SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme.
Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Adapun
fase perkembangan adalah fase muda, fase Pematangan (maturation), fase
Penuaan (senescence) dan mati. Penuaan (senescence) merupakan suatu proses
penurunan kondisi yang menyertai pertambahan umur, yang berpengaruh pada
kematian organ atau oganisme. Walaupun meristem tidak menua, semua sel yang
berdiferensiasi yang dihasilkan dari meristem mempunyai masa hidup terbatas.
Proses penuaan (senescence) merupakan prose alamiah, pada daun
dewasa dan masih aktif diptong tangkainya maka daun ini akan mulai kehilangan
klorofil, RNA, protein, dan lipida membran kloroplas lebih cepat dibandingkan
daun yang masih melekat pada batang. Walaupun daun yang dipotong tangkainya
ini diberi air dan unsur hara yang cukup.Namun, penuaan pada tanaman dapat
ditunda dengan pemberian hormon kinetin. Kinetin ini merupakan turunan dari
sitokoninin. Pada praktikum ini digunakan daun bunga raya (Hibiscus
rosasinensis) karena mempunyai kandungan klorofil yang banyak, mempunyai
struktur daun yang tebal, dan banyak terdapat disekitar kampus. Untuk itu, kami
melakukan pengamatan terhadap daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis) yang
berumur sama dan diberi olesan kinetin untuk membuktikan apakah benar kinetin
berpengaruh terhadap

penundaan penuaan

daun bunga raya

(Hibiscus

rosasinensis).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
Apakah pemberian hormon kinetin berpengaruh terhadap penundaan penuaan
daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis) ?
1
1.3. Tujuan Praktikum
Untuk melihat pengaruh pemberian hormon kinetin terhadap penundaan penuaan
daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis)
1.4. Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan tentang fungsi hormon kinetin terhadap penundaan
penuaan pada suatu tumbuhan
2. Sebagai bahan rujukan atau referensi
3. mengetahui pengaruh hormon kinetin terhadap penundaan penuaan pada hunga
raya (Hibiscus rosasinensis)

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kinetin
Kinetin merupakan turunan dari hormon sitokinin. Adapun fungsi utama
sitokinin adalah merangsang pembelahan sel dan pembentukan organ. Beberapa
dari protein dapat berupa enzim yang diperlukan dalam mitosis. Proses penuaan
adalah kondisi yang menyertai pertambahan umur, yang mengarah kematian
organ atau organisme. Maka organisme tersebut akan

mengalami penuaan

(senescence). (Salisbury. 1995)
Hormon kinetin termasuk turunan dari hormone sitokinin yang berfungsi
untuk memacu pembelahan sel. Terdapat bukti utama yang menyatakan
keterlibatan sitokinin yaitu banyak jenis sitokinin yang mampu menggantikan
sebagian faktor yang dibutuhkan akar untuk menunda penuaan dan kandungan
sitokinin helai daun meningkat berlipat ganda ketika akar liar terbentuk pada
tanaman bunga matahari kandungan sitokinin pada cairan xylem meningkat
selama masa pertumbuhan cepat, kemudian sangat menurun saat pertumbuhan
berhenti dan tanaman mulai berbunga, hal tersebut menunjukan bahwa
berkurangnya pengangkutan sitokinin dari akar ketajuk mengakibatkan penuaan
lebih cepat. (Sasmitamiharja. 1996).
2.2. Fungsi Kinetin
Adapun fungsi dari kinetin adalah :
1. Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
2. Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
3. Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
4. Menunda penuaan daun.

