yaitu: 
- "cell turnover" clan penyusun sel 
- Differensiasi sel atau metamorfosis 
- Autofagi senyawa toksik 
Gambar : keterkaitan antara RE, apparatus Golgi dan lisosom
6 
3. Badan residu 
Suatu badan residu adalah suatu vakuola yang berasal dari suatu heterolysome atau 
heterolysome atau suatu autolysome yang berupa residu non digesti oleh enzim lisosomal. 
Residu memiliki sifat dan bentuk yang sangat bervariasi karena aspeknya tergantung 
pada asalnya. Badan residu mengandung: 
- Myelinis: merupakan produk dari degradasi fosfolipoprotein atau merupakan 
senyawa yang menyusun membran dari berbagai organel. 
- Pigmen biliair 
- Ferritin 
- Lipuscin: merupakan pigmen coklat termasuk grup chromolipoid. Merupakan hasil 
oksidasi non enzimatik lemak. 
- Suatu substansi asing yang dibuang. Fungsi 
Bahan yang diindigesti dan terdapat dalam vakuola dieliminasi secara exocytosis 
(defekasi seluler). Kadang-kadang herada dalam kondisi ketidakmampuan mengeliminasi 
residu tersebut {konstipasi seluler), sehingga tetap berada hingga sel mati. 
2.2. Sejarah Pencetus Lisosom 
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi 
enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada 
berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan 
ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis 
enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, 
fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama 
lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. 
Berlawanan organel yang telah disinggung sejauh ini, MC tidak menunjukkan 
bukti langsung adanya lisosom. Adanya organel ini dalan sitoplasma pertama lkali 
dipotulatkan dalam 1955 oleh de Duve dari data biokimia. Sebelum itu de Dave dan 
kawan-kawan meneliti kandungan enzim dari fraksi-fraksi yang dipisahkan dari 
hemogenat sel hati tikus melalui pemusinga deferensial. Mereka terutama menarik 
terhadap penelitian enzim dan fraksi yang mengandung mitokondria. Dengan 
memperhalus prosedur pemusingan mereka berhasil mendapat praksi yang kompleks, 
walau serupa denga mitokondria dan sifat-sifatnya sedimentasi, mengandung enzim 
yang berbeda dengan apa yang ada pada mitokondria. 
Dalam fraksi ini mereka secara tidak diduga mendapat sejumlah enzim 
hidrolitik, termasuk fosfatase asam. Mereka kemudian melakukan eksprimen 
biokimia yang menghasilkan postulat bahwa enzim hidrolik akan tertampung dalam 
vasikel berukuran 0,4 μm, dan bahwa setiap vasikel akan dibatasi mambra yang
mencegah enzim ini bereaksi dengan substrat dalam sitoplasma. Menyadari bahwa 
badan-badan kecil dalam fraksi ini bukan mitokondria tetapi,malahan sejenis organel 
sitoplasma baru, mereka mengusukan nama lisosom untuk organel ini. 
Kemudian fraksi yang mengandung fosfatase asam diamati dalam ME, seperti 
yang diperkirakan sebelumnya, lisosom ternyata merupakan organel bermambara 
dengan garis tengah ± 0,5 μm. 
Sejak itu Novi koff dan lain-lain telah mempelajari lisosom dalam sejumlah besar sel 
dengan menggabungkan tes hidrokimia degan fasfatase asam dengan mikroskopi 
elektron. 
Diantara sejumlah besar haydrolase yag trdapat dalam lisosom 
(fosfatase,protease,nuclease,lipase,fospolipase,glikosidease,dan sufatase), fosfatase 
asam merupakan enzim yang apling mudah dideteksi secara biokimia. Lisosom yang 
dijumpai dalam mikroskop electron yang dipulas secara komprasional, yang dapat 
membedakan mambran unit pembatas dan isinya yang kedap electron sedangkan-sedang 
banyak glikoprotein. Bangunan yang di dekatnya yang lebih kedap electron 
7 
merupakan lisosom sekunder. 
Cara pembentukan lisosom nenyerupai yang berlaku untuk granula sekresi. 
Berbagai haidrolisisnya, yang hampir semuaunya glikoprotein. pada awalnya di 
sintesis didalam rER dan kemudian dibawa ke muka cis tumpukan golgi oleh fasikel 
transfer. Tumpukan golgi kemudian memisahkan mereka dari produk sekresi lain 
melalui proses pengenalan yang melibatkan petanda mannose-6 fosfat, seperti yang 
telah diuraikan dalam bab ini pada ssekresi aparat golgi. Sesampainya dimuka trans 
tumpukan, enzim hidrolitik memasuki bagian pelebaran mengelembung pada bagian 
tepi sakulus paling atas atau GERL, dan pelebaran ini dilepasakan sebagai lisosom.
8 
2.3. Struktur Lisosom 
1. Membran lisosom 
Membran lisosom sebagai suatu kompartemen di mana enzim pencernaan 
disimpan secara aman terpisah dari bagian sitoplasma yang lain. Untuk menyediakan 
pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom mempunyai pompa H+ yang 
menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Membran lisosom juga sangat terglikosilasi 
yang dikenal denganlysosomal-associated membrane proteins (LAMP). Sampai saat 
ini sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP berguna sebagai 
reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom. 
2. Enzim Hidrolitik 
Enzim hidrolitik dibuat pada retikulum endoplasma, yang mengalami 
pemaketan di badan Golgi dan kemudian ke endosom lanjut yang nantinya akan 
menjadi lisosom. Untuk prosesnya ini, enzim ini mempunyai molekul penanda unik, 
yaitu manosa 6-fosfat (M6P) yang berikatan dengan oligosakarida terikat-N. 
2.4. Fungsi Lisosom 
Fungsi utama lisosom adalah berperan dalam pencernaan intrasel. Fungsi lisosom ada 
3 yaitu endositosis, fagositosis, dan autofagi. 
1. Endositosis 
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar ke dalam sel melalui 
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel 
kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut 
dipilah, ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke 
endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan 
enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) 
pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom. 
2. Fagositosis 
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan 
