Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Bab 1 membahas besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar fisika dan satuan-satuan internasionalnya. Bab 2 memfokuskan pada kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dasar seperti panjang, massa, waktu, dan percepatan. Ia menjelaskan bahwa besaran-besaran fisika harus dapat diukur dan didefinisikan secara matematis. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistem satuan internasional (SI) dan tujuh besaran dasar fisika seperti panjang, massa, waktu, dan lainnya.
Bab 1 membahas tentang besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar fisika dan satuan-satuan dalam sistem internasional (SI). Bab 2 memulai pembahasan tentang kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terkait dengan teori relativitas khusus Einstein, yang mencakup formasi teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, massa, dan kesetaraan massa-energi.
Bab 1 membahas besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar fisika dan satuan-satuan internasionalnya. Bab 2 memfokuskan pada kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dasar seperti panjang, massa, waktu, dan percepatan. Ia menjelaskan bahwa besaran-besaran fisika harus dapat diukur dan didefinisikan secara matematis. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistem satuan internasional (SI) dan tujuh besaran dasar fisika seperti panjang, massa, waktu, dan lainnya.
Bab 1 membahas tentang besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar fisika dan satuan-satuan dalam sistem internasional (SI). Bab 2 memulai pembahasan tentang kinematika gerak lurus dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel, serta menjelaskan gerak dengan kecepatan konstan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terkait dengan teori relativitas khusus Einstein, yang mencakup formasi teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, massa, dan kesetaraan massa-energi.
Relativitas khusus menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa yang terkait dengan kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi. Teori ini didasarkan pada dua postulat Einstein yaitu prinsip relativitas dan konstan kelajuan cahaya. Konsekuensinya meliputi dilatasi waktu, kontraksi panjang, dan keterkaitan antara massa dan energi.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Teks tersebut membahas tentang besaran, dimensi, dan satuan dalam fisika. Ia menjelaskan besaran dasar seperti panjang, massa, dan waktu yang digunakan untuk menentukan besaran turunan lainnya seperti kecepatan, percepatan, momentum dan lainnya. Teks tersebut juga menjelaskan penggunaan dimensi untuk menganalisis rumus dan persamaan fisika.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar mekanika benda langit, termasuk definisi vektor dan skalar, operasi-operasi vektor, gerak melingkar beraturan, elips, hukum-hukum Newton tentang gerak dan gravitasi, momentum, dan hukum-hukum Kepler tentang gerak planet mengelilingi matahari.
Bab 1 membahas besaran dan pengukuran dalam fisika. Terdapat 7 besaran pokok menurut sistem internasional yaitu panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, intensitas cahaya, dan banyak zat. Besaran turunan diturunkan dari besaran pokok melalui rumus. Satuan digunakan untuk mengukur besaran, sedangkan dimensi menunjukkan hubungan antar besaran pokok dalam suatu rumus. Vektor mewakili besaran yang mem
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dan pengukurannya. Besaran-besaran fisika seperti panjang, massa, dan waktu digunakan untuk menggambarkan fenomena alam, dan harus dapat diukur dan dinyatakan dalam angka. Sistem Internasional (SI) digunakan sebagai standar pengukuran internasional."
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika, pengukuran, vektor, dan kinematika gerak lurus. Terdapat tujuh besaran dasar fisika yang meliputi panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, jumlah zat, dan intensitas cahaya."
Dokumen tersebut membahas tentang besaran, satuan, dan vektor dalam fisika. Secara ringkas, besaran adalah hal-hal yang dapat diukur dengan satuan tertentu, satuan digunakan sebagai standar pengukuran, sedangkan vektor digunakan untuk menggambarkan perpindahan dan gaya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas besaran-besaran fisika yang tak terdefinisikan dalam mekanika seperti panjang, waktu, dan massa.
2) Standar dan satuan untuk mengukur besaran-besaran tersebut ditentukan oleh badan internasional.
