Makalah ini membahas tentang paradigma, jenis-jenis, dan pendekatan penelitian kualitatif. Secara singkat, makalah ini menjelaskan bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena sosial secara mendalam, paradigma utama penelitian kualitatif adalah postpositivisme, konstruktivisme, dan teori kritis, serta perbedaan antara paradigma positivisme dan alamiah (kualitatif) terletak pada s
Penelitian pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk memprediksi, menemu- kan, atau memverifikasi kebenaran. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pendekatan yang tepat, karena pendekatan yang diguna- kan dalam sebuah penelitian sangat menentu- kan keseluruhan langkah penelitian tersebut. Sejak awal, pendekatan dalam setiap pene- litian sudah harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat tergantung pada paradigma yang dianut peneliti.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif lebih menitikberatkan pada interpretasi dan pemahaman makna, sedangkan metode kuantitatif lebih menggunakan pengukuran dan generalisasi. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing sehingga perlu dikontraskan dalam menyelesaikan masalah penelitian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang fondasi penelitian kualitatif, termasuk konsep dasar, karakteristik, fungsi, dasar teoritis, perbedaan dengan penelitian kuantitatif, dan beberapa pertanyaan umum tentang penelitian kualitatif.
Makalah ini membahas metode penelitian kualitatif dengan menjelaskan paradigma, konsep dasar, pengertian, karakteristik, dan perbedaan dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif didasarkan pada paradigma post-positivisme dan pendekatan fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, serta etnometodologi. Ciri khasnya meliputi dilakukan di lingkungan alami, peneliti sebagai instrumen utama, bersif
Paradigma merupakan pandangan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak. Terdapat dua paradigma penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif. Paradigma kuantitatif bersumber dari pandangan positivisme yang menekankan pada fakta, sedangkan paradigma kualitatif bersumber dari pandangan fenomenologis yang berusaha memahami perilaku manusia. Kedua paradigma memiliki perbedaan dalam metode, orientasi, dan fokus penelitian.
Penelitian pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk memprediksi, menemu- kan, atau memverifikasi kebenaran. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pendekatan yang tepat, karena pendekatan yang diguna- kan dalam sebuah penelitian sangat menentu- kan keseluruhan langkah penelitian tersebut. Sejak awal, pendekatan dalam setiap pene- litian sudah harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat tergantung pada paradigma yang dianut peneliti.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif lebih menitikberatkan pada interpretasi dan pemahaman makna, sedangkan metode kuantitatif lebih menggunakan pengukuran dan generalisasi. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing sehingga perlu dikontraskan dalam menyelesaikan masalah penelitian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang fondasi penelitian kualitatif, termasuk konsep dasar, karakteristik, fungsi, dasar teoritis, perbedaan dengan penelitian kuantitatif, dan beberapa pertanyaan umum tentang penelitian kualitatif.
Makalah ini membahas metode penelitian kualitatif dengan menjelaskan paradigma, konsep dasar, pengertian, karakteristik, dan perbedaan dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif didasarkan pada paradigma post-positivisme dan pendekatan fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, serta etnometodologi. Ciri khasnya meliputi dilakukan di lingkungan alami, peneliti sebagai instrumen utama, bersif
Paradigma merupakan pandangan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak. Terdapat dua paradigma penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif. Paradigma kuantitatif bersumber dari pandangan positivisme yang menekankan pada fakta, sedangkan paradigma kualitatif bersumber dari pandangan fenomenologis yang berusaha memahami perilaku manusia. Kedua paradigma memiliki perbedaan dalam metode, orientasi, dan fokus penelitian.
Dokumen tersebut membahas karakteristik penelitian kualitatif dan kuantitatif serta metode campuran. Penelitian kualitatif berfokus pada pengumpulan data di lapangan, peneliti sebagai alat utama, sumber data beragam, dan analisis data induktif dan deduktif untuk memahami makna bagi partisipan. Penelitian kuantitatif menekankan desain survei dan eksperimen dengan variabel, sampel, dan analisis statistik. Metode campuran melib
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
Post-positivisme merupakan aliran filsafat yang memperbaiki positivisme dengan menolak asumsi bahwa peneliti dapat sepenuhnya objektif dan mengambil jarak dari objek penelitian, serta menekankan pendekatan eksperimental kualitatif dalam penelitian tentang manusia.
