SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Lokasi Indonesia yang terletak pada 3 tumbukan (konvergensi) lempeng kerak 
bumi, yakni lempeng Benua Eurasia, lempeng Benua India-Australia dan 
lempeng Samudra Pasifik melahirkan suatu struktur geologi yang memiliki 
kekayaan potensi pertambangan yang telah diakui di dunia. Namun, potensi yang 
sangat tinggi ini masih belum tergali secara optimal. Disamping itu, tingkat 
investasi di sektor ini relatif rendah dan menunjukkan kecenderungan menurun 
akibat terhentinya kegiatan eksplorasi di berbagai kegiatan pertambangan. 
Menurut studi yang dilakukan Fraser Institute dalam Annual Survey of Mining 
Companies (December 2002), iklim investasi sektor pertambangan di Indonesia 
tidak cukup menggairahkan. Banyak kalangan menghawatirkan bahwa dengan 
kondisi seperti ini maka masa depan, industri ekstraktif khususnya pertambangan 
di Indonesia akan segera berakhir dalam waktu 5 sampai 10 tahun. Kondisi ini 
patut disayangkan karena industri ini memberikan sumbangan yang cukup besar 
bagi perekonomian nasional maupun daerah. Dampak ekonomi dari keberadaan 
industri pertambangan antar lain penciptaan output, penciptaan tenaga kerja, 
menghasilkan devisa dan memberikan kontribusi fiskal. Pada makalah ini akan 
dibahas mengenai gambaran kondisi pertambangan mineral, iklim investasi 
pertambangan, tinjauan manfaat ekonomi kegiatan pertambangan, permasalahan 
yang dihadapi industri pertambangan dan rekomendasi kebijakan. 
1.2 Identifikasi Masalah 
1. Bagaimanakah jenis klasifikasi Batu Bara ? 
2. Dimana saja lokasi persebaran Batu Bara ? 
3. Bagaimanakah Pemanfaatan Batu Bara ? 
4. Bagaimanakah Upaya Pelestarian Batu Bara ?
1.3. Tujuan Penulisan 
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sumber daya alam yang tidak 
dapat diperbaharui yaitu Batu bara. . 
Januari
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Jenis Klasifikasi Batubara 
2.1.1 Batubara sebagai Energi 
Istilah batubara merupakan hasil terjemahan dari “coal”. Disebut batubara 
mungkin karena dapat terbakar seperti halnya arang kayu. Defenisi dari batubara 
itu sendiri menurut Muchjidin (2005). 
“Batubara adalah batuan sedimen yang secara kimia dan fisika adalah heterogen 
dan mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen sebagai unsur utama 
dan belerang serta nitrogen sebagai unsur tambahan. Zat lain, yaitu senyawa 
organik pembentuk “ash” tersebar sebagai partikel zat mineral dan terpisah-pisah 
di seluruh senyawa batubara. Beberapa jenis batu meleleh dan menjadi plastis 
apabila dipanaskan, tetapi meninggalkan residu yang disebut kokas. Batubara 
dapat dibakar untuk membangkitkan uap atau dikarbonisasikan untuk membuat 
bahan bakar cair atau dihidrogenisasikan untuk membuat metan. Gas sintetis atau 
bahan bakar berupa gas dapat diproduksi sebagai produk utama dengan jalan 
gasifikasi sempurna dari batubara dengan oksigen dan uap atau udara dan uap”. 
Dari defenisi yang lengkap ini salah satunya adalah selain batubara dapat 
dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit uap di PLTU, beberapa jenis 
batubara juga dapat diubah menjadi bahan bakar minyak melalui cara pencairan 
batubara atau tersebut liquifaksi (coal liquiefaction). 
Pemakaian batubara sebagai energi telah dilakukan pada abad 19 yaitu untuk 
menggerakkan lokomotif dan mesin uap. Perkembangan selanjutnya tahun 1949 
di Pengaron sebuah dusun di sepanjang Sungai Mahakam (Kaliman Timur) oleh 
perusahaan Belanda “Oost Borneo Ma’atsc Happij” dioperasikan tambang 
batubara.
2.1.2 Sumber Daya Batubara 
Batubara makin hari makin menjadi komoditas yang penting karena 
meningkatnya kebutuhan energi. Tahun 1999 sumber daya batubara mencapai 
38,9 miliar ton dan hasil survey sampai tahun 2003 sumber daya batubara 
mencapai 57,85 miliar ton dan angka ini akan bertambah karena masih terus 
dilakukan ekplorasi di daerah yang baru. Sumber daya batubara Indonesia terdapat 
di Sumatera 45 persen, Kalimantan 54 persen, sisanya adalah Jawa, Sulawesi dan 
Irian Jaya. 
2.2 Pemanfaatan Batubara 
Dewasa ini penggunaan batubara di dalam negeri adalah sebagai sumber energi 
panas dan bahan bakar, terutama dalam pembangkit tenaga listrik dan industri 
semen serta dalam jumlah yang terbatas pada industri kecil, seperti pembakaran 
batu gamping, genteng , sebagai reduktor dan industri pelabuhan timah dan nikel. 
Selain itu batubara Indonesia digunakan untuk ekspor ke berbagai negara antara 
lain Afrika, Eropa , Amerika dan Asia (Jepang, Taiwan, Hongkong, Korea) dan 
lain-lain. Pemakaian batubara terbesar sesuai urutannya adalah PLTU yang 
menggunakan bahan bakar batubara, disusul oleh industri aemen yang secara 
keseluruhan telah beralih ke batubara, kemudian industri kimia, kertas, metalurgi, 
briket batubara dan penggunaan industri kecil lainya. Penggunaan batubara untuk 
PLTU pada tahun 1999 sebesar 26,9 juta ton, tahun 2004 sebesar 61,5 juta ton dan 
sampai tahun 2008 perkiraan pemakaian batubara mencapai 71,8 juta ton. 
Sedangkan produksi batubara Indonesia sampai tahun 2006 sebesar 160,4 juta ton, 
ekspor 120,8 juta ton dan pemakaian dalam negeri 35,95 juta ton dengan total 
produksi 156,75 juta ton. 
2.2.1 Batubara Sebagai Bahan Bakar Minyak 
Secara umum batubara Indonesia termasuk bahan bakar. Pengubahan batubara 
dapat dilakukan melalui dua cara yaitu melalui pembuatan gas atau gasifikasi dan 
