SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. Tujuan 
1. Mempelajari fungsi dan cara kerja dari gerbang dasar logika 
2. Mengetahui karakteristik gerbang dasar logika 
1.2. Latar belakang 
Pada zaman modern saat ini elektronika telah sampai pada saat yang memungkinkan 
seseorang dapat membangun suatu peralatan hanya dengan menghubungkan blok–blok IC. 
Demikian juga pada peralatan modern yang berupa digital. Bentuk dasar blok dari setiap 
rangkaian digital adalah suatu gerbang logika. Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu 
entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa 
masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika akan kita gunakan untuk 
operasi bilangan biner. 
Setiap orang yang bekerja dibidang elektronika digital memahami dan menggunkan 
gerbang logika biner setiap hari. Gerbang logika dapat tersusun dari saklar sederhana, relay, 
transistor, diode atau IC.
BAB II 
LANDASAN TEORI 
2.1 Landasan Teori 
Dalam suatu sistem digital seperti pada komputer, atau sistem pengolahan data, 
pengendalian, atau sistem komunikasi digital hanya memiliki beberapa operasi dasar saja. 
Tentunya operasi tersebut diulang-ulang dalam jumlah yang besar. Operasi dasar yang 
dimaksud adalah rangkaian AND, OR , NOT, NOR, XOR, XNOR, NAND, dan NOR. 
Operasi dasar tersebut disebut gerbang (gate) atau rangkaian logika, karena rangkaian-rangkaian 
ini digunakan untuk memenuhi hubungan-hubungan logika. Pada bagian ini akan 
dipraktikumkan macam-macam hubungan logika dengan menggunakan IC (Integrating 
Circuit) yang sudah tersedia dipasaran. 
Setiap rangkaian logika memiliki satu atau lebih jalan masuk (input circuit) dan hanya 
satu jalan keluar (output circuit). Kemudian ada dua taraf tegangan, yaitu taraf rendah (low 
level) yang biasa dinamai L dan taraf tinggi (high level) yang biasa dinamai H. Taraf rendah 
dinyatakan dengan 0; sedangkan taraf tinggi dinyatakan dengan 1. Tabel kebenaran gerbang 
logika:
BAB III 
METODOLOGI PRAKTIKUM 
3.1 Gambar Rangkaian 
Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT 
Gerbang NAND Gerbang NOR Gerbang X OR 
Gerbang X NOR 
3.2 Alat dan Bahan 
1. Trainer Kit (Gerbang logika, LED, togel switch). 
2. HD74LS32P, HD74LS02P, HD74LS08P, HD74LS00P, 52A6K1N dan P0248SB 
3. Power Supply 
3.3 Prosedur Praktikum 
1. Memberi masukan nilai biner pada tiap gerbang AND, OR, NAND, NOR, NOT, 
XNOR, dan XOR. 
2. Mencatat output led hidup sebagai logika 1 dan mati logika 0. 
3. Membahas dan membuat kesimpulan.
BAB IV 
ANALISA DATA 
4.1 Data Percobaan 
4.1.1 Tabel Kebenaran Gerbang AND 
A B Y (LED) 
0 0 0 
0 1 0 
1 0 0 
1 1 1 
4.1.2 Tabel Kebenaran Gerbang OR 
A B Y (LED) 
0 0 0 
0 1 1 
1 0 1 
1 1 1 
4.1.3 Tabel Kebenaran Gerbang NAND 
A B X (LED) 
0 0 1 
0 1 1 
1 0 1 
1 1 0 
4.1.4 Tabel Kebenaran Gerbang NOR 
A B X (LED) 
0 0 1 
0 1 0 
1 0 0 
1 1 0 
4.1.5 Tabel Kebenaran Gerbang X-OR 
A B X (LED) 
0 0 0 
0 1 1 
1 0 1 
1 1 0 
4.1.6 Tabel Kebenaran Gerbang X NOR
A B X (LED) 
0 0 1 
0 1 0 
1 0 0 
1 1 1 
Keterangan : 
1 = LED menyala 
0 = LED mati
4.2 Analisis Pembahasan 
Praktikum pertama teknik digital ini yaitu membahas tentang gerbang logika yang 
terdiri dari 7 gerbang logika dasar meliputi AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, dan XNOR 
dengan menggunakan trainer. Dari ketujuh gerbang tersebut memiliki karakteristik tersendiri. 
Pada gerbang AND jika semua input berlogika 1 maka output berlogika 1 tapi jika 
salah satu atau semua input berlogika 0 maka nilai output akan berlogika 0. 
A A . B 
B 
Gerbang AND 
Pada gerbang OR jika salah satu input atau semua input berlogika 1 maka output akan 
berlogika 1 tapi jika semua input berlogika 0 maka output akan berlogika 0. 
A A + B 
B 
Gerbang OR 
Gerbang NAND, gerbang NAND ini dapat diartikan gabungan dua gerbang logika yaitu 
gerbang AND dan gerbang NOT. Nilai output gerbang NAND adalah kebalikan dari gerbang 
AND. Jika semua input atau semua input berlogika 0 maka output akan berlogika 1. Tapi jika 
semua input berlogika 1 maka output akan berlogika 0. 
A A . B 
B 
Gerbang NAND 
Gerbang NOR, gerbang NOR ini dapat diartikan sebagai gabungan dari gerbang OR dan 
gerbang NOT. Nilai utput pada gerbang NOR adalah kebalikan dari gerbang OR. Jika salah 
satu atau semua input berlogika 1 maka output berlogika 0. Tapi jika semua input berlogika 0 
maka output akan berlogika 1. 
A A + B 
B 
Gerbang NOR
Selanjutnya pada gerbang XOR, gerbang XOR adalah kepanjangan dari gerbang 
Exclusive OR. Gerbang ini memiliki output berlogika 1 jika di beri input berbeda dan akan 
output berlogika 0 jika di beri input sama. 
A A B 
B 
Gerbang XOR 
Dan selanjutnya pada gerbang XNOR, gerbang XNOR ini kebalikan dari gerbang XOR. 
Output gerbang XNOR akan berlogika 1 jika beri input sama dan output akan berlogika 0 jika 
di beri input berbeda. 
A A B 
B 
Gerbang XNOR 
Dan yang terakhir adalah gerbang NOT. Fungsi dari gerbang NOT adalah sebagai 
pembalik. Jika di beri input berlogika 1 maka nilai output berlogika 0 dan begitupun 
sebaliknya jika input berlogika 0 maka nilai output akan berlogika 1. 
Gerbang NOT 
Setelah mengetahui karakteristik setiap gerbang logika, kami melakukan pembuktian 
pada trainer yang telah disediakan. Dan setelah semua gerbang kami buktikan dapat di 
katakan bahwa hasil praktikum sama dengan tabel kebenaran pada teori.
BAB V 
PENUTUP 
5.1 Kesimpulan 
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 
1. Gerbang AND memiliki nilai output berlogika 0 jika salah satu atau semua input 
berlogika 0 dan output akan berlogika 1 jika semua input berlogika 1 
2. Gerbang OR memiliki nilai output berlogika 1 jika salah satu atau semua input 
berlogika 1 dan output akan berlogika 0 jika semua input berlogika 0 
3. Gerbang NAND memiliki nilai output yang berlawanan dengan gerbang AND 
4. Gerbang NOR memiliki nilai output yang berlawanan dengan gerbang OR 
5. Gerbang XOR memiliki output berlogika 1 jika diberi input yang berbeda dan output 
berlogika 0 jika di beri input yang sama 
6. Gerbang XNOR memiliki output berlogika 1 jika di beri input yang sama dan output 
akan berlogika 0 jika di beri input berbeda 
7. Gerbang NOT adalah gerbang yang berfungsi sebagai pembalik
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Tujuan 
1. Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Seven Segment. 
2. Mahasiswa mampu menganalisis komponen Seven Segment. 
1.2 Latar Belakang 
Seven segment display adalah sebuah rangkaian yang dapat menampilkan angka-angka 
desimal maupun heksadesimal. Seven segment display biasa tersusun atas 7 bagian yang 
setiap bagiannya merupakan LED (Light Emitting Diode) yang dapat menyala. Jika 7 bagian 
diode ini dinyalakan dengan aturan yang sedemikian rupa, maka ketujuh bagian tersebut dapat 
menampilkan sebuah angka heksadesimal. 
Fungsi seven segment pada suatu sistem digital biasanya digunakan untuk keperluan 
menampilkan bilangan, pada display seven segment misalnya pada output mikrokontroler 