3
5. Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji
(breaking dormancy).
2.3. Proses Penuaan
Proses penuaan dialami oleh semua sel kecuali meristemtik pada saat yang
berbeda-beda. Daun tumbuhan herba menahun menua mulai dari daun tuanya
sampai daun mudanya diikuti oleh batang, akar dan juga organ generatifnya.
Proses penuaan terprogram secara genetic oleh masing-masing tumbuhan.
Penuaan merupakan suatu proses dimana terjadi kehilangan klorfil, RNA dan
protein tersasukdidalam berbagai enzim. Hilangnya keempat unsure tersebut
secara terus-menerus mengakibatkan kerusakan organ. (Lakitan. 2007)
Penuaan merupakan suatu proses penuaan kondisi yang menyertai
pertambahan umur yang mengarah pada kematian organ atau organisme.
Walaupun meristem tidak menua dan barangkali memang tak pernah mati, semua
sel yang sudah berdiferensiasi yang dihasilkan dari meristem mempunyai massa
hidup terbatas, oleh karena itu penuaan dialami semua sel bukan hanya meristem
saja pada yang berbeda-beda banyak spesies hijau lestari mempertahankan
daunnya hanya selama 2 atau 3 tahun sebelum mati dan gugur (Loveless, 1987).
Penuaan (senescence) dapat diartikan sebagai proses menuju tua yang
terprogram dan mengarah kematian. Penuaan terjadi bisa untuk penyembuhan,
pembuangan bagian yang terserang penyakit, terluka dan lain-lain. Pola penuaan
bisa menyeluruh pada tanaman semusim, baik pada bagian atas tanaman saja,
herba tahunan, tumbuhan yang mengugurkan daun, maupun tanaman berkayu
yang gugur tiap tahun. Ada pula yang bersifat progresif dan adaptif dimana
beberapa daun gugur akibat faktor lingkungan seperti suhu, kekeringan, dan
kekurangan hara. Penuaan dapat terjadi pada bunga, daun dan pada buah.
(Firdaus, dkk. 2006)

4
2.4. Hubungan Kinetin dan Penuaan Daun
Bukti keterlibatan kinetin pada proses penuaan daun,
Sitokinin mampu mengganti faktor yang dibutuhkan oleh akar dalam
proses penuaan sehingga kandungan kinetin akan meningkat yang
diangkut ke daun yang menunda proses penuaan.
Pada bunga matahari pada fase vegetatif pembentukan kinetin menurun
dan daun berguguran. (Salisbury. 1995).
Kinetin menunda penuaan pada daun dengan cara mempertahankan keutuhan
membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria. Kinetin juga berperan dalam
perusakan membran melalui oksidasi asam lemak tak jenuh pada membran.
Proses ini disebabkan karena kinetin menghambat pembentukan dan mempercepat
penguraian radial bebas seperti superoksidatif dan radial hidroksi karena kalau
tidak dicegah akan mengoksidasi membran. (Salisbury. 1995)

5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium A biologi FKIP Universitas Riau
pada tanggal 12 Desember 2013.
3.2. Alat dan bahan
a. Alat
Erlenmeyer
Beaker glass
Pipet
b. Bahan
Daun bunga raya
Larutan Fenil Amino Purine (FAP)
Aquades
Kapas
3.3. Cara Kerja
1. Disiapkan larutan FAP dengan konsentrasi 0, 15, 25, 50, dan 100 ppm.
2. Erlenmeyer diisi dengan aquades dan diberi label.
3. Daun bunga raya dioles dengan larutan FAP dengan masing- masing
konsentrasi yang telah disiapkan.
4. Letakkan masing-masing erlenmeyer yang berisi aquades 2 helai daun
dengan tangkai daun terendam.
5. Daun control hanya diolesi aquades.
6. Pengolesan diulangi setiap 3 hari selama satu minggu.
7. Amati penuaan pada daun bunga raya.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Pengaruh pemberian hormon kinetin terhadap Penundaan Penuaan Daun Bunga
Raya
Hari ke-

Larutan
FAP
(ppm)

