Dokumen tersebut membahasikan konsep kesantunan berbahasa dalam Bahasa Melayu. Ia menjelaskan bahawa kesantunan berbahasa merujuk kepada penggunaan bahasa yang sopan dan halus ketika berkomunikasi lisan mahupun tulisan dengan orang lain. Dokumen ini juga menyentuh mengenai unsur-unsur kesantunan berbahasa seperti bahasa sapaan, bahasa tubuh, dan aplikasinya dalam konteks
Dokumen tersebut membahas tentang kesantunan berbahasa dalam masyarakat Melayu. Kesantunan berbahasa melibatkan pemilihan kata dan cara berkomunikasi yang sopan sesuai dengan situasi, hubungan, dan status lawan bicara. Dokumen juga menjelaskan sistem gelar dan sapaan yang digunakan dalam bahasa Melayu."
Kuliah 7 kesantunan lisan dan_penulisan_2Mok Ming yan
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk dan jenis kesantunan dalam masyarakat Malaysia. Terdapat dua bentuk utama kesantunan yaitu kesantunan lisan dan kesantunan penulisan. Kesantunan lisan melibatkan penggunaan bahasa dan gerak tubuh yang sopan, sedangkan kesantunan penulisan melibatkan penggunaan bahasa, kata sapaan, dan gaya penulisan yang sesuai dengan konteks komunikasi.
Dokumen tersebut membahasikan konsep kesantunan berbahasa dalam Bahasa Melayu. Ia menjelaskan bahawa kesantunan berbahasa merujuk kepada penggunaan bahasa yang sopan dan halus ketika berkomunikasi lisan mahupun tulisan dengan orang lain. Dokumen ini juga menyentuh mengenai unsur-unsur kesantunan berbahasa seperti bahasa sapaan, bahasa tubuh, dan aplikasinya dalam konteks
Dokumen tersebut membahas tentang kesantunan berbahasa dalam masyarakat Melayu. Kesantunan berbahasa melibatkan pemilihan kata dan cara berkomunikasi yang sopan sesuai dengan situasi, hubungan, dan status lawan bicara. Dokumen juga menjelaskan sistem gelar dan sapaan yang digunakan dalam bahasa Melayu."
Kuliah 7 kesantunan lisan dan_penulisan_2Mok Ming yan
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk dan jenis kesantunan dalam masyarakat Malaysia. Terdapat dua bentuk utama kesantunan yaitu kesantunan lisan dan kesantunan penulisan. Kesantunan lisan melibatkan penggunaan bahasa dan gerak tubuh yang sopan, sedangkan kesantunan penulisan melibatkan penggunaan bahasa, kata sapaan, dan gaya penulisan yang sesuai dengan konteks komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tiga aspek peraturan berbahasa yaitu linguistik, sosiolinguistik, dan pragmatik. Aspek linguistik meliputi sebutan, intonasi, dan tatabahasa. Aspek sosiolinguistik mencakup jarak sosial, giliran bercakap, memulai dan mengakhiri percakapan, serta konteks percakapan. Sedangkan aspek pragmatik berfokus pada pemilihan kata dan tujuan komunikasi.
1. Makalah ini membahas teori-teori kesantunan berbahasa dari berbagai perspektif, mulai dari konsep wajah menurut K'ung Fu-tzu hingga prinsip-prinsip kesantunan berbahasa.
2. Beberapa teori yang dijelaskan meliputi konsep wajah Brown & Levinson, prinsip kerjasama Grice, prinsip kesantunan Leech, dan prinsip saling tenggang rasa Aziz.
3. Makalah ini juga me
Dokumen tersebut membahas konsep kesantunan bahasa dalam bahasa Melayu. Ia mendefinisikan kesantunan sebagai penggunaan kata-kata yang sesuai, tidak menimbulkan konflik, dan menjaga perasaan lawan bicara. Dokumen ini juga menjelaskan konsep "muka" dalam budaya Melayu, model-model kesantunan bahasa, dan strategi-strategi kesantunan yang digunakan oleh orang Melayu. Akhirny
Masyarakat Malaysia mengamalkan berbagai kontrak perbualan untuk mempromosikan kesantunan dalam berkomunikasi, termasuk Rukun Negara, pendidikan moral dan agama, serta warisan kekeluargaan. Kontrak-kontrak ini memastikan masyarakat dapat berinteraksi dengan hormat dan harmoni untuk mencegah konflik.
