Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis larutan terhadap frekuensi aktivitas gerak membuka dan menutup operkulum ikan platy. Ikan platy ditempatkan dalam tiga larutan berbeda yaitu air biasa, larutan garam 5%, dan larutan asam 5% lalu diamati gerak operkulum selama 5 menit. Hasilnya dicatat dalam tabel untuk dianalisis.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
1. Laporan ini membahas pembuatan preparat supravital epitelium mukosa mulut dengan cara mengambil sampel dari bibir bawah, mewarnainya dengan methylene blue, dan mengamatinya di bawah mikroskop.
2. Hasil pengamatan menunjukkan epitelium berbentuk kubus dengan inti bulat di tengah dan sitoplasma. Epitelium ini merupakan epitelium pipih berlapis yang menutupi permukaan tubuh.
3. Preparat terwarnai dengan
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
Fotosintesis menghasilkan karbohidrat berupa amilum. Hal ini terbukti dalam percobaan di mana daun yang terkena sinar matahari menghasilkan warna biru kehitaman saat ditetesi larutan iodium, menandakan kehadiran amilum, sedangkan daun yang tidak terkena sinar matahari tidak menghasilkan warna tersebut.
Laporan praktikum menguji aktivitas enzim katalase pada ekstrak hati ayam. Percobaan menunjukkan enzim katalase mampu menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen, namun aktivitasnya dipengaruhi suhu dan pH. Pemanasan atau penambahan asam/basa dapat merusak enzim dan menghambat aktivitasnya.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
1. Laporan ini membahas pembuatan preparat supravital epitelium mukosa mulut dengan cara mengambil sampel dari bibir bawah, mewarnainya dengan methylene blue, dan mengamatinya di bawah mikroskop.
2. Hasil pengamatan menunjukkan epitelium berbentuk kubus dengan inti bulat di tengah dan sitoplasma. Epitelium ini merupakan epitelium pipih berlapis yang menutupi permukaan tubuh.
3. Preparat terwarnai dengan
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
Fotosintesis menghasilkan karbohidrat berupa amilum. Hal ini terbukti dalam percobaan di mana daun yang terkena sinar matahari menghasilkan warna biru kehitaman saat ditetesi larutan iodium, menandakan kehadiran amilum, sedangkan daun yang tidak terkena sinar matahari tidak menghasilkan warna tersebut.
Laporan praktikum menguji aktivitas enzim katalase pada ekstrak hati ayam. Percobaan menunjukkan enzim katalase mampu menguraikan H2O2 menjadi air dan oksigen, namun aktivitasnya dipengaruhi suhu dan pH. Pemanasan atau penambahan asam/basa dapat merusak enzim dan menghambat aktivitasnya.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Praktikum mengukur pengaruh aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Mahasiswa mengukur parameter fisiologi pada aktivitas normal, ringan, dan berat, dan menganalisis hubungan antara aktivitas dan parameter tersebut.
Laporan ini menjelaskan percobaan fermentasi alkohol menggunakan ragi dan gula. Proses fermentasi menghasilkan etanol dan karbon dioksida, dibuktikan dengan perubahan suhu, bau alkohol, dan perubahan warna indikator dari merah muda menjadi putih di tabung uji.
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)shelviaa
Percobaan menunjukkan proses osmosis dan difusi pada telur yang direndam dalam larutan berbeda konsentrasi. Telur yang direndam dalam cuka mengalami peningkatan berat dan cangkangnya larut, sementara telur dalam air dan sirup hanya mengalami sedikit kenaikan berat. Perbedaan konsentrasi menyebabkan perpindahan cairan melalui membran telur.
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Laporan ini membahas pembuatan indikator alami asam-basa dari ekstrak kunyit, kayu secang, dan daun Rhoeo discolor untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa. Indikator alami dibuat dengan mengekstrak dan merendam kertas saring ke dalam ekstrak tumbuhan, lalu diuji perubahan warnanya terhadap larutan berbeda pH.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan praktikum biokimia pangan mengenai uji vitamin E pada beberapa sampel menunjukkan hasil bahwa Nature-E dan Mazola Soybean Oil mengandung vitamin E berdasarkan pembentukan warna merah setelah dipanaskan dengan alkohol dan asam nitrat, sedangkan vitamin C-IPI tidak mengandung vitamin E.