1

2

3

4

5

6

7

0

Daun masih

Daun

Daun

Daun

Daun agak

Daun agak

Daun layu dan

segar

masih

masih

mulai

layu

layu dan

daun kuning

segar

segar

layu

mulai
berwarna
kuning

15

Daun masih

Daun

Daun

Daun

1 daun mulai

1 daun sudah

1 daun

segar

masih

masih

masih

layu dan 1

layu dan

menguning, 1

segar

segar

segar

agak

menguning

daun layu

menguning
25

Daun

Daun

1 daun layu

1 daun sudah

1 daun

masih

masih

masih

dan 1 masih

layu dan

menguning, 1

segar

segar

segar

segar

menguning

daun layu

Daun masih

Daun

Daun

Daun

Daun masih

Daun mulai

Kedua daun

segar

masih

masih

masih

segar

layu

layu

segar

100

Daun

segar

50

Daun masih

segar

segar

Daun masih

Daun

Daun

Daun

Daun masih

Daun masih

1 daun layu

segar

masih

masih

masih

segar

segar

dan 1 daun

segar

segar

segar

masih segar

7
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa kinetin berpengaruh dalam
penundaan penuaan pada daun bunga raya. Hal ini dapat dibuktikan pada daun
yang berumur sama dan diberi olesan kinetin dengan konsentrasi yang tinggi lebih
terlihat segar dibanding dengan daun yang diolesi kinetin dengan konsentrasi yang
rendah. Kinetin menunda penuaan pada daun dengan cara mempertahankan
keutuhan membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria. (Salisbury. 1995)
Namun, pada praktikum kali ini, terjadi perbedaan hasil diantara kedua
daun yang diolesi dengan larutan FAP yang sama. Yang mana, pada salah satu
daunnya mati. Hal ini diperkirakan karena adanya perbedaan umur daun sehingga
proses penuaan terjadi, atau terjadi kesalahan dalam pengolesan FAP pada daun.
Penuaan diprogram secara genetik dalam setiap spesies dan dalam organ serta
jaringan pada setiap tumbuhan. Jika kita memetik daun dewasa yang masih aktif,
daun tersebut akan mulai kehilangan klorofil, RNA, protein dan lipid dari
membran kloroplas lebih cepat dari pada daun tersebut masih melekat pada
induknya. Penuaan prematur ini ditandai dengan menguningnya daun,
berlangsung sangat cepat jika daun di letakkan di tempat gelap (Dwijosoeputro,
1991).Menurut Lakitan (2007), bahwa konsentrasi kinetin pada tumbuhan akan
mempengaruhi dalam proses kerjanya terhadap penundaan penuaan akan terjadi
pada jaringan dan organ.
enuaan ditandai dengan layunya daun dan perubahan warna daun menjadi
memudar dan timbul bercak-bercak hitam yang disebabkan daun mengalami
kekurangan kloroplas sehingga lama kelamaan daun tersebut berwarna kuning dan
akhirnya akan mati.Loveless (1987), menyatakan bahwa sebuah contah penuaan
adalah menguningnya daun-daun, yang terjadi ketika protein pecah dan klorofil
rusak. Saat daun menua, daerah nekrosis ini sering dikelilingi oleh sel yang
berwarna hijau dan banyak mengandung pati juga ketika bagian daun lainya
mengalami kuning dan menua.

8
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan maka
didapatkan kesimpulan bahwa:
Penuaan merupakan suatu proses penuaan kondisi yang menyertai
pertambahan umur yang mengarah pada kematian organ atau organisme.
Penuaan terjadi bertujuan untuk penyembuhan luka, pembuangan bagian
yang terserang penyakit, dan sebaginya
Kinetin dapat menunda penuaan pada daun bunga raya
Hormon kinetin termasuk turunan dari hormone sitokinin yang berfungsi
untuk memacu pembelahan sel.
Kinetin menunda penuaan pada daun dengan cara mempertahankan
keutuhan membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria.

9
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Dwidjoseputro, 1991. Pengantar fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat
Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru.
Lakitan, benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Loveless, R.A. 1987. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik.
Gramedia Jakarta
Salisbury, FB., Ross, CW., 1995 . Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Penerbit ITB.
Bandung
Sasmitamiharja, D.,1996. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan PMIPA ITB. Bandung
Wilkins, Malcolm B.1998. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara: Jakarta
Internet :
http://fistum07.wordpress.com/hormon-dan-zat-tumbuh/
http://muzzem-sitokinin.blogspot.com/
http://dhevhy4ever.blogspot.com/2012/06/pengaruh-kinetin-terhadappenundaan.html
http://www.pustakasekolah.com/macam-macam-hormon-tumbuhan.html

10

More Related Content

What's hot

Acara iii penanaman
Acara iii penanamanAcara iii penanaman
Acara iii penanamanperdos5 cuy
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
UNESA
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Arif nor fauzi
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
shafirasalsa11
 
Biologi M2KB2
Biologi M2KB2Biologi M2KB2
Biologi M2KB2
ppghybrid4
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Tidar University
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
UNESA
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
Novia Dwi
 
Jamur Ascomycota
Jamur AscomycotaJamur Ascomycota
Jamur Ascomycota
Hafsoh Ulfiana Fauziah
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Malikul Mulki
 
LAPORAN PKL ACC BISMILAH
LAPORAN PKL ACC BISMILAHLAPORAN PKL ACC BISMILAH
LAPORAN PKL ACC BISMILAH
Fierdha Wafa Azkia
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Tidar University
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
Tidar University
 
PPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi TumbuhanPPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi Tumbuhan
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Maedy Ripani
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
Firlita Nurul Kharisma
 

What's hot (20)

Acara iii penanaman
Acara iii penanamanAcara iii penanaman
Acara iii penanaman
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Biologi M2KB2
Biologi M2KB2Biologi M2KB2
Biologi M2KB2
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Equisetinae
EquisetinaeEquisetinae
Equisetinae
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
 