Tutorial 3 : Perbincangan Aspek-aspek Kesantunan Dalam Perbincangan TokohJieYi Chan
Dokumen ini membahas aspek-aspek kesantunan dalam pandangan tokoh. Kesantunan didefinisikan sebagai penggunaan bahasa yang baik dan sopan serta menunjukkan penghormatan kepada lawan bicara. Dokumen ini menjelaskan bahwa penggunaan bahasa yang baik dapat mengurangi perselisihan dan menciptakan hubungan yang harmonis, sedangkan menunjukkan penghormatan kepada lawan bicara dapat dicapai dengan cara
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan makna dalam kalimat, dengan mempertimbangkan syarat ketetapan dan kesesuaian kata. Penggunaan diksi yang baik dapat menghasilkan kalimat yang jelas dan komunikatif.
Jenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat MelayuFaFai S.
Kesantunan Verbal
1. komunikasi lisan
2. bahasa sapaan
3. protokal kata panggilan
Kesantunan Nonverbal
1. bahasa tubuh
Kesantunan Lisan
Kesantunan Penulisan
komunikasi bertulis: cara penyampaian maklumat oleh penyampai kepada penerima secara bertulis dengan menggunakan laras dan ragam bahasa yang betul.
Ciri-ciri: mempunyai format tertentu dan penggunaan bahasa mengikut laras.
Contoh komunikasi bertulis formal: surat kiriman rasmi, minit mesyuarat.
Contoh komunikasi bertulis tidak formal: novel, cerpen.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip kesantunan dalam berbahasa. Secara garis besar membahas tentang pengertian kesantunan, jenis-jenis kesantunan menurut beberapa ahli yang meliputi maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kesederhanaan, pemufakatan dan kesimpatian serta model kesantunan menurut Brown dan Levinson yang meliputi keinginan wajah, negative dan positive face, serta negative dan positive
Teks tersebut membahas tentang komunikasi bertulis dan kesantunan berbahasa. Komunikasi bertulis melibatkan pemilihan kata, gaya bahasa, dan format yang sesuai. Kesantunan berbahasa penting dalam masyarakat Melayu dan berkaitan dengan nilai-nilai masyarakat seperti sopan santun. Teks tersebut juga menggunakan contoh petikan untuk mendemonstrasikan aspek kesantunan berbahasa seperti pujian
Dokumen tersebut membahas strategi kesantunan lisan dan penulisan berdasarkan teori Brown dan Levinson. Ada empat strategi kesantunan yang dijelaskan: langsung, kesantunan negatif/formal, kesantunan positif/keakraban, dan tidak langsung. Strategi dipilih bergantung pada hubungan penutur dengan pendengar serta tingkat ancaman yang ditimbulkan terhadap "muka" atau harga diri masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dan ciri-ciri komunikasi yang berkesan dalam pertuturan dan penulisan. Komunikasi didefinisikan sebagai proses pertukaran idea dan maklumat antara dua pihak atau lebih, dan mempengaruhi hubungan sosial. Dokumen ini juga menyenaraikan ciri-ciri komunikasi berkesan seperti kefahaman, hubungan, dan keseronokan.
Makalah ini membahas tentang diksi atau pemilihan kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian diksi, jenis-jenis diksi, fungsi diksi, dan persyaratan pemilihan kata. Diksi dibagi menjadi delapan jenis yaitu sinonim, antonim, homonim, polisemi, homofon, homograf, hiponim dan hipernim. Fungsi diksi antara lain untuk menciptakan komunikasi yang efe
Dokumen tersebut membahas tentang pilihan kata yang tepat dalam penyusunan kalimat dan penggunaan bahasa yang baik dan benar, mulai dari makna kata, sinonim, kata umum dan khusus, perubahan makna kata, ejaan mirip, hingga unsur-unsur kalimat efektif."
Tiga instruktur klub bahasa Inggris membahas peningkatan kualitas klub mereka. Mereka sepakat perlu meningkatkan kurikulum agar lebih relevan dengan bahasa Inggris serta memperhatikan kebutuhan siswa yang beragam.
Dokumen tersebut membahas tiga aspek peraturan berbahasa yaitu linguistik, sosiolinguistik, dan pragmatik. Aspek linguistik meliputi sebutan, intonasi, dan tatabahasa. Aspek sosiolinguistik mencakup jarak sosial, giliran bercakap, memulai dan mengakhiri percakapan, serta konteks percakapan. Sedangkan aspek pragmatik berfokus pada pemilihan kata dan tujuan komunikasi.
