4. Latar Belakang
Selama perkembangan kehamilan terdapat
gangguan-gangguan sirkulasi darah yang
menyebabkan komplikasi dalam kehamilan
seperti Hipertensi dalam kehamilan
5. Latar Belakang
• Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-
15% penyebab tertinggi motalitas dan
morbiditas kehamilan
• WHO melaporkan 3-5% kejadian
preeklampsia bervariasi di beberapa
tempat
• DI indonesia, Kab. Kendal dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan kejadian
preeklampsia 248/100.000 kelahiran hidup
9. DIAGNOSIS
Salah satu atau lebih dari tanda berikut:
• TD ≥160/110 mmHg
• Proteinuria ≥ 5 g/L dalam 24 jam atau kualitatif ≥ 3+
• Oligoria: roduksi urine < 500 cc/hari
• Adanya keluhan cerebral atau visual
• Edema pulmonal dan sianosis
• Nyeri pada epigastrium atau di kuadran kanan atas
• Gangguan fungsi hepar
• Adanya sindroma HELLP
• Pertumbuhan Janin Terhambat
10. Komplikasi Ibu
a. Sistem syaraf pusat
– Perdarahan intrakranial
– Trombosis vena sentral
– Hipertensi ensefalopati
– Edema serebri
– Edema retina
– Macular atau retina
detachment
– Kebutaan korteks retina
b. Gastrointestinal-hepatik
– Subkapsular hematoma hepar
– Ruptur kapsul hepar
c. Ginjal
— Gagal ginjal akut
— Nekrosis tubular akut
d. Hematologik
⁻DIC
⁻Trombositopeni
e. Kardiopulmoner
—Edema paru : kardiogenik atau
non kardiogenik
—Depresi atau gagal pernafasan
—Gagal jantung
—Iskemi miokardium
f. Lain-lain
Asites
11. Komplikasi Janin
a. IUGR
b. Solutio plasenta
c. IUFD
d. Kematian neonatal
e. Penyulit akibat prematuritas
f. Cerebral palsy
12. Penatalaksanaan
• MRS
• Medikamentosa
– Cairan intravena Ringer Laktat/ Ringer Dextrose 5%
– Antihipertensi (bila MAP ≥126): Nifedipin 10-20 mg
per oral max dosis: 120 mg/hari
– MgSO4
• Syarat: refleks patella normal; respirasi > 16
kali/menit; produksi urine dalam 4 jam
sebelumnya > 100 cc (0,5 cc/kgBB/jam);
tersedia Kalsium Gukonat 10% dalam 10 cc.
• Dosis awal yaitu 4 gram selama 15-20 menit
(dapat diulang setengah dari dosis awal yaitu 2
gram apabila terjadi kejang) dan dosis
pemeliharaan yaitu 1 gram/jam dalam 24 jam
14. Sikap Terhadap Kehamilan
• Konservatif; Ekspetatif
– Mempertahankan kehamilan sampai
janin viabel
– Pada UK <37 mg tanpa gejala
impending
– Diberikan terapi medikamentosa
– Bila penderita sudah kembali menjadi
preeklamsi ringan, maka masih dirawat
2-3 hari lagi, baru diizinkan pulang.
15. Sikap Terhadap Ibu
• Cara Persalinan
– Bila penderita tidak inpartu, kehamilan
dipertahankan sampai kehamilan aterm
– Bila penderita inpartu, perjalanan
persalinan diikuti seperti lazimnya
(misalnya dengan grafik Friedman)
– Bila penderita inpartu, maka persalinan
diutamakan pervaginam, kecuali bila
ada indikasi untuk seksio sesaria.
16. Sikap Terhadap Ibu
Perawatan Aktif; Agresif
– Terminasi Kehamilan
– Indikasi Ibu :
• Kegagalan terapi medikamentosa :
• Tanda dan gejala impending eklamsi
• Gangguan fungsi hepar
• Gangguan fungsi ginjal
• Dicurigai terjadi solution placenta
• Timbulnya onset partus, ketuban pecah
dini, pendarahan.