pencairan batubara atau liquifaksi (coal liquefaction). Dalam proses gasifikasi 
semua gas organik dalam batubara diubah ke dalam bentuk gas terutama
karbonmonoksida, karbondioksida dan hidrogen. Gas ini kemudian dapat diubah 
menjadi bahan-bahan kimia seperti pupuk dan metanol. 
Proses liquifaksi tujuannya adalah mengubah batubara menjadi minyak. Penelitian 
oleh SASOL (perusahaan yang mengurusi pencairan batubara) di Afrika Selatan 
telah berhasil mengubah batubara menjadi minyak (Gasoline, Diesel, Jet Fuel ), 
gas maupun bahan kimia lainnya sehingga Afrika Selatan telah “survive” 
mengatasi masalah BBM 50 persen kebutuhan BBM Afrika dipasok dari Pabrik 
Pencairan Batubara sementara SASOL sendiri terdaftar di bursa efek Afrika 
Selatan dan New York. Produksi SASOL sekitar 150.000 barel/hari. 
Pemerintah Indonesia pada tahun 2004 lalu telah mempunyai rencana untuk 
membangun pilot plant untuk program pencairan batubara di Cirebon (Jawa 
Barat). Maksud dari pilot plant ini adalah sebagai uji coba dan sekaligus untuk 
meyakinkan semua pihak bahwa program pencairan batubara ini dapat dilakukan. 
Teknologi yang akan digunakan adalah teknologi Improve Brown Coal 
Liquefaction (IBCL) yang dikembangkan oleh Jepang. Sementara Jepang sendiri 
sudah membangun pilot plant dengan teknologi ini untuk 50 ton/hari di Victoria, 
Australia. 
Pada tahun 2002 pemerintah China telah mengambil keputusan penting, yaitu 
tidak akan menggantungkan diri pada impor minyak mentah. Sebagai pengganti 
impor minyak mentah, pemerintah China membuat program pencairan batubara. 
Untuk mewujudkan program ini perusahaan terbesar di China Shen Hua Group 
menggandeng perusahaan Amerika Headwaters Technology Innovation (HTI) 
untuk pencairan batubara secara langsung melalui teknologi yang dikembangkan 
oleh HTI. 
2.3 Penyebaran Batubara 
Batubara merupakan sumber energi masa depan (Heriawan 2000). Batubara 
merupakan batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar berasal dari tumbuhan, 
berwarna coklat sampai hitam, yang sejak pengendapannya terkena proses fisika 
dan kimia yang mengakibatkan pengkayaan kandungan karbonnya (Wolf 1984 
dalam Anggayana 1999).
Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi sangat erat 
hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur tersier yang 
terdapat secara luas di sebagian besar kepulauan di Indonesia. Batubara di 
Indonesia dapat dibedakan tiga jenis berdasarkan cara terbentuknya. 
Pertama, batubara paleogen yaitu endapan batubara yang terbentuk pada 
cekungan intramontain terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara, 
Sulawesi Selatan, dan sebagainya. 
Kedua, batubara neogen yakni batubara yang terbentuk pada cekungan 
forelandterdapat di Tanjung Enim Sumatera Selatan. 
Ketiga, batubara delta, yaitu endapan batubara di hampir seluruh Kalimantan 
Timur (Anggayana 1999). 
Menurut Amri (2000) formasi batubara tersebar di wilayah seluas 298 juta ha di 
Indonesia, meliputi 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya 
dan Jawa. Dari jumlah cekungan tersebut baru 13 cekungan dengan luas sekitar 74 
juta ha (sekitar 25%) yang sudah diselidiki. Sementara cekungan yang telah 
dilakukan penyelidikan terbatas sampai pada tahap penyelidikan umum, 
eksplorasi maupun eksploitasi baru 3% atau seluas 2,22 juta ha. 
Oleh karena itu perlu ditingkatkan penyelidikan tentang keberadaan batubara 
tersebut. Salah satu metoda gofisika yang dapat digunakan untuk memperkirakan 
keberadaan batubara adalah metoda geolistrik tahanan jenis. Metoda ini 
merupakan salah satu metoda geofisika yang dapat memberikan gambaran 
susunan dan kedalaman lapisan batuan, dengan mengukur sifat kelistrikan batuan 
(Priyanto 1989 dalam Kalmiawan et al, 2000). 
Selanjutnya Loke (1999a) mengungkapkan bahwa survey geolistrik metoda 
resistivitas mapping dan sounding menghasilkan informasi perubahan variasi 
harga resistivitas baik arah lateral maupun arah vertikal. Dalam penelitian ini 
dilakukan pemodelan berskala laboratorium untuk mengukur tahanan jenis 
beberapa sampel batubara dari Tambang Air Laya dengan peringkat yang berbeda 
(Heriawan 2000).
2.4 Minyak Bumi 
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang 
danoleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, 
coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari 
beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari 
berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam 
penampilan, komposisi, dan kemurniannya. 
2.4.1 Komposisi 
Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang 
kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin,aspal, dll. 
Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon. 
Empat alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan 
C4H10 (butana) - semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, - 
42 °C, dan -0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F). 
Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. 
Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), 
dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur 
bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah 
C10 
Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline®) berada di 
antara C16 sampai ke C20. 
Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan 
bitumen aspal. 
Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius: 
§ minyak eter: 40 - 70 °C (digunakan sebagai pelarut) 
§ minyak ringan: 60 - 100 °C (bahan bakar mobil) 
§ minyak berat: 100 - 150 °C (bahan bakar mobil) 
§ minyak tanah ringan: 120 - 150 °C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah 
tangga) 
§ kerosene: 150 - 250 °C (bahan bakar mesin jet)
§ minyak gas: 250 - 350 °C (minyak diesel/pemanas) 
§ minyak pelumas: > 300 °C (minyak mesin) 
§ sisanya: tar, aspal, bahan bakar residu 
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat 
ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara 
alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan 
ilmiah. 
2.4.2 Kegunaan 
Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan bakar 
minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenisbahan bakar yang digunakan 
secara luas di era industrialisasi. 
Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah: 
 Minyak tanah rumah tangga 
 Minyak tanah industri 
 Pertamax 
 Pertamax plus 
 Premium 
 Bio Premium 
 Bio Solar 
 Pertamina DEX 
 Solar transportasi 
 Solar industri 
 Minyak diesel 
 Minyak bakar 
Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan 
pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut 
dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat 
dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur.
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
batubara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, 
keberadaannya sangat dikontrol oleh kondisi geologi yang tidak mengenal batas 
administrasi, umumnya ditemukan di daerah-daerah terpencil yang miskin 
infrastruktur, pengusahaannya harus dilakukan di tempat di mana bahan tambang 
itu ditemukan. Penambangan bahan galian mineral dan batubara akan mengubah 
bentang alam dan menghasilkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan, 
oleh karena itu dalam pengelolaannya perlu melibatkan semua pihak terkait 
(stakeholders). Adanya kegiatan pertambangan diharapkan dapat menjadi 
lokomotif pembangunan suatu daerah. 
Kelangkaan dan mahalnya harga BBM terutama minyak solar berimbas pada 
seluruh lapisan masyarakat. Akibatnya semua sektor usaha industri dan 
perdagangan harus mengimbangi pula dengan kenaikan harga jual barang. 
Kesulitan BBM yang terus berlarut dapat pula menghambat iklim investasi di 
suatu daerah, di mana perkembangan industri dan perdagangan sangat erat 
keterkaitannya dengan ketersediaan BBM. 
Persoalan BBM adalah persoalan pemerintah, namun kita berharap 
ketergantungan pada konsumsi minyak bumi ini akan berkurang dan harus 
berupaya melakukan penghematan dalam pemakaiannya dan perlu melakukan 
upaya mencari bahan pengganti. Untuk mengantisipasi kebijakan kenaikan BBM 
ke depan dengan semakin menipisnya cadangan minyak nasional, diharapkan 
pemeritah/pemeritah daerah mulai memikirkan atau melakukan diversifikasi 
energi lain yang lebih murah, salah satunya adalah batubara.
3.2 Saran 
1. Sumber daya alam batubara dan minyak bumi semakin berkurang, kondisi 
ini diperparah lagi dengan tidak dapatnya diperbaharui; untuk itu kita 
harus menghemat penggunaan batu bara dan minyak bumi. 
2. Lakukan pelestarian sumber daya alam dengan tidak terlalu melakukan 
eksploitasi Sumber daya alam. 
3. Gunakanlah peralatan hidup sehari-hari yang hemat energi dan BBM.
DAFTAR PUSTAKA 
 http://gurumuda.com/bse/search/air+tanah+udara+dan+cahaya+adalah+lin 
gkungan/page/3 
 http://www.google.co.id/search?rlz=1C1CHNY_idID406ID406&sourceid 
=chrome&ie=UTF-8&q=BATUBARA
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas 
berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Hukum 
Kepegawaian ini dengan baik. 
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen 
dan juga untuk memberi wawasan yang lebih baik bagi setiap pembacanya 
terutama bagi mahasiswa UMK Cabang Raha. Makalah ini merjudul tentang 
pengolahan Batu Bara. 
Penulis juga menyadari bahwa pembuatan Makalah ini masih jauh dari 
kesempurnaan.Maka untuk itu, penulis mohon maaf atas kekurangan dalam 
makalah ini. Dan penulis juga berharap kepada pembaca atas saran dan kritk yang 
membangun. 
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dari berbagai 
pihak. 
Raha, Mei 2014 
Penulis
MAKALAH 
BATU BARA 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : ERNA SARI 
STAMBUK : 21215070 
JURUSAN : PLS GEOGRAFI 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 
KENDARI 
2014
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR………………………………………………….. i 
DAFTAR ISI..............………………………………………...………….. ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang……………………………………………...…............. 1 
1.2 Identivikasi Masalah……………………………………...…............. 1 
1.3 Tujuan…………………………….........................………...…............. 2 
BAB II PEMBAHASAN…………………………………........…............. 3 
2.1 Jenis Klasifikasi Batubara………………………….............................….............3 
2.2 Pemanfaatan Batubara…………………………........…........................................4 
2.3 Penyebaran Batubara…………………………...................................…............. 5 
2.4 Minyak Bumi…………………………........….......................................................7 
BAB III PENUTUP 
1. Kesimpulan……………………………………………….....……........... 9 
2. Saran………………………………………………………………………10 
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….....………. 11