1. Makalah ini membahas teori-teori kesantunan berbahasa dari berbagai perspektif, mulai dari konsep wajah menurut K'ung Fu-tzu hingga prinsip-prinsip kesantunan berbahasa.
2. Beberapa teori yang dijelaskan meliputi konsep wajah Brown & Levinson, prinsip kerjasama Grice, prinsip kesantunan Leech, dan prinsip saling tenggang rasa Aziz.
3. Makalah ini juga me
Dokumen tersebut membahas konsep kesantunan bahasa dalam bahasa Melayu. Ia mendefinisikan kesantunan sebagai penggunaan kata-kata yang sesuai, tidak menimbulkan konflik, dan menjaga perasaan lawan bicara. Dokumen ini juga menjelaskan konsep "muka" dalam budaya Melayu, model-model kesantunan bahasa, dan strategi-strategi kesantunan yang digunakan oleh orang Melayu. Akhirny
Masyarakat Malaysia mengamalkan berbagai kontrak perbualan untuk mempromosikan kesantunan dalam berkomunikasi, termasuk Rukun Negara, pendidikan moral dan agama, serta warisan kekeluargaan. Kontrak-kontrak ini memastikan masyarakat dapat berinteraksi dengan hormat dan harmoni untuk mencegah konflik.
Tutorial 3 : Perbincangan Aspek-aspek Kesantunan Dalam Perbincangan TokohJieYi Chan
Dokumen ini membahas aspek-aspek kesantunan dalam pandangan tokoh. Kesantunan didefinisikan sebagai penggunaan bahasa yang baik dan sopan serta menunjukkan penghormatan kepada lawan bicara. Dokumen ini menjelaskan bahwa penggunaan bahasa yang baik dapat mengurangi perselisihan dan menciptakan hubungan yang harmonis, sedangkan menunjukkan penghormatan kepada lawan bicara dapat dicapai dengan cara
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan makna dalam kalimat, dengan mempertimbangkan syarat ketetapan dan kesesuaian kata. Penggunaan diksi yang baik dapat menghasilkan kalimat yang jelas dan komunikatif.
Jenis jenis kesantunan - Kesantunan Masyarakat MelayuFaFai S.
Kesantunan Verbal
1. komunikasi lisan
2. bahasa sapaan
3. protokal kata panggilan
Kesantunan Nonverbal
1. bahasa tubuh
Kesantunan Lisan
Kesantunan Penulisan
komunikasi bertulis: cara penyampaian maklumat oleh penyampai kepada penerima secara bertulis dengan menggunakan laras dan ragam bahasa yang betul.
Ciri-ciri: mempunyai format tertentu dan penggunaan bahasa mengikut laras.
Contoh komunikasi bertulis formal: surat kiriman rasmi, minit mesyuarat.
Contoh komunikasi bertulis tidak formal: novel, cerpen.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip kesantunan dalam berbahasa. Secara garis besar membahas tentang pengertian kesantunan, jenis-jenis kesantunan menurut beberapa ahli yang meliputi maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kesederhanaan, pemufakatan dan kesimpatian serta model kesantunan menurut Brown dan Levinson yang meliputi keinginan wajah, negative dan positive face, serta negative dan positive
Teks tersebut membahas tentang komunikasi bertulis dan kesantunan berbahasa. Komunikasi bertulis melibatkan pemilihan kata, gaya bahasa, dan format yang sesuai. Kesantunan berbahasa penting dalam masyarakat Melayu dan berkaitan dengan nilai-nilai masyarakat seperti sopan santun. Teks tersebut juga menggunakan contoh petikan untuk mendemonstrasikan aspek kesantunan berbahasa seperti pujian
Dokumen tersebut membahas strategi kesantunan lisan dan penulisan berdasarkan teori Brown dan Levinson. Ada empat strategi kesantunan yang dijelaskan: langsung, kesantunan negatif/formal, kesantunan positif/keakraban, dan tidak langsung. Strategi dipilih bergantung pada hubungan penutur dengan pendengar serta tingkat ancaman yang ditimbulkan terhadap "muka" atau harga diri masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dan ciri-ciri komunikasi yang berkesan dalam pertuturan dan penulisan. Komunikasi didefinisikan sebagai proses pertukaran idea dan maklumat antara dua pihak atau lebih, dan mempengaruhi hubungan sosial. Dokumen ini juga menyenaraikan ciri-ciri komunikasi berkesan seperti kefahaman, hubungan, dan keseronokan.
