Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan anak di Indonesia, termasuk prevalensi, faktor-faktor penyebab, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perkawinan anak. Prevalensi perkawinan anak di Indonesia masih tinggi pada 23% dan provinsi dengan angka tertinggi adalah Sulawesi Barat sebesar 34%. Faktor-faktor seperti budaya, ekonomi, dan pendidikan rendah seringkali menyebabkan terjadinya per
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis dan psikologis, anak-anak belum siap menanggung tanggung jawab perkawinan. Dampaknya dapat berupa trauma, gangguan kesehatan reproduksi, dan menghambat pertumbuhan si anak.
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMardiaHanis
Dokumen tersebut membahas pencegahan pernikahan anak di Indonesia, termasuk landasan filosofis, hukum, prevalensi, penyebab, dan dampak pernikahan anak serta strategi pencegahannya. Beberapa poin penting adalah prevalensi pernikahan anak di Indonesia masih tinggi, yaitu 23%, penyebabnya antara lain kurang pengetahuan, gaya pacaran berisiko, dan pengaruh sosial media, sedangkan dampaknya berupa masalah kesehatan, p
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan (IMP) dalam program kependudukan dan KB nasional. IMP meliputi PPKBD, Sub PPKBD, dan Kelompok KB yang berperan dalam penyuluhan, pelayanan, dan pemantauan program KB di tingkat desa/kelurahan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, pengembangan struktur dan peran IMP, serta mekanisme pembinaan, monitoring, dan evaluasi untuk meningkat
Tribina merupakan program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh BKKBN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pembinaan keluarga dan keluarga berencana. Tribina terbagi atas tiga bagian yaitu Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam membesarkan anak-anak.
Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan anak di Indonesia, termasuk prevalensi, faktor-faktor penyebab, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perkawinan anak. Prevalensi perkawinan anak di Indonesia masih tinggi pada 23% dan provinsi dengan angka tertinggi adalah Sulawesi Barat sebesar 34%. Faktor-faktor seperti budaya, ekonomi, dan pendidikan rendah seringkali menyebabkan terjadinya per
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis dan psikologis, anak-anak belum siap menanggung tanggung jawab perkawinan. Dampaknya dapat berupa trauma, gangguan kesehatan reproduksi, dan menghambat pertumbuhan si anak.
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMardiaHanis
Dokumen tersebut membahas pencegahan pernikahan anak di Indonesia, termasuk landasan filosofis, hukum, prevalensi, penyebab, dan dampak pernikahan anak serta strategi pencegahannya. Beberapa poin penting adalah prevalensi pernikahan anak di Indonesia masih tinggi, yaitu 23%, penyebabnya antara lain kurang pengetahuan, gaya pacaran berisiko, dan pengaruh sosial media, sedangkan dampaknya berupa masalah kesehatan, p
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan (IMP) dalam program kependudukan dan KB nasional. IMP meliputi PPKBD, Sub PPKBD, dan Kelompok KB yang berperan dalam penyuluhan, pelayanan, dan pemantauan program KB di tingkat desa/kelurahan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, pengembangan struktur dan peran IMP, serta mekanisme pembinaan, monitoring, dan evaluasi untuk meningkat
Tribina merupakan program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh BKKBN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pembinaan keluarga dan keluarga berencana. Tribina terbagi atas tiga bagian yaitu Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam membesarkan anak-anak.
Dokumen tersebut membahas strategi dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pengasuhan balita dan anak usia 1000 hari pertama kehidupan, mencakup optimalisasi gizi, kesehatan, dan stimulasi perkembangan anak pada masa kritis tersebut.
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Anindita Dyah Sekarpuri
Modul ini memberikan panduan bagi fasilitator kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) untuk membantu remaja merencanakan masa depannya dengan lebih baik, terutama terkait kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga. Modul ini dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program pemberdayaan remaja di Indonesia.
Dokumen ini membahas upaya peningkatan pendapatan keluarga aseptor (UPPKA) melalui pembentukan kelompok usaha untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga. UPPKA bertujuan menciptakan produk yang memiliki peluang pasar, menggalang permodalan, dan membentuk jaringan pasar. Kelompok UPPKA dibina dan didampingi oleh petugas kesehatan untuk melakukan kegiatan usaha, penyuluhan, kunjungan rumah
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting di desa oleh tim pendamping yang terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB untuk mendampingi calon pengantin, ibu hamil dan menyusui, serta anak 0-59 bulan guna mencapai target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024. Panduan ini menjelaskan kerangka hukum, tujuan, sasaran, ruang lingkup, dan tahapan pendampingan
Dokumen tersebut membahas delapan fungsi utama keluarga yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Delapan fungsi ini merupakan cara orang tua membentuk karakter anak melalui keluarga agar memiliki kepribadian yang matang.