3) Gaya adalah besaran vektor yang menyebabkan gerak benda dan dapat dijelaskan dengan grafik vektor.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur dan menyertakan angka kesalahan. Ada dua jenis kesalahan pengukuran yaitu sistematis dan acak. Berbagai alat ukur digunakan untuk mengukur besaran fisika tertentu dengan batas ketelitian masing-masing.
Bab ini membahas konsep vektor dan matrix. Vektor adalah himpunan besaran dengan index yang jelas, dimana masing-masing besaran disebut elemen vektor. Matrix adalah larik berdimensi dua dengan dua index, yaitu baris dan kolom. Bab ini juga menjelaskan beberapa jenis vektor dan matrix seperti vektor basis, matrix bujur sangkar, dan matrix diagonal.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang vektor dimensi 2 dan 3. Ruang vektor dimensi 2 dan 3 merupakan himpunan titik yang terdiri dari pasangan dan tripel bilangan riil yang masing-masing mewakili koordinat x dan y, serta x, y dan z. Ruang vektor ini memiliki sistem koordinat kartesius untuk menggambarkan letak titik-titiknya. Vektor merupakan besaran fisis yang memiliki nilai dan arah, yang dapat
Ringkasan materi fisika sma besaran danAndi Amman'k
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang besaran dan satuan dalam fisika, termasuk besaran pokok, besaran turunan, satuan internasional, notasi ilmiah, dan dimensi besaran.
2. Terdapat pembahasan tentang vektor dan skalar serta operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor.
Relativitas khusus menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa yang terkait dengan kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi. Teori ini didasarkan pada dua postulat Einstein yaitu prinsip relativitas dan konstan kelajuan cahaya. Konsekuensinya meliputi dilatasi waktu, kontraksi panjang, dan keterkaitan antara massa dan energi.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Teks tersebut membahas tentang besaran, dimensi, dan satuan dalam fisika. Ia menjelaskan besaran dasar seperti panjang, massa, dan waktu yang digunakan untuk menentukan besaran turunan lainnya seperti kecepatan, percepatan, momentum dan lainnya. Teks tersebut juga menjelaskan penggunaan dimensi untuk menganalisis rumus dan persamaan fisika.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar mekanika benda langit, termasuk definisi vektor dan skalar, operasi-operasi vektor, gerak melingkar beraturan, elips, hukum-hukum Newton tentang gerak dan gravitasi, momentum, dan hukum-hukum Kepler tentang gerak planet mengelilingi matahari.
Bab 1 membahas besaran dan pengukuran dalam fisika. Terdapat 7 besaran pokok menurut sistem internasional yaitu panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, intensitas cahaya, dan banyak zat. Besaran turunan diturunkan dari besaran pokok melalui rumus. Satuan digunakan untuk mengukur besaran, sedangkan dimensi menunjukkan hubungan antar besaran pokok dalam suatu rumus. Vektor mewakili besaran yang mem
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika dan pengukurannya. Besaran-besaran fisika seperti panjang, massa, dan waktu digunakan untuk menggambarkan fenomena alam, dan harus dapat diukur dan dinyatakan dalam angka. Sistem Internasional (SI) digunakan sebagai standar pengukuran internasional."
Dokumen tersebut membahas tentang besaran-besaran fisika, pengukuran, vektor, dan kinematika gerak lurus. Terdapat tujuh besaran dasar fisika yang meliputi panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur, jumlah zat, dan intensitas cahaya."
Dokumen tersebut membahas tentang besaran, satuan, dan vektor dalam fisika. Secara ringkas, besaran adalah hal-hal yang dapat diukur dengan satuan tertentu, satuan digunakan sebagai standar pengukuran, sedangkan vektor digunakan untuk menggambarkan perpindahan dan gaya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas besaran-besaran fisika yang tak terdefinisikan dalam mekanika seperti panjang, waktu, dan massa.
2) Standar dan satuan untuk mengukur besaran-besaran tersebut ditentukan oleh badan internasional.
3) Gaya adalah besaran vektor yang menyebabkan gerak benda dan dapat dijelaskan dengan grafik vektor.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur dan menyertakan angka kesalahan. Ada dua jenis kesalahan pengukuran yaitu sistematis dan acak. Berbagai alat ukur digunakan untuk mengukur besaran fisika tertentu dengan batas ketelitian masing-masing.