17. Sikap Terhadap Ibu
• Indikasi Janin
– Umur kehamilan ≥ 37 minggu
– IUGR berat berdasarkan pemeriksaan USG
– NST nonreaktiv dan profil biofisik
abnormal
– Timbulnya oligohidramnion
• Indikasi Laboratorium :
– Thrombositopenia progesif, yang menjurus
ke sindroma HELLP
18. Sikap Terhadap Ibu
Terapi Medikamentosa :
b. Cara Persalinan :
– Sedapat mungkin persalinan diarahkan pervaginam
– Penderita belum inpartu
• Dilakukan induksi persalinan bila skor Bishop ≥
• Indikasi seksio sesarea:
– Tidak ada indikasi untuk persalinan
pervaginam
– Induksi persalinan gagal
– Terjadi gawat janin
– Bila umur kehamilan < 33 minggu
19. Sikap Terhadap Ibu
– Bila penderita sudah inpartu
• Perjalanan persalinan diikuti dengan grafik
Friedman
• Memperpendek kala II
• Seksio sesarea dilakukan apabila terdapat
kegawatan ibu dan gawat janin
• Primigravida direkomendasikan
pembedahan cesar
• Anestesia : regional anestesia, epidural
anestesia. Tidak diajurkan anesthesia
umum
21. Identitas Pasien
NAMA : Ni Kd Ita Lindiari
UMUR : 18 tahun
ALAMAT : Silungan Ubud
AGAMA : Hindu
PENDIDIKAN : SMA
PERKERJAAN : IRT
STATUS : Menikah
TANGGAL MRS : 20-11-2014 / 21.00 WITA
CM : 507539
22. Anamnesis
Keluhan utama :
• Sakit perut hilang timbul sejak pk 13.00 WITA
• Keluar air (+) dari jam 18.00 WITA
• blood slym (-)
• Gerak anak (+) baik
• Tekanan darah meningkat sejak tgl 20-11-
2014 di puskesmas (TD : 160/120)
• Keluhan penglihatan kabur (+), nyeri ulu hati
(-), sesak (+), nyeri kepala (+)
28. Anamnesis
Riwayat penyakit sebelumnya
• Pasien tidak pernah mengalami penyakit
kronis sebelumnya, seperti hipertensi,
diabetes melitus, asma, penyakit jantung
dan penyakit kronis lainnya. Riwayat alergi
dan operasi tidak ada.
29. Anamnesis
Riwayat Keluarga
• Riwayat penyakit kronis seperti hipertensi,
diabetes melitus, asma, penyakit jantung
dan penyakit kronis lainnya pada keluarga
disangkal oleh pasien dan keluarga. Ibu
pasien pernah menderita hipertensi sejak
remaja dan pernah mengalami hipertensi
pada kehamilan kedua (tekanan darah saat
itu tidak ingat), akan tetapi tidak sampai
masuk rumah sakit.
31. Pemeriksaan Fisik
Status general :
• Kepala : Mata : anemis -/-
• Thorax : Cor : S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-)
• Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
• Abdomen ~ Status Obstetri
• Extremitas : Akral hangat +/+/+/+
Edema -/-/+/+
32. Pemeriksaan Fisik
Status Obstetri :
Abdomen :
• TFU 3 jari bpx (32 cm), 4/5
• His (+) 2x/10’~ 30-35”
• DJJ (+) 170x/menit
Vaginal Toucher:
• Pᴓ 2 cm, eff 50%, ketuban (-) jernih
• Teraba kepala, SS melintang, ↓H I
• Tidak teraba bagian kecil/ tali pusat
33. Pemeriksaan Penunjang
USG
• FHB (+), FM (-)
• BPD : 8,9 cm ~36W4D
• AC : 319 ~36W0D
• FL : 7,8 cm ~36W5D
• AFI : 9,2
• Plasenta Corpus posterior grade III
• EFW : 2896 gram
37. Terapi
• MRS
• IVFD RL 20 tpm
• Nifedipine 3 x 10 mg bila MAP > 125
• MgSO4 – protap
• DC
• Usul SC CITO dengan pertimbangan PEB
dengan impending eklampsia dan NST
suspicious