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
Laporan ini mempelajari penggunaan indikator asam basa alami dan buatan. Percobaan dilakukan dengan meneteskan ekstrak tanaman seperti bit, kunyit, dan bunga ke larutan asam dan basa, yang menghasilkan perubahan warna yang berbeda untuk setiap indikator. Percobaan juga menggunakan indikator buatan seperti kertas lakmus dan pH meter untuk menentukan sifat asam atau basa dari beberapa larutan. Has
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum titrasi asam-basa yang bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan HCl dengan mereaksikannya dengan larutan NaOH 0,1 M menggunakan metode titrasi. Langkah-langkah praktikum meliputi pengukuran volume HCl dan NaOH, penambahan indikator fenopthalen, serta penentuan titik akhir titrasi berdasarkan
Laporan praktikum kimia mengenai pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalisator terhadap laju reaksi. Percobaan menunjukkan bahwa laju reaksi akan meningkat dengan konsentrasi dan luas permukaan yang lebih besar, suhu yang lebih tinggi, dan penambahan katalisator.
Laporan praktikum ini membahas tentang uji keberadaan vitamin B pada beberapa sampel menggunakan reaksi kimia antara NaOH, Pb asetat dan sampel yang dipanaskan. Hasilnya menunjukkan sampel vitamin B-IPI mengandung vitamin B sedangkan vitamin C-IPI dan taoge tidak mengandung vitamin B.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Praktikum mengukur pengaruh aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Mahasiswa mengukur parameter fisiologi pada aktivitas normal, ringan, dan berat, dan menganalisis hubungan antara aktivitas dan parameter tersebut.
Laporan ini menjelaskan percobaan fermentasi alkohol menggunakan ragi dan gula. Proses fermentasi menghasilkan etanol dan karbon dioksida, dibuktikan dengan perubahan suhu, bau alkohol, dan perubahan warna indikator dari merah muda menjadi putih di tabung uji.
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)shelviaa
Percobaan menunjukkan proses osmosis dan difusi pada telur yang direndam dalam larutan berbeda konsentrasi. Telur yang direndam dalam cuka mengalami peningkatan berat dan cangkangnya larut, sementara telur dalam air dan sirup hanya mengalami sedikit kenaikan berat. Perbedaan konsentrasi menyebabkan perpindahan cairan melalui membran telur.
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Laporan ini membahas pembuatan indikator alami asam-basa dari ekstrak kunyit, kayu secang, dan daun Rhoeo discolor untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa. Indikator alami dibuat dengan mengekstrak dan merendam kertas saring ke dalam ekstrak tumbuhan, lalu diuji perubahan warnanya terhadap larutan berbeda pH.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan praktikum biokimia pangan mengenai uji vitamin E pada beberapa sampel menunjukkan hasil bahwa Nature-E dan Mazola Soybean Oil mengandung vitamin E berdasarkan pembentukan warna merah setelah dipanaskan dengan alkohol dan asam nitrat, sedangkan vitamin C-IPI tidak mengandung vitamin E.
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
Laporan ini mempelajari penggunaan indikator asam basa alami dan buatan. Percobaan dilakukan dengan meneteskan ekstrak tanaman seperti bit, kunyit, dan bunga ke larutan asam dan basa, yang menghasilkan perubahan warna yang berbeda untuk setiap indikator. Percobaan juga menggunakan indikator buatan seperti kertas lakmus dan pH meter untuk menentukan sifat asam atau basa dari beberapa larutan. Has
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum titrasi asam-basa yang bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan HCl dengan mereaksikannya dengan larutan NaOH 0,1 M menggunakan metode titrasi. Langkah-langkah praktikum meliputi pengukuran volume HCl dan NaOH, penambahan indikator fenopthalen, serta penentuan titik akhir titrasi berdasarkan
Laporan praktikum kimia mengenai pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalisator terhadap laju reaksi. Percobaan menunjukkan bahwa laju reaksi akan meningkat dengan konsentrasi dan luas permukaan yang lebih besar, suhu yang lebih tinggi, dan penambahan katalisator.
