SlideShare a Scribd company logo
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita
semua, sehingga kita
dapat berkumpul dalam pertemuan yang Insya Allah dimuliakan oleh
Nya.Shalawat dan Salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi Muhammad
SAW. Kepada para sahabatnya para Tabi‟it Tabi‟innya dan semoga kepada kita selaku
ummatnya mendapatkan syafa‟atul udzma di Yaumil Jaza. Amin
Sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Shalahudin Sirezar .Lc
selaku dosen yang telah memberikan kami kesempatan menjelaskan Al-Qur‟an sebagai sebagai
sumber hukum Islam yang pertama. Suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan
oleh bapak pengampu untuk menjelaskan hal tersebut.
Maka dari itu, kami sebagai pihak yang diberkan tugas, mencoba memaparkan beberapa ilmu
yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk makalah yang akan kami presentasikan ini.
Dalam makalah ini terdapat beberapa pelajaran penting yang wajib diketahui oleh kami
khususnya dan mahasiswa pada umumnya. Diantara materi yang akan kami bahas diantaranya :
Pengertian Al – Qur‟an, Kehujjahan Al-Qur‟an Sebagai Sumber Hukum Islam yang Utama,
Penjelasan Al-Qur‟an Terhadap Hukum dan Al-Qur‟an Sebagai Sumber Hukum, Sistematika
Hukum Dalam Al-Qur‟an Sekian dari kami, mohon maaf bila terdapat kesalahan baik dalam segi
penulisan maupun dalam redaksi. Kritik dan saran sangat kami harapkan. Billahi fi Sabililhaq
Pastabiqul Khairot.

PENULIS
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................................
Kata Pengantar .........................................................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur‟an 6
B. Kehujjahan Al-Qur‟an Sebagai Sumber Hukum Islam
Yang Utama.
C. Petunjuk (Dilalah) Al-Qur‟an
D. Penjelasan Al-Qur‟an Terhadap Hukum Dan Alqur‟an Sebagai Sumber Hukum.
E. Sistematika Hukum Dalam Al-Qur‟an
BAB III
PENUTUP
A. Komentar .................................................................................................................
B. Saran-Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Al-Qur‟an merupakan sumber hukum dalam Islam. Kata sumber dalam artian ini
hanya dapat digunakan untuk Al-Qur‟an maupun sunnah, karena memang keduanya merupakan
wadah yang dapat ditimba hukum syara‟, tetapi tidak mungkin kata ini digunakan untuk ijma‟
dan qiyas karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat dotimba norma hukum. Ijma‟
dan qiyas juga termasuk cara dalam menemukan hukum. Sedangkan dalil adalah bukti yang
melengkapi atau memberi petunjuk dalam Al-Qur‟an untuk menemukan hukum Allah, yaitu
larangan atau perintah Allah.
Apabila terdapat suatu kejadian, maka pertama kali yang harus dicari sumber hukum
dalam Al-Qur‟an seperti macam-macam hukum di bawah ini yang terkandung dalam Al-Qur‟an,
yaitu:
1.
Hukum-hukum akidah (keimanan) yang bersangkut paut dengan hal-hal yang harus
dipercaya oleh setiap mukallaf mengenai malaikatNya, kitabNya, para rasulNya, dan hari
kemudian (Doktrin Aqoid).
2.
Hukum-hukum Allah yang bersangkut paut dengan hal-hal yang harus dijadikan perhiasan
oleh setiap mukallaf berupa hal-hal keutamaan dan menghindarkan diri dari hal kehinaan
(Doktrin Akhlak).
3.
Hukum-hukum amaliah yang bersangkut paut dengan tindakan setiap mukallaf, meliputi
masalahucapan perbuatan akad (Contract) dan pembelanjaan pengelolaan harta benda, ibadah,
muamalah dan lain-lain.
Untuk mengetahui lebih jauh penulis mencoba membahasnya dengan sebuah makalah yang
berjudul “AL-QUR‟AN SEBAGAI SUMBER HUKUM DAN KEHUJJAHANNYA”
B. Rumusan Masaah
1.
Apa yang di maksud Al-Qur‟an ?
2.
Apakah semua Ulama‟ sepakat terhadap kehujjahan Al-Qur‟an ?
3.
Apa yang di maksud dilalah Qoth’I dan Zhanni didalam al-qur‟an ?
4.
Bagaimanakah itu Al-Qur‟an menjelaskan Terhadap Hukum Dan Alqur‟an Sebagai Sumber
Hukum ?
5.
Bagaimana Sistematika Hukum Didalam Al-Qur‟an ?
C. TUJUAN PENULISAN
Tentunya kami sebagai penulis makalah ini mempunyai tujuan terkait dengan rumusan masalah,
yang dengan tujuan tersebut kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya
adalah:
1.
Supaya penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang Al-Qur‟an.
2.
Supaya penulis dan pembaca bisa mengetahui terhadap argumin tentang Al-Qur‟an sebagai
sumber yang Utama.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur‟an
 Secara Bahasa (Etimologi)
Merupakan bentuk mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-‟a ( ) yang bermakna
membaca atau baca‟an, seperti terdapat dalam surat Al-Qiamah (75) : 17-18 :
Artinya:
“sesungguhnya tangguangan kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan (membuatmu pandai )
membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.” (AlQiamah : 17-18).
 Secara Istilah (Terminologi)
Adapun difinisi alqur‟an secara istilah menurut sebagian ulamak ushul fiqih adalah:

Artinya:
“Kalam Allah ta‟ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad
shallallaahu „alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
Dari devinisi tersebut, para ulama menafsirkan Al Qur‟an dengan beberapa variasi
pendapat yang dapat kami simpulkan menurut beberapa ulama Ushul Fiqh :[1]
1.
Al-Qur‟an merupakan kalam allah yang diturunkan kepada Nabi Muahmmad SAW.
dengan demikian, apabila tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan
dengan Al-Qur‟an. Seperti diantaranya wahyu yang allah turunkan kepada Nabi Ibrahim (zabur)
Ismail (taurat) Isa (injil). Memang hal tersebut diatas memang kalamullah, tetapi dikarebakan
diturunkan bukan kepada nabi Muhammad saw, maka tidak dapat disebut alqur‟an.
2.
Bahasa Al-Qur‟an adalah bahasa arab qurasiy. Seperti ditunjukan dalam beberapa ayat
Al-Qur‟an, antara lain : QS. As-Syuara : 192-195, Yusuf : 2 AZzumar : 28 An- NAhl 103 dan
ibrahim : 4 maka para ulama sepakat bahwa penafsiran dan terjemahan Alqur‟an tidak
dinamakan Alquran serta tidak bernilai ibadah membacanya. Dan tidak Sah Shalat dengan hanya
membaca tafsir atau terjemahan alquran, sekalipun ulma‟ hanafi membolehkan Shalat dengan
bahasa farsi (Selain Arab), tetapi kebolehan ini hanya bersifat rukhsoh (keringanan hukum).
3. Al-Quran dinukilkan kepada beberapa generasi sesudahnya secara mutawattir tanpa
perubahan dan penggantian satu kata pun (Al-Bukhori : 24)
4. Membaca setiap kata dalam alquran mendapatkan pahala dari Allah baik berasal dari
bacaan sendiri (Hafalan) maupun dibaca langsung dari mushaf alquran.
5.
Al-Qur‟an dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, tata
urutan surat yag terdapat dalam Al-Qur‟an, disusun sesuai dengan petunjuk Allah melalui
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. tidak boleh diubah dan digamti letaknya. Dengan
demikian doa doa, yang biasanya ditambahkan di akhirnya dengan Al-Qur‟an dan itu tidak
termasuk katagori Al-Qur‟an.
Di dalam buku Ushul Fiqih, Prof. DR. Amir Syarifudin, Penerbit Zikrul Hakim. Hal:
18. Bahwa Al-Qur‟an itu:
Kalamullah yang diturunkannya perantara’an Malaikat Jibril kedalam hati Rosulullah
Muhammad Ibnu Abdulah dengan bahasa Arab dan makna-maknanya benar supaya menjadi
bukti bagi Rosul tentang kebenaranya sebagai Rosul, menjadi aturan bagi manusia yang
menjadikannya sebagai petunjuk, dipandang beribadah membacanya, dan ia di bukukan di
antara dua kulit mushaf, di awali dengan surah al-fatihah dan di akhiri dengan surat an-nas, di
sampaikan kepada kita secara mutawatir baik secara tertulis maupun hafalan dari generasi
kegenerasi dan terpelihara dari segala perubahan dan pergantian sejalan dengan kebenaran
jaminan allah saw. Dalam surat al-hijr, ayat 9: “sesungguhnya kamilah yang menurunkan AlQur’an , dan sesungguhnya kami benar benar memeliharanya.
 Dari difinisi di atas ada beberapa hal yang dapat di pahami di antaranya:
1.
Lafal dan maknanya langsung berasal dari allah sehingga segala sesuatu yang di ilhamkan
allah kepada nabi bukan di sebut al-qur‟an, melainkan di namakan hadits.
2.
Tafsiran surat atau ayat Al-Qur‟an yang ber bahasa Arab, meskipun mirip dengan AlQur‟an itu, tidak dinamakan Al-Qur‟an. Dan juga terjemahan surat dan ayat al-qur‟an dengan
bahasa lain (bahasa selain arab), tidak di pandang sebagai bagian dari Al-Qur‟an, meskipun
terjemahan itu menggunakan bahasa yang baikdan mengandung makna yang dalam.
B. Kehujjahan Al-Qur‟an Sebagai Sumber Hukum Islam Yang Utama.
Para Ulama‟ sepakat menjadikan Al-Qur‟an sebagai sumber pertama dan utama bagi Syari‟at
Islam, termasuk hukum islam. dan menganggapnya al-qur‟an sebagai hukum islam karena di
latar belakangi sejumlah alasan, dintaranya :
1.
Kebenaran Al-Qur‟an
Abdul Wahab Khallaf mengatakan bahwa “ kehujjahan Al-Qur‟an itu terletak pada kebenaran
dan kepastian isinya yang sedikitpun tidak ada keraguan atasnya”. Hal ini sebagaimana firman
Allah SWT yang Artinya:
“Kitab (Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (Q.
S. Al-Baqarah, 2 :2).
Berdasarkan ayat di atas yang menyatakan bahwa kebenaran Al-Qur‟an itu tidak ada keraguan
padanya, maka seluruh hukum-hukum yang terkandung di dalam Al-Qur‟an merupakan AturanAturan Allah yang wajib diikuti oleh seluruh ummat manusia sepanjang masa hidupnya.
M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa “seluruh Al-Qur‟an sebagai wahyu, merupakan bukti
kebenaran Nabi SAW sebagai utusan Allah, tetapi fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk bagi
seluruh ummat manusia.[2]
2.
Kemukjizatan Al-Qur‟an
Mukjizat memiliki arti sesuatu yang luar biasa yang tiada kuasa manusia membuatnya karena hal
itu adalah di luar kesanggupannya. Mukjizat merupakan suatu kelebihan yang Allah SWT
berikan kepada para Nabi dan Rasul untuk menguatkan kenabian dan kerasulan mereka, dan
untuk menunjukan bahwa agama yang mereka bawa bukanlah buatan mereka sendiri melainkan
benar-benar datang dari Allah SWT. Seluruh nabi dan rasul memiliki mukjizat, termasuk di
antara mereka adalah Rasulullah Muhammad SAW yang salah satu mukjizatnya adalah Kitab
Suci Al-Qur‟an.
Al-Qur‟an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW, karena
Al-Qur‟an adalah suatu mukjizat yang dapat disaksikan oleh seluruh ummat manusia sepanjang
masa, karena Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk keselamatan manusia kapan dan
dimana pun mereka berada. Allah telah menjamin keselamatan Al-Qur‟an sepanjang masa, hal
tersebut sesuai dengan firman-Nya yangArtinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami tetap
memeliharanya” (Q. S. Al-Hijr, 15:9).
Adapun beberapa bukti dari kemukjizatan Al-Qur‟an, antara lain:
1.
Di dalam Al-Qur‟an terdapat ayat-ayat yang berisi tentang kejadian-kejadian yang akan
terjadi di masa mendatang, dan apa-apa yang telah tercantum di dalam ayat-ayat tersebut adalah
benar adanya.
2.
Di dalam Al-Qur‟an terdapat fakta-fakta ilmiah yang ternyata dapat dibuktikan dengan
ilmu pengetahuan pada zaman yang semakin berkembang ini.[3]
Al-Qur‟an sebagai Sumber Hukum Menurut Imam Madzhab.[4] Diantaraya :
1.
Pandangan Imam Abu Hanifah
Imam Abu Hanifah sependapat dengan jumhur ulama‟ bahwa Al-Qur‟an merupakan sumber
hukum islam. Akan tetapi Imam Abu Hanifah itu berpendapat bahwa Al-Quran itu mencakup
maknanya saja. Diantara dalil yang menunjukan pendapat Imam Abu Hanifah tersebut, bahwa
dia membolehkan shalat dengan menggunakan bahasa selain arab, misalnya: Dengan bahasa
Parsi walaupun tidak dalam keadaan Madharat. Padahal menurut Imam Syafi‟i sekalipun
seseorang itu bodoh tidak di bolehkan membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan bahasa selain
Arab.
2.
Pandangan Imam Malik
Menurut Imam Malik, hakikat al-Quran adalah kalam Allah yang lafadz dan maknanya berasal
dari Allah SWT . Sebagai sumber hukum islam, dan Dia berpendapat bahwa Al-Qur‟an itu bukan
makhluk, Karena kalam Allah termasuk Sifat Allah. Imam Malik juga sangat menentang orangorang yang menafsirkan Al-Qur‟an secara murni tanpa memakai atsar, sehingga beliau berkata, “
seandainya aku mempunyai wewenang untuk membunuh seseorang yang menafsirkan Al-Qur‟an
( dengan daya nalar murni) maka akan kupenggal leher orang itu,”.
Dengan demikian, dalam hal ini Imam Malik mengikuti Ulama Salaf (Sahabat dan Tabi‟in) yang
membatasi pembahasan Al-Qur‟an sesempit mungkin karena mereka khawatir melakukan
kebohongan terhadap Allah SWT. Dan imam malik mengikuti jejak mereka dalam cara
menggunakan ra’yu.
Berdasarkan ayat 7 surat Ali Imran, petunjuk Lafazh yang terdapat dalam Al-qur‟an terbagi
dalam dua macam yaitu:

Ayat Muhkamat
Muhkamat adalah ayat yang terang dan tegas maksudnya serta dapat di pahami dengan mudah.
Dan ayat Muhkamat disiniterbagi dalam dua bagian yaitu; Lafazh dan Nash.
Imam malik menyepakati pendapat ulamak-ulamak lain bahwa lafad nash itu
(qoth’i) artinya adalah lafazh yang menunjukkan makna yang jelas dan tegas (qoth’i) yang secara
pasti tidak memiliki makna lain, Sedangkan Lafadz Dhohir ( Zhanni) adalah lafazh yang
menunjukkan makna jelas, namun masih mempunyai kemungkinan makna lain.
Menurut imam malik keduanya, dapat dijadikan hujjah , hanya saja Lafazh Nash di dahulukan
dari pada Lafazh Dhohir . Dan juga menurut imam malik bahwa dilalah nash termsuk qath‟i,
sedangkan dilalah zhahir termasuk Zhanni, sehingga bila terjadi pertentangan antara keduanya,
maka yang di dahulukan adalah dilalah nash. Dan perlu di ingat adalah makna zhahir di sini
adalah makna zhahir menurut pengertian Imam Malik