Bab ini membahas konsep vektor dan matrix. Vektor adalah himpunan besaran dengan index yang jelas, dimana masing-masing besaran disebut elemen vektor. Matrix adalah larik berdimensi dua dengan dua index, yaitu baris dan kolom. Bab ini juga menjelaskan beberapa jenis vektor dan matrix seperti vektor basis, matrix bujur sangkar, dan matrix diagonal.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang vektor dimensi 2 dan 3. Ruang vektor dimensi 2 dan 3 merupakan himpunan titik yang terdiri dari pasangan dan tripel bilangan riil yang masing-masing mewakili koordinat x dan y, serta x, y dan z. Ruang vektor ini memiliki sistem koordinat kartesius untuk menggambarkan letak titik-titiknya. Vektor merupakan besaran fisis yang memiliki nilai dan arah, yang dapat
Ringkasan materi fisika sma besaran danAndi Amman'k
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang besaran dan satuan dalam fisika, termasuk besaran pokok, besaran turunan, satuan internasional, notasi ilmiah, dan dimensi besaran.
2. Terdapat pembahasan tentang vektor dan skalar serta operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor.
1. Makalah ini membahas teori relativitas khusus Albert Einstein, khususnya konsep transformasi Lorentz dan konsekuensinya seperti dilatasi waktu.
2. Eksperimen Michelson-Morley menunjukkan bahwa kecepatan cahaya tetap bagi semua pengamat, yang merupakan dasar teori relativitas khusus.
3. Transformasi Lorentz menghubungkan koordinat ruang dan waktu antara dua kerangka acuan yang bergerak relatif, dan menunjukkan bah
Dokumen tersebut membahas hubungan antara Pancasila dan hukum di Indonesia. Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia, serta sumber dari segala sumber hukum negara. Norma-norma hukum dibentuk berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila juga memiliki peran sebagai dasar filsafat negara yang tertuang dalam UUD 1945 dan harus direalisasikan dalam setiap aspek penyelenggaraan negara
Dokumen ini membahas makna keragaman dan kesetaraan dalam masyarakat. Keragaman merujuk pada perbedaan jenis, ras, suku, agama, dan ideologi politik di Indonesia, sementara kesetaraan menekankan kedudukan yang sama di tengah keragaman tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan bentuk-bentuk diskriminasi yang pernah terjadi akibat keragaman, serta unsur-unsur penyusun keragaman masyarakat Indonesia.
Logika matematika adalah gabungan antara ilmu logika dan matematika yang memberikan landasan tentang penarikan kesimpulan. Terdiri dari berbagai jenis pernyataan seperti pernyataan tertutup, majemuk, berkuantor, serta cara mengambil negasi dan kesimpulan.
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian demokrasi, landasan, dan perkembangan pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Demokrasi didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat di mana rakyat berpartisipasi dalam pembuatan keputusan. Landasan demokrasi Indonesia tercantum dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945, serta telah mengalami kemajuan dengan diberikannya kebebasan berpendapat. Empat model demokrasi yang pernah
Dokumen ini membahas makna keragaman dan kesetaraan dalam masyarakat. Keragaman merujuk pada perbedaan jenis, ras, suku, agama, dan ideologi politik di Indonesia, sementara kesetaraan menekankan kedudukan yang sama di tengah keragaman tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan bentuk-bentuk diskriminasi yang pernah terjadi akibat keragaman, serta unsur-unsur penyusun keragaman masyarakat Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian demokrasi, landasan, dan perkembangan pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Demokrasi didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat di mana rakyat berpartisipasi dalam pembuatan keputusan melalui pemilihan umum. Landasan demokrasi Indonesia tercantum dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945, serta telah mengalami kemajuan dengan diberikannya kebebasan berpendapat namun mas
Logika matematika adalah gabungan antara ilmu logika dan matematika yang memberikan landasan tentang penarikan kesimpulan. Terdiri dari berbagai jenis pernyataan seperti pernyataan tertutup, majemuk, berkuantor, serta cara mengambil negasi dan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang model referensi Open System Interconnection (OSI) yang dikembangkan oleh ISO pada tahun 1984. Model OSI membagi fungsi protokol komunikasi komputer menjadi tujuh layer, dimulai dari layer fisik hingga layer aplikasi. Setiap layer memiliki fungsi tertentu dan beroperasi secara independen."