Laporan praktikum ini membahas tentang uji keberadaan vitamin B pada beberapa sampel menggunakan reaksi kimia antara NaOH, Pb asetat dan sampel yang dipanaskan. Hasilnya menunjukkan sampel vitamin B-IPI mengandung vitamin B sedangkan vitamin C-IPI dan taoge tidak mengandung vitamin B.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Ikan karang mempunyai nilai dan arti yang sangat penting dari segi sosial ekonomi dan budaya, karena hampir sepertiga penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pesisir menggantungkan hidupnya dari perikanan laut dangkal.
Daur hidup ikan lele by yazid alfa rikoAlfarico Rico
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Ikan lele (Clarias sp.) adalah ikan yang mudah beradaptasi meskipun dalam lingkungan yang kritis. Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan lele antara lain padat tebar, pemberian pakan, penyakit, dan kualitas air seperti suhu, oksigen, dan pH. Kualitas air yang baik akan mengurangi risiko ikan terserang penyakit dan meningkatkan kelangsungan
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaFauzan Ardana
Mollusca merupakan filum invertebrata yang beragam dan berperan penting bagi manusia. Mollusca terdiri atas kelas-kelas seperti Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda yang memiliki ciri khas masing-masing. Beberapa contoh mollusca memberikan manfaat seperti sumber protein dan mutiara, sementara yang lain dapat merusak bangunan.
Laporan ini membahas perkembangan larva ikan nila mulai dari telur yang dibuahi hingga menjadi larva muda. Telur ikan nila akan menetas menjadi larva setelah 4-5 hari kemudian diasuh oleh induk betina selama 11 hari.
Dokumen tersebut membincangkan proses fotosintesis yang penting bagi kehidupan, faktor-faktor yang diperlukan untuk fotosintesis, dan peranan fotosintesis dalam kitar karbon dan oksigen untuk mengekalkan kandungan gas dalam udara. Ia juga menjelaskan langkah-langkah pemuliharaan dan pemeliharaan sumber alam seperti penguatkuasaan undang-undang, hutan simpanan, dan pendidikan untuk mengekalkan keseimb
Dokumen tersebut membincangkan proses fotosintesis yang penting bagi kehidupan, faktor-faktor yang diperlukan untuk fotosintesis, dan peranan fotosintesis dalam kitar karbon dan oksigen untuk mengekalkan kandungan gas dalam udara. Ia juga menjelaskan langkah-langkah pemuliharaan dan pemeliharaan sumber alam seperti penguatkuasaan undang-undang, hutan simpanan, dan pendidikan awam.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum hipofisasi pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan, tinjauan pustaka tentang pemijahan ikan dan karakteristik ikan mas, serta proses pemijahan ikan mas secara alamiah dan buatan.
Udang memiliki berbagai organ indera termasuk chemoreseptor yang berfungsi untuk mendeteksi makanan. Chemoreseptor utama udang terdapat pada antenula dan memiliki rambut-rambut halus yang peka terhadap zat kimia dalam lingkungan. Chemoreseptor memungkinkan udang menemukan sumber makanan dengan sensitivitas tinggi meskipun dari jarak jauh.
1. Laporan Praktikum|1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan merupakan mahkluk hidup yang mempunyai habitat di air,baik air
tawar, payau, maupun asin. Ikan adalah salah satu hewan poikiloterm, yaitu
hewan yang mampu hidup dengan menyesuaikan temperatur atau suhu di
tempat hidupnya. Ikan bernafas dengan cara mengambil oksigen dari dalam
air dengan menggunakan insang yang terdapat di kanan dan kiri bagian
kepala.Ikan akan mengambil oksigen ke permukaan air jika oksigen yang
terlarutdalam air tidak mencukupi. Ikan juga mengambil oksigen dari dalam
air dan mengeluarkan zat sisa karbondioksida yang sudah tidak berguna dalam
sistem pernapasannya.Sehingga kadar oksigen di dalam larutan termasuk
faktor yang mempengaruhi proses pernapasan ikan.