Ayat-ayat Mutasyabbihat
Ialah ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian yang tidak dapat di tentukan artinya,
kecuali setelah diselidiki secara mendalam.
3. Pendapat Imam Syafi‟i
Imam Syafi‟i berpendapat bahwa Al-Qur‟an merupakan sumber hukum islam yang
paling pokok, dan beranggapan bahwa Al-Quran tidak bisa dilepaskan dari As-Sunnah karena
hubungan antara keduanya sangat erat sekali, Dalam artian tidak dapat di pisahkan. Sehingga
seakan akan beliau menganggap keduanya berada pada satu martabat, namun bukan berarti
Imam Syafi‟i menyamakan derajat Al-Qur‟an dengan Sunnah, Perlu di pahami bahwa kedudukan
As-Sunnah itu adalah sumber hukum setelah Al-Qur‟an, yang mana keduanya ini sama-sama
berasal dari Allah SWT.
Dengan demikian tak heran bila Imam Syafi‟i dalam berbagai pendapatnya sangat
mementingkan penggunaan Bahasa Arab, misalkan dalam Shalat, Nikah dan ibadah-ibadah
lainnya. Beliau mengharuskan peguasaan bahasa Arab bagi mereka yang mau memahami dan
mengistinbat hukum dari Al-Qur‟an, kami ulangi kembali bahwa pendapat Imam Syafi‟i ini
berbeda dengan pendapat Abu Hanifah yang menyatakan bahwa bolehnya shalat dengan
menggunakan bahasa selain Arab. Misalnya dengan bahasa persi walaupun tidak dalam, keadaan
Madharat.
4. Pandangan Imam Ahmad Ibnu Hambal
Imam Ibnu Hambal berpendapat bahwa Al-Qur‟an itu sebagai sumber pokok hukum
islam, yang tidakakanberubah sepanjang masa. Alqur‟an juga mengandung hukum-hukum yang
bersifat GLOBAL (luas atau umum). Sehingga al-qur‟an tidak bisa di pisahkan dengan sunnah
atau hadits, karna Sunnah ini merupakan penjelas dari alqur‟an, seperti halnya Imam As-Syafi‟I,
Imam Ahmad yang memandang bahwa Sunnah mempunyai kedudukan yang kuat disamping AlQur‟an sehingga tidak jarang beliau menyebutkan bahwa sumber hukum itu adalah Nash tanpa
menyebutkan Al-Qur‟an dahulu atau As-Sunnah dahulu tapi yang dimaksud Nash tersebut
adalah Al-Qur‟an dan As-Sunnah.
Dalam penafsian terhadap Al-Quran Imam Ahmad betul betul mementingkan penafsiran yang
datangnnya dari As-Sunnah (Rosulullah SAW). Dan sikapnya dapat di klasifikasikan menjadi
tiga :
1.
Sesungguhnya zhahir al-qur‟an tidak mendahului as-sunnah.
2.
Rosulullah saw. Yang berhak menafsirkan al-qur‟an, maka tidak ada seorangpun yang
berhak menafsirkan atau menakwilkan alqur‟an, karna as-sunnah telah cukup menafsirkan dan
menjelaskannya.
3.
Jika tidak di temuan penafsiran yang berasal dari nabi, maka dengan penafsiran para
sahabatlah yang di pakai. Karna merekalah yang menyaksikan turunya al-qur‟an .dan mereka
pula yang lebih mengetahui as-sunnah, yang mereka gunakan sebagai penafsiran al-qur‟an.
Menurut Ibnu Taimiah, Al-Qur‟an itu tidak di tafsirkan, kecuali dengan Atsar, namun dalam
beberapa pendapatnya, ia menjelaskan kembali bahwa jika tidak di temukan dalam hadits Nabi,
dan Qoul Sahabat, di ambial dari penafsiran para Tabi‟in. (Abu Zahroh : 242-247)
C. Petunjuk (Dilalah) Al-Qur‟an
Kaum Muslimin sepakat bahwa Al-Qur‟an adalah sumber hukum Syara‟. Merekapun
spakat bahwa semua ayat al-Qur‟an dari segi wurut(kedatangan) dan Tsubut (penetapannya)
adalah qath’i. Hal ini karena semua ayatnya sampai kepada kita dengan jalan mutawattir.
Kalaupun ada sebagian sahabat yang mencantumkan beberapa kata pada mushiaf-nya, yang tidak
ada pada qiro‟ah mutawatir, hal itu hanya merupakan penjelasan dan penafsiran pada Al-Qur‟an
yang didengar dari Nabi SAW. Atau hasil ijtihad mereka dengn jalan membawa nas mutlak
padamuqayyad dan hanya untuk dirinya sendiri. Hanya saja para penbahas berikutnya menduga
bahwa hal tersebut termasuk qiroat Khairu Mutawatiryang periwayatannya tersendiri. Diantara
para Sahabat yang mencantumkan beberapa kata pada mushafnya itu adalah Abdullah Ibnu
Mas‟ud di mencantumkan kata Mutata Biatin pada ayat 89 surah al-Ma‟idah sehingga ayat
tersebut pada mushaf-nya tertulis :
Dan menambah kata dzi ar-rohmi al—muharrami pada ayat 233, surat Al-Baqarah sehingga ayat
tertulis:
Ubai Ibnu Ka‟ab mencantumkan kata Min Al-Ummi pada ayat 12 surat An-Nisa,sehingga ayat
tersebut tertulis pada mushaf-nya:
Namun, perlu di tegaskan bahwa hal tersebut tidak di dapati dalamMushaf Utsmani yang kita
pakai sekarang ini.
Adapun di tinjau dari segi Dilalah-Nya, ayat-ayat Al-Qur‟an itu dapat di bagi dalam dua
bagian;
a.
Nash yang Qath’i dilalah-nya
Yaitu nash yang tegas dan jelas maknanya tdk bisa di takwil, tdk mempunyai makna yg
lain, dan tdk tergantung pd hal-hal lain di luar nash itu sendiri.Contoh yg dapat dikemukakan di
sini, adalah ayat yg menetapkankadar pembagian waris, pengharaman riba , pengharaman daging
babi,hukuman had zina sebanyak seratus kali dera, dan sebagainya. Ayat ayatyg menyangkut hal
hal tersebut, maknanya jelas tegas dan menunjukkan arti dan maksud tertentu, dan dalam
memahaminya tidak memerlukan ijtihad. (Abdul Wahab Khalaf,1972;35)
b.
Nashyang Zhanni dilalah-nya
Yaitu nash yg menunjukkan suatu makna yg dpt di-takwil ayau nash yg mempunyai
makna lebih dari satu, baik karena lafazdnya musytarak (homonim) atapun karena susunan katakatanya dapat dipahami dengan berbagai cara, seperti dilalah isyarat-nya , iqtidha-nya, dan
sebagainya.
Para ulama, slain berbeda pendapat tentang nash Al-qur‟an mengenai penetapan yg qath‟i dan
zhanni dilalah, juga berbeda pandapat mengenai jumlah ayat yg termsuk qath‟i atau zhanni
dilalah.
Imam Asy-syatibi menegaskan behwa wujud dalil syara‟ yg dengan sendirinya dapat
menunjukkan dilalah yg qath‟i itu tidak ada atau sangat jarang. Dalil syara‟ yg qath‟i tubut pun
untnk menghasilkan dilalah yg qath‟i masih bergantung pd premis-premis yg seluruh atau
sebagiannya zhanni . Dalil-dalil syara‟ yg bergantung pd dalil yg zhanni menjadi zhnni
pula.(Asy-Syatibi,1975,1;35).
D. Penjelasan Al-Qur‟an Terhadap Hukum Dan Alqur‟an Sebagai Sumber Hukum.
1.
Ayat-ayat yang menjelaskan Hukum diantaranya:
Uraian al-Qur‟an tentang puasa Ramadhan, ditemukan dalam surat al-Baqarah: 183, 184,
185 dan 187. Ini berarti bahwa puasa ramadhan baru diwajibkan setelah Nabi SAW tiba di
Madinah, karena ulama Al-Qur‟an sepakat bahwa Surat al-Baqarah turun di Madinah. Para
sejarawan menyatakan bahwa kewajiban melaksanakan puasa ramadhan ditetapkan Allah SWT
pada 10 Sya‟ban tahun kedua Hijriyah.
Allah swt berfirman:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183).
Ayat ini yang menjadi dasar hukum diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang yang beriman.
2.
Ayat-ayat al-Qur‟an yang berkaitan dengan persoalan Shalat:
a.
firman Allah SWT
Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman. (QS. An Nisa’:103).
Artinya: sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. Thahaa: 14).
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al-kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Ankabut:
45).[5]
E.

