Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)Nurrachman Budi Mulya
Permasalahan ekonomi yang timbul akibat kebutuhan manusia yang tidak terbatas namun alat pemenuhan kebutuhan berupa barang dan jasa terbatas.
Skala prioritas adalah urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)Nurrachman Budi Mulya
Permasalahan ekonomi yang timbul akibat kebutuhan manusia yang tidak terbatas namun alat pemenuhan kebutuhan berupa barang dan jasa terbatas.
Skala prioritas adalah urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
Perkembangan klaster industri digambarkan sebagai suatu siklus hidup klaster industri. Siklus hidup klaster merupakan sesuatu hal yang mulai menjadi prioritas untuk dipelajari saat ini (Bergman, 2008). Semenjak tahun 1998 hingga sekarang, telah banyak penelitian dilakukan untuk mempelajari dinamika klaster dengan tujuan mencari bagaimana bentuk siklus hidup klaster (Maskell & Kebir, 2005). Penelitian tersebut dilakukan untuk melakukan identifikasi karakteristik serta kebijakan dan strategi yang diberikan dalam tiap tahapan perkembangan klaster. Selain itu, penelitian dilakukan dengan mempelajari kondisi nyata yang terjadi pada klaster yang telah dikembangkan. Hal itu dilakukan untuk menjawab mengapa klaster-klaster dengan kondisi awal yang sama ketika terbentuk, tetapi hasil perkembangannya dapat jauh berbeda (Bergman, 2008). Kemungkinan hasil perkembangan yang dapat terjadi yaitu terdapat klaster yang berkembang dengan pesat sedangkan lainnya justru mengalami penurunan kinerja bahkan dapat mengalami kegagalan.
Penelitian untuk mengidentifikasi siklus hidup klaster telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda ((Swann, 2002); (Brenner, 2004); (Maskell & Kebir, 2005); (Bergman, 2008); (Menzel & Fornahl, 2009)). Brenner (2004) mengemukakan teori klaster serta teori siklus hidup klaster secara lengkap setelah melakukan identifikasi menyeluruh pada keseluruhan tahapan siklus hidup mulai dari entry, exit dan growth. Penelitian tersebut disempurnakan oleh Menzel (2009). Dalam penelitiannya, Menzel (2009) menggunakan pendekatan knowledge-based dalam menganalisa siklus hidup klaster. Penelitian tersebut berhasil menemukan penjelasan mengapa siklus hidup klaster berbeda dengan siklus hidup industri serta menemukan kemungkinan adanya tahap renewal setelah klaster mengalami tahap decline atau lock-in.
Kebanyakan penelitian yang telah dilakukan tersebut menggunakan obyek yaitu spontaneus cluster yang berada pada negara maju. Sedangkan penelitian tentang siklus hidup pada government driven cluster (klaster inisiasi pemerintah) yang biasanya banyak terdapat pada negara berkembang, masih sedikit dilakukan.
Telah diketahui bahwa klaster Industri di Indonesia secara dominan merupakan hasil inisiasi pemerintah (Depperin, 2008). Klaster industri telah menjadi suatu kebijakan pemerintah Indonesia dengan tujuan memperkuat struktur industri Indonesia semenjak tahun 2005 (Depperin, 2007). Tetapi dalam perkembangannya masih belum menunjukkan hasil positif yang signifikan memperkuat struktur industri.Dalam makalah ini penulis membahas tentang Klaster Industri dan Aglomerasi serta study kasus terkait Klaster dan Aglomerasi serta keterkaitan antara Klaster dan Aglomerasi dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Perkembangan klaster industri digambarkan sebagai suatu siklus hidup klaster industri. Siklus hidup klaster merupakan sesuatu hal yang mulai menjadi prioritas untuk dipelajari saat ini (Bergman, 2008). Semenjak tahun 1998 hingga sekarang, telah banyak penelitian dilakukan untuk mempelajari dinamika klaster dengan tujuan mencari bagaimana bentuk siklus hidup klaster (Maskell & Kebir, 2005). Penelitian tersebut dilakukan untuk melakukan identifikasi karakteristik serta kebijakan dan strategi yang diberikan dalam tiap tahapan perkembangan klaster. Selain itu, penelitian dilakukan dengan mempelajari kondisi nyata yang terjadi pada klaster yang telah dikembangkan. Hal itu dilakukan untuk menjawab mengapa klaster-klaster dengan kondisi awal yang sama ketika terbentuk, tetapi hasil perkembangannya dapat jauh berbeda (Bergman, 2008). Kemungkinan hasil perkembangan yang dapat terjadi yaitu terdapat klaster yang berkembang dengan pesat sedangkan lainnya justru mengalami penurunan kinerja bahkan dapat mengalami kegagalan.