38. Monitoring dan KIE
Monitoring
• Keluhan, Vital Sign, tanda intoksisitas
MgSO4, tanda impending eklampsia, lab
lengkap, CM-CK
KIE
• pasien dan keluarga tentang penyakit dan
penanganan terhadap pasien serta
komplikasi yang dapat terjadi
39. Perjalanan Penyakit
Pukul 00.45 WITA
Telah dilakukan SCTP, jam 23.50 WITA lahir bayi ♀ BBL : 3000
gram AS : 8-9 anus (+) Kelainan (-)
• A : P100 Post SC hari ke 0
• Pdx : DL 6 jam post SC
• Tx : - IVFD RL + drip oksitosin 20 iu post SC
- Analgetik ~ Ts Anastesi
- MgSO4 ~ protap (drip)
- puasa 6 jam post SC (MSS)
- DC 1 x 24 jam
- Cefotaxim 3 x 1 gram
• Mx : keluhan dan tanda vital
• KIE : pasien dan keluarga
40. Follow up pasien di ICU dan Ruang Nifas
Ruangan/
pukul
S O A P
21/11/2014
ICU/ 00.50
Menerima pasien di
ICU post SC dari IBS
keluhan nyeri luka
jaritan (+), mual (-),
pandangan kabur (-)
Status Present:
TD : 140/81 mmHg RR : 20 x/menit
N : 70 x/menit Tax : 36, 50C
Status generalis:
Kepala : Mata : anemis -/-
Thorax :
- Cor : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
- Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen ~ Status Obstetri
Extremitas :
- Akral hangat +/+ Edema -/-
+/+ +/+
St Obstetri :
- Abdomen :
TFU 2 jari bpst, kontraksi (+)
BU (+) N, Distensi (-)
- Vagina : perdarahan aktif (-)
P1001 Post SC
hari ke 0 +
Susp PEB
+Impending
Eklampsia
Pdx : DL 6 jam
post SC
Tx :
- IVFD RL + drip
oksitosin 20 IU
post SC ~ 24 jam
post SC
- Analgetik ~ Ts
Anastesi
- MgSO4 40% 6
gram (15 cc)
dalam 500 cc D5
% habis dalam 6
jam ~ 28 tpm
- puasa 6 jam
post SC (MSS)
- DC 1 x 24 jam
- Cefotaxim 3 x 1
41. 21/11/2014
06.00 WITA
Keluhan nyeri
luka operasi (+),
mual (-),
pandangan kabur
(-)
Status Present:
TD: 178/110 mmHg RR : 22x/menit
N : 82x/menit Tax : 36,5 0C
Status generalis:
Kepala : Mata : anemis -/- icterus -/-
Thorax :
- Cor : S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-)
- Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen ~ Status Obstetri
Extremitas :
- Akral hangat +/+ Edema -/-
+/+ +/+
- Reflek patella +/+
+/+
Status Obstetri:
- Abdomen :
TFU 2 jari bpst, kontraksi (+)
BU (+) N, Distensi (-)
- Vagina : perdarahan aktif (-)
P1001 Post
SC hari ke 0
+ Susp PEB
+Hipertensi
Krisis
pdx : DL 6 jam post SC
Tx :
- IVFD RL + drip oksitosin 20 iu post
SC
- Analgetik ~ Ts Anastesi
- MgSO4 sampai dengan 12 jam
post SC 24 post SC
1gram/jam (5 cc MgSO4 40%/jam)
- DC 1 x 24 jam
- Cefotaxim 3 x 1 gram
- Nicardipine ~ Ts anastesi
Mx : keluhan, vital sign, CM-CK
tanda-tanda intoleransi MgSO4,
tanda impending eklampsi
KIE
42. 22/11/2014
07.00
Keluhan nyeri
luka operasi,
sakit kepala (+),
mual (-),
pandangan kabur
(-)
Status Present:
TD: 135/77mmHg RR:22x/menit
N : 100x/menit Tax : 36,50C
Status generalis :
Kepala : Mata : anemis -/- icterus -/-
Thorax :
- Cor : S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-)
- Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen ~ Status Obstetri
Extremitas :
- Akral hangat +/+ Edema -/-
+/+ +/+
- Reflek patella +/+
+/+
Status Obstetri:
- Abdomen
TFU 2 jari bpst, kontraksi (+)
BU (+) N, Distensi (-)
- Vagina : perdarahan aktif (-),
lochia (+)
P1001 Post
SC hari ke I
+ F.up PEB
+Impending
Eklampsia
Pdx : DL, OT/PT, UR/CR, ALB, LDH,
NA-K
Tx :
- drip MgSO4 stop
- usul untuk BPD keruang nifas
- cefotaxime 3x1 gram IV
- analgetik ~ ts anastesi
- DC terpasang
- Th/ lain ts anastesi
Mx : keluhan, vital sign, tanda-tanda
intoleransi MgSO4
KIE
43. 22/11/2014
Nifas
15.15
keluhan nyeri
luka operasi (+)
Status Presnet:
TD: 120/80 mmHg RR : 22x/menit
N : 88x/menit Tax : 36,70C
Status generalis:
Kepala :Mata : anemis -/- icterus -/-
Thorax :
- Cor : S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-)
- Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen ~ Status Obstetri
Extremitas :
- Akral hangat +/+ Edema -/-
+/+ +/+
- Reflek patella +/+
+/+
Status Obstetri:
- Abdomen
TFU 2 jari bpst, kontraksi (+)
BU (+), Distensi (-)
- Vag : perdarahan aktif (-), lochia
(+)
P1001 Post
SC hari ke I
+ F.up PEB
+Inpending
Eklampsia
Pdx : -
Tx:
- IVFD RL 20 tpm
- DC terpasang
- Cefotaxime 3x1 gram IV
- Asam mefenamat 3x500 mg po
- SF 2 x 300 mg PO
- Nifedipine 3 x 10 mg PO
- Vit C 3x100 mg PO
Mx : keluhan, vital sign, tanda-tanda
eklampsia
KIE
44. 23/11/2014
06.00
keluhan nyeri
luka operasi,
mual (+), muntah
(-), nyeri kepala (-
), BAB (-) 3 hari,
BAK (+), nyeri ulu
hati (+),
pandangan kabur
(-)
Status Present:
TD: 130/90mmHg RR : 22x/menit
N : 88x/menit Tax : 36,70C
Status generalis:
Kepala : Mata : anemis -/- icterus -/-
Thorax :
- Cor : S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-)
- Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen ~ Status Obstetri
Extremitas :
- Akral hangat +/+ Edema -/-
+/+ +/+
- Reflek patella +/+
+/+
Status Obstetri:
- Abdomen
TFU 2 jari bpst, kontraksi (+)
BU (+), Distensi (-)
- Vag : perdarahan aktif (-), lochia
(+)
P1001 Post
SC hari ke II
+ F.up PEB
+Inpending
Eklampsia
Pdx : DL,OT/PT, Ur/Cr, ALB, Na-K
Tx :
- aff IVFD RL
- aff DC
- Cefadroksil 2 x 500 mg po
- Asam mefenamat 3x500 mg po
- SF 2 x 300 mg PO
- Nifedipine 3 x 10 mg PO
- Vit C 3x100 mg PO
- Captopril 3 x 12,5 mg PO
Mx : keluhan, vital sign, tanda-tanda
eklampsia
KIE
45. 24/11/2014
06.00
keluhan nyeri
luka operasi,
mual (-), muntah
(-), nyeri kepala (-
), BAB (+), BAK
(+), nyeri ulu hati
(-), pandangan
kabur (-), flatus
(+)
Status Present:
TD: 130/90mmHg RR : 22x/menit
N : 88x/menit Tax : 36,70C
Status generalis:
Kepala : Mata : anemis -/- icterus -/-
Thorax :
- Cor : S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-)
- Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen ~ Status Obstetri
Extremitas :
- Akral hangat +/+ Edema -/-
+/+ +/+
- Reflek patella +/+
+/+
Status Obstetri:
- Abdomen
TFU 2 jari bpst, kontraksi (+)
BU (+), Distensi (-)
- Vag : perdarahan aktif (-), lochia
(+)
P1001 Post
SC hari ke III
+ F.up PEB
+Impending
Eklampsia
Pdx : -
Tx :
- Cefotaxime 3x1 gram IV
- Asam mefenamat 3x500 mg po
- SF 2 x 300 mg PO
- Nifedipine 3 x 10 mg PO
- Vit C 3x100 mg PO
