SlideShare a Scribd company logo
TOTAL QUALITY MANAGEMENT, MARKET ORIENTATION, AND HOTEL
   PERFORMANCE: THE MODERATING EFFECTS OF EXTERNAL
                ENVIRONMENTAL FACTORS




                        TUGAS




                          Oleh:

                       LENA RIA
                     NIM : 122110504




                PROGRAM PASCASARJANA
                 UNIVERSITAS TRISAKTI

                     JAKARTA 2012




                            1
BAB I


                                   PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

       Total quality management menjadi kunci keberhasilan perusahan dalam mencapai

keunggulan kompetitif di pangsa pasar (Surenshchandar et al., 2001). Total Quality

Management focus pada peningkatan yang berkesinambungan dalam menciptakan

keunggulan nilai bagi customer dan memenuhi kebutuhan customer. Memenuhi kebutuhan

customer melibatkan perusahaan untuk focus pada pemahaman, berbagi, dan menanggapi

customer melalui konsep pemasaran. Perusahaan mengadopsi dan mengimplementasikan

konsep pemasaran untuk masuk dalam orientasi pasar (Lamb et al., 2005). Total quality

management dan Market orientation focus pada kebutuhan dan kepuasan customer. Orientasi

pasar telah terbukti berhasil untuk mempertahankan posisi keunggulan bersaing perusahaan.

Perusahaan yang menerapkan total quality management memiliki keunggulan bersaing

daripada perusahaan yang tidak menerapkan total quality management. Market orientation

telah terbukti perusahaan mampu mempertahankan posisinya dalam persaingan pasar

(Walker et al., 2006). Oleh karena itu Total quality management dan Market orientation

merupakan strategy perusahaan dan memberikan keunggulan bersaing dalam menanggapi

persaingan bisnis.

       Studi ini menyatakan bahwa marketing dan TQM merupakan Philosophy bisnis yang

komplementer (Longbottom et al., 2000; Mohr-Jakcson, 1998a,b). Bagaimanapun setiap

departemen memiliki tanggung jawab dalam menerapkan kebijakan TQM untuk

meningkatkan penjualan melalui kualitas produk atau jasa yang dibutuhkan di pasar.

Hubungan setiap departemen harus dipererat, persaingan dan hambatan bukanlah hal yang

biasa. Oleh karena itu 1/3 perusahaan yang telah menerapkan TQM masih memiliki

prasangka yang factor utamanya adalah top managers yang tidask paham masalah marketing


                                            1
(Witcher, 1995) atau kegagalan dalam menerapkan TQM. Factor ini menyebabkan beberapa

perusahaan. Factor ini menyebabkan perusahaan tidak menerapkan TQM dan market

orientation secara bersamaan. Bahkan ketika kedua variable ini terkait dengan Performance

hotel.penemuan yang empiric menyatakan hubungan diantara variable yang kurang terkait.

Peneliti juga beragumen hubungan antara TQM, market orientation, dan organization

performance memiliki besaran yang sangat jauh, ketika meningkatnya performance

menghasilkan hasil yang kontrovesial. Berdampak pada indutri hotel menjadi kekurangan

informasi mengenai TQM atau hambatan dalam mengembangkan market orientation (Grey et

al., 2000; Harris dan Watkins, 1998; Lazari dan Kanellopoulos, 2007); terbatasnya penelitian

menyebabkan kurangnya informasi atau adanya hambatan di industry hotel Taiwan.

       Dalam persaingan pasar kualitas menjadi dasar pertimbangan dalam konsumsi. Hotel

berusaha meningkatkan performance yang tidak hanya mengandalkan kualitas, tetapi juga

mendesign permintaan dari customer. Longo dan Cox (1997) dan Youssef et al., (1996)

menyatakan bahwa model IPO (Input-Prossesing-Output) menampilkan hubungan antara

system TQM dan variable lainnyaa. Model ini mendefinisikan input memperluar proses dan

melibatkan kedua lingkungan eksternal dan internal. Proses meningkatkan dan mendesign

produk focus pada permintaan kebutuhan customer.

       Studi ini membahas tentang model konsep IPO pada pengembangan model penelitian

TQM dan meneliti hubungan TQM antara market orientation untuk memahami pengaruhnya

pada hotel performance. Lingkungan yang tidak pasti timbul dari kemampuan organisasi

dalam membuat perkiraan lingkungan (Milliken, 1987). Hasil keputusan organisasi

dipengaruhi oleh lingkungan yang komplek (May et al., 2000). Beberapa penelitian

beragumen bahwa peputaran pasar dan teknologi memiliki hubungan moderat antara market

orientation dengan performance hotel (Kirca et al., 2005; Qu dan Ennew, 2003; Rose dan

Shoham, 2002; Subramanian et al., 2009) atau hubungan tidak memiliki pengaruh moderat



                                             1
diantara variable tersebut (Aziz dan Yassin, 2010; Jaworski dan Kohli, 1993; Slater dan

Narver, 1994; Subramanian dan Gopalakrishna, 2001). Lingkungan bisnis mengalami

perubahan yang dinamik dan persaingan menimbulkan tingkat ketidakpastian seperti hasil

setelah penerapan TQM menimbulkan ketidakjelasan (Montes et al., 2003). Penelitian

terdahulu meneliti pengaruh factor external environmental pada effect hotel performance;

kebanyakan studi ini menguji dimensi hukum, politik, social, ekonomi, budaya, dan

teknologi.   Teknologi baru dan perubahan lungkungan pasar telah memberikan konsep

kualitas dan pemasaran sebagai dimensi baru. Tahap kematangan industri hotel

memperlihatkan intensitas persaingan dan customer menjadi lebih pintar. Penelitian ini

menguji hotel performance dengan menggunakan TQM, market orientation dan external

environment factors sebagai variable moderating.




1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu


   a. Apakah terdapat pengaruh positif TQM dan Market Orientation terhadap Hotel

        Performance ?

   b. Apakah terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation ?

   c.   Apakah terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi

        Market Orientation ?

   d. Apakah terdapat pengaruh TQM dan Market Orientation terhadap Hotel Performance

        akan bervariasi berdasarkan external environment factor ?




                                              1
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

   1. Untuk menganalisa terdapat pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance.

   2. Untuk menganalisa terdapat pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel

       Performance.

   3. Untuk menganalisa terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation.

   4. Untuk menganalisa terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang

       dipengaruhi Market Orientation.

   5. Untuk menganalisa        terdapat pengaruh TQM terhadap Hotel Performance akan

       bervariasi berdasarkan external environment factor

   6. Untuk     menganalisa     terdapat   pengaruh Market   Orientation terhadap Hotel

       Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor




1.4 Manfaat Penelitian


       Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini bagi manajer pemasaran untuk mengambil

keputusan yang terkait dengan Total Quality Management, Market Orientation dan Hotel

Performance. Bagi peneliti selanjutnya sebagai dasar melakukan penelitian dengan topik

yang terkait.




1.5 Sistematika Pembahasan


       Untuk memberikan gambaran dan pemahaman, maka peneliti menyusun outline

sistematis untuk setiap bab, sebagai berikut :




                                                 1
BAB I     PENDAHULUAN


          Bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan

          Manfaat Penelitian, dan Sistematika Pembahasan


BAB II    LANDASAN TEORI


          Bab ini terdiri dari Tinjauan Pustaka, Rerangka Konseptual, dan Hipotesis


BAB III   METODOLOGI


          Bab ini terdiri dari Rancangan Penelitian, Variabel dan Pengukuran,

          Instrument Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data


BAB IV    HASIL DAN PEMBAHASAN


          Bab ini terdiri dari Statistik Deskriptif, Hasil Uji Hipotesa dan Pembahasan


BAB V     SIMPULAN,         IMPLIKASI         MANAJERIAL,           KETERBATASAN

          PENELITIAN


          Bab ini terdiri dari Simpulan, Implikasi Manajerial, dan Keterbatasan

          Penelitian


Saran




                                         1
BAB II


                                    PEMBAHASAN


2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Total Quality Management


       Quality management telah dikenal sebagai metode untuk meningkatkan kinerja

organisasi. Beberapa organisasi yang telah menerapkan quality management yaitu industry

manufaktur, jasa, pendidikan, kesehatan dan administrasi public. Total quality management

adalah pendekatan yang sudah popular dan paling banyak direkomendasikan karena TQM

adalah pendekatan yang menyatukan seluruh fungsi organisasi dalam memenuhi kebutuhan

customer dan mencapai tujuan organisasi (Nair, 2006). Menurut Ahire et al (1996), Anderson

et al (1995) mengklasifikasikan 5 konstruk total quality management yaitu      managerial

leadership dan commitment, human resources management, the relationshio between

customer and suppliers, internal organizational culture and process management. Total

quality management dikenal secara luas sebagai filosofi manajemen.


