Cerita rakyat Aceh menceritakan tentang tujuh bersaudara yang ditinggalkan oleh orang tua mereka di hutan karena kelaparan. Mereka berhasil selamat dan tumbuh menjadi dewasa, lalu mencari dan menemukan orang tua mereka yang sedang menderita. Akhirnya mereka membawa orang tua untuk tinggal bersama dengan kehidupan yang lebih baik.
Undescended testis , Guidelines for managmentSameh Shehata
Updated guidelines on the management undescended testis
;
Incidence/ Etiology.
Genes and syndromes.
Retractile Testis.
Laboratory.
Role of imaging.
Hormonal treatment.
Surgery .
Complications.
Non-Speech Oral Motor Exercises (NS-OME)
Sebuah kumpulan metode nonspeech dan prosedural yang mengklaim bahwa metode ini dapat mempengaruhi kekuatan lidah, bibir, rahang, meningkatkan tonus otot, memfasilitasi rentan gerakan, dan memingkatkan kontrol otot (Ruscello, In Press).
Undescended testis , Guidelines for managmentSameh Shehata
Updated guidelines on the management undescended testis
;
Incidence/ Etiology.
Genes and syndromes.
Retractile Testis.
Laboratory.
Role of imaging.
Hormonal treatment.
Surgery .
Complications.
Non-Speech Oral Motor Exercises (NS-OME)
Sebuah kumpulan metode nonspeech dan prosedural yang mengklaim bahwa metode ini dapat mempengaruhi kekuatan lidah, bibir, rahang, meningkatkan tonus otot, memfasilitasi rentan gerakan, dan memingkatkan kontrol otot (Ruscello, In Press).
Approach to the Evaluation and Treatment of Stress Urinary Incontinence in WomenApollo Hospitals
Urinary incontinence in women is a common problem with a significant impact on the
Received 19 January 2013 quality of life of individuals and the well-being of the community. While economic impact
Accepted 31 January 2013 data in India is lacking, the direct expenditure on management of urinary incontinence is about 20 billion dollars in the USA, which is more than the cost incurred in the treatment of cancers of the breast, uterus, cervix and ovary combined!
Merokok adalah salah satu penyebab utama kanker pankreas baik pada pria maupun wanita.
Kanker pankreas lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.
Belum ada pengobatan spesifik, penatalaksanaan berupa operasi.
Legenda sumatra utara dongeng batak karo beru sibou dan tare iluhChia Ie
Menurut cerita, pada zaman dahulu kala
di sebuah desa yang terletak di Tanah
Karo, Sumatera Utara, hiduplah
sepasang suami-istri bersama dua orang
anaknya yang masih kecil. Yang pertama
seorang laki-laki bernama Tare Iluh,
sedangkan yang kedua seorang
perempuan bernama Beru Sibou.
Approach to the Evaluation and Treatment of Stress Urinary Incontinence in WomenApollo Hospitals
Urinary incontinence in women is a common problem with a significant impact on the
Received 19 January 2013 quality of life of individuals and the well-being of the community. While economic impact
Accepted 31 January 2013 data in India is lacking, the direct expenditure on management of urinary incontinence is about 20 billion dollars in the USA, which is more than the cost incurred in the treatment of cancers of the breast, uterus, cervix and ovary combined!
Merokok adalah salah satu penyebab utama kanker pankreas baik pada pria maupun wanita.
Kanker pankreas lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.
Belum ada pengobatan spesifik, penatalaksanaan berupa operasi.
Legenda sumatra utara dongeng batak karo beru sibou dan tare iluhChia Ie
Menurut cerita, pada zaman dahulu kala
di sebuah desa yang terletak di Tanah
Karo, Sumatera Utara, hiduplah
sepasang suami-istri bersama dua orang
anaknya yang masih kecil. Yang pertama
seorang laki-laki bernama Tare Iluh,
sedangkan yang kedua seorang
perempuan bernama Beru Sibou.