Dokumen tersebut merangkum tentang Bina Keluarga Lansia (BKL) Plamboyan yang berlokasi di Desa Kayu Ambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. BKL ini bertujuan untuk membangun keluarga lansia yang mandiri melalui berbagai program keagamaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan, sosial, dan seni budaya. BKL ini juga bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan non-pemerint
PIK Mahasiswa merupakan wadah untuk mensosialisasikan dan mempromosikan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) kepada mahasiswa. PUP bertujuan meningkatkan usia perkawinan pertama yaitu minimal 20 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, sebagai bagian dari program Keluarga Berencana Nasional. PIK Mahasiswa memberikan informasi dan konseling mengenai keluarga berencana dan persiapan kehidupan berkelu
Bimbingan perkawinan pranikah untuk remaja membahas pentingnya mencegah pernikahan dini dan menunda usia perkawinan. Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif bagi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi remaja. Upaya yang dilakukan saat ini adalah memberikan pembekalan keterampilan hidup dan pengetahuan tentang pernikahan bagi remaja.
Perkawinan pada usia anak memiliki berbagai dampak negatif secara biologis, psikologis, sosial, dan dapat mengganggu harmoni pasangan serta menimbulkan dampak buruk pada anak-anak. Upaya pencegahan perlu dilakukan antara lain dengan sosialisasi hukum perkawinan, pengawasan orang tua, dan penanganan dampaknya.
Dokumen ini merupakan kerangka acuan kegiatan SDIDTK (deteksi dini tumbuh kembang anak) di Puskesmas Tandilang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini agar intervensi dapat dilakukan lebih cepat. SDIDTK akan dilaksanakan setiap bulan dengan memeriksa bayi dan balita di wilayah puskesmas untuk mengetahui perkembangan fisik, mental dan sos
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pernikahan dan dampak negatif pernikahan dini.
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi oleh faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif pernikahan dini dan peraturan perkawinan.
Dokumen tersebut membahas strategi dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pengasuhan balita dan anak usia 1000 hari pertama kehidupan, mencakup optimalisasi gizi, kesehatan, dan stimulasi perkembangan anak pada masa kritis tersebut.
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Anindita Dyah Sekarpuri
Modul ini memberikan panduan bagi fasilitator kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) untuk membantu remaja merencanakan masa depannya dengan lebih baik, terutama terkait kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga. Modul ini dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program pemberdayaan remaja di Indonesia.
Dokumen ini membahas upaya peningkatan pendapatan keluarga aseptor (UPPKA) melalui pembentukan kelompok usaha untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga. UPPKA bertujuan menciptakan produk yang memiliki peluang pasar, menggalang permodalan, dan membentuk jaringan pasar. Kelompok UPPKA dibina dan didampingi oleh petugas kesehatan untuk melakukan kegiatan usaha, penyuluhan, kunjungan rumah
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting di desa oleh tim pendamping yang terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB untuk mendampingi calon pengantin, ibu hamil dan menyusui, serta anak 0-59 bulan guna mencapai target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024. Panduan ini menjelaskan kerangka hukum, tujuan, sasaran, ruang lingkup, dan tahapan pendampingan
Dokumen tersebut membahas delapan fungsi utama keluarga yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Delapan fungsi ini merupakan cara orang tua membentuk karakter anak melalui keluarga agar memiliki kepribadian yang matang.
Dokumen tersebut merangkum tentang Bina Keluarga Lansia (BKL) Plamboyan yang berlokasi di Desa Kayu Ambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. BKL ini bertujuan untuk membangun keluarga lansia yang mandiri melalui berbagai program keagamaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan, sosial, dan seni budaya. BKL ini juga bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan non-pemerint
PIK Mahasiswa merupakan wadah untuk mensosialisasikan dan mempromosikan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) kepada mahasiswa. PUP bertujuan meningkatkan usia perkawinan pertama yaitu minimal 20 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, sebagai bagian dari program Keluarga Berencana Nasional. PIK Mahasiswa memberikan informasi dan konseling mengenai keluarga berencana dan persiapan kehidupan berkelu
Bimbingan perkawinan pranikah untuk remaja membahas pentingnya mencegah pernikahan dini dan menunda usia perkawinan. Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif bagi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi remaja. Upaya yang dilakukan saat ini adalah memberikan pembekalan keterampilan hidup dan pengetahuan tentang pernikahan bagi remaja.
