Perkawinan anak masih menjadi masalah di Indonesia. Sekitar 1 dari 6 anak perempuan menikah sebelum berusia 18 tahun. Indonesia menempati peringkat ketujuh untuk jumlah perkawinan anak tertinggi di dunia. Perkawinan anak melanggar hak-hak anak dan berdampak buruk bagi kesehatan dan pendidikan anak, terutama anak perempuan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan berbagai strategi untuk mencegah perk
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMardiaHanis
Dokumen tersebut membahas pencegahan pernikahan anak di Indonesia, termasuk landasan filosofis, hukum, prevalensi, penyebab, dan dampak pernikahan anak serta strategi pencegahannya. Beberapa poin penting adalah prevalensi pernikahan anak di Indonesia masih tinggi, yaitu 23%, penyebabnya antara lain kurang pengetahuan, gaya pacaran berisiko, dan pengaruh sosial media, sedangkan dampaknya berupa masalah kesehatan, p
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan usia muda dan dampaknya. Beberapa poin utama yang diangkat adalah: (1) pernikahan usia muda berdampak pada kesehatan ibu dan bayi, seperti resiko komplikasi kehamilan dan kelahiran prematur; (2) juga berdampak pada pengembangan diri remaja karena kehilangan kesempatan belajar dan berkembang; (3) faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan usia m
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk definisi kesehatan reproduksi, periode perkembangan remaja, organ reproduksi pria dan wanita, pubertas, dan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja.
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMardiaHanis
Dokumen tersebut membahas pencegahan pernikahan anak di Indonesia, termasuk landasan filosofis, hukum, prevalensi, penyebab, dan dampak pernikahan anak serta strategi pencegahannya. Beberapa poin penting adalah prevalensi pernikahan anak di Indonesia masih tinggi, yaitu 23%, penyebabnya antara lain kurang pengetahuan, gaya pacaran berisiko, dan pengaruh sosial media, sedangkan dampaknya berupa masalah kesehatan, p
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan usia muda dan dampaknya. Beberapa poin utama yang diangkat adalah: (1) pernikahan usia muda berdampak pada kesehatan ibu dan bayi, seperti resiko komplikasi kehamilan dan kelahiran prematur; (2) juga berdampak pada pengembangan diri remaja karena kehilangan kesempatan belajar dan berkembang; (3) faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan usia m
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk definisi kesehatan reproduksi, periode perkembangan remaja, organ reproduksi pria dan wanita, pubertas, dan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja.
Algoritma Pandu PTM digunakan untuk menilai risiko pasien terhadap penyakit tidak menular melalui pemeriksaan tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh, dan faktor risiko lainnya. Pasien kemudian dirujuk untuk konseling atau tes lebih lanjut jika diperlukan, atau diberi edukasi kesehatan. Algoritma ini memandu proses skrining dan tindak lanjut yang tepat untuk pencegahan dan pengendalian
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis dan psikologis, anak-anak belum siap menanggung tanggung jawab perkawinan. Dampaknya dapat berupa trauma, gangguan kesehatan reproduksi, dan menghambat pertumbuhan si anak.
Rencana tindak lanjut pelatihan fasilitator pengendalian faktor resiko PTM di Puskesmas Rambah Samo tahun 2022 meliputi (1) melaporkan hasil pelatihan kepada kepala puskesmas, (2) sosialisasi pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular dan aplikasi ASIK bagi kader dan tenaga kesehatan, (3) pelatihan kader tentang faktor resiko PTM, cara pemeriksaan kesehatan, dan pen
Mou puskesmas tunggakjati dengan bidan apkjr 2017 Dokter Tekno
Perjanjian kerjasama antara UPTD Puskesmas Poned Tunggakjati dengan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu nifas dan bayi baru lahir di wilayah Puskesmas Tunggakjati sesuai standar yang berlaku dan sistem rujukan darurat Karawang. Perjanjian ini berlaku enam bulan sampai Desember 2017.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk organ reproduksi, perubahan fisik dan psikologis selama pubertas, menstruasi, kehamilan, serta bahaya hubungan seksual pra-nikah."
DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptxEarlyOktaPratama
Presentasi ini membahas tentang kesehatan reproduksi remaja. Remaja adalah masa peralihan antara anak-anak dan dewasa berusia 10-19 tahun. Kesehatan reproduksi remaja mencakup sistem dan proses reproduksi pada masa itu. Presentasi ini menjelaskan organ reproduksi dan ciri pubertas serta dampak pernikahan dini bagi kesehatan remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perencanaan usia pernikahan yang tepat dan menunda pernikahan pada usia dini untuk mencegah berbagai risiko kesehatan dan sosial bagi remaja dan keluarga."