Sistematika Hukum Dalam Al-Qur‟an
Alqur‟an Sebagai sumber hukum yang utama, maka Al-Qur‟an memuat sisi-sisi hukum
yang mencakup berbagai bidang. Secara garis besar Al-Qur‟an memuat tiga sisi pokok hukum
yaitu:
Pertama, hukum-hukum I‟tiqadiyah. Yakni hukum-hukum yang berkaitan dengan
kewajiban orang mukallaf, meliputi keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab,
Rasul-rasul, hari Qiyamat dan ketetapan Allah (qadha dan qadar). Kedua, hukum-hukum Moral/
akhlaq. Yaitu hukum-hukum yang berhubungan dengan prilaku orang mukallaf guna menghiasi
dirinya dengan sifat-sifat keutamaan/ fadail al a‟mal dan menjauhkan diri dari segala sifat tercela
yang menyebabkan kehinaan.
Ketiga, hukum-hukum Amaliyah, yakni segala aturan hukum yang berkaitan dengan segala
perbuatan, perjanjian dan muamalah sesama manusia. Segi hukum inilah yang lazimnya disebut
dengan fiqh al-Qur‟an dan itulah yang dicapai dan dikembangkan oleh ilmu ushul al-Fiqh.
Hukum-hukum yang dicakup oleh Nash al-Qur‟an, garis besarnya terbagi kepada tiga
bagian, yakni:
1.
Hukum-hukum I‟tiqodi, yaitu: hukum-hukum yang berhubungan dengan akidah dan
kepercayaan
2.
Hukum-hukum Akhlak, yaitu: hukum-hukum yang berhubungan dengan tingkah laku, budi
pekerti.
3.
Hukum-hukum Amaliyah, yaitu: hukum-hukum yang berhubungan dengan perbuatanperbuatan para mukalaf, baik mengenai ibadat , mu‟amalah madaniyah dan maliyahnya,
ahwalusy syakhshiyah, jinayat dan uqubat, dusturiyah dan dauliyah, jihad dan lain
sebagainya.Yang pertama menjadi dasar agama, yang kedua menjadi penyempurna bagian
yang pertama, amaliyah yang kadang-kadang disebut juga syari‟at adalah bagian hukum-hukum
yang diperbincangkan dan menjadi objek fiqih. Dan inilah yang kemudian disebut hukum Islam.
BAB III
PENUTUP

A.

Komentar
Al-Qur‟an merupakan sumber hukum dalam Islam. Kata sumber dalam artian ini
hanya dapat digunakan untuk Al-Qur‟an maupun sunnah, karena memang keduanya merupakan
wadah yang dapat ditimba hukum syara‟, tetapi tidak mungkin kata ini digunakan untuk ijma‟
dan qiyas karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat dotimba norma hukum. Ijma‟
dan qiyas juga termasuk cara dalam menemukan hukum. Sedangkan dalil adalah bukti yang
melengkapi atau memberi petunjuk dalam Al-Qur‟an untuk menemukan hukum Allah, yaitu
larangan atau perintah Allah.
Saran –Saran
Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari Makalah yang penulis buat ini,
hedaknya Pembaca Memberikan Kritik dan saran serta melakukan Pengkajian Ulang (diskusi)
terhadap penulisan sehingga penulis terhindar dari Kekeliruan.
B.
DAFTAR PUSTAKA
o Ushul Fiqih Prof. DR. Amir Syarifudin, Penerbit Zikrul Hakim
o Prof. Dr. rachmat syafe‟I M.A Ilmu ushul Fiqh untuk UIN, STAIN dan PTAIS pustaka setia
Bandung 2007
o Mannaa‟ Khaliil Al-Qattaan, Studi Ilmu-Ilmu Qur‟an, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa,
2007, Elektronik Book, “Kehujjahan Al-Qur‟an” STAI Bani Saleh 2009
Elektonik Book “makalah Al-Qur‟an sebagai sumber hukum” IAIN Walisongo Semarang.
o Prof.Abdul Wahhab Khallaf. Ilmu Ushul Fiqh.Semarang:Dina Utama,1994
MAKALAH
KEDUDUKAN AL QUR‟AN SEBAGAI SUMBER HUKUM
DAN KEHUJJAHANNYA

Oleh :

`

1. Wa ode Sitti Aisyah
2. Sitti Marhamni Sakina
3. Sumatini
4. Wa Rita
5. Wahyuni Sawal
6. Fitri
7. Ertrin Ratri Dewi .A
8. Aris Munandar
9. Rahma Tilan

More Related Content

What's hot

121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir
s4gito
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhindah pertiwi
 
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docxMAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
FachriMufti
 
Tafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenyaTafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenya
Qomaruz Zaman
 
Mutlaq dan muqoyyad sangat benar
Mutlaq dan muqoyyad sangat benarMutlaq dan muqoyyad sangat benar
Mutlaq dan muqoyyad sangat benar
Hanifah Habibah
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
arfian kurniawan
 
Fiqh islam
Fiqh islamFiqh islam
Fiqh islam
izzatabella
 
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
juniska efendi
 
Usul tafsir
Usul tafsirUsul tafsir
Usul tafsir
Farra Shahirra
 
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anFungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Jimatul Arrobi
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Khusnul Kotimah
 
Lafadz ‘am
Lafadz ‘amLafadz ‘am
Lafadz ‘am
M Nur Khotibul Umam
 
Zhahir dan muawwal (takwil)
Zhahir dan muawwal (takwil)Zhahir dan muawwal (takwil)
Zhahir dan muawwal (takwil)
agung prastio
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhum
LutfyHikmah
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyadMarhamah Saleh
 
Ulumul qur’an 2
Ulumul qur’an 2Ulumul qur’an 2
Ulumul qur’an 2
LutfyHikmah
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Khusnul Kotimah
 
Makalah nasakh
Makalah nasakhMakalah nasakh
Makalah nasakh
jauharatularafah
 
Tafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wilTafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wil
Didik Rasa Jatim
 
Tugasan ulum al hadith absh 2103 mohd jabidi bin abdul kadir
Tugasan ulum al hadith absh 2103 mohd jabidi bin abdul kadirTugasan ulum al hadith absh 2103 mohd jabidi bin abdul kadir
Tugasan ulum al hadith absh 2103 mohd jabidi bin abdul kadir
Norafsah Awang Kati
 

What's hot (20)

121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
 
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docxMAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
MAKALAH_SUMBER_HUKUM_ISLAM.docx
 
Tafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenyaTafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenya
 
Mutlaq dan muqoyyad sangat benar
Mutlaq dan muqoyyad sangat benarMutlaq dan muqoyyad sangat benar
Mutlaq dan muqoyyad sangat benar
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
 
Fiqh islam
Fiqh islamFiqh islam
Fiqh islam
 
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
 
Usul tafsir
Usul tafsirUsul tafsir
Usul tafsir
 
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anFungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Lafadz ‘am
Lafadz ‘amLafadz ‘am
Lafadz ‘am
 
Zhahir dan muawwal (takwil)
Zhahir dan muawwal (takwil)Zhahir dan muawwal (takwil)
Zhahir dan muawwal (takwil)
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhum
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Ulumul qur’an 2
Ulumul qur’an 2Ulumul qur’an 2
Ulumul qur’an 2
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Makalah nasakh
Makalah nasakhMakalah nasakh
Makalah nasakh
 
Tafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wilTafsir wa Ta'wil
Tafsir wa Ta'wil
 
Tugasan ulum al hadith absh 2103 mohd jabidi bin abdul kadir
Tugasan ulum al hadith absh 2103 mohd jabidi bin abdul kadirTugasan ulum al hadith absh 2103 mohd jabidi bin abdul kadir
Tugasan ulum al hadith absh 2103 mohd jabidi bin abdul kadir
 

Viewers also liked

SMWSantiago - Felipe Anabalón
SMWSantiago - Felipe Anabalón SMWSantiago - Felipe Anabalón
SMWSantiago - Felipe Anabalón
danidron
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Nayeong Kang
 
Ideas for film name
Ideas for film nameIdeas for film name
Ideas for film name
rebeccadahl98
 
Tp pintos adriana
Tp pintos adrianaTp pintos adriana
Tp pintos adriana
Adriana Pintos
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
VMirandaA
 
Komponen paradigma keb.
Komponen paradigma keb.Komponen paradigma keb.
Komponen paradigma keb.
Operator Warnet Vast Raha
 
learning to fly 2015 - Presentazione Evento Blueit Alnux 25 novembre
learning to fly 2015 - Presentazione Evento Blueit Alnux 25 novembrelearning to fly 2015 - Presentazione Evento Blueit Alnux 25 novembre
learning to fly 2015 - Presentazione Evento Blueit Alnux 25 novembre
Lorenzo Guerrini
 