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan 
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, 
fagosom akan berdifusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang 
menjadi lisosom (endosom lanjut).
9 
3. Autofagi 
Proses autofagi untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, organel 
yang tidak berfungsi lagi. Bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi 
organel dan membentuk autofagosom. Lalu autofagosom berfusi dengan enzim 
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). 
Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio 
manusia. 
Fungsi lain: 
 Lisosom memiliki beberapa tipe fungsi pencernaan. Lisosom bergabung dengan 
vakuola makanan, sehingga makanan dapat dicerna enzim yang dimiliki lisosom 
menjadi molekul-molekul kecil. Molekul kecil hasilnya meninggalkan lisosom 
dan digunakan lagi oleh sel. 
 Lisosom juga menghancurkan agresi pathogen, bakteri, virus yang 
membahayakan. Sel darah putih kita memasukkan bakteri ke dalam vakuola untuk 
mencernakan dinding sel bakteri. 
 Lisosom juga berfungsi penting pada perkembangan embrio. Contohnya, enzim 
lisosom menghancurkan sel-sel selaput yang menghubungkan antara jari-jari pada 
tahapan perkembangan awal manusia. Lisosom yang abnormal menyebabkan 
penyakit yang fatal atau menyebabkan kematian.
10 
BAB III 
PENUTUP 
3.1. Kesimpulan 
Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel, 
mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses 
pencernaan intrasel terbatas Lisosom bekerja sebagai organel pencerna. Lisosom 
mengandung berbagai macam enzim hidrolitik yang dihasilkan oleh reticulum 
endoplasma. Lisosom secara mikroskopis merupakan suatu partikel yang secara 
struktur dibatasi oleh suatu membran, mengandung hidrolase yang berupa asam 
fosfatase. Berdasarkan keadaan fisiologisnya lisosom dapat dibedakan atas 2 yaitu 
lisosom primer yang merupakan lisosom yang baru terbentuk dan terlibat dalam 
kegiatan degradasi dan lisosom sekunder yang berasal dari vakuola fagositosis 
(heterofagosom) atau bagian dari sitoplasma yang dibatasi oleh suatu membran 
(autofagosome) di mana tertuang enzim lisosom primer. 
3.2. Saran 
 Setelah kita membaca uraian di atas, kita bisa mendapat tambahan ilmu 
pengetahuan dan dapat menambah wawasan kita tentang struktur dan fungsi dari 
lisosom sehingga kita lebih memahami peran dari unit-unit sel yang sangat kecil 
bentuk dan ukurannya tetapi manfaatnya yang diberikan untuk kita sangat besar 
dalam kehidupan kita 
 Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari 
kesempurnaan. Olehnya itu, kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran 
dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
11 
DAFTAR PUSTAKA 
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka 
Utama: Jakarta. 
http://biologi.blogsome.com/2007/06/17/lisosom/ 
http://id.wikipedia.org/wiki/Lisosom. 
http://mydecemberrain.wordpress.com/2010/09/25/struktur-dan- fungsi-mitokondria/ 
http://www.ardianrisqi.com/2010/09/struktur-dan-fungsi- lisosom.html. 
Sumadi dan Aditia, 2007. Biologi Sel. Graha Ilmu: Jakarta.
12 
Makalah : Patologi 
Dosen : dr. Muh. Marlin 
STRUKTUR DAN FUNGSI LISOSOM 
O L E H : 
KELOMPOK 4 
La Ode Muhamad Tahir 
Lili Asmin 
Reski Amaliah Wulandari 
Muhammad Aswin 
Mulya Hartama 
Nurdin Kowa 
Nurhidayah 
Nuriatil Jannah 
Nurni 
Nurul Fitriani Ningsih 
AKADEMI KEPERAWATAN 
PEMKAB. MUNA 
2011.
13 
KATA PENGANTAR 
Syukur Alhamdulilllah kami haturkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang 
Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya yang diberikan kepada 
kami sehingga dapat merampungkan tulisan ataupun makalah yang menjadi tugas 
kelompok kami. 
Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah PATOLOGI dengan 
dosen dr. Muh. Marlin yang dipercayakan kepada kelompok kami yang pada 
dasarnya mengulas tentang Struktur dan Fungsi Lisosom yang secara garis besarnya 
mengulas tentang sejarah dan pengertian lisosom, bentuk lisosom, struktur atau 
bagian dari lisosom serta fungsi dari lisosom itu sendiri. 
Kami menyadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan 
yang kami miliki, materi ulasan yang kami sajikan masih jauh dari kesempuranaan 
dalam hal ini masih sangat sederhana sehingga tentunya tak akan luput dari kesalahan 
dan kehilafan. Oleh karena itu, kami menghargai segala bentuk masukan dan kritik 
dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk lebih membangun dan menyegarkan 
wawasan yang lebih bijaksana di tengah-tengah perkembangan ilmu pengetahuan 
yang kompetitif. 
Tidak ada kata yang patut kami ucapkan selain rasa terima kasih yang 
mendalam bagi dosen yang telah memberikan bimbingan dan arahannya yang insya 
Allah kelak menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam kehidupan 
bermasyarakat. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak 
yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Dan 
semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana yang kami harapkan. 
Raha, Maret 2011 
Penyusun.
14 
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. 
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… 
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 
1.1.Latar Belakang……………………………………………………………… 
1.2.Tujuan………………………………………………………………………. 
1.3.Rumusan Masalah…………………………………………………………... 
1.4.Manfaat……………………………………………………………………... 
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………… 
2.1.Pengertian Lisosom………………………………………………………… 
2.2.Sejarah Pencetus Lisosom………………………………………………….. 
2.3.Struktur Lisosom…………………………………………………………… 
2.4.Fungsi Lisosom…………………………………………………………….. 
BAB III PENUTUP…………………………………………………………… 
3.1.Kesimpulan………………………………………………………………… 
3.2.Saran……………………………………………………………………….. 
DAFTAR PUSTAKA 
i 
ii 
1 
1 
2 
2 
2 
3 
3 
6 
8 
8 
10 
10 
10
15