More Related Content

What's hot

Sebaran barang tambang di indonesia
Sebaran barang tambang di indonesiaSebaran barang tambang di indonesia
Sebaran barang tambang di indonesiaFarah Della
 
Pengolahan batu bara dan minyak bumi
Pengolahan batu bara dan minyak bumiPengolahan batu bara dan minyak bumi
Pengolahan batu bara dan minyak bumi
Annisa Monitha
 
Bioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagungBioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagung
10DEKY
 
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
Ittong Mcdc
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
085753889956
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
Rafif Sulthan R.
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
gifariwk
 
Sumber Daya Alam di Sumatera
Sumber Daya Alam di SumateraSumber Daya Alam di Sumatera
Sumber Daya Alam di Sumatera
Dinan Ramadan
 
Sda minyak bumi 9
Sda minyak bumi 9Sda minyak bumi 9
Sda minyak bumi 9
Bunda Rara
 
Sda tambang vii print
Sda tambang vii printSda tambang vii print
Sda tambang vii print
Bunda Rara
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
Septian Muna Barakati
 
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang PertambanganContoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
INDRA JULIANSYAH PRATAMA
 
Blok masela
Blok maselaBlok masela
Blok masela
Rony syahrur
 
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...Pambudi Pajar Pratama
 
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang TambangXI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
Vallery Tesalonika
 