Legenda aceh kisah si kepar bocah yang bijaksanaChia Ie
Diceritakan, di sebuah daerah di Kapupaten Aceh Tenggara, hiduplah seorang janda bersama dengan seorang anak laki-lakinya yang bernama Si Kepar. Ayah dan ibu si Kepar bercerai sejak si Kepar masih berusia satu tahun, sehingga ia tidak mengenal sosok ayahnya. Sebagai anak yatim, Si Kepar sering diejek oleh teman-teman sepermainannya sebagai jazah (anak tak berayah, istilah ini belum termasuk dalam kamus besar bahasa indonesia sehingga pencarian kata jazah terbatas hanya sebagai istilah lokal saja. http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php). Oleh karena itu, Si Kepar ingin mengetahui siapa sebenarnya ayahnya.
Legenda Cerita Rakyat Sumatra Utara Si Baroar Asal Mula Marga NasutionChia Ie
Si Baroar adalah sebuah legenda yang mengisahkan tentang asal-usul orang-orang Mandailing yang bermarga Nasution di daerah Sumatra Utara, Indonesia.
Menurut cerita, si Baroar adalah anak yatim piatu yang berwajah tampan.
Ia memiliki wajah yang sangat mirip dengan wajah putra Sutan Pulungan, Raja dari Kerajaan Huta Bargot.
Kemiripan wajah kedua anak tersebut membuat Sutan Pulungan dan permaisurinya merasa sangat terhina, karena rakyatnya seringkali keliru menyapa kedua anak itu.
Legenda sumatra utara dongeng asal mula danau lau kawarChia Ie
Legenda Lau Kawar merupakan sebuah legenda yang berkembang di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki wilayah seluas 2.127,25 km2 ini terletak di dataran tinggi Karo, Bukit Barisan, Sumatera Utara. Oleh karena daerahnya terletak di dataran tinggi, sehingga kabupetan ini dijuluki Taneh Karo Simalem. Kabupaten ini memiliki iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16o sampai 17oC dan tanah yang subur. Maka tidak heran, jika daerah ini sangat kaya dengan keindahan alamnya. Salah satunya adalah keindahan Danau Lau Kawar, yang terletak di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Air yang bening dan tenang, serta bunga-bunga anggrek yang indah, yang mengelilingi danau ini menjadi pesona alam yang mengagumkan.
Menurut masyarakat setempat, sebelum terbentuk menjadi sebuah danau yang indah, Danau Lau Kawar adalah sebuah desa yang bernama Kawar. Dahulu, daerah tersebut merupakan kawasan pertanian yang sangat subur. Mata pencaharian utama penduduknya adalah bercocok tanam. Hasil pertanian mereka selalu melimpah ruah, meskipun tidak pernah memakai pupuk dan obat-obatan seperti sekarang ini. Suatu waktu, terjadi malapetaka besar, sehingga desa Kawar yang pada awalnya merupakan sebuah desa yang subur menjelma menjadi sebuah danau.
Pada jaman dahulu kala, di Negeri Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia, hiduplah seorang Raja yang adil dan bijaksana. Sang Raja mempunyai seorang permaisuri yang sedang hamil tua. Suatu ketika, sang Raja pergi berburu binatang ke hutan. Ketika itulah permaisurinya melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan di istana, dan diberinya nama Banta Seudang. Namun, malang nasib bagi sang Raja, karena ia tidak bisa melihat wajah tampan putranya. Kedua matanya buta terkena ranting kayu saat berburu di hutan. Sejak saat itu, ia tidak dapat melaksanakan tugas-tugas kerajaan lagi.
Legenda aceh si parkit raja parakeet yang cerdikChia Ie
Alkisah diceritakan orangtua dulu di tengah hutan belantara itu, hiduplah sekawanan burung parakeet yang hidup damai, tenteram, dan makmur. Setiap hari mereka bernyanyi riang dengan suara merdu bersahut-sahutan dan saling membantu mencari makanan. Kawanan burung tersebut dipimpin oleh seorang raja parakeet yang bernama Si Parkit. Namun, di tengah suasana bahagia itu, kedamaian mereka terusik oleh kedatangan seorang Pemburu. Ternyata, ia berniat menangkap dan menjual burung parakeet tersebut. Pelan-pelan tapi pasti, si Pemburu itu melangkah ke arah kawanan burung parakeet itu, lalu memasang perekat di sekitar sarang-sarangnya.