       Elemen TQM tidak sebagian besar diterapkan karena eksekutif berpendapat, tidak

semuanya menjadi kebutuhan industry hotel (Lazari dan Kanellopoulos, 2007). TQM sesuai

dengan konsep model IPO yang menampilkan hubungan antara system TQM dan partisipan

(Longo dan Cox, 1997; Youssef et al., 1996). Hotel tidak hanya memenuhi kepuasan

customer tetapi harus ada peningkatan yang berkelanjutan (Dale dan Plunkett, 1990) melalui

proses manajemen untuk mengatasi masalah yang terjadi. Kepemimpinan dan focus pada

customer adalah prinsip yang tergabung dalam program TQM hotel (Breiter dan Bloomquist,

1998; Li et al., 2007). Pembelajaran yang melibatkan program training adalah syarat untuk




                                            1
mencapai nilai strategi hotel (Boudreau et a., 2001; Claver et al., 2006; Tihanyi et al., 2000)

dan meningkatkan keterampilan dan komitmen jasa (Costa et al., 2000).


       Penelitian ini membahas TQM yang diterapkan pada industry hotel focus pada

customer,    peningkatan    yang    berkesinambungan,      kepemimpinan       dan    kooperasi

eksternal/internal, tenaga kerja, pembelajaran dan proses manajemen. Penelitian ini

mengadopsi konstruk TQM yang dinyatakan oleh Grandzol dan Greshon (1998). Oleh karena

itu industry hotel mengidentifikasikan performance pada TQM (Claver-Cortes et al.,2008;

Langer, 1997).




2.1.2 Market Orientation


       Market Orientation mencerminkan perusahaan mengadopsi konsep pemasaran.

Market orientation didefinisikan sebagai konsep dalam mengumpulkan informasi dari

customer, menyebar informasi secara internal, dan merepon perubahan dan kebutuhan pasar

(Nair, 2006). TQM menekankan pada pandangan karyawan sebagai pihak internal yang layak

diperhatikan secara khusus (Eksklidsen dan Dahlgaard, 2000) yang berarah pada pencapain

tujuan organisasi. Kepuasan pihak eksternal adalah pusat dari konsep marketing (Santos-

Vijande et al., 2009). Perusahaan mengadopsi dan menerapkan konsep pasar dikatakan

sebagai market orientation (Lamb et al., 2005). Konsep dasr market orientation masih

melibatkan generating, disseminating, sharing information and responding dalam perubahan

dan kebutuhan pasar untuk mencapai kepusasan customer dan tujuan organisasi serta

kepentingan stakeholder secara bersamanan (Deshpande et al., 1993; Kohli et al., 1990).


       Beberapa skala yang mengukur market orientation. Kohli et al (993) mengembangkan

pengukuran yang valid termasuk generasi intelejen, penyebaran dan tanggapan. Gray et al




                                              1
(1998) mengungkapkan model market orientation didasarka pada pekerjaan Deng dan Dart

(1994); Jaworski dan Kohli (1993); Narver dan Slater (1990) yang terdiri dari 5 dimensi yaitu

customer orientation, competitor orientation, inter-functional coordination, responsiveness,

dan profit emphasis. Menurut Anwar (2008) dimensi market orientasi terdiri dari customer

focus, competitive focus, environmental scanning, strategy implementation, and New service

development .




2.1.3 External Environmental Factors


       Perbedaan organisasi dipengaruhi oleh factor lingkungan. External environmental

factors mengalami perubahan yang sangat cepat yaitu ketidakpastian, rumit dan juga muncul

masalah yang harus diatasi organisasi. Beberapa organisasi mengabaikan atau tidak merespon

environment factor yang menyebabkan munculnya masalah.


        Lingkungan eksternal hotel mempengaruhi hubungan antara strategic planning dan

performance (Philips, 1999). Persaingan adalah karakteristik kunci dari lingkungan eksternal.

Persaingan di lingkungan hotel cenderung memahami kekuatan, kelemahan dan kinerja yang

terkait dengan menyediakan spesifik jasa atau produk ketika mencari informasi tentang

customers dan modifikasi penawaran berdasarkan data customer.




2.2 Rerangka Konseptual


       TQM itu biasanya meningkatkan kepuasan customer, dan financial performance

(Agus et al., 2000; Claver-Cortes et al., 2008). Penelitian ini mengungkapkan Hotel yang

mengadopsi TQM untuk meningkatkan Hotel Performance.




                                              1
Praktek marketing penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Santos-Vijande et

al., 2005).   Market Orientation merupakan implementasi konsep marketing (Kohli dan

Jaworski, 1990), menggunakan manajemen dan strategi untuk menghindari hambatan

persepsi (Dobni dan Luffman, 2003; Stoelhorst dan Van Raaji, 2004) tergantung pada

kekuatan konstruk lainnya yang berhubungan denga performance (Menguc dan Auh, 2006).

TQM terkait kegiatan membantu mengembangkan persaingan yang mana sebagai variable

moderating dalam hubungan TQM dan Performance (Tena et al., 2001) sehinggan TQM dan

Market orientation sebagai komplementer.


       Beberapa     penelitian mengusulkan bahwa hubungan market orientation dan

performance tergantung pada organizational environment (Jaworski dan Kohli, 1993).


                                           Gambar 2.1
                                      Reranka Konseptual

                                            External Environmental
                                                    Factors


                    TQM


                                                        Hotel
                                                    Performance

                  Market
                Orientation


                                                                     Direct effect

                                                                     Moderating effect




                                            1
2.3 Perumusan Hipotesis


       Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :


       Ha1:    Terdapat pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance.


       Ha2:    Terdapat pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel Performance


       Ha3:    Terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation.


       Ha4:    Terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi

               Market Orientation.


       Ha5:    Terdapat pengaruh TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi

               berdasarkan external environment factor.


       Ha6:    Terdapat pengaruh Market Orientation terhadap Hotel Performance akan

               bervariasi berdasarkan external environment factor.




                                              1
BAB III


                                METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Rancangan Penelitian


           Rancangan penelitian ini merupakan testing hypotheses dengan melakukan survei

kuesioner untuk menjawab hipotesa yang diajukan dengan sampel adalah responden. Tipe

penelitiannya causal, tingkat keterlibatan peneliti dalam penelitian ini adalah minimal interference,

unit analisis nya individu. Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional

studies.




3.2 Variable dan Pengukuran


           Variabel dalam penelitian ini sebayak empat yaitu: 1) total quality management, 2)

market orientation, 3) external environmental factors, 4) hotel performance. Keempat

variable tersebut diukur dengan menggunakan item pernyataan (Chen Hua Wang et al.,

2011), sebagai berikut:


Total Quality Management


Variabel total quality management pada hotel di Taiwan memiliki 7 (tujuh) dimensi yaitu

customer focus, internal/external cooperation, continuous improvement, leadership,

employee fulfillment, learning, process management. Masing-masing dimensi diukur dengan

mengajukan beberapa item pernyataan.


customer focus diukur dengan mengajukan 3 (tiga) pernyataan yaitu:


    1. Aktivitas kami terpusat pada kepuasan pelanggan kami




                                                 1
2. Kepuasan pelanggan dan memenuhi keinginan mereka adalah hal yang sangat penting

       untuk kami lakukan

   3. Perilaku senior executive yang mengurangi pentingnya customer.


External/Internal cooperation diukur dengan mengajukan 5 (lima) pernyataan yaitu:


   1. Manajer menekankan aktivitas bahwa kepemimpinannya kurang kooperatif antara

       hotel dan supplier kami.