ingin ditampilkan pada seven segment maka output pada port mikrokontoler yang berupa 
bilangan biner dihubungkan dengan dekoder kemudian outputnya dihubungkan dengan 
display seven segment. Atau pada aplikasi lainnya misalnya untuk menampilkan rangkaian 
counter.
BAB II 
LANDASAN TEORI 
2.1 Landasan Teori 
Seven segment, lebih sedikit biasanya dikenal sebagai suatu seven-segment indikator, 
adalah suatu format dari alat tampilan yang suatu alternatif ke dot-matrix tampilan yang 
semakin kompleks. Seven-Segment adalah biasanya digunakan di dalam elektronika sebagai 
metoda dari mempertunjukkan umpan balik klasifikasi sistem desimal dengan operasi yang 
internal tentang alat. Seven segmen diatur sebagai segiempat panjang dari dua segmen yang 
vertikal pada masing-masing sisi dengan satu segmen yang horizontal di bagian atas dan alas. 
Apalagi, segmen yang ketujuh membagi dua bagian segiempat panjang secara horizontal. 
Secara sederhana, masing-masing LED adalah secara khas dihubungkan dengan satu 
terminal ke pin yang sendiri dengan diam-diam bagian luar dari paket dan LED terminal yang 
lain dihubungkan secara umum dengan semua lain LED di alat dan diterbitkan persis sama 
benar bersama pin. Pin yang bersama ini kemudian akan menyusun semua katode (terminal 
yang negatif) atau semua kutub positif (terminal yang positif) dari LED di alat dan demikian 
akan jadi yang manapun " Katode yang umum" atau " Kutub positif yang umum" tergantung 
dari bagaimana alat dibangun. Karenanya suatu 7 paket segmen yang lebih hanya perlu 
sembilan pin untuk menyajikan dan dihubungkan.
BAB III 
METODOLOGI PRAKTIKUM 
3.1 Gambar Rangkaian 
3.2 Alat dan Bahan 
1. Kit Trainer Seven Segment (LED, togel switch). 
2. IC HD74LS48P. 
3. Catu daya. 
3.3 Prosedur Percobaan 
1. Menghubungkan trainer kit dengan catu daya. 
2. Memberi masukan D0–D3, 1 atau 0. 
3. Memperhatikan dan mencatat output desimal. 
4. Membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan.
BAB IV 
ANALISA DATA 
4.1 Data Percobaan 
Input 
Output 
D3 D2 D1 D0 
0 0 0 0 0 
0 0 0 1 1 
0 0 1 0 2 
0 0 1 1 3 
0 1 0 0 4 
0 1 0 1 5 
0 1 1 0 6 
0 1 1 1 7 
1 0 0 0 8 
1 0 0 1 9
4.2 Analisa Pembahasan 
Pada praktikum yang kedua dari Elektronika Digital adalah seven segment. Seven 
segment adalah komponen yang berfungsi sebagai penampil karakter angka dan karakter 
huruf. Display seven segment sering di sebut juga sebagai display tujuh ruas. Pada dasarnya 
penampil seven segment merupakan rangkaian tujuh buah dioda LED. Terdapat dua jenis 
rangkaian dasar dari display seven segment yaitu common anoda dan common katoda. Pada 
common anoda untuk mengaktifkan diperlukan logika 0 dan begitupun sebaliknya, pada 
common katoda untuk mengaktifkan diperlukan logika 1. Ada sepuluh kaki yang dimiliki 
komponen seven segment delapan diantaranya digunakan untuk menentukan bentuk dari 
tampilan seven segment, dan dua diantaranya adalah digunakan untuk dihubungkan VCC atau 
Ground tergantung dari jenis seven segment itu sendiri, jika menggunakan seven segment 
common anoda maka dua kaki tersebut dihubungkan dengan VCC, begitu pula jika seven 
segment yang digunakan adalah seven segment common katoda maka dua kaki tersebut 
dihubungkan dengan ground dan kaki trakhir diginakan untuk menghidupkan atau mematikan 
titik pada seven segment. Komponen seven segment hanya dapat menampilkan angka dari 0 - 
9 dan huruf dari A – F. 
IC drivernya komponen utamanya adalah IC type 7448 atau IC type 7447, tergantung dari 
jenis seven segment yang digunakan, IC tersebut memiliki empat input dan tujuh output, 
empat nilai input pada IC digunakan untuk membaca nilai BCD dan tujuh pin output 
digunakan untuk mengendalikan komponen seven segment. 
Dari data praktikum yang kami ambil, ketika masukan merupakan bilangan biner maka 
keluaran dari seven segment membentuk angka. Pada percobaan pertama kami beri masukan 
0000 dan seven segment menampilkan angka 0, kami lanjutkan dengan memberi masukan 
0001 dan seven segment menampilkan angka 1, selanjutnya dengan memberi masukan 0010 
dan seven segment menampilkan angka 2. selanjutnya kami beri masukan 0011 dan seven 
segment menampilkan angka 3. Berikutnya kami beri masukan 0100 dan seven segment
menampilkan angka 4. Selanjutnya kami beri masukan 0101 dan seven segmen 
menampilakan angka 5. Berikutnya kami beri masukan 0110 dan seven segment 
menampilkan angka 6. Lalu di beri masukan 0111 dan seven segment menampilkan angka 7. 
Selanjutnya di beri masukan 1000 maka seven segment menampilkan angka 8. Dan yang 
terakhir dengan memberi masukan 1001 dan seven segment menampilkan angka 9. 
Pada praktikum seven segment ini masukan yang berupa bilangan biner di konversikan 
ke bilangan heksadesimal, sehingga dapat menampilkan karakter. Dan dari percobaan di atas 
hasil display sevent segment sama dengan hasil teori.
BAB V 
PENUTUP 
5.1 Kesimpulan 
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 
1. Komponen seven segment terdiri dari tujuh bagian, setiap bagian digunakan untuk 
menentukan bentuk tampilan dari seven segment. 
2. Komponen seven segment hanya bisa menampilkan angka 0 – 9 dan huruf dari A – F. 
3. Output akan menampilkan angka / huruf berdasarkan input binernya. 
4. Seven segmen menampilkan bilangan desimal sesuai input binernya. 
5. Nilai desimal yang didapatkan dari nilai input akan menentukan angka atau huruf yang 
tampil pada komponen seven segment. 
6. Ada dua jenis seven segment yaitu seven segment common anoda dan seven segment 
common katoda.
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Tujuan 
 Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Full Adder Without Carry. 
 Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen Full Adder Without Carry. 
1.2 Latar belakang 
Full adder adalah rangkaian yang berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner tiap bit. 
Full adder dianggap perlu dipelajari dalam elektronika dikarenakan merupakan dasar dari 
teknik digital yang harus dikuasai oleh semua mahasiswa khususnya dalam bidang 
elektronika. Selain itu, pabrik – pabrik pada jaman sekarang sangat jarang yang menggunakan 
analog, sebagian besar pabrik sudah menggunakan alat – alat jenis digital.
BAB II 
LANDASAN TEORI 
2.1 Landasan Teori 
Full adder atau penjumlahan penuh adalah rangkaian sirkuit digital atau terkadang 
berbentuk chip yang dipakai untuk menghitung atau menjumlahkan pulsa atau sinyal digital 
yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini hanya bisa menghitung pulsa secara 
biner murni (binary counter). Dalam penghitung biner murni, perhitungan digunakan dengan 
cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian Full Adder dapat digunakan untuk 
menjumlahkan bilangan – bilangan biner yang lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – 
bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan 
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan 
pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimalnya maka output CARRY akan berada 
