SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Konsep Pembelajaran 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran 
dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk dapat 
membelajarkan siswa, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru ialah dengan 
menerapkan pendekatan CBSA. Pendekatan ini merupakan merupakan pendekatan 
pembelajaran yang tersurat dan tersirat dalam kurikulum yang berlaku. 
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut keterlibatan mental siswa terhadap bahan yang 
dipelajari. CBSA menuntut keterlibatan mental yang tinggi sehingga terjadi proses-proses 
mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik. Melalui 
proses kognitif pembelajaran akan memiliki penguasaan konsep dan prinsip. Akan tetapi 
dengan CBSA para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan 
kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas secara bersama-sama 
B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan masalah 
sebagai berikut : 
“Bagaimanakah CBSA konsep pembelajaran?” 
C. Tujuan dan Manfaat 
Adapun tujuan dan Manfaat dari makalah yang kami sajikan berikut ini yaitu : 
-) mengetahui bagaimana konsep pembelajaran 
-) mengetahui kebaikan dan kelemah satu Sistem CBSA
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) 
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitik 
beratkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Keaktifan belajar 
terjadi dan terdapat pada semua perbuatan belajar, tetapi kadarnya yang berbeda tergantung 
pada jenis kegiatanya, materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan 
tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti : mendengarkan, berdiskusi, membuat 
sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, menyusun rencana, dan lain lain. 
Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu system belajar mengajar yang menekankan keaktifan 
siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang 
berupa perpaduan antara mata kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap kegiatan menuntut 
siswa untuk terlibat secara langsung dan menuntut keterlibatan intelektual – emocional siswa 
melalui proses asimilasi, dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan kemampuan untuk 
mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman langsung dalam rangka 
membentuk ketrampilan (motorik, kognitif, dan sosial), penghayatan serta internalisasi nilai – 
nilai dalam pembentukan sikap (Raka Joni, 1980, hal. 2) 
Pendekatan sistem pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita 
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses 
yang sifatnya masih sangat dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari 
metode pembelajaran dengan cakupan tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran 
terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered 
approach) 
2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered 
approach) 
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi 
pembelajaran dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur 
strategi dari setiap usaha, yaitu: 
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran 
(target) yang harus mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya 
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai tujuan 
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah- langkah (steps) yang akan ditempuh sejak 
titik awal sampai mencapai sasaran 
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) 
untuk mengetahui/menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha 
Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan 
siswa secara fisik, mental, intelektual dan emocional guna memperoleh hasil belajar yang 
berupa perpaduan antara matra kognitif, motorik, afektif, dan psikomotorik. ( A.Yasin, 1984, 
hal 24) 
B. Rasional CBSA dalam pembelajaran 
Siswa didik dipandang dari dua sisi yang berkaitan, yakni sebagai obyek pembelajaran dan 
sebagai subyek yang belajar. Siswa sebagai subyek dipandang sebagai manusia yang 
potencial sedang berkembangn, memiliki keinginan – keinginan, harapan, dan tujuan hidup, 
aspirasi dan motivasi dan berbagai kemungkinan potensi lainnya. Siswa sebagai subyek 
dipandang sebagai yang memiliki potensi yang perlu dibina, diarahkan dan dikembangkan 
melalui proses pembelajaran. Karena itu proses pembelajaran harus dilaksanakan berdasarkan 
prinsip – prinsip manusiawi (humanistik), misalnya melalui suasana kekeluargaan, 
keterbukaan dan bergairah serta bervariasi sesuai dengan keadaan perkembangan siswa 
bersangkutan. 
Penerapan dan pendayagunaan konsep CBSA dalam pembelajaran merupakan kebutuhan dan 
sekaligus sebagai keharusan dalam kaitannya dengan uapaya merealisasikan Sistem 
Pendidikan Nasional untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang pada giliranya 
berimplikasi terhadap system pembelajaran. 
Cara belajar siswa aktif tersebut dapat berlangsung dengan efektif, bila guru melaksanakan 
peran dan fungsinya secara aktif dan kreatif, mendorong dan membantu serta berupaya 
mempengaruhi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan belajar yang telah ditentukan. 
Peranan guru bukan sebagai orang yang menuangkan materi pelajaran kepada siswa, 
melainkan bertindak sebagai pembantu dan pelayanan bagi siswa. 