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Emma Riani
 

What's hot (16)

Sebaran barang tambang di indonesia
Sebaran barang tambang di indonesiaSebaran barang tambang di indonesia
Sebaran barang tambang di indonesia
 
Pengolahan batu bara dan minyak bumi
Pengolahan batu bara dan minyak bumiPengolahan batu bara dan minyak bumi
Pengolahan batu bara dan minyak bumi
 
Bioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagungBioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagung
 
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
Pengaruh sifat fisik dan struktur mineral batu bara lokal2
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
 
Sumber Daya Alam di Sumatera
Sumber Daya Alam di SumateraSumber Daya Alam di Sumatera
Sumber Daya Alam di Sumatera
 
Sda minyak bumi 9
Sda minyak bumi 9Sda minyak bumi 9
Sda minyak bumi 9
 
Sda tambang vii print
Sda tambang vii printSda tambang vii print
Sda tambang vii print
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
 
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang PertambanganContoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
 
Blok masela
Blok maselaBlok masela
Blok masela
 
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
 
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang TambangXI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
 
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
Pemanfaatan pasir pantai sebagai sumber silika untuk pembuatan adsorben logam...
 

Similar to Makalah batu bara

Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
Warnet Raha
 
Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
Septian Muna Barakati
 
Materi part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambangMateri part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambang
jopiwildani
 
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptxPPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
komarah462
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
Warnet Raha
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Septian Muna Barakati
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Septian Muna Barakati
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Warnet Raha
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam STIP KABUPATEN MUNA
Makalah pemanfaatan sumber daya alam STIP KABUPATEN MUNA Makalah pemanfaatan sumber daya alam STIP KABUPATEN MUNA
Makalah pemanfaatan sumber daya alam STIP KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
IzzulAzmi3
 
Pengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambangPengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambang
Fêlîx TÃñèväñ
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Sylvester Saragih
 
Sda tambang vii
Sda tambang viiSda tambang vii
Sda tambang vii
Bunda Rara
 
Sda tambang
Sda tambangSda tambang
Sda tambang
FeraGraciaNusantara
 
Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)
MTR
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
Meileni Nurhayati
 

Similar to Makalah batu bara (20)

Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
 
Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
 
Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
 
Materi part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambangMateri part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambang
 
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptxPPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
 
Sumberdaya energi
Sumberdaya  energiSumberdaya  energi
Sumberdaya energi
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam STIP KABUPATEN MUNA
Makalah pemanfaatan sumber daya alam STIP KABUPATEN MUNA Makalah pemanfaatan sumber daya alam STIP KABUPATEN MUNA
Makalah pemanfaatan sumber daya alam STIP KABUPATEN MUNA
 
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
779-Article Text-4667-8-10-20220912.pdf
 
Pengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambangPengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambang
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Sda tambang vii
Sda tambang viiSda tambang vii
Sda tambang vii
 
Sda tambang
Sda tambangSda tambang
Sda tambang
 
Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 

Recently uploaded (20)