More Related Content

What's hot (20)

Lisosom
LisosomLisosom
Lisosom
 
peroksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisomperoksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisom
 
Sel
SelSel
Sel
 
Lisosom
LisosomLisosom
Lisosom
 
Struktur Sel
Struktur SelStruktur Sel
Struktur Sel
 
Lysosom q AKPER PEMKAB MUNA
Lysosom q AKPER PEMKAB MUNA Lysosom q AKPER PEMKAB MUNA
Lysosom q AKPER PEMKAB MUNA
 
06.lisnawati
06.lisnawati06.lisnawati
06.lisnawati
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Inti sel, badan golgi, lisosom
Inti sel, badan golgi, lisosomInti sel, badan golgi, lisosom
Inti sel, badan golgi, lisosom
 
Biosintesis oleh lisosom
Biosintesis oleh lisosomBiosintesis oleh lisosom
Biosintesis oleh lisosom
 
Sel
SelSel
Sel
 
Sel Tumbuhan lengkap beserta organel
Sel Tumbuhan lengkap beserta organelSel Tumbuhan lengkap beserta organel
Sel Tumbuhan lengkap beserta organel
 
Organel Sel
Organel SelOrganel Sel
Organel Sel
 
Bab 1 struktur sel
Bab 1 struktur selBab 1 struktur sel
Bab 1 struktur sel
 
Biologi (organel sel)
Biologi (organel sel) Biologi (organel sel)
Biologi (organel sel)
 
struktur sel
struktur selstruktur sel
struktur sel
 
Jawaban terbaik
Jawaban terbaikJawaban terbaik
Jawaban terbaik
 
Bab 1 sel oke
Bab 1 sel okeBab 1 sel oke
Bab 1 sel oke
 
Stuktur dan fungsi bagian sel
Stuktur dan fungsi bagian selStuktur dan fungsi bagian sel
Stuktur dan fungsi bagian sel
 