Iman berarti percaya dan meyakini Allah serta segala yang datang dari-Nya. Iman tumbuh melalui pengaruh lingkungan dan pendidikan. Wujud iman adalah meyakini dan melaksanakan ajaran Islam. Taqwa berarti takut kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Iman dan taqwa penting dalam kehidupan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Bab 1 menjelaskan besaran dan pengukuran dalam fisika, termasuk tujuh besaran dasar dan satuan-satuan internasionalnya. Bab ini juga mendefinisikan vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah, serta operasi-operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan silang. Bab 2 memulai pembahasan kinematika dengan mendefinisikan posisi, kecepatan, dan percepatan sebagai besaran-besaran yang menggamb
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, partikel, angka bilangan, dan penyerapan kata asing. Unsur-unsur bahasa tersebut harus ditulis terpisah atau serangkai sesuai dengan aturan penulisan bahasa Indonesia.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 07 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Aceh Syariah Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Cikampek, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Aceh Syariah khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Cikampek:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
Kepada anda para warga kota Cikampek, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank Aceh Syariah resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#Cikampek #slotBankAcehSyariah #slotviaBankAcehSyariah #daftarslotBankAcehSyariah #unikbet
1. Bab 1.Pendahuluan
1.1 Besaran dan Pengukuran
Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda serta fenomena dan keadaan yang terkait dengan
benda-benda tersebut. Untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi atau dialami suatu benda,
maka didefinisikan berbagai besaran-besaran fisika. Besaran-besaran fisika ini misalnya panjang,
jarak, massa,waktu, gaya, kecepatan,temperatur, intensitas cahaya,dan sebagainya. Terkadang nama
dari besaran-besaran fisika tadi memiliki kesamaan dengan istilah yang dipakai dalam keseharian,
tetapi perlu diperhatikan bahwa besaran-besaran fisika tersebut tidak selalu memiliki pengertian yang
sama dengan istilah-istilah keseharian. Seperti misalnya istilah gaya, usaha, dan momentum, yang
memiliki makna yang berbeda dalam keseharian atau dalam bahasa-bahasa sastra. Misalnya, “Anak
itu bergaya di depan kaca”,“Ia berusaha keras menyelesaikan soal ujiannya”, “Momentum perubahan
politik sangat tergantung pada kondisi ekonomi negara”.
Besara-besaran fisika didefinisikan secara khas,sebagaisuatu istilah fisika yang memiliki makna
tertentu. Terkadang besaran fisika tersebut hanya dapat dimengerti dengan menggunakan bahasa
matematik, terkadang dapat diuraikan dengan bahasa sederhana,tetapi selalu terkait dengan
pengukuran (baik langsung maupun tidak langsung). Semua besaran fisika harus dapat diukur, atau
dikuatifikasikan dalam angka-angka. Sesuatu yang tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka
bukanlah besaran fisika, dan tidak akan dapat diukur.
Mengukur adalah membandingakan antara dua hal, biasanya salah satunya adalah suatu standar yang
menjadi alat ukur. Ketika kita mengukur jarak antara dua titik, kita membandingkan jarak dua titik
tersebut dengan jarak suatu standar panjang, misalnya panjang tongkat meteran. Ketika kita mengukur
berat suatu benda, kita membandingkan berat benda tadi dengan berat benda standar. Jadi dalam
mengukur kita membutuhkan standar sebagaipembanding besar sesuatu yang akan diukur. Standar
tadi kemudian biasanya dinyatakan memiliki nilai satu dan dijadian sebagaiacuan satuan tertentu.