Makalah ini membahas tentang diksi atau pemilihan kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian diksi, jenis-jenis diksi, fungsi diksi, dan persyaratan pemilihan kata. Diksi dibagi menjadi delapan jenis yaitu sinonim, antonim, homonim, polisemi, homofon, homograf, hiponim dan hipernim. Fungsi diksi antara lain untuk menciptakan komunikasi yang efe
Dokumen tersebut membahas tentang pilihan kata yang tepat dalam penyusunan kalimat dan penggunaan bahasa yang baik dan benar, mulai dari makna kata, sinonim, kata umum dan khusus, perubahan makna kata, ejaan mirip, hingga unsur-unsur kalimat efektif."
Tiga instruktur klub bahasa Inggris membahas peningkatan kualitas klub mereka. Mereka sepakat perlu meningkatkan kurikulum agar lebih relevan dengan bahasa Inggris serta memperhatikan kebutuhan siswa yang beragam.
Diksi adalah pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan gagasan dengan efek tertentu. Diksi melibatkan penguasaan kosakata yang luas dan kemampuan membedakan nuansa makna kata sesuai konteks. Syarat pemilihan kata meliputi makna, tingkat khusus/umum, konkrit/abstrak, sinonim, ilmiah/populer.
Diksi adalah pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan gagasan dengan efek tertentu. Diksi melibatkan kemampuan membedakan nuansa makna gagasan dan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi. Pemilihan kata harus memenuhi ketepatan makna, kesesuaian konteks, dan penguasaan kosakata.
Makalah ini membahas tentang diksi atau pemilihan kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian diksi, fungsi diksi, syarat pemilihan kata dalam diksi, pembentukan kata dalam diksi, jenis-jenis kata seperti kata ilmiah, populer, jargon dan slang, serta cara pilihan kata dan penggunaan diksi yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memiliki kompetensi komunikasi antarbudaya untuk bekerja dalam lingkungan multikultural. Secara garis besar dibahas mengenai lima komponen utama kompetensi komunikasi antarbudaya yaitu motivasi, pengetahuan budaya, kemampuan berkomunikasi, sensitivitas, dan karakter. Selanjutnya dibahas pula mengenai cara meningkatkan kompetensi tersebut dengan mengenal budaya dan g
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasiiimand
Makalah ini membahas tentang komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi. Terdapat empat aspek keterampilan komunikasi yang dibahas yaitu berbicara, menyimak, membaca dan menulis. Pembahasan mencakup definisi, proses, faktor yang mempengaruhi, jenis dan gangguan dari setiap aspek keterampilan komunikasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesantunan bahasa dan pelestarian bahasa Melayu dalam komunikasi untuk membangun masyarakat yang berkualitas dan meningkatkan martabat bahasa Melayu.
Dokumen tersebut membahas tentang kurangnya kesantunan berbahasa dalam komunikasi pada masa kini. Faktor penyebabnya antara lain gangguan emosi, kurang pengetahuan tentang tatabahasa dan budaya, serta penilaian subjektif pihak yang mendengar. Saranannya adalah menggunakan cara sapaan dan bahasa yang sopan santun sesuai situasi.
Dokumen tersebut membahas tentang arti, fungsi, dan ragam bahasa. Secara ringkas, bahasa adalah sistem simbol yang digunakan untuk berkomunikasi antar anggota masyarakat berdasarkan budaya yang dimiliki bersama. Bahasa memiliki berbagai fungsi seperti sarana komunikasi, integrasi, ekspresi diri, dan berfikir. Ragam bahasa dapat berbeda berdasarkan media, hubungan antar pembicara, daerah, dan pokok
BAB 13 Menggayakan Pesan - Etika dan Komunikasi BisnisMuhammad Haris
Ini merupakan Power Point dari sebuah tugas Mata Kuliah Etika Komunikasi Bisnis dengan dosen pengampu Hj. Siti Fatonah di semester 6 Universitas Bina Bangsa Banten.