Jamur Ascomycota
Jamur AscomycotaJamur Ascomycota
Jamur Ascomycota
 
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
 
LAPORAN PKL ACC BISMILAH
LAPORAN PKL ACC BISMILAHLAPORAN PKL ACC BISMILAH
LAPORAN PKL ACC BISMILAH
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
PPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi TumbuhanPPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi Tumbuhan
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
 

Similar to Laporan kinetin

Fistum mklh klmpok 10 , penuaan n pengguguran
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan n pengguguranFistum mklh klmpok 10 , penuaan n pengguguran
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan n pengguguran
Ida Agustina
 
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguran
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguranFistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguran
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguran
Ida Agustina
 
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
Ida Agustina
 
Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanLaporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Shinta R Naibaho
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
Soga Biliyan Jaya
 
Faktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternalFaktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternal
muhammad123syafii
 
Bab i
Bab iBab i
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanFaktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanEinjelfin Pongtimbang
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
wiro12
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
wiro12
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganNurhidayah Yusuf
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
MarfaNis
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
PinkPantsu
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanRizka Pratiwi
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSri Sihaloho
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
Sri Sihaloho
 
BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3
ppghybrid4
 
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanpertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Aldi Azwardi Imani
 

Similar to Laporan kinetin (20)

Fistum mklh klmpok 10 , penuaan n pengguguran
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan n pengguguranFistum mklh klmpok 10 , penuaan n pengguguran
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan n pengguguran
 
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguran
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguranFistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguran
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguran
 
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
 
Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi TumbuhanLaporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
Laporan Akhir Fisiologi Tumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Faktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternalFaktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternal
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanFaktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayantiPertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3
 
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanpertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
 

