Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
Dokumen tersebut membahas mengenai alat bantu uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD) beserta fungsinya untuk mengetahui kadar unsur hara tanah dan kebutuhan hara nitrogen tanaman padi. PUTS digunakan untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah, sedangkan BWD digunakan untuk menentukan kebutuhan hara N tanaman padi dengan membandingkan warna daunnya. Dokumen ini juga menj
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk definisi pertumbuhan, diferensiasi, dan perkembangan. Juga dibahas tentang pola pertumbuhan determinate dan indeterminate, serta monokarpik dan polikarpik. Dibahas pula peran hormon dan enzim dalam pertumbuhan sel, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti cahaya dan temperatur.
Laporan praktikum ini membahas tentang penentuan kadar air benih dengan metode dasar menggunakan oven. Metode ini dijelaskan secara detail mulai dari persiapan alat dan bahan, prosedur pengujian, hingga perhitungan rumus untuk menentukan kadar air benih. Hasil pengujian kadar air beberapa komoditas benih juga diuraikan beserta pembahasannya.
Dokumen tersebut membahas respon fisiologis tumbuhan terhadap berbagai stress lingkungan seperti kekeringan, garam, dan suhu tinggi atau rendah. Tumbuhan dapat beradaptasi dengan mengurangi laju pertumbuhan, menggugurkan daun, memperkuat membran, serta mengakumulasi senyawa untuk menoleransi stress lingkungan.
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
Dokumen tersebut membahas mengenai alat bantu uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD) beserta fungsinya untuk mengetahui kadar unsur hara tanah dan kebutuhan hara nitrogen tanaman padi. PUTS digunakan untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah, sedangkan BWD digunakan untuk menentukan kebutuhan hara N tanaman padi dengan membandingkan warna daunnya. Dokumen ini juga menj
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk definisi pertumbuhan, diferensiasi, dan perkembangan. Juga dibahas tentang pola pertumbuhan determinate dan indeterminate, serta monokarpik dan polikarpik. Dibahas pula peran hormon dan enzim dalam pertumbuhan sel, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti cahaya dan temperatur.
Laporan praktikum ini membahas tentang penentuan kadar air benih dengan metode dasar menggunakan oven. Metode ini dijelaskan secara detail mulai dari persiapan alat dan bahan, prosedur pengujian, hingga perhitungan rumus untuk menentukan kadar air benih. Hasil pengujian kadar air beberapa komoditas benih juga diuraikan beserta pembahasannya.
Dokumen tersebut membahas respon fisiologis tumbuhan terhadap berbagai stress lingkungan seperti kekeringan, garam, dan suhu tinggi atau rendah. Tumbuhan dapat beradaptasi dengan mengurangi laju pertumbuhan, menggugurkan daun, memperkuat membran, serta mengakumulasi senyawa untuk menoleransi stress lingkungan.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Benih kedelai dari tiga varietas (Wilis, Mutiara, Gema Anjasmara) diuji daya berkecambahnya menggunakan metode uji kertas digulung. Hasil pengamatan pada hari ke-7 menunjukkan jumlah kecambah normal, abnormal, tidak tumbuh, dan busuk untuk masing-masing varietas, yang kemudian dihitung nilai persentase daya berkecambahnya.
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Praktikum ini melibatkan identifikasi dan klasifikasi enam jenis tumbuhan yang berbeda hingga tingkat spesies menggunakan kunci determinasi. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diidentifikasi sebagai paku, lumut, bunga kertas, kelapa, lada, dan jambu air.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Praktikum mengenali berbagai jenis buah dan biji melalui observasi morfologi. Terdapat 11 jenis buah yang diamati, diantaranya jambu mete, nangka, pepaya, kacang tanah, mangga, karet, melinjo, mentimun, jeruk, nenas dan srikaya. Hasilnya memberikan penjelasan tentang klasifikasi tumbuhan, jenis buah sejati dan semu, serta bagian-bagian biji.
Dokumen tersebut membahas tentang Ascomycota yang meliputi anggota kelompok, ciri-ciri, cara hidup, proses daur hidup, reproduksi asexula dan seksual Ascomycota uniseluler dan multiseluler.