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeriPerkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeriOperator Warnet Vast Raha
 
2da.generacion de computadora
2da.generacion de computadora2da.generacion de computadora
2da.generacion de computadora
JoelSerrano123
 
Budaaya dasar oeh pak albert
Budaaya dasar oeh pak albertBudaaya dasar oeh pak albert
Budaaya dasar oeh pak albert
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bola isman
Proposal bola ismanProposal bola isman
Proposal bola isman
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan skpd maligano
Laporan skpd maliganoLaporan skpd maligano
Laporan skpd maligano
Operator Warnet Vast Raha
 
Beau
BeauBeau
Konsep bayi baru lahir normal
Konsep bayi baru lahir normalKonsep bayi baru lahir normal
Konsep bayi baru lahir normal
Operator Warnet Vast Raha
 
que son las Presentaciones electrónicas
 que son las Presentaciones electrónicas  que son las Presentaciones electrónicas
que son las Presentaciones electrónicas
elisacastillo21
 
Contributor personality development
Contributor personality developmentContributor personality development
Contributor personality development
Practicing In Some Infra Company
 

Viewers also liked (20)

SMWSantiago - Felipe Anabalón
SMWSantiago - Felipe Anabalón SMWSantiago - Felipe Anabalón
SMWSantiago - Felipe Anabalón
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Proposal bola
Proposal bolaProposal bola
Proposal bola
 
Makalah konkeb bu asma
Makalah konkeb bu asmaMakalah konkeb bu asma
Makalah konkeb bu asma
 
Ideas for film name
Ideas for film nameIdeas for film name
Ideas for film name
 
Tp pintos adriana
Tp pintos adrianaTp pintos adriana
Tp pintos adriana
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
 
Komponen paradigma keb.
Komponen paradigma keb.Komponen paradigma keb.
Komponen paradigma keb.
 
learning to fly 2015 - Presentazione Evento Blueit Alnux 25 novembre
learning to fly 2015 - Presentazione Evento Blueit Alnux 25 novembrelearning to fly 2015 - Presentazione Evento Blueit Alnux 25 novembre
learning to fly 2015 - Presentazione Evento Blueit Alnux 25 novembre
 
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeriPerkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri
Perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri
 
Penyakit pada pembulu darah
Penyakit pada pembulu darahPenyakit pada pembulu darah
Penyakit pada pembulu darah
 
2da.generacion de computadora
2da.generacion de computadora2da.generacion de computadora
2da.generacion de computadora
 
Budaaya dasar oeh pak albert
Budaaya dasar oeh pak albertBudaaya dasar oeh pak albert
Budaaya dasar oeh pak albert
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
 
Proposal bola isman
Proposal bola ismanProposal bola isman
Proposal bola isman
 
Laporan skpd maligano
Laporan skpd maliganoLaporan skpd maligano
Laporan skpd maligano
 
Beau
BeauBeau
Beau
 
Konsep bayi baru lahir normal
Konsep bayi baru lahir normalKonsep bayi baru lahir normal
Konsep bayi baru lahir normal
 
que son las Presentaciones electrónicas
 que son las Presentaciones electrónicas  que son las Presentaciones electrónicas
que son las Presentaciones electrónicas
 
Contributor personality development
Contributor personality developmentContributor personality development
Contributor personality development
 

Similar to Makalah kedudukan al kuran

Makalah kedudukan al kuran
Makalah kedudukan al kuranMakalah kedudukan al kuran
Makalah kedudukan al kuran
Septian Muna Barakati
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Zukét Printing
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Zukét Printing
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Zukét Printing
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Zukét Printing
 
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’isumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
Oppi Ulandari
 
Makalah alquran hadist
Makalah alquran hadistMakalah alquran hadist
Makalah alquran hadist
Raden Sengkuni
 
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Khusnul Kotimah
 
Makalah al qur'an
Makalah al qur'anMakalah al qur'an
Power point pai sma x sumber hukum islam
Power point pai sma x  sumber hukum islamPower point pai sma x  sumber hukum islam
Power point pai sma x sumber hukum islam
materipptgc
 
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docxUlumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
NurFaizah274687
 
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
fitridheasari
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
Juli Adi
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islam
Lintoe1
 
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxMAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
Nadila Utami
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Robet Saputra
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
heckaathaya
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
MJM Networks
 

Similar to Makalah kedudukan al kuran (20)

Makalah kedudukan al kuran
Makalah kedudukan al kuranMakalah kedudukan al kuran
Makalah kedudukan al kuran
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
 
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’isumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
 
Makalah alquran hadist
Makalah alquran hadistMakalah alquran hadist
Makalah alquran hadist
 
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
 
43060479 sumber-utama-keadilan-islam
43060479 sumber-utama-keadilan-islam43060479 sumber-utama-keadilan-islam
43060479 sumber-utama-keadilan-islam
 
Makalah al qur'an
Makalah al qur'anMakalah al qur'an
Makalah al qur'an
 
Power point pai sma x sumber hukum islam
Power point pai sma x  sumber hukum islamPower point pai sma x  sumber hukum islam
Power point pai sma x sumber hukum islam
 
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docxUlumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
 
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islam
 
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxMAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah kedudukan al kuran