Dokumen tersebut membahas tentang diksi dan makna kata. Diksi diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan cerita dengan memperhatikan dua hal, yakni makna kata dan relasi antar makna. Makna kata terbagi menjadi beberapa kelompok seperti makna leksikal, gramatikal, referensial, dan lainnya. Relasi makna meliputi hubungan antonim, sinonim, hiponim, dan sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesantunan bahasa dalam masyarakat Melayu. Ia menjelaskan bahwa budaya dan agama Islam telah mempengaruhi masyarakat Melayu untuk menghargai nilai kesantunan bahasa. Akan tetapi, pengaruh luar telah mengikis nilai ini, terutama di kalangan pelajar. Oleh karena itu, dokumen tersebut menekankan pentingnya memelihara dan menanamkan nil
Similar to Makalah kesantunan #kebiasaan sebagai pembentuk perilaku (20)
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
Makalah kesantunan #kebiasaan sebagai pembentuk perilaku
1. Judul: penerapan dan pelanggaran maksim
kesantunan berbahasa
KEBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUK PERILAKU
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada hakikatnya manusia tidak mungkin hidup tanpa keberadaan
orang lain karena kodratnya manusia sebagai makhluk hidup sosial.
Kehidupan bersama dengan orang lain tentu dilandasi oleh aturan-
aturan tertentu,karena setiap orang tidak dapat berbuat semaunya
sendiri. Manusia cenderung ingin hidup bebas karena kodratnya yang
lain sebagai makhlu individu,sehingga manusia diciptakan dengan
karakteristik tersendiri. Akan tetapi kalau keinginan tersebut dipaksakan
akan berbenturan dengan keinginan dan kepentingan pihak lain dan
menimbulkan pertentangan oleh karena itu untuk mencapai keteraturan
dan kenyamanan hidup bersama denan orang lain,maka dibuat suatu
aturan-aturan yang disepakati bersama tentang apa yang boleh
dilakukan,apa yang harus dilakukan,apa yang sebaiknya dilakukan,atau
apa yang jelas-jelas merupakan larangan dalam kehidupan bersama.
Manusia menjadikan nilai sebagai landasan,alasan atau motivasi
dalam segala tingkahlaku dan perbuatan.dalam pelaksanaannya nilai-
nilai diwujudkan dalam bentuk norma sehingga merupakan larangan,hal
yang tidak diinignkan. Nilai-nilai yang ditanamkan pada seorang oleh
lingkungannya akan membentuk cara ia memandang lingkungannya dan
bersikap dalam hidup. Kebiasaan dengan nilai-nilai itu pada akhirnya
akan menumbuhkan tabiat,karena dengan tata nilai itulah pandangan
dan sikapnya akan dikendalikan. Kemauan yang kuat dan tindakan
seseorang akan membentuk cara hidup. Cara hidup orang perorangan
bila kemudian menjadi cara hidup sekelompok masyarakat akan
2. membentuk kebiasaan dalam berperilaku. Sehingga yang membentuk
perilaku adalah tata nilai kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang. Bila
tata nilai yang dianut berbeda sehingga berbeda pula pandangan
hidupnya,sikap hidup,cita-cita,tingkahlaku atau perbuatan,maka akan
beda pula kebudayaan. Untuk itu agar kita lebih memahami maka disini
akan dibahas tentang kebiasaan sebagai pembentuk perlaku.
B. Rumusan masalah
1. Apa makna dari kebiasaan dalam berbahasa?
2. Bagaimana kaidah agar tuturan kata dapat menjadi santun?
C. Tujuan penulisan makalah
1. Menambah wawasan penulis dalam kebiasaan sebagai pembentuk
perilaku
2. Memberikan informasi mengenai kebiasaan sebagai pembentuk
perilaku supaya santun
3. Melengkapi tugas mata kuliah kesantunan
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBIASAAN DALAM BERBAHASA
Pengertian hakikat bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer yang
digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja
sama,berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri (kridalaksana:1983).
3. Bahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia tidak ada yang lebih
baik atau lebih buruk. Yang lebih baik atau lebih buruk bukan
bahasanya,tetapi kemampuan pemilik dan pemakai bahasa itu.
Semua bahasa hakikatnya sama,yaitu sebagai alat komunikasi. Oleh
karena itu,ungkapan bahwa bahasa menunjukan bangsa tidak
dimaksudkan untuk menyatakan bahwa bahasa satu lebih baik dari pada
bahasa yang lain.maksudnya adalah bahwa ketika seseorang sedang
berkomunikasi dengan bahasanya mampu menggali potensi bahasanya
dan mampu menggunakannya secara baik,benar,santun merupakan
cermin dari sifat dan kepribadian pemakainya.
