Training "Beyond the Inspiration" yang diadakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) pada 4 Maret 2012 bertujuan untuk memotivasi dan menginspirasi mahasiswi dengan mengenalkan sejarah kemenangan Islam dan jati diri seorang Muslim. Training ini memberikan dua materi yaitu tentang jalan menuju iman dan sejarah penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad al-Fatih. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang Islam melalui diskusi interaktif.
1. Dalam rangka memperingati momen runtuhnya kekilafahan Turki usmani pada bulan rajab,
1924 silam( maret, 1924) Muslimah Hizbut Tahrir indonesia (MHTI) chapter kampus
mengadakan sebuah training bernama “beyond the inspiration”. Training yang diadakan pada
hari minggu 4 Maret 2012 ini bertujuan memotivasi dan menginspirasi para muslimah
kampus untuk menemukan jati diri mereka sebagai muslim dan memblow-up para generasi
pelurus bangsa tersebut mengenai berita kemenangan islam yang pasti akan terjadi.
“ kebanyakan kaum muslimin phobia(takut) terhadap keislaman mereka sendiri, sehingga
mereka memisahkan agama(islam) dari kehidupan(sekuler). Padahal dengan menerapkan
islam secara kaffah(total) justru akan mengantarkan mereka kepada kesejahteraan, bukan
dengan menerapkan kesekuleran seperti sekarang ini..” ungkap Wulan Citra Dewi seorang
mahasisiwi FKIP BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Unri sekaligus trainer dalam
training islami tersebut.
Mulai dari daftar ulang pukul 07.00 WIB hingga selesai yakni saat zuhur tiba, training ini
berjalan lancar. Peserta training begitu menikmati materi-materi dan permainan yang
disuguhkan termasuk bazar bukunya. Terdapat dua materi yang disajikan, yakni “jalan
menuju iman” dan “ beyond the isnpiration” . materi pertama mengenai jalan menuju iman
membahas tentang jati diri, akidah dan tujuan hidup seorang muslim yang sesungguhnya
menuju jalan iman yang hakiki. Sedangkan materi kedua yaitu : beyond the ispiration,
menceritakan kembali sejarah luar biasa dari takluknya konstantinopel oleh muhammad
alFatih pada tahun 1453 sebagai realisasi dari bisyarah(kabar gembira) rasul 800 tahun
sebelumnya, bahwa kota tersebut adalah kota pertama yang akan ditaklukkan kaum muslim
sebelum Roma.
Training yang berlangsung di gedung I tepatnya di depan perpustakaan FKIP ini berhasil
menggelitik rasa penasaran dan pemahaman para peserta. Dengan semangat yang luar biasa,
trainer dan para panitia mengajak peserta untuk mendengarkan materi dan sharing seputar
islam sehingga pemahaman dan antusiasme para peserta dapat terlihat jelas. Komunikasi dua
arah melalui sharing ini membuat peserta untuk memahami islam dengan proses berfikir agar
pemahaman yang diterima peserta menjadi efektif. Hal ini memang yang di upayakan oleh
MHTI dalam metode dakwahnya, proses berfikir, jadi bukan sekedar transfer ilmu atau
doktrin yang sebenarnya tidak efektif. Usai training berakhir, komitmen para peserta dijaring
melalui kegiatan follow-up untuk mengkaji islam secara intens.
2. “ Training ini membuat saya termotivasi untuk mengenal islam lebih dalam. Sebab dari
training ini banyak hal yang awalnya saya tidak tahu menjadi tahu, contohnya seperti sejarah
islam. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan positif, harapan saya supaya acara ini terus
dilakukan” komentar Lina, seorang mahasiswi UIN yang ditemui usai mengikuti follow-up.
“ saat mendengarkan materi, saya merasa tertarik untuk mengetahui tentang islam. Saya
merasakan hawa perjuangan islam dalam training ini” ujar Intan, seorang peserta umum yang
datang jauh-jauh dari tembilahan untuk mengikuti training spektakuler ini.
Wulan citra Dewi mewakili MHTI mengakui bahwa meski training ini telah mencapai target,
namun masih perlu usaha keras dan intens untuk memblow-up kabar mengenai khilafah
khususnya kepada warga kampus, tidak cukup hanya MHTI saja oleh sebab itu hal ini juga
membutuhkan sinergi dari kelompok maupun instansi lain.