SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
ii 
A. Latar Belakang 
Jantung merupakan organ dalam tubuh yang sangat penting karena jantung berfungsi 
memompa darah keseluruh tubuh. Jika jantung berhenti berdetak, maka manusia akan mati 
karena darah yang seharusnya terus mengalir guna menyalurkan sari makanan telah berhenti 
mengalir. 
Setiap menit, jantung berdetak antara 70 hingga 80 kali permenit. Pada bayi, jantung 
berdetak lebih cepat yaitu sekitar 100 kali perdetik. Detak jantung bisa dirasakan hingga 
diluar tubuh tepatnya di daerah dada dan seluruh tempat pembuluh nadi berada. Detak 
jantung juga dapat dilihat melalui alat deteksi kerja jantung yang disebut EKG. 
EKG bekerja dengan mendeteksi implus listrik yang mengatur kinerja jantung. Prinsip 
kerja EKG merupakan hasil dari penelitian Luigni Galvani dan Alesandro Volta pada awal 
abad ke 19 hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa implus listrik yang mengatur kerja 
seluruh organ dalam tubuh manusia dapat dideteksi dari luar tubuh tanpa harus melakukan 
pembedahan. Hasil penelitian tersebut juga menjadi dasar pembuatan alat medis lain yang 
fungsinya mendeteksi atau memonitor kerja organ dalam manusia. 
Jantung bekerja secara terus menerus baik saat kita beraktifitas maupun sewaktu kita 
tidur. Pada waktu kita tidur energi yang dikonsumsi jantung menjadi lebih sedikit karena 
tubuh kita tidak melakukan aktifitas yang berlebihan. 
Dalam kehidupan sehar-hari sering kita menjumpai berbagai macam penyakit yamg 
membahayakan kehidupan manusia, penyakit yang salah satu yang sering kita jumpai yaitu 
penyakit yang berhubungan dengan jantung manusia. Penyakit yang cukup berbahaya bagi 
manusia yaitu salah satunya penyakit gagal jantung yang merupakan gagalnya fungsi jantung 
untuk memmompakan darah keseluruh tubuh, penyakit ini sering kita temui pada anak-anak, 
gagal jantung harus segera ditangai karena apabila tidak cepat untuk ditangani maka akan 
berakibat fatal bagi orang tersebut. 
B. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana Pengertian gagal Jantung ? 
2. Bagaimana Anatomi Fisiologi gagal jantung ? 
3. Jelaskan Penyebab dan gejalah gagal jantung ? 
4. Bagaimana pencegahan penyakit gagal jantung ? 
5. Jelaskan Pengobatan gagal jantung ?
C. Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian gagal jantung 
2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi gagal jantung 
3. untuk mengetahui penyebab dan gejalah gagal jantung 
4. untuk mengetahui pencegahan penyakit gagal jantung 
5. Untuk mengetahui cara pengobatan gagal jantung 
ii
BAB II 
PEMBAHASAN 
ii 
A. PENGERTIAN 
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan 
darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh, 
sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi. 
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam 
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadp oksigen dan nutrien. (Diane 
C. Baughman dan Jo Ann C. Hockley, 2000) 
Suatu keadaan patofisiologi adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal 
memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau 
kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri 
(Braundwal) 
Gagal jantung adalah keadaan patifisiologik di mana jantung sebagai pompa tidak 
mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Ciri-ciri yang penting dari 
definisi ini adalah pertama, definisi gagal adalah relatif terhadap kebutuhan metabolisme 
tubuh, dan kedua, penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi pompa jantung secara 
keseluruhan. Istilah gagal miokardium ditujukan spesifik pada fungsi miokardium; gagal 
miokardium umumnya mengakibatkan gagal jantung, tetapi mekanisme kompensatorik 
sirkulasi dapat menunda atau bahkan mencegah perkembangan menjadi gagal jantung dalam 
fungsi pompanya. 
Gagal jantung merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang banyak dijumpai dan 
menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas utama baik di negara maju maupun di negara 
sedang berkembang. 
Kelainan primer pada gagal jantung adalah berkurang atau hilangnya sebagian fungsi 
miokardium yang menyebabkan penurunan curah jantung. 
Ada beberapa definsi gagak jantung, namun tidak ada satupun yang benar-benar memuaskan 
semua pakar atau klinisi yang menangani masalah gagal jantung. Gagal jantung adalah suatu 
keadaan ketik jantung tidak mampu mempertahankan sirkulasi yang cukup bagi kebtuhan 
tubuh, meskipun tekanan pengisian vena normal. Namun, definisi-definisi lain menyatakan 
bahwa gagal jantung bukanlah suatu penyakit yang tebatas pada satu system organ, 
malainkan suatu sindrom klinis akibat kelainan jantung yang di tandai dengan respon 
hemodinamik, renal, neural dan hormonal, serta suatu keadaan patologis dimana kelainan 
fungsi jantung menyebabkan kegagalan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan 
jaringan, atau hanya data memenuhinya dengan meningkatkan yekanan pengisian. 
Gagal jantung di kenal dengan beberapa istilah, yaitu:
1. Gagal jantung kiri: terdapat bendungan paru,hipotensi, dan vasokontriksi perifer 
ii 
dengan penurunan perfusi jaringan. 
2. Gagal jantung kanan: di tanadai dengan adanya edema perifer, asites, dan peningkatan 
vena jagularis. 
3. Gagal jantung kongestif: adalah gabungan kedua gambaran tersebut 
B. DERAJAT GAGAL JANTUNG 
Gagal jantung bisanya digolongkan menurut derajat atau beratnya gejala seperti klasifikasi 
menurut New York Heart Asscsiation (NYHA). Klasifikasi tersebut digunakan secara luas di 
dunia internasional untuk mengelompokkan gagal jantung. Gagal jantung ringan, sedang, dan 
berat ditentukan berdasarkan beratnya gejala, khusnya sesak nafas (dispnea). Meskipun 
klasifikasi ini beguna untuk menentukan tingkat kemampuan fisik dan beratnya gejala, 
namun pembagian tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan lain. 
Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA : 
KELAS DEINISI ISTILAH 
I Klien dengan keainan jantung tapi tanpa 
pembatasan aktifitas fisik 
Disfungsi ventrikel kiri yang 
asimtomatik 
II Klien dengan kelainan jantung yang 
menyebabkan sedikit pembatasan 
aktifitas fisik 
Gagal jantung ringan 
III Klien dengan kelaianan jantung yang 
menyebabakan banyak pembatasan 
aktifitas fisik 
Gagal jantung sedang 
IV Klien dengan kelaianan jantung yang 
segla bentuk ktifitas fisiknya akan 
menyebabkan keluhan 
Gagal jantung berat 
C. ETIOLOGI 
Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh : 
1. Kelainan otot jantung 
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan menurunnya 
kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup 
ateriosklerosis koroner, hiprtensi arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi. 
2. Aterosklerosis koroner 
mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. 
Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpuikan asam laktat). Infark miokardium
(kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan dan 
penyakit miokardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang 
secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitaas menurun. 
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal 
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mngakibatkan hipertrofi serabut otot 
jantung. 