Legenda china, cerita rakyat dongeng - asal usul perayaan kue bulanChia Ie
Lama kelamaan kegiatan sembahyangnya Hou Yi yang mereka hormati diketahui oleh rakyat dan rakyat
juga mengetahui bahwa istri Hou Yi, Chang'E yang juga mereka cintai telah naik ke khayangan dan
menjadiDEWI BULAN atau CHANG ERL yang menetap di Bulan, akhirnya rakyat China/Tiongkok
pun mengikuti tradisi sembahyang kepada bulan itu dan menyajikan makanan kesukaan Chang'E yang
kemudian disebut dengan nama KUE BULAN atau MOON CAKE atau TIONG CHIU
PIA atau GWEE PIA atau Nyekh Ppyang yang kebetulan saat itu sedang musim gugur saat para
petani sehabis memanen hasil taninya, sejak saat itulah setiap tahunnya pada hari ke lima belas
bulan delapan Kalender Tionghoa atau Biasanya jatuh pada minggu kedua
September sampai minggu kedua Oktober pada tahun masehi, rakyat
china/tiongkok merayakan festival kue bulan.
Suiren (Pinyin: Suìrén-Shì; Hanzi: 燧人氏
; terjemahan: "pembuat api") atau Suiren
Shi (Suku Suiren) merupakan penemu
api yang paling pertama dalam mitologi
Cina. Namanya memiliki artipria
pengambil api karena ia
membuat api dengan cara menggosok
sebatang kayu pada kayu yang lain
sampai muncul api, kemudian mengajar
masyarakat untuk menggunakannya
dalam memasak. Itulah sebabnya, ia
juga diasosiasikan dengan teknik
memangang makanan di atas api.
The Clever Son - A Jataka Tale with a Moral.pptOH TEIK BIN
A Presentation of a Jataka Story that teaches good moral lessons. The texts are in English and Malay. For some animation effects, download the PowerPoint ppt.
For the Video with Audio narration and explanation in English, please check out the Link:
https://www.youtube.com/watch?v=_FdYaWIm7-I
H. Mahdi Soroinda Nasution, SH.M.Hum., arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, Landjono bersama Arvinoor Siregar dan 1 orang lainnya, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
Legenda cerita rakyat sumatra barat legenda puti juilan kabupaten agamChia Ie
Pada saat akan menjawab pertanya ketiga, ia memekik lagi dengan suara yang sangat keras seraya melompat tinggi kebubungan rumah. Semua yang hadir menyaksikan peristiwa tersebut lari berhamburan ke luar rumah. Mereka melihat tubuh Puti Juilan di atas bubungan sedikit demi sedikit ditumbuhi oleh bulu berwarna putih. Lama-kelamaan, bulu itu semakin tebal dan memenuhi tubuhnya. Bentuk tubuh dan wajahnya pun perlahan-lahan berubah menyerupai seekor siamang/kera.
Legenda cerita rakyat sumatra barat legenda nama pulau-pulau di mentawai bu...Chia Ie
Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan UU RI No. 49 Tahun 1999 dan dinamai menurut nama asli geografisnya. Kabupaten ini terdiri dari 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai. Selain itu masih ada beberapa pulau kecil lainnya yang berpenghuni namun sebahagian besar pulau yang lain hanya ditanami dengan pohon kelapa.
Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten kepulauan yang terletak memanjang dibagian paling barat pulau Sumatera dan dikelilingi oleh Samudera Hindia. Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian pulau non-vulkanik dan gugus kepulauan itu merupakan puncak-puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut.
Suku Mentawai adalah penghuni asli Kepulauan Mentawai. Sebagaimana suku Nias dan suku Enggano, mereka adalah pendukung budaya Proto-Melayu yang menetap di Kepulauan Nusantara sebelah barat, walaupun ada di antara mereka mengenal beberapa mitologi yang kadang agak kabur dan sukar dipercaya. Masyarakat setempat menyebut negeri mereka dengan nama Bumi Sikerei. Tradisi yang khas adalah penggunaan tato di sekujur tubuh, yang terkait dengan peran dan status sosial penggunanya agak mirip dengan budaya dayak di Kalimantan.
Sebahagian besar penghuni pulau-pulau di kabupaten Kepulauan Mentawai berasal dari pulau Siberut. Masyarakat suku Mentawai secara fisik memiliki kebudayaan agak kuno yaitu zaman neolitikum dimana pada masyarakat ini tidak mengenal akan teknologi pengerjaan logam, begitu pula bercocok tanam maupun seni tenun.