Laporan ini membahas proses pengadaan benih kedelai bermutu di Bank Gen Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, Bogor. Laporan ini menjelaskan tentang tujuan dan manfaat praktik lapangan, tinjauan pustaka mengenai kedelai, plasma nutfah, dan pengujian mutu benih. Laporan ini juga menjelaskan metode praktik lapangan dan hasil pengujian mutu benih kedelai seperti bobot 100 butir benih
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
1. Auksin berperan penting dalam proses fisiologi tanaman seperti pertumbuhan sel, fototropisme, geotropisme, dan dominasi apikal.
2. Auksin diproduksi di jaringan meristem dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman melalui sistem transportasi non-polar dan polar.
3. Perbedaan akumulasi auksin menyebabkan respon fototropisme dan geotropisme pada tanaman.
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguranIda Agustina
Grafik pola penuaan tumbuhan berbentuk kurva sigmoid dimana pertumbuhan awal lambat kemudian cepat hingga maksimum lalu melambat. Proses penuaan meliputi penurunan klorofil, protein, dan enzim serta rusaknya membran sel. Faktor lingkungan dan zat pengatur tumbuh mempengaruhi laju penuaan."
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Benih kedelai dari tiga varietas (Wilis, Mutiara, Gema Anjasmara) diuji daya berkecambahnya menggunakan metode uji kertas digulung. Hasil pengamatan pada hari ke-7 menunjukkan jumlah kecambah normal, abnormal, tidak tumbuh, dan busuk untuk masing-masing varietas, yang kemudian dihitung nilai persentase daya berkecambahnya.
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Praktikum ini melibatkan identifikasi dan klasifikasi enam jenis tumbuhan yang berbeda hingga tingkat spesies menggunakan kunci determinasi. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diidentifikasi sebagai paku, lumut, bunga kertas, kelapa, lada, dan jambu air.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Praktikum mengenali berbagai jenis buah dan biji melalui observasi morfologi. Terdapat 11 jenis buah yang diamati, diantaranya jambu mete, nangka, pepaya, kacang tanah, mangga, karet, melinjo, mentimun, jeruk, nenas dan srikaya. Hasilnya memberikan penjelasan tentang klasifikasi tumbuhan, jenis buah sejati dan semu, serta bagian-bagian biji.
Dokumen tersebut membahas tentang Ascomycota yang meliputi anggota kelompok, ciri-ciri, cara hidup, proses daur hidup, reproduksi asexula dan seksual Ascomycota uniseluler dan multiseluler.
Laporan ini membahas proses pengadaan benih kedelai bermutu di Bank Gen Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, Bogor. Laporan ini menjelaskan tentang tujuan dan manfaat praktik lapangan, tinjauan pustaka mengenai kedelai, plasma nutfah, dan pengujian mutu benih. Laporan ini juga menjelaskan metode praktik lapangan dan hasil pengujian mutu benih kedelai seperti bobot 100 butir benih
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
1. Auksin berperan penting dalam proses fisiologi tanaman seperti pertumbuhan sel, fototropisme, geotropisme, dan dominasi apikal.
2. Auksin diproduksi di jaringan meristem dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman melalui sistem transportasi non-polar dan polar.
3. Perbedaan akumulasi auksin menyebabkan respon fototropisme dan geotropisme pada tanaman.
Fistum mklh klmpok 10 , penuaan dan pengguguranIda Agustina
Grafik pola penuaan tumbuhan berbentuk kurva sigmoid dimana pertumbuhan awal lambat kemudian cepat hingga maksimum lalu melambat. Proses penuaan meliputi penurunan klorofil, protein, dan enzim serta rusaknya membran sel. Faktor lingkungan dan zat pengatur tumbuh mempengaruhi laju penuaan."
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan. Pertumbuhan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal seperti hormon dan faktor eksternal seperti cahaya, air dan nutrisi. Pertumbuhan dan perkembangan hewan meliputi tahap embrio dan pasca embrio, dimana pada tahap embrio terjadi pembelahan sel, morula, blastula dan gastrula yang menghasilkan lapisan sel ektoderm, endoderm dan mesoder
Faktor internal dan eksternal mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, kelembapan, dan nutrisi. Kedua faktor tersebut berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi tumbuhan kacang tanah, termasuk aktivitas hidupnya seperti perkecambahan, pertumbuhan, dan respon terhadap lingkungan.
(2) Dokumen tersebut juga menjelaskan fungsi organ, jaringan, sel, dan komponen kimia dalam kacang tanah dalam mendukung aktivitas hidupnya.