Laporan kinetin

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Adapun fase perkembangan adalah fase muda, fase Pematangan (maturation), fase Penuaan (senescence) dan mati. Penuaan (senescence) merupakan suatu proses penurunan kondisi yang menyertai pertambahan umur, yang berpengaruh pada kematian organ atau oganisme. Walaupun meristem tidak menua, semua sel yang berdiferensiasi yang dihasilkan dari meristem mempunyai masa hidup terbatas. Proses penuaan (senescence) merupakan prose alamiah, pada daun dewasa dan masih aktif diptong tangkainya maka daun ini akan mulai kehilangan klorofil, RNA, protein, dan lipida membran kloroplas lebih cepat dibandingkan daun yang masih melekat pada batang. Walaupun daun yang dipotong tangkainya ini diberi air dan unsur hara yang cukup.Namun, penuaan pada tanaman dapat ditunda dengan pemberian hormon kinetin. Kinetin ini merupakan turunan dari sitokoninin. Pada praktikum ini digunakan daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis) karena mempunyai kandungan klorofil yang banyak, mempunyai struktur daun yang tebal, dan banyak terdapat disekitar kampus. Untuk itu, kami melakukan pengamatan terhadap daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis) yang berumur sama dan diberi olesan kinetin untuk membuktikan apakah benar kinetin berpengaruh terhadap penundaan penuaan daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah pemberian hormon kinetin berpengaruh terhadap penundaan penuaan daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis) ? 1
  • 2. 1.3. Tujuan Praktikum Untuk melihat pengaruh pemberian hormon kinetin terhadap penundaan penuaan daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis) 1.4. Manfaat Praktikum Manfaat praktikum ini adalah: 1. Memberikan pengetahuan tentang fungsi hormon kinetin terhadap penundaan penuaan pada suatu tumbuhan 2. Sebagai bahan rujukan atau referensi 3. mengetahui pengaruh hormon kinetin terhadap penundaan penuaan pada hunga raya (Hibiscus rosasinensis) 2
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinetin Kinetin merupakan turunan dari hormon sitokinin. Adapun fungsi utama sitokinin adalah merangsang pembelahan sel dan pembentukan organ. Beberapa dari protein dapat berupa enzim yang diperlukan dalam mitosis. Proses penuaan adalah kondisi yang menyertai pertambahan umur, yang mengarah kematian organ atau organisme. Maka organisme tersebut akan mengalami penuaan (senescence). (Salisbury. 1995) Hormon kinetin termasuk turunan dari hormone sitokinin yang berfungsi untuk memacu pembelahan sel. Terdapat bukti utama yang menyatakan keterlibatan sitokinin yaitu banyak jenis sitokinin yang mampu menggantikan sebagian faktor yang dibutuhkan akar untuk menunda penuaan dan kandungan sitokinin helai daun meningkat berlipat ganda ketika akar liar terbentuk pada tanaman bunga matahari kandungan sitokinin pada cairan xylem meningkat selama masa pertumbuhan cepat, kemudian sangat menurun saat pertumbuhan berhenti dan tanaman mulai berbunga, hal tersebut menunjukan bahwa berkurangnya pengangkutan sitokinin dari akar ketajuk mengakibatkan penuaan lebih cepat. (Sasmitamiharja. 1996). 2.2. Fungsi Kinetin Adapun fungsi dari kinetin adalah : 1. Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik. 2. Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem. 3. Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun. 4. Menunda penuaan daun. 3
  • 4. 5. Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji (breaking dormancy). 2.3. Proses Penuaan Proses penuaan dialami oleh semua sel kecuali meristemtik pada saat yang berbeda-beda. Daun tumbuhan herba menahun menua mulai dari daun tuanya sampai daun mudanya diikuti oleh batang, akar dan juga organ generatifnya. Proses penuaan terprogram secara genetic oleh masing-masing tumbuhan. Penuaan merupakan suatu proses dimana terjadi kehilangan klorfil, RNA dan protein tersasukdidalam berbagai enzim. Hilangnya keempat unsure tersebut secara terus-menerus mengakibatkan kerusakan organ. (Lakitan. 2007) Penuaan merupakan suatu proses penuaan kondisi yang menyertai pertambahan umur yang mengarah pada kematian organ atau organisme. Walaupun meristem tidak menua dan barangkali memang tak pernah mati, semua sel yang sudah berdiferensiasi yang dihasilkan dari meristem mempunyai massa hidup terbatas, oleh karena itu penuaan dialami semua sel bukan hanya meristem saja pada yang berbeda-beda banyak spesies hijau lestari mempertahankan daunnya hanya selama 2 atau 3 tahun sebelum mati dan gugur (Loveless, 1987). Penuaan (senescence) dapat diartikan sebagai proses menuju tua yang terprogram dan mengarah kematian. Penuaan terjadi bisa untuk penyembuhan, pembuangan bagian yang terserang penyakit, terluka dan lain-lain. Pola penuaan bisa menyeluruh pada tanaman semusim, baik pada bagian atas tanaman saja, herba tahunan, tumbuhan yang mengugurkan daun, maupun tanaman berkayu yang gugur tiap tahun. Ada pula yang bersifat progresif dan adaptif dimana beberapa daun gugur akibat faktor lingkungan seperti suhu, kekeringan, dan kekurangan hara. Penuaan dapat terjadi pada bunga, daun dan pada buah. (Firdaus, dkk. 2006) 4