4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, 
berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut 
jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun. 
5. Penyakit jantung lain 
Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya, yang ssecara 
langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya terlibat mencakup gangguan aliran 
darah yang masuk jantung (stenosis katup semiluner), ketidak mampuan jantung untuk 
mengisi darah (tamponade, perikardium, perikarditif konstriktif, atau stenosis AV), 
peningkatan mendadak afteer load. 
6. Faktor sistemik 
Terdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya gagal 
jantung. Meningkatnya laju metabolism (misal : demam, tirotoksikosis ), hipoksia dan anemia 
peperlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. 
Hipoksia dan anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis respiratorik 
atau metabolik dan abnormalita elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung 
Grade gagal jantung menurut New york Heart Associaion Terbagi menjadi 4 kelainan 
fungsional : 
I. Timbul gejala sesak pada aktifitas fisik berat 
II. Timbul gejala sesak pada aktifitas fisik sedang 
III. Timbul gejala sesak pada aktifitas ringan 
IV. Timbul gejala sesak pada aktifitas sangat ringan/ istirahat 
Terjadinya gagal jantung dapat disebabkan : 
1. Disfungsi miokard (kegagalan miokardial) Ketidakmampuan miokard untuk berkontraksi 
dengan sempurna mengakibatkan isi sekuncup ( stroke volume) dan curah jantung (cardiac 
output) menurun. 
2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (systolic overload) Beban sistolik yangb 
berlebihan diluar kemampuan ventrikel (systolic overload) menyebabkan hambatan pada 
pengosongan ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel atau isi sekuncup. 
3. Beban volum berlebihan-pembebanan diastolic (diastolic overload) Preload yang 
berlebihan dan melampaui kapasitas ventrikel (diastolic overload) akan menyebabkan volum 
dan tekanan pada akhir diastolic dalam ventrikel meninggi. Prinsip Frank Starling ; curah 
ii
jantung mula-mula akan meningkat sesuai dengan besarnya regangan otot jantung, tetapi bila 
beban terus bertambah sampai melampaui batas tertentu, maka curah jantung justru akan 
menurun kembali. 
4. Peningkatan kebutuhan metabolic-peningkatan kebutuhan yang berlebihan (demand 
overload) Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya kerja jantung di 
mana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal jantung walaupun 
curah jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi 
tubuh. 
5. Gangguan pengisian (hambatan input). Hambatan pada pengisian ventrikel karena 
gangguan aliran masuk ke dalam ventrikel atau pada aliran balik vena/venous return akan 
menyebabkan pengeluaran atau output ventrikel berkurang dan curah jantung menurun. 
D. GEJALA GAGAL JANTUNG 
Gagal Jantung Kiri 
Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan 
pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat 
tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolic dalam ventrikel kiri 
meningkat. 
GEJALA : 
• Perasaan badan lemah 
• Cepatl lelah 
• Berdebar-debar 
• Sesak nafas 
• Batuk Anoreksia 
• Keringat dingin. 
• Takhikardia 
• Dispnea 
• Paroxysmal nocturnal dyspnea 
• Ronki basah paru dibagian basal 
• Bunyi jantung III 
GAGAL JANTUNG KANAN 
Gagal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya pompa ventrikel kanan 
sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh adanya gagal jantung 
kiri. 
GEJALA : 
• Edema tumit dan tungkai bawah 
• Hati membesar, lunak dan nyeri tekan 
ii
• Bendungan pada vena perifer (jugularis) 
• Gangguan gastrointestinal (perut kembung, anoreksia dan nausea) dan asites. 
• Berat badan bertambah 
• Penambahan cairan badan 
• Kaki bengkak (edema tungkai) 
• Perut membuncit 
• Perasaan tidak enak pada epigastrium. 
• Edema kaki 
• Asites 
• Vena jugularis yang terbendung 
• Hepatomegali 
GAGAL JANTUNG KONGESTIF 
Bila gangguan jantung kiri dan jantung kanan terjadi bersamaan. Dalam keadaan gagal 
jantung kongestif, curah jantung menurun sedemikian rupa sehingga terjadi bendungan 
sistemik bersama dengan bendungan paru. 
GEJALA : 
• Kumpulan gejala gagal jantung kiri dan kanan. 
Gagal jantung kongestif pada bayi dan anak merupakan kegawatdaruratan yang sangat 
sering dijumpai oleh petugas kesehatan dimanapun berada. Keluhan dan gejala sangat 
bervariasi sehingga sering sulit dibedakan dengan akibat penyakit lain di luar jantung. 
Gagal jantung yang merupakan ketidakmampuan jantung mempertahankan curah jantung 
(cardiac output=CO) dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Penurunan CO 
mengakibatkan volume darah yang efektif berkurang. 
Untuk mempertahankan fungsi sirkulasi yang adekuat, maka di dalam tubuh terjadi suatu 
refleks homeostasis atau mekanisme kompensasi melalui perubahan-perubahan 
neurohumoral, dilatasi ventrikel dan mekanisme Frank-Starling. Dengan demikian 
manifestasi klinik gagal jantung terdiri dari berbagai respon hemodinamik, renal, neural dan 
hormonal yang tidak normal. Salah satu respon hemodinamik yang tidak normal adalah 
peningkatan tekanan pengisian (filling pressure) dari jantung atau preload. 
Terdapat tiga kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu : 
1. Gangguan mekanik ; beberapa faktor yang mungkin bisa terjadi secara tunggal atau 
bersamaan yaitu : 
· Beban tekanan 
· Beban volume 
· Tamponade jantung atau konstriski perikard, jantung tidak dapat diastole 
ii
ii 
· Obstruksi pengisian ventrikel 
· Aneurisma ventrikel 
· Disinergi ventrikel 
· Restriksi endokardial atu miokardial 
2. Abnormalitas otot jantung 
· Primer : kardiomiopati, miokarditis metabolik (DM, gagal ginjal kronik, anemia) toksin 
atau sitostatika. 
· Sekunder: Iskemia, penyakit sistemik, penyakit infiltratif, korpulmonal 
3. Gangguan irama jantung atau gangguan konduksi 
Terdapat tiga kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu : 
1. Gangguan mekanik ; beberapa faktor yang mungkin bisa terjadi secara tunggal atau 
bersamaan yaitu : 
· Beban tekanan 
· Beban volume 
· Tamponade jantung atau konstriski perikard, jantung tidak dapat diastole 
· Obstruksi pengisian ventrikel 
· Aneurisma ventrikel 
· Disinergi ventrikel 
· Restriksi endokardial atu miokardial 
2. Abnormalitas otot jantung 
· Primer : kardiomiopati, miokarditis metabolik (DM, gagal ginjal kronik, anemia) toksin 
atau sitostatika. 
· Sekunder: Iskemia, penyakit sistemik, penyakit infiltratif, korpulmonal 
3. Gangguan irama jantung atau gangguan konduksi 
E. PATOFISIOLOGI 
Gagal jantung bukanlah suatu keadaan klinis yang hanya melibatkan satu sistem tubuh 
melainkan suatu sindroma klinik akibat kelainan jantung sehingga jantung tidak mampu 
memompa memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung ditandai dengan dengan 
satu respon hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan 
patologik berupa penurunan fungsi jantung. 
Respon terhadap jantung menimbulkan beberapa mekanisme kompensasi yang bertujuan 
untuk meningkatkan volume darah, volume ruang jantung, tahanan pembuluh darah perifer 
dan hipertropi otot jantung. Kondisi ini juga menyebabkan aktivasi dari mekanisme
kompensasi tubuh yang akut berupa penimbunan air dan garam oleh ginjal dan aktivasi 