(3) Tujuan pen
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanwiro12
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman mulai dari pengertian pertumbuhan dan perkembangan, faktor eksternal seperti nutrisi, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya, serta faktor internal seperti gen dan berbagai jenis hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman mulai dari pengertian pertumbuhan dan perkembangan, faktor eksternal seperti nutrisi, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya, serta faktor internal seperti gen dan berbagai jenis hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Hormon dan faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Beberapa hormon penting adalah auksin, gibberelin, etilen dan sitokinin yang memengaruhi proses seperti pemanjangan sel, pematangan buah, dan pertumbuhan tunas. Faktor lingkungan seperti cahaya, nutrisi, suhu dan kelembaban juga berperan dalam proses tersebut.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme.
Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Adapun
fase perkembangan adalah fase muda, fase Pematangan (maturation), fase
Penuaan (senescence) dan mati. Penuaan (senescence) merupakan suatu proses
penurunan kondisi yang menyertai pertambahan umur, yang berpengaruh pada
kematian organ atau oganisme. Walaupun meristem tidak menua, semua sel yang
berdiferensiasi yang dihasilkan dari meristem mempunyai masa hidup terbatas.
Proses penuaan (senescence) merupakan prose alamiah, pada daun
dewasa dan masih aktif diptong tangkainya maka daun ini akan mulai kehilangan
klorofil, RNA, protein, dan lipida membran kloroplas lebih cepat dibandingkan
daun yang masih melekat pada batang. Walaupun daun yang dipotong tangkainya
ini diberi air dan unsur hara yang cukup.Namun, penuaan pada tanaman dapat
ditunda dengan pemberian hormon kinetin. Kinetin ini merupakan turunan dari
sitokoninin. Pada praktikum ini digunakan daun bunga raya (Hibiscus
rosasinensis) karena mempunyai kandungan klorofil yang banyak, mempunyai
struktur daun yang tebal, dan banyak terdapat disekitar kampus. Untuk itu, kami
melakukan pengamatan terhadap daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis) yang
berumur sama dan diberi olesan kinetin untuk membuktikan apakah benar kinetin
berpengaruh terhadap
penundaan penuaan
daun bunga raya
(Hibiscus
rosasinensis).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
Apakah pemberian hormon kinetin berpengaruh terhadap penundaan penuaan
daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis) ?
1
2. 1.3. Tujuan Praktikum
Untuk melihat pengaruh pemberian hormon kinetin terhadap penundaan penuaan
daun bunga raya (Hibiscus rosasinensis)
1.4. Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan tentang fungsi hormon kinetin terhadap penundaan
penuaan pada suatu tumbuhan
2. Sebagai bahan rujukan atau referensi
3. mengetahui pengaruh hormon kinetin terhadap penundaan penuaan pada hunga
raya (Hibiscus rosasinensis)
2
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kinetin
Kinetin merupakan turunan dari hormon sitokinin. Adapun fungsi utama
sitokinin adalah merangsang pembelahan sel dan pembentukan organ. Beberapa
dari protein dapat berupa enzim yang diperlukan dalam mitosis. Proses penuaan
adalah kondisi yang menyertai pertambahan umur, yang mengarah kematian
organ atau organisme. Maka organisme tersebut akan
mengalami penuaan
(senescence). (Salisbury. 1995)
Hormon kinetin termasuk turunan dari hormone sitokinin yang berfungsi
untuk memacu pembelahan sel. Terdapat bukti utama yang menyatakan
keterlibatan sitokinin yaitu banyak jenis sitokinin yang mampu menggantikan
sebagian faktor yang dibutuhkan akar untuk menunda penuaan dan kandungan
sitokinin helai daun meningkat berlipat ganda ketika akar liar terbentuk pada
tanaman bunga matahari kandungan sitokinin pada cairan xylem meningkat
selama masa pertumbuhan cepat, kemudian sangat menurun saat pertumbuhan
berhenti dan tanaman mulai berbunga, hal tersebut menunjukan bahwa
berkurangnya pengangkutan sitokinin dari akar ketajuk mengakibatkan penuaan
lebih cepat. (Sasmitamiharja. 1996).
2.2. Fungsi Kinetin
Adapun fungsi dari kinetin adalah :
1. Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
2. Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
3. Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
4. Menunda penuaan daun.
3
4. 5. Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji
(breaking dormancy).