Penelitian untuk mengidentifikasi siklus hidup klaster telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda ((Swann, 2002); (Brenner, 2004); (Maskell & Kebir, 2005); (Bergman, 2008); (Menzel & Fornahl, 2009)). Brenner (2004) mengemukakan teori klaster serta teori siklus hidup klaster secara lengkap setelah melakukan identifikasi menyeluruh pada keseluruhan tahapan siklus hidup mulai dari entry, exit dan growth. Penelitian tersebut disempurnakan oleh Menzel (2009). Dalam penelitiannya, Menzel (2009) menggunakan pendekatan knowledge-based dalam menganalisa siklus hidup klaster. Penelitian tersebut berhasil menemukan penjelasan mengapa siklus hidup klaster berbeda dengan siklus hidup industri serta menemukan kemungkinan adanya tahap renewal setelah klaster mengalami tahap decline atau lock-in.
Kebanyakan penelitian yang telah dilakukan tersebut menggunakan obyek yaitu spontaneus cluster yang berada pada negara maju. Sedangkan penelitian tentang siklus hidup pada government driven cluster (klaster inisiasi pemerintah) yang biasanya banyak terdapat pada negara berkembang, masih sedikit dilakukan.
Telah diketahui bahwa klaster Industri di Indonesia secara dominan merupakan hasil inisiasi pemerintah (Depperin, 2008). Klaster industri telah menjadi suatu kebijakan pemerintah Indonesia dengan tujuan memperkuat struktur industri Indonesia semenjak tahun 2005 (Depperin, 2007). Tetapi dalam perkembangannya masih belum menunjukkan hasil positif yang signifikan memperkuat struktur industri.Dalam makalah ini penulis membahas tentang Klaster Industri dan Aglomerasi serta study kasus terkait Klaster dan Aglomerasi serta keterkaitan antara Klaster dan Aglomerasi dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Sosialisasi Program Melalui Kearifan LokalWildan Hakim
Kearifan lokal akhir-akhir ini kerap dilupakan di tengah derap langkah pembangunan. Kearifan lokal sepertinya menjadi sesuatu yang dikesankan kuno, kolot, ortodoks, tradisional atau bahkan kampungan. Padahal, sebagai “sesuatu” yang hidup di tengah masyarakat, kearifan lokal bisa diolah menjadi modal awal penggerak pembangunan di tengah masyarakat. Artinya, kearifan lokal bisa juga dijadikan sebagai akselerator pembangunan.
Presentasi Studi Keruangan dan Sistem Sosial Sem 2 30092019.pptxSukirahSukirah1
LATAR BELKANG:
Studi keruangan dan sistem sosial adalah ilmu yang memberi dasar kemampuan, pengertian, dan pemahaman tentang Ilmu Pengetahuan Sosial terutama mengenai ruang tempat dan sistem sosial
Studi keruangan dan sistem sosial akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman secara komprehensif dan integratif tentang materi IPS, terutama yang berkenaan dengan konsep ruang, tempat dan sistem sosial. Selain konsep ruang dan tempat, pengetahuan kita akan diperkaya lagi dengan materi tentang peta, penduduk, gejala alam, bentang alam dan budaya, region, dan sistem sosial.
PENGERTIAN KERUANGAN :
Cara pandang suatu ilmu dalam rangka menganalisa, memahami dan menjelaskan suatu fenomena yg tersebar di permukaan bumi.
2. Analisis keruangan adalah suatu pendekatan yang khas dalam geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya.
3. Pendekatan yang dilakukan untuk mengkaji kesamaan atau perbedaan suatu fenomena geosfer melalui cara pandang keruangan. Dalam hal ini fokus pengamatan adalah persebaran kegunaan ruang dan manfaat yang akan didapatkan dari ruang yang disediakan.
Puji Tuhan, akhirnya selesai juga. Makalah Mulok, title : Budaya Dayak yang masih ada sampai sekarang. Makalah ini dibuat dari berbagai sumber dan bantuan dari berbagai teman. silakan temukan budaya dayak yang masih ada sampai sekarang. Silakan membaca, guys n gals. Trims.