Penduduk di kabupaten ini separuhnya adalah penganut animisme, kemudian sebahagian beragama Kristen dan Islam. Setelah kemerdekaan masyarakat di kabupaten ini telah membaur dengan suku-suku bangsa lain yang ada di Indonesia terutama setelah kabupaten ini menjadi salah satu daerah transmigrasi.
Pusat pemerintahan dari kabupaten Kepulauan Mentawai adalah berada di Tuapejat, sebelah utara dari pulau Sipora. Daerah ini memiliki potensi alam yang banyak, selain dalam bidang perkebunan, pertanian dan perikanan. Daerah ini memiliki potensi untuk menjadi daerah kawasan wisata. Hasil laut merupakan salah potensi yang terus dikembangkan di kabupaten ini terutama ikan kerapu yang laku untuk di ekspor.
Untuk menyokong pembangunan di daerah ini pemerintah pusat dan daerah merencanakan akan membangun PLTU Tuapejat dengan kapasitas 6 MW.
Legenda cerita rakyat sumatra utara legenda si kantan anak durhaka – labuhan ...Chia Ie
Cerita di atas termasuk cerita teladan yang berisi pesan-pesan moral. Salah satu pesan moral yang terkandung di dalamnya adalah akibat buruk dari sikap durhaka kepada orang tua. Akibat buruk itu dialami si Kantan, karena ia tidak mau mengakui ibu kandungnya sendiri setelah ia menjadi kaya raya, Padahal ada pepatah mengatakan “SURGA ADA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU”.
Bahkan ia berani menghardik dan mengusir ibunya, pada saat itupun sebenarnya Si Kantan telah menghardik dan mengusir “SURGA” baginya.
Maka, Tuhan pun murka kepadanya, dan akhirnya ia ditenggelamkan bersama kapalnya yang besar dan megah itu ke dasar Sungai Barumun.
Legenda cerita rakyat sumatra utara legenda batu gantung asal mula nama kota ...Chia Ie
Warga yang menyaksikan peristiwa itu menceritakan kepada warga lainnya bahwa sebelum lubang itu tertutup,
terdengar suara:
“Parapat… parapat batu… parapatlah!” Oleh karena kata “parapat” sering diucapkan orang dan banyak yang menceritakannya, maka Pekan yang berada di tepi Danau Toba itu kemudian diberi nama “Parapat”.
Parapat kini menjadi sebuah kota kecil salah satu tujuan wisata yang sangat menarik di Provinsi Sumatera Utara,
Indonesia.
Legenda cerita rakyat sumatra utara legenda sima-sima na lungunan - simalungunChia Ie
Sejak itulah Kampung Nagur berubah nama menjadi Sima-sima Nalungunan, yang artinya dalam bahasa simalungun adalah “daerah yang kesepian/sunyi”. Lama-kelamaan, orang-orang menyebutnya Simalungun. Hingga saat ini, kata Simalungun tetap dipakai untuk menyebut nama sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatra Utara.
Legenda aceh kisah putra mahkota amat mude yang murah hatiChia Ie
Pada jaman kerajaan dulu, di Negeri Alas, Nanggroe Aceh Darussalam, ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Seluruh rakyatnya selalu patuh dan setia kepadanya. Negeri Alas pun senantiasa aman dan damai. Namun satu hal yang membuat sang Raja selalu bersedih, karena belum dikaruniai seorang anak. Sang Raja ingin sekali seperti adiknya yang sudah memiliki seorang anak.
Legenda aceh beungong meulu dan beungong peukeunChia Ie
Pada zaman dahulu kala, di sebuah negeri di Aceh, hidup dua orang kakak-beradik yang bernama Beungong Meulu dan Beungong Peukeun. Kedua orangtua mereka telah meninggal dunia. Tiap hari Beungong Peukeun mencari udang di danau. Suatu hari Beungong Peukun tidak mendapat seekor udang pun. Saat hendak pulang, dia melihat sebuah benda yang menarik hatinya. Ternyata benda itu sebutir telur.