Mekanisme pernafasan pada ikan yang memiliki operculum terdiri dari
dua tahap, yaitu :
1. Inspirasi : dimulai dari rongga mulut, kemudian masuk ke rongga insang,
setelah rongga ionsang mengembang air akan masuk ke dalam rongga
mulut.
2. Ekspirasi: dimulai dari menutupnya rongga mulut, kemudian rongga
insang akan menyempit, celah insang terbuka dan akhirnya air bergerak
dari rongga mulut ke rongga insang untuk keluar dari celah insang.
Dengan demikian, di dalam praktikum ini kita akan mengamati
pengaruh jenis larutan khususnya dalam hal perbedaan tingkat kandungan
kadar oksigen di dalam larutan terhadap frekuensi gerak membuka dan
menutupnya operkulum ikan serta pengaruhnya terhadap perubahan tingkah
laku ikan.
2. Laporan Praktikum|2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh jenis larutan terhadap frekuensi aktivitas gerak
membuka dan menutup operkulum (tutup insang) ikan platy?
C. Tujuan
Praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh jenis larutan terhadap frekuensi aktivitas gerak membuka dan
menutup operkulum (tutup insang) ikan platy, serta mempelajari perubahan
tingkah laku ikan platy saat berada di dalam larutan yang berbeda khususnya
berbeda pada tingkat kadar oksigennya.
3. Laporan Praktikum|3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Biologi Ikan Platy
Klasifikasi Ikan Platy
Platy memiliki banyak bentuk varian warna seperti dari jenis
spotted, gold comet, red wag, black, blue coral, leopard, mickey mouse,
dan lainnya.
Berdasarkan Marie (2010), klasifikasi ikan Platy secara lengkap adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Xiphophorus
Spesie : Xiphophorus maculates
Gambar 2.1 ikan Platy
4. Laporan Praktikum|4
Morfologi Ikan Platy
Gambar 2.2 morfologi ikan platy
Platy biasanya berwarna merah. Akibat kawin silang dan mutasi,
Platy yang ada sekarang sangat beragam dalam bentuk tubuh dan warna.
Platy jantan dapat dikenali karena memiliki gonopodium (berupa
tonjolan di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal
menjadi sirip yang panjang, bentuk tubuhnya ramping, warnanya lebih
cerah sirip punggung lebih panjang dan mempunyai kepala yang besar.
Sementara betina bentuk ekor dan sirip perut membulat seperti kipas dan
lebih gemuk, warnanya kurang cerah sirip punnggung biasa dengan
kepala yang agak runcing. Platy termasuk ikan yang mudah beradaptasi
dengan berbagai kondisi air. Platy dapat tumbuh hingga 5 cm dan mampu
hidup antara 3-5 tahun.
Kebiasaan Hidup di Alam
Ikan ini memiliki sifat yang ramah dan tidak agresif, oleh karena
itu sangat cocok digunakan sebagai ikan hias pada aquascaping. Ikan
platy dapat hidup pada pH 7,0 – 8,0, pada suhu 20 – 26 °C. ikan Platy
dapat diberi pakan buatan maupun alami. Platy memiliki banyak sekali
bentuk varian warna seperti dari jenis spotted, gold comet, red wag,
5. Laporan Praktikum|5
black, blue coral, leopard, mickey mouse, dan lainnya Ikan ini sangat
mudah beradaptasi dan memiliki toleransi yang baik dalam berbagai
kondisi lingkungan tempat hidupnya. Platy menyukai habitat dengan
banyak tanaman, karena ikan ini cenderung berenang dan berkembang
biak diantara tetanaman. Ikan ini menyukai arus sedang (Anonim 2010).
Penyebaran Ikan Platy
Ikan Platy (Xiphophorus maculates) berasal dari Amerika Tengah
dan Utara (Clidad Veracruz, Meksiko Utara Belize). Ikan Platy adalah
jenis livebearing dan milik keluarga Poecilliidae. Ikan ini berasal dari
Amerika, tetapi ikan liar Poecilliidae hari ini ditemukan di perairan tropis
dan subtropis di banyak bagian dunia.