pada keadaan logika 1. 
Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan – 
bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder 
menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry Out dari penjumlahan bit 
sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit sisanya (carry 
out). Pada aplikasinya, Full Adder menggunakan gerbang logika AND, OR, dan XOR. Blok 
diagram dari sebuah full adder diberikan pada gambar di bawah : 
Full 
Adder 
A 
B 
S 
CBBB 
OBBB 
CBB 
BINBBB 
INPUT 
OUTPUT
BAB III 
METODOLOGI PRAKTIKUM 
3.1 Gambar Rangkaian 
3.2 Alat dan Bahan 
· Trainer Kit (LED, togel switch, carry switch) 
· IC 74LS86, 74LS08, 74LS32 
· Catu daya 
3.3 Prosedur Praktikum 
 Menghubungkan trainer kit dengan catu daya. 
 Memberi masukan A0–A3 dan B0–B3 1 atau 0. 
 Memperhatikan dan mencatat output dan carry out. 
 Membuat kesimpulan
BAB IV 
ANALISA DATA 
4.1 Data Percobaan 
INPUT OUTPUT 
A B Carry In SUM Carr Out 
0001 0010 0 0011 0 
0100 0010 0 0110 0 
0100 1010 0 1110 0 
0101 1101 0 0010 1 
1101 1011 0 1000 1
4.2 Analisa Pembahasan 
Pada praktikum ini kami membahas tetang full adder whitout carry. Full adder itu 
sendri adalahrangkaian yang berfungsi menjumlahakan bilangan biner tiap bitnya. Pada 
rangkaian full adder ada yang berbentuk rangkaian circuit digital dan ada pula yang berbentuk 
chip yang digunakan untuk mengitung atau menjumlahkan pulsa atau signal yang umumnya 
dihasilkan oleh osilator. Perhitungan ini hanya bisa mnejumlahkan pulsa secara biner murni 
(binnary counter). Dalam menjumlahkan biner murni digunakan dengan cara menjumlahkan 
tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian full adder bisa digunakan untuk penjumlahan biner 
lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan 
bilangan desimal dimana hasil penjumlahan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY 
(SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai 
maksimalnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1. 
Komponen atau rangkaian full adder sendiri terdiri dari gerbang AND, OR, dan XOR. 
IC yang digunakan biasanya tipe 74LS86 sebagai gerbang XOR, 74LS08 sebagai gerbang 
AND, dan 74LS32 sebagai gerbang OR. Masing-masing memiliki 4 terminal (port), yang 
mana inputan sumber tegangan (Vcc) berada pada port 14 dan ground pada port 7. 
Untuk inputan biner yang akan dijumlahkan dan Carry in, berada pada IC 74LS86 (XOR) dan 
74LS08 (AND) kemudian diteruskan dengan IC 74LS32 (OR) dengan output biner dan Carry 
out 
Input pada full adder merupakan indikator untuk bilangan biner yang dimana terdapat 2 
sampai 3 input (A dan B) dengan Carry in jika digunakan, masing-masing input terdiri dari 4 
bilangan biner (A0–A3 dan B0–B3), sehingga bilangan biner dari bilangan inputnya dapat 
diindikatorkan oleh LED sebanyak 8 buah. Selain input A dan B, pada full adder juga terdapat 
satu input biner dengan indikator satu buah LED yang digunakan sebagai Carry in. Pada 
outputnya ditandai oleh simbol S0–S3 yang merupakan indikator dari bilangan biner dengan 
LED sebanyak 4 buah, dan juga output berupa Carry out dengan indikator satu buah LED.
Sebuah full adder menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi 
bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama dijumlahkan. Rangkaian full adder 
menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai carry in dan carry out dari penjumlahan bit 
sebelumnya. Output dari full adder adalah hasil penjumlahan SUMMARY (SUM) dan bit sisa 
(Carry Out). Praktikum kali ini menggunakan carry in 0, sehingga penjumlahan awal 
ditambahkan dengan 0. Dengan memberikan masukan yang ditampilkan oleh 8 LED dan 
keluaran yang dihasilkan ditampilkan dengan 5 LED. Data yang diambil pada percobaan 
pertama yaitu jika input A adalah 0001 dan input B adalah 0010 dengan carry in 0, dengan 
cara penjumlahan 1+0=1, 0+1=1, 0+0=0, 0+0=0, maka indikator keluarannya yang menyala 
dari S adalah 0011 dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika 
input A adalah 0100 dan input B adalah 0010 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 
0+0=0, 0+1=1, 1+0=1, 0+0=0, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0110 
dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100 
dan input B adalah 1010 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 0+0=0, 0+1=1, 1+0=1, 
1+0=1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1110 dengan Carry out 
adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0101 dan input B adalah 
1101 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 1+1=0 sisa 1, 1+0+0=1, 1+1=0 sisa 1,1+ 
0+1=0 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0010 dengan Carry out 
adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Jika input A adalah 1101 dan input B adalah 
1011 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 1+1=0 sisa 1, 1+0+1=0 sisa 1, 1+1+0=0 
sisa 1, 1+1+1=1 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1000 dengan 
Carry out adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Penjumlahan bilangan biner 
dilakukan dari sebelah kanan, setiap penjumlahan yang memiliki sisa akan dijumlahkan ke bit 
selanjutnya. 
Dari data yang didapat dalam praktikum dapat diketahui bahwa full adder berfungsi 
untuk menjumlah bilangan biner pada tiap bit yang nanti output yang diharapkan sesuai 
dengan nilai bilangan desimal.
BAB V 
PENUTUP 
5.1 Kesimpulan 
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 
1. Full adder merupakan rangkaian penjumlah biner tiap bit. 
2. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry In dan Carry 
Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil 
penjumlahan (Sum) dan bit sisa (carry out). 
3. Jika dalam penjumlahan bit dari dua input terdapat sisa maka carry out bernilai 1 dan 
bila tidak terdapat sisa carry out bernilai 0. 
4. Jika terdapat nilai carry, maka carry bernilai 1. 
5. Nilai carry akan dijumlahkan pada bit selanjutnya, jika tidak ada bit yang akan 
dijumlahkan maka nilai carry akan disimpan dalam bentuk carry out. 
6. Pada full adder without carry memiliki carry in 0, maka penjumlahan pertama 
dijumlahkan dengan 0.
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.2 Tujuan 
 Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Full Adder With Carry. 
 Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen Full Adder With Carry. 
1.3 Latar belakang 
Full adder adalah rangkaian yang berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner tiap bit. 
Full adder dianggap perlu dipelajari dalam elektronika dikarenakan merupakan dasar dari 
teknik digital yang harus dikuasai oleh semua mahasiswa khususnya dalam bidang 
elektronika. Selain itu, pabrik – pabrik pada jaman sekarang sangat jarang yang menggunakan 
analog, sebagian besar pabrik sudah menggunakan alat – alat jenis digital.
BAB II 
LANDASAN TEORI 
2.2 Landasan Teori 
Full adder atau penjumlahan penuh adalah rangkaian sirkuit digital atau terkadang 