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 

Makalah batu bara

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lokasi Indonesia yang terletak pada 3 tumbukan (konvergensi) lempeng kerak bumi, yakni lempeng Benua Eurasia, lempeng Benua India-Australia dan lempeng Samudra Pasifik melahirkan suatu struktur geologi yang memiliki kekayaan potensi pertambangan yang telah diakui di dunia. Namun, potensi yang sangat tinggi ini masih belum tergali secara optimal. Disamping itu, tingkat investasi di sektor ini relatif rendah dan menunjukkan kecenderungan menurun akibat terhentinya kegiatan eksplorasi di berbagai kegiatan pertambangan. Menurut studi yang dilakukan Fraser Institute dalam Annual Survey of Mining Companies (December 2002), iklim investasi sektor pertambangan di Indonesia tidak cukup menggairahkan. Banyak kalangan menghawatirkan bahwa dengan kondisi seperti ini maka masa depan, industri ekstraktif khususnya pertambangan di Indonesia akan segera berakhir dalam waktu 5 sampai 10 tahun. Kondisi ini patut disayangkan karena industri ini memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian nasional maupun daerah. Dampak ekonomi dari keberadaan industri pertambangan antar lain penciptaan output, penciptaan tenaga kerja, menghasilkan devisa dan memberikan kontribusi fiskal. Pada makalah ini akan dibahas mengenai gambaran kondisi pertambangan mineral, iklim investasi pertambangan, tinjauan manfaat ekonomi kegiatan pertambangan, permasalahan yang dihadapi industri pertambangan dan rekomendasi kebijakan. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Bagaimanakah jenis klasifikasi Batu Bara ? 2. Dimana saja lokasi persebaran Batu Bara ? 3. Bagaimanakah Pemanfaatan Batu Bara ? 4. Bagaimanakah Upaya Pelestarian Batu Bara ?
  • 2. 1.3. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yaitu Batu bara. . Januari
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Jenis Klasifikasi Batubara 2.1.1 Batubara sebagai Energi Istilah batubara merupakan hasil terjemahan dari “coal”. Disebut batubara mungkin karena dapat terbakar seperti halnya arang kayu. Defenisi dari batubara itu sendiri menurut Muchjidin (2005). “Batubara adalah batuan sedimen yang secara kimia dan fisika adalah heterogen dan mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen sebagai unsur utama dan belerang serta nitrogen sebagai unsur tambahan. Zat lain, yaitu senyawa organik pembentuk “ash” tersebar sebagai partikel zat mineral dan terpisah-pisah di seluruh senyawa batubara. Beberapa jenis batu meleleh dan menjadi plastis apabila dipanaskan, tetapi meninggalkan residu yang disebut kokas. Batubara dapat dibakar untuk membangkitkan uap atau dikarbonisasikan untuk membuat bahan bakar cair atau dihidrogenisasikan untuk membuat metan. Gas sintetis atau bahan bakar berupa gas dapat diproduksi sebagai produk utama dengan jalan gasifikasi sempurna dari batubara dengan oksigen dan uap atau udara dan uap”. Dari defenisi yang lengkap ini salah satunya adalah selain batubara dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit uap di PLTU, beberapa jenis batubara juga dapat diubah menjadi bahan bakar minyak melalui cara pencairan batubara atau tersebut liquifaksi (coal liquiefaction). Pemakaian batubara sebagai energi telah dilakukan pada abad 19 yaitu untuk menggerakkan lokomotif dan mesin uap. Perkembangan selanjutnya tahun 1949 di Pengaron sebuah dusun di sepanjang Sungai Mahakam (Kaliman Timur) oleh perusahaan Belanda “Oost Borneo Ma’atsc Happij” dioperasikan tambang batubara.
  • 4. 2.1.2 Sumber Daya Batubara Batubara makin hari makin menjadi komoditas yang penting karena meningkatnya kebutuhan energi. Tahun 1999 sumber daya batubara mencapai 38,9 miliar ton dan hasil survey sampai tahun 2003 sumber daya batubara mencapai 57,85 miliar ton dan angka ini akan bertambah karena masih terus dilakukan ekplorasi di daerah yang baru. Sumber daya batubara Indonesia terdapat di Sumatera 45 persen, Kalimantan 54 persen, sisanya adalah Jawa, Sulawesi dan Irian Jaya. 2.2 Pemanfaatan Batubara Dewasa ini penggunaan batubara di dalam negeri adalah sebagai sumber energi panas dan bahan bakar, terutama dalam pembangkit tenaga listrik dan industri semen serta dalam jumlah yang terbatas pada industri kecil, seperti pembakaran batu gamping, genteng , sebagai reduktor dan industri pelabuhan timah dan nikel. Selain itu batubara Indonesia digunakan untuk ekspor ke berbagai negara antara lain Afrika, Eropa , Amerika dan Asia (Jepang, Taiwan, Hongkong, Korea) dan lain-lain. Pemakaian batubara terbesar sesuai urutannya adalah PLTU yang menggunakan bahan bakar batubara, disusul oleh industri aemen yang secara keseluruhan telah beralih ke batubara, kemudian industri kimia, kertas, metalurgi, briket batubara dan penggunaan industri kecil lainya. Penggunaan batubara untuk PLTU pada tahun 1999 sebesar 26,9 juta ton, tahun 2004 sebesar 61,5 juta ton dan sampai tahun 2008 perkiraan pemakaian batubara mencapai 71,8 juta ton. Sedangkan produksi batubara Indonesia sampai tahun 2006 sebesar 160,4 juta ton, ekspor 120,8 juta ton dan pemakaian dalam negeri 35,95 juta ton dengan total produksi 156,75 juta ton. 2.2.1 Batubara Sebagai Bahan Bakar Minyak Secara umum batubara Indonesia termasuk bahan bakar. Pengubahan batubara dapat dilakukan melalui dua cara yaitu melalui pembuatan gas atau gasifikasi dan pencairan batubara atau liquifaksi (coal liquefaction). Dalam proses gasifikasi semua gas organik dalam batubara diubah ke dalam bentuk gas terutama