system saraf adrenergik. 
Kemampuan jantung untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan tubuh ditentukan 
oleh curah jantung yang dipengaruhi oleh empar faktor yaitu: preload; yang setara dengan isi 
diastolik akhir, afterload; yaitu jumlah tahanan total yang harus melawan ejeksi ventrikel, 
kontraktilitas miokardium; yaitu kemampuan intrinsik otot jantung untuk menghasilkan 
tenaga dan berkontraksi tanpa tergantung kepada preload maupun afterload serta frekuensi 
denyut jantung. 
Dalam hubungan ini, penting dibedakan antara kemampuan jantung untuk memompa (pump 
function) dengan kontraktilias otot jantung (myocardial function). Pada beberapa keadaan 
ditemukan beban berlebihan sehingga timbul gagal jantung sebagai pompa tanpa terdapat 
depresi pada otot jantung intrinsik. Sebaliknya dapat pula terjadi depresi otot jantung 
intrinsik tetapi secara klinis tidak tampak tanda-tanda gagal jantung karena beban jantung 
yang ringan. 
Pada awal gagal jantung, akibat CO yang rendah, di dalam tubuh terjadi peningkatan aktivitas 
saraf simpatis dan sistem renin angiotensin aldosteron, serta pelepasan arginin vasopressin 
yang kesemuanya merupakan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan darah 
yang adekuat. Penurunan kontraktilitas ventrikel akan diikuti penurunan curah jantung yang 
selanjutnya terjadi penurunan tekanan darah dan penurunan volume darah arteri yang 
efektif. Hal ini akan merangsang mekanisme kompensasi neurohumoral. 
Vasokonstriksi dan retensi air untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah 
sedangkan peningkatan preload akan meningkatkan kontraktilitas jantung melalui hukum 
Starling. Apabila keadaan ini tidak segera teratasi, peninggian afterload, peninggian preload 
dan hipertrofi/ dilatasi jantung akan lebih menambah beban jantung sehingga terjadi gagal 
jantung yang tidak terkompensasi. 
Mekanisme yang menasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan kontraktilitas 
jantung, yang menyebabkan curah jantng lebih rendah dari curah jantng normal. Konsep 
curag jantung paling baik dijelaskan dengan persamaan CO=HR X SV dimana curah jantung 
(CO:Cardiac Output) adalah fungsi frekuensi jantung (HR: Heart Rate) X volume sekuncup 
(SF:Stroke Volume). 
Frekuensi jantung adalah fungsi system saraf otonom. Bila curah jantung berkurang, system 
saraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk memperthankan curah jantung bila 
mekanisme kompensasi untuk mempertahankan perfusi jaringan yang memadai, maka 
volume sekuncup jantunglah yang harus menyesuaikan diri ntuk mempertahan curah janung. 
Tapi pada gagal jantung dengan masalah utama kerusakan dan kekakuan serabut otot jantung, 
volume sekuncup berkurang dan curah jantung normal masih dapat dipertahankan. 
Volume sekuncup, jumlah darah yang dipompa pada setiap kontraksi tergantung pada tiga 
faktor; preload; kontraktilitas dan efterload. 
ii
· Preload adalah sinonim dengan Hukum Starling pada jantung yang menyatakan 
bahwa jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung dengan tekanan yang 
ditimblukan oleh panjangnya regangan serabut jantung. 
· Kontraktilitas mengacu pada perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada tingkat 
sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar kalsium. 
· Afterload mengacu pada besarnya ventrikel yang harus di hasilkan untuk memompa 
darah melawan perbedaan tekanan yang di timbulkan oleh tekanan arteriole. 
F. MANIFESTASI KLINIS 
Tanda dominan : 
Meningkatnya volume intravaskuler 
Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat akibat penurunan curah 
jantungManifestasi kongesti dapat berbeda tergantung pada kegagalan ventrikel mana yang 
terjadi . 
Gagal jantung kiri : 
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri krn ventrikel kiri tak mampu memompa 
darah yang datang dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu : 
1. Dispnu 
Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu pertukaran gas.Dapat 
terjadi ortopnu.Bebrapa pasien dapat mengalami ortopnu pda malam hari yang dinamakan 
Paroksimal Nokturnal Dispnea ( PND) 
2. Batuk 
ii 
3. Mudah lelah 
Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan dari sirkulasi normal 
dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolismeJuga terjadi karena 
meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang terjadi karena 
distress pernafasan dan batuk. 
4. Kegelisahan dan kecemasan 
Terjadi akibat gangguan oksigenasi jaringan, stress akibat kesakitan bernafas dan 
pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik. 
Gagal jantung kanan 
1. Kongestif jaringan perifer dan viseral. 
2. Edema ekstrimitas bawah (edema dependen) 
Biasanya edema pitting, penambahan berat badan, 
3. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen 
Terjadi akibat pembesaran vena di hepar.
4. Anorexia dan mual 
Terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga abdomen. 
5. Nokturia 
6. Kelemahan. 
Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien, beratnya gagal 
jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang terlibat, apakah kedua ventrikel 
mengalami kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung. 
Pada bayi, gejala Gagal jantung biasanya berpusat pada keluhan orang tuanya bahwa 
bayinya tidak kuat minum, lekas lelah, bernapas cepat, banyak berkeringat dan berat 
badannya sulit naik. Pasien defek septum ventrikel atau duktus arteriosus persisten yang 
besar seringkali tidak menunjukkan gejala pada hari-hari pertama, karena pirau yang terjadi 
masih minimal akibat tekanan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis yang masih tinggi 
setelah beberapa minggu (2-12 minggu), biasanya pada bulan kedua atau ketiga, gejala gagal 
jantung baru nyata. 
Anak yang lebih besar dapat mengeluh lekas lelah dan tampak kurang aktif, toleransi 
berkurang, batuk, mengi, sesak napas dari yang ringan (setelah aktivitas fisis tertentu), 
sampai sangat berat (sesak napas pada waktu istirahat). 
Pasien dengan kelainan jantung yang dalam kompensasi karea pemberian obat gagal 
jantung, dapat menunjukkan gejala akut gagal jantung bila dihadapkan kepada stress, 
misalnya penyakit infeksi akut. 
Pada gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri yang terjadi karena adanya 
gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri, biasanya ditemukan keluhan berupa perasaan 
badan lemah, berdebar-debar, sesak, batuk, anoreksia, keringat dingin. 
Tanda obyektif yang tampak berupa takikardi, dispnea, ronki basah paru di bagian basal, 
bunyi jantung III, pulsus alternan. Pada gagal jantung kanan yang dapat terjadi karena 
gangguan atau hambatan daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan 
menurun, tanpa didahului oleh adanya Gagal jantung kiri, biasanya gejala yang ditemukan 
berupa edema tumit dan tungkai bawah, hepatomegali, lunak dan nyeri tekan; bendungan 
pada vena perifer (vena jugularis), gangguan gastrointestinal dan asites. Keluhan yang timbul 
berat badan bertambah akibat penambahan cairan badan, kaki bengkak, perut membuncit, 
perasaan tidak enak di epigastrium. 
Pada penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan : 
· Gejala paru berupa dyspnea, orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea. 
· Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites, 
hepatomegali, dan edema perifer. 
ii
· Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai delirium. 
Pada kasus akut, gejala yang khas ialah gejala edema paru yang meliputi : dyspnea, 
orthopnea, tachypnea, batuk-batuk dengan sputum berbusa, kadang-kadang hemoptisis, 
ditambah gejala low output seperti : takikardi, hipotensi dan oliguri beserta gejala-gejala 
penyakit penyebab atau pencetus lainnya seperti keluhan angina pectoris pada infark miokard 
akut. Apabila telah terjadi gangguan fungsi ventrikel yang berat, maka dapat ditemukn pulsus 
alternan. Pada keadaan yang sangat berat dapat terjadi syok kardiogenik. 
Bayi dan anak yang menderita gagal jantung yang lama biasanya mengalami gangguan 
pertumbuhan. Berat badan lebih terhambat daripada tinggi badan. Tanda yang penting adalah 
takikardi (150x/mnt atau lebih saat istirahat), serta takipne (50x/mnt atau lebih saat 
istirahat). Pada prekordium dapat teraba aktivitas jantung yang meningkat. 
Bising jantung sering ditemukan pada auskultasi, yang tergantung dari kelainan struktural 
yang ada. Terdapatnya irama derap merupakan penemuan yang berarti, khususnya pada 
neonatus dan bayi kecil. Ronki juga sering ditemukan pada gagal jantung. Bendungan vena 
sistemik ditandai oleh peninggian tekanan vena jugular, serta refluks hepatojugular. 
Kedua tanda ini sulit diperiksa pada neonatus dan bayi kecil, tampak sianosis perifer akibat 
penurunan perfusi di kulit dan peningkatan ekstraksi oksigen jaringan ekstremitas teraba 
dingin, pulsasi perifer melemah, tekanan darah sistemik menurun disertai penurunan capillary 
refill dan gelisah. Pulsus paradoksus (pirau kiri ke kanan yang besar), pulsus alternans 
(penurunan fungsi ventrikel stadium lanjut). Bising jantung menyokong diagnosis tetapi tidak 
adanya bising jantung tidak dapat menyingkirkan bahwa bukan gagal jantung. 
G. PENCEGAHAN / PENGOBATAN 
Seperti kebanyakan komplikasi,edema paru lebih mudah cegah daripada diobati, untuk 
mengenal tanda dan gejala pada stadium ini, ketika tanda dan gejala yang mucul hanya 
kongesti paru, maka perawat dapat melakukan auskultasi lapangan paru setiap hari pada 
penderita yang dirawat dirumah sakit karena penyakit jantung tiap hari atau sesuai dengan 
kondisi pasien. Batuk kering dan adanya bunyi jantung ketiga (S3) biasanya indicator paling 
awal kongesti paru. Bnyi jantung ketiga paling jelas tedengar pada apeks pada pasien 
berbaring dengan posisi lateral dekubitus kiri. 
Paa tahap awal, kondisi ini dapt dikoreksi dengan penatalaksanaan yang relatip mudah , yang 
mencakup (1) memaingkanpasien dengan posisi tegak dengan kaki dan tangan menggantung, 
(2) mengurangi latihan yang begitu keras dan stress emosional untuk mengurangi beban 
ventrikel kiri, dan (3) memberikan morfin untuk mengurangi kecemasan, dispnu dan preload. 
Pencegahan edema paru jangka panjang harus ditunjukkan pada pencetisnya, yaitu kongesti 
paru. Tindakan untuk mencegah gagal jantung kongesif, dan berbagai segi penyuluhan pasien 
akan didiskusikan pada bagian berikutnya. 
ii
Selain tindakan encegahan, pasien dianjurkan untuk tidur dengan kepala dinaikkan setinggi 
25 cm (10 inchi). Penting pula untk berhati-hati pada saat memasang infuse dan tranfusi ke 
jantung pasien dan lansia. 
· Untuk mencegah overload sirkulasi, yang dapat mencetuskan edema paru, maka 
pemberian infuse intravena harur diberikan perlahan, dengan pasien dibaringkan tegak di 
tempat tidur dan di bawah pengawasan ketat seorang perawat. 
· Pengatur infuse intravena harus digunakan untuk mebatasi kecepatan dan volume 
yang diberikan. 
Tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau memperkecil 
defek katup yang membatasi aliran darah kea tau dari ventrikel kiri, karena defek seperti itu 
akan menurunkan curah jantung dan dapat menyebabkan pasien mengalami kongesti dan 
edema paru. 
ii
BAB III 
PENUTUP 
ii 
A. Kesimpulan 
Dari makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa penyakit gagal jantung 
merupakan penyakit yang tergolong sangat berbahaya, karena menyerang organ vital dari 
tubuh manusia.Oleh karena itu harus segera ditangani, apabila tidaksegera ditangani maka 
akan dapat menyebabkan kematian bagi sipenderita. 
B. Saran 
Saran yang dapat kami berikan yaitu bagi penderita gagal jantung agar melakukan 
pemeriksaan selalu guna mengetahui sejauh mana kondisi dan seberapa parah penyakitnya.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Brunner dan Suddarth.2002.Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8.Jakarta:EGC. 
2. Muttaqin, Arif.2009.Asuhan Keperwatan Klien dengan Gangguan Sistem 
Kardiovaskular dan Hematologi.Jakarta:Salemba Medika. 
3. Muttaqin, Arif.2010.Pengkajian Keperawatan Aplikasi Pada Pratik 
ii 
Klianik.Jakarta:Salemba Medika. 
4. Moyet Carpenito,Lynda Juall.2006.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 
10.Jakarta.EGC 
5. Udjianti Juni, Wajan.2010.Keperawatan Kardiovaskular.Jakarta:Salemba Medika.
MAKALAH 
GAGAL JANTUNG 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : MUH. SEPTIAN 
ii 
NIM : 
13.13.1131 
TINGKAT : II. B 
AKADEMI KEPERAWATAN 
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2014 
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ……………………………………………….....…........ i 
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………....................... 1 
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1 
C. Tujuan................................................................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian........................................................................................................... 3 
B. Derajat gagal jantung............................................................................................ 4 
C. Etiologi............................................................................................................... 4 
D. Gejala gagal jantung............................................................................................ 6 
E. Patofisiologi....................................................................................................... 8 
F. Manifestasi klinis................................................................................................ 10 
G. Pencegahan / pengobatan .................................................................................... 12 
BAB III PENUTUP 
1 Kesimpulan ……………………………………………………….................... 14 
2 Saran...................................................................................................................... 14 
Daftar Pustaka........................................................................................................... 15 
ii
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah berikan 
kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah 
diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. 
Makalah ini berisi tentang “PENYAKIT GAGAL JANTUNG” 
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu Mahasiswa dalam proses 
ii 
pembelajaran. 
Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu 
keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk kesempurnaan 
makalah pada kemudian hari. 
Raha, April 2014 
Penulis