2.3. Proses Penuaan
Proses penuaan dialami oleh semua sel kecuali meristemtik pada saat yang
berbeda-beda. Daun tumbuhan herba menahun menua mulai dari daun tuanya
sampai daun mudanya diikuti oleh batang, akar dan juga organ generatifnya.
Proses penuaan terprogram secara genetic oleh masing-masing tumbuhan.
Penuaan merupakan suatu proses dimana terjadi kehilangan klorfil, RNA dan
protein tersasukdidalam berbagai enzim. Hilangnya keempat unsure tersebut
secara terus-menerus mengakibatkan kerusakan organ. (Lakitan. 2007)
Penuaan merupakan suatu proses penuaan kondisi yang menyertai
pertambahan umur yang mengarah pada kematian organ atau organisme.
Walaupun meristem tidak menua dan barangkali memang tak pernah mati, semua
sel yang sudah berdiferensiasi yang dihasilkan dari meristem mempunyai massa
hidup terbatas, oleh karena itu penuaan dialami semua sel bukan hanya meristem
saja pada yang berbeda-beda banyak spesies hijau lestari mempertahankan
daunnya hanya selama 2 atau 3 tahun sebelum mati dan gugur (Loveless, 1987).
Penuaan (senescence) dapat diartikan sebagai proses menuju tua yang
terprogram dan mengarah kematian. Penuaan terjadi bisa untuk penyembuhan,
pembuangan bagian yang terserang penyakit, terluka dan lain-lain. Pola penuaan
bisa menyeluruh pada tanaman semusim, baik pada bagian atas tanaman saja,
herba tahunan, tumbuhan yang mengugurkan daun, maupun tanaman berkayu
yang gugur tiap tahun. Ada pula yang bersifat progresif dan adaptif dimana
beberapa daun gugur akibat faktor lingkungan seperti suhu, kekeringan, dan
kekurangan hara. Penuaan dapat terjadi pada bunga, daun dan pada buah.
(Firdaus, dkk. 2006)
4
5. 2.4. Hubungan Kinetin dan Penuaan Daun
Bukti keterlibatan kinetin pada proses penuaan daun,
Sitokinin mampu mengganti faktor yang dibutuhkan oleh akar dalam
proses penuaan sehingga kandungan kinetin akan meningkat yang
diangkut ke daun yang menunda proses penuaan.
Pada bunga matahari pada fase vegetatif pembentukan kinetin menurun
dan daun berguguran. (Salisbury. 1995).
Kinetin menunda penuaan pada daun dengan cara mempertahankan keutuhan
membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria. Kinetin juga berperan dalam
perusakan membran melalui oksidasi asam lemak tak jenuh pada membran.
Proses ini disebabkan karena kinetin menghambat pembentukan dan mempercepat
penguraian radial bebas seperti superoksidatif dan radial hidroksi karena kalau
tidak dicegah akan mengoksidasi membran. (Salisbury. 1995)
5
6. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium A biologi FKIP Universitas Riau
pada tanggal 12 Desember 2013.
3.2. Alat dan bahan
a. Alat
Erlenmeyer
Beaker glass
Pipet
b. Bahan
Daun bunga raya
Larutan Fenil Amino Purine (FAP)
Aquades
Kapas
3.3. Cara Kerja
1. Disiapkan larutan FAP dengan konsentrasi 0, 15, 25, 50, dan 100 ppm.
2. Erlenmeyer diisi dengan aquades dan diberi label.
3. Daun bunga raya dioles dengan larutan FAP dengan masing- masing
konsentrasi yang telah disiapkan.
4. Letakkan masing-masing erlenmeyer yang berisi aquades 2 helai daun
dengan tangkai daun terendam.