Walau kita dapat sekehendak kita menentukan standar ukur, tetapi tidak ada artinya bila tidak sama di
seluruh dunia, karena itu perlu diadakan suatu standar internasional. Selain itu standar tersebut
haruslah praktis dan mudah diproduksi ulang di manapun di dunia ini. sistem standar internasional ini
sudah ada, dan sekarang dikenal dengan Sistem Internasional (SI). Terkait dengan SI, terdapat satuan
SI. Antara besaran fisika yang satu dengan besaran fisika yang lain, mungkin terdapat
hubungan. Hubungan-hubungan antara besaran fisika ini dapat dinyatakan sebagai persamaan-
persamaan fisika, ketika besaran-besaran tadidilambangkan dalam simbol-simbol fisika, untuk
meringkas penampilan persamaannya. Karena besaran-besaran fisika tersebut mungkin saling terkait,
maka tentu ada sejumlah besaran yang mendasari semua besaran fisika yang ada, yaitu semua
besaran-besaran fisika dapat dinyatakan dalam sejumlah tertentu besaran-besaran fisika,yang disebut
sebagai besaran-besaran dasar.
Terdapat tujuh buah besaran dasar fisika (dengan satuannya masing-masing) :
1. panjang (meter)
2. massa (kilogram)
3. waktu (sekon)
4. arus listrik (ampere)
2. 5. temperatur (kelvin)
6. jumlah zat (mole)
7. intensitas cahaya (candela)
Satuan SI untuk panjang adalah meter dan satu meter didefinisikan sebagai 1650763,73 kali panjang
gelombang cahaya transisi 2p10 – 5d5 isotop Kr86. Satuan SI untuk waktu adalah sekon dan satu
sekon didefinisikan sebagai 9.192 631.770 kali periode transisi tertentu aton Cs133. Satuan SI untuk
massa adalah kilogram, dan satu kilogram didefinisika sebagaimassa sebuah silinder platinum iridium
yang disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional di Prancis. Tetapi selain itu juga terdapat
standar massa non SI, yaitu standar massa atom yang diambil berdasarkan massa satu atom C12 yang
tepat didefinisikan bermassa 12 dalam satuan massa atom terpadu (amu- atomic mass unit, disingkat
u). Besaran-besaran fisika secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, besaran skalar,
besaran vektor dan besaran tensor. Untuk besaran tensor, tidak akan dipelajari dalam pelajaran fisika
dasar. Besaran scalar adalah besaran yang memiliki nilai saja, sedangkan besaran vektor adalah
besaran yang selain memiliki nilai juga memiliki arah. Karena konsep tentang vektor banyak
digunakan dalam fisika, maka akan dijelaskan lebih lanjut secara singkat mengenai besaran vektor
ini.
1.2 Vektor
Sebagai contoh yang mudah untuk dipahami dari sebuah vektor adalah vektor posisi. Untuk
menentukan posisi sebuah titik relatif terhadap titik yang lain, kita harus memiliki sistem
koordinat. Dalam ruang berdimensi tiga, dibutuhkan sistem koordinat, x, y, z untuk mendiskripsikan
posisi suatu titik relatif terhadap suatu titik asal(O). Vektor posisi suatu titik P, relatif terhadap titik
asaldigambarkan di bawah ini.
1.2.1 Penjumlahan Vektor
Dari konsep vektor posisi juga dikembangkan konsep penjumlahan vektor. Vektor posisi titik A
adalah~A, sedangkan posisi titik B ditinjau dari titik A adalah B. Vektor posisi titik B adalah
vector ~C, dan ~C dapat dinyatakan sebagaijumlahan vektor ~A dan vektor ~B,~A + ~ B = ~ C.