Pendekatan penelitian memiliki 2 jenis yaitu pendekatan penelitian kuantitatif dan pendekatan penelitian kualititatif, namun keduanya dapat digunakan bersamaan dalam pembuatan skripsi.
Makalah ini membahas tentang pengertian, fungsi, dan tujuan metode penelitian. Pertama, dijelaskan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data guna menjawab permasalahan penelitian. Kedua, fungsi metode penelitian antara lain mencari jawaban permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah. Ketiga, tujuan metode penelitian adalah mendapatkan rumusan hasil penelitian unt
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma penelitian kualitatif dan kuantitatif. Ia menjelaskan bahwa paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menunjukkan cara pandang peneliti terhadap fakta sosial. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dan makna, sedangkan penelitian kuantitatif mengukur variabel dengan angka dan statistik. Terdapat perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitat
Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan gabungan (mixed methods). Metode kuantitatif berfokus pada pengujian hipotesis dan teori, sedangkan kualitatif lebih eksploratif untuk menemukan pola baru dari data. Penelitian campuran dapat mengumpulkan data secara paralel atau sekuensial untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Isna Nusa Kumalasari
Dokumen tersebut membahas tentang teori dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif, termasuk pengertian teori dan model teori, fungsi teori dalam penelitian ilmiah, penggunaan hasil penelitian terdahulu, dan kerangka berpikir serta model dalam penelitian kuantitatif. Juga dibahas mengenai pengertian dan jenis-jenis hipotesis penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma, pendekatan, dan metode penelitian fenomenologi. Paradigma penelitian mempengaruhi cara kita memandang fenomena dan akan menentukan pendekatan serta metode penelitian yang digunakan. Empat paradigma penelitian utama yaitu positivisme, post-positivisme, teori kritis, dan konstruktivisme, memiliki perbedaan dalam asumsi ontologi, epistemologi, aksiologi, dan metodologi."
Teks ini membahas pemahaman metode penelitian kualitatif. Ia menjelaskan perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif, termasuk paradigma, gaya, asumsi, kekuatan dan kelemahan masing-masing. Teks ini juga menjelaskan jenis metode kualitatif seperti observasi, wawancara, analisis isi, dan etnografi, serta prinsip dasar metode ini seperti memahami makna dan konteks. Ringkasan ini memberikan gambaran
Penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, kedalaman analisis, pendekatan analisis, logika penelitian, hasil yang diharapkan, dan kategori fungsional. Paradigma positivisme dan post-positivisme memiliki perbedaan dalam ontologi, epistemologi, dan hubungan antara peneliti dan objek penelitian.
Buku ini membahas tentang Filsafat Ilmu Pengetahuan yang merupakan filsafat khusus yang membahas berbagai hal berkenaan dengan ilmu pengetahuan, dengan tujuan memperoleh pemahaman tentang ilmu pengetahuan secara jelas, benar dan lengkap serta mendasar."
More Related Content
Similar to MAKALAH PARADIGMA,JENIS JENIS PENDEKATAN PENILAIAN KUALITATIF-1.docx
Dokumen tersebut membahas karakteristik penelitian kualitatif dan kuantitatif serta metode campuran. Penelitian kualitatif berfokus pada pengumpulan data di lapangan, peneliti sebagai alat utama, sumber data beragam, dan analisis data induktif dan deduktif untuk memahami makna bagi partisipan. Penelitian kuantitatif menekankan desain survei dan eksperimen dengan variabel, sampel, dan analisis statistik. Metode campuran melib
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
Post-positivisme merupakan aliran filsafat yang memperbaiki positivisme dengan menolak asumsi bahwa peneliti dapat sepenuhnya objektif dan mengambil jarak dari objek penelitian, serta menekankan pendekatan eksperimental kualitatif dalam penelitian tentang manusia.