Menurut Sapir dan worf (dalam wahab:1995) menyatakan bahwa
bahasa menentukan perilaku budaya manusia memang ada benarnya.
Orang yang ketika berbicara menggunakan pilihan kata,ungkapan yang
santun,struktur kalimat yang benar menandakan bahwa kepribadian
orang itu memang baik. Sebaliknya,jika ada orang yang sebenarnya
kepribadiannya tidak baik,meskipun berusaha berbahasa secara
baik,benar,dan santun dihadapan orang lain pada suatu saat tidak
mampu menutup-nutupi kepribadian buruknya sehingga muncul pilihan
kata,ungkapan,atau struktur kalimat yang tidak benar dan tidak santun.
Begitu juga,ada orang yang berpura-pura halus dihadapan orang
lain,tetapi sesungguhnya memiliki kepribadian buruk. Meskipun pada
suatu saat berusaha tampil dengan bahasa yang halus agar tampak
santun pada suatu saat orang itu akan tega “menusuk orang lain dari
belakang” dengan kata-kata yang isinya menjelek-jelekan
watak,sifat,dan kepribadian orang lain. Karena sifat dan perilakunya
hanya berpura-pura,pada suatu saat kepribadian yang sesungguhnya
seseorang itu akan muncul melalui bahasanya.
Menurut lowrence green,perilaku ditentukan atau terbentuk dari
tiga faktor:
a. Faktor predisposisi (predis posing factors) yang terwujud dalam
pengetahuan,sikap kepercayaan,keyakinan,nilai-nilai dan sebagainya.
4. b. Fakto pendukung (enabling factors) yang terwujud dalam lingkungan
fisik,tersedia atau tidak tersedia sarana.
c. Faktor pendorong (reinforcement factors) yang terwujud dalam sikap
dan perilaku,kebijakan dan lain-lain.
B. KESULITAN MENGUNGKAPKAN MAKSUD SECARA SANTUN
Hingga saat ini,kesantunan dalam berbahasa indonesia belum banyak
dikaji secara ilmiah. Para ahli pragmatik belum banyak meneliti
pemakaian BI yang santun. Memang para ahli bahasa sudah menetapkan
pemakaian bahasa yang baik dan benar. Pemakaian bahasa yang baik
dan benar adalah pemakian bahasa yang sesuai dengan
ragam,sedangkan pemakaian bahasa yng benar merupakan pemakaian
bahasa yang sesuai dengan kaidah.
Dalam berkomunikasi, Grice (1975) mengajukan empat kaidah agar
tuturan dapat menjadi santun yaitu: Prinsip kerjasama (cooperative
principles) yang meliputi:
a. Prinsip kualitas (jika berbahasa,apa yang dikatakan harus didukung
oleh data)
b. Prinsip kuantitas (jika berbahasa,apa yang dikatakan cukup
seperlunya saja,tidak ditambah dan tidak dikurangi)
c. Prinsip relevansi (jika berbahasa,yang dikatakan harus ada
relevansinya dengan pokok yang dibicarakan)
d. Prinsip cara (jika berbahasa,disamping harus memikirkan pokok
masalah yang dibicarakan,juga bagaimana cara menyampaikannya)
Kesantunan dalam berkomunikasi ada kaitannya dengan tindak tutur
seperti yang dikemukakan oleh Austin (1978). Austin melihat bahwa setiap
ujaran dalam tindak komunikasi selalu mengandung tiga unsur yaitu:
a. Tindak lokusi berupa ujaran yang dihasilkan oleh seorang penutur.
5. b. Tindak ilokusi berupa maksud yang terkandung dalam ujaran
c. Tindak perlokusi berupa efek yang ditimbulkan oleh ujaran.
Grice (2000:362) ,merumuskan kembali anggapan tersebut menjadi
“pilihlah ungkapan yang tidak meremehkan status mitr tutur” artinya dalam
bertutur demi kesantunan kita perlu memilih ungkapan yang paling kecil.oleh
karena itu demi kesantunan penutur harus dapat memperlakukan mitra tutur
sebagai berikut (Grice,000,632):
1. Jangan perlakukan mitra tutur sebagai orang yang tunduuk kepada
penutur. Jangan sampai mitra tutur mengeluarkan “biaya” (biaya
sosial,psikologis,dan sebagainya)
2. Jangan mengatakan hal-hal yang kurang baik mengenai diri mitra tutur
atau orang atau barang yang ada kaitanya dengan mitra tutur.