Sesampainya di rumah, direbusnya telur tadi dan dimakannya. Sungguh aneh, keesokan harinya
Beungong Peukeun merasa sangat haus. Bukan hanya itu, tubuhnya pun semakin panjang dan
bersisik. Akhirnya, suatu pagi saat bangun dari tidurnya Beungong Peukun telah berubah menjadi seekor naga.
Diceritakan pada zaman dahulu di negeri Semeulue, tersebutlah seorang raja yang kaya-raya. Raja itu sangat disenangi oleh rakyatnya, karena kedermawanannya. Namun, ia tidak memiliki anak setelah sepuluh tahun menikah dengan permaisurinya. Oleh karena sudah tidak tahan lagi ingin punya keturunan, Raja itu pun pergi bersama permaisurinya ke hulu sungai yang airnya sangat dingin untuk berlimau dan bernazar, agar dikaruniai seorang anak yang kelak akan mewarisi tahta kerajaan.
Pada dahulu kala, diceritakan di sebuah dusun terpencil di daerah Nanggroe Aceh Darussalam, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Banta Berensyah. Banta Berensyah seorang anak yang rajin dan mahir bermain suling. Kedua ibu dan anak itu tinggal di sebuah gubuk bambu yang beratapkan ilalang dan beralaskan dedaunan kering dengan kondisi hampir roboh. Kala hujan turun, air dengan leluasa masuk ke dalamnya. Bangunan gubuk itu benar-benar tidak layak huni lagi. Namun apa hendak dibuat, jangankan biaya untuk memperbaiki gubuk itu, untuk makan sehari-hari pun mereka kesulitan.
Tersebutlah dua bersaudara putra Sultan Johor, Malaysia. Mereka adalah Muria dan Sengede. Suatu hari, kakak beradik itu menggembala itik di tepi laut sambil bermain la yang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Sekuat tenaga mereka mengejar layang-layang tersebut. Mereka lupa bahwa pada saat itu mereka sedang menggembala itik, hingga itiknya pun pergi entah ke mana. Setelah gagal menemukan layang-layang mereka, barulah mereka teringat akan itik-itik mereka. Tetapi malang, itik-itik itu tak lagi nampak. Mereka pun pulang dengan ketakutan akan mendapat marah dari orangtua mereka.
Legenda china sejarah dan mitology tahun baru china - imlek - lunar new yearChia Ie
"Gōngxǐ fācái" (bahasa Mandarin) - "Kung hei fat choi"
(bahasa Kantonis) - "Kiong hi huat cai" (bahasa Hokkien)
- "Kiong hi fat choi" {bahasa Hakka) - "Xīnnián kuàilè" (新
年快樂) = "Selamat Tahun Baru" ……
Legenda china kisah kaisar yao dan kaisar shunChia Ie
Kira-kira pada 4,000 tahun yang lalu, dalam proses terbentuknya Bangsa Tionghoa, muncullah
beberapa tokoh yang brilian, antara lain, Yao, Shun dan Yu.
Yao, disebut dengan nama Fangxun
dalam Kitab Shangshu dan Kitab
Sejarah. Pada masa kemudian, Yao
disebut juga dengan nama Taotang,
maka ia pun mendapat nama
Tangyao.
Legenda china kisah empat naga yang baik hatiChia Ie
Dahulu kala, tidak ada sungai dan danau di bumi, hanya ada Laut Timur, yang ditinggali oleh empat
naga: Naga Panjang, Naga Kuning, Naga Hitam dan Naga Mutiara.
Suatu hari empat naga terbang dari laut menuju ke langit. Mereka bermain-main di antara awan,
melompat-lompat dan menyelam, juga bermain di petak umpet.
Legenda china, dongeng asal usul tahun china (shio)Chia Ie
Sejak hari itu tahun dinamakan mengikuti urutan nama keduabelas hewan itu, Tikus, Kerbau, Harimau,
Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam jantan, Anjing dan terakhir Babi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. LEGENDA CERITA RAKYAT
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Kisah Tujuh Bersaudara Yang Berbakti
Pada jaman dahulu di sebuah
kampung di daerah Nanggro Aceh
Darussalam, ada sepasang suamiistri yang mempunyai tujuh orang
anak laki-laki yang masih kecil. Anak
yang paling tua berumur sepuluh
tahun, sedangkan yang paling
bungsu berumur dua tahun. Untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka,
sepasang suami-istri itu menanam
sayur-sayuran untuk dimakan seharihari dan sisanya dijual ke pasar.