   2. Manajer, supervisor, dan karyawan dari departemen berbeda, bekerja secara

       independen untuk mencapai tujuan bersama

   3. Teamwork adalah cara yang biasa digunakan dalam menjalankan bisnis di hotel

   4. Karyawan ragu-ragu untuk untuk mengeluarkan pendapat, memberikan saran, atau

       keaktifan dirinya pada Hotel tersebut.

   5. Setiap karyawan berpartisipasi dalam meningkatkan produk, jasa, dan proses di Hotel


Continuous Improvement diukur dengan mengajukan 3 (tiga) pernyataan yaitu:


   1. Karyawan biasanya tidak mendapatkan kesempatan untuk memberikan saran

       mengenai perubahan dan memodifikasi proses yang sudah ada

   2. Hotel mendukung penelitian yang berlanjut dan meningkatkan semual yang

       berhubungan dengan produk, jasa, dan proses

   3. Hotel menerima complain yang ada dan mengakui untuk meningkatkan produknya,

       jasa dan proses


Leadership diukur dengan mengajukan 3(tiga) pernyataan yaitu:


   1. Senior executive memberikan keyakinan yang sama tentang kelangsungan organisasi

       dimasa depan




                                                1
2. Aktivitas dan investasi adalah manfaat yang diperoleh untuk jangka panjang dari

       dukungan management

   3. Manajer dan supervisor jarang melibatkan karyawan dalam melakukan tugasnya

   4. Senior    executive     mengantisipasi   perubahan   dan   membuat   rencana   untuk

       mengakomodasi


Employee fulfillment diukur dengan mengajukan 3 (tiga) pernyataan yaitu:


   1. Tugas dan tanggung jawab saya memberikan sedikit kepuasaan akan kebutuhan saya

       membuat produk dan jasa yang berkualitas

   2. Saya menyukai pekerjaan saya karena saya melakukan apa yang saya inginkan

   3. Karyawan dihotel adalah dedikasi dari pekerjaan mereka


Learning diukur dengan mengajukan 4 (empat) pernyataan yaitu:


   1. Manajer dan supervisor yakin        bahwa semua karyawan menerima training yang

       membantu mereka memahami bagaimana, mengapa dan apa yang harus dilakukan

       untuk hotel.

   2. Manajer dan supervisor berpartisipasi dalam training mengenai bagaimana melakukan

       bisnis apakah berurusan dengan karyawan atau external customers

   3. Beberapa karyawan di Hotel tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang dasar

       industry kami

   4. Beberapa karyawan yang mengerti dasar proses yang digunakan untuk menciptakan

       produk dan jasa kami


Process Management diukur dengan mengajukan 6 (enam) pernyataan yaitu:


   1. Mencegah kegagalan produk / jasa dari terjadinya sikap yang kuat di Hotel

   2. Proses di Hotel tidak termasuk proses pengukuran kualitas



                                               1
3. Proses mendesign produk dan jasa baru untuk menyakikan kualitas produk

   4. Menjelaskan variasi proses yang jarang digunakan untuk menganalisa teknik di Hotel

   5. Senior executives melihat total biaya dari Jasa, Produk termasuk biaya tidak langsung.

   6. Manajer dan supervisor mengerti bagaimana memotivasi karyawan dan mendukung

       mereka untuk meningkatkan kinerja mereka


Market Orientation memiliki 4 (empat) dimensi yaitu information generation, information

dissemination, shared interpretation, dan Organization Responsiveness. Masing-masing

dimensi diukur dengan mengajukan beberapa item pernyataan.


information generation diukur dengan mengajukan 2 (dua) item pernyataan yaitu:


   1. Kami cepat mendeteksi perubahan pada produk kami yang sesuai dengan keinginan

       customer

   2. Kami dengan cepat mendeteksi dasar pergeseran pada industry kami (contoh:

       persaingan dan teknologi)


information dissemination diukur dengan mengajukan 2 (dua) item pernyataan yaitu:


   1. Ketika sesuatu yang penting pada customer seluruh hotel mengetahui kejadian itu

       dengan cepat

   2. Ketika salah satu unit menemukan kejadian yang penting diluar sana tentang pesaing,

       dengan cepat mewaspadai unit yang lain


shared interpretation diukur dengan mengajukan 2 (dua) item pernyataan yaitu:


   1. Kami mengembangkan penyebaran pemahaman mengenai hotel kami yang

       menyediakan market information

   2. Kami mengembangkan penyebaran pemahaman pada hotel kami mengenai implikasi

       aktivitas marketing


                                             1
Organization Responsiveness diukur dengan mengajukan 3 (tiga) item pernyataan yaitu:


   1. Mengambil keputusan dengan cepat bagaimana merespon perubahan persaingan harga

   2. Kami dengan cepat menanggapi perubahan pada kebutuhan produk dan jasa yang

       dibutuhkan customer kami

   3. Jika pesaing meluncurkan kampanye ke customer kami, kami segera meresponnya


External environmental factor memikiki 3 (tiga) dimensi yaitu market turbulence,

competitive intensity, technological turbulence. Masing-masing dimensi diukur dengan

mengajukan beberapa item pernyataan.


market turbulence diukur dengan mengajukan 4 (empat) item pernyataan yaitu :


   1. Pada variasi bisnis kami, preferensi produk customer mengalami perubahan dari

       waktu ke waktu

   2. Customer cenderung melihat produk baru di setiap waktu

   3. Customer baru cenderung memilih produk yang dihubungkan dengan kebutuhan yang

       berbeda dari customer lama.

   4. Kami memenuhi kebutuhan customer yang kami lakukan pada waktu yang lalu


competitive intensity diukur dengan mengajukan 5 (lima) item pernyataan yaitu:


   1. Persaingan pada industry kami sangatlah kejam

   2. Adanya “perang promosi” di industry kami

   3. Apapun persaingan dapat menawarkan kami untuk siap bertanding

   4. Persaingan baru hampir sering kami dengar bermunculan setiap hari

   5. Pesaing kami relative lemah




                                             1
technological turbulence diukur dengan mengajukan 3 (tiga) item pernyataan yaitu:


   1. Teknologi memberikan kesempatan besar di industry kami

   2. Sejumlah besar ide produk baru dibuat dari terobosan teknologi di industry kami

   3. Perubahan teknologi di industry kami bukanlah hal yang kecil


Hotel Performance memiliki 2 (dua) dimensi yaitu customer performance dan financial

performance. Masing-masing dimensi diukur dengan mengajukan beberapa item pernyataan.


customer performance diukur dengan mengajukan 4 (empat) item pernyataan yaitu;


   1. Loyalitas Customer

   2. Kepuasan Customer

   3. Produk / jasa kami memberikan nilai kehidupan bagi customer kami

   4. Customer kami akan menjadi customer existing


financial performance diukur dengan mengajukan 4 (empat) item pernyataan yaitu:


   1. Mengalami pertumbuhan pasar

   2. Mengalami pertumbuhan penjualan

   3. Berkuranganya biaya penjualan

   4. Mengalami pertumbuhan ROI




3.3 Instrumen Penelitian


Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, sebelum data dikumpulkan maka kuesioner

ini diuji dahulu, apakah punya alat pengukur data yang baik dengan uji Reliabilitas dan

validitas. Kuesioner ini dibuat dengan likerth skala 1 = sangat tidak setuju sampai dengan

skala 7 = sangat setuju.



                                            1
1. Uji Reliabilitas


Menurut Hair et al (1995), setelah model pengukuran telah dibuat oleh peneliti harus dilihat

reliabilitasnya dari indikator yang ada, hal ini dilakukan untuk melihat konsistensi dan

stabilitas dari pengukuran yang dilakukan melalui instrument yang digunakan. Menurut

Sekaran (2003), reliabilitas dari instrumen pengukuran adalah indikasi dari stabilitas dan

konsistensi pada instrumen pengukuran untuk mengetahui kelayakan dari sebuah pengukuran.

Sekaran (2003) berpendapat bahwa koefisien reliabilitas semakin mendekati 1,00 adalah

lebih baik. Secara umum, reliabilitas kurang dari 0,60 adalah dianggap lemah. Berkisar

diantara 0,70 adalah dapat diterima dan jika koefisien reliabilitas diatas 0,80 adalah baik.