Pendekatan penelitian memiliki 2 jenis yaitu pendekatan penelitian kuantitatif dan pendekatan penelitian kualititatif, namun keduanya dapat digunakan bersamaan dalam pembuatan skripsi.
Makalah ini membahas tentang pengertian, fungsi, dan tujuan metode penelitian. Pertama, dijelaskan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data guna menjawab permasalahan penelitian. Kedua, fungsi metode penelitian antara lain mencari jawaban permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah. Ketiga, tujuan metode penelitian adalah mendapatkan rumusan hasil penelitian unt
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma penelitian kualitatif dan kuantitatif. Ia menjelaskan bahwa paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menunjukkan cara pandang peneliti terhadap fakta sosial. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dan makna, sedangkan penelitian kuantitatif mengukur variabel dengan angka dan statistik. Terdapat perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitat
Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan gabungan (mixed methods). Metode kuantitatif berfokus pada pengujian hipotesis dan teori, sedangkan kualitatif lebih eksploratif untuk menemukan pola baru dari data. Penelitian campuran dapat mengumpulkan data secara paralel atau sekuensial untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Isna Nusa Kumalasari
Dokumen tersebut membahas tentang teori dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif, termasuk pengertian teori dan model teori, fungsi teori dalam penelitian ilmiah, penggunaan hasil penelitian terdahulu, dan kerangka berpikir serta model dalam penelitian kuantitatif. Juga dibahas mengenai pengertian dan jenis-jenis hipotesis penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma, pendekatan, dan metode penelitian fenomenologi. Paradigma penelitian mempengaruhi cara kita memandang fenomena dan akan menentukan pendekatan serta metode penelitian yang digunakan. Empat paradigma penelitian utama yaitu positivisme, post-positivisme, teori kritis, dan konstruktivisme, memiliki perbedaan dalam asumsi ontologi, epistemologi, aksiologi, dan metodologi."
Teks ini membahas pemahaman metode penelitian kualitatif. Ia menjelaskan perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif, termasuk paradigma, gaya, asumsi, kekuatan dan kelemahan masing-masing. Teks ini juga menjelaskan jenis metode kualitatif seperti observasi, wawancara, analisis isi, dan etnografi, serta prinsip dasar metode ini seperti memahami makna dan konteks. Ringkasan ini memberikan gambaran
Penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, kedalaman analisis, pendekatan analisis, logika penelitian, hasil yang diharapkan, dan kategori fungsional. Paradigma positivisme dan post-positivisme memiliki perbedaan dalam ontologi, epistemologi, dan hubungan antara peneliti dan objek penelitian.
Similar to MAKALAH PARADIGMA,JENIS JENIS PENDEKATAN PENILAIAN KUALITATIF-1.docx (20)
Buku ini membahas tentang Filsafat Ilmu Pengetahuan yang merupakan filsafat khusus yang membahas berbagai hal berkenaan dengan ilmu pengetahuan, dengan tujuan memperoleh pemahaman tentang ilmu pengetahuan secara jelas, benar dan lengkap serta mendasar."
Makalah ini membahas tentang penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) sebagai metode penelitian untuk mengembangkan produk pendidikan. Makalah ini menjelaskan pengertian, karakteristik, kelebihan dan kekurangan, metode, langkah-langkah serta sistematika pelaporan R&D. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami konsep dan proses R&D dalam pengembangan produk pendidikan.