Negatif dari suatu vektor ~ A dituliskan sebagai − ~ A dan didefinisikan sebagai sebuah vektor
dengan besar yang sama dengan besar vector ~ A tetapi dengan arah yang berlawanan, sehingga ~ A +
(−1) ~A = 0. Darisini konsep pengurangan vektor muncul, jadi ~ A − ~ B = ~ A + (−1) ~ B. Aljabar
vektor bersifat komutatif dan asosiatif. Jadi
~A + ~ B = ~ B + ~ A, dan ~ A + (~B + ~C) = (~A + ~ B) + ~C
Dalam ruang berdimensi tiga terdapat paling banyak tiga vektor yang dapat saling tegak
lurus. Vektor-vektor yang saling tegak lurus ini dapat dijadikan vektor-
vektor basis. Dalam sistem koordinat kartesan, sebagaivektor-vektor basis biasanya diambil
vektor-vektor yang mengarah ke arah sumbu x, y, dan z positif, dan diberi simbol ˆx, ˆy, dan
ˆz. Vektor-vektor basis ini juga dipilih bernilai satu. Sehingga sebarang vector ~ A dalam ruang
dimensi tiga dapat dinyatakan sebagai jumlahan vektor-vektor basis dengan koefisien-koefisien Ax,
Ay, Az yang disebut sebagai komponen vektor dalam arah basis x, y dan z.~A = Ax ˆx + Ay ˆy + Az
ˆz
3. Dari trigonometri dapat diketahui bahwa bila sudut antara vector ~A
dengan sumbu x, y, dan z adalah θx, θy, dan θz, maka Ax = A cos θx, Ay = A cos θy, dan
Az = A cos θz, dengan A adalah besar ~A. Dariteorema Phytagoras,diperoleh bahwa A = pA2x +
A2y + A2z.
1.2.2 Perkalian
Dua buah vektor dapat ‘diperkalikan’. Konsep perkalian antar vektor sangat bermanfaat dalam
perumusan berbagai persamaan-persamaan fisika. Konsep perkalian dalam vektor sangat berbeda
dengan sekedar memperkalian dua buah bilangan (skalar), dan memiliki definisi tersendiri. Dua buah
vector dapat diperkalikan menghasilkan sebuah skalar ataupun sebuah vektor baru. Perkalian yang
menghasilkan skalar disebut sebagai perkalian skalar atau perkalian titik (dot product), dan
didefinisikan sebagai ~A · ~B = AB cos θ dengan θ adalah sudut antara vector ~A dan ~B. Besar
vector ~C = ~A + ~B dapat dinyatakan dalam perumusan berikut ini
C = q( ~A + ~B) · ( ~A + ~B) = √A2 + B2 + 2AB cos θ Bila ~A dan ~B dinyatakan dalam komponen-
komponennya,
~A = Ax ˆx + Ay ˆy +Az ˆz dan ~B = Bx ˆx + By ˆy + Bz ˆz, maka
~A · ~B = AxBx + AyBy + AzBz
karena ˆx · ˆy = ˆx · ˆz = ˆy · ˆz = cos 900 = 0 (saling tegak lurus), dan ˆx · ˆx = ˆy · ˆy = ˆz · ˆz = cos
00 = 1. Dengan mengalikan sebarang vector ~A dengan sebuah vektor basis, akan didapatkan
proyeksi ~A ke arah vektor basis tadi, jadi misalnya ~a · ˆx = Ax. Perkalian dua buah vektor yang
menghasilkan sebuah vektor, disebut sebagai perkalian silang (cross product), untuk dua buah vector
~ A dan ~B, dituliskan
~A × ~B = ~C. Vektor ~C di sini adalah suatu vektor yang arahnya tegak lurus terhadap bidang di
mana ~A dan ~B berada,dan ditentukan oleh arah putar tangan kanan yang diputar dari ~A ke ~B.
Besar vector ~C didefinisikan sebagai
C = | ~A × ~B| = AB sin θ
Besar vector ~ C ini dapat diinterpretasikan sebagai luasan jajaran genjang yang dua sisinya dibatasi
oleh ~ A dan ~B Sesuai dengan definisinya, maka ~A × ~B = − ~B × ~A. Untuk vektor-vektor basis,
diperoleh ˆx × ˆy = ˆz, ˆy × ˆz = ˆx,ˆz × ˆx = ˆy, dan ˆx × ˆx = ˆy × ˆy = ˆz × ˆz = 0.