More Related Content

What's hot

GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSIGAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
Sulistia Rini
 
Chf
Chf Chf
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)KANDA IZUL
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
Masykur Khair
 
Askep chv (gagal jantung) AKPER PEMKAB MUNA
Askep chv (gagal jantung) AKPER PEMKAB MUNA Askep chv (gagal jantung) AKPER PEMKAB MUNA
Askep chv (gagal jantung) AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasusMakalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Selvia Agueda
 
Askep chf
Askep chfAskep chf
Askep chf
Yulius Nryn
 
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart FailureStudi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Nesha Mutiara
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
Agustin Nanda Uti
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
Ahmad Siregar
 
INFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUTINFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUT
Sulistia Rini
 
Askep infark miokard
Askep infark miokardAskep infark miokard
Askep infark miokard
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep iccu mci citra
Askep iccu mci citraAskep iccu mci citra
Askep iccu mci citra
De La Salle University
 
Gagal jantung, chf
Gagal  jantung, chfGagal  jantung, chf
Gagal jantung, chf
Marito Simanungkalit
 

What's hot (15)

GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSIGAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN HIPERTENSI
 
Chf
Chf Chf
Chf
 
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
 
Askep chv (gagal jantung) AKPER PEMKAB MUNA
Askep chv (gagal jantung) AKPER PEMKAB MUNA Askep chv (gagal jantung) AKPER PEMKAB MUNA
Askep chv (gagal jantung) AKPER PEMKAB MUNA
 
Congestive Heart Failure (CHF)
Congestive Heart Failure (CHF)Congestive Heart Failure (CHF)
Congestive Heart Failure (CHF)
 
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasusMakalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
Makalah Infark Miokard Akut dan contoh kasus
 
Askep chf
Askep chfAskep chf
Askep chf
 
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart FailureStudi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
 
INFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUTINFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUT
 
Askep infark miokard
Askep infark miokardAskep infark miokard
Askep infark miokard
 
Askep iccu mci citra
Askep iccu mci citraAskep iccu mci citra
Askep iccu mci citra
 
Gagal jantung, chf
Gagal  jantung, chfGagal  jantung, chf
Gagal jantung, chf
 

Similar to Makalah gagal jantung

Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
Warnet Raha
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
Warnet Raha
 
Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2
Septian Muna Barakati
 
Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2
Warnet Raha
 
Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2
Warnet Raha
 
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptxPPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
sriMulyani961517
 
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptxPPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
ApotekMRIJagakarsa
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
SofiaNofianti
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
Sulistia Rini
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
Warnet Raha
 
Decom
DecomDecom
Decom
dinnarisha
 

Similar to Makalah gagal jantung (20)

Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2
 
Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2
 
Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2
 
Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2Makalah gagal jantung 2
Makalah gagal jantung 2
 
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptxPPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG (1) sri.pptx
 
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptxPPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
PPT PATOFISIOLOGI GAGAL JANTUNG.pptx
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
Askep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongestiAskep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongesti
 
Askep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongestiAskep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongesti
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
Decom
DecomDecom
Decom
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 

Recently uploaded (20)