- Captopril 3 x 25 mg PO
Mx : keluhan, vital sign, tanda-tanda
eklampsia
KIE
46. 25/11/2014 Keluhan nyeri luka
operasi, mual (+)
berkurang, muntah (-),
nyeri kepala (-), BAB
(+), BAK (+), nyeri ulu
hati (-), pandangan
kabur (-), flatus (+)
Status Present:
TD: 100/90mmHg RR : 17x/menit
N : 74x/menit Tax : 360C
Status generalis:
Kepala : Mata : anemis -/- icterus -/-
Thorax :
- Cor : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-
)
- Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen ~ Status Obstetri
Extremitas :
- Akral hangat +/+ Edema -/-
+/+ +/+
- Reflek patella +/+
+/+
Status Obstetri:
- Abdomen
TFU 2 jari bpst, kontraksi (+)
BU (+), Distensi (-)
- Vag : perdarahan aktif (-), lochia (+)
P1001
Post SC
hari ke
IV +
F.up
PEB
+Inpend
ing
Eklamps
ia
Pdx : -
Tx :
-Cefotaxime 3x1 gram IV
- Asam mefenamat 3x500
mg po
- SF 2 x 300 mg PO
- Nifedipine 3 x 10 mg PO
- Vit C 3x100 mg PO
- Captopril 3 x 25 mg PO
Mx : keluhan, vital sign,
tanda-tanda eklampsia
KIE
47. 25/11/2014
14.30
Keluhan nyeri
luka operasi,
mual (-), muntah
(-), nyeri kepala (-
), BAB (+), BAK
(+), nyeri ulu hati
(-), pandangan
kabur (-), flatus
(+)
Status Present:
TD: 130/90mmHg RR : 22x/menit
N : 88x/menit Tax : 36,70C
Status generalis:
Kepala : Mata : anemis -/- icterus -/-
Thorax :
- Cor : S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-)
- Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen ~ Status Obstetri
Extremitas :
- Akral hangat +/+ Edema -/-
+/+ +/+
- Reflek patella +/+
+/+
Status Obstetri:
- Abdomen
TFU 2 jari bpst, kontraksi (+)
BU (+), Distensi (-)
- Vag : perdarahan aktif (-), lochia
(+)
P1001 Post
SC hari ke
IV + F.up
PEB
+Inpending
Eklampsia
Pdx : -
Tx :
- Cefotaxime 3x1 gram IV
- Asam mefenamat 3x500 mg po
- SF 2 x 300 mg PO
- Nifedipine 3 x 10 mg PO
- Vit C 3x100 mg PO
- Captopril 3 x 25 mg PO
Mx : keluhan, vital sign, tanda-tanda
eklampsia
KIE
48. 26/11/2014
06.00
Keluhan nyeri
luka operasi,
mual (+)
berkurang,
muntah (-), nyeri
kepala (-), BAB
(+), BAK (+), nyeri
ulu hati (-),
pandangan kabur
(-), flatus (+)
Status Present:
TD: 100/90mmHg RR : 17x/menit
N : 74x/menit Tax : 360C
Status generalis:
Kepala : Mata : anemis -/- icterus -/-
Thorax :
- Cor : S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-)
- Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen ~ Status Obstetri
Extremitas :
- Akral hangat +/+ Edema -/-
+/+ +/+
- Reflek patella +/+
+/+
Status Obstetri:
- Abdomen
TFU 2 jari bpst, kontraksi (+)
BU (+), Distensi (-)
Vag : perdarahan aktif (-), lochia
(+)
P1001 Post
SC hari ke V
+ F.up PEB
+Inpending
Eklampsia
Pdx : -
Tx :
- Cefotaxime 3x1 gram IV
- Asam mefenamat 3x500 mg po
- SF 2 x 300 mg PO
- Nifedipine 3 x 10 mg PO
- Vit C 3x100 mg PO
- Captopril 3 x 25 mg PO
Mx : BPL konsul poli 3 hari tgl 27-11-
2014
KIE
50. Teori
Diagnosis PEB (satu atau lebih
dari kategori berikut):
• Tekanan darah sistol ≥
160/110 mmHg
• Proteinuria ≥5 g/L dalam 24
jam atau dipstik ≥ 4+ pada 2
kali pemeriksaan urine acak
yang dikumpulkan minimal 4
jam.