Struktur & fungsi organel sel
Struktur & fungsi organel selStruktur & fungsi organel sel
Struktur & fungsi organel sel
 

Similar to Makalah patologi tahir (20)

Biologi sel dan molekuler
Biologi sel dan molekulerBiologi sel dan molekuler
Biologi sel dan molekuler
 
54e3e5f34a795939618b476c.pptx
54e3e5f34a795939618b476c.pptx54e3e5f34a795939618b476c.pptx
54e3e5f34a795939618b476c.pptx
 
sel hewan
sel hewansel hewan
sel hewan
 
03-inti-dan-organel-2.ppt
03-inti-dan-organel-2.ppt03-inti-dan-organel-2.ppt
03-inti-dan-organel-2.ppt
 
Makalah biosel
Makalah bioselMakalah biosel
Makalah biosel
 
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
 
selasa Jiji bilogi xi mipa
selasa Jiji bilogi xi mipaselasa Jiji bilogi xi mipa
selasa Jiji bilogi xi mipa
 
Bab 1 organel sel
Bab 1 organel selBab 1 organel sel
Bab 1 organel sel
 
Fisiologi sel
Fisiologi selFisiologi sel
Fisiologi sel
 
SEL.ppt
SEL.pptSEL.ppt
SEL.ppt
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
Lysosom AKPER PEMKAB MUNA
Lysosom AKPER PEMKAB MUNA Lysosom AKPER PEMKAB MUNA
Lysosom AKPER PEMKAB MUNA
 
Bagian dan Fungsi Sel
Bagian dan Fungsi SelBagian dan Fungsi Sel
Bagian dan Fungsi Sel
 
Bagian dan Fungsi Sel
Bagian dan Fungsi SelBagian dan Fungsi Sel
Bagian dan Fungsi Sel
 
Sel hand out modul
Sel hand out modulSel hand out modul
Sel hand out modul
 
Makalah sel 2
Makalah sel 2Makalah sel 2
Makalah sel 2
 
Biomedik dasar
Biomedik dasarBiomedik dasar
Biomedik dasar
 
Biomedik Dasar
Biomedik DasarBiomedik Dasar
Biomedik Dasar
 
Makalah sel
Makalah selMakalah sel
Makalah sel
 
Makalah sel
Makalah selMakalah sel
Makalah sel
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah patologi tahir