B. Oksigen (O2)
Sumber Oksigen (O2)
Oksigen (O2) merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan
oleh semua mahluk hidup, khususnya didalam perairan. Dalam perairan
oksigen merupakan gas terlarut yang kadarnya bervariasi yang
tergantung pada suhu dan salinitas. Oksigen dapat bersumber dari difusi
oksigen yang terdapat diatmosfer dan aktifitas fotosintesis tumbuhan air
maupun fitoplankton dengan bantuan energi matahari. Difusi juga dapat
terjadi karena agitasi atau pergolakan massa air akibat adanya gelombang
atau ombak dan air terjun (Effendi, 2003).
Menurut Khiatuddin (2003), oksigen juga dapat berasal dari
oksidasi karbohidrat sebagai sumber energi dalam metabolisme tubuh
dan pembakaran karbohidrat tersebut mengeluarkan kembali
karbondioksida dan air, yang sebelumnya digunakan dalam proses
pembentukan karbohidrat melalui proses fotosintesis.
Kadar Oksigen (O2)
Dalam perairan, khususnya perairan tawar memiliki kadar
oksigen (O2) terlarut berkisar antara 15 mg/l pada suhu 0oC dan 8 mg/l
6. Laporan Praktikum|6
pada suhu 25oC. Kadar oksigen (O2) terlarut dalam perairan alami
biasanya kurang dari 10 mg/l (Efendi, 2003).
Menurut Boyd (1990) dalam Caca dan Polong (2009), besarnya
oksigen yang diperlukan oleh suatu organisme perairan tergantung
spesies, ukuran, jumlah pakan yang dimakan, aktivitas, suhu,
dan sebagainya. Konsentrasi oksigen (O2) yang rendah dapat
menyebabkan stress dan kematian pada ikan. Lebih lanjut dikatakan oleh
Hanafiah (2005), Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar oksigen (O2)
dalam perairan secara umum merupakan konsekuensi terhambatnya
aktivitas akar tumbuhan dan mikrobia, serta difusi yang menyebabkan
naiknya kadar CO2 dan turunnya kadar O2.
Peranan Oksigen (O2) Dalam Perairan
Menurut Zonnelved (1991) dalam Kordi (2004) kebutuhan
oksigen mempunyai dua aspek, yaitu kebutuhan lingkungan bagi spesies
tertentu dan kebutuhan komsutif yang tergantung pada keadaan
metabolisme suatu organisme. Perbedaan kebutuhan oksigen dalam suatu
lingkungan bagi spesies tertentu disebabkan oleh adanya perbedaan
molekul sel dari organisme yang mempengaruhi hubungan antara
tekanan parsial oksigen dalam air dan derajat kejenuhan oksigen dalam
sel darah.
Organisme dalam air membutuhkan oksigen guna pembakaran
bahan bakarnya (makanan) untuk menghasilkan aktivitas, seperti
aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi, dan sebagainya. Beberapa
jenis organisme air mampu bertahan hidup pada perairan dengan
konsenterasi oksigen 3 ppm, namun konsenterasi minimum yang masih
dapat diterima sebagian besar organisme air untuk hidup dengan baik
adalah 5 ppm. Pada perairan dengan konsenterasi oksigen dibawah 4 ppm
organisme masih mampu bertahan hidup, akan tetapi nafsu makan mulai
menurun (Kordi, 2004).
7. Laporan Praktikum|7
BAB III
METODE ILMIAH
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian
1. Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis
penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya.
2. Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode
baru karena popularitasnya belum lama, metode ini dinamakan
postpositivistik Karena berlandaskan pada filsafat post positifisme.
Metode ini disebut juga sebagai metode artistic, Karena proses
penelitian lebih bersifat seni(kurang terpola),dan disebut metode
interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.