berbentuk chip yang dipakai untuk menghitung atau menjumlahkan pulsa atau sinyal digital 
yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini hanya bisa menghitung pulsa secara 
biner murni (binary counter). Dalam penghitung biner murni, perhitungan digunakan dengan 
cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian Full Adder dapat digunakan untuk 
menjumlahkan bilangan – bilangan biner yang lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – 
bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan 
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan 
pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimalnya maka output CARRY akan berada 
pada keadaan logika 1. 
Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan – 
bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder 
menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry Out dari penjumlahan bit 
sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit sisanya (carry 
out). Pada aplikasinya, Full Adder menggunakan gerbang logika AND, OR, dan XOR. Blok 
diagram dari sebuah full adder diberikan pada gambar di bawah : 
Full 
Adder 
A 
B 
S 
CBBB 
OBBB 
CBB 
BINBBB 
INPUT 
OUTPUT
BAB III 
METODOLOGI PRAKTIKUM 
3.3 Gambar Rangkaian 
3.4 Alat dan Bahan 
· Trainer Kit (LED, togel switch, carry switch) 
· IC 74LS86, 74LS08, 74LS32 
· Catu daya 
3.4 Prosedur Praktikum 
 Menghubungkan trainer kit dengan catu daya. 
 Memberi masukan A0–A3 dan B0–B3 1 atau 0. 
 Memperhatikan dan mencatat output dan carry out. 
 Membuat kesimpulan
BAB IV 
ANALISA DATA 
4.2 Data Percobaan 
INPUT OUTPUT 
A B Carry In SUM Carr Out 
0001 0010 1 0100 0 
0100 0010 1 0111 0 
0100 1010 1 1111 0 
0101 1101 1 0011 1 
1101 1011 1 1001 1
4.2 Analisa Pembahasan 
Pada praktikum ini kami membahas tetang full adder whitout carry. Full adder itu 
sendri adalahrangkaian yang berfungsi menjumlahakan bilangan biner tiap bitnya. Pada 
rangkaian full adder ada yang berbentuk rangkaian circuit digital dan ada pula yang berbentuk 
chip yang digunakan untuk mengitung atau menjumlahkan pulsa atau signal yang umumnya 
dihasilkan oleh osilator. Perhitungan ini hanya bisa mnejumlahkan pulsa secara biner murni 
(binnary counter). Dalam menjumlahkan biner murni digunakan dengan cara menjumlahkan 
tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian full adder bisa digunakan untuk penjumlahan biner 
lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan 
bilangan desimal dimana hasil penjumlahan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY 
(SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai 
maksimalnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1. 
Komponen atau rangkaian full adder sendiri terdiri dari gerbang AND, OR, dan XOR. 
IC yang digunakan biasanya tipe 74LS86 sebagai gerbang XOR, 74LS08 sebagai gerbang 
AND, dan 74LS32 sebagai gerbang OR. Masing-masing memiliki 4 terminal (port), yang 
mana inputan sumber tegangan (Vcc) berada pada port 14 dan ground pada port 7. 
Untuk inputan biner yang akan dijumlahkan dan Carry in, berada pada IC 74LS86 (XOR) dan 
74LS08 (AND) kemudian diteruskan dengan IC 74LS32 (OR) dengan output biner dan Carry 
out 
Input pada full adder merupakan indikator untuk bilangan biner yang dimana terdapat 2 
sampai 3 input (A dan B) dengan Carry in jika digunakan, masing-masing input terdiri dari 4 
bilangan biner (A0–A3 dan B0–B3), sehingga bilangan biner dari bilangan inputnya dapat 
diindikatorkan oleh LED sebanyak 8 buah. Selain input A dan B, pada full adder juga terdapat 
satu input biner dengan indikator satu buah LED yang digunakan sebagai Carry in. Pada 
outputnya ditandai oleh simbol S0–S3 yang merupakan indikator dari bilangan biner dengan 
LED sebanyak 4 buah, dan juga output berupa Carry out dengan indikator satu buah LED.
Sebuah full adder menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi 
bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama dijumlahkan. Rangkaian full adder 
menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai carry in dan carry out dari penjumlahan bit 
sebelumnya. Output dari full adder adalah hasil penjumlahan SUMMARY (SUM) dan bit sisa 
(Carry Out). Praktikum kali ini menggunakan carry in 0, sehingga penjumlahan awal 
ditambahkan dengan 0. Dengan memberikan masukan yang ditampilkan oleh 8 LED dan 
keluaran yang dihasilkan ditampilkan dengan 5 LED. Data yang diambil pada percobaan 
pertama yaitu jika input A adalah 0001 dan input B adalah 0100 dengan carry in 1, dengan 
cara penjumlahan 1+0+1=0 sisa 1, 1+0+1=1 sisa 1, 1+0+0=1, 0+0=0, maka indikator 
keluarannya yang menyala dari S adalah 0100 dengan Carry out adalah 0 karena 
penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100 dan input B adalah 0010 dengan 
carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+0+0=1, 0+1=1, 1+0=1, 0+0=0, maka indikator 
keluarannya yang menyala dari S adalah 0111 dengan Carry out adalah 0 karena 
penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100 dan input B adalah 1010 dengan 
carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+0+0=1, 0+1=1, 1+0=1, 1+0=1, maka indikator 
keluarannya yang menyala dari S adalah 1111 dengan Carry out adalah 0 karena 
penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0101 dan input B adalah 1101 dengan 
carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+1+1=1 sisa 1, 1+0+0=1, 1+1=0 sisa 1,1+ 0+1=0 sisa 1, 
maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0011 dengan Carry out adalah 1 
karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Jika input A adalah 1101 dan input B adalah 1011 
dengan carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+1+1=1 sisa 1, 1+0+1=0 sisa 1, 1+1+0=0 sisa 1, 
1+1+1=1 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1001 dengan Carry 
out adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Penjumlahan bilangan biner dilakukan 
dari sebelah kanan, setiap penjumlahan yang memiliki sisa akan dijumlahkan ke bit 
selanjutnya. 
Dari data yang didapat dalam praktikum dapat diketahui bahwa full adder berfungsi 
untuk menjumlah bilangan biner pada tiap bit yang nanti output yang diharapkan sesuai 
dengan nilai bilangan desimal.
BAB V 
PENUTUP 
5.2 Kesimpulan 
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 
7. Full adder merupakan rangkaian penjumlah biner tiap bit. 
8. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry In dan Carry 
Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil 
penjumlahan (Sum) dan bit sisa (carry out). 
9. Jika dalam penjumlahan bit dari dua input terdapat sisa maka carry out bernilai 1 dan 
bila tidak terdapat sisa carry out bernilai 0. 
10. Jika terdapat nilai carry, maka carry bernilai 1. 
11. Nilai carry akan dijumlahkan pada bit selanjutnya, jika tidak ada bit yang akan 
dijumlahkan maka nilai carry akan disimpan dalam bentuk carry out. 
12. Pada full adder without carry memiliki carry in 1, maka penjumlahan pertama 
dijumlahkan dengan 1.
Laporan eldig