Makalah ini membahas penerapan pendekatan filsafat pragmatisme dalam pembelajaran matematika di SDN Kalitengah 2 Mranggen Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pragmatisme terhadap semangat belajar siswa melalui tugas sarapan pagi pada mata pelajaran matematika di kelas 6. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi, kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil
Makalah ini membahas penerapan pendekatan filsafat pragmatisme dalam pembelajaran matematika di SDN Kalitengah 2 Mranggen Demak. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh pragmatisme terhadap semangat belajar siswa melalui tugas sarapan pagi pada mata pelajaran matematika di kelas 6. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi, lalu dianalisis secara kualitatif. Hasilnya, tug
1) Guru memergoki Nugi memakai sandal ke sekolah karena sepatunya diumpetin oleh temannya. 2) Siswa membantu mencari sepatu Nugi dan akhirnya ditemukan. 3) Hyfa mengakui perbuatannya dan berjanji akan meminta maaf kepada Nugi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang situs web 1ppt.com yang menyediakan berbagai template dan sumber daya PowerPoint seperti template industri, perayaan, latar belakang, diagram, dan lainnya. Situs web tersebut juga menyediakan tutorial PowerPoint, Word, dan Excel serta unduhan berbagai sumber daya seperti bahan ajar, contoh karangan, soal ujian, dan rancangan pelajaran.
Pertemuan ke-4 membahas keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan guru untuk meningkatkan profesionalisme, seperti menguasai materi, merancang pembelajaran, dan menilai. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen dari berbagai keterampilan mengajar seperti bertanya, memberi penguatan, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, serta mengelola kelas.
Tugas kelompok ini membahas pengembangan silabus dan RPP mata pelajaran PPKn di SD. Dokumen ini menjelaskan pengertian dan tujuan silabus dan RPP, prinsip-prinsip penyusunannya, serta perbedaan antara kedua perangkat pembelajaran tersebut. Langkah-langkah penyusunan silabus dan RPP diuraikan sesuai pedoman yang berlaku.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
MAKALAH PARADIGMA,JENIS JENIS PENDEKATAN PENILAIAN KUALITATIF-1.docx
1. TUGAS KELOMPOK
PARADIGMA,JENIS-JENIS DAN PENDEKATAN
PENELITIAN KUALITATIF
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pendekatan Kualitatif
Dosen Pengampu:
Dr.Sri Suracmhi W,M.Pd
Di susun oleh :
Siti Munawaroh
Sufrotun mahfudhoh
Lailatul Khodriyah
Moch Nurhadi
Zaenal fata
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN 2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang saya susun ini, berisi tentang paradigma penelitian kualitatif, semoga
makalah ini sangat bermanfaat bagi para pendidik untuk menambah wawasan khususnya dalam
bidang penelitian.
Penulisan makalah ini tidak luput dari hambatan dan kesulitan bila tanpa bimbingan,
dorongan, saran, kritik dan bantuan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan penulisan
makalah ini. Untuk itu pada kesempatan kali ini saya mengucapkan rasa terima kasih bagi semua
pihak yang telah membantu, atas bantuan baik materil dan moril sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan mereka dan senantiasa melimpahakan
pahala yang sebesar – besarnya. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, baik masa kini maupun masa akan datang. Kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sangat diharapkan.
Dempet, 10 November 2018
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar tahun 1920-an, para ahli sosiologi dari “mazhab chicago” sudah mulai menggunakan
penelitian kualitatif, yaitu menganalisis suatu fenomena dalam kehidupan manusia. Dalam waktu
yang bersamaan, para ahli antropologi juga menggambarkan kerangka dari metode karya
lapangan, yaitu melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mempelajari adat dan budaya
masyarakat setempat. Menyimak fokus kajian dari kedua kelompok pakar tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan bidang penelitian tersendiri. Fungsi utama
penelitian kualitatif adalah menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata – kata, laporan
terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian
kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis maupun lisan dari orang –
orang dan perilaku yang diamati.
Pada mulanya, orang memandang bahwa apa yang terjadi bersifat alamiah. Peneliti bersifat
pasif dan hanya memberi makna dari apa yang terjadi tanpa ada usaha untuk mengubah. Masa ini
disebut masa prapositvisme. Setelah itu timbul pandangan baru, yakni peneliti dapat melakukan
perubahan dengan sengaja terhadap dunia sekitar melalui berbagai eksperimen, maka timbullah
metode ilmiah. Masa ini disebut masa positivisme. Pandangan ini pun dibantah oleh pendirian
baru yang disebut postpositivisme. Menurut pandangan terakhir ini, kebenaran tidak hanya satu,
tetapi lebih kompleks, sehingga tidak dapat diikat oleh satu teori tertentu saja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian kualitatif ?
