Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutansErina Fatmala
presentation of research about Caries, Binahong, antimicrobial agent. Background: Dental caries is one of the most common oral infectious disease happens in all levels of society that one cause is Streptococcus mutans. According to the Household Health Survey (Survey), 2004, dental caries is an oral health problem in Indonesia with a prevalence of 90.05%. Purpose: Binahong is a medicinal plant that contains antimicrobial agent. Expected, Binahong as an alternative medicinal can reduce the incidence of caries in the community. Result: The research method is experimental with CRD (completely randomized design). MIC from Binahong on S. mutans at concentration of 25% and MBC in 50%. Measurement of inhibition on agar diffusion is 10.75 mm. Conclusion: Binahong extract has antibacterial agent against S. mutans. The higher concentration, more pressing the growth of bacteria.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutansErina Fatmala
presentation of research about Caries, Binahong, antimicrobial agent. Background: Dental caries is one of the most common oral infectious disease happens in all levels of society that one cause is Streptococcus mutans. According to the Household Health Survey (Survey), 2004, dental caries is an oral health problem in Indonesia with a prevalence of 90.05%. Purpose: Binahong is a medicinal plant that contains antimicrobial agent. Expected, Binahong as an alternative medicinal can reduce the incidence of caries in the community. Result: The research method is experimental with CRD (completely randomized design). MIC from Binahong on S. mutans at concentration of 25% and MBC in 50%. Measurement of inhibition on agar diffusion is 10.75 mm. Conclusion: Binahong extract has antibacterial agent against S. mutans. The higher concentration, more pressing the growth of bacteria.
2. • Analisa data :
disebabkan berbagai faktor diantaranya penggunaan cairan hiperosmotik,
kepatuhan cuci tangan sebelum prosedur aseptik yang masih belum optimal,
prosedur pemberian obat-obatan melalui intra vena kurang aseptik terutma dalam
hal pengencerannya
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. NO PROGRAM EVALUASI HASIL RTL/REKOMENDASI
1 SDM 1. Jumlah IPCN sudah sesuai
dengan kebutuhan RS
berdasarkan jumlah TT
2. Masih ada IPCN, IPCO dan
sebagian besar IPCLN yang
belum pernah pelatihan PPI
tingkat lanjut
3. Baru 1 orang IPCN yang purna
waktu (fulltime), 1 blm purna
waktu ( fulltime )
1. Berkoordinasi dengan Sub bagian
pengembangan SDM untuk pelatihan
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
bagi IPCN yang belum dan IPCLN serta
perwakilan untuk unit terkait dengan PPI baik
internal maupun eksternal.
2. Megikuti kegiatan seminar, workshop dan
pertemuan ilmiah lainnya tentang PPI diluar
rumah sakit.
3. Mengusulkan untuk1 orang IPCN lagi yang
purna waktu (fulltime)
Sesuai dengan rekomendasi dari KARS
10. 2 Surveilans a. Infeksi jarum infus/phlebitis adalah sebesar 1.1 ‰.
b. Infeksi saluran kemih adalah 0 ‰
c. HAP adalah 0 ‰
d. VAP 0 ‰
e. Decubitus 6.1 %
f. ILO 0.6 ‰
g. Data HAIs RSU Anwar Medika adalah 0.12 %
h. Belum adanya SIRS untuk PPI
1. Meningkatkan pelaksanaan bundlee prevention phlebitis.
a. Pemasangan infus dengan teknik aseptik
b. Disinfeksi kulit dengan alkohol 70%
c. Teknik aseptik saat injeksi (pengenceran, pemberian dengan aseptik
dispensing) dan saat sambung tubing infus
d. Dressing penutup insersi dalam kondisi baik (polyurethran dressing)
1. Meningkatkan pelaksanaan bundle prevention ISK
a. Pemasangan dengan teknik aseptik
b. Fiksasi dengan baik
c. Peletakan urine bag harus dibawah bladder
d. Urin bag tidak menyentu lantai
e. Tidak membuka sambungan antara catheter dengan selang urin bag
1. Meningkatkan pelaksanaan bundlee prevention HAP
a. Cuci tangan 5 moment
b. Memakai APD bila kontak darah dan cairan tubuh
c. Segera melepas APD selesai digunakan
d. Peralatan dibersihkan sebelum digunakan
e. Kamar dan peralatan dibersihkan sebelum digunakan
1. Meningkatkan pelaksanaan bundlee prevention VAP
a. Oral care 2 – 3 kali/hari
b. Posisi head of bed ≥ 30°
c. Daily sedation vacation
d. Daily assesment of readiness to wean
e. Daily spontaneus breathing trial
f. Peptic ulcer drug profilaksis
g. Deep vein trombosit profilaksis
1. Meningkatkan pelaksanaan bundlee prevention ILO, terdiri dari prosedur
pre operasi, durante operasi dan pasca operasi.
a. Sebelum dilakukan tindakan operasi pasien harus mandi dulu
b. Upaya untuk pencegahan ILO
Clipper
Antibiotik profilaksis
Temperatur
Sugar ( GDA )
a. Mengusulkan pengadaan SIRS untuk program PPI
11. 3 Monitoring Kesehatan
lingkungan
a. Semua pemeriksaan swab
contoh makanan, air minum,
air bersih memenuhi batas
syarat.
b. Pengelolahan sampah medis
dan non medis belum optimal
a. Swab udara beberapa unit
banyak yang hasilnya di atas
standar
a. Melaksanakan swab secara rutin 3 bulan
sekali
a. Memantau pengelolahan sampah secara
rutin, sampah medis, non medis dan limbah
tajam
b. Memperbaiki sirkulasi udara, pembatasan
pengunjung, prosedur pembersihan yang
tepat dan mengusulkan adanya hepa filter
5 Monitoring CSSD dan
Loundry
Hasil pemeriksaan swab instrumen
dan loundry menunjukkan hasil steril
Melaksanakan uji swab secara berkala untuk
memantau kualitas sterilisasi dan loundry