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 

Makalah gagal jantung

  • 1. BAB I PENDAHULUAN ii A. Latar Belakang Jantung merupakan organ dalam tubuh yang sangat penting karena jantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Jika jantung berhenti berdetak, maka manusia akan mati karena darah yang seharusnya terus mengalir guna menyalurkan sari makanan telah berhenti mengalir. Setiap menit, jantung berdetak antara 70 hingga 80 kali permenit. Pada bayi, jantung berdetak lebih cepat yaitu sekitar 100 kali perdetik. Detak jantung bisa dirasakan hingga diluar tubuh tepatnya di daerah dada dan seluruh tempat pembuluh nadi berada. Detak jantung juga dapat dilihat melalui alat deteksi kerja jantung yang disebut EKG. EKG bekerja dengan mendeteksi implus listrik yang mengatur kinerja jantung. Prinsip kerja EKG merupakan hasil dari penelitian Luigni Galvani dan Alesandro Volta pada awal abad ke 19 hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa implus listrik yang mengatur kerja seluruh organ dalam tubuh manusia dapat dideteksi dari luar tubuh tanpa harus melakukan pembedahan. Hasil penelitian tersebut juga menjadi dasar pembuatan alat medis lain yang fungsinya mendeteksi atau memonitor kerja organ dalam manusia. Jantung bekerja secara terus menerus baik saat kita beraktifitas maupun sewaktu kita tidur. Pada waktu kita tidur energi yang dikonsumsi jantung menjadi lebih sedikit karena tubuh kita tidak melakukan aktifitas yang berlebihan. Dalam kehidupan sehar-hari sering kita menjumpai berbagai macam penyakit yamg membahayakan kehidupan manusia, penyakit yang salah satu yang sering kita jumpai yaitu penyakit yang berhubungan dengan jantung manusia. Penyakit yang cukup berbahaya bagi manusia yaitu salah satunya penyakit gagal jantung yang merupakan gagalnya fungsi jantung untuk memmompakan darah keseluruh tubuh, penyakit ini sering kita temui pada anak-anak, gagal jantung harus segera ditangai karena apabila tidak cepat untuk ditangani maka akan berakibat fatal bagi orang tersebut. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Pengertian gagal Jantung ? 2. Bagaimana Anatomi Fisiologi gagal jantung ? 3. Jelaskan Penyebab dan gejalah gagal jantung ? 4. Bagaimana pencegahan penyakit gagal jantung ? 5. Jelaskan Pengobatan gagal jantung ?
  • 2. C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian gagal jantung 2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi gagal jantung 3. untuk mengetahui penyebab dan gejalah gagal jantung 4. untuk mengetahui pencegahan penyakit gagal jantung 5. Untuk mengetahui cara pengobatan gagal jantung ii
  • 3. BAB II PEMBAHASAN ii A. PENGERTIAN Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi. Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadp oksigen dan nutrien. (Diane C. Baughman dan Jo Ann C. Hockley, 2000) Suatu keadaan patofisiologi adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Braundwal) Gagal jantung adalah keadaan patifisiologik di mana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Ciri-ciri yang penting dari definisi ini adalah pertama, definisi gagal adalah relatif terhadap kebutuhan metabolisme tubuh, dan kedua, penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi pompa jantung secara keseluruhan. Istilah gagal miokardium ditujukan spesifik pada fungsi miokardium; gagal miokardium umumnya mengakibatkan gagal jantung, tetapi mekanisme kompensatorik sirkulasi dapat menunda atau bahkan mencegah perkembangan menjadi gagal jantung dalam fungsi pompanya. Gagal jantung merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang banyak dijumpai dan menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas utama baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang. Kelainan primer pada gagal jantung adalah berkurang atau hilangnya sebagian fungsi miokardium yang menyebabkan penurunan curah jantung. Ada beberapa definsi gagak jantung, namun tidak ada satupun yang benar-benar memuaskan semua pakar atau klinisi yang menangani masalah gagal jantung. Gagal jantung adalah suatu keadaan ketik jantung tidak mampu mempertahankan sirkulasi yang cukup bagi kebtuhan tubuh, meskipun tekanan pengisian vena normal. Namun, definisi-definisi lain menyatakan bahwa gagal jantung bukanlah suatu penyakit yang tebatas pada satu system organ, malainkan suatu sindrom klinis akibat kelainan jantung yang di tandai dengan respon hemodinamik, renal, neural dan hormonal, serta suatu keadaan patologis dimana kelainan fungsi jantung menyebabkan kegagalan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan, atau hanya data memenuhinya dengan meningkatkan yekanan pengisian. Gagal jantung di kenal dengan beberapa istilah, yaitu:
  • 4. 1. Gagal jantung kiri: terdapat bendungan paru,hipotensi, dan vasokontriksi perifer ii dengan penurunan perfusi jaringan. 2. Gagal jantung kanan: di tanadai dengan adanya edema perifer, asites, dan peningkatan vena jagularis. 3. Gagal jantung kongestif: adalah gabungan kedua gambaran tersebut B. DERAJAT GAGAL JANTUNG Gagal jantung bisanya digolongkan menurut derajat atau beratnya gejala seperti klasifikasi menurut New York Heart Asscsiation (NYHA). Klasifikasi tersebut digunakan secara luas di dunia internasional untuk mengelompokkan gagal jantung. Gagal jantung ringan, sedang, dan berat ditentukan berdasarkan beratnya gejala, khusnya sesak nafas (dispnea). Meskipun klasifikasi ini beguna untuk menentukan tingkat kemampuan fisik dan beratnya gejala, namun pembagian tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan lain. Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA : KELAS DEINISI ISTILAH I Klien dengan keainan jantung tapi tanpa pembatasan aktifitas fisik Disfungsi ventrikel kiri yang asimtomatik II Klien dengan kelainan jantung yang menyebabkan sedikit pembatasan aktifitas fisik Gagal jantung ringan III Klien dengan kelaianan jantung yang menyebabakan banyak pembatasan aktifitas fisik Gagal jantung sedang IV Klien dengan kelaianan jantung yang segla bentuk ktifitas fisiknya akan menyebabkan keluhan Gagal jantung berat C. ETIOLOGI Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh : 1. Kelainan otot jantung Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup ateriosklerosis koroner, hiprtensi arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi. 2. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpuikan asam laktat). Infark miokardium
  • 5. (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitaas menurun. 3. Hipertensi sistemik atau pulmonal Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mngakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. 4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun. 5. Penyakit jantung lain Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya, yang ssecara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung (stenosis katup semiluner), ketidak mampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade, perikardium, perikarditif konstriktif, atau stenosis AV), peningkatan mendadak afteer load. 6. Faktor sistemik Terdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya gagal jantung. Meningkatnya laju metabolism (misal : demam, tirotoksikosis ), hipoksia dan anemia peperlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. Hipoksia dan anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis respiratorik atau metabolik dan abnormalita elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung Grade gagal jantung menurut New york Heart Associaion Terbagi menjadi 4 kelainan fungsional : I. Timbul gejala sesak pada aktifitas fisik berat II. Timbul gejala sesak pada aktifitas fisik sedang III. Timbul gejala sesak pada aktifitas ringan IV. Timbul gejala sesak pada aktifitas sangat ringan/ istirahat Terjadinya gagal jantung dapat disebabkan : 1. Disfungsi miokard (kegagalan miokardial) Ketidakmampuan miokard untuk berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan isi sekuncup ( stroke volume) dan curah jantung (cardiac output) menurun. 2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (systolic overload) Beban sistolik yangb berlebihan diluar kemampuan ventrikel (systolic overload) menyebabkan hambatan pada pengosongan ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel atau isi sekuncup. 3. Beban volum berlebihan-pembebanan diastolic (diastolic overload) Preload yang berlebihan dan melampaui kapasitas ventrikel (diastolic overload) akan menyebabkan volum dan tekanan pada akhir diastolic dalam ventrikel meninggi. Prinsip Frank Starling ; curah ii