  • 1. KATA PENGANTAR Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam pertemuan yang Insya Allah dimuliakan oleh Nya.Shalawat dan Salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW. Kepada para sahabatnya para Tabi‟it Tabi‟innya dan semoga kepada kita selaku ummatnya mendapatkan syafa‟atul udzma di Yaumil Jaza. Amin Sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Shalahudin Sirezar .Lc selaku dosen yang telah memberikan kami kesempatan menjelaskan Al-Qur‟an sebagai sebagai sumber hukum Islam yang pertama. Suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh bapak pengampu untuk menjelaskan hal tersebut. Maka dari itu, kami sebagai pihak yang diberkan tugas, mencoba memaparkan beberapa ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk makalah yang akan kami presentasikan ini. Dalam makalah ini terdapat beberapa pelajaran penting yang wajib diketahui oleh kami khususnya dan mahasiswa pada umumnya. Diantara materi yang akan kami bahas diantaranya : Pengertian Al – Qur‟an, Kehujjahan Al-Qur‟an Sebagai Sumber Hukum Islam yang Utama, Penjelasan Al-Qur‟an Terhadap Hukum dan Al-Qur‟an Sebagai Sumber Hukum, Sistematika Hukum Dalam Al-Qur‟an Sekian dari kami, mohon maaf bila terdapat kesalahan baik dalam segi penulisan maupun dalam redaksi. Kritik dan saran sangat kami harapkan. Billahi fi Sabililhaq Pastabiqul Khairot. PENULIS
  • 2. DAFTAR ISI HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................................. Kata Pengantar ......................................................................................................................... Daftar Isi .................................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................................ B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Al-Qur‟an 6 B. Kehujjahan Al-Qur‟an Sebagai Sumber Hukum Islam Yang Utama. C. Petunjuk (Dilalah) Al-Qur‟an D. Penjelasan Al-Qur‟an Terhadap Hukum Dan Alqur‟an Sebagai Sumber Hukum. E. Sistematika Hukum Dalam Al-Qur‟an BAB III PENUTUP A. Komentar ................................................................................................................. B. Saran-Saran ............................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur‟an merupakan sumber hukum dalam Islam. Kata sumber dalam artian ini hanya dapat digunakan untuk Al-Qur‟an maupun sunnah, karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat ditimba hukum syara‟, tetapi tidak mungkin kata ini digunakan untuk ijma‟ dan qiyas karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat dotimba norma hukum. Ijma‟ dan qiyas juga termasuk cara dalam menemukan hukum. Sedangkan dalil adalah bukti yang melengkapi atau memberi petunjuk dalam Al-Qur‟an untuk menemukan hukum Allah, yaitu larangan atau perintah Allah. Apabila terdapat suatu kejadian, maka pertama kali yang harus dicari sumber hukum dalam Al-Qur‟an seperti macam-macam hukum di bawah ini yang terkandung dalam Al-Qur‟an, yaitu: 1. Hukum-hukum akidah (keimanan) yang bersangkut paut dengan hal-hal yang harus dipercaya oleh setiap mukallaf mengenai malaikatNya, kitabNya, para rasulNya, dan hari kemudian (Doktrin Aqoid). 2. Hukum-hukum Allah yang bersangkut paut dengan hal-hal yang harus dijadikan perhiasan oleh setiap mukallaf berupa hal-hal keutamaan dan menghindarkan diri dari hal kehinaan (Doktrin Akhlak). 3. Hukum-hukum amaliah yang bersangkut paut dengan tindakan setiap mukallaf, meliputi masalahucapan perbuatan akad (Contract) dan pembelanjaan pengelolaan harta benda, ibadah, muamalah dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh penulis mencoba membahasnya dengan sebuah makalah yang berjudul “AL-QUR‟AN SEBAGAI SUMBER HUKUM DAN KEHUJJAHANNYA” B. Rumusan Masaah 1. Apa yang di maksud Al-Qur‟an ? 2. Apakah semua Ulama‟ sepakat terhadap kehujjahan Al-Qur‟an ? 3. Apa yang di maksud dilalah Qoth’I dan Zhanni didalam al-qur‟an ? 4. Bagaimanakah itu Al-Qur‟an menjelaskan Terhadap Hukum Dan Alqur‟an Sebagai Sumber Hukum ? 5. Bagaimana Sistematika Hukum Didalam Al-Qur‟an ? C. TUJUAN PENULISAN Tentunya kami sebagai penulis makalah ini mempunyai tujuan terkait dengan rumusan masalah, yang dengan tujuan tersebut kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya adalah: 1. Supaya penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang Al-Qur‟an. 2. Supaya penulis dan pembaca bisa mengetahui terhadap argumin tentang Al-Qur‟an sebagai sumber yang Utama.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Al-Qur‟an  Secara Bahasa (Etimologi) Merupakan bentuk mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-‟a ( ) yang bermakna membaca atau baca‟an, seperti terdapat dalam surat Al-Qiamah (75) : 17-18 : Artinya: “sesungguhnya tangguangan kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan (membuatmu pandai ) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.” (AlQiamah : 17-18).  Secara Istilah (Terminologi) Adapun difinisi alqur‟an secara istilah menurut sebagian ulamak ushul fiqih adalah: Artinya: “Kalam Allah ta‟ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu „alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. Dari devinisi tersebut, para ulama menafsirkan Al Qur‟an dengan beberapa variasi pendapat yang dapat kami simpulkan menurut beberapa ulama Ushul Fiqh :[1] 1. Al-Qur‟an merupakan kalam allah yang diturunkan kepada Nabi Muahmmad SAW. dengan demikian, apabila tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan dengan Al-Qur‟an. Seperti diantaranya wahyu yang allah turunkan kepada Nabi Ibrahim (zabur) Ismail (taurat) Isa (injil). Memang hal tersebut diatas memang kalamullah, tetapi dikarebakan diturunkan bukan kepada nabi Muhammad saw, maka tidak dapat disebut alqur‟an. 2. Bahasa Al-Qur‟an adalah bahasa arab qurasiy. Seperti ditunjukan dalam beberapa ayat Al-Qur‟an, antara lain : QS. As-Syuara : 192-195, Yusuf : 2 AZzumar : 28 An- NAhl 103 dan ibrahim : 4 maka para ulama sepakat bahwa penafsiran dan terjemahan Alqur‟an tidak dinamakan Alquran serta tidak bernilai ibadah membacanya. Dan tidak Sah Shalat dengan hanya membaca tafsir atau terjemahan alquran, sekalipun ulma‟ hanafi membolehkan Shalat dengan bahasa farsi (Selain Arab), tetapi kebolehan ini hanya bersifat rukhsoh (keringanan hukum). 3. Al-Quran dinukilkan kepada beberapa generasi sesudahnya secara mutawattir tanpa perubahan dan penggantian satu kata pun (Al-Bukhori : 24) 4. Membaca setiap kata dalam alquran mendapatkan pahala dari Allah baik berasal dari bacaan sendiri (Hafalan) maupun dibaca langsung dari mushaf alquran. 5. Al-Qur‟an dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, tata urutan surat yag terdapat dalam Al-Qur‟an, disusun sesuai dengan petunjuk Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. tidak boleh diubah dan digamti letaknya. Dengan demikian doa doa, yang biasanya ditambahkan di akhirnya dengan Al-Qur‟an dan itu tidak termasuk katagori Al-Qur‟an. Di dalam buku Ushul Fiqih, Prof. DR. Amir Syarifudin, Penerbit Zikrul Hakim. Hal: 18. Bahwa Al-Qur‟an itu: Kalamullah yang diturunkannya perantara’an Malaikat Jibril kedalam hati Rosulullah Muhammad Ibnu Abdulah dengan bahasa Arab dan makna-maknanya benar supaya menjadi bukti bagi Rosul tentang kebenaranya sebagai Rosul, menjadi aturan bagi manusia yang menjadikannya sebagai petunjuk, dipandang beribadah membacanya, dan ia di bukukan di antara dua kulit mushaf, di awali dengan surah al-fatihah dan di akhiri dengan surat an-nas, di sampaikan kepada kita secara mutawatir baik secara tertulis maupun hafalan dari generasi kegenerasi dan terpelihara dari segala perubahan dan pergantian sejalan dengan kebenaran jaminan allah saw. Dalam surat al-hijr, ayat 9: “sesungguhnya kamilah yang menurunkan AlQur’an , dan sesungguhnya kami benar benar memeliharanya.  Dari difinisi di atas ada beberapa hal yang dapat di pahami di antaranya:
  • 5. 1. Lafal dan maknanya langsung berasal dari allah sehingga segala sesuatu yang di ilhamkan allah kepada nabi bukan di sebut al-qur‟an, melainkan di namakan hadits. 2. Tafsiran surat atau ayat Al-Qur‟an yang ber bahasa Arab, meskipun mirip dengan AlQur‟an itu, tidak dinamakan Al-Qur‟an. Dan juga terjemahan surat dan ayat al-qur‟an dengan bahasa lain (bahasa selain arab), tidak di pandang sebagai bagian dari Al-Qur‟an, meskipun terjemahan itu menggunakan bahasa yang baikdan mengandung makna yang dalam. B. Kehujjahan Al-Qur‟an Sebagai Sumber Hukum Islam Yang Utama. Para Ulama‟ sepakat menjadikan Al-Qur‟an sebagai sumber pertama dan utama bagi Syari‟at Islam, termasuk hukum islam. dan menganggapnya al-qur‟an sebagai hukum islam karena di latar belakangi sejumlah alasan, dintaranya : 1. Kebenaran Al-Qur‟an Abdul Wahab Khallaf mengatakan bahwa “ kehujjahan Al-Qur‟an itu terletak pada kebenaran dan kepastian isinya yang sedikitpun tidak ada keraguan atasnya”. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT yang Artinya: “Kitab (Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (Q. S. Al-Baqarah, 2 :2). Berdasarkan ayat di atas yang menyatakan bahwa kebenaran Al-Qur‟an itu tidak ada keraguan padanya, maka seluruh hukum-hukum yang terkandung di dalam Al-Qur‟an merupakan AturanAturan Allah yang wajib diikuti oleh seluruh ummat manusia sepanjang masa hidupnya. M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa “seluruh Al-Qur‟an sebagai wahyu, merupakan bukti kebenaran Nabi SAW sebagai utusan Allah, tetapi fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk bagi seluruh ummat manusia.[2] 2. Kemukjizatan Al-Qur‟an Mukjizat memiliki arti sesuatu yang luar biasa yang tiada kuasa manusia membuatnya karena hal itu adalah di luar kesanggupannya. Mukjizat merupakan suatu kelebihan yang Allah SWT berikan kepada para Nabi dan Rasul untuk menguatkan kenabian dan kerasulan mereka, dan untuk menunjukan bahwa agama yang mereka bawa bukanlah buatan mereka sendiri melainkan benar-benar datang dari Allah SWT. Seluruh nabi dan rasul memiliki mukjizat, termasuk di antara mereka adalah Rasulullah Muhammad SAW yang salah satu mukjizatnya adalah Kitab Suci Al-Qur‟an. Al-Qur‟an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW, karena Al-Qur‟an adalah suatu mukjizat yang dapat disaksikan oleh seluruh ummat manusia sepanjang masa, karena Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk keselamatan manusia kapan dan dimana pun mereka berada. Allah telah menjamin keselamatan Al-Qur‟an sepanjang masa, hal tersebut sesuai dengan firman-Nya yangArtinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya” (Q. S. Al-Hijr, 15:9). Adapun beberapa bukti dari kemukjizatan Al-Qur‟an, antara lain: 1. Di dalam Al-Qur‟an terdapat ayat-ayat yang berisi tentang kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa mendatang, dan apa-apa yang telah tercantum di dalam ayat-ayat tersebut adalah benar adanya. 2. Di dalam Al-Qur‟an terdapat fakta-fakta ilmiah yang ternyata dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan pada zaman yang semakin berkembang ini.[3] Al-Qur‟an sebagai Sumber Hukum Menurut Imam Madzhab.[4] Diantaraya : 1. Pandangan Imam Abu Hanifah Imam Abu Hanifah sependapat dengan jumhur ulama‟ bahwa Al-Qur‟an merupakan sumber hukum islam. Akan tetapi Imam Abu Hanifah itu berpendapat bahwa Al-Quran itu mencakup maknanya saja. Diantara dalil yang menunjukan pendapat Imam Abu Hanifah tersebut, bahwa dia membolehkan shalat dengan menggunakan bahasa selain arab, misalnya: Dengan bahasa Parsi walaupun tidak dalam keadaan Madharat. Padahal menurut Imam Syafi‟i sekalipun seseorang itu bodoh tidak di bolehkan membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan bahasa selain Arab. 2. Pandangan Imam Malik Menurut Imam Malik, hakikat al-Quran adalah kalam Allah yang lafadz dan maknanya berasal dari Allah SWT . Sebagai sumber hukum islam, dan Dia berpendapat bahwa Al-Qur‟an itu bukan makhluk, Karena kalam Allah termasuk Sifat Allah. Imam Malik juga sangat menentang orangorang yang menafsirkan Al-Qur‟an secara murni tanpa memakai atsar, sehingga beliau berkata, “
  • 6. seandainya aku mempunyai wewenang untuk membunuh seseorang yang menafsirkan Al-Qur‟an ( dengan daya nalar murni) maka akan kupenggal leher orang itu,”. Dengan demikian, dalam hal ini Imam Malik mengikuti Ulama Salaf (Sahabat dan Tabi‟in) yang membatasi pembahasan Al-Qur‟an sesempit mungkin karena mereka khawatir melakukan kebohongan terhadap Allah SWT. Dan imam malik mengikuti jejak mereka dalam cara menggunakan ra’yu. Berdasarkan ayat 7 surat Ali Imran, petunjuk Lafazh yang terdapat dalam Al-qur‟an terbagi dalam dua macam yaitu:  Ayat Muhkamat Muhkamat adalah ayat yang terang dan tegas maksudnya serta dapat di pahami dengan mudah. Dan ayat Muhkamat disiniterbagi dalam dua bagian yaitu; Lafazh dan Nash. Imam malik menyepakati pendapat ulamak-ulamak lain bahwa lafad nash itu (qoth’i) artinya adalah lafazh yang menunjukkan makna yang jelas dan tegas (qoth’i) yang secara pasti tidak memiliki makna lain, Sedangkan Lafadz Dhohir ( Zhanni) adalah lafazh yang menunjukkan makna jelas, namun masih mempunyai kemungkinan makna lain. Menurut imam malik keduanya, dapat dijadikan hujjah , hanya saja Lafazh Nash di dahulukan dari pada Lafazh Dhohir . Dan juga menurut imam malik bahwa dilalah nash termsuk qath‟i, sedangkan dilalah zhahir termasuk Zhanni, sehingga bila terjadi pertentangan antara keduanya, maka yang di dahulukan adalah dilalah nash. Dan perlu di ingat adalah makna zhahir di sini adalah makna zhahir menurut pengertian Imam Malik  Ayat-ayat Mutasyabbihat Ialah ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian yang tidak dapat di tentukan artinya, kecuali setelah diselidiki secara mendalam. 3. Pendapat Imam Syafi‟i Imam Syafi‟i berpendapat bahwa Al-Qur‟an merupakan sumber hukum islam yang paling pokok, dan beranggapan bahwa Al-Quran tidak bisa dilepaskan dari As-Sunnah karena hubungan antara keduanya sangat erat sekali, Dalam artian tidak dapat di pisahkan. Sehingga seakan akan beliau menganggap keduanya berada pada satu martabat, namun bukan berarti Imam Syafi‟i menyamakan derajat Al-Qur‟an dengan Sunnah, Perlu di pahami bahwa kedudukan As-Sunnah itu adalah sumber hukum setelah Al-Qur‟an, yang mana keduanya ini sama-sama berasal dari Allah SWT. Dengan demikian tak heran bila Imam Syafi‟i dalam berbagai pendapatnya sangat mementingkan penggunaan Bahasa Arab, misalkan dalam Shalat, Nikah dan ibadah-ibadah lainnya. Beliau mengharuskan peguasaan bahasa Arab bagi mereka yang mau memahami dan mengistinbat hukum dari Al-Qur‟an, kami ulangi kembali bahwa pendapat Imam Syafi‟i ini berbeda dengan pendapat Abu Hanifah yang menyatakan bahwa bolehnya shalat dengan menggunakan bahasa selain Arab. Misalnya dengan bahasa persi walaupun tidak dalam, keadaan Madharat. 4. Pandangan Imam Ahmad Ibnu Hambal Imam Ibnu Hambal berpendapat bahwa Al-Qur‟an itu sebagai sumber pokok hukum islam, yang tidakakanberubah sepanjang masa. Alqur‟an juga mengandung hukum-hukum yang bersifat GLOBAL (luas atau umum). Sehingga al-qur‟an tidak bisa di pisahkan dengan sunnah atau hadits, karna Sunnah ini merupakan penjelas dari alqur‟an, seperti halnya Imam As-Syafi‟I, Imam Ahmad yang memandang bahwa Sunnah mempunyai kedudukan yang kuat disamping AlQur‟an sehingga tidak jarang beliau menyebutkan bahwa sumber hukum itu adalah Nash tanpa menyebutkan Al-Qur‟an dahulu atau As-Sunnah dahulu tapi yang dimaksud Nash tersebut adalah Al-Qur‟an dan As-Sunnah. Dalam penafsian terhadap Al-Quran Imam Ahmad betul betul mementingkan penafsiran yang datangnnya dari As-Sunnah (Rosulullah SAW). Dan sikapnya dapat di klasifikasikan menjadi tiga : 1. Sesungguhnya zhahir al-qur‟an tidak mendahului as-sunnah. 2. Rosulullah saw. Yang berhak menafsirkan al-qur‟an, maka tidak ada seorangpun yang berhak menafsirkan atau menakwilkan alqur‟an, karna as-sunnah telah cukup menafsirkan dan menjelaskannya.