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru ialah; 
1. menyiapkan lembar kerja, 
2. menyusun tugas bersama siswa, 
3. memberikan informasi tentang kegiatan yang diulakukan, 
4. memberikan bantuan dan pelayanan apabila siswa mendapat kesulitan,
5. menyampaikan pertanyaan yang bersifat asuhan, 
6. membantu mengarahkan rumusan kesimpulan umum, 
7. memberikan bantuan dan pelayanan khusus kepada siswa yang lamban, 
8. menyalurkan bakat dan minat siswa, 
9. mengamati sikap aktifitas siswa. 
Kegiatan-kegiatan tersebut menunjukkan, bahwa pembelajaran berdasarkan pendekatan 
CBSA tidak diartikan guru menjadi pasif, melainkan tetap harus aktif namun tidak bersikap 
mendominisi siswa menghambat perkembangan potensinya. Guru bertindak sebagai guru 
inquiry, dan fasilitator. 
C. Kadar CBSA 
Kadar CBSA ditandai oleh semakin banyaknya dan bervariasinya keaktifan dan keterlibatan 
siswa dalam proses belajar mengajar. 
D. Kebaikan dan kelemahan CBSA 
Kebaikan CBSA 
Kebaikan-kebaikan CBSA, yang dikemikakan oleh T. Raka Joni bahwa, 
1. Ditunjukan melalui keberanian memberikan urung pendapat tanpa secara eksklusif 
diminta. 
2. Keterlibatan mental di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang 
ditunjukan dengan peningkatan diri kepada tugas. 
3. Belajar dengan pengalaman langsung indicator dari CBSA. 
4. kekayaan bentuk dan variasi alat kegiatan belajar mengajar. 
5. Kualitas interaksi antar siswa. 
Kelemahan CBSA 
Beberapa kelemahan dari CBSA menurut Oemar Hamalik; 
1. Tidak menjamin dalam melaksanakan keputusan. 
2. Diskusi tak dapat diramalkan. 
3. Memasyarakatkan agar siswa memiliki keterampilan berdiskusi yang diperlukan secara 
aktif. 
4. Membentuk pengaturan fisik dan jadwal yang luwes. 
5. Dapat menjadi palsu jika pemimpin mengalami kesulitan mempertemukan berbagai 
pendapat.
6. Dapat didominasi oleh seseorang atau sejumlah siswa sehingga dia menolak pendapat 
peserta lain. 
E. Rambu-Rambu Penyelenggaraan CBSA 
Hakikat CBSA adalah keterlibatan intelektual-emosional siswa secara optimal dalam proses 
pembelajaran; dan setiap proses dapat menemukan kadar CBSA dari suatu proses 
pembelajaran, maka perlu mengenal terlebih dahulu rambu-rambu penyelenggara CBSA . 
yang dimaksud dengan rambu-rambu CBSA adalah gejala-gejala yang tampak pada perilaku 
siswa dan guru baik dalam program maupun dalam proses pembelajaran. 
Rambu-rambu yang dimaksud adalah : 
(1) Kuantitas dan kualitas pengalaman yang membelajarkan 
(2) Prakarsa dan keberanian siswa dalam mewujudkan minat, keinginan, dan dorongan-dorongan 
yang ada pada dirinya 
(3) Keberanian dan keinginan siswa untuk ikut serta dalam proses pembelajaran 
(4) Usaha dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran 
(5) Keingintahuan yang ada pada diri siswa 
(6) Rasa lapang dan bebas yang ada pada diri siswa 
(7) Kuantitas dan kualitas usaha yang dilakukan guru dalam membina dan mendorong 
keaktifan siswa 
(8) Kualitas guru sebagai inovator dan fasilitator 
F. Evaluasi Belajar Dan Pembelajaran 
 Pengartian, kedudukan, dan syarat-syarat umum evaluasi 
a. Pengertian Penilaian 
Penilaian adalah suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal telah dimilik oleh 
siswa dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Pengertian ini menunjukan bahwa 
pengukuran bersifat kuantitatif. 
b. Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan 
Menurut Schwartz dkk, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan 
penentuan arti atau kaidah suatu pengalaman. Pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh 
berkat proses pendidikan. Proses tersebut tampak pada perubahan tingkah laku atau pola 
kepribadian siswa 
c. Syarat-syarat Umum Evaluasi 
Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau criteria sebagai berikut :
1. Memiliki validitas 
2. Mempunyai reliabilitas 
3. Objektivitas 
4. Efisiensi 
5. Kegunaan/kepraktisan 
 Evaluasi Hasil Belajar 
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran, pengolahan, penafsiran, dan 
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa 
setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah 
ditetapkan. 
 Evaluasi Pembelajaran 
Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar diarahkan pada 
komponen-komponen system pembelajaran.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Dari pembahasan makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran 
ditemukan adanya dua pelaku, guru berinteraksi dengan siswa, yang keduanya mencapai 
tujuan pembelajaran atau sasaran belajar yang serupa. Kadar CBSA dalam interaksi tersebut 
berbeda-beda. Pembelajaran ber-CBSA baik berciri (i) pembelajaran berpusat pada siswa, (ii) 
guru bertindak sebagai pembimbing pengalaman belajar, (iii) orientasi tujuan pada 
perkembangan kemampuan siswa secara utuh dan seimbang, (iv) pengelolaan pembelajaran 
menekankan pada kreativitas siswa, dan (v) optimalisasi kadar CBSA tersebut dapat 
diprogramkan dalam desain instruksional (persiapan mengajar) guru. Pembelajaran ber- 
CBSA merupakan wujud kegiatan atau unjuk kerja guru. Hampir dapat dikatakan bahwa guru 
profesional diduga berkemampuan mengelola pembelajaran berkadar CBSA tinggi.
DAFTAR PUSTAKA 
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara 
Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud 
www. google. com