  • 5. karbonmonoksida, karbondioksida dan hidrogen. Gas ini kemudian dapat diubah menjadi bahan-bahan kimia seperti pupuk dan metanol. Proses liquifaksi tujuannya adalah mengubah batubara menjadi minyak. Penelitian oleh SASOL (perusahaan yang mengurusi pencairan batubara) di Afrika Selatan telah berhasil mengubah batubara menjadi minyak (Gasoline, Diesel, Jet Fuel ), gas maupun bahan kimia lainnya sehingga Afrika Selatan telah “survive” mengatasi masalah BBM 50 persen kebutuhan BBM Afrika dipasok dari Pabrik Pencairan Batubara sementara SASOL sendiri terdaftar di bursa efek Afrika Selatan dan New York. Produksi SASOL sekitar 150.000 barel/hari. Pemerintah Indonesia pada tahun 2004 lalu telah mempunyai rencana untuk membangun pilot plant untuk program pencairan batubara di Cirebon (Jawa Barat). Maksud dari pilot plant ini adalah sebagai uji coba dan sekaligus untuk meyakinkan semua pihak bahwa program pencairan batubara ini dapat dilakukan. Teknologi yang akan digunakan adalah teknologi Improve Brown Coal Liquefaction (IBCL) yang dikembangkan oleh Jepang. Sementara Jepang sendiri sudah membangun pilot plant dengan teknologi ini untuk 50 ton/hari di Victoria, Australia. Pada tahun 2002 pemerintah China telah mengambil keputusan penting, yaitu tidak akan menggantungkan diri pada impor minyak mentah. Sebagai pengganti impor minyak mentah, pemerintah China membuat program pencairan batubara. Untuk mewujudkan program ini perusahaan terbesar di China Shen Hua Group menggandeng perusahaan Amerika Headwaters Technology Innovation (HTI) untuk pencairan batubara secara langsung melalui teknologi yang dikembangkan oleh HTI. 2.3 Penyebaran Batubara Batubara merupakan sumber energi masa depan (Heriawan 2000). Batubara merupakan batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar berasal dari tumbuhan, berwarna coklat sampai hitam, yang sejak pengendapannya terkena proses fisika dan kimia yang mengakibatkan pengkayaan kandungan karbonnya (Wolf 1984 dalam Anggayana 1999).
  • 6. Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi sangat erat hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur tersier yang terdapat secara luas di sebagian besar kepulauan di Indonesia. Batubara di Indonesia dapat dibedakan tiga jenis berdasarkan cara terbentuknya. Pertama, batubara paleogen yaitu endapan batubara yang terbentuk pada cekungan intramontain terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara, Sulawesi Selatan, dan sebagainya. Kedua, batubara neogen yakni batubara yang terbentuk pada cekungan forelandterdapat di Tanjung Enim Sumatera Selatan. Ketiga, batubara delta, yaitu endapan batubara di hampir seluruh Kalimantan Timur (Anggayana 1999). Menurut Amri (2000) formasi batubara tersebar di wilayah seluas 298 juta ha di Indonesia, meliputi 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan Jawa. Dari jumlah cekungan tersebut baru 13 cekungan dengan luas sekitar 74 juta ha (sekitar 25%) yang sudah diselidiki. Sementara cekungan yang telah dilakukan penyelidikan terbatas sampai pada tahap penyelidikan umum, eksplorasi maupun eksploitasi baru 3% atau seluas 2,22 juta ha. Oleh karena itu perlu ditingkatkan penyelidikan tentang keberadaan batubara tersebut. Salah satu metoda gofisika yang dapat digunakan untuk memperkirakan keberadaan batubara adalah metoda geolistrik tahanan jenis. Metoda ini merupakan salah satu metoda geofisika yang dapat memberikan gambaran susunan dan kedalaman lapisan batuan, dengan mengukur sifat kelistrikan batuan (Priyanto 1989 dalam Kalmiawan et al, 2000). Selanjutnya Loke (1999a) mengungkapkan bahwa survey geolistrik metoda resistivitas mapping dan sounding menghasilkan informasi perubahan variasi harga resistivitas baik arah lateral maupun arah vertikal. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan berskala laboratorium untuk mengukur tahanan jenis beberapa sampel batubara dari Tambang Air Laya dengan peringkat yang berbeda (Heriawan 2000).
  • 7. 2.4 Minyak Bumi Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang danoleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. 2.4.1 Komposisi Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin,aspal, dll. Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon. Empat alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10 (butana) - semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, - 42 °C, dan -0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F). Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10 Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline®) berada di antara C16 sampai ke C20. Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal. Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius: § minyak eter: 40 - 70 °C (digunakan sebagai pelarut) § minyak ringan: 60 - 100 °C (bahan bakar mobil) § minyak berat: 100 - 150 °C (bahan bakar mobil) § minyak tanah ringan: 120 - 150 °C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga) § kerosene: 150 - 250 °C (bahan bakar mesin jet)