3. Jangan mengungkapkan rasa senang atas kemalangan mitra tutur
4. Jangan menyatakan ketidaksetujuan dengan mitra tutur sehingga mitra
tutur merasa jatuh harga dirinya.
5. Jangan memuji diri sendiri atau membanggakan nasib baik atau
kelebihan diri sendiri.
C. Strategi komunikasi agar santun
Untuk menyatakan kesantunan dibutuhkan strategi dalam
komunikasi yaitu:
a. Apa yang dikomunikasikan
b. Bagaimana cara mengomunikasikannya
c. Mengapa suatu hal perlu dikomunikasikan
6. Asumsinya bahwa setiap orang yang berkomunikasi pasti memiliki
pokok masalah yang perlu dikomunikasikan. Meskipun pokok masalah
itu benar (didukung oleh data dan fakta) tetapi jika cara menyampaikan
pokok masalah justru merusak situasi komunikasi atau dapat
menggagalkan tercapainya tujuan komunikasi lebih baik tidak
disampaikan (empan papan) artinya kapan suatu pokok masalah perlu
disisampaikan harus memperhitungkan situasi dan kondisi.
Masyarakat jawa ketika berkomunikasi tidak mengandalkan
rasio,tetapi lebih banyak dipandu oleh rasa.ketika berkomunikasi orang
jawa lebih suka adu rasa dan angon rasa (pranowo,2005).
Adu rasa adalah mengadu ketajaman persaan antara penutur
dengan mitra tutur untuk menyampaikan maksud bagi penutur atau
memahami maksud bagi mitra tutur terhadap tuturan secara tidak
langsung. Jika tuturan adu rasa ternyata antara penutur dengan mitra
tutur tidak berada dalam kondisi yang sama,komunikasi dapat
terhambat.
Angon rasa adalah pengungkapan dalam tuturan dengan
mempertimbangkan waktu yang tepat berkaitan dengan kondisi
perasaan mitra tuturnya.jika penutur salah mengidentifikasi kondisi
psikologis mitra tutur ada kemungkinan komunikasi tidak berhasil.
Memang komunikasi adu rasa dan angon rasa memerlukan
“kesetaraan ketajaman perasaan” antara penutur dengan mitra
tutur.dalam kebudayaan jawa tingkat kesetaraan ketajaman perasaan ini
digambarkan dalam bentuk metafora “dhupak buajng,semu
mantri,esem bupati” yag diambil dari nama lantai bangunan rumah joglo
dalam masyarakat jawa.
D. Membawa sikap-sikap positif budaya jawa dalam berbahasa
indonesia
Dalam ajaran budaya jawa,untuk menciptakan kesantunan dalam
berkomunikasi ada ajaran berbahasa yaitu:
7. a. Harus selalu “kurmat” pada orang lain
b. Harus selalu bersikap andhap asor (rendah hati)
c. Harus selalu empan papan (sadar akan tempat atau memahami
situasi dan kondisi)
d. Harus dapat bersikap tepa selira (tenggang rasa) terhadap orang lain
E. resume
untuk memnanamkan perilaku berbahasa secara santun ada banyak
teori yang dapat dijadikan acuan.
• Pertama prinsip Grice (1983) yaitu prinsip kualitas,prinsip
kuantitas,prinsip relevansi dan prinsip cara.
• Kedua maksim leech (1983) yaitu maksim kebijaksanaan,maksim
kedermawaan,maksim pujian,maksim kerendahan hati,maksim
kesetujuan,maksim simpati,dan maksim pertimbangan.
Bila maksim diatas dipandang belum mencukupi jangan segan-segan
membawa nilai-nilai etnis tertentu yang dinilai positif. Misalnya
ketika berkomunikasi harus mahir angon rasa,angon wayah,adu
rasa,empan papan,tepa selira,andhap asor,selalu hormat pada mitra
tutur dan sebagainya.
8. BAB 3
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Kata pengantar
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat allah SWT
karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya makalah ini dapat
diselesaikam sesuai dengan rencana. Dan tidak lupa salawat serta salam
diucapkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad AS,yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang-
benderang. Makalah yang berjudul “penggunaan bahasa indonesia
dalam kehidupan masyarakat” ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
kesantunan bahasa.