More Related Content

What's hot

4.0 Pengurusan Murid
4.0  Pengurusan  Murid4.0  Pengurusan  Murid
4.0 Pengurusan Murid
shockgadof
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembangan
MuLtazam Gea
 
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Ig Fandy Jayanto
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolah
iskawia
 
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon
 
http://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartikahttp://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartika
inun
 

What's hot (17)

4.0 Pengurusan Murid
4.0  Pengurusan  Murid4.0  Pengurusan  Murid
4.0 Pengurusan Murid
 
Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)
Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)
Tugasan Individu Folio Pengurusan Pembelajaran (KPS3014)
 
P O W E R A I
P O W E R  A IP O W E R  A I
P O W E R A I
 
Memahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi GuruMemahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi Guru
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Cara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa AktifCara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa Aktif
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembangan
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
 
Kesiapan guru mengajar
Kesiapan guru mengajarKesiapan guru mengajar
Kesiapan guru mengajar
 
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan PembelajaranKonsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolah
 
Kompetensi mengajar
Kompetensi mengajarKompetensi mengajar
Kompetensi mengajar
 
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...Sidang Tesis PENGARUH  KEPEMIMPINAN KEPALA  SEKOLAH DAN  KOMPETENSI PROFESIOA...
Sidang Tesis PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PROFESIOA...
 
Tugas tekhnologi pendidikan umi bunga
Tugas tekhnologi pendidikan umi bungaTugas tekhnologi pendidikan umi bunga
Tugas tekhnologi pendidikan umi bunga
 
http://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartikahttp://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartika
 

Viewers also liked

Viewers also liked (19)

Makalah anak usian dini
Makalah anak usian diniMakalah anak usian dini
Makalah anak usian dini
 
Makalah simbiosis masra
Makalah simbiosis  masraMakalah simbiosis  masra
Makalah simbiosis masra
 
Makalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatniMakalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatni
 
Arnhy
ArnhyArnhy
Arnhy
 
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup nurlianti
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup  nurliantiMakalah tingkatan organisme makhluk hidup  nurlianti
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup nurlianti
 
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
Makalah tradisi  sariga  kabupaten munaMakalah tradisi  sariga  kabupaten muna
Makalah tradisi sariga kabupaten muna
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Indra mds
Indra mdsIndra mds
Indra mds
 
Makalah simbiosis harlianti
Makalah simbiosis  harliantiMakalah simbiosis  harlianti
Makalah simbiosis harlianti
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Awal mds ( tugas kimia )
Awal mds    (  tugas kimia  )Awal mds    (  tugas kimia  )
Awal mds ( tugas kimia )
 
Makalah morfologi daun
Makalah morfologi daunMakalah morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
Makalah penerapan kode etik pada profesi guru
Makalah penerapan kode etik pada profesi guruMakalah penerapan kode etik pada profesi guru
Makalah penerapan kode etik pada profesi guru
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah trombosit
Makalah trombositMakalah trombosit
Makalah trombosit
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 

Similar to Makalah konsep pembelajaran

Similar to Makalah konsep pembelajaran (20)

Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Wy T Ugas
Wy T UgasWy T Ugas
Wy T Ugas
 