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
FebriTiaAldila
 
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum  rangkaian logika gerbang dasarPraktikum  rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
I-one Goenaone
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika Dasar
Moh Ali Fauzi
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
staffpengajar
 
Laporan Praktikum Gerbang Logika
Laporan Praktikum Gerbang LogikaLaporan Praktikum Gerbang Logika
Laporan Praktikum Gerbang Logika
Annisa Aulia
 
Pengertian gerbang logika dasar dan jenis jenisnya
Pengertian gerbang logika dasar dan jenis jenisnyaPengertian gerbang logika dasar dan jenis jenisnya
Pengertian gerbang logika dasar dan jenis jenisnyaMega Dwipa
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasi
Moh Ali Fauzi
 
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
Mila Art
 
Laporan praktikum Sistem Digital
Laporan praktikum Sistem DigitalLaporan praktikum Sistem Digital
Laporan praktikum Sistem Digitalade mian
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Muhammad Fadlan Ariska
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
Anarstn
 
Rangkaian Logika
Rangkaian LogikaRangkaian Logika
Rangkaian Logika
andrygunawann
 
Modul dasar teknik digital 1
Modul dasar teknik digital 1Modul dasar teknik digital 1
Modul dasar teknik digital 1
Alexander Nugroho
 
Jobsheet digital
Jobsheet digitalJobsheet digital
Jobsheet digital
Ardian Sarputra
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
RoyKurniawan6
 
Modul Praktikum
Modul PraktikumModul Praktikum
Modul Praktikum
Edy Pribadi
 
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesDigital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Anita Eka Putri
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digitalecko gmc
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum  rangkaian logika gerbang dasarPraktikum  rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika Dasar
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
 
Laporan Praktikum Gerbang Logika
Laporan Praktikum Gerbang LogikaLaporan Praktikum Gerbang Logika
Laporan Praktikum Gerbang Logika
 
Pengertian gerbang logika dasar dan jenis jenisnya
Pengertian gerbang logika dasar dan jenis jenisnyaPengertian gerbang logika dasar dan jenis jenisnya
Pengertian gerbang logika dasar dan jenis jenisnya
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasi
 
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
 
Bab 2 gerbang logika
Bab 2   gerbang logikaBab 2   gerbang logika
Bab 2 gerbang logika
 
Laporan praktikum Sistem Digital
Laporan praktikum Sistem DigitalLaporan praktikum Sistem Digital
Laporan praktikum Sistem Digital
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
 
Rangkaian Logika
Rangkaian LogikaRangkaian Logika
Rangkaian Logika
 
Modul dasar teknik digital 1
Modul dasar teknik digital 1Modul dasar teknik digital 1
Modul dasar teknik digital 1
 
Jobsheet digital
Jobsheet digitalJobsheet digital
Jobsheet digital
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
 
Modul Praktikum
Modul PraktikumModul Praktikum
Modul Praktikum
 
Pembahasan gerbang-logika
Pembahasan gerbang-logikaPembahasan gerbang-logika
Pembahasan gerbang-logika
 
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesDigital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digital
 

Similar to Laporan eldig

Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8
Yuwan Kilmi
 
Logika informatika pertemuan 12
Logika informatika pertemuan 12Logika informatika pertemuan 12
Logika informatika pertemuan 12ajonona
 
6_Media Ajar Gerbang Logika UKIN.pdf
6_Media Ajar Gerbang Logika UKIN.pdf6_Media Ajar Gerbang Logika UKIN.pdf
6_Media Ajar Gerbang Logika UKIN.pdf
DadangSuhada1
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
Anita Eka Putri
 
Tugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmenTugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmen
Hadri Fanzs
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
Dian Anggraini
 
Gerbang logika and or not
Gerbang logika and or notGerbang logika and or not
Gerbang logika and or not
Jessica Puspitasari
 
4-gebang-logika.ppt
4-gebang-logika.ppt4-gebang-logika.ppt
4-gebang-logika.ppt
faridbaskoro
 
Makalah fisika
Makalah fisikaMakalah fisika
Makalah fisika
SMAN 54 Jakarta
 
Laporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasarLaporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasar
SefThyAnaTasya
 
Tugas praktikum sisdig
Tugas praktikum sisdigTugas praktikum sisdig
Tugas praktikum sisdigYohannez Probo
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorder
Anarstn
 
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Rizky Putra
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
ayu purwati
 
PPT pertemuan 3.pptx
PPT pertemuan 3.pptxPPT pertemuan 3.pptx
PPT pertemuan 3.pptx
SeptianRahmanHakim
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
personal
 
Kuliah_4.ppt
Kuliah_4.pptKuliah_4.ppt
Kuliah_4.ppt
okdaniatinara
 
Ladder diagram
Ladder diagramLadder diagram
Ladder diagram
Satriya Rizkiyanto
 

Similar to Laporan eldig (18)

Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8
 
Logika informatika pertemuan 12
Logika informatika pertemuan 12Logika informatika pertemuan 12
Logika informatika pertemuan 12
 
6_Media Ajar Gerbang Logika UKIN.pdf
6_Media Ajar Gerbang Logika UKIN.pdf6_Media Ajar Gerbang Logika UKIN.pdf
6_Media Ajar Gerbang Logika UKIN.pdf
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Tugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmenTugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmen
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Gerbang logika and or not
Gerbang logika and or notGerbang logika and or not
Gerbang logika and or not
 
4-gebang-logika.ppt
4-gebang-logika.ppt4-gebang-logika.ppt
4-gebang-logika.ppt
 
Makalah fisika
Makalah fisikaMakalah fisika
Makalah fisika
 
Laporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasarLaporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasar
 
Tugas praktikum sisdig
Tugas praktikum sisdigTugas praktikum sisdig
Tugas praktikum sisdig
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorder
 
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
Ripte (ranguman ilmu pengetahuan teknik elektro)
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
 
PPT pertemuan 3.pptx
PPT pertemuan 3.pptxPPT pertemuan 3.pptx
PPT pertemuan 3.pptx
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
 
Kuliah_4.ppt
Kuliah_4.pptKuliah_4.ppt
Kuliah_4.ppt
 
Ladder diagram
Ladder diagramLadder diagram
Ladder diagram
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 