  • 5. 2.4. Hubungan Kinetin dan Penuaan Daun Bukti keterlibatan kinetin pada proses penuaan daun, Sitokinin mampu mengganti faktor yang dibutuhkan oleh akar dalam proses penuaan sehingga kandungan kinetin akan meningkat yang diangkut ke daun yang menunda proses penuaan. Pada bunga matahari pada fase vegetatif pembentukan kinetin menurun dan daun berguguran. (Salisbury. 1995). Kinetin menunda penuaan pada daun dengan cara mempertahankan keutuhan membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria. Kinetin juga berperan dalam perusakan membran melalui oksidasi asam lemak tak jenuh pada membran. Proses ini disebabkan karena kinetin menghambat pembentukan dan mempercepat penguraian radial bebas seperti superoksidatif dan radial hidroksi karena kalau tidak dicegah akan mengoksidasi membran. (Salisbury. 1995) 5
  • 6. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium A biologi FKIP Universitas Riau pada tanggal 12 Desember 2013. 3.2. Alat dan bahan a. Alat Erlenmeyer Beaker glass Pipet b. Bahan Daun bunga raya Larutan Fenil Amino Purine (FAP) Aquades Kapas 3.3. Cara Kerja 1. Disiapkan larutan FAP dengan konsentrasi 0, 15, 25, 50, dan 100 ppm. 2. Erlenmeyer diisi dengan aquades dan diberi label. 3. Daun bunga raya dioles dengan larutan FAP dengan masing- masing konsentrasi yang telah disiapkan. 4. Letakkan masing-masing erlenmeyer yang berisi aquades 2 helai daun dengan tangkai daun terendam. 5. Daun control hanya diolesi aquades. 6. Pengolesan diulangi setiap 3 hari selama satu minggu. 7. Amati penuaan pada daun bunga raya. 6
  • 7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengamatan Pengaruh pemberian hormon kinetin terhadap Penundaan Penuaan Daun Bunga Raya Hari ke- Larutan FAP (ppm) 1 2 3 4 5 6 7 0 Daun masih Daun Daun Daun Daun agak Daun agak Daun layu dan segar masih masih mulai layu layu dan daun kuning segar segar layu mulai berwarna kuning 15 Daun masih Daun Daun Daun 1 daun mulai 1 daun sudah 1 daun segar masih masih masih layu dan 1 layu dan menguning, 1 segar segar segar agak menguning daun layu menguning 25 Daun Daun 1 daun layu 1 daun sudah 1 daun masih masih masih dan 1 masih layu dan menguning, 1 segar segar segar segar menguning daun layu Daun masih Daun Daun Daun Daun masih Daun mulai Kedua daun segar masih masih masih segar layu layu segar 100 Daun segar 50 Daun masih segar segar Daun masih Daun Daun Daun Daun masih Daun masih 1 daun layu segar masih masih masih segar segar dan 1 daun segar segar segar masih segar 7
  • 8. 4.2. Pembahasan Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa kinetin berpengaruh dalam penundaan penuaan pada daun bunga raya. Hal ini dapat dibuktikan pada daun yang berumur sama dan diberi olesan kinetin dengan konsentrasi yang tinggi lebih terlihat segar dibanding dengan daun yang diolesi kinetin dengan konsentrasi yang rendah. Kinetin menunda penuaan pada daun dengan cara mempertahankan keutuhan membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria. (Salisbury. 1995) Namun, pada praktikum kali ini, terjadi perbedaan hasil diantara kedua daun yang diolesi dengan larutan FAP yang sama. Yang mana, pada salah satu daunnya mati. Hal ini diperkirakan karena adanya perbedaan umur daun sehingga proses penuaan terjadi, atau terjadi kesalahan dalam pengolesan FAP pada daun. Penuaan diprogram secara genetik dalam setiap spesies dan dalam organ serta jaringan pada setiap tumbuhan. Jika kita memetik daun dewasa yang masih aktif, daun tersebut akan mulai kehilangan klorofil, RNA, protein dan lipid dari membran kloroplas lebih cepat dari pada daun tersebut masih melekat pada induknya. Penuaan prematur ini ditandai dengan menguningnya daun, berlangsung sangat cepat jika daun di letakkan di tempat gelap (Dwijosoeputro, 1991).Menurut Lakitan (2007), bahwa konsentrasi kinetin pada tumbuhan akan mempengaruhi dalam proses kerjanya terhadap penundaan penuaan akan terjadi pada jaringan dan organ. enuaan ditandai dengan layunya daun dan perubahan warna daun menjadi memudar dan timbul bercak-bercak hitam yang disebabkan daun mengalami kekurangan kloroplas sehingga lama kelamaan daun tersebut berwarna kuning dan akhirnya akan mati.Loveless (1987), menyatakan bahwa sebuah contah penuaan adalah menguningnya daun-daun, yang terjadi ketika protein pecah dan klorofil rusak. Saat daun menua, daerah nekrosis ini sering dikelilingi oleh sel yang berwarna hijau dan banyak mengandung pati juga ketika bagian daun lainya mengalami kuning dan menua. 8
  • 9. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa: Penuaan merupakan suatu proses penuaan kondisi yang menyertai pertambahan umur yang mengarah pada kematian organ atau organisme. Penuaan terjadi bertujuan untuk penyembuhan luka, pembuangan bagian yang terserang penyakit, dan sebaginya Kinetin dapat menunda penuaan pada daun bunga raya Hormon kinetin termasuk turunan dari hormone sitokinin yang berfungsi untuk memacu pembelahan sel. Kinetin menunda penuaan pada daun dengan cara mempertahankan keutuhan membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria. 9
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Buku : Dwidjoseputro, 1991. Pengantar fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru. Lakitan, benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta Loveless, R.A. 1987. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Gramedia Jakarta Salisbury, FB., Ross, CW., 1995 . Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Penerbit ITB. Bandung Sasmitamiharja, D.,1996. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan PMIPA ITB. Bandung Wilkins, Malcolm B.1998. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara: Jakarta Internet : http://fistum07.wordpress.com/hormon-dan-zat-tumbuh/ http://muzzem-sitokinin.blogspot.com/ http://dhevhy4ever.blogspot.com/2012/06/pengaruh-kinetin-terhadappenundaan.html http://www.pustakasekolah.com/macam-macam-hormon-tumbuhan.html 10