  • 6. jantung mula-mula akan meningkat sesuai dengan besarnya regangan otot jantung, tetapi bila beban terus bertambah sampai melampaui batas tertentu, maka curah jantung justru akan menurun kembali. 4. Peningkatan kebutuhan metabolic-peningkatan kebutuhan yang berlebihan (demand overload) Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya kerja jantung di mana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal jantung walaupun curah jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh. 5. Gangguan pengisian (hambatan input). Hambatan pada pengisian ventrikel karena gangguan aliran masuk ke dalam ventrikel atau pada aliran balik vena/venous return akan menyebabkan pengeluaran atau output ventrikel berkurang dan curah jantung menurun. D. GEJALA GAGAL JANTUNG Gagal Jantung Kiri Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolic dalam ventrikel kiri meningkat. GEJALA : • Perasaan badan lemah • Cepatl lelah • Berdebar-debar • Sesak nafas • Batuk Anoreksia • Keringat dingin. • Takhikardia • Dispnea • Paroxysmal nocturnal dyspnea • Ronki basah paru dibagian basal • Bunyi jantung III GAGAL JANTUNG KANAN Gagal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh adanya gagal jantung kiri. GEJALA : • Edema tumit dan tungkai bawah • Hati membesar, lunak dan nyeri tekan ii
  • 7. • Bendungan pada vena perifer (jugularis) • Gangguan gastrointestinal (perut kembung, anoreksia dan nausea) dan asites. • Berat badan bertambah • Penambahan cairan badan • Kaki bengkak (edema tungkai) • Perut membuncit • Perasaan tidak enak pada epigastrium. • Edema kaki • Asites • Vena jugularis yang terbendung • Hepatomegali GAGAL JANTUNG KONGESTIF Bila gangguan jantung kiri dan jantung kanan terjadi bersamaan. Dalam keadaan gagal jantung kongestif, curah jantung menurun sedemikian rupa sehingga terjadi bendungan sistemik bersama dengan bendungan paru. GEJALA : • Kumpulan gejala gagal jantung kiri dan kanan. Gagal jantung kongestif pada bayi dan anak merupakan kegawatdaruratan yang sangat sering dijumpai oleh petugas kesehatan dimanapun berada. Keluhan dan gejala sangat bervariasi sehingga sering sulit dibedakan dengan akibat penyakit lain di luar jantung. Gagal jantung yang merupakan ketidakmampuan jantung mempertahankan curah jantung (cardiac output=CO) dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Penurunan CO mengakibatkan volume darah yang efektif berkurang. Untuk mempertahankan fungsi sirkulasi yang adekuat, maka di dalam tubuh terjadi suatu refleks homeostasis atau mekanisme kompensasi melalui perubahan-perubahan neurohumoral, dilatasi ventrikel dan mekanisme Frank-Starling. Dengan demikian manifestasi klinik gagal jantung terdiri dari berbagai respon hemodinamik, renal, neural dan hormonal yang tidak normal. Salah satu respon hemodinamik yang tidak normal adalah peningkatan tekanan pengisian (filling pressure) dari jantung atau preload. Terdapat tiga kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu : 1. Gangguan mekanik ; beberapa faktor yang mungkin bisa terjadi secara tunggal atau bersamaan yaitu : · Beban tekanan · Beban volume · Tamponade jantung atau konstriski perikard, jantung tidak dapat diastole ii
  • 8. ii · Obstruksi pengisian ventrikel · Aneurisma ventrikel · Disinergi ventrikel · Restriksi endokardial atu miokardial 2. Abnormalitas otot jantung · Primer : kardiomiopati, miokarditis metabolik (DM, gagal ginjal kronik, anemia) toksin atau sitostatika. · Sekunder: Iskemia, penyakit sistemik, penyakit infiltratif, korpulmonal 3. Gangguan irama jantung atau gangguan konduksi Terdapat tiga kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu : 1. Gangguan mekanik ; beberapa faktor yang mungkin bisa terjadi secara tunggal atau bersamaan yaitu : · Beban tekanan · Beban volume · Tamponade jantung atau konstriski perikard, jantung tidak dapat diastole · Obstruksi pengisian ventrikel · Aneurisma ventrikel · Disinergi ventrikel · Restriksi endokardial atu miokardial 2. Abnormalitas otot jantung · Primer : kardiomiopati, miokarditis metabolik (DM, gagal ginjal kronik, anemia) toksin atau sitostatika. · Sekunder: Iskemia, penyakit sistemik, penyakit infiltratif, korpulmonal 3. Gangguan irama jantung atau gangguan konduksi E. PATOFISIOLOGI Gagal jantung bukanlah suatu keadaan klinis yang hanya melibatkan satu sistem tubuh melainkan suatu sindroma klinik akibat kelainan jantung sehingga jantung tidak mampu memompa memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung ditandai dengan dengan satu respon hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan patologik berupa penurunan fungsi jantung. Respon terhadap jantung menimbulkan beberapa mekanisme kompensasi yang bertujuan untuk meningkatkan volume darah, volume ruang jantung, tahanan pembuluh darah perifer dan hipertropi otot jantung. Kondisi ini juga menyebabkan aktivasi dari mekanisme
  • 9. kompensasi tubuh yang akut berupa penimbunan air dan garam oleh ginjal dan aktivasi system saraf adrenergik. Kemampuan jantung untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan tubuh ditentukan oleh curah jantung yang dipengaruhi oleh empar faktor yaitu: preload; yang setara dengan isi diastolik akhir, afterload; yaitu jumlah tahanan total yang harus melawan ejeksi ventrikel, kontraktilitas miokardium; yaitu kemampuan intrinsik otot jantung untuk menghasilkan tenaga dan berkontraksi tanpa tergantung kepada preload maupun afterload serta frekuensi denyut jantung. Dalam hubungan ini, penting dibedakan antara kemampuan jantung untuk memompa (pump function) dengan kontraktilias otot jantung (myocardial function). Pada beberapa keadaan ditemukan beban berlebihan sehingga timbul gagal jantung sebagai pompa tanpa terdapat depresi pada otot jantung intrinsik. Sebaliknya dapat pula terjadi depresi otot jantung intrinsik tetapi secara klinis tidak tampak tanda-tanda gagal jantung karena beban jantung yang ringan. Pada awal gagal jantung, akibat CO yang rendah, di dalam tubuh terjadi peningkatan aktivitas saraf simpatis dan sistem renin angiotensin aldosteron, serta pelepasan arginin vasopressin yang kesemuanya merupakan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan darah yang adekuat. Penurunan kontraktilitas ventrikel akan diikuti penurunan curah jantung yang selanjutnya terjadi penurunan tekanan darah dan penurunan volume darah arteri yang efektif. Hal ini akan merangsang mekanisme kompensasi neurohumoral. Vasokonstriksi dan retensi air untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah sedangkan peningkatan preload akan meningkatkan kontraktilitas jantung melalui hukum Starling. Apabila keadaan ini tidak segera teratasi, peninggian afterload, peninggian preload dan hipertrofi/ dilatasi jantung akan lebih menambah beban jantung sehingga terjadi gagal jantung yang tidak terkompensasi. Mekanisme yang menasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantng lebih rendah dari curah jantng normal. Konsep curag jantung paling baik dijelaskan dengan persamaan CO=HR X SV dimana curah jantung (CO:Cardiac Output) adalah fungsi frekuensi jantung (HR: Heart Rate) X volume sekuncup (SF:Stroke Volume). Frekuensi jantung adalah fungsi system saraf otonom. Bila curah jantung berkurang, system saraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk memperthankan curah jantung bila mekanisme kompensasi untuk mempertahankan perfusi jaringan yang memadai, maka volume sekuncup jantunglah yang harus menyesuaikan diri ntuk mempertahan curah janung. Tapi pada gagal jantung dengan masalah utama kerusakan dan kekakuan serabut otot jantung, volume sekuncup berkurang dan curah jantung normal masih dapat dipertahankan. Volume sekuncup, jumlah darah yang dipompa pada setiap kontraksi tergantung pada tiga faktor; preload; kontraktilitas dan efterload. ii
  • 10. · Preload adalah sinonim dengan Hukum Starling pada jantung yang menyatakan bahwa jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung dengan tekanan yang ditimblukan oleh panjangnya regangan serabut jantung. · Kontraktilitas mengacu pada perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada tingkat sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar kalsium. · Afterload mengacu pada besarnya ventrikel yang harus di hasilkan untuk memompa darah melawan perbedaan tekanan yang di timbulkan oleh tekanan arteriole. F. MANIFESTASI KLINIS Tanda dominan : Meningkatnya volume intravaskuler Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat akibat penurunan curah jantungManifestasi kongesti dapat berbeda tergantung pada kegagalan ventrikel mana yang terjadi . Gagal jantung kiri : Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri krn ventrikel kiri tak mampu memompa darah yang datang dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu : 1. Dispnu Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu pertukaran gas.Dapat terjadi ortopnu.Bebrapa pasien dapat mengalami ortopnu pda malam hari yang dinamakan Paroksimal Nokturnal Dispnea ( PND) 2. Batuk ii 3. Mudah lelah Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolismeJuga terjadi karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang terjadi karena distress pernafasan dan batuk. 4. Kegelisahan dan kecemasan Terjadi akibat gangguan oksigenasi jaringan, stress akibat kesakitan bernafas dan pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik. Gagal jantung kanan 1. Kongestif jaringan perifer dan viseral. 2. Edema ekstrimitas bawah (edema dependen) Biasanya edema pitting, penambahan berat badan, 3. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen Terjadi akibat pembesaran vena di hepar.