Wy T Ugas
Wy T UgasWy T Ugas
Wy T Ugas
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
 
Power Ai
Power AiPower Ai
Power Ai
 
http://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartikahttp://www.slideshare.net/ikasartika
http://www.slideshare.net/ikasartika
 
koneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptx
koneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptxkoneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptx
koneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptx
 

More from Septian Muna Barakati

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah konsep pembelajaran

  • 1. Konsep Pembelajaran PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk dapat membelajarkan siswa, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru ialah dengan menerapkan pendekatan CBSA. Pendekatan ini merupakan merupakan pendekatan pembelajaran yang tersurat dan tersirat dalam kurikulum yang berlaku. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut keterlibatan mental siswa terhadap bahan yang dipelajari. CBSA menuntut keterlibatan mental yang tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik. Melalui proses kognitif pembelajaran akan memiliki penguasaan konsep dan prinsip. Akan tetapi dengan CBSA para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas secara bersama-sama B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah CBSA konsep pembelajaran?” C. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan Manfaat dari makalah yang kami sajikan berikut ini yaitu : -) mengetahui bagaimana konsep pembelajaran -) mengetahui kebaikan dan kelemah satu Sistem CBSA
  • 2. PEMBAHASAN A. Pengertian Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Keaktifan belajar terjadi dan terdapat pada semua perbuatan belajar, tetapi kadarnya yang berbeda tergantung pada jenis kegiatanya, materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti : mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, menyusun rencana, dan lain lain. Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu system belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara mata kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap kegiatan menuntut siswa untuk terlibat secara langsung dan menuntut keterlibatan intelektual – emocional siswa melalui proses asimilasi, dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk ketrampilan (motorik, kognitif, dan sosial), penghayatan serta internalisasi nilai – nilai dalam pembentukan sikap (Raka Joni, 1980, hal. 2) Pendekatan sistem pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) 2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach) Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: 1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya 2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
  • 3. untuk mencapai tujuan 3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah- langkah (steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai mencapai sasaran 4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengetahui/menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emocional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara matra kognitif, motorik, afektif, dan psikomotorik. ( A.Yasin, 1984, hal 24) B. Rasional CBSA dalam pembelajaran Siswa didik dipandang dari dua sisi yang berkaitan, yakni sebagai obyek pembelajaran dan sebagai subyek yang belajar. Siswa sebagai subyek dipandang sebagai manusia yang potencial sedang berkembangn, memiliki keinginan – keinginan, harapan, dan tujuan hidup, aspirasi dan motivasi dan berbagai kemungkinan potensi lainnya. Siswa sebagai subyek dipandang sebagai yang memiliki potensi yang perlu dibina, diarahkan dan dikembangkan melalui proses pembelajaran. Karena itu proses pembelajaran harus dilaksanakan berdasarkan prinsip – prinsip manusiawi (humanistik), misalnya melalui suasana kekeluargaan, keterbukaan dan bergairah serta bervariasi sesuai dengan keadaan perkembangan siswa bersangkutan. Penerapan dan pendayagunaan konsep CBSA dalam pembelajaran merupakan kebutuhan dan sekaligus sebagai keharusan dalam kaitannya dengan uapaya merealisasikan Sistem Pendidikan Nasional untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang pada giliranya berimplikasi terhadap system pembelajaran. Cara belajar siswa aktif tersebut dapat berlangsung dengan efektif, bila guru melaksanakan peran dan fungsinya secara aktif dan kreatif, mendorong dan membantu serta berupaya mempengaruhi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan belajar yang telah ditentukan. Peranan guru bukan sebagai orang yang menuangkan materi pelajaran kepada siswa, melainkan bertindak sebagai pembantu dan pelayanan bagi siswa. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru ialah; 1. menyiapkan lembar kerja, 2. menyusun tugas bersama siswa, 3. memberikan informasi tentang kegiatan yang diulakukan, 4. memberikan bantuan dan pelayanan apabila siswa mendapat kesulitan,