Meskipun
serba
pas-pasan,
kehidupan mereka senantiasa rukun,
damai, dan tenteram.
Pada suatu waktu, kampung mereka
dilanda musim kemarau yang
berkepanjangan. Semua tumbuhan
mati karena kekeringan. Penduduk
kampung pun mulai kekurangan
makanan. Persediaan makanan
mereka semakin hari semakin
menipis, sementara musim kemarau
tak kunjung usai. Akhirnya, seluruh
penduduk kampung menderita
kelaparan, termasuk keluarga sepasang suami-istri bersama tujuh orang anaknya itu.
Melihat keadaan tersebut, sepasang suami-istri tersebut menjadi panik. Tanaman sayuran yang
selama ini menjadi sumber penghidupan mereka tidak lagi tumbuh. Sementara mereka tidak
mempunyai pekerjaan lain kecuali menanam sayur-sayuran di kebun. Mereka sudah berpikir
keras mencari jalan keluar dari kesulitan tersebut, namun tidak menemukan jawabannya.
Akhirnya, mereka bersepakat hendak membuang ketujuh anak mereka ke sebuah hutan yang
letaknya jauh dari perkampungan.
Pada suatu malam, saat ketujuh anaknya sedang tertidur pulas, keduanya bermusyawarah
untuk mencari cara membuang ketujuh anak mereka.
“Pak ! Bagaimana caranya agar tidak ketahuan anak-anak?” tanya sang Istri bingung.
“Besok pagi anak-anak kita ajak pergi mencari kayu bakar ke sebuah hutan yang letaknya cukup
jauh. Pada saat mereka beristirahat makan siang, kita berpura-pura mencari air minum di
sungai,” jelas sang Suami.
http://agathanicole.blogspot.com | Kisah
Berbakti
Tujuh Bersaudara Yang
2. “Baik, Pak !” sahut sang Istri sepakat. Tanpa mereka sadari, rupanya anak ketiga mereka yang
pada waktu itu belum tidur mendengar semua pembicaraan mereka.
Keesokan harinya, sepasang suami-istri itu mengajak ketujuh putranya ke hutan untuk mencari
kayu bakar. Sesampainya di hutan yang terdekat, sang Ayah berkata kepada mereka:
“Anak-anakku semua! Sebaiknya kita cari hutan yang luas dan banyak pohonnya, supaya kita
bisa mendapatkan kayu bakar yang lebih banyak lagi,” ujar sang Ayah.
“Baik, Ayah!” jawab ketujuh anak lelaki itu serentak. Setelah berjalan jauh, sampailah mereka
di sebuah hutan yang amat luas. Alangkah gembiranya mereka, karena di hutan itu terdapat
banyak kayu bakar. Mereka pun segera mengumpulkan kayu bakar yang banyak berserakan.
Ketika hari menjelang siang, sang Ibu pun mengajak ketujuh anaknya untuk beristirahat
melepas lelah setelah hampir setengah hari bekerja.
Pada saat itulah, sepasang suami istri itu hendak mulai menjalankan recananya ingin
meninggalkan ketujuh anak mereka di tengah hutan itu.
“Wahai anak-anakku! Kalian semua beristirahatlah di sini dulu. Aku dan ibu kalian ingin mencari
sungai di sekitar hutan ini, karena persediaan air minum kita sudah habis,” ujar sang Ayah.
“Baik, Ayah!” jawab ketujuh anak itu serentak.
“Jangan lama-lama ya, Ayah... Ibu...!’” sahut si Bungsu.
“Iya, Anakku!” jawab sang Ibu lalu pergi mengikuti suaminya.
Sementara itu, setelah menunggu beberapa lama dan kedua orangtua mereka belum juga
kembali, ketujuh anak itu mulai gelisah. Mereka cemas kalau-kalau kedua orangtua mereka
mendapat musibah. Akhirnya, si sulung pun mengajak keenam adiknya untuk pergi menyusul
kedua orangtua mereka. Namun, sebelum meninggalkan tempat itu, anak ketiga tiba-tiba
angkat bicara.