  • 11. 4. Anorexia dan mual Terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga abdomen. 5. Nokturia 6. Kelemahan. Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien, beratnya gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang terlibat, apakah kedua ventrikel mengalami kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung. Pada bayi, gejala Gagal jantung biasanya berpusat pada keluhan orang tuanya bahwa bayinya tidak kuat minum, lekas lelah, bernapas cepat, banyak berkeringat dan berat badannya sulit naik. Pasien defek septum ventrikel atau duktus arteriosus persisten yang besar seringkali tidak menunjukkan gejala pada hari-hari pertama, karena pirau yang terjadi masih minimal akibat tekanan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis yang masih tinggi setelah beberapa minggu (2-12 minggu), biasanya pada bulan kedua atau ketiga, gejala gagal jantung baru nyata. Anak yang lebih besar dapat mengeluh lekas lelah dan tampak kurang aktif, toleransi berkurang, batuk, mengi, sesak napas dari yang ringan (setelah aktivitas fisis tertentu), sampai sangat berat (sesak napas pada waktu istirahat). Pasien dengan kelainan jantung yang dalam kompensasi karea pemberian obat gagal jantung, dapat menunjukkan gejala akut gagal jantung bila dihadapkan kepada stress, misalnya penyakit infeksi akut. Pada gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri yang terjadi karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri, biasanya ditemukan keluhan berupa perasaan badan lemah, berdebar-debar, sesak, batuk, anoreksia, keringat dingin. Tanda obyektif yang tampak berupa takikardi, dispnea, ronki basah paru di bagian basal, bunyi jantung III, pulsus alternan. Pada gagal jantung kanan yang dapat terjadi karena gangguan atau hambatan daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun, tanpa didahului oleh adanya Gagal jantung kiri, biasanya gejala yang ditemukan berupa edema tumit dan tungkai bawah, hepatomegali, lunak dan nyeri tekan; bendungan pada vena perifer (vena jugularis), gangguan gastrointestinal dan asites. Keluhan yang timbul berat badan bertambah akibat penambahan cairan badan, kaki bengkak, perut membuncit, perasaan tidak enak di epigastrium. Pada penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan : · Gejala paru berupa dyspnea, orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea. · Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites, hepatomegali, dan edema perifer. ii
  • 12. · Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai delirium. Pada kasus akut, gejala yang khas ialah gejala edema paru yang meliputi : dyspnea, orthopnea, tachypnea, batuk-batuk dengan sputum berbusa, kadang-kadang hemoptisis, ditambah gejala low output seperti : takikardi, hipotensi dan oliguri beserta gejala-gejala penyakit penyebab atau pencetus lainnya seperti keluhan angina pectoris pada infark miokard akut. Apabila telah terjadi gangguan fungsi ventrikel yang berat, maka dapat ditemukn pulsus alternan. Pada keadaan yang sangat berat dapat terjadi syok kardiogenik. Bayi dan anak yang menderita gagal jantung yang lama biasanya mengalami gangguan pertumbuhan. Berat badan lebih terhambat daripada tinggi badan. Tanda yang penting adalah takikardi (150x/mnt atau lebih saat istirahat), serta takipne (50x/mnt atau lebih saat istirahat). Pada prekordium dapat teraba aktivitas jantung yang meningkat. Bising jantung sering ditemukan pada auskultasi, yang tergantung dari kelainan struktural yang ada. Terdapatnya irama derap merupakan penemuan yang berarti, khususnya pada neonatus dan bayi kecil. Ronki juga sering ditemukan pada gagal jantung. Bendungan vena sistemik ditandai oleh peninggian tekanan vena jugular, serta refluks hepatojugular. Kedua tanda ini sulit diperiksa pada neonatus dan bayi kecil, tampak sianosis perifer akibat penurunan perfusi di kulit dan peningkatan ekstraksi oksigen jaringan ekstremitas teraba dingin, pulsasi perifer melemah, tekanan darah sistemik menurun disertai penurunan capillary refill dan gelisah. Pulsus paradoksus (pirau kiri ke kanan yang besar), pulsus alternans (penurunan fungsi ventrikel stadium lanjut). Bising jantung menyokong diagnosis tetapi tidak adanya bising jantung tidak dapat menyingkirkan bahwa bukan gagal jantung. G. PENCEGAHAN / PENGOBATAN Seperti kebanyakan komplikasi,edema paru lebih mudah cegah daripada diobati, untuk mengenal tanda dan gejala pada stadium ini, ketika tanda dan gejala yang mucul hanya kongesti paru, maka perawat dapat melakukan auskultasi lapangan paru setiap hari pada penderita yang dirawat dirumah sakit karena penyakit jantung tiap hari atau sesuai dengan kondisi pasien. Batuk kering dan adanya bunyi jantung ketiga (S3) biasanya indicator paling awal kongesti paru. Bnyi jantung ketiga paling jelas tedengar pada apeks pada pasien berbaring dengan posisi lateral dekubitus kiri. Paa tahap awal, kondisi ini dapt dikoreksi dengan penatalaksanaan yang relatip mudah , yang mencakup (1) memaingkanpasien dengan posisi tegak dengan kaki dan tangan menggantung, (2) mengurangi latihan yang begitu keras dan stress emosional untuk mengurangi beban ventrikel kiri, dan (3) memberikan morfin untuk mengurangi kecemasan, dispnu dan preload. Pencegahan edema paru jangka panjang harus ditunjukkan pada pencetisnya, yaitu kongesti paru. Tindakan untuk mencegah gagal jantung kongesif, dan berbagai segi penyuluhan pasien akan didiskusikan pada bagian berikutnya. ii
  • 13. Selain tindakan encegahan, pasien dianjurkan untuk tidur dengan kepala dinaikkan setinggi 25 cm (10 inchi). Penting pula untk berhati-hati pada saat memasang infuse dan tranfusi ke jantung pasien dan lansia. · Untuk mencegah overload sirkulasi, yang dapat mencetuskan edema paru, maka pemberian infuse intravena harur diberikan perlahan, dengan pasien dibaringkan tegak di tempat tidur dan di bawah pengawasan ketat seorang perawat. · Pengatur infuse intravena harus digunakan untuk mebatasi kecepatan dan volume yang diberikan. Tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau memperkecil defek katup yang membatasi aliran darah kea tau dari ventrikel kiri, karena defek seperti itu akan menurunkan curah jantung dan dapat menyebabkan pasien mengalami kongesti dan edema paru. ii
  • 14. BAB III PENUTUP ii A. Kesimpulan Dari makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa penyakit gagal jantung merupakan penyakit yang tergolong sangat berbahaya, karena menyerang organ vital dari tubuh manusia.Oleh karena itu harus segera ditangani, apabila tidaksegera ditangani maka akan dapat menyebabkan kematian bagi sipenderita. B. Saran Saran yang dapat kami berikan yaitu bagi penderita gagal jantung agar melakukan pemeriksaan selalu guna mengetahui sejauh mana kondisi dan seberapa parah penyakitnya.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA 1. Brunner dan Suddarth.2002.Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8.Jakarta:EGC. 2. Muttaqin, Arif.2009.Asuhan Keperwatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi.Jakarta:Salemba Medika. 3. Muttaqin, Arif.2010.Pengkajian Keperawatan Aplikasi Pada Pratik ii Klianik.Jakarta:Salemba Medika. 4. Moyet Carpenito,Lynda Juall.2006.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10.Jakarta.EGC 5. Udjianti Juni, Wajan.2010.Keperawatan Kardiovaskular.Jakarta:Salemba Medika.
  • 16. MAKALAH GAGAL JANTUNG DISUSUN OLEH : NAMA : MUH. SEPTIAN ii NIM : 13.13.1131 TINGKAT : II. B AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
  • 17. 2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………….....…........ i DAFTAR ISI ………………………………………………………………...... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………….. ………....................... 1 B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1 C. Tujuan................................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian........................................................................................................... 3 B. Derajat gagal jantung............................................................................................ 4 C. Etiologi............................................................................................................... 4 D. Gejala gagal jantung............................................................................................ 6 E. Patofisiologi....................................................................................................... 8 F. Manifestasi klinis................................................................................................ 10 G. Pencegahan / pengobatan .................................................................................... 12 BAB III PENUTUP 1 Kesimpulan ……………………………………………………….................... 14 2 Saran...................................................................................................................... 14 Daftar Pustaka........................................................................................................... 15 ii
  • 18. KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “PENYAKIT GAGAL JANTUNG” Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu Mahasiswa dalam proses ii pembelajaran. Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk kesempurnaan makalah pada kemudian hari. Raha, April 2014 Penulis