Selama penyusunan makalah ini banyak kendala yang dihadapi,namun
berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak semua kendala
tersebut dapat teratasi.
Penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Unutk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai amin
9. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Istilah bahasa indonesia yang baik telah dikenal oleh masyarakat secara
luas dalam kehidupan masyarakat. Namun pengenalan istilah tidak
menjamin secara komperhensif konsep dan makna istilah bahasa
indonesia yang baik itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau
masyarakat berpendapat bahwa bahasa indonesia yang baik sama
dengan bahasa indonesia yang baku atau bahasa indonesia yang benar.
Slogan “pergunakanlah bahasa indonesia yang baik dan benar”
tampaknya mudah diucapkan namun maknanya tidak jelas.slogan
tersebut diartikan oleh sebagian besar masyarakat bahwa di segala
tempat kita harus menggunakan bahasa indonesia yang baku. Selain
itu,masalah lain yang perlu kita soroti adalah sebagian besar orang
terkadang sulit untuk melakukan komunikasi yang interaktif satu sama
lain,bukan berarti karena mereka tidak bisa berbahasa indonesia yang
baku dengan lancar. Bahasa indonesia yang baku dan bahasa indonesia
yang benar belum tentu dapat menjamin tersampaikannya maksud dan
tujuan kepada lawan bicara. Sehingga dibutuhkan susunan bahasa
indonesia yang fleksibel yang artinya dapat dengan mudah
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.
Dengan gambaran kondisi yang demikian itu,dimana pengetahuan
masyarakat masih kurang tepat dan terbatas berkaitan dengan
10. penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan
sehari-hari. Di dalam makalah ini penulis akan membahas tentang
pengertian bahasa indonesiayang baik,cara berbahasa indonesia yang
baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari,seta manfaat penggunaan
bahasa indonesia.
1.2 rumusan masalah
bahasa indonesia yang baik merupakan kemampuan berbahasa yang sangat
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa indonesia yang baik bukan
berarti bahasa indonesia yang baku,namun merupakan suatu susunan bahasa
yang dikemas secara fleksibel untuk mempermudah berkomunikasi dalam
kehidupan masyarakat.. Untuk itu kita perlu mengetahui dan menguasai
bahasa indonesia yang baik,dengan mempelajari penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari,serta manfaat
bahasa indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan masyarakat.
1.3 Batasan masalah
Agar dalam merumuskan masalah tidak menyimpang dari judul yang
dibuat,maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah untuk
mempersempit ruang lingkup sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa indonesia yang baik dan benar?
2. Bagaimanacara menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
dalam kehidupan masyarakat?
3. Apa saja manfaat menggunakan bahasa indonesia?
1.4 tujuan penelitian
dalam makalah ini terdapat beberapa tujuan yang terdiri dari:
1.4.1 tujuan umum
11. dapat mendeskripsikan bahasa indonesia yang baik dan benar
1.4.2 tujuan khusus
1. dapat menjelaskan cara menggunakan bahasa yang baik dan benar
dalam kehidupan masyarakat
2. dapat menjelaskan manfaat penggunaan bahasa indonesia yang baik
dan benar
BAB II
Kajian pustaka
Istilah kehidupan adalah masih terus ada,bergerak dan bekerja
sebagai mana mestinya (manusia,hewan,tumbuhan)
kehidupan,keadaan atau dengan cara tertentu (kamus besar bahasa
indonesia edisi 4:2008). Istilah kehidupan secara garis besar adalah
berkata dengan gaya hidup perorang ataupun kelompok.
Disisi lain, arifin (1993:10) mengatakan bahwa bahasa indonesia yang
benar adalah bahasa indonesia yang digunakan sesuai dengan aturan
atau kaidah bahasa yang berlaku. Kaidah bahasa indonesia meliputi
kaidah ejaan,pembentukan kata,penyusun kalimat,penyusunan
paragraph,dan kaidah penalaran. Dari kajian tersebut kita perlu
memperhatikan cara penggunaan bahasa indonesia dalam kehidupan
msayarakat. Karna seperti yang diketahui dalam kehidupan sehari-
hari banyak masyarakat yang tidak menggunakan bahasa indonesia
secara baik dan benar. Misal dalam hal berkomunikasi