“Abang! Tidak ada gunanya kita menyusul ayah dan ibu. Mereka sudah pergi meninggalkan kita
semua,” kata anak ketiga.
“Apa maksudmu, Dik?” tanya si Sulung.
“Tadi malam, saat kalian sudah tertidur nyenyak, aku mendengar pembicaraan ayah dan ibu.
Mereka sengaja meninggalkan kita di tengah hutan ini, karena mereka sudah tidak sanggup lagi
menghidupi kita semua akibat kemarau panjang,” jelas anak ketiga.
“Kenapa hal ini baru kamu ceritakan kepada kami?” tanya anak kedua.
“Aku takut ayah dan ibu murka kepadaku, Bang,” jawab anak ketiga.
Akhirnya ketujuh anak itu tidak jadi pergi menyusul kedua orangtuanya, apalagi hari sudah
mulai gelap. Mereka pun segera mencari tempat perlindungan dari udara malam. Untungnya,
tidak jauh dari tempat mereka berada, ada sebuah pohon besar yang batangnya berlubang
seperti gua. Mereka pun beristirahat dan tidur di dalam lubang kayu itu hingga pagi hari.
“Bang! Apa yang harus kita lakukan sekarang? Ke mana kita harus pergi?” tanya si anak kedua.
“Kalian tunggu di sini! Aku akan memanjat sebuah pohon yang tinggi. Barangkali dari atas
pohon itu aku dapat melihat kepulan asap. Jika ada, itu pertanda bahwa di sana ada
perkampungan,” kata si Sulung. Ternyata benar, ketika berada di atas pohon, si Sulung melihat
ada kepulan asap dari kejauhan. Ia pun segera turun dari pohon dan mengajak keenam adiknya
menuju ke arah kepulan asap tersebut. Setelah berjalan jauh, akhirnya sampailah mereka di
http://agathanicole.blogspot.com | Kisah
Berbakti
Tujuh Bersaudara Yang
3. sebuah perkampungan. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat sebuah rumah yang
sangat besar berdiri tegak di pinggir kampung.
“Hei lihatlah! Besar sekali rumah itu,” seru anak keempat.
“Waaahhh... jangan-jangan itu rumah raksasa,” sahut anak keenam. Baru saja kata-kata itu
terlepas dari mulutnya, tiba-tiba terdengar suara keras dari dalam rumah itu meminta mereka
masuk ke dalam rumah. Beberapa saat kemudian, penghuni rumah itu pun keluar. Rupanya,
dia adalah raksasa betina.
“Hei, anak manusia! Kalian siapa?” tanya Raksasa Betina itu.
“Kami tersesat, ! Orang tua kami meninggalkan kami di tengah hutan,” jawab si Sulung.
Mendengar keterangan itu, tiba-tiba si Raksasa Betina merasa iba kepada mereka. Ia pun
segera mengajak mereka masuk ke dalam rumahnya, lalu menghidangkan makanan dan
minuman kepada mereka. Oleh karena sudah kelaparan, ketujuh anak itu menyantap makanan
tersebut dengan lahapnya.
“Habiskan cepat makanan itu, lalu naik ke atas loteng! Kalau tidak, kalian akan dimakan oleh
suamiku. Tidak lama lagi ia datang dari berburu,” ujar Raksasa Betina. Oleh karena takut
dimakan oleh Raksasa Jantan, mereka pun segera menghabiskan makanannya lalu bergegas
naik ke atas loteng untuk bersembunyi. Tidak lama kemudian, Raksasa Jantan pun pulang dari
berburu. Ketika membuka pintu rumahnya, tiba-tiba ia mencium bau makanan enak.
“Waaahhh... sedapnya!” ucap raksasa jantan sambil menghirup bau sedap itu.
“Bu ! Sepertinya ada makanan enak di rumah ini. Aku mencium bau manusia. Di mana kamu
simpan mereka?” tanya Raksasa Jantan kepada istrinya.
“Aku menyimpan mereka di atas loteng. Tapi mereka masih kecil-kecil. Biarlah kita tunggu
mereka sampai agak besar supaya enak dimakan,” jawab Raksasa Betina.