Recently uploaded (10)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 

Laporan eldig

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1. Mempelajari fungsi dan cara kerja dari gerbang dasar logika 2. Mengetahui karakteristik gerbang dasar logika 1.2. Latar belakang Pada zaman modern saat ini elektronika telah sampai pada saat yang memungkinkan seseorang dapat membangun suatu peralatan hanya dengan menghubungkan blok–blok IC. Demikian juga pada peralatan modern yang berupa digital. Bentuk dasar blok dari setiap rangkaian digital adalah suatu gerbang logika. Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika akan kita gunakan untuk operasi bilangan biner. Setiap orang yang bekerja dibidang elektronika digital memahami dan menggunkan gerbang logika biner setiap hari. Gerbang logika dapat tersusun dari saklar sederhana, relay, transistor, diode atau IC.
  • 2. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Dalam suatu sistem digital seperti pada komputer, atau sistem pengolahan data, pengendalian, atau sistem komunikasi digital hanya memiliki beberapa operasi dasar saja. Tentunya operasi tersebut diulang-ulang dalam jumlah yang besar. Operasi dasar yang dimaksud adalah rangkaian AND, OR , NOT, NOR, XOR, XNOR, NAND, dan NOR. Operasi dasar tersebut disebut gerbang (gate) atau rangkaian logika, karena rangkaian-rangkaian ini digunakan untuk memenuhi hubungan-hubungan logika. Pada bagian ini akan dipraktikumkan macam-macam hubungan logika dengan menggunakan IC (Integrating Circuit) yang sudah tersedia dipasaran. Setiap rangkaian logika memiliki satu atau lebih jalan masuk (input circuit) dan hanya satu jalan keluar (output circuit). Kemudian ada dua taraf tegangan, yaitu taraf rendah (low level) yang biasa dinamai L dan taraf tinggi (high level) yang biasa dinamai H. Taraf rendah dinyatakan dengan 0; sedangkan taraf tinggi dinyatakan dengan 1. Tabel kebenaran gerbang logika:
  • 3. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Gambar Rangkaian Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT Gerbang NAND Gerbang NOR Gerbang X OR Gerbang X NOR 3.2 Alat dan Bahan 1. Trainer Kit (Gerbang logika, LED, togel switch). 2. HD74LS32P, HD74LS02P, HD74LS08P, HD74LS00P, 52A6K1N dan P0248SB 3. Power Supply 3.3 Prosedur Praktikum 1. Memberi masukan nilai biner pada tiap gerbang AND, OR, NAND, NOR, NOT, XNOR, dan XOR. 2. Mencatat output led hidup sebagai logika 1 dan mati logika 0. 3. Membahas dan membuat kesimpulan.
  • 4. BAB IV ANALISA DATA 4.1 Data Percobaan 4.1.1 Tabel Kebenaran Gerbang AND A B Y (LED) 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 4.1.2 Tabel Kebenaran Gerbang OR A B Y (LED) 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 4.1.3 Tabel Kebenaran Gerbang NAND A B X (LED) 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 4.1.4 Tabel Kebenaran Gerbang NOR A B X (LED) 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 4.1.5 Tabel Kebenaran Gerbang X-OR A B X (LED) 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 4.1.6 Tabel Kebenaran Gerbang X NOR
  • 5. A B X (LED) 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Keterangan : 1 = LED menyala 0 = LED mati
  • 6. 4.2 Analisis Pembahasan Praktikum pertama teknik digital ini yaitu membahas tentang gerbang logika yang terdiri dari 7 gerbang logika dasar meliputi AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, dan XNOR dengan menggunakan trainer. Dari ketujuh gerbang tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Pada gerbang AND jika semua input berlogika 1 maka output berlogika 1 tapi jika salah satu atau semua input berlogika 0 maka nilai output akan berlogika 0. A A . B B Gerbang AND Pada gerbang OR jika salah satu input atau semua input berlogika 1 maka output akan berlogika 1 tapi jika semua input berlogika 0 maka output akan berlogika 0. A A + B B Gerbang OR Gerbang NAND, gerbang NAND ini dapat diartikan gabungan dua gerbang logika yaitu gerbang AND dan gerbang NOT. Nilai output gerbang NAND adalah kebalikan dari gerbang AND. Jika semua input atau semua input berlogika 0 maka output akan berlogika 1. Tapi jika semua input berlogika 1 maka output akan berlogika 0. A A . B B Gerbang NAND Gerbang NOR, gerbang NOR ini dapat diartikan sebagai gabungan dari gerbang OR dan gerbang NOT. Nilai utput pada gerbang NOR adalah kebalikan dari gerbang OR. Jika salah satu atau semua input berlogika 1 maka output berlogika 0. Tapi jika semua input berlogika 0 maka output akan berlogika 1. A A + B B Gerbang NOR
  • 7. Selanjutnya pada gerbang XOR, gerbang XOR adalah kepanjangan dari gerbang Exclusive OR. Gerbang ini memiliki output berlogika 1 jika di beri input berbeda dan akan output berlogika 0 jika di beri input sama. A A B B Gerbang XOR Dan selanjutnya pada gerbang XNOR, gerbang XNOR ini kebalikan dari gerbang XOR. Output gerbang XNOR akan berlogika 1 jika beri input sama dan output akan berlogika 0 jika di beri input berbeda. A A B B Gerbang XNOR Dan yang terakhir adalah gerbang NOT. Fungsi dari gerbang NOT adalah sebagai pembalik. Jika di beri input berlogika 1 maka nilai output berlogika 0 dan begitupun sebaliknya jika input berlogika 0 maka nilai output akan berlogika 1. Gerbang NOT Setelah mengetahui karakteristik setiap gerbang logika, kami melakukan pembuktian pada trainer yang telah disediakan. Dan setelah semua gerbang kami buktikan dapat di katakan bahwa hasil praktikum sama dengan tabel kebenaran pada teori.
  • 8. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 1. Gerbang AND memiliki nilai output berlogika 0 jika salah satu atau semua input berlogika 0 dan output akan berlogika 1 jika semua input berlogika 1 2. Gerbang OR memiliki nilai output berlogika 1 jika salah satu atau semua input berlogika 1 dan output akan berlogika 0 jika semua input berlogika 0 3. Gerbang NAND memiliki nilai output yang berlawanan dengan gerbang AND 4. Gerbang NOR memiliki nilai output yang berlawanan dengan gerbang OR 5. Gerbang XOR memiliki output berlogika 1 jika diberi input yang berbeda dan output berlogika 0 jika di beri input yang sama 6. Gerbang XNOR memiliki output berlogika 1 jika di beri input yang sama dan output akan berlogika 0 jika di beri input berbeda 7. Gerbang NOT adalah gerbang yang berfungsi sebagai pembalik
  • 9. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1. Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Seven Segment. 2. Mahasiswa mampu menganalisis komponen Seven Segment. 1.2 Latar Belakang Seven segment display adalah sebuah rangkaian yang dapat menampilkan angka-angka desimal maupun heksadesimal. Seven segment display biasa tersusun atas 7 bagian yang setiap bagiannya merupakan LED (Light Emitting Diode) yang dapat menyala. Jika 7 bagian diode ini dinyalakan dengan aturan yang sedemikian rupa, maka ketujuh bagian tersebut dapat menampilkan sebuah angka heksadesimal. Fungsi seven segment pada suatu sistem digital biasanya digunakan untuk keperluan menampilkan bilangan, pada display seven segment misalnya pada output mikrokontroler ingin ditampilkan pada seven segment maka output pada port mikrokontoler yang berupa bilangan biner dihubungkan dengan dekoder kemudian outputnya dihubungkan dengan display seven segment. Atau pada aplikasi lainnya misalnya untuk menampilkan rangkaian counter.
  • 10. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Seven segment, lebih sedikit biasanya dikenal sebagai suatu seven-segment indikator, adalah suatu format dari alat tampilan yang suatu alternatif ke dot-matrix tampilan yang semakin kompleks. Seven-Segment adalah biasanya digunakan di dalam elektronika sebagai metoda dari mempertunjukkan umpan balik klasifikasi sistem desimal dengan operasi yang internal tentang alat. Seven segmen diatur sebagai segiempat panjang dari dua segmen yang vertikal pada masing-masing sisi dengan satu segmen yang horizontal di bagian atas dan alas. Apalagi, segmen yang ketujuh membagi dua bagian segiempat panjang secara horizontal. Secara sederhana, masing-masing LED adalah secara khas dihubungkan dengan satu terminal ke pin yang sendiri dengan diam-diam bagian luar dari paket dan LED terminal yang lain dihubungkan secara umum dengan semua lain LED di alat dan diterbitkan persis sama benar bersama pin. Pin yang bersama ini kemudian akan menyusun semua katode (terminal yang negatif) atau semua kutub positif (terminal yang positif) dari LED di alat dan demikian akan jadi yang manapun " Katode yang umum" atau " Kutub positif yang umum" tergantung dari bagaimana alat dibangun. Karenanya suatu 7 paket segmen yang lebih hanya perlu sembilan pin untuk menyajikan dan dihubungkan.
  • 11. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Gambar Rangkaian 3.2 Alat dan Bahan 1. Kit Trainer Seven Segment (LED, togel switch). 2. IC HD74LS48P. 3. Catu daya. 3.3 Prosedur Percobaan 1. Menghubungkan trainer kit dengan catu daya. 2. Memberi masukan D0–D3, 1 atau 0. 3. Memperhatikan dan mencatat output desimal. 4. Membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan.