Algoritma Pandu PTM digunakan untuk menilai risiko pasien terhadap penyakit tidak menular melalui pemeriksaan tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh, dan faktor risiko lainnya. Pasien kemudian dirujuk untuk konseling atau tes lebih lanjut jika diperlukan, atau diberi edukasi kesehatan. Algoritma ini memandu proses skrining dan tindak lanjut yang tepat untuk pencegahan dan pengendalian
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis dan psikologis, anak-anak belum siap menanggung tanggung jawab perkawinan. Dampaknya dapat berupa trauma, gangguan kesehatan reproduksi, dan menghambat pertumbuhan si anak.
Rencana tindak lanjut pelatihan fasilitator pengendalian faktor resiko PTM di Puskesmas Rambah Samo tahun 2022 meliputi (1) melaporkan hasil pelatihan kepada kepala puskesmas, (2) sosialisasi pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular dan aplikasi ASIK bagi kader dan tenaga kesehatan, (3) pelatihan kader tentang faktor resiko PTM, cara pemeriksaan kesehatan, dan pen
Mou puskesmas tunggakjati dengan bidan apkjr 2017 Dokter Tekno
Perjanjian kerjasama antara UPTD Puskesmas Poned Tunggakjati dengan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu nifas dan bayi baru lahir di wilayah Puskesmas Tunggakjati sesuai standar yang berlaku dan sistem rujukan darurat Karawang. Perjanjian ini berlaku enam bulan sampai Desember 2017.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk organ reproduksi, perubahan fisik dan psikologis selama pubertas, menstruasi, kehamilan, serta bahaya hubungan seksual pra-nikah."
DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptxEarlyOktaPratama
Presentasi ini membahas tentang kesehatan reproduksi remaja. Remaja adalah masa peralihan antara anak-anak dan dewasa berusia 10-19 tahun. Kesehatan reproduksi remaja mencakup sistem dan proses reproduksi pada masa itu. Presentasi ini menjelaskan organ reproduksi dan ciri pubertas serta dampak pernikahan dini bagi kesehatan remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perencanaan usia pernikahan yang tepat dan menunda pernikahan pada usia dini untuk mencegah berbagai risiko kesehatan dan sosial bagi remaja dan keluarga."
Tiga strategi pencegahan pernikahan dini yang disebutkan dokumen tersebut adalah (1) membantu mengarahkan menikah pada usia ideal dan memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi, (2) mengkampanyekan usia ideal menikah yaitu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, (3) melibatkan pemuka adat perempuan dalam kampanye karena dianggap lebih dipercaya masyarakat. Dokumen juga menyebutkan beber
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptBidangPPdanPA
Dokumen tersebut membahas pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, meliputi kerangka hukum dan lembaga yang menangani, jenis kekerasan, dan upaya yang dapat dilakukan seperti konseling keluarga dan layanan korban kekerasan.
STRANAS PPA terdiri dari 5 (lima) strategi yaitu: 1)
Optimalisasi Kapasitas Anak; 2) Lingkungan yang
Mendukung Pencegahan Perkawinan Anak; 3)
Aksesibilitas dan Perluasan Layanan; 4) Penguatan
Regulasi dan Kelembagaan; 5) Penguatan Koordinasi
Pemangku Kepentingan.
Memastikan Perguruan Tinggi bukan menara gading yang enggan advokasi pada masalah kerakyatan dan penindasan. Perlindungan anak dan perguruan tinggi adalah komunitas aktif membangun dunia Ramah anak. Bagaimana memulainya? Yuk simaaak...
Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak (STRANAS PPA) ini menggunakan pendekatan holistik dan sistematik melalui 5 strategi utama untuk mencapai target penurunan angka perkawinan anak menjadi 8,74% pada 2024 dan 6,94% pada 2030. STRANAS PPA akan dilaksanakan secara partisipatif oleh 18 kementerian/lembaga dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Bimbingan perkawinan pranikah untuk remaja membahas pentingnya mencegah pernikahan dini dan menunda usia perkawinan. Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif bagi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi remaja. Upaya yang dilakukan saat ini adalah memberikan pembekalan keterampilan hidup dan pengetahuan tentang pernikahan bagi remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan anak di Indonesia, termasuk prevalensi, faktor-faktor penyebab, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perkawinan anak. Prevalensi perkawinan anak di Indonesia masih tinggi pada 23% dan provinsi dengan angka tertinggi adalah Sulawesi Barat sebesar 34%. Faktor-faktor seperti budaya, ekonomi, dan pendidikan rendah seringkali menyebabkan terjadinya per
Perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anakTrini Handayani
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anak di Indonesia. Kasus kekerasan seksual pada anak terus meningkat dan terjadi di berbagai wilayah, namun pelaporan dan penindakannya masih rendah. Diperlukan upaya hukum dan sosial untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak dari kejahatan seksual."