Si Raksasa Jantan pun menuruti perkataan istrinya. Selamatlah ketujuh anak itu dari ancaman
Raksasa Jantan. Keesokan harinya, ketika si Raksasa Jantan kembali berburu binatang ke hutan,
si Raksasa Betina pun segera menyuruh ketujuh anak lelaki itu pergi. Namun, sebelum mereka
pergi, ia membekali mereka makanan seperlunya selama dalam perjalanan. Bahkan, si Raksasa
Betina yang baik itu membekali mereka dengan emas dan intan.
“Bawalah emas dan intan ini, semoga bermanfaat untuk masa depan kalian,” kata Raksasa
Betina.
“Terima kasih, ! Ibu memang raksasa yang baik hati,” ucap si Sulung seraya berpamitan.
Setelah berjalan jauh menyusuri hutan lebat, menaiki dan menuruni gunung, akhirnya tibalah
mereka di tepi pantai. Mereka pun segera membuat perahu kecil lalu berlayar mengarungi
lautan luas. Setelah beberapa lama berlayar, tibalah mereka di sebuah negeri yang diperintah
oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. Di negeri itu mereka menjual semua emas dan intan
pemberian raksasa kepada seorang saudagar kaya. Hasil penjualan tersebut, mereka gunakan
untuk membeli tanah perkebunan. Masing-masing mendapat tanah perkebunan yang cukup
luas. Ketujuh bersaudara itu sangat rajin bekerja dan senantiasa saling membantu.
Beberapa tahun kemudian, mereka pun telah dewasa. Berkat kerja keras selama bertahuntahun, akhirnya mereka memiliki harta kekayaan yang banyak. Kemudian masing-masing dari
http://agathanicole.blogspot.com | Kisah
Berbakti
Tujuh Bersaudara Yang
4. mereka membuat rumah yang cukup bagus. Ketujuh lelaki itu pun hidup damai, tenteram dan
sejahtera.
Pada suatu hari, si Bungsu tiba-tiba teringat dan merindukan kedua orangtuanya. Ia pun segera
mengundang keenam kakaknya datang ke rumahnya untuk bersama-sama pergi mencari kedua
orangtua mereka.
“Maafkan aku, Kakakku semua! Aku mengundang kalian ke sini, karena ingin mengajak kalian
untuk pergi mencari ayah dan ibu. Aku sangat merindukan mereka, dan aku yakin, mereka pasti
masih hidup,” ungkap si Bungsu kepada saudara-saudaranya.
“Iya, Adikku! Kami juga merasakannya seperti itu. Kami sangat rindu kepada ayah dan ibu yang
telah melahirkan kita semua,” tambah anak keenam.
“Baiklah kalau begitu! Besok pagi kita bersama-sama pergi mencari mereka. Apakah kalian
setuju?” tanya si Sulung.
“Setuju!” jawab keenam adiknya serentak.
Keesokan harinya, berangkatlah ketujuh orang bersaudara itu mencari kedua orangtua mereka.
Setelah berlayar mengarungi lautan luas, tibalah mereka di sebuah pulau. Di pulau itu, mereka
berjalan dari satu kampung ke kampung lain. Sudah puluhan kampung mereka datangi, namun
belum juga menemukannya. Hingga pada suatu hari, mereka pun menemukan kedua orangtua
mereka di sebuah kampung dalam keadaan menderita. Ketujuh orang bersaudara itu sangat
sedih melihat kondisi kedua orangtua mereka. Akhirnya, mereka membawa orangtua mereka
ke tempat tinggal mereka untuk hidup dan tinggal bersama di rumah yang bagus.
Sejak itu, kedua orangtua itu berkumpul kembali dan hidup bersama dengan ketujuh orang
anaknya. Mereka senantiasa menyibukkan diri beribadah kepada Tuhan Yang Mahakuasa.
Segala keperluannya sudah dipenuhi oleh ketujuh orang anaknya yang sudah cukup kaya.
Sebuah cerita yang penuh suri toladan bagi kita anak-anak, meskipun orangtua bersalah kita
sebagai anak, tak boleh mendurhakai orangtua kita, berbakti pada orangtua dalam ajaran
agama apapun adalah wajib hukumnya.
Ilustrasi Gambar milik :
http://www.childshome.org
=== S E L E S A I ===
http://agathanicole.blogspot.com | Kisah
Berbakti
Tujuh Bersaudara Yang