  • 12. BAB IV ANALISA DATA 4.1 Data Percobaan Input Output D3 D2 D1 D0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 2 0 0 1 1 3 0 1 0 0 4 0 1 0 1 5 0 1 1 0 6 0 1 1 1 7 1 0 0 0 8 1 0 0 1 9
  • 13. 4.2 Analisa Pembahasan Pada praktikum yang kedua dari Elektronika Digital adalah seven segment. Seven segment adalah komponen yang berfungsi sebagai penampil karakter angka dan karakter huruf. Display seven segment sering di sebut juga sebagai display tujuh ruas. Pada dasarnya penampil seven segment merupakan rangkaian tujuh buah dioda LED. Terdapat dua jenis rangkaian dasar dari display seven segment yaitu common anoda dan common katoda. Pada common anoda untuk mengaktifkan diperlukan logika 0 dan begitupun sebaliknya, pada common katoda untuk mengaktifkan diperlukan logika 1. Ada sepuluh kaki yang dimiliki komponen seven segment delapan diantaranya digunakan untuk menentukan bentuk dari tampilan seven segment, dan dua diantaranya adalah digunakan untuk dihubungkan VCC atau Ground tergantung dari jenis seven segment itu sendiri, jika menggunakan seven segment common anoda maka dua kaki tersebut dihubungkan dengan VCC, begitu pula jika seven segment yang digunakan adalah seven segment common katoda maka dua kaki tersebut dihubungkan dengan ground dan kaki trakhir diginakan untuk menghidupkan atau mematikan titik pada seven segment. Komponen seven segment hanya dapat menampilkan angka dari 0 - 9 dan huruf dari A – F. IC drivernya komponen utamanya adalah IC type 7448 atau IC type 7447, tergantung dari jenis seven segment yang digunakan, IC tersebut memiliki empat input dan tujuh output, empat nilai input pada IC digunakan untuk membaca nilai BCD dan tujuh pin output digunakan untuk mengendalikan komponen seven segment. Dari data praktikum yang kami ambil, ketika masukan merupakan bilangan biner maka keluaran dari seven segment membentuk angka. Pada percobaan pertama kami beri masukan 0000 dan seven segment menampilkan angka 0, kami lanjutkan dengan memberi masukan 0001 dan seven segment menampilkan angka 1, selanjutnya dengan memberi masukan 0010 dan seven segment menampilkan angka 2. selanjutnya kami beri masukan 0011 dan seven segment menampilkan angka 3. Berikutnya kami beri masukan 0100 dan seven segment
  • 14. menampilkan angka 4. Selanjutnya kami beri masukan 0101 dan seven segmen menampilakan angka 5. Berikutnya kami beri masukan 0110 dan seven segment menampilkan angka 6. Lalu di beri masukan 0111 dan seven segment menampilkan angka 7. Selanjutnya di beri masukan 1000 maka seven segment menampilkan angka 8. Dan yang terakhir dengan memberi masukan 1001 dan seven segment menampilkan angka 9. Pada praktikum seven segment ini masukan yang berupa bilangan biner di konversikan ke bilangan heksadesimal, sehingga dapat menampilkan karakter. Dan dari percobaan di atas hasil display sevent segment sama dengan hasil teori.
  • 15. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 1. Komponen seven segment terdiri dari tujuh bagian, setiap bagian digunakan untuk menentukan bentuk tampilan dari seven segment. 2. Komponen seven segment hanya bisa menampilkan angka 0 – 9 dan huruf dari A – F. 3. Output akan menampilkan angka / huruf berdasarkan input binernya. 4. Seven segmen menampilkan bilangan desimal sesuai input binernya. 5. Nilai desimal yang didapatkan dari nilai input akan menentukan angka atau huruf yang tampil pada komponen seven segment. 6. Ada dua jenis seven segment yaitu seven segment common anoda dan seven segment common katoda.
  • 16. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan  Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Full Adder Without Carry.  Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen Full Adder Without Carry. 1.2 Latar belakang Full adder adalah rangkaian yang berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner tiap bit. Full adder dianggap perlu dipelajari dalam elektronika dikarenakan merupakan dasar dari teknik digital yang harus dikuasai oleh semua mahasiswa khususnya dalam bidang elektronika. Selain itu, pabrik – pabrik pada jaman sekarang sangat jarang yang menggunakan analog, sebagian besar pabrik sudah menggunakan alat – alat jenis digital.
  • 17. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Full adder atau penjumlahan penuh adalah rangkaian sirkuit digital atau terkadang berbentuk chip yang dipakai untuk menghitung atau menjumlahkan pulsa atau sinyal digital yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini hanya bisa menghitung pulsa secara biner murni (binary counter). Dalam penghitung biner murni, perhitungan digunakan dengan cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian Full Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan – bilangan biner yang lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimalnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1. Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan – bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit sisanya (carry out). Pada aplikasinya, Full Adder menggunakan gerbang logika AND, OR, dan XOR. Blok diagram dari sebuah full adder diberikan pada gambar di bawah : Full Adder A B S CBBB OBBB CBB BINBBB INPUT OUTPUT
  • 18. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Gambar Rangkaian 3.2 Alat dan Bahan · Trainer Kit (LED, togel switch, carry switch) · IC 74LS86, 74LS08, 74LS32 · Catu daya 3.3 Prosedur Praktikum  Menghubungkan trainer kit dengan catu daya.  Memberi masukan A0–A3 dan B0–B3 1 atau 0.  Memperhatikan dan mencatat output dan carry out.  Membuat kesimpulan
  • 19. BAB IV ANALISA DATA 4.1 Data Percobaan INPUT OUTPUT A B Carry In SUM Carr Out 0001 0010 0 0011 0 0100 0010 0 0110 0 0100 1010 0 1110 0 0101 1101 0 0010 1 1101 1011 0 1000 1
  • 20. 4.2 Analisa Pembahasan Pada praktikum ini kami membahas tetang full adder whitout carry. Full adder itu sendri adalahrangkaian yang berfungsi menjumlahakan bilangan biner tiap bitnya. Pada rangkaian full adder ada yang berbentuk rangkaian circuit digital dan ada pula yang berbentuk chip yang digunakan untuk mengitung atau menjumlahkan pulsa atau signal yang umumnya dihasilkan oleh osilator. Perhitungan ini hanya bisa mnejumlahkan pulsa secara biner murni (binnary counter). Dalam menjumlahkan biner murni digunakan dengan cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian full adder bisa digunakan untuk penjumlahan biner lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimalnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1. Komponen atau rangkaian full adder sendiri terdiri dari gerbang AND, OR, dan XOR. IC yang digunakan biasanya tipe 74LS86 sebagai gerbang XOR, 74LS08 sebagai gerbang AND, dan 74LS32 sebagai gerbang OR. Masing-masing memiliki 4 terminal (port), yang mana inputan sumber tegangan (Vcc) berada pada port 14 dan ground pada port 7. Untuk inputan biner yang akan dijumlahkan dan Carry in, berada pada IC 74LS86 (XOR) dan 74LS08 (AND) kemudian diteruskan dengan IC 74LS32 (OR) dengan output biner dan Carry out Input pada full adder merupakan indikator untuk bilangan biner yang dimana terdapat 2 sampai 3 input (A dan B) dengan Carry in jika digunakan, masing-masing input terdiri dari 4 bilangan biner (A0–A3 dan B0–B3), sehingga bilangan biner dari bilangan inputnya dapat diindikatorkan oleh LED sebanyak 8 buah. Selain input A dan B, pada full adder juga terdapat satu input biner dengan indikator satu buah LED yang digunakan sebagai Carry in. Pada outputnya ditandai oleh simbol S0–S3 yang merupakan indikator dari bilangan biner dengan LED sebanyak 4 buah, dan juga output berupa Carry out dengan indikator satu buah LED.