Edukasi Budidaya Lele Dan Kangkung Hidroponik Melalui Media Ember Sebagai Sol...Luhur Moekti Prayogo
The purpose of this community service is to educate the public
about the importance of healthy food and how to obtain it by utilizing
household objects through the cultivation of catfish in buckets and
hydroponic kale. Catfish is a freshwater fish that easily lives even in
extreme water conditions, making it easier for people to raise it. Meanwhile,
kale is one of the vegetables commonly consumed by people in Indonesia,
which has high nutritional value and is easy to care for. Kale vegetables are
able to live in juicy areas and still grow even without fertilization. The
method used in this program is to educate the public through the process of
preparing the media used in catfish cultivation and hydroponic kale which
can be placed on a bucket. The process of raising catfish from seed to age
ready for consumption takes about 3-4 months, while for kale, it can be
harvested within a period of 3 weeks.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Pertemuan ke 6 (5. Fungsi Kearifan Lokal 6.Contoh Kearifan Lokal 7. Tantangan Terhadap Kearifan Lokal).pptx
1. 5. Fungsi Kearifan Lokal
6.Contoh Kearifan Lokal
7. Tantangan Terhadap
Kearifan Lokal,
Pertemuan Ke 6, KD 3.4 XII IPS
Semester Genap
2. 5 Fungsi Kearifan Lokal
a. Kearifan Lokal berfungsi untuk konservasi dan pelaksanaan sumber daya alam
Dengan adanya keyakinan bahwa manusia akan selalu bergantung pada alam, manusia
akan berusaha untuk menjaga kelestarian alam agar kehidupan mereka juga selalu
tercukupi. Pemanfaatan sumber daya alam yang ada, dilaksanakan secara selektif dengan
selalu menjaga kelestariannya. Pelestarian sumber daya alam menjadi penting bukan
hanya kepentingan ekonomi, tetapi kepentingan pendidikan, penelitian atau riset, serta
sebagai sumber kehidupan manusia
a. Kearifan lokal berfungsi untuk mengembangkan sumber daya manusia
Kearifan lokal dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sumber daya manusia. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan memberi pelatihan atau keterampilan untuk
memanfaatkan apa yang ada di sekitarnya sebagai sumber kehidupan atau sumber
ekonomi. Dengan sumber daya manusia yang baik, pemanfaatan sumber-sumber ekonomi
yang ada di sekitarnya akan dilakukan dengan penuh perhitungan. Dengan demikian
kelestariannya tetap terjaga dan dapat memberi manfaat secara berkelanjutan
3. lanjutan….
c. Kearifan Lokal berfungsi sebagai pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
Kearifan lokal merupakan identitas yang hanya ditemui dalam wilayah dan komunitas
terbatas. Kondisi ini dapat mendorong seseorang untuk dapat melakukan penelitian
sebagai upaya pengembangan kebudayaan dari suatu masyarakat. Selain itu suatu
kearifan lokal juga dapat dijadikan sebagai pusat studi ilmu pengetahuan. Nilai-nilai yang
baik dapat diambil dan dikembangkan pada masyarakat yang lain
c. Kearifan lokal berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan
Sebagai petuah, kearifan lokal dapat berupa pesan-pesan moral yang memiliki fungsi
pendidikan yang sangat tinggi berupa nasehat-nasehat atau petunjuk-petunjuk hidup.
Kearifan lokal dapat mengajarkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Sebagai sastra, kearifan lokal dapat berbentuk karya-karya, seperti cerita pendek, novel,
dan lain-lain. Sementara itu, sebagai pantangan,kearifan lokal dapat mengajarkan tentang
sesuatu yang mestinya dilakukan oleh tidak dilakukan oleh manusia dalam menjaga
lingkungan, baik alam maupun sosial agar tetap terjaga dengan baik
4. 6. Contoh-Contoh Kearifan Lokal
a. Papua
Di Papua terdapat kepercayaan te aro neweak lako (alam adalah aku) Gunung Ersberg
dan Grasberg dipercaya sebagai kepala mama. Tanah dianggap sebagai bagian dari hidup
manusia. Oleh karena itu, sumber daya alam dimanfaatkan secara hati-hati
a. Serawai, Bengkulu
Di daerah Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celoko kumali. Kelestarian lingkungan
terwujud dari kuatnya keyakinan ini, yaitu tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi tanam
tanjak
a. Dayak Kenyah, Kalimantan Timur
Masyarakat Dayak Kenyah di Kalimantan Timur memiliki tradisi tana’ ulen . Kawasan
hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat, Pengelolaan tanah diatur dan dilindungi
oleh aturan adat
5. lanjutan….
d. Masyarakat Undau Mau, Kalimantan Barat
Masyarakat Undau Mau di Kalimantan barat mengembangkan kearifan lokal dalam pola
penataan ruang permukiman, dengan mengklasifikasikan hutan dan memanfaatkannya.