Berdasarkan pernyataan diatas, dasart pengambilan keputusan uji reliabilitas dapat

disimpulkan sebagai berikut:


Jika Cronbach,s Alpha > 0.06 , maka Cronbach,s Alpha acceptable (construct reliable)


Jika Cronbach,s Alpha < 0.06 , maka Cronbach,s Alpha poor acceptable (construct

unreliable)


Dari hasil pengujian reliabilitas semua konstrak memenuhi kriteria reliabilitas yang

direkomendasikan Sekaran (2003). Jika konstrak dalam penelitian mempunyai Cronbach’s

Alpha minimal 0.06 atau lebih besar, maka jawaban responden terhadap pernyataan-

pernyataan yang digunakan untuk mengukur masing-masing konstrak tersebut adalah

konsisten dan konstrak dapat dipercaya (reliabel).


2. Uji Validitas




                                                1
Uji validitas dilakukan untuk membuktikan bahwa alat penelitian yang digunakan untuk

mengukur sesuai dengan tujuannya. Uji validitas dalam penelitian ini berdasarkan construct

validity dimana menurut Cooper dan Emory (1995) yang dikutip dari Hermawan (2003),

construct validity mencakup pemahaman argumentasi teoritik yang melandasi pengukuran

yang diperoleh. Pendekatan yang dilakukan adalah menggabungkan suatu construct yang

diteliti di construct lainnya yang dibentuk dari kerangka teoritis. Untuk mengetahui besarnya

koefisien validitas digunakan rumus korelasi pearson correlation, dimana setiap permyataan

memiliki p-value <0.45 yang artinya setiap item pernyataan memiliki konsistensi pada

pernyataan tersebut (construct valid) dan sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan sebagai berikut:


   Jika p-value < 0.45 , dikatakan valid


   Jika p-value > 0.45, dikatakan tidak valid


Dari hasil pengujian validitas, menyatakan bahwa setiap contruct valid,dengan nilai

pengukuran p-value 0.92 < 0.45.




3.4 Teknik Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dengan

teknik kuisioner, yaitu dengan memberikan pertanyaan tertulis kepada responden.

Selanjutnya responden memberikan tanggapan atas pertanyaan           yang diberikan. Jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 588 responden dari turis hotel

Bureu yang ada di Taiwan.




                                                1
3.5 Metode Analisis Data


Data ini dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling

(SEM). Tujuan metode ini adalah untuk membangun dan menguji model statistik yang

biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat.




                                           1
BAB IV


                               HASIL DAN PEMBAHASAN


4.2    Analisa Hasil dan Interprestasi


       Analisis data diperoleh dari hasil pengujian terhadap hipotesis. Tujuan dari pengujian

hipotesis adalah untuk menolak hipotesis nol (Ho) sehingga hipotesi alternative (ha) bias

diterima. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat nilai z score > 2, apabila z score > 2 maka

terdapat pengaruh signifikan antara variable x terhadap variable y.


       Hipotesis pertama menguji pengaruh positif TQM           terhadap Hotel Performance,

Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut :


Ho1 : Tidak terdapat pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance


Ha1 : Terdapat Terdapat pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance


Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai z score 8.581. karena nilai signifikansi = 8.581

berarti lebih besar dari 2 (z score < 2) maka Ho1 dapat ditolak dan menerima Ha1 yang

berarti terdapat hubungan antara pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance.


       Hipotesis kedua menguji pengaruh positif Market Orientation              terhadap Hotel

Performance, Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut :


Ho1 : Tidak terdapat pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel Performance


Ha1 : Terdapat Terdapat pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel Performance


Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai z score 7.343. karena nilai signifikansi = 7.343

berarti lebih besar dari 2 (z score < 2) maka Ho1 dapat ditolak dan menerima Ha1 yang




                                               1
berarti terdapat hubungan antara pengaruh positif Market Orientation            terhadap Hotel

Performance.


       Hipotesis ketiga menguji pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation,

Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut :


Ho1 : Tidak terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation


Ha1 : Terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation


Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai z score 4.906 karena nilai signifikansi = 4.906

berarti lebih besar dari 2 (z score < 2) maka Ho1 dapat ditolak dan menerima Ha1 yang

berarti terdapat hubungan antara pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation.


       Hipotesis keempat menguji hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang

dipengaruhi Market Orientation. Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun

sebagai berikut :


Ho1 : Tidak terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market

Orientation


Ha1 : Terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market

Orientation


Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai z score 3.88 karena nilai signifikansi = 4.906

berarti lebih besar dari 2 (z score < 2) maka Ho1 dapat ditolak dan menerima Ha1 yang

berarti terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market

Orientation.




                                              1
Hipotesis kelima menguji hubungan antara pengaruh TQM terhadap Hotel

Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Hipotesis nol (Ho)

dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut :


Ho1 : Tidak terdapat       pengaruh TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi

berdasarkan external environment factor.


Ha1 : Terdapat pengaruh TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan

external environment factor


Hasil yang didapat membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang tinggi TQM terhadap Hotel

Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Nilai 0.383, p<0.05,

berarti pengaruhnya kuat, nilai 0.523, p<0.05, terdapat pengaruh yang memperlemah TQM

terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor.


       Hipotesis keenam menguji hubungan antara pengaruh Market Orientation terhadap

Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Hipotesis nol

(Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut :


Ho1 : Tidak terdapat     pengaruh Market Orientation terhadap Hotel Performance akan

bervariasi berdasarkan external environment factor.


Ha1 : Terdapat pengaruh Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi

berdasarkan external environment factor


Hasil yang didapat membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang tinggi Market Orientation

terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Nilai

0.231, p<0.05, berarti pengaruhnya kuat, nilai 0.280, p<0.05, terdapat pengaruh yang

memperlemah Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan

external environment factor.


                                              1
BAB V

                       KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1    Kesimpulan

       Pengujian terhadap masalah penelitian menunjukan bahwa TQM             dan Market

Orientation     mempunyai pengaruh terhadap      Hotel   Performance    selanjutnya   TQM

memberikan pengaruh terhadap Market Orientation dan memberikan hubungan antara TQM

dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market Orientation dan adanya pengaruh yang

dapat memperlemah dan memperkuat TQM dan Market Orientation terhadap Hotel

Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factors.



5.2    Implikasi Manajerial

       Berangkat dari kesimpulan diatas, maka hsil penelitian ini selayaknya dapat

digunakan oleh industry hotel. Kualitas pelayanan daari hotel yang baik akan meningkatkan

kepuasan kepada customer dan jika customer puas maka mereka akan loyal terhadap hotel

tersebut. Sehingga Hotel harus selalu dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang

diberikannya.



5.3    Saran

       Penelitian ini hanya mengambil sample dari manager hotel, diharapkan respondenya

adalah marketing directors dan general managers. Penelitian ini menggunakan cross sectional

dalam menguji pengaruh positif TQM dan Market Orientation terhadap Hotel Performance.

Diharapkan peneliti selanjutnya menunjukan longitudinal studies berdasarkan observasi

jangka panjang.




                                            1

More Related Content

What's hot

TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
Arif Setiawan
 
Ppt perencanaan mutu Total Quality Manajemen
Ppt perencanaan mutu Total Quality ManajemenPpt perencanaan mutu Total Quality Manajemen
Ppt perencanaan mutu Total Quality ManajemenSummer Rain
 
Tqm presentasi
Tqm presentasiTqm presentasi
Tqm presentasi
Jan Larosa
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
kancil3sakti
 
Konsep tqm
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
Lia Azizi
 

What's hot (6)

TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
 
Ppt perencanaan mutu Total Quality Manajemen
Ppt perencanaan mutu Total Quality ManajemenPpt perencanaan mutu Total Quality Manajemen
Ppt perencanaan mutu Total Quality Manajemen
 
Tqm presentasi
Tqm presentasiTqm presentasi
Tqm presentasi
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
 
Konsep tqm
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
 
Tqm present
Tqm presentTqm present
Tqm present
 

Similar to Laporan konsep paper tqm

strategi bersaing tqm manajemen proyek.pptx
strategi bersaing tqm manajemen proyek.pptxstrategi bersaing tqm manajemen proyek.pptx
strategi bersaing tqm manajemen proyek.pptx
sakti55
 
MKUAL 01
MKUAL 01MKUAL 01
MKUAL 01
giningroem
 
Total quality control
Total quality controlTotal quality control
Total quality control
chords
 