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan kekerasan seksual, pernikahan dini, dan bullying terhadap anak di bawah umur. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai bentuk kekerasan yang dapat terjadi pada anak seperti kekerasan fisik, psikis, dan seksual serta dampak-dampak buruk dari pernikahan dini seperti meningkatnya angka putus sekolah dan pengangguran. Dokumen tersebut juga membahas Undang-Undang Nomor
Perkawinan yang tidak dicatatkan berdampak buruk bagi pemenuhan hak-hak anak, seperti hak atas identitas, jaminan sosial, pendidikan, dan perlindungan dari eksploitasi. Anak dapat kehilangan hak waris, pemeliharaan, serta mengalami diskriminasi. Negara perlu memperbaiki peraturan agar tidak mengabaikan anak dari perkawinan tidak dicatatkan dan memastikan pemenuhan hak-hak mereka.
Dokumen tersebut merangkum strategi nasional untuk mencegah kekerasan terhadap anak di Indonesia antara tahun 2016-2020, dengan menyoroti pentingnya perlindungan hak-hak anak dan upaya pencegahan kekerasan melalui kerja sama lintas sektor.
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Anak. Rencana ini bertujuan untuk melindungi hak anak dan mencegah berbagai bentuk kekerasan terhadap anak, melalui program komunikasi, pengembangan kebijakan, partisipasi anak, pelatihan, rehabilitasi kesehatan dan sosial, penegakan hukum, serta koordinasi antar instansi.
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
Desain Gambar & Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada internal ASN dan eskternal yang datang berkunjung di kantor Bappeda-Litbang
1. KEMENTRIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
PENCEGAHAN
PERKAWINAN
ANAK
Anak usia 10-17 tahun yang pernah kawin
menurut usia perkawinan pertama, tahun 2013
Kita menyadari bahwa perkawinan anak
merupakan pelanggaran atas pemenuhan hak dan
perlindungan anak sebagaimana amanah dalam
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak serta dalam Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dan Keputusan Presiden Nomor
36 Tahun 1990 tentang Ratifikasi Konvensi.
Hak Anak Dalam ratifikasi tersebut disebutkan
bahwa Perlindungan Anak adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Serta menghambat capaian Tujuan Pembangunan
yang Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)
Tahun 2015-2030 dalam tujuan kelima pada butir
5.3 yaitu Menghapuskan segala semua praktek-
praktek yang membahayakan, seperti perkawinan
anak, dini dan paksa.
26.3
26.3
26.3
Anak usia 10-17 tahun menurut
status perkawinan, tahun 2013
98,9%
belum kawin
1,1%
pernah kawin
Perkawinan anak adalah merupakan
sebagai pelanggaran atas hak anak
yang merupakan bagian dari hak asasi
manusia. Menurut Council of Foreign
Relations, Indonesia merupakan salah
satu dari 10 negara di dunia dengan
angka absolut tertinggi pengganti anak.
Indonesia adalah yang tertinggi kedua di
ASEAN setelah Kamboja. Diperkirakan
satu dari lima anak perempuan di
indonesia menikah sebelum mereka
mencapai 18 tahun.
Perkawinan usia anak masih banyak terjadi di
Indonesia. 1 dari 6 atau 17% anak perempuan
menikah pada usia anak, yaitu sebelum dia
mencapai 18 tahun (SDKI, 2012). Angka ini terlihat
rendah, tapi sebenarnya dari sisi jumlah, Indonesia
adalah negara ke-7 untuk perkawinan usia anak
Setiap tahunnya, ada 340,000 anak perempuan
yang menikah sebelum ulang tahun mereka yang ke
18. Walau lebih banyak terjadi di daerah perdesaan
dan golongan masyarakat termiskin, perkawinan
usia anak juga masih terjadi di daerah perkotaan
dan golongan masyarakat terkaya (BPS dan UNICEF,
Kemajuan yang tertunda: Analisis Data Perkawinan
usia Anak di Indonesia, 2016).