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketika mempelajari RE dan apatatus golgi, kita telah mengenal adanya vesikuli-vesikuli yang berfungsi untuk mengangkut senyawa-senyawa hasil biosintesis RE untuk disekresikan maupun ditimbulkan. Beberapa vesikuli tersebut mengangkut enzim-enzim yang antara lain berperan untuk proses metabolisme sel.Pada tahu 1950 de Duve dan kawan-kawannya sedang intensif mempelajari enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat. Salah satu enzimya adalah asam fosfatease. Diketahui bahwa di dalam sitoplasma terdapat zat yag mengadung enzim tersebut, sehingga dapat di upayakan untuk dapat mengisolasi zahara tersebut dalam keadaan utuh. Novikoff pada tahun 1955 dengan menggunakan mikroskop electron menemukan adanya zahara yang banyak mengandung asam fosfatase. Hasil penelitian menunjukan bahwa enzim dalam zarah tersebut akan paling aktif jika isolatnya dibuat dengan air suling disbanding isolatya dibuat dari isolatonis misalnya dengan sukrosa, Sehingga zahaara tersebut mengandung enzim hidrolik. Zahara yang mengandung enzim hidrolik ini kemudia ditentukan sebagai organela baru dan diberi nama lisosom. Karena enzim terbanyak terdapat di lisosom adalah asam fosfatase,maka enzim ini dijadikan sebagai enzim penanda lisosom. Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk atau hasil ER kasar dan Golgi aparatus. Lisosom merupakan kantung terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang digunakan untuk mencerna makromolekul. Nama lisosom berasal dari dua kata Latin yang berarti badan pemecahan. Terdapat enzim lisosom yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Enzim-enzim tersebut bekerja sangat baik pada keadaan asam kira-kira pada ph 5. Lisosom bekerja sebagai organel pencerna. Lisosom mengandung berbagai macam enzim hidrolitik yang dihasilkan oleh reticulum endoplasma. Lisosom dapat mencerna semua mokromolekul menjadi molekul yang lebih kecil dan dikeluarkan ke sitoplasma. Enzim lisosom sangat penting. Enzim merupakan asam hidrolase sehingga dapat bekerja secara optimum pada pH asam. Lisosom secara mikroskopis merupakan suatu partikel yang secara struktur dibatasi oleh suatu membran, mengandung hidrolase yang berupa asam fosfatase. Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu adanya pembahasan lebih jauh lagi mengenai struktur dan fungsi dari lisosom agar kita lebih memahami tentang
  • 2. peran dari lisosom itu sendiri sebagai bagian dari sel yang membentuk tubuh makhluk hidup khususunya pada manusia. 2 1.2. Tujuan Tujuan daripada penulisan makalah ini yaitu: 1. Menjelaskan mengenai pengertian dan sejarah dari lisosom, 2. Menjelaskan mengenai struktur atau bagian dari lisosom, 3. Menjelaskan fungsi dan peranan lisosom dalam sel, 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan tujuan di atas maka yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu: 1. Apakah lisosom itu? 2. Bagaimanakah sejarah dari lisosom? 3. Bagaimanakah struktur atau bagian-bagian dari lisosom? 4. Apakah fungsi dan peranan lisosom? 1.4. Manfaat Dengan adanya materi struktur dan fungsi lisosom yang akan dibahas dalam makalah ini tentunya dapat menjadi bahan sumber bacaan bagi kita guna menambah dan mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan kita mengenai struktur dan fungsi daripada lisosom itu sendiri serta peranannya sebagai bagian dari unit sel yang merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Lisosom Secara umum, sel eukariotik terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma. Sitoplasma merupakan daerah intrasel selain inti sel, yang terdiri atas sitosol dan sitoskeleton (rangka sel). Sitosol menempati sekitar 55% volume sel, dan pada sitosol inilah melekat organel-organel. Ada lima organel utama yang menempati sitosol, yaitu retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, peroksisom, dan lisosom. Kelima organel ini memiliki fungsi yang berbeda-beda satu sama lain, namun saling terintegrasi untuk menjalankan fungsi sel secara keseluruhan demi menjaga keseimbangan homeostasis tubuh. Seperti yang telah dikemukakan di atas, ada banyak pengertian yang dikemukakan mengenai lisosom, yang di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Lisosom adalah tempat pencernaan intrasel dan pergantian komponen intrasel, 2. Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan, dengan demikian menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri yang masuk ke dalam sel, 3. Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel, mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses pencernaan intrasel terbatas, 4. Lisosom adalah organel yang mengandung enzim pencernaan, dan lain-lain. Lisosom adalah organel yang termasuk dalam sistem endomembran, produk atau hasil ER kasar dan Golgi aparatus. Nama lisosom berasal dari dua kata Latin yang berarti badan pemecahan. Lisosom terdiri atas enzim-enzim pencernaan (hidrolitik) yang dikemas dalam suatu kantung bermembran. Lisosom menggambarkan tema pokok struktur sel eukariotik, yaitu kompertamenalisasi atau perkamaran. Membran lisosom sebagai suatu kompartemen di mana enzim pencernaan disimpan dan secara aman terpisah dari bagian sitoplasma yang lain. Lisosom merupakan organel bermambran bulat, dengan diameter yang begitu kecil (hanya 0,2 μm sampai 0,4 μm) sehingga sukar dilihat dalam mikroskop. Jumlah lisosom dalam sangat berfaryasi menurut jenis selnya. Namu ciri paling mecolok organel khusus ini adalah bahwa ia mengaqndung sejumlah besar hidrolasme asam, yang aktifitas ezimnya akan maksimal pada pH asan pada bagia dalam lisosom, Yaitu pH lebih kurang 5. Klompok enzim peting ini berpotensi menghancurkan hampir
  • 4. semua ungsur makromelekul pokok sel; karena itu ia harus dipencilkan dari bagian lain sel oleh mambran lisosom. Lisosom memiliki beberapa tipe fungsi pencernaan. Lisosom bergabung dengan vakuola makanan, sehingga makanan dapat dicerna enzim yang dimiliki lisosom menjadi molekul-molekul kecil. Molekul kecil hasilnya meninggalkan lisosom dan digunakan lagi oleh sel. Lisosom juga menghancurkan bakteri yang membahayakan. Sel darah putih kita memasukkan bakteri ke dalam vakuola untuk mencernakan dinding sel bakteri. Lisosom juga berfungsi penting pada perkembangan embrio. Contohnya, enzim lisosom menghancurkan sel-sel selaput yang menghubungkan antara jari-jari pada tahapan perkembangan awal manusia. Lisosom yang abnormal menyebabkan penyakit yang fatal atau menyebabkan kematian. 4 Berdasarkan keadaan fisiologisnya lisosom dapat dibedakan atas 2 yaitu; - Lisosom primer yang merupakan lisosom yang baru terbentuk dan terlibat dalam kegiatan degradasi. - Lisosom sekunder yang berasal dari vakuola fagositosis (heterofagosom) atau bagian dari sitoplasma yang dibatasi oleh suatu membran (autofagosome) di mana tertuang enzim lisosom primer. Lisosom primer dan sekunder selanjutnya menjadi Telolysosome yang berdegenerasi menjadi residu di dalam sel dan disebut Badan residu pascalisosom. Lisosom primer mengandung enzim hidrolase dan dapat bergabung (fusi) dengan vesikula endositosis (heterofagi) atau dengan vakuola autofagi. Hasil dari lisosom sekunder adalah merupakan tempat digesti. 1. Lisosom primer Lisosom primer adalah organel sel yang tetap, dibatasi oleh satu membran, mengandung enzim hidrolisa yang belum terlibat dalam proses katabolisme. Strukturnya berupa suatu badan yang bulat atau oval berdiameter antar 0,3 dan 1,5 micrometer. Dibatasi oleh hanya satu membran yang memungkinkan penyimpanan enzim. Lisosom primer dapat ditemukan pada hepatocyte yang jumlahnya tergantung pada aktivitas sel. Lisosom primer diketahui mengandung lebih dari 60 jenis enzim. Enzim lisosom menghidrolisa substrat dari 4 kelompok utama makromolekul yaitu: - Protein - Asam nukleat - Karbohidrat - Lemak Semuanya merupakan enzim degradasi atau enzim katabolisme yang aktivitas optimalnya berada di sekitar pH 5.
  • 5. Sintesa enzim lisosomal dilakukan oleh ribosom dari Retikulum endoplasma granular, selanjutnya menuju ke apparatus golgi yang selanjutnya berkecambah menjadi lisosom primer. Peranan utama dari lisosom primer adalah berisi hydrolase yang memungkinkan transport intrasitoplasma menuju fagosome atau autofagosome dan menuangkan produk enzimatiknya balik di dalam vakuola intraseluler dari system digestif seluler maupun dalam miliu ekstraseluler. 5 2. Lisosom sekunder Lisosom sekunder terlibat dalam fenomena digesti seluler dan merupakan hasil fusi dari lisosom primer dengan fagosom atau autofagosome. Lisasom sekunder dari jenis heterolysosome (vakuola heterofagi atau heterofagolisosom) dihasilkan dari vesikula tertentu. Sedangkan autolysosome (vakuola autofagi atau eytolisasom) adalah dibentuk dari fusi satu autofagosome dengan lisosom primer). Vakuola heterofagi memiliki fungsi sebagai digesti intraseluler dan pertahanan. Fungsi sebagai digesti intraseluler yaitu bahwa alimentasi yang dalam bentuk solid atau liquid ditangkap oleh sel dan didegradasi dan komponennya menembus membran lisosom untuk dapat digunakan sebagai bahan sintesa. Sedangkan fungsi sebagai pertahanan yaitu bahwa lisosom melindungi sel melawan agresi patogen. Bakteri, dan virus difagosit serta dihancurkan oleh enzim lisis. Senyawa toksik atau obat-obatan yang didegradasi oleh lisosom dikenal sebagai detoksikasi. Autofagi adalah suatu mekanisme di rnana sel membersihkan diri dari partikel atau fragmen sitoplasma yang tidak digunakan lagi, tanpa kehilangan bahan kimia penyusunnya yang digunakan lagi oleh sel. Vakuola autofagi terlibat dalam beberapa aktivitas sel yaitu: - "cell turnover" clan penyusun sel - Differensiasi sel atau metamorfosis - Autofagi senyawa toksik Gambar : keterkaitan antara RE, apparatus Golgi dan lisosom