Integrasi Fuzzy-TQM
Integrasi Fuzzy-TQM Integrasi Fuzzy-TQM
Integrasi Fuzzy-TQM
Perguruan Tinggi Raharja
 
Korry marintan siahaan, hapzi ali, tugas 3 rancangan proposal penelitian, ut,...
Korry marintan siahaan, hapzi ali, tugas 3 rancangan proposal penelitian, ut,...Korry marintan siahaan, hapzi ali, tugas 3 rancangan proposal penelitian, ut,...
Korry marintan siahaan, hapzi ali, tugas 3 rancangan proposal penelitian, ut,...
korrymarintansiahaan
 
Jogja4.pptx
Jogja4.pptxJogja4.pptx
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
adesupriadi230194
 
Dwi yustiani hapzi ali_strategi pemasaran_2017
Dwi yustiani hapzi ali_strategi pemasaran_2017Dwi yustiani hapzi ali_strategi pemasaran_2017
Dwi yustiani hapzi ali_strategi pemasaran_2017
Dwi Yustiani
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
Ahmad Surya Arifin
 
PPT ASP FIX.pptx
PPT ASP FIX.pptxPPT ASP FIX.pptx
PPT ASP FIX.pptx
RickySyahputra9
 
Candra noviawan 12160322
Candra noviawan 12160322Candra noviawan 12160322
Candra noviawan 12160322
CandraNoviawan
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 Awareness
Toyo Gustaman
 
Manj mutu iso
Manj mutu isoManj mutu iso
Manj mutu iso
Winda nawangasari
 
Implementasi TQM.pptx
Implementasi TQM.pptxImplementasi TQM.pptx
Implementasi TQM.pptx
astrianggraenip
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Rizky Akbar
 
ISO 9001
ISO 9001ISO 9001
ISO 9001
unlisted
 
Yogi martua
Yogi martuaYogi martua
Yogi martua
YogiNababan
 
1 manajemen-strategik-revisi
1 manajemen-strategik-revisi1 manajemen-strategik-revisi
1 manajemen-strategik-revisiIr. Zakaria, M.M
 
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadaniPpt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
fajzilahrahmadani
 

Similar to Laporan konsep paper tqm (20)

strategi bersaing tqm manajemen proyek.pptx
strategi bersaing tqm manajemen proyek.pptxstrategi bersaing tqm manajemen proyek.pptx
strategi bersaing tqm manajemen proyek.pptx
 
MKUAL 01
MKUAL 01MKUAL 01
MKUAL 01
 
Total quality control
Total quality controlTotal quality control
Total quality control
 
Integrasi Fuzzy-TQM
Integrasi Fuzzy-TQM Integrasi Fuzzy-TQM
Integrasi Fuzzy-TQM
 
Korry marintan siahaan, hapzi ali, tugas 3 rancangan proposal penelitian, ut,...
Korry marintan siahaan, hapzi ali, tugas 3 rancangan proposal penelitian, ut,...Korry marintan siahaan, hapzi ali, tugas 3 rancangan proposal penelitian, ut,...
Korry marintan siahaan, hapzi ali, tugas 3 rancangan proposal penelitian, ut,...
 
Jogja4.pptx
Jogja4.pptxJogja4.pptx
Jogja4.pptx
 
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
 
Dwi yustiani hapzi ali_strategi pemasaran_2017
Dwi yustiani hapzi ali_strategi pemasaran_2017Dwi yustiani hapzi ali_strategi pemasaran_2017
Dwi yustiani hapzi ali_strategi pemasaran_2017
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
PPT ASP FIX.pptx
PPT ASP FIX.pptxPPT ASP FIX.pptx
PPT ASP FIX.pptx
 
Candra noviawan 12160322
Candra noviawan 12160322Candra noviawan 12160322
Candra noviawan 12160322
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 Awareness
 
Manj mutu iso
Manj mutu isoManj mutu iso
Manj mutu iso
 
Implementasi TQM.pptx
Implementasi TQM.pptxImplementasi TQM.pptx
Implementasi TQM.pptx
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
 
ISO 9001
ISO 9001ISO 9001
ISO 9001
 
Yogi martua
Yogi martuaYogi martua
Yogi martua
 
1 manajemen-strategik-revisi
1 manajemen-strategik-revisi1 manajemen-strategik-revisi
1 manajemen-strategik-revisi
 
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadaniPpt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
 