2. Apa pengertian paradigma ?
3. Bagaimana jenis – jenis paradigma dalam penelitian kualitatif ?
4. Bagaimana paradigma positivisme dan alamiah
5. Bagaimana perbedaan paradigma positivisme dan alamiah ?
6. Bagaimana asumsi – asumsi dasar dalam paradigma alamiah ?
7. Bagaimana perbandingan paradigma kualitatif dan kuantitatif ?
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah salah satu jenis penelitian yang
proses penelitiannya menghasilkan data deskriptif dari sesuatu yang diteliti.(Hadi dan Haryono,
1998: 56)
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan metode observasi, wawancara
(interview), analisis isi, dan metode pengumpul data lainnya untuk menyajikan respons – respons
dan perilaku subjek.(Setyosari, 2012: 40)
Sementara menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara umum
digunakan untuk meneliti tentang kehidupan masyarakat, tingkah laku, dan aktivitas sosial.(Hadi
dan Haryono, 1998: 56)
Penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan secara alamiah sesuai
dengan kondisi yang terjadi di lapangan tanpa adanya rekayasa dan jenis data yang dikumpulkan
berupa data deskriptif .(Arifin, 2012: 140)
Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah penelitian yang berakar pada paradigma
konstruktivisme yang bermaksud menggali makna perilaku yang ada dibalik tindakan manusia.
(Sukmadinata, 2001: 94)
B. Pengertian Paradigma
Pengertian paradigma menurut Patton (1978) dalam Tahir (2011:58) adalah:
“A paradigm is a world view, a general perspective , a way of breaking down the complexity of
the real world. As such, paradigms are deeply embedded in the socialization of adherents and
practitioners: paradigms tell them what is important, legitimate, and reasonable. Paradigms are
also normative, telling the practitioner what to do without the necessity of long existential or
epistemological consideration. But it is this aspect of paradigms that constitutes both their
strength and their weakness-their strength in that it makes action possible, their weakness in that
the very reason for action is hidden in the unquestioned assumptions of the paradigm.”
Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan peneliti di dalam
mencari fakta – fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya.(Arifin, 2012: 146)
5. Paradigma menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam Tahir (2011:59), adalah sekumpulan
anggapan dasar mengenai pokok permasalahan, tujuan, dan sifat dasar bahan kajian yang akan
diteliti.
Deddy Mulyana (2003) dalam Tahir (2011:59) mendefinisikan paradigma sebagai suatu
kerangka berpikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis (ilmuwan) yang menganut suatu
pandangan yang dijadikan landasan untuk mengungkap suatu fenomena dalam rangka mencari
fakta.