Perladangan dilakukan melalui rotasi dengan menetapkan masa bera . Selain itu
masyarakat Undau Mau mengenal tabu sehingga penggunaan teknologi dibatasi pada
teknologi pertanian sederhana dan ramah lingkungan
d. Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh Jawa Barat
Masyarakat Kesepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh, Jawa Barat, mengenal
upacara tradisional, mitos, dan tabu sehingga pemanfaatan hutan dilakukan secara hati-
hati. Masyarakat tidak diperbolehkan melakukan eksploitasi, kecuali atas izin sesepuh
d. Bali dan Lombok
Masyarakat Bali dan Lombok memiliki sistem awig-awig , yaitu suatu aturan/ketentuan
tata krama yang mengatur pergaulan hidup masyarakat
6. 7. Tantangan Terhadap Kearifan Lokal
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang terus bertambah, menuntut terpenuhinya kebutuhan
akan pangan, terutama padi. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk
melaksanakan revolusi hijau guna mengejar pemenuhan bahan pangan
tersebut. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan pangan telah mengubah
berbagai sistem pertanian yang selama bertahun-tahun tetap berjalan.
Misalnya, penggunaan bibit unggul dengan pemupukan secara kimiawi dan
pengolahan tanah menggunakan mesin-mesin seperti traktor. Bahkan sampai
pasca panen padi dirontokkan dan digiling dengan mesin untuk menghasilkan
beras. Hal ini telah menghilangkan tradisi tradisi kebersamaan dalam tata
kelola pertanian. Tidak ada lagi suara lesung (tempat menumbuk padi) disertai
tawa para penumbuk padinya sebagai wujud interaksi antar manusia yang ada
di sekitarnya
7. lanjutan….
b. Teknologi Modern dan Budaya
Teknologi modern, telah memberikan mimpi-mimpi tentang keberhasilan dan
kemudahan dalam hidup sehingga teknologi secara ekonomis kurang
menguntungkan. Dalam kenyataannya, penggunaan teknologi modern juga
memunculkan masalah-masalah baru, seperti banyaknya pengangguran, arus
urbanisasi yang tinggi, dan lain-lain. Hal ini secara sederhana dapat dilihat dalam
sistem pertanian. Misalnya penggunaan tanah sampai saat panen awalnya
dilakukan dengan menyerap sejumlah tenaga kerja dalam jumlah banyak, namun hal
itu telah bergeser dalam perkembangannya. Teknologi juga telah menggiring
manusia pada pemahaman tentang standar global dalam produk-produk sehingga
mengabaikan kekuatan lokal. Berbagai media sosial selalu menayangkan berbagai
produk dengan keunggulannya sebagai gaya hidup yang baru dan dapat diakses
secara global
8. lanjutan….
c. Modal Besar
Para pemilik modal besar, dapat mengeksploitasi sumber daya alam sebagai rangkaian dari
kepentingan industrialisasi. Eksploitasi sering membawa dampak sosial berupa tersingkirnya
komunitas masyarakat dari kehidupannya. Atas nama pembangunan, sering muncul pandangan
bahwa masyarakat lokal adalah hambatan yang harus disingkirkan demi terciptanya suatu
kehidupan yang lebih modern dan maju.
Dampak terparah dari eksploitasi yang dilakukan oleh pemilik modal adalah rusaknya lingkungan
alam dan tatanan kehidupan masyarakat sekitar. Hal ini diperparah dengan munculnya pengusaha-
pengusaha di sektor kehutanan yang melakukan penebangan hutan secara ilegal demi keuntungan
finansial
9. lanjutan….
d. Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial
Masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial sebenarnya bukan masalah yang
berdiri sendiri, tetapi keberadaanya rentan terhadap timbulnya masalah-
masalah sosial yang lain. Dalam kondisi miskin, seorang yang melakukan apa
saja mempertahankan hidupnya tanpa peduli apakah tindakannya tersebut
bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku, Kemiskinan juga dapat
menjadi ancaman terhadap kearifan lokal, seperti perusakan lingkungan demi
kepentingan ekonomi, dan lain-lain