Laporan konsep paper tqm

  • 1. TOTAL QUALITY MANAGEMENT, MARKET ORIENTATION, AND HOTEL PERFORMANCE: THE MODERATING EFFECTS OF EXTERNAL ENVIRONMENTAL FACTORS TUGAS Oleh: LENA RIA NIM : 122110504 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2012 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Total quality management menjadi kunci keberhasilan perusahan dalam mencapai keunggulan kompetitif di pangsa pasar (Surenshchandar et al., 2001). Total Quality Management focus pada peningkatan yang berkesinambungan dalam menciptakan keunggulan nilai bagi customer dan memenuhi kebutuhan customer. Memenuhi kebutuhan customer melibatkan perusahaan untuk focus pada pemahaman, berbagi, dan menanggapi customer melalui konsep pemasaran. Perusahaan mengadopsi dan mengimplementasikan konsep pemasaran untuk masuk dalam orientasi pasar (Lamb et al., 2005). Total quality management dan Market orientation focus pada kebutuhan dan kepuasan customer. Orientasi pasar telah terbukti berhasil untuk mempertahankan posisi keunggulan bersaing perusahaan. Perusahaan yang menerapkan total quality management memiliki keunggulan bersaing daripada perusahaan yang tidak menerapkan total quality management. Market orientation telah terbukti perusahaan mampu mempertahankan posisinya dalam persaingan pasar (Walker et al., 2006). Oleh karena itu Total quality management dan Market orientation merupakan strategy perusahaan dan memberikan keunggulan bersaing dalam menanggapi persaingan bisnis. Studi ini menyatakan bahwa marketing dan TQM merupakan Philosophy bisnis yang komplementer (Longbottom et al., 2000; Mohr-Jakcson, 1998a,b). Bagaimanapun setiap departemen memiliki tanggung jawab dalam menerapkan kebijakan TQM untuk meningkatkan penjualan melalui kualitas produk atau jasa yang dibutuhkan di pasar. Hubungan setiap departemen harus dipererat, persaingan dan hambatan bukanlah hal yang biasa. Oleh karena itu 1/3 perusahaan yang telah menerapkan TQM masih memiliki prasangka yang factor utamanya adalah top managers yang tidask paham masalah marketing 1
  • 3. (Witcher, 1995) atau kegagalan dalam menerapkan TQM. Factor ini menyebabkan beberapa perusahaan. Factor ini menyebabkan perusahaan tidak menerapkan TQM dan market orientation secara bersamaan. Bahkan ketika kedua variable ini terkait dengan Performance hotel.penemuan yang empiric menyatakan hubungan diantara variable yang kurang terkait. Peneliti juga beragumen hubungan antara TQM, market orientation, dan organization performance memiliki besaran yang sangat jauh, ketika meningkatnya performance menghasilkan hasil yang kontrovesial. Berdampak pada indutri hotel menjadi kekurangan informasi mengenai TQM atau hambatan dalam mengembangkan market orientation (Grey et al., 2000; Harris dan Watkins, 1998; Lazari dan Kanellopoulos, 2007); terbatasnya penelitian menyebabkan kurangnya informasi atau adanya hambatan di industry hotel Taiwan. Dalam persaingan pasar kualitas menjadi dasar pertimbangan dalam konsumsi. Hotel berusaha meningkatkan performance yang tidak hanya mengandalkan kualitas, tetapi juga mendesign permintaan dari customer. Longo dan Cox (1997) dan Youssef et al., (1996) menyatakan bahwa model IPO (Input-Prossesing-Output) menampilkan hubungan antara system TQM dan variable lainnyaa. Model ini mendefinisikan input memperluar proses dan melibatkan kedua lingkungan eksternal dan internal. Proses meningkatkan dan mendesign produk focus pada permintaan kebutuhan customer. Studi ini membahas tentang model konsep IPO pada pengembangan model penelitian TQM dan meneliti hubungan TQM antara market orientation untuk memahami pengaruhnya pada hotel performance. Lingkungan yang tidak pasti timbul dari kemampuan organisasi dalam membuat perkiraan lingkungan (Milliken, 1987). Hasil keputusan organisasi dipengaruhi oleh lingkungan yang komplek (May et al., 2000). Beberapa penelitian beragumen bahwa peputaran pasar dan teknologi memiliki hubungan moderat antara market orientation dengan performance hotel (Kirca et al., 2005; Qu dan Ennew, 2003; Rose dan Shoham, 2002; Subramanian et al., 2009) atau hubungan tidak memiliki pengaruh moderat 1
  • 4. diantara variable tersebut (Aziz dan Yassin, 2010; Jaworski dan Kohli, 1993; Slater dan Narver, 1994; Subramanian dan Gopalakrishna, 2001). Lingkungan bisnis mengalami perubahan yang dinamik dan persaingan menimbulkan tingkat ketidakpastian seperti hasil setelah penerapan TQM menimbulkan ketidakjelasan (Montes et al., 2003). Penelitian terdahulu meneliti pengaruh factor external environmental pada effect hotel performance; kebanyakan studi ini menguji dimensi hukum, politik, social, ekonomi, budaya, dan teknologi. Teknologi baru dan perubahan lungkungan pasar telah memberikan konsep kualitas dan pemasaran sebagai dimensi baru. Tahap kematangan industri hotel memperlihatkan intensitas persaingan dan customer menjadi lebih pintar. Penelitian ini menguji hotel performance dengan menggunakan TQM, market orientation dan external environment factors sebagai variable moderating. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu a. Apakah terdapat pengaruh positif TQM dan Market Orientation terhadap Hotel Performance ? b. Apakah terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation ? c. Apakah terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market Orientation ? d. Apakah terdapat pengaruh TQM dan Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor ? 1
  • 5. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisa terdapat pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance. 2. Untuk menganalisa terdapat pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel Performance. 3. Untuk menganalisa terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation. 4. Untuk menganalisa terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market Orientation. 5. Untuk menganalisa terdapat pengaruh TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor 6. Untuk menganalisa terdapat pengaruh Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini bagi manajer pemasaran untuk mengambil keputusan yang terkait dengan Total Quality Management, Market Orientation dan Hotel Performance. Bagi peneliti selanjutnya sebagai dasar melakukan penelitian dengan topik yang terkait. 1.5 Sistematika Pembahasan Untuk memberikan gambaran dan pemahaman, maka peneliti menyusun outline sistematis untuk setiap bab, sebagai berikut : 1
  • 6. BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika Pembahasan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari Tinjauan Pustaka, Rerangka Konseptual, dan Hipotesis BAB III METODOLOGI Bab ini terdiri dari Rancangan Penelitian, Variabel dan Pengukuran, Instrument Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri dari Statistik Deskriptif, Hasil Uji Hipotesa dan Pembahasan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN PENELITIAN Bab ini terdiri dari Simpulan, Implikasi Manajerial, dan Keterbatasan Penelitian Saran 1
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Total Quality Management Quality management telah dikenal sebagai metode untuk meningkatkan kinerja organisasi. Beberapa organisasi yang telah menerapkan quality management yaitu industry manufaktur, jasa, pendidikan, kesehatan dan administrasi public. Total quality management adalah pendekatan yang sudah popular dan paling banyak direkomendasikan karena TQM adalah pendekatan yang menyatukan seluruh fungsi organisasi dalam memenuhi kebutuhan customer dan mencapai tujuan organisasi (Nair, 2006). Menurut Ahire et al (1996), Anderson et al (1995) mengklasifikasikan 5 konstruk total quality management yaitu managerial leadership dan commitment, human resources management, the relationshio between customer and suppliers, internal organizational culture and process management. Total quality management dikenal secara luas sebagai filosofi manajemen. Elemen TQM tidak sebagian besar diterapkan karena eksekutif berpendapat, tidak semuanya menjadi kebutuhan industry hotel (Lazari dan Kanellopoulos, 2007). TQM sesuai dengan konsep model IPO yang menampilkan hubungan antara system TQM dan partisipan (Longo dan Cox, 1997; Youssef et al., 1996). Hotel tidak hanya memenuhi kepuasan customer tetapi harus ada peningkatan yang berkelanjutan (Dale dan Plunkett, 1990) melalui proses manajemen untuk mengatasi masalah yang terjadi. Kepemimpinan dan focus pada customer adalah prinsip yang tergabung dalam program TQM hotel (Breiter dan Bloomquist, 1998; Li et al., 2007). Pembelajaran yang melibatkan program training adalah syarat untuk 1
  • 8. mencapai nilai strategi hotel (Boudreau et a., 2001; Claver et al., 2006; Tihanyi et al., 2000) dan meningkatkan keterampilan dan komitmen jasa (Costa et al., 2000). Penelitian ini membahas TQM yang diterapkan pada industry hotel focus pada customer, peningkatan yang berkesinambungan, kepemimpinan dan kooperasi eksternal/internal, tenaga kerja, pembelajaran dan proses manajemen. Penelitian ini mengadopsi konstruk TQM yang dinyatakan oleh Grandzol dan Greshon (1998). Oleh karena itu industry hotel mengidentifikasikan performance pada TQM (Claver-Cortes et al.,2008; Langer, 1997). 2.1.2 Market Orientation Market Orientation mencerminkan perusahaan mengadopsi konsep pemasaran. Market orientation didefinisikan sebagai konsep dalam mengumpulkan informasi dari customer, menyebar informasi secara internal, dan merepon perubahan dan kebutuhan pasar (Nair, 2006). TQM menekankan pada pandangan karyawan sebagai pihak internal yang layak diperhatikan secara khusus (Eksklidsen dan Dahlgaard, 2000) yang berarah pada pencapain tujuan organisasi. Kepuasan pihak eksternal adalah pusat dari konsep marketing (Santos- Vijande et al., 2009). Perusahaan mengadopsi dan menerapkan konsep pasar dikatakan sebagai market orientation (Lamb et al., 2005). Konsep dasr market orientation masih melibatkan generating, disseminating, sharing information and responding dalam perubahan dan kebutuhan pasar untuk mencapai kepusasan customer dan tujuan organisasi serta kepentingan stakeholder secara bersamanan (Deshpande et al., 1993; Kohli et al., 1990). Beberapa skala yang mengukur market orientation. Kohli et al (993) mengembangkan pengukuran yang valid termasuk generasi intelejen, penyebaran dan tanggapan. Gray et al 1