Jadi, paradigma dapat didefinisikan sebagai acuan yang menjadi dasar bagi setiap peneliti
untuk mengungkapkan fakta – fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya .(Arifin,
2012: 146)
C. Jenis – Jenis Paradigma dalam Penelitian Kualitatif
Paradigma dalam penelitian kualitatif terdiri atas tiga, antara lain :
1. Postpositivisme
Paradigma postpositivisme lahir sebagai paradigma yang ingin memodifikasi kelemahan –
kelemahan yang terdapat pada paradigma positivisme. Paradigma postpositivisme berpendapat
bahwa peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat
jarak (distance) dengan kenyataan yang ada. Hubungan peneliti dengan realitas harus bersifat
interaktif. Oleh karena itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu penggunaan bermacam
– macam metode, sumber data,dan data. (Tahir, 2011: 57-58)
2. Konstruktivisme
Paradigma ini memandang bahwa kenyataan itu hasil konstruksi atau bentukan dari manusia itu
sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda, dapat dibentuk, dan merupakan satu keutuhan. Kenyataan
ada sebagai hasil bentukan dari kemampuan berpikir seseorang. Pengetahuan hasil bentukan
manusia itu tidak bersifat tetap tetapi berkembang terus. Penelitian kualitatif berlandaskan
paradigma konstruktivisme yang berpandangan bahwa pengetahuan itu bukan hanya merupakan
hasil pengalaman terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang
diteliti. Pengenalan manusia terhadap realitas sosial berpusat pada subjek dan bukan pada objek,
hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan bukan hasil pengalaman semata, tetapi merupakan juga
hasil konstruksi oleh pemikiran. (Arifin, 2012: 140)
3. Teori kritis (critical theory)
6. Teori kritis memandang bahwa kenyataan itu sangat berhubungan dengan pengamat yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain serta nilai – nilai yang dianut oleh pengamat tersebut turut
mempengaruhi fakta dari kenyataan tersebut. Paradigma teori kritis ini sama dengan paradigma
postpositivisme yang menilai realitas secara kritis. (Tahir, 2011: 58)
D. Paradigma Positivisme dan Alamiah (interpretif)
1. Paradigma positivisme (kuantitatif)
Menurut Susman dan Evered (1978) dalam Emzir (2012:243-244), paradigma positivisme
merupakan paradigma yang didasarkan pada perpaduan atau kombinasi antara angka dan
menggunakan logika deduktif serta menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dalam
mengungkapkan suatu fenomena secara objektif. Paradigma ini berpandangan bahwa suatu ilmu
dan penelitian berasal dari data – data yang diukur secara tepat yang dapat diperoleh dari survei,
kusioner, serta dapat digabungkan dengan statistik dan pengujian hipotesis.
2. Paradigma alamiah (Kualitatif)
Paradigma alamiah lahir sebagai paradigma yang ingin memodifikasi kelemahan – kelemahan
yang terdapat pada paradigma positivisme. Paradigma postpositivisme berpendapat bahwa
peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat jarak
(distance) dengan kenyataan yang ada.Paradigma ini menggunakan rancangan penelitian
kualitatif.(Emzir, 2012: 244)
E. Perbedaan Paradigma Positivisme Dan Alamiah (Interpretif)
Perbedaan paradigma positivisme dan alamiah dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Contrasting Positivism and Naturalist Axioms
Axioms About Positivism Paradigm Naturalist
Paradigm
The nature of
reality
Reality is single,
tangible, and
fragmentable
Realities are
multiple,
constructed, and
holistic
The relationship Knower and known are Knower and
7. of knower to the
known
independent, a dualism known are
interactive,
inseparable
The possibility of
generalization
Time-and context-free
generalizations
(nomothetic statements)
are possible
Only time-and
context bound
working
hypotheses (ideo-
raphic
statements) are
possible
The possibility of
casual linkages
There are real causes,
temporally precedent to
or simultaneous with
their effect
All entities are in
a state of mutual
simultaneous
shaping, so that it
is impossible to
distinguish
causes from
effects
The role of values Inquiry is value-free Inquiry is value-
bound
Sumber : Lincoln dan Guba, (1985 dalam Tahir, 2011:59)
Dari Tabel 1 di atas dapat dilihat perbedaan aksioma paradigma positivisme dan alamiah.
Paradigma positivisme pada umumnya melahirkan metode penelitian kuantitatif, sedangkan
paradigma alamiah melahirkan metode kualitatif.(Tahir, 2011: 60)
F. Asumsi – Asumsi Dasar Dalam Paradigma Alamiah
“Asumsi atau anggapan dasar adalah suatu pernyataan yang tidak diragukan lagi kebenarannya
sebagai titk tolak dalam suatu penelitian.”(Arifin, 2012: 196)
Menurut Lincoln dan Guba dalam, asumsi-asumsi dasar pada paradigma alamiah dapat
dipahami hakikatnya, antara lain :
8. 1) Asumsi tentang kenyataan
Kajian utama dalam paradigma alamiah adalah berusaha mendapatkan pemahaman yang
mendalam dari suatu fenomena yang diteliti atau berusaha mencari makna dibalik fenomena.