  • 8. § minyak gas: 250 - 350 °C (minyak diesel/pemanas) § minyak pelumas: > 300 °C (minyak mesin) § sisanya: tar, aspal, bahan bakar residu Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah. 2.4.2 Kegunaan Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan bakar minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenisbahan bakar yang digunakan secara luas di era industrialisasi. Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah:  Minyak tanah rumah tangga  Minyak tanah industri  Pertamax  Pertamax plus  Premium  Bio Premium  Bio Solar  Pertamina DEX  Solar transportasi  Solar industri  Minyak diesel  Minyak bakar Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur.
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan batubara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, keberadaannya sangat dikontrol oleh kondisi geologi yang tidak mengenal batas administrasi, umumnya ditemukan di daerah-daerah terpencil yang miskin infrastruktur, pengusahaannya harus dilakukan di tempat di mana bahan tambang itu ditemukan. Penambangan bahan galian mineral dan batubara akan mengubah bentang alam dan menghasilkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan, oleh karena itu dalam pengelolaannya perlu melibatkan semua pihak terkait (stakeholders). Adanya kegiatan pertambangan diharapkan dapat menjadi lokomotif pembangunan suatu daerah. Kelangkaan dan mahalnya harga BBM terutama minyak solar berimbas pada seluruh lapisan masyarakat. Akibatnya semua sektor usaha industri dan perdagangan harus mengimbangi pula dengan kenaikan harga jual barang. Kesulitan BBM yang terus berlarut dapat pula menghambat iklim investasi di suatu daerah, di mana perkembangan industri dan perdagangan sangat erat keterkaitannya dengan ketersediaan BBM. Persoalan BBM adalah persoalan pemerintah, namun kita berharap ketergantungan pada konsumsi minyak bumi ini akan berkurang dan harus berupaya melakukan penghematan dalam pemakaiannya dan perlu melakukan upaya mencari bahan pengganti. Untuk mengantisipasi kebijakan kenaikan BBM ke depan dengan semakin menipisnya cadangan minyak nasional, diharapkan pemeritah/pemeritah daerah mulai memikirkan atau melakukan diversifikasi energi lain yang lebih murah, salah satunya adalah batubara.
  • 10. 3.2 Saran 1. Sumber daya alam batubara dan minyak bumi semakin berkurang, kondisi ini diperparah lagi dengan tidak dapatnya diperbaharui; untuk itu kita harus menghemat penggunaan batu bara dan minyak bumi. 2. Lakukan pelestarian sumber daya alam dengan tidak terlalu melakukan eksploitasi Sumber daya alam. 3. Gunakanlah peralatan hidup sehari-hari yang hemat energi dan BBM.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA  http://gurumuda.com/bse/search/air+tanah+udara+dan+cahaya+adalah+lin gkungan/page/3  http://www.google.co.id/search?rlz=1C1CHNY_idID406ID406&sourceid =chrome&ie=UTF-8&q=BATUBARA
  • 12. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Hukum Kepegawaian ini dengan baik. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen dan juga untuk memberi wawasan yang lebih baik bagi setiap pembacanya terutama bagi mahasiswa UMK Cabang Raha. Makalah ini merjudul tentang pengolahan Batu Bara. Penulis juga menyadari bahwa pembuatan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Maka untuk itu, penulis mohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini. Dan penulis juga berharap kepada pembaca atas saran dan kritk yang membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dari berbagai pihak. Raha, Mei 2014 Penulis
  • 13. MAKALAH BATU BARA DISUSUN OLEH : NAMA : ERNA SARI STAMBUK : 21215070 JURUSAN : PLS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2014
  • 14. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………….. i DAFTAR ISI..............………………………………………...………….. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………...…............. 1 1.2 Identivikasi Masalah……………………………………...…............. 1 1.3 Tujuan…………………………….........................………...…............. 2 BAB II PEMBAHASAN…………………………………........…............. 3 2.1 Jenis Klasifikasi Batubara………………………….............................….............3 2.2 Pemanfaatan Batubara…………………………........…........................................4 2.3 Penyebaran Batubara…………………………...................................…............. 5 2.4 Minyak Bumi…………………………........….......................................................7 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan……………………………………………….....……........... 9 2. Saran………………………………………………………………………10 DAFTAR PUSTAKA………………………………………….....………. 11