  • 6. 6 3. Badan residu Suatu badan residu adalah suatu vakuola yang berasal dari suatu heterolysome atau heterolysome atau suatu autolysome yang berupa residu non digesti oleh enzim lisosomal. Residu memiliki sifat dan bentuk yang sangat bervariasi karena aspeknya tergantung pada asalnya. Badan residu mengandung: - Myelinis: merupakan produk dari degradasi fosfolipoprotein atau merupakan senyawa yang menyusun membran dari berbagai organel. - Pigmen biliair - Ferritin - Lipuscin: merupakan pigmen coklat termasuk grup chromolipoid. Merupakan hasil oksidasi non enzimatik lemak. - Suatu substansi asing yang dibuang. Fungsi Bahan yang diindigesti dan terdapat dalam vakuola dieliminasi secara exocytosis (defekasi seluler). Kadang-kadang herada dalam kondisi ketidakmampuan mengeliminasi residu tersebut {konstipasi seluler), sehingga tetap berada hingga sel mati. 2.2. Sejarah Pencetus Lisosom Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. Berlawanan organel yang telah disinggung sejauh ini, MC tidak menunjukkan bukti langsung adanya lisosom. Adanya organel ini dalan sitoplasma pertama lkali dipotulatkan dalam 1955 oleh de Duve dari data biokimia. Sebelum itu de Dave dan kawan-kawan meneliti kandungan enzim dari fraksi-fraksi yang dipisahkan dari hemogenat sel hati tikus melalui pemusinga deferensial. Mereka terutama menarik terhadap penelitian enzim dan fraksi yang mengandung mitokondria. Dengan memperhalus prosedur pemusingan mereka berhasil mendapat praksi yang kompleks, walau serupa denga mitokondria dan sifat-sifatnya sedimentasi, mengandung enzim yang berbeda dengan apa yang ada pada mitokondria. Dalam fraksi ini mereka secara tidak diduga mendapat sejumlah enzim hidrolitik, termasuk fosfatase asam. Mereka kemudian melakukan eksprimen biokimia yang menghasilkan postulat bahwa enzim hidrolik akan tertampung dalam vasikel berukuran 0,4 μm, dan bahwa setiap vasikel akan dibatasi mambra yang
  • 7. mencegah enzim ini bereaksi dengan substrat dalam sitoplasma. Menyadari bahwa badan-badan kecil dalam fraksi ini bukan mitokondria tetapi,malahan sejenis organel sitoplasma baru, mereka mengusukan nama lisosom untuk organel ini. Kemudian fraksi yang mengandung fosfatase asam diamati dalam ME, seperti yang diperkirakan sebelumnya, lisosom ternyata merupakan organel bermambara dengan garis tengah ± 0,5 μm. Sejak itu Novi koff dan lain-lain telah mempelajari lisosom dalam sejumlah besar sel dengan menggabungkan tes hidrokimia degan fasfatase asam dengan mikroskopi elektron. Diantara sejumlah besar haydrolase yag trdapat dalam lisosom (fosfatase,protease,nuclease,lipase,fospolipase,glikosidease,dan sufatase), fosfatase asam merupakan enzim yang apling mudah dideteksi secara biokimia. Lisosom yang dijumpai dalam mikroskop electron yang dipulas secara komprasional, yang dapat membedakan mambran unit pembatas dan isinya yang kedap electron sedangkan-sedang banyak glikoprotein. Bangunan yang di dekatnya yang lebih kedap electron 7 merupakan lisosom sekunder. Cara pembentukan lisosom nenyerupai yang berlaku untuk granula sekresi. Berbagai haidrolisisnya, yang hampir semuaunya glikoprotein. pada awalnya di sintesis didalam rER dan kemudian dibawa ke muka cis tumpukan golgi oleh fasikel transfer. Tumpukan golgi kemudian memisahkan mereka dari produk sekresi lain melalui proses pengenalan yang melibatkan petanda mannose-6 fosfat, seperti yang telah diuraikan dalam bab ini pada ssekresi aparat golgi. Sesampainya dimuka trans tumpukan, enzim hidrolitik memasuki bagian pelebaran mengelembung pada bagian tepi sakulus paling atas atau GERL, dan pelebaran ini dilepasakan sebagai lisosom.
  • 8. 8 2.3. Struktur Lisosom 1. Membran lisosom Membran lisosom sebagai suatu kompartemen di mana enzim pencernaan disimpan secara aman terpisah dari bagian sitoplasma yang lain. Untuk menyediakan pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom mempunyai pompa H+ yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Membran lisosom juga sangat terglikosilasi yang dikenal denganlysosomal-associated membrane proteins (LAMP). Sampai saat ini sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP berguna sebagai reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom. 2. Enzim Hidrolitik Enzim hidrolitik dibuat pada retikulum endoplasma, yang mengalami pemaketan di badan Golgi dan kemudian ke endosom lanjut yang nantinya akan menjadi lisosom. Untuk prosesnya ini, enzim ini mempunyai molekul penanda unik, yaitu manosa 6-fosfat (M6P) yang berikatan dengan oligosakarida terikat-N. 2.4. Fungsi Lisosom Fungsi utama lisosom adalah berperan dalam pencernaan intrasel. Fungsi lisosom ada 3 yaitu endositosis, fagositosis, dan autofagi. 1. Endositosis Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah, ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom. 2. Fagositosis Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berdifusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