Bab 2
Kinematika Gerak Lurus
2.1 Posisi, Kecepatan dan Percepatan
Dalam bab ini kita akan meninjau gerak titik partikel secara geometris, yaitu meninjau gerak partikel
tanpa meninjau penyebab geraknya. Cabang ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel tanpa
meninjau penyebab geraknya
disebut sebagai kinematika. Walaupun kita hanya meninjau gerak titik partikel, tetapi dapat
dimanfaatkan juga untuk mempelajari gerak benda maupun sistem yang bukan titik. Karena selama
pengaruh penyebab gerak partikel hanya pengaruh eksternal, maka gerak keseluruhan benda dapat di-
4. wakili oleh gerak titik pusat massanya. Pembuktian terhadap pernyataan ini akan diberikan
belakangan. Kondisi gerak suatu titik partikel dideskripsikan oleh perubahan posisi partikel sebagai
fungsi waktu, ~r(t). Dalam mekanika klasik waktu dianggap tidak bergantung pada sistem kerangka
koordinat yang dipilih, waktu hanya sebagai sesuatu yang mengalir bebas dari besaran-besaran fisis
lainnya. Bila fungsi ~r(t) sudah diketahui untuk sebarang waktu t, maka keadaan gerak partikel tadi
secara praktis sudah diketahui. Tetapi terkadang informasi tentang gerak partikel tidak diketahui
dalam bentuk posisi tetapi dalam besaran-besaran lain yang akan kita definisikan.
Dalam selang waktu Δt, posisi partikel akan berpindah dari ~r(t) menjadi ~r(t + Δt). Vektor perubahan
posisinya adalah Δ~r = ~r(t + Δt) − ~r(t)
Kecepatan sebuah aprtikel adalah laju perubahan posisi partikel terhadap waktu. Kecepatan rerata
partikel tadi dalam selang waktu Δt didefinisikan sebagai:
~¯v = Δ~r Δt
Sedangkan kecepatan sesaat pada saat t didefinisikan sebagai
~v ≡ limΔt→0 Δ~r Δt ≡ d~rdt
Besar dari vektor kecepatan sering juga disebut sebagaikelajuan. Kelajuan dari sebuah partikel dapat
tidak berubah walaupun kecepatannya berubah, yaitu bila vektor kecepatan berubah arahnya tanpa
berubah besarnya. Bila kecepatan sebuah partikel pada saat t adalah ~v(t) maka setelah selang waktu
Δt kecepatannya adalah ~v(t + Δt). Perubahan kecepatannya selama selang Δt diberikan oleh Δv =
~v(t + Δt) − ~v(t) Percepatan sebuah partikel adalah laju perubahan keceatan partikel terhadap
waktu. Percepatan rerata partikeltadi didefinisikan sebagai ~¯a ≡ Δv/Δt sedangkan percepatan
sesaatnya pada saat t didefinisikan sebagai
~a ≡ lim Δt→0 Δ~v/Δt ≡ d~v/dt. Karena kecepatan dapat dituliskan sebagai derivatif posisi terhadap
waktu, maka percepatan adalah derivatif kedua posisi terhadap waktu, yaitu ~a ≡d2~r/dt2
.
