"Jika) hamba Allah berkata,’Yang mana hartaku, yang mana hartaku,” sesungguhnya baginya tiga macam harta; apa yang dia makan lalu lenyap, apa yang dia pakai lalu lusuh, dan apa yang dia infakkan tapi akan tetap tersimpan. Apa saja selain itu, akan lenyap dan meninggalkan manusia.
"Jika) hamba Allah berkata,’Yang mana hartaku, yang mana hartaku,” sesungguhnya baginya tiga macam harta; apa yang dia makan lalu lenyap, apa yang dia pakai lalu lusuh, dan apa yang dia infakkan tapi akan tetap tersimpan. Apa saja selain itu, akan lenyap dan meninggalkan manusia.
AHLUL BAYT DIKASIHI BAGINDA ﷺ , DIMULIAKAN ALLAH underitan
Kalau disebut Ahlul Bayt – apakah yang akan terdetik di benak fikiran anda? Kalau SYIAH- mungkin doktrin dan agenda mereka telah berjaya.
Ketahuilah sekiranya kita memuliakan dan mengutamaan AHLUL BAYT BAGINDA ﷺ kita BUKAN SYIAH, tetapi kita menjaga warisan Baginda ﷺ yang amat Baginda ﷺ cintai.
Mari kita telusuri 20 hadith tentang kemuliaan AHLUL BAYT
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Makalah ini berbicara secara detail tentang ijtihad Ekonomi salah satu Ulama Tabi'in dari kalangan ahlulbait Nabi Muhammad saw, yaitu Imam Muhammad Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin as, yaitu kontribusi beliau dalam merekomendasikan pencetakan uang berlogo kalimat Tauhid
AHLUL BAYT DIKASIHI BAGINDA ﷺ , DIMULIAKAN ALLAH underitan
Kalau disebut Ahlul Bayt – apakah yang akan terdetik di benak fikiran anda? Kalau SYIAH- mungkin doktrin dan agenda mereka telah berjaya.
Ketahuilah sekiranya kita memuliakan dan mengutamaan AHLUL BAYT BAGINDA ﷺ kita BUKAN SYIAH, tetapi kita menjaga warisan Baginda ﷺ yang amat Baginda ﷺ cintai.
Mari kita telusuri 20 hadith tentang kemuliaan AHLUL BAYT
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Tafsir Al azhar 108 al kautsar
Makalah ini berbicara secara detail tentang ijtihad Ekonomi salah satu Ulama Tabi'in dari kalangan ahlulbait Nabi Muhammad saw, yaitu Imam Muhammad Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin as, yaitu kontribusi beliau dalam merekomendasikan pencetakan uang berlogo kalimat Tauhid
NOTA - SIM 7/2016 : A'isyah bint Abi Bakr
Bangunan PERKIM, Jalan Ipoh, Kuala Lumpur
27 November 2016 (Ahad)
oleh Ustaz Syahmi Syazeril Azmi, Ibrah Paradigm
anjuran MIZAN, HIKMAH Wilayah dan WAMY Malaysia
1. Cinta Rabiah Al-Adawiyah
Oleh Wiyanto Suud
Rabiah binti Ismail Al-Adawiyah adalah wanita sufi ternama dalam sejarah Islam. Ia
dikenal sebagai pengagum cinta (mahabbatullah) dan dikenang sebagai ibu para sufi
besar (The Mother of The Grand Master). Lahir sekitar tahun 713 Masehi--masa awal
kurun kedua tahun Hijriah--di Kota Basrah Irak.
Suatu ketika, Abdul Wahid bin Zayd, seorang sufi yang hidup sezaman dengan
Rabiah, mengajukan pinangan kepadanya. Tapi pinangan itu ditolak. Rabiah
mengatakan, “Wahai saudaraku, carilah perempuan lain. Apakah engkau melihat adanya
satu tanda-tanda sensualitas dalam diriku?”
Di lain waktu, datanglah Muhammad bin Sulaiman al-Hasyimi, seorang Amir
Abbasiyah dari Basrah (w 172 H) juga pernah mengajukan pinangannya. Untuk menarik
hati Rabiah, ia memberi iming-iming mahar perkawinan sebesar 100 ribu dinar dan
menjanjikan 10 ribu dinar tiap bulan dari pendapatannya.
Tapi Rabiah menjawab, “Aku sungguh tidak merasa senang bahwa engkau akan
menjadi budakku dan semua milikmu akan engkau berikan kepadaku, atau engkau akan
menarikku dari Allah meskipun hanya untuk beberapa saat.” Dan terakhir, tawaran itu
datang dari sahabatnya sendiri, Hasan Al-Bashri. Rabiah setuju tapi dengan empat
syarat.
Pertama, Rabiah bertanya, “Apakah yang akan dikatakan oleh Hakim dunia ini saat
kematianku nanti, akankah aku mati dalam Islam atau murtad?” Hasan menjawab,
“Hanya Allah Yang Maha Mengetahui yang dapat menjawab.”
Dimuat di “Hikmah” Republika, 1 Mei 2010.
2. Kedua, “Pada waktu aku dalam kubur nanti, di saat Malaikat Munkar dan Nakir
menanyaiku, dapatkah aku menjawabnya?” Hasan menjawab, “Hanya Allah Yang Maha
Mengetahui.”
Ketiga, “Pada saat manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar di Hari Perhitungan
(Yaumul Hisab), semua orang akan menerima buku catatan amal di tangan kanan dan di
tangan kiri. Bagaimana denganku, akankah aku menerima di tangan kanan atau di
tangan kiri?” Hasan kembali menjawab, “Hanya Allah Yang Mahatahu.”
Keempat, “Pada saat Hari Perhitungan nanti, sebagian manusia akan masuk surga
dan sebagian lain masuk neraka. Di kelompok manakah aku akan berada?” Hasan lagi-
lagi menjawab dengan jawaban yang sama. Karena memang hanya Allah saja Yang Maha
Mengetahui semua rahasia yang tersembunyi. Rabiah lebih memilih Allah sebagai
Kekasih sejatinya daripada makhluk-makhluk-Nya. Wa Allahu a'lam.