  • 4. 5. menyampaikan pertanyaan yang bersifat asuhan, 6. membantu mengarahkan rumusan kesimpulan umum, 7. memberikan bantuan dan pelayanan khusus kepada siswa yang lamban, 8. menyalurkan bakat dan minat siswa, 9. mengamati sikap aktifitas siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut menunjukkan, bahwa pembelajaran berdasarkan pendekatan CBSA tidak diartikan guru menjadi pasif, melainkan tetap harus aktif namun tidak bersikap mendominisi siswa menghambat perkembangan potensinya. Guru bertindak sebagai guru inquiry, dan fasilitator. C. Kadar CBSA Kadar CBSA ditandai oleh semakin banyaknya dan bervariasinya keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. D. Kebaikan dan kelemahan CBSA Kebaikan CBSA Kebaikan-kebaikan CBSA, yang dikemikakan oleh T. Raka Joni bahwa, 1. Ditunjukan melalui keberanian memberikan urung pendapat tanpa secara eksklusif diminta. 2. Keterlibatan mental di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang ditunjukan dengan peningkatan diri kepada tugas. 3. Belajar dengan pengalaman langsung indicator dari CBSA. 4. kekayaan bentuk dan variasi alat kegiatan belajar mengajar. 5. Kualitas interaksi antar siswa. Kelemahan CBSA Beberapa kelemahan dari CBSA menurut Oemar Hamalik; 1. Tidak menjamin dalam melaksanakan keputusan. 2. Diskusi tak dapat diramalkan. 3. Memasyarakatkan agar siswa memiliki keterampilan berdiskusi yang diperlukan secara aktif. 4. Membentuk pengaturan fisik dan jadwal yang luwes. 5. Dapat menjadi palsu jika pemimpin mengalami kesulitan mempertemukan berbagai pendapat.
  • 5. 6. Dapat didominasi oleh seseorang atau sejumlah siswa sehingga dia menolak pendapat peserta lain. E. Rambu-Rambu Penyelenggaraan CBSA Hakikat CBSA adalah keterlibatan intelektual-emosional siswa secara optimal dalam proses pembelajaran; dan setiap proses dapat menemukan kadar CBSA dari suatu proses pembelajaran, maka perlu mengenal terlebih dahulu rambu-rambu penyelenggara CBSA . yang dimaksud dengan rambu-rambu CBSA adalah gejala-gejala yang tampak pada perilaku siswa dan guru baik dalam program maupun dalam proses pembelajaran. Rambu-rambu yang dimaksud adalah : (1) Kuantitas dan kualitas pengalaman yang membelajarkan (2) Prakarsa dan keberanian siswa dalam mewujudkan minat, keinginan, dan dorongan-dorongan yang ada pada dirinya (3) Keberanian dan keinginan siswa untuk ikut serta dalam proses pembelajaran (4) Usaha dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (5) Keingintahuan yang ada pada diri siswa (6) Rasa lapang dan bebas yang ada pada diri siswa (7) Kuantitas dan kualitas usaha yang dilakukan guru dalam membina dan mendorong keaktifan siswa (8) Kualitas guru sebagai inovator dan fasilitator F. Evaluasi Belajar Dan Pembelajaran  Pengartian, kedudukan, dan syarat-syarat umum evaluasi a. Pengertian Penilaian Penilaian adalah suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal telah dimilik oleh siswa dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Pengertian ini menunjukan bahwa pengukuran bersifat kuantitatif. b. Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan Menurut Schwartz dkk, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti atau kaidah suatu pengalaman. Pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh berkat proses pendidikan. Proses tersebut tampak pada perubahan tingkah laku atau pola kepribadian siswa c. Syarat-syarat Umum Evaluasi Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau criteria sebagai berikut :
  • 6. 1. Memiliki validitas 2. Mempunyai reliabilitas 3. Objektivitas 4. Efisiensi 5. Kegunaan/kepraktisan  Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.  Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar diarahkan pada komponen-komponen system pembelajaran.
  • 7. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran ditemukan adanya dua pelaku, guru berinteraksi dengan siswa, yang keduanya mencapai tujuan pembelajaran atau sasaran belajar yang serupa. Kadar CBSA dalam interaksi tersebut berbeda-beda. Pembelajaran ber-CBSA baik berciri (i) pembelajaran berpusat pada siswa, (ii) guru bertindak sebagai pembimbing pengalaman belajar, (iii) orientasi tujuan pada perkembangan kemampuan siswa secara utuh dan seimbang, (iv) pengelolaan pembelajaran menekankan pada kreativitas siswa, dan (v) optimalisasi kadar CBSA tersebut dapat diprogramkan dalam desain instruksional (persiapan mengajar) guru. Pembelajaran ber- CBSA merupakan wujud kegiatan atau unjuk kerja guru. Hampir dapat dikatakan bahwa guru profesional diduga berkemampuan mengelola pembelajaran berkadar CBSA tinggi.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud www. google. com