Perkawinan pada usia anak memiliki berbagai dampak negatif secara biologis, psikologis, sosial, dan dapat mengganggu harmoni pasangan serta menimbulkan dampak buruk pada anak-anak. Upaya pencegahan perlu dilakukan antara lain dengan sosialisasi hukum perkawinan, pengawasan orang tua, dan penanganan dampaknya.
Dokumen ini merupakan kerangka acuan kegiatan SDIDTK (deteksi dini tumbuh kembang anak) di Puskesmas Tandilang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini agar intervensi dapat dilakukan lebih cepat. SDIDTK akan dilaksanakan setiap bulan dengan memeriksa bayi dan balita di wilayah puskesmas untuk mengetahui perkembangan fisik, mental dan sos
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pernikahan dan dampak negatif pernikahan dini.
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi oleh faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif pernikahan dini dan peraturan perkawinan.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan ketahanan keluarga petani garam di Kabupaten Pamekasan melalui kemitraan gender. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: 1) Pentingnya identifikasi tingkat ketahanan keluarga petani garam untuk mengetahui gejala rapuhnya ketahanan keluarga, 2) Keluarga utuh dinyatakan tahan dalam aspek kemitraan gender sedangkan keluarga tunggal cukup tahan, 3) Disar
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan bagi remaja di Indonesia. Program Generasi Berencana (GenRe) dari BKKBN berupaya meningkatkan pengetahuan remaja tentang perencanaan keluarga agar dapat menunda pernikahan hingga usia minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Pendewasaan usia perkawinan diharapkan dapat menurunkan angka fertilitas total dan memberikan kesempatan
Program GenRe bertujuan untuk membentuk remaja yang berperilaku sehat dan terhindar dari risiko seks pra-nikah, narkoba, dan HIV/AIDS melalui penyediaan informasi, pendidikan, dan konseling tentang kehidupan berkeluarga. Program ini diarahkan pada remaja usia 10-24 tahun untuk menyiapkan mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja Menurut Amsal 22STT Lintas Budaya
Mendidik remaja merupakan masalah penting yang harus menjadi perhatian orang tua. Munculnya berbagai bentuk kenakalan remaja disebabkan oleh kegagalan pendidikan dalam keluarga dan juga
karena faktor lingkungan.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
3. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Tingginya angka pernikahan dini yang terjadi di
Desa Gunungrejo Kec. Singosari merupakan salah satu
contoh penyimpangan sosial yang terjadi di dalam lingkup
masyarakat.
Usia pernikahan yang terlalu muda dapat
mengakibatkan meningkatnya kasus perceraian karena
kurangnya kesadaran untuk bertanggung jawab dalam
kehidupan berumah tangga.
5. Pernikahan dini di Desa Gunung Rejo
disebabkan kerena :
• Kondisi ekonomi keluarga yang kurang.
• Para orang tua yang menikahkan anaknya pada
usia muda mengganggap bahwa dengan
menikahkan anaknya beban ekonomi keluarga
akan berkurang.
7. SOLUSI YANG DITAWARKAN
• Memberikan pengetahuan tentang perlunya persiapan
untuk melangsungkan pernikahan
• Mengingatkan orangtua pentingnya persiapan sebelum
pernikahan
• Memberikan motivasi bahwa pendidikan lebih penting
sebagai bekal menuju masa depan
8. KRITERIA KEBERHASILAN SUATU
PERNIKAHAN :
• Kebahagiaan suami isteri
• Hubungan yang baik antara
orang tua dan anak
• Kemampuan untuk
memperoleh kepuasan dari
perbedaan pendapat
• Kebersamaan
• Penyesuaian yang baik dari
pihak keluarga pasangan
www.google.com
10. DAMPAK KESEHATAN
• Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan
kehamilannya termasuk kontrol kehamilan
•Risiko kehamilan (ibu & janin)
•Anatomi tubuh belum siap untuk hamil dan bersalin
• Persaingan nutrisi ibu muda yang masih dalam
pertumbuhan dengan bayi yangdikandung
• Kehamilan usia muda dapat berisiko menderita kanker di
masa yang akan datang
16. KESIMPULAN
Pernikahan dini akan lebih banyak membawa
permasalahan bagi pelakunya. Selain faktor kesehatan,
faktor kedewasaan dan kesiapan materil sangat penting
untuk menjalin ikatan pernikahan.
www.google.com