  • 9. (1998) mengungkapkan model market orientation didasarka pada pekerjaan Deng dan Dart (1994); Jaworski dan Kohli (1993); Narver dan Slater (1990) yang terdiri dari 5 dimensi yaitu customer orientation, competitor orientation, inter-functional coordination, responsiveness, dan profit emphasis. Menurut Anwar (2008) dimensi market orientasi terdiri dari customer focus, competitive focus, environmental scanning, strategy implementation, and New service development . 2.1.3 External Environmental Factors Perbedaan organisasi dipengaruhi oleh factor lingkungan. External environmental factors mengalami perubahan yang sangat cepat yaitu ketidakpastian, rumit dan juga muncul masalah yang harus diatasi organisasi. Beberapa organisasi mengabaikan atau tidak merespon environment factor yang menyebabkan munculnya masalah. Lingkungan eksternal hotel mempengaruhi hubungan antara strategic planning dan performance (Philips, 1999). Persaingan adalah karakteristik kunci dari lingkungan eksternal. Persaingan di lingkungan hotel cenderung memahami kekuatan, kelemahan dan kinerja yang terkait dengan menyediakan spesifik jasa atau produk ketika mencari informasi tentang customers dan modifikasi penawaran berdasarkan data customer. 2.2 Rerangka Konseptual TQM itu biasanya meningkatkan kepuasan customer, dan financial performance (Agus et al., 2000; Claver-Cortes et al., 2008). Penelitian ini mengungkapkan Hotel yang mengadopsi TQM untuk meningkatkan Hotel Performance. 1
  • 10. Praktek marketing penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Santos-Vijande et al., 2005). Market Orientation merupakan implementasi konsep marketing (Kohli dan Jaworski, 1990), menggunakan manajemen dan strategi untuk menghindari hambatan persepsi (Dobni dan Luffman, 2003; Stoelhorst dan Van Raaji, 2004) tergantung pada kekuatan konstruk lainnya yang berhubungan denga performance (Menguc dan Auh, 2006). TQM terkait kegiatan membantu mengembangkan persaingan yang mana sebagai variable moderating dalam hubungan TQM dan Performance (Tena et al., 2001) sehinggan TQM dan Market orientation sebagai komplementer. Beberapa penelitian mengusulkan bahwa hubungan market orientation dan performance tergantung pada organizational environment (Jaworski dan Kohli, 1993). Gambar 2.1 Reranka Konseptual External Environmental Factors TQM Hotel Performance Market Orientation Direct effect Moderating effect 1
  • 11. 2.3 Perumusan Hipotesis Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Ha1: Terdapat pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance. Ha2: Terdapat pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel Performance Ha3: Terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation. Ha4: Terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market Orientation. Ha5: Terdapat pengaruh TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Ha6: Terdapat pengaruh Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. 1
  • 12. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan testing hypotheses dengan melakukan survei kuesioner untuk menjawab hipotesa yang diajukan dengan sampel adalah responden. Tipe penelitiannya causal, tingkat keterlibatan peneliti dalam penelitian ini adalah minimal interference, unit analisis nya individu. Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional studies. 3.2 Variable dan Pengukuran Variabel dalam penelitian ini sebayak empat yaitu: 1) total quality management, 2) market orientation, 3) external environmental factors, 4) hotel performance. Keempat variable tersebut diukur dengan menggunakan item pernyataan (Chen Hua Wang et al., 2011), sebagai berikut: Total Quality Management Variabel total quality management pada hotel di Taiwan memiliki 7 (tujuh) dimensi yaitu customer focus, internal/external cooperation, continuous improvement, leadership, employee fulfillment, learning, process management. Masing-masing dimensi diukur dengan mengajukan beberapa item pernyataan. customer focus diukur dengan mengajukan 3 (tiga) pernyataan yaitu: 1. Aktivitas kami terpusat pada kepuasan pelanggan kami 1
  • 13. 2. Kepuasan pelanggan dan memenuhi keinginan mereka adalah hal yang sangat penting untuk kami lakukan 3. Perilaku senior executive yang mengurangi pentingnya customer. External/Internal cooperation diukur dengan mengajukan 5 (lima) pernyataan yaitu: 1. Manajer menekankan aktivitas bahwa kepemimpinannya kurang kooperatif antara hotel dan supplier kami. 2. Manajer, supervisor, dan karyawan dari departemen berbeda, bekerja secara independen untuk mencapai tujuan bersama 3. Teamwork adalah cara yang biasa digunakan dalam menjalankan bisnis di hotel 4. Karyawan ragu-ragu untuk untuk mengeluarkan pendapat, memberikan saran, atau keaktifan dirinya pada Hotel tersebut. 5. Setiap karyawan berpartisipasi dalam meningkatkan produk, jasa, dan proses di Hotel Continuous Improvement diukur dengan mengajukan 3 (tiga) pernyataan yaitu: 1. Karyawan biasanya tidak mendapatkan kesempatan untuk memberikan saran mengenai perubahan dan memodifikasi proses yang sudah ada 2. Hotel mendukung penelitian yang berlanjut dan meningkatkan semual yang berhubungan dengan produk, jasa, dan proses 3. Hotel menerima complain yang ada dan mengakui untuk meningkatkan produknya, jasa dan proses Leadership diukur dengan mengajukan 3(tiga) pernyataan yaitu: 1. Senior executive memberikan keyakinan yang sama tentang kelangsungan organisasi dimasa depan 1
  • 14. 2. Aktivitas dan investasi adalah manfaat yang diperoleh untuk jangka panjang dari dukungan management 3. Manajer dan supervisor jarang melibatkan karyawan dalam melakukan tugasnya 4. Senior executive mengantisipasi perubahan dan membuat rencana untuk mengakomodasi Employee fulfillment diukur dengan mengajukan 3 (tiga) pernyataan yaitu: 1. Tugas dan tanggung jawab saya memberikan sedikit kepuasaan akan kebutuhan saya membuat produk dan jasa yang berkualitas 2. Saya menyukai pekerjaan saya karena saya melakukan apa yang saya inginkan 3. Karyawan dihotel adalah dedikasi dari pekerjaan mereka Learning diukur dengan mengajukan 4 (empat) pernyataan yaitu: 1. Manajer dan supervisor yakin bahwa semua karyawan menerima training yang membantu mereka memahami bagaimana, mengapa dan apa yang harus dilakukan untuk hotel. 2. Manajer dan supervisor berpartisipasi dalam training mengenai bagaimana melakukan bisnis apakah berurusan dengan karyawan atau external customers 3. Beberapa karyawan di Hotel tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang dasar industry kami 4. Beberapa karyawan yang mengerti dasar proses yang digunakan untuk menciptakan produk dan jasa kami Process Management diukur dengan mengajukan 6 (enam) pernyataan yaitu: 1. Mencegah kegagalan produk / jasa dari terjadinya sikap yang kuat di Hotel 2. Proses di Hotel tidak termasuk proses pengukuran kualitas 1
  • 15. 3. Proses mendesign produk dan jasa baru untuk menyakikan kualitas produk 4. Menjelaskan variasi proses yang jarang digunakan untuk menganalisa teknik di Hotel 5. Senior executives melihat total biaya dari Jasa, Produk termasuk biaya tidak langsung. 6. Manajer dan supervisor mengerti bagaimana memotivasi karyawan dan mendukung mereka untuk meningkatkan kinerja mereka Market Orientation memiliki 4 (empat) dimensi yaitu information generation, information dissemination, shared interpretation, dan Organization Responsiveness. Masing-masing dimensi diukur dengan mengajukan beberapa item pernyataan. information generation diukur dengan mengajukan 2 (dua) item pernyataan yaitu: 1. Kami cepat mendeteksi perubahan pada produk kami yang sesuai dengan keinginan customer 2. Kami dengan cepat mendeteksi dasar pergeseran pada industry kami (contoh: persaingan dan teknologi) information dissemination diukur dengan mengajukan 2 (dua) item pernyataan yaitu: 1. Ketika sesuatu yang penting pada customer seluruh hotel mengetahui kejadian itu dengan cepat 2. Ketika salah satu unit menemukan kejadian yang penting diluar sana tentang pesaing, dengan cepat mewaspadai unit yang lain shared interpretation diukur dengan mengajukan 2 (dua) item pernyataan yaitu: 1. Kami mengembangkan penyebaran pemahaman mengenai hotel kami yang menyediakan market information 2. Kami mengembangkan penyebaran pemahaman pada hotel kami mengenai implikasi aktivitas marketing 1
  • 16. Organization Responsiveness diukur dengan mengajukan 3 (tiga) item pernyataan yaitu: 1. Mengambil keputusan dengan cepat bagaimana merespon perubahan persaingan harga 2. Kami dengan cepat menanggapi perubahan pada kebutuhan produk dan jasa yang dibutuhkan customer kami 3. Jika pesaing meluncurkan kampanye ke customer kami, kami segera meresponnya External environmental factor memikiki 3 (tiga) dimensi yaitu market turbulence, competitive intensity, technological turbulence. Masing-masing dimensi diukur dengan mengajukan beberapa item pernyataan. market turbulence diukur dengan mengajukan 4 (empat) item pernyataan yaitu : 1. Pada variasi bisnis kami, preferensi produk customer mengalami perubahan dari waktu ke waktu 2. Customer cenderung melihat produk baru di setiap waktu 3. Customer baru cenderung memilih produk yang dihubungkan dengan kebutuhan yang berbeda dari customer lama. 4. Kami memenuhi kebutuhan customer yang kami lakukan pada waktu yang lalu competitive intensity diukur dengan mengajukan 5 (lima) item pernyataan yaitu: 1. Persaingan pada industry kami sangatlah kejam 2. Adanya “perang promosi” di industry kami 3. Apapun persaingan dapat menawarkan kami untuk siap bertanding 4. Persaingan baru hampir sering kami dengar bermunculan setiap hari 5. Pesaing kami relative lemah 1