  • 21. Sebuah full adder menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama dijumlahkan. Rangkaian full adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai carry in dan carry out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari full adder adalah hasil penjumlahan SUMMARY (SUM) dan bit sisa (Carry Out). Praktikum kali ini menggunakan carry in 0, sehingga penjumlahan awal ditambahkan dengan 0. Dengan memberikan masukan yang ditampilkan oleh 8 LED dan keluaran yang dihasilkan ditampilkan dengan 5 LED. Data yang diambil pada percobaan pertama yaitu jika input A adalah 0001 dan input B adalah 0010 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 1+0=1, 0+1=1, 0+0=0, 0+0=0, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0011 dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100 dan input B adalah 0010 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 0+0=0, 0+1=1, 1+0=1, 0+0=0, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0110 dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100 dan input B adalah 1010 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 0+0=0, 0+1=1, 1+0=1, 1+0=1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1110 dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0101 dan input B adalah 1101 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 1+1=0 sisa 1, 1+0+0=1, 1+1=0 sisa 1,1+ 0+1=0 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0010 dengan Carry out adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Jika input A adalah 1101 dan input B adalah 1011 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 1+1=0 sisa 1, 1+0+1=0 sisa 1, 1+1+0=0 sisa 1, 1+1+1=1 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1000 dengan Carry out adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Penjumlahan bilangan biner dilakukan dari sebelah kanan, setiap penjumlahan yang memiliki sisa akan dijumlahkan ke bit selanjutnya. Dari data yang didapat dalam praktikum dapat diketahui bahwa full adder berfungsi untuk menjumlah bilangan biner pada tiap bit yang nanti output yang diharapkan sesuai dengan nilai bilangan desimal.
  • 22. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 1. Full adder merupakan rangkaian penjumlah biner tiap bit. 2. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry In dan Carry Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit sisa (carry out). 3. Jika dalam penjumlahan bit dari dua input terdapat sisa maka carry out bernilai 1 dan bila tidak terdapat sisa carry out bernilai 0. 4. Jika terdapat nilai carry, maka carry bernilai 1. 5. Nilai carry akan dijumlahkan pada bit selanjutnya, jika tidak ada bit yang akan dijumlahkan maka nilai carry akan disimpan dalam bentuk carry out. 6. Pada full adder without carry memiliki carry in 0, maka penjumlahan pertama dijumlahkan dengan 0.
  • 23. BAB I PENDAHULUAN 1.2 Tujuan  Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Full Adder With Carry.  Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen Full Adder With Carry. 1.3 Latar belakang Full adder adalah rangkaian yang berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner tiap bit. Full adder dianggap perlu dipelajari dalam elektronika dikarenakan merupakan dasar dari teknik digital yang harus dikuasai oleh semua mahasiswa khususnya dalam bidang elektronika. Selain itu, pabrik – pabrik pada jaman sekarang sangat jarang yang menggunakan analog, sebagian besar pabrik sudah menggunakan alat – alat jenis digital.
  • 24. BAB II LANDASAN TEORI 2.2 Landasan Teori Full adder atau penjumlahan penuh adalah rangkaian sirkuit digital atau terkadang berbentuk chip yang dipakai untuk menghitung atau menjumlahkan pulsa atau sinyal digital yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini hanya bisa menghitung pulsa secara biner murni (binary counter). Dalam penghitung biner murni, perhitungan digunakan dengan cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian Full Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan – bilangan biner yang lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimalnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1. Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan – bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit sisanya (carry out). Pada aplikasinya, Full Adder menggunakan gerbang logika AND, OR, dan XOR. Blok diagram dari sebuah full adder diberikan pada gambar di bawah : Full Adder A B S CBBB OBBB CBB BINBBB INPUT OUTPUT
  • 25. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.3 Gambar Rangkaian 3.4 Alat dan Bahan · Trainer Kit (LED, togel switch, carry switch) · IC 74LS86, 74LS08, 74LS32 · Catu daya 3.4 Prosedur Praktikum  Menghubungkan trainer kit dengan catu daya.  Memberi masukan A0–A3 dan B0–B3 1 atau 0.  Memperhatikan dan mencatat output dan carry out.  Membuat kesimpulan
  • 26. BAB IV ANALISA DATA 4.2 Data Percobaan INPUT OUTPUT A B Carry In SUM Carr Out 0001 0010 1 0100 0 0100 0010 1 0111 0 0100 1010 1 1111 0 0101 1101 1 0011 1 1101 1011 1 1001 1
  • 27. 4.2 Analisa Pembahasan Pada praktikum ini kami membahas tetang full adder whitout carry. Full adder itu sendri adalahrangkaian yang berfungsi menjumlahakan bilangan biner tiap bitnya. Pada rangkaian full adder ada yang berbentuk rangkaian circuit digital dan ada pula yang berbentuk chip yang digunakan untuk mengitung atau menjumlahkan pulsa atau signal yang umumnya dihasilkan oleh osilator. Perhitungan ini hanya bisa mnejumlahkan pulsa secara biner murni (binnary counter). Dalam menjumlahkan biner murni digunakan dengan cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian full adder bisa digunakan untuk penjumlahan biner lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimalnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1. Komponen atau rangkaian full adder sendiri terdiri dari gerbang AND, OR, dan XOR. IC yang digunakan biasanya tipe 74LS86 sebagai gerbang XOR, 74LS08 sebagai gerbang AND, dan 74LS32 sebagai gerbang OR. Masing-masing memiliki 4 terminal (port), yang mana inputan sumber tegangan (Vcc) berada pada port 14 dan ground pada port 7. Untuk inputan biner yang akan dijumlahkan dan Carry in, berada pada IC 74LS86 (XOR) dan 74LS08 (AND) kemudian diteruskan dengan IC 74LS32 (OR) dengan output biner dan Carry out Input pada full adder merupakan indikator untuk bilangan biner yang dimana terdapat 2 sampai 3 input (A dan B) dengan Carry in jika digunakan, masing-masing input terdiri dari 4 bilangan biner (A0–A3 dan B0–B3), sehingga bilangan biner dari bilangan inputnya dapat diindikatorkan oleh LED sebanyak 8 buah. Selain input A dan B, pada full adder juga terdapat satu input biner dengan indikator satu buah LED yang digunakan sebagai Carry in. Pada outputnya ditandai oleh simbol S0–S3 yang merupakan indikator dari bilangan biner dengan LED sebanyak 4 buah, dan juga output berupa Carry out dengan indikator satu buah LED.
  • 28. Sebuah full adder menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama dijumlahkan. Rangkaian full adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai carry in dan carry out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari full adder adalah hasil penjumlahan SUMMARY (SUM) dan bit sisa (Carry Out). Praktikum kali ini menggunakan carry in 0, sehingga penjumlahan awal ditambahkan dengan 0. Dengan memberikan masukan yang ditampilkan oleh 8 LED dan keluaran yang dihasilkan ditampilkan dengan 5 LED. Data yang diambil pada percobaan pertama yaitu jika input A adalah 0001 dan input B adalah 0100 dengan carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+0+1=0 sisa 1, 1+0+1=1 sisa 1, 1+0+0=1, 0+0=0, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0100 dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100 dan input B adalah 0010 dengan carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+0+0=1, 0+1=1, 1+0=1, 0+0=0, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0111 dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100 dan input B adalah 1010 dengan carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+0+0=1, 0+1=1, 1+0=1, 1+0=1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1111 dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0101 dan input B adalah 1101 dengan carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+1+1=1 sisa 1, 1+0+0=1, 1+1=0 sisa 1,1+ 0+1=0 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0011 dengan Carry out adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Jika input A adalah 1101 dan input B adalah 1011 dengan carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+1+1=1 sisa 1, 1+0+1=0 sisa 1, 1+1+0=0 sisa 1, 1+1+1=1 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1001 dengan Carry out adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Penjumlahan bilangan biner dilakukan dari sebelah kanan, setiap penjumlahan yang memiliki sisa akan dijumlahkan ke bit selanjutnya. Dari data yang didapat dalam praktikum dapat diketahui bahwa full adder berfungsi untuk menjumlah bilangan biner pada tiap bit yang nanti output yang diharapkan sesuai dengan nilai bilangan desimal.
  • 29. BAB V PENUTUP 5.2 Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 7. Full adder merupakan rangkaian penjumlah biner tiap bit. 8. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry In dan Carry Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit sisa (carry out). 9. Jika dalam penjumlahan bit dari dua input terdapat sisa maka carry out bernilai 1 dan bila tidak terdapat sisa carry out bernilai 0. 10. Jika terdapat nilai carry, maka carry bernilai 1. 11. Nilai carry akan dijumlahkan pada bit selanjutnya, jika tidak ada bit yang akan dijumlahkan maka nilai carry akan disimpan dalam bentuk carry out. 12. Pada full adder without carry memiliki carry in 1, maka penjumlahan pertama dijumlahkan dengan 1.