Dalam penelitian kualitatif peneliti ingin mendapatkan makna di balik fenomena, untuk itu
peneliti perlu mendapatkan pemahaman yang mendalam dari suatu fenomena (verstehen).
Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam (verstehen), tidak cukup apabila hanya
mengetahui tentang apa dari suatu fenomena tetapi juga mengapa dan bagaimana dari suatu
fenomena. Mengapa suatu fenomena ada atau terjadi, bagaimana suatu fenomena terjadi atau
bagaimana proses terjadinya suatu fenomena. Oleh karena itu, pengetahuan tentang apa,
mengapa, dan bagaimana, harus dikuasai oleh peneliti.(Tahir, 2011:60)
2) Asumsi tentang peneliti dan subyek
“Paradigma alamiah berasumsi bahwa fenomena bercirikan interaktivitas. Walaupun usaha
penjajagan dapat mengurangi interaktivitas sampai ke tingkatan minimum, sejumlah besar
kemungkinan akan tetap tersisa. Pendekatan yang baik memerlukan pengertian tentang kem
ungkinan pengaruh terhadap interaktivitas, dan dengan demikian perlu
memperhitungkannya.”(Tahir, 2011:61)
3) Asumsi tentang hakikat pernyataan tentang ‘kebenaran’
Dalam paradigma alamiah, penelitian tidak dapat digeneralisasikan karena upaya generalisasi
terikat dengan konteks harus diinterpretasikan kasus perkasus. Dalam penelitian kualitatif karena
tidak bertujuan menggeneralisasikan hasil penelitiannya, maka penelitian kualitatif tidak perlu
meneliti banyak kasus atau subjek. Dalam studi kasus subjek yang diteliti dapat satu tetapi dapat
juga banyak, bahkan mungkin penduduk suatu negara. Karena dalam studi kasus yang sangat
penting adalah sifatnya yang sangat spesifik. Contoh penelitian tentang “Perkembangan
Demokrasi pada Negara-negara Sosialis.” Negara-negara yang menganut paham Sosialis
menentang paham Demokrasi. Jadi penelitian perkembangan demokrasi di negara-negara sosialis
bersifat spesifik.Untuk mendeskripsikan hal tersebut, peneliti harus mengumpulkan informasi
tentang kedua negara tersebut (thick description).
Sebagai contoh tidak seperti dalam penelitian kuantitatif yang mematok jumlah subjek minimal
sebanyak tiga puluh individu agar dapat dianalisis dengan statistik , maka dalam penelitian
kualitatif tidak mematok jumlah subjek yang ditelit tetapi lebih mengarah kepada kasus – kasus
tertentu.(Tahir, 2011:61)
9. G. Perbandingan Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif
’’Secara lebih rinci perbandingan antara paradigma penenelitian kualitatif dan kuantitatif , dapat
dilihat dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Perbandingan paradigma kualitatif dan kualitatif
Mengajurkan penggunaan metode
kualitatif
Menganjurkan penggunaan
metode kuantitatif
Fenomelogisme dan verstehen
dikaitkan dengan pemahaman
perilaku manusia dari frame of
reference aktor itu sendiri
Logika
positivisme:”Melihat fakta
atau kasual fenomena sosial
dengan sedikit melihat bagi
pernyataan subyektif
individu-individu”
Observasi tidak terkontrol dan
naturalistik
Pengukuran terkontrol dan
menonjol
Subyektif Obyektif
Dekat dengan data:merupakan
perspektif “insider”
Jauh dari data: data
merupakan perspektif
“outsider”
Paradigma Kualitatif Paradidma Kuantitatif
Grounded, orientasi diskoveri,
eksplorasi, ekspansionis,
deskriptif, dan induktif
Tidak grounded, orientasi
verifikasi, konfirmatori,
reduksionis, inferensial dan
deduktif-hipotetik
Orientasi proses Orientasi hasil
Valid: data “real, “rich, dan
“deep”
Reliabel:data dapat
direplikasi dan “hard”
Tidak dapat digeneralisasi:studi
kasus tunggal
Dapat digeneralisasi:studi
multi kasus
Holistik Partikularistik
Asumsi realitas dinamik Asumsi realitis stabil’’
10. BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak
dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain
dari kuantifikasi (pengukuran).