• Oligouria (<400-500 cc dalam
24 jam)
• Kenaikan kadar kreatinin
darah.
• Adanya keluhan cerebral atau
visual
• Edema paru dan sianosis
• Nyeri pada epigastrium atau di
kuadran kanan atas
• Gangguan fungsi hepar:
peningkatan SGOT/SGPT
• Hemolisis mikroangiopatik
• Trombositopenis < 100.000
cell/mm3
• Adanya sindroma HELLP
• Pertumbuhan Janin Terhambat
51. Kasus
Tekanan darah sistol ≥ 160/110
mmHg
Adanya keluhan cerebral atau
visual
DIAGNOSIS
G1P0000 39-40 minggu T/H + PK I (keluar air), PEB, Impending
Eklampsia
52. Penatalaksanaan
Teori
Perawatan Aktif Agresif
Indikasi Ibu :
• Kegagalan terapi
medikamentosa
• Tanda dan gejala impending
eklamsi
• Gangguan fungsi hepar
• Gangguan fungsi ginjal
• Dicurigai terjadi solution
placenta
• Timbulnya onset partus,
ketuban pecah dini,
pendarahan.
Kasus
Indikasi Ibu :
Tanda dan gejala
impending eklamsi
53. Penatalaksanaan
Teori
• Perawatan Aktif Agresif
• Indikasi Janin
– Umur kehamilan ≥ 37 minggu
– IUGR berat berdasarkan
pemeriksaan USG
– NST nonreaktiv dan profil
biofisik abnormal
– Timbulnya oligohidramnion
Kasus
• Indikasi Janin :
- Umur Kehamilan ≥
37 minggu
54. Penatalaksanaan
Teori
• Bila penderita sudah inpartu
1. Perjalanan persalinan diikuti
dengan grafik Friedman
2. Memperpendek kala II
3. Seksio sesarea dilakukan
apabila terdapat kegawatan
ibu dan gawat janin
4. Primigravida direkomendasikan
pembedahan cesar
5. Anestesia : regional anestesia,
epidural anestesia. Tidak
diajurkan anesthesia umum
Kasus
– Pasien sudah inpartu
– Primigravida dan
terdapat NST
suspicious SC
56. Kesimpulan
• Preeklampsia berat merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah setelah usia kehamilan 20 minggu disertai dengan
proteinuria.
• Pada Kasus
– Pasien 18 th, kehamilan pertama, didapatkan TD meninggkat usia
kehamilan lebih dari 20 minggu
– TD di RS 160/120
– Proteinuria +1
– Penglihatan kabur, sesak, nyeri kepala
– Dx G1P0000 39-40 minggu T/H + PK1 (keluar air), PEB, Impending
Eklampsia
– Penanganan yang dilakukan pada pasien ini adalah tirah baring, terapi
cairan, dan terapi medikamentosa ( antihipertensi, antikonvulsan )
– Pemberian MgSO4 untuk mencegah terjadinya kejang dan nifedipine
untuk menurunkan tekanan darah.
– terminasi kehamilan dengan section cesarea
– pasien di rawat di ruang ICU selama 2 hari dan dimonitoring gejala klinis,
tanda vital dan laboratorium
– Dalam perkembangan pasien tekanan darah pasien telah normal 2 hari
pasca persalinan.
57. Daftar Pustaka
• Guerrier, Gilles et al. 2013. Factors associated with severe
preeclampsia and eclampsia in Jahun, Nigeria. International
Journal of Women’s Health; 5: 509-513.
• Rejeki, Sri dan Nikmatul Hayati. 2007. Perilaku Patuh Perawatan
Ibu Primigravida dengan Kejadian Preeklampsia Berat di RSUD
Soewondo Kendal. UNISMUS:233-261.
• Sarwono.Ilmu Kebidanan ed. 4.PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta, 2010 : P139-145.
• Sibai, Baha. 2011. Evaluation and management of severe
preeclampsia before 34 weeks’ gestation. AJOG;191-199.
• Steeger, Eric et al. 2010. Pre-eclampsia. Lancet; 376: 631–44
• Thangaratinam, Shakila et al.2011. How accurate are maternal
symptoms in predicting impending complications in women with
preeclampsia? A systematic review and meta-analysis. Acta
Obstetricia et Gynecologic