2. Perkawinan Anak merupakan pelanggaran
hak-hak anak perempuan dan laki-laki,
karena anak-anak rentan kehilangan hak
pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan dari
kekerasan, eksploitasi, dan tercabut dari
kebahagiaan masa anak-anak. Bagi anak laki-
laki, perkawinan anak rentan berdampak buruk
t e t a p i b a g i a n a k - a n a k p e re m p u a n
perkawinan tersebut berdampak lebih buruk
lagi. Konsekwensi bagi anak perempuan
diantaranya, kehilangan kasih sayang sebagai
anak, berisiko mengalami kekerasan dan
perlakuan salah, meningkatnya ketergantungan
ekonomi untuk menopang kehidupanya,
kehilangan hak untuk menentukan dalam
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan,
menghadapi kehidupan rumah tangga yang
tidak berkualitas, rentan mengalami
diskriminasi serta status sosial yang rendah.
Serta sering kali rentan mengalami diskriminasi
gender, pelanggaran terhadap hak-haknya
sebagai anak perempuan, rentan mengalami
kekerasan selama dalam perkawinan, tingginya
kematian bayi dan ibu melahirkan. Pengantin
anak memiliki peluang lebih besar untuk
mengalami kekerasan fisik, psikis, seksual,
penelantaran. Perkawinan usia anak memiliki
dampak antar generasi. Bayi yang dilahirkan
oleh anak perempuan yang menikah pada usia
anak memiliki resiko kematian lebih tinggi, dan
kemungkinannya dua kali lebih besar untuk
meninggal sebelum usia 1 tahun dibandingkan
dengan anak-anak yang dilahirkan oleh seorang
ibu yang telah berusia dua puluh tahunan. Bayi
yang dilahirkan oleh pengantin anak juga
memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk
lahir prematur, dengan berat badan lahir
rendah, dan kekurangan gizi.
Hal penting terkait dasar usia perkawinan telah
ditetapkan dalam syarat-syarat perkawinan yang
tertuang pada Pasal 6 ayat 2 Undang-Undang
No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bahwa
"Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang
belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun
harus mendapat izin kedua orang tua. Jadi artinya
seharusnya usia perkawinan itu telah berusia
21 Tahun, mengingat perkawinan dimaksudkan
untuk membina hubungan yang langgeng antara
kedua pasangan, sehingga dalam menjalani
perkawinan dibutuhkan kedewasaan dan
tanggung jawab baik secara fisik maupun mental.
Strategi yang dilakukan untuk pencegahan
perkawinan anak meliputi antara lain:
- Penyusunan kebijakan nasional tentang
Pencegahan Perkawinan Anak;
- Penyusunan Rencana Aksi Nasional Pencegahan
Perkawinan Anak;
- Inisiasi perwujudan Kabupaten/Kota Layak
Anak;
- Advokasi dan sosialisasi "Usia Perkawinan 21
Tahun "sesuai Pasal 6 ayat 2 UU No.1 Tahun 1974
tentang Perkawinan
- Mendorong Wajib Belajar 12 Tahun dalam
kebijakan
- Mendorong Pemda untuk penyusunan
kebijakan Pencegahan Perkawinan Anak dalam
peraturan daerah;
- Penyusunan Pedoman Pelatihan Pengasuhan
Anak Berbasis Keluarga;
- Penyusunan Modul Pencegahan Perkawinan
Anak bagi Fasilitator Anak dan Fasilitator Orang
Tua;
- Pelatihan Pengasuhan berbasis Hak Anak dan
Pencegahan Perkawinan Anak;
- Pembentukan Pusat Pembelajaran Keluarga
(PUSPAGA) dengan Tenaga Profesional
- Memberdayakan anak perempuan dengan
informasi, keterampilan dan jaringan
pendukung
- Mendidik dan memobilisasi orang tua dan
anggota komunitas untuk memberikan
keterangan tentang bahaya perkawinan usia
anak
- Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan
formal kepada anak perempuan
- Melibatkan Anak dan Forum Anak dalam "2
P" sebagai Pelopor dan Pelapor, Pelopor
untuk mendorong sebagai agen perubahan
dan Pelapor untuk melakukan pencegahan
jika menemukan praktek perkawinan anak
- Mendorong masyarakat untuk melakukan
gerakan bersama melalui strategi
perlindungan anak terpadu berbasis
m a s y a ra k a t , d i m u l a i d a r i t i n g k a t
desa/kelurahan. Desa/Kelurahan Layak Anak
(DEKELA) dan Kecamatan Layak Anak
(KELANA)
Untuk mewujudkan Generasi Emas yang
Berkualitas 2045, perlu dukungan 3 (tiga) Pilar
Pembangunan yaitu Pemerintah, Masyarakat,
Dunia Usaha serta Peran Media untuk
melakukan Pencegahan Perkawinan Anak