2.2 Gerak dengan kecepatan konstan
Bila kecepatan partikel konstan ~v, maka percepatannya nol. Untuk kasus ini posisi partikel pada
waktu t dapat diketahui melalui integrasi persamaan berikut ini
d~r = ~vdt yang bila diintegralkan dari saat awalt0 dengan posisi ~r(0) ke saat akhir t dengan posisi
~r(t) Z ~r(t) ~r(0) d~r = ~v Z t 0 dt ~r(t) − ~r(0) = ~v(t − 0)
atau ~r(t) = ~r(0) + ~v t
Grafik hubungan posisi dan waktu membentuk garis lurus dengan nilai gradien grafik (kemiringan
grafik) sama dengan nilai kecepatan yang konstan
2.3 Gerak dengan percepatan konstan
Bila percepatan partikel konstan ~a, kecepatan partikel dapat ditentukan dari integrasi persamaan
berikut ini d~v = ~adt yang bila diintegralkan dari saat awalt0 dengan kecepatan ~v(0) ke saat akhir t
dengan kecepatan ~v(t) Z ~v(t) ~v(0) d~v = ~a Z t 0 dt ~v(t) − ~v(0) = ~a(t − 0) atau ~v(t) = ~v(0) +
~a t dari persamaan ini, dengan memakai definisi kecepatan sebagaiderivatif posisi terhadap waktu,
5. diperoleh persamaan berikut ini d~r = ~v(0)dt + ~a(t − 0)dt yang bila diintegralkan dari saat awal
t0 dengan posisi ~r(0) ke saat akhir t dengan posisi ~r(t), diperoleh Z ~r(t) ~r(0) d~r = Z t 0 ~v(0)dt +
~a(t − 0)dt dan diperoleh ~r(t) = ~r(0) + ~v(0) t + 12 ~a t2
Grafik posisi sebagai fungsi dari waktu berbentuk grafik kuadratis (parabolik), dengan gradien grafik
sama dengan besar kecepatan partikel pada saat tertentu. Sedangkan grafik kecepatan sebagaifungsi
waktu berbentuk garis lurus dengan gradien grafiknya sama dengan besar percepatan partikel. Dengan
meninjau gerak satu dimensi, dapat juga dituliskan
a = dv/dt = dv dr/dr dt = v dv/dr atau dapat dituliskan
v dv = a dr yang bila diintegralkan dari posisi dan kecepatan awalr(0) dan v(0) ke posisi dan
kecepatan akhir r(t) dan v(t) maka diperoleh Z v(t) v(0) v dv = a Z r(t) r(0) dr. Hasilnya :
v(t)2 = v(0)2 + 2a (r(t) − r(0))
Sebagai contoh gerak dengan percepatan konstan adalah gerak partikel jatuh bebas di dekat
permukaan bumi. Dapat ditunjukkan bahwa untuk ketinggian yang tidak terlalu jauh dari permukaan
bumi, percepatan gravitasi g yang dialami sebuah benda yang jatuh bebas, bernilai konstan. Dalam
kasus
benda jatuh bebas,bila arah positif dipilih ke arah atas,maka percepatan benda a = −g (ke bawah).
2.4 Kombinasi gerak
Besaran-besaran gerak yang berupa besaran vektor dapat diuraikan menjadi komponen-komponennya
dalam setiap arah vektor-vektor basisnya. Sehingga gerak dalam dua dimensi dapat diuraikan menjadi
kombinasi dua gerak satu dimensi dalam dua arah yang saling tegak lurus (misalnya dalam arah x
dan y). Demikian juga gerak dalam tiga dimensi dapat diuraikan menjadi kombinasi tiga gerak
satu dimensi dalam tiga arah yang saling tegak lurus (dalam arah x, y, dan z). Semua persamaan-
persamaan kinematika gerak lurus dalam bab sebelumnya, dapat digunakan untuk mendeskripsikan
gerak dalam masing-masing arah. Sebagai contoh akan diberikan gerak partikel dalam dua dimensi
(bidang) yang mengalami percepatan konstan dalam arah vertikal dan tidak mengalami percepatan
dalam arah horizontal. Aplikasi dari gerak ini adalah gerak peluru, yang lintasannya berupa lintasan
parabolik. Misalkan di titik asal koordinat (0, 0) sebuah partikel bergerak dengan kecepatan awal
~v0 yang membentuk sudut θ terhadap sumbu x. Partikel ini mengalami percepatan gravitasi
sebesar −g (ke arah sumbu y negatif). Kecepatan awalpartikel dapat diuraikan menjadi komponen x
dan y, yaitu v0x = v0 cos θ dan v0y = v0 sin θ. Gerak partikel sekarang dapat dianalisa sebagai
gerak dengan kecepatan konstan pada arah x dan gerak dengan percepatan konstan pada arah y.
Sesuai pembahasan pada bagian sebelum ini, posisi partikel pada arah x dan y