  • 9. 9 3. Autofagi Proses autofagi untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, organel yang tidak berfungsi lagi. Bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Lalu autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia. Fungsi lain:  Lisosom memiliki beberapa tipe fungsi pencernaan. Lisosom bergabung dengan vakuola makanan, sehingga makanan dapat dicerna enzim yang dimiliki lisosom menjadi molekul-molekul kecil. Molekul kecil hasilnya meninggalkan lisosom dan digunakan lagi oleh sel.  Lisosom juga menghancurkan agresi pathogen, bakteri, virus yang membahayakan. Sel darah putih kita memasukkan bakteri ke dalam vakuola untuk mencernakan dinding sel bakteri.  Lisosom juga berfungsi penting pada perkembangan embrio. Contohnya, enzim lisosom menghancurkan sel-sel selaput yang menghubungkan antara jari-jari pada tahapan perkembangan awal manusia. Lisosom yang abnormal menyebabkan penyakit yang fatal atau menyebabkan kematian.
  • 10. 10 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel, mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses pencernaan intrasel terbatas Lisosom bekerja sebagai organel pencerna. Lisosom mengandung berbagai macam enzim hidrolitik yang dihasilkan oleh reticulum endoplasma. Lisosom secara mikroskopis merupakan suatu partikel yang secara struktur dibatasi oleh suatu membran, mengandung hidrolase yang berupa asam fosfatase. Berdasarkan keadaan fisiologisnya lisosom dapat dibedakan atas 2 yaitu lisosom primer yang merupakan lisosom yang baru terbentuk dan terlibat dalam kegiatan degradasi dan lisosom sekunder yang berasal dari vakuola fagositosis (heterofagosom) atau bagian dari sitoplasma yang dibatasi oleh suatu membran (autofagosome) di mana tertuang enzim lisosom primer. 3.2. Saran  Setelah kita membaca uraian di atas, kita bisa mendapat tambahan ilmu pengetahuan dan dapat menambah wawasan kita tentang struktur dan fungsi dari lisosom sehingga kita lebih memahami peran dari unit-unit sel yang sangat kecil bentuk dan ukurannya tetapi manfaatnya yang diberikan untuk kita sangat besar dalam kehidupan kita  Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. http://biologi.blogsome.com/2007/06/17/lisosom/ http://id.wikipedia.org/wiki/Lisosom. http://mydecemberrain.wordpress.com/2010/09/25/struktur-dan- fungsi-mitokondria/ http://www.ardianrisqi.com/2010/09/struktur-dan-fungsi- lisosom.html. Sumadi dan Aditia, 2007. Biologi Sel. Graha Ilmu: Jakarta.
  • 12. 12 Makalah : Patologi Dosen : dr. Muh. Marlin STRUKTUR DAN FUNGSI LISOSOM O L E H : KELOMPOK 4 La Ode Muhamad Tahir Lili Asmin Reski Amaliah Wulandari Muhammad Aswin Mulya Hartama Nurdin Kowa Nurhidayah Nuriatil Jannah Nurni Nurul Fitriani Ningsih AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB. MUNA 2011.
  • 13. 13 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulilllah kami haturkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya yang diberikan kepada kami sehingga dapat merampungkan tulisan ataupun makalah yang menjadi tugas kelompok kami. Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah PATOLOGI dengan dosen dr. Muh. Marlin yang dipercayakan kepada kelompok kami yang pada dasarnya mengulas tentang Struktur dan Fungsi Lisosom yang secara garis besarnya mengulas tentang sejarah dan pengertian lisosom, bentuk lisosom, struktur atau bagian dari lisosom serta fungsi dari lisosom itu sendiri. Kami menyadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, materi ulasan yang kami sajikan masih jauh dari kesempuranaan dalam hal ini masih sangat sederhana sehingga tentunya tak akan luput dari kesalahan dan kehilafan. Oleh karena itu, kami menghargai segala bentuk masukan dan kritik dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk lebih membangun dan menyegarkan wawasan yang lebih bijaksana di tengah-tengah perkembangan ilmu pengetahuan yang kompetitif. Tidak ada kata yang patut kami ucapkan selain rasa terima kasih yang mendalam bagi dosen yang telah memberikan bimbingan dan arahannya yang insya Allah kelak menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana yang kami harapkan. Raha, Maret 2011 Penyusun.
  • 14. 14 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………. DAFTAR ISI…………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1.1.Latar Belakang……………………………………………………………… 1.2.Tujuan………………………………………………………………………. 1.3.Rumusan Masalah…………………………………………………………... 1.4.Manfaat……………………………………………………………………... BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………… 2.1.Pengertian Lisosom………………………………………………………… 2.2.Sejarah Pencetus Lisosom………………………………………………….. 2.3.Struktur Lisosom…………………………………………………………… 2.4.Fungsi Lisosom…………………………………………………………….. BAB III PENUTUP…………………………………………………………… 3.1.Kesimpulan………………………………………………………………… 3.2.Saran……………………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA i ii 1 1 2 2 2 3 3 6 8 8 10 10 10
  • 15. 15