B. Waktu dan Tempat
Waktu : Selasa, 15 September 2015
Pukul 14.40-16.35 WIB
Tempat : Laboratorium Biologi Unesa Gedung C2 Lantai 2
C. Variabel
Variabel Kontrol : Jenis Ikan, Jumlah Larutan
Variabel Bebas : Jenis Larutan
Variabel Terikat : Jumlah Gerak Membuka dan Menutup Operkulum
(Tutup Insang) Ikan Platy
8. Laporan Praktikum|8
D. Alat dan Bahan
Alat :
1. Tempat Pengamatan/Gelas Aqua (4 buah)
2. Gelas Ukur (1 buah)
3. Pipet (2 buah)
4. Tabung Ukur (2 buah)
5. Jaring Kecil (1 buah)
6. Stopwatch dan Kamera
7. Spidol
Bahan :
1. Ikan Platy (3 ekor)
2. Air Biasa (400 ml)
3. Larutan Garam 5% (10ml)
4. Larutan Asam 5% (10 ml)
E. Prosedur
1. Menyiapkan semua alat dan bahan.
2. Tuangkan air biasa sebanyak 100 ml ke dalam ke 4 gelas aqua.
3. Beri label di setiap gelas aqua, gelas 1 air biasa, gelas 2 larutan
garam 5% dan gelas 3 larutan asam 5%. Gelas 4 tidak perlu diberi
label, karena gelas 4 berisi air biasa sebagai wadah ikan platy
sebelum dan sesudah ikan digunakan sebagai bahan pengamatan di
gelas 1,2 dan 3.
4. Mengambil tiga ekor ikan platy dan sementara dimasukkan ke
dalam gelas 4.
5. Meneteskan larutan garam 5% sebanyak 10 ml ke dalam gelas 2 dan
meneteskan larutan asam 5% ke dalam gelas 3.
6. Tiga anggota kelompok masing-masing memegang gelas 1,2,3 dan
memasukkan ikan platy ke dalam gelas masing-masing secara
bersamaan serta mengamati aktifitas ikan platy tersebut selama
9. Laporan Praktikum|9
waktu yang ditentukan.Satu anggota lainnya memegang stopwatch
dan satunya bertugas mendokumentasikan tahapan praktikum
beserta mencatat hasil pengamatan sementara.
7. Amati dan hitung frekuensi aktifitas gerak membuka dan menutup
operkulum ikan platy di masing-masing larutan serta amati aktifitas
gerak ikan platy di masing-masing larutan.Amati selama 5 menit.
8. Setelah 5 menit angkat ikan platy dari masing-masing gelas dan
masukkan ke dalam gelas 4 dengan tujuan menetralisasikan keadaan
ikan platy.
9. Catat hasil pengamatan di hasil pengamatan sementara.
10. Lakukan langkah 6-9 sebanyak 3 kali.
F. Rancangan Penelitian
Gb. Rancangan Praktikum
Ikan dalamair biasa Ikan dalamlar. Garam5% Ikan dalamlar. asam5%
10. Laporan Praktikum|10
Gb. Skema Praktikum
Ulangi kegiatan pengamatan sebanyak tiga kali
Mengembalikan ikan platy ke dalam gelas 4
Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan sementara
Mengamati gerak operculum ikan platy di masing-masing gelas selama 5
menit
Memasukkan ikan platy ke dalam gelas 1, 2, dan 3 secara bersamaan
Meneteskan larutan garamdan larutan asam5% sebanyak 10 ml masing-
masing ke dalam gelas 2 dan 3
Menyiapkan 3 ekor ikan platy dalamsebuah gelas (Gelas 4)
Memberi label pada gelas (air, larutan garam, dan larutan asam)
Menuangkan air ke dalamtiap gelas @100ml
Menyiapkan alat dan bahan
11. Laporan Praktikum|11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Hasil Eksperimen Pengaruh Jenis Larutan terhadap Frekuensi
Aktivitas Gerak Membuka dan Menutup Operkulum (Tutup Insang) Ikan
Platy
B. Analisis
Hipotesis atau dugaan sementara kami dalam praktikum pengaruh jenis
larutan terhadap frekuensi aktivitas gerak membuka dan menutup
operkulum (tutup insang) ikan platy adalah apabila di dalam larutan
Pembeda Kontrol
Larutan Garam
5%
Larutan Asam
5%
Jumlah
Membuka dan
Menutup
Operkulum
1. 352 kali 1. 450 kali 1. 332 kali
2. 294 kali 2. 468 kali 2. 360 kali
3. 357 kali 3. 515 kali 3. 360 kali
Gerak Ikan
1.Normal/Biasa
1. Aktif berputar-
putar.