5. Daun control hanya diolesi aquades.
6. Pengolesan diulangi setiap 3 hari selama satu minggu.
7. Amati penuaan pada daun bunga raya.
6
7. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Pengaruh pemberian hormon kinetin terhadap Penundaan Penuaan Daun Bunga
Raya
Hari ke-
Larutan
FAP
(ppm)
1
2
3
4
5
6
7
0
Daun masih
Daun
Daun
Daun
Daun agak
Daun agak
Daun layu dan
segar
masih
masih
mulai
layu
layu dan
daun kuning
segar
segar
layu
mulai
berwarna
kuning
15
Daun masih
Daun
Daun
Daun
1 daun mulai
1 daun sudah
1 daun
segar
masih
masih
masih
layu dan 1
layu dan
menguning, 1
segar
segar
segar
agak
menguning
daun layu
menguning
25
Daun
Daun
1 daun layu
1 daun sudah
1 daun
masih
masih
masih
dan 1 masih
layu dan
menguning, 1
segar
segar
segar
segar
menguning
daun layu
Daun masih
Daun
Daun
Daun
Daun masih
Daun mulai
Kedua daun
segar
masih
masih
masih
segar
layu
layu
segar
100
Daun
segar
50
Daun masih
segar
segar
Daun masih
Daun
Daun
Daun
Daun masih
Daun masih
1 daun layu
segar
masih
masih
masih
segar
segar
dan 1 daun
segar
segar
segar
masih segar
7
8. 4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa kinetin berpengaruh dalam
penundaan penuaan pada daun bunga raya. Hal ini dapat dibuktikan pada daun
yang berumur sama dan diberi olesan kinetin dengan konsentrasi yang tinggi lebih
terlihat segar dibanding dengan daun yang diolesi kinetin dengan konsentrasi yang
rendah. Kinetin menunda penuaan pada daun dengan cara mempertahankan
keutuhan membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria. (Salisbury. 1995)
Namun, pada praktikum kali ini, terjadi perbedaan hasil diantara kedua
daun yang diolesi dengan larutan FAP yang sama. Yang mana, pada salah satu
daunnya mati. Hal ini diperkirakan karena adanya perbedaan umur daun sehingga
proses penuaan terjadi, atau terjadi kesalahan dalam pengolesan FAP pada daun.
Penuaan diprogram secara genetik dalam setiap spesies dan dalam organ serta
jaringan pada setiap tumbuhan. Jika kita memetik daun dewasa yang masih aktif,
daun tersebut akan mulai kehilangan klorofil, RNA, protein dan lipid dari
membran kloroplas lebih cepat dari pada daun tersebut masih melekat pada
induknya. Penuaan prematur ini ditandai dengan menguningnya daun,
berlangsung sangat cepat jika daun di letakkan di tempat gelap (Dwijosoeputro,
1991).Menurut Lakitan (2007), bahwa konsentrasi kinetin pada tumbuhan akan
mempengaruhi dalam proses kerjanya terhadap penundaan penuaan akan terjadi
pada jaringan dan organ.
enuaan ditandai dengan layunya daun dan perubahan warna daun menjadi
memudar dan timbul bercak-bercak hitam yang disebabkan daun mengalami
kekurangan kloroplas sehingga lama kelamaan daun tersebut berwarna kuning dan
akhirnya akan mati.Loveless (1987), menyatakan bahwa sebuah contah penuaan
adalah menguningnya daun-daun, yang terjadi ketika protein pecah dan klorofil
rusak. Saat daun menua, daerah nekrosis ini sering dikelilingi oleh sel yang
berwarna hijau dan banyak mengandung pati juga ketika bagian daun lainya
mengalami kuning dan menua.
8
9. BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan maka
didapatkan kesimpulan bahwa:
Penuaan merupakan suatu proses penuaan kondisi yang menyertai
pertambahan umur yang mengarah pada kematian organ atau organisme.
Penuaan terjadi bertujuan untuk penyembuhan luka, pembuangan bagian
yang terserang penyakit, dan sebaginya
Kinetin dapat menunda penuaan pada daun bunga raya
Hormon kinetin termasuk turunan dari hormone sitokinin yang berfungsi
untuk memacu pembelahan sel.
Kinetin menunda penuaan pada daun dengan cara mempertahankan
keutuhan membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria.
9
10. DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Dwidjoseputro, 1991. Pengantar fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat
Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru.
Lakitan, benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Loveless, R.A. 1987. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik.
Gramedia Jakarta
Salisbury, FB., Ross, CW., 1995 . Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Penerbit ITB.
Bandung
Sasmitamiharja, D.,1996. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan PMIPA ITB. Bandung
Wilkins, Malcolm B.1998. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara: Jakarta
Internet :
http://fistum07.wordpress.com/hormon-dan-zat-tumbuh/
http://muzzem-sitokinin.blogspot.com/
http://dhevhy4ever.blogspot.com/2012/06/pengaruh-kinetin-terhadappenundaan.html
http://www.pustakasekolah.com/macam-macam-hormon-tumbuhan.html
10