2. Paradigma adalah pandangan mendasar mengenai pokok persoalan, tujuan, dan sifat dasar bahan
kajian. Dalam suatu paradigma terkandung sejumlah pendekatan. Dalam suatu pendekatan
terkandung sejumlah metode. Dalam suatu metode terkandung sejumlah teknik. Sedangkan
dalam suatu teknik terkandung sejumlah cara dan piranti.
3. Paradigma dalam penelitian kualitatif terdiri atas tiga, antara lain :
a) Postpositivisme
b) Konstruktivisme
c) Teoti Kritis (Critical Theory)
4. a) Paradigma positivisme
Paradigma ini didasarkan pada sejumlah prinsip, termasuk suatu kepercayaan di dalam kenyataan
objektif, pengetahuan yang hanya diperoleh dari data yang dimengerti yang dapat secara
langsung dialami dan dibuktikan di antara para pengamat yang mandiri.
b) Paradigma alamiah (interpretif)
Dengan penekanannya pada hubungan yang secara sosial terjadi antara formasi konsep dan
bahasa, itu dapat dikenal sebagai paradigma interpretif, yang berisi seperti pendekatan
metodologis kualitatif, seperti fenomenologi, etnografi, dan hermeneutik, yang ditandai oleh
kepercayaan di dalam kenyataan sosial yang dibangun berdasarkan subjektif, sesuatu yang
dipengaruhi oleh kultur sejarah.
5. Perbedaan Paradigma Positivisme Dan Alamiah
Paradigma dalam penelitian kuantitatif adalah Positivisme, yaitu suatu keyakinan dasar yang
berakar dari paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas itu ada (exist) dalam
kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws). Sedangkan Paradigma
kualitatif menyatakan pendekatan konstruktif atau naturalistis, pendekatan interpretatif, atau
sudut pandang postpositivist (postmodern).
11. 6. Asumsi – asumsi dasar dalam paradigma alamiah, antara lain :
a) Asumsi tentang kenyataan
b) Asumsi tentang peneliti dan subyek
c) Asumsi tentang hakikat pernyataan tentang ‘kebenaran’
7. Perbandingan paradigma kualitatif dan kuantitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki perbedaan paradigma yang amat mendasar.
Penelitian kuantitatif dibangun berlandaskan paradigma positivisme dari August Comte (1798-
1857), sedangkan penelitian kualitatif dibangun berlandaskan paradigma fenomenologis dari
Edmund Husserl (1859-1926).
B. Saran
Sebagai mahasiswa, kita harus memahami paradigma penelitian kualitatif. Karena hal ini sangat
berguna jika kita ingin melakukan suatu penelitian, terutama jika kita ingin melakukan penelitian
dalam bidang ilmu sosial. Sebagaimana diketahui bahwa paradigma penelitian kualitatif
memusatkan perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala
yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola. Gejala-gejala sosial dan budaya dianalisis
dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh
gambaran mengenai pola-pola yang berlaku, dan pola-pola yang ditemukan tadi dianalisis lagi
dengan menggunakan teori yang objektif.
12. DAFTAR PUSTAKA
Arifin,Zainal. 2012.Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.Bandung:Rosdakarya
Emzir.2011.Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.Jakarta:Rajawali Pers.
Hadi Amirul,Haryono.1998.Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia
Setyosari,Punaji.2012.Metode Penelitian Pendidikan.Jakarta:Kencana
Sukmadinata,Nana Syaodih.2011.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Rosda.
Tahir, Muh, 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.