  • 17. technological turbulence diukur dengan mengajukan 3 (tiga) item pernyataan yaitu: 1. Teknologi memberikan kesempatan besar di industry kami 2. Sejumlah besar ide produk baru dibuat dari terobosan teknologi di industry kami 3. Perubahan teknologi di industry kami bukanlah hal yang kecil Hotel Performance memiliki 2 (dua) dimensi yaitu customer performance dan financial performance. Masing-masing dimensi diukur dengan mengajukan beberapa item pernyataan. customer performance diukur dengan mengajukan 4 (empat) item pernyataan yaitu; 1. Loyalitas Customer 2. Kepuasan Customer 3. Produk / jasa kami memberikan nilai kehidupan bagi customer kami 4. Customer kami akan menjadi customer existing financial performance diukur dengan mengajukan 4 (empat) item pernyataan yaitu: 1. Mengalami pertumbuhan pasar 2. Mengalami pertumbuhan penjualan 3. Berkuranganya biaya penjualan 4. Mengalami pertumbuhan ROI 3.3 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, sebelum data dikumpulkan maka kuesioner ini diuji dahulu, apakah punya alat pengukur data yang baik dengan uji Reliabilitas dan validitas. Kuesioner ini dibuat dengan likerth skala 1 = sangat tidak setuju sampai dengan skala 7 = sangat setuju. 1
  • 18. 1. Uji Reliabilitas Menurut Hair et al (1995), setelah model pengukuran telah dibuat oleh peneliti harus dilihat reliabilitasnya dari indikator yang ada, hal ini dilakukan untuk melihat konsistensi dan stabilitas dari pengukuran yang dilakukan melalui instrument yang digunakan. Menurut Sekaran (2003), reliabilitas dari instrumen pengukuran adalah indikasi dari stabilitas dan konsistensi pada instrumen pengukuran untuk mengetahui kelayakan dari sebuah pengukuran. Sekaran (2003) berpendapat bahwa koefisien reliabilitas semakin mendekati 1,00 adalah lebih baik. Secara umum, reliabilitas kurang dari 0,60 adalah dianggap lemah. Berkisar diantara 0,70 adalah dapat diterima dan jika koefisien reliabilitas diatas 0,80 adalah baik. Berdasarkan pernyataan diatas, dasart pengambilan keputusan uji reliabilitas dapat disimpulkan sebagai berikut: Jika Cronbach,s Alpha > 0.06 , maka Cronbach,s Alpha acceptable (construct reliable) Jika Cronbach,s Alpha < 0.06 , maka Cronbach,s Alpha poor acceptable (construct unreliable) Dari hasil pengujian reliabilitas semua konstrak memenuhi kriteria reliabilitas yang direkomendasikan Sekaran (2003). Jika konstrak dalam penelitian mempunyai Cronbach’s Alpha minimal 0.06 atau lebih besar, maka jawaban responden terhadap pernyataan- pernyataan yang digunakan untuk mengukur masing-masing konstrak tersebut adalah konsisten dan konstrak dapat dipercaya (reliabel). 2. Uji Validitas 1
  • 19. Uji validitas dilakukan untuk membuktikan bahwa alat penelitian yang digunakan untuk mengukur sesuai dengan tujuannya. Uji validitas dalam penelitian ini berdasarkan construct validity dimana menurut Cooper dan Emory (1995) yang dikutip dari Hermawan (2003), construct validity mencakup pemahaman argumentasi teoritik yang melandasi pengukuran yang diperoleh. Pendekatan yang dilakukan adalah menggabungkan suatu construct yang diteliti di construct lainnya yang dibentuk dari kerangka teoritis. Untuk mengetahui besarnya koefisien validitas digunakan rumus korelasi pearson correlation, dimana setiap permyataan memiliki p-value <0.45 yang artinya setiap item pernyataan memiliki konsistensi pada pernyataan tersebut (construct valid) dan sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan sebagai berikut: Jika p-value < 0.45 , dikatakan valid Jika p-value > 0.45, dikatakan tidak valid Dari hasil pengujian validitas, menyatakan bahwa setiap contruct valid,dengan nilai pengukuran p-value 0.92 < 0.45. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dengan teknik kuisioner, yaitu dengan memberikan pertanyaan tertulis kepada responden. Selanjutnya responden memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diberikan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 588 responden dari turis hotel Bureu yang ada di Taiwan. 1
  • 20. 3.5 Metode Analisis Data Data ini dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Tujuan metode ini adalah untuk membangun dan menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat. 1
  • 21. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2 Analisa Hasil dan Interprestasi Analisis data diperoleh dari hasil pengujian terhadap hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis adalah untuk menolak hipotesis nol (Ho) sehingga hipotesi alternative (ha) bias diterima. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat nilai z score > 2, apabila z score > 2 maka terdapat pengaruh signifikan antara variable x terhadap variable y. Hipotesis pertama menguji pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance, Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut : Ho1 : Tidak terdapat pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance Ha1 : Terdapat Terdapat pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai z score 8.581. karena nilai signifikansi = 8.581 berarti lebih besar dari 2 (z score < 2) maka Ho1 dapat ditolak dan menerima Ha1 yang berarti terdapat hubungan antara pengaruh positif TQM terhadap Hotel Performance. Hipotesis kedua menguji pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel Performance, Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut : Ho1 : Tidak terdapat pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel Performance Ha1 : Terdapat Terdapat pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel Performance Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai z score 7.343. karena nilai signifikansi = 7.343 berarti lebih besar dari 2 (z score < 2) maka Ho1 dapat ditolak dan menerima Ha1 yang 1
  • 22. berarti terdapat hubungan antara pengaruh positif Market Orientation terhadap Hotel Performance. Hipotesis ketiga menguji pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation, Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut : Ho1 : Tidak terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation Ha1 : Terdapat pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai z score 4.906 karena nilai signifikansi = 4.906 berarti lebih besar dari 2 (z score < 2) maka Ho1 dapat ditolak dan menerima Ha1 yang berarti terdapat hubungan antara pengaruh positif TQM terhadap Market Orientation. Hipotesis keempat menguji hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market Orientation. Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut : Ho1 : Tidak terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market Orientation Ha1 : Terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market Orientation Hasil yang didapat membuktikan bahwa nilai z score 3.88 karena nilai signifikansi = 4.906 berarti lebih besar dari 2 (z score < 2) maka Ho1 dapat ditolak dan menerima Ha1 yang berarti terdapat hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market Orientation. 1
  • 23. Hipotesis kelima menguji hubungan antara pengaruh TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut : Ho1 : Tidak terdapat pengaruh TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Ha1 : Terdapat pengaruh TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor Hasil yang didapat membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang tinggi TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Nilai 0.383, p<0.05, berarti pengaruhnya kuat, nilai 0.523, p<0.05, terdapat pengaruh yang memperlemah TQM terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Hipotesis keenam menguji hubungan antara pengaruh Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut : Ho1 : Tidak terdapat pengaruh Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Ha1 : Terdapat pengaruh Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor Hasil yang didapat membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang tinggi Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. Nilai 0.231, p<0.05, berarti pengaruhnya kuat, nilai 0.280, p<0.05, terdapat pengaruh yang memperlemah Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factor. 1
  • 24. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengujian terhadap masalah penelitian menunjukan bahwa TQM dan Market Orientation mempunyai pengaruh terhadap Hotel Performance selanjutnya TQM memberikan pengaruh terhadap Market Orientation dan memberikan hubungan antara TQM dan Hotel Performance yang dipengaruhi Market Orientation dan adanya pengaruh yang dapat memperlemah dan memperkuat TQM dan Market Orientation terhadap Hotel Performance akan bervariasi berdasarkan external environment factors. 5.2 Implikasi Manajerial Berangkat dari kesimpulan diatas, maka hsil penelitian ini selayaknya dapat digunakan oleh industry hotel. Kualitas pelayanan daari hotel yang baik akan meningkatkan kepuasan kepada customer dan jika customer puas maka mereka akan loyal terhadap hotel tersebut. Sehingga Hotel harus selalu dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikannya. 5.3 Saran Penelitian ini hanya mengambil sample dari manager hotel, diharapkan respondenya adalah marketing directors dan general managers. Penelitian ini menggunakan cross sectional dalam menguji pengaruh positif TQM dan Market Orientation terhadap Hotel Performance. Diharapkan peneliti selanjutnya menunjukan longitudinal studies berdasarkan observasi jangka panjang. 1