1.Berputar-putar
dan muncul-
muncul ke
permukaan larutan.
2.Normal/Biasa
2. Aktif berputar-
putar, sedikit
tenang.
2.Bergerak
perlahan, lalu
semakin cepat
(tidak stabil).
3.Normal/Biasa 3. Tenang
berputar-putar.
3.Berputar-putar,
muncul ke
permukaan larutan.
12. Laporan Praktikum|12
larutan garam 5% dan larutan asam 5% (larutan berkadar oksigen rendah)
maka frekuensinya akan lebih besar dibanding dengan berada di dalam
larutan air biasa yang berkadar oksigen normal.Setelah praktikum
hipotesis tersebut terbukti.Faktanya pada ke tiga percobaan yang kami
lakukan rata-rata frekuensi gerak membuka dan menutup operkulum ikan
platy di larutan 5% garam dan larutan asam 5% lebih besar dibandingkan
dengan frekuensi gerak membuka dan menutup operkulum ikan platy di
dalam air biasa.Hal ini terjadi karena pada dasarnya ikan bernapas dengan
insang sehingga ketika kadar oksigen di lingkungan hidupnya rendah
maka secara otomatis gerak insang ikan tersebut akan semakin cepat dan
frekuensi geraknya semakin sering demi untuk memperoleh oksigen sesuai
dengan kebutuhannya.
C. Pembahasan
Pada percobaan 5 menit pertama pada praktikum, kami peroleh
frekuensi gerak membuka dan menutup operkulum ikan platy di dalam
larutan asam 5% (larutan berkadar oksigen rendah) lebih kecil dibanding
dengan frekuensi gerak membuka dan menutup operkulum ikan platy di
dalam larutan air biasa (larutan berkadar oksigen normal)biasa).Padahal
seharusnya diperoleh frekuensi gerak membuka dan menutup operkulum
ikan platy di dalam larutan berkadar oksigen rendah (larutan asam 5%)
lebih besar dibanding dengan frekuensi gerak membuka dan menutup
operkulum ikan platy di dalam larutan berkadar oksigen normal (air
biasa).Adapun kemungkinan hasil diskusi dari kelompok kami, yang
menyebabkan hal ini adalah kadar oksigen di gelas dengan larutan asam
5% masih dalam keadaan normal yakni larutan asam 5% sebanyak 10 ml
belum secara langsung bercampur dengan air biasa sebanyak 100 ml
secara keseluruhan, sehingga kadar oksigen di dalam larutan ini masih
cukup tinggi. Akibatnya frekuensi gerak operkulum ikan platy di dalam
larutan ini relatif normal bahkan berada di bawah frekuensi gerak
operkulum ikan platy di dalam air biasa dengan kadar normal.
13. Laporan Praktikum|13
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Semakin banyak kadar oksigen yang terkandung dalam lingkungan hidup
ikan maka gerakan operculum ikan akan semakin sedikit. Sebaliknya
semakin sedikit kadar oksigen yang terkandung dalam lingkungan hidup
ikan maka gerakan operculum ikan akan semakin banyak.
2. Ketika ikan sedang dalam keadaan stress makan akan mempengaruhi
bukaan operculum, dimana bukaan operculum ikan akan menjadi lebih
cepat dari biasanya.
B. Saran
Pada praktikum ini, diperlukan ketelitian mata dalam melihat hasil
pengamatan dan kelincahan praktikan dalam mengoperasikan alat. Selain
itu, sebaiknya menggunakan benih ikan yang ukurannya lebih besar agar
praktikan lebih mudah melihat gerakan operkulum ikan.