  • 7. 3. Jika tidak di temuan penafsiran yang berasal dari nabi, maka dengan penafsiran para sahabatlah yang di pakai. Karna merekalah yang menyaksikan turunya al-qur‟an .dan mereka pula yang lebih mengetahui as-sunnah, yang mereka gunakan sebagai penafsiran al-qur‟an. Menurut Ibnu Taimiah, Al-Qur‟an itu tidak di tafsirkan, kecuali dengan Atsar, namun dalam beberapa pendapatnya, ia menjelaskan kembali bahwa jika tidak di temukan dalam hadits Nabi, dan Qoul Sahabat, di ambial dari penafsiran para Tabi‟in. (Abu Zahroh : 242-247) C. Petunjuk (Dilalah) Al-Qur‟an Kaum Muslimin sepakat bahwa Al-Qur‟an adalah sumber hukum Syara‟. Merekapun spakat bahwa semua ayat al-Qur‟an dari segi wurut(kedatangan) dan Tsubut (penetapannya) adalah qath’i. Hal ini karena semua ayatnya sampai kepada kita dengan jalan mutawattir. Kalaupun ada sebagian sahabat yang mencantumkan beberapa kata pada mushiaf-nya, yang tidak ada pada qiro‟ah mutawatir, hal itu hanya merupakan penjelasan dan penafsiran pada Al-Qur‟an yang didengar dari Nabi SAW. Atau hasil ijtihad mereka dengn jalan membawa nas mutlak padamuqayyad dan hanya untuk dirinya sendiri. Hanya saja para penbahas berikutnya menduga bahwa hal tersebut termasuk qiroat Khairu Mutawatiryang periwayatannya tersendiri. Diantara para Sahabat yang mencantumkan beberapa kata pada mushafnya itu adalah Abdullah Ibnu Mas‟ud di mencantumkan kata Mutata Biatin pada ayat 89 surah al-Ma‟idah sehingga ayat tersebut pada mushaf-nya tertulis : Dan menambah kata dzi ar-rohmi al—muharrami pada ayat 233, surat Al-Baqarah sehingga ayat tertulis: Ubai Ibnu Ka‟ab mencantumkan kata Min Al-Ummi pada ayat 12 surat An-Nisa,sehingga ayat tersebut tertulis pada mushaf-nya: Namun, perlu di tegaskan bahwa hal tersebut tidak di dapati dalamMushaf Utsmani yang kita pakai sekarang ini. Adapun di tinjau dari segi Dilalah-Nya, ayat-ayat Al-Qur‟an itu dapat di bagi dalam dua bagian; a. Nash yang Qath’i dilalah-nya Yaitu nash yang tegas dan jelas maknanya tdk bisa di takwil, tdk mempunyai makna yg lain, dan tdk tergantung pd hal-hal lain di luar nash itu sendiri.Contoh yg dapat dikemukakan di sini, adalah ayat yg menetapkankadar pembagian waris, pengharaman riba , pengharaman daging babi,hukuman had zina sebanyak seratus kali dera, dan sebagainya. Ayat ayatyg menyangkut hal hal tersebut, maknanya jelas tegas dan menunjukkan arti dan maksud tertentu, dan dalam memahaminya tidak memerlukan ijtihad. (Abdul Wahab Khalaf,1972;35) b. Nashyang Zhanni dilalah-nya Yaitu nash yg menunjukkan suatu makna yg dpt di-takwil ayau nash yg mempunyai makna lebih dari satu, baik karena lafazdnya musytarak (homonim) atapun karena susunan katakatanya dapat dipahami dengan berbagai cara, seperti dilalah isyarat-nya , iqtidha-nya, dan sebagainya. Para ulama, slain berbeda pendapat tentang nash Al-qur‟an mengenai penetapan yg qath‟i dan zhanni dilalah, juga berbeda pandapat mengenai jumlah ayat yg termsuk qath‟i atau zhanni dilalah. Imam Asy-syatibi menegaskan behwa wujud dalil syara‟ yg dengan sendirinya dapat menunjukkan dilalah yg qath‟i itu tidak ada atau sangat jarang. Dalil syara‟ yg qath‟i tubut pun untnk menghasilkan dilalah yg qath‟i masih bergantung pd premis-premis yg seluruh atau sebagiannya zhanni . Dalil-dalil syara‟ yg bergantung pd dalil yg zhanni menjadi zhnni pula.(Asy-Syatibi,1975,1;35). D. Penjelasan Al-Qur‟an Terhadap Hukum Dan Alqur‟an Sebagai Sumber Hukum. 1. Ayat-ayat yang menjelaskan Hukum diantaranya: Uraian al-Qur‟an tentang puasa Ramadhan, ditemukan dalam surat al-Baqarah: 183, 184, 185 dan 187. Ini berarti bahwa puasa ramadhan baru diwajibkan setelah Nabi SAW tiba di Madinah, karena ulama Al-Qur‟an sepakat bahwa Surat al-Baqarah turun di Madinah. Para sejarawan menyatakan bahwa kewajiban melaksanakan puasa ramadhan ditetapkan Allah SWT pada 10 Sya‟ban tahun kedua Hijriyah. Allah swt berfirman:
  • 8. Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183). Ayat ini yang menjadi dasar hukum diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang yang beriman. 2. Ayat-ayat al-Qur‟an yang berkaitan dengan persoalan Shalat: a. firman Allah SWT Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An Nisa’:103). Artinya: sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. Thahaa: 14). Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al-kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Ankabut: 45).[5] E. Sistematika Hukum Dalam Al-Qur‟an Alqur‟an Sebagai sumber hukum yang utama, maka Al-Qur‟an memuat sisi-sisi hukum yang mencakup berbagai bidang. Secara garis besar Al-Qur‟an memuat tiga sisi pokok hukum yaitu: Pertama, hukum-hukum I‟tiqadiyah. Yakni hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban orang mukallaf, meliputi keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, hari Qiyamat dan ketetapan Allah (qadha dan qadar). Kedua, hukum-hukum Moral/ akhlaq. Yaitu hukum-hukum yang berhubungan dengan prilaku orang mukallaf guna menghiasi dirinya dengan sifat-sifat keutamaan/ fadail al a‟mal dan menjauhkan diri dari segala sifat tercela yang menyebabkan kehinaan. Ketiga, hukum-hukum Amaliyah, yakni segala aturan hukum yang berkaitan dengan segala perbuatan, perjanjian dan muamalah sesama manusia. Segi hukum inilah yang lazimnya disebut dengan fiqh al-Qur‟an dan itulah yang dicapai dan dikembangkan oleh ilmu ushul al-Fiqh. Hukum-hukum yang dicakup oleh Nash al-Qur‟an, garis besarnya terbagi kepada tiga bagian, yakni: 1. Hukum-hukum I‟tiqodi, yaitu: hukum-hukum yang berhubungan dengan akidah dan kepercayaan 2. Hukum-hukum Akhlak, yaitu: hukum-hukum yang berhubungan dengan tingkah laku, budi pekerti. 3. Hukum-hukum Amaliyah, yaitu: hukum-hukum yang berhubungan dengan perbuatanperbuatan para mukalaf, baik mengenai ibadat , mu‟amalah madaniyah dan maliyahnya, ahwalusy syakhshiyah, jinayat dan uqubat, dusturiyah dan dauliyah, jihad dan lain sebagainya.Yang pertama menjadi dasar agama, yang kedua menjadi penyempurna bagian yang pertama, amaliyah yang kadang-kadang disebut juga syari‟at adalah bagian hukum-hukum yang diperbincangkan dan menjadi objek fiqih. Dan inilah yang kemudian disebut hukum Islam.
  • 9. BAB III PENUTUP A. Komentar Al-Qur‟an merupakan sumber hukum dalam Islam. Kata sumber dalam artian ini hanya dapat digunakan untuk Al-Qur‟an maupun sunnah, karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat ditimba hukum syara‟, tetapi tidak mungkin kata ini digunakan untuk ijma‟ dan qiyas karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat dotimba norma hukum. Ijma‟ dan qiyas juga termasuk cara dalam menemukan hukum. Sedangkan dalil adalah bukti yang melengkapi atau memberi petunjuk dalam Al-Qur‟an untuk menemukan hukum Allah, yaitu larangan atau perintah Allah. Saran –Saran Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari Makalah yang penulis buat ini, hedaknya Pembaca Memberikan Kritik dan saran serta melakukan Pengkajian Ulang (diskusi) terhadap penulisan sehingga penulis terhindar dari Kekeliruan. B.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA o Ushul Fiqih Prof. DR. Amir Syarifudin, Penerbit Zikrul Hakim o Prof. Dr. rachmat syafe‟I M.A Ilmu ushul Fiqh untuk UIN, STAIN dan PTAIS pustaka setia Bandung 2007 o Mannaa‟ Khaliil Al-Qattaan, Studi Ilmu-Ilmu Qur‟an, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2007, Elektronik Book, “Kehujjahan Al-Qur‟an” STAI Bani Saleh 2009 Elektonik Book “makalah Al-Qur‟an sebagai sumber hukum” IAIN Walisongo Semarang. o Prof.Abdul Wahhab Khallaf. Ilmu Ushul Fiqh.Semarang:Dina Utama,1994
  • 11. MAKALAH KEDUDUKAN AL QUR‟AN SEBAGAI SUMBER HUKUM DAN KEHUJJAHANNYA Oleh : ` 1. Wa ode Sitti Aisyah 2. Sitti Marhamni Sakina 3. Sumatini 4. Wa Rita 5. Wahyuni Sawal 6. Fitri 7. Ertrin Ratri Dewi .A 8. Aris Munandar 9. Rahma Tilan