Bab 1 memberikan latar belakang tentang perkembangan bisnis perdagangan dan strategi pemasaran UD. Murni untuk memperoleh laba maksimal. Bab 2 menjelaskan gambaran umum perusahaan seperti sejarah, lokasi, visi dan misi UD. Murni yang menargetkan pelanggan setia dengan memberikan kualitas dan pelayanan terbaik.
Sistem pengolahan tebu di PT. Madukismo melibatkan tiga proses utama: (1) penanaman dan pemeliharaan tebu, (2) pemupukan tebu, dan (3) pengolahan tebu menjadi gula. Proses ini memerlukan pengelolaan tebu dan pemupukan yang tepat agar menghasilkan produk gula yang berkualitas.
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya PT Berlina Tbk pada tahun 1969 di Pasuruan, Jawa Timur beserta perkembangannya hingga saat ini dengan pembangunan beberapa pabrik di berbagai lokasi.
Laporan pkl 1 pengenalan administrasi di PG Tasikmadu,KaranganyarNatalia Nainggolan
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari laporan praktek kerja lapangan (PKL) di PG Tasikmadu, perusahaan perkebunan yang memproduksi gula. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, dan metode PKL serta gambaran umum tentang sejarah, lokasi, visi misi, produk, organisasi, dan struktur PG Tasikmadu.
Laporan Praktek Kerja Lapangan - PembahasanTiaWensy20
Dokumen tersebut meringkas sejarah, struktur organisasi, dan operasional PT Bank Sulut Cabang Kawangkoan. PT Bank Sulut didirikan pada tahun 1961 dan berubah bentuk menjadi perseroan terbatas pada 1999. Cabang Kawangkoan memiliki beberapa bagian yang bekerja di bawah Pemimpin Cabang. Bagian-bagian tersebut meliputi pemasaran, operasional, pelayanan nasabah, akuntansi, dan umum. Masing-masing bagian memiliki tanggung
Sistem pengolahan tebu di PT. Madukismo melibatkan tiga proses utama: (1) penanaman dan pemeliharaan tebu, (2) pemupukan tebu, dan (3) pengolahan tebu menjadi gula. Proses ini memerlukan pengelolaan tebu dan pemupukan yang tepat agar menghasilkan produk gula yang berkualitas.
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya PT Berlina Tbk pada tahun 1969 di Pasuruan, Jawa Timur beserta perkembangannya hingga saat ini dengan pembangunan beberapa pabrik di berbagai lokasi.
Laporan pkl 1 pengenalan administrasi di PG Tasikmadu,KaranganyarNatalia Nainggolan
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari laporan praktek kerja lapangan (PKL) di PG Tasikmadu, perusahaan perkebunan yang memproduksi gula. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, dan metode PKL serta gambaran umum tentang sejarah, lokasi, visi misi, produk, organisasi, dan struktur PG Tasikmadu.
Laporan Praktek Kerja Lapangan - PembahasanTiaWensy20
Dokumen tersebut meringkas sejarah, struktur organisasi, dan operasional PT Bank Sulut Cabang Kawangkoan. PT Bank Sulut didirikan pada tahun 1961 dan berubah bentuk menjadi perseroan terbatas pada 1999. Cabang Kawangkoan memiliki beberapa bagian yang bekerja di bawah Pemimpin Cabang. Bagian-bagian tersebut meliputi pemasaran, operasional, pelayanan nasabah, akuntansi, dan umum. Masing-masing bagian memiliki tanggung
Dokumen tersebut merupakan laporan praktik kerja industri (prakerin) siswa SMK di PT Semen Tonasa. Laporan ini mencakup penjelasan singkat sejarah PT Semen Tonasa, tujuan pelaksanaan prakerin, dan teknik pengumpulan data yang digunakan siswa selama prakerin.
Proposal usaha roti goreng mahasiswa ini membahas rencana bisnis roti goreng dengan modal kecil untuk memenuhi kebutuhan sarapan mahasiswa. Usaha ini diharapkan menguntungkan, mencapai titik impas dalam 5 bulan, dan memasarkan produknya secara langsung ke mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan tujuan kunjungan industri siswa SMK Islam Tikung Lamongan ke PT Madubaru. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah singkat dan perkembangan PT Madubaru serta struktur organisasi perusahaan tersebut.
UD. Mitra Jaya memproduksi berbagai jenis bantal, guling, dan kasur lipat. Usaha ini memasarkan produknya di Semarang, Purwokerto, Magelang, dan Yogyakarta. Permintaan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, namun UD. Mitra Jaya menghadapi tantangan seperti keterbatasan SDM pemasaran dan pasokan bahan baku.
Kunjungan industri dilakukan untuk melihat proses produksi minyak kelapa sawit dari bahan baku buah sawit hingga menjadi produk jadi seperti minyak sawit dan inti sawit. Prosesnya meliputi penerimaan buah, penimbangan, perebusan, penebahan, pengepresan, pemurnian, dan pengolahan biji.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan bisnis untuk usaha cupcakes bernama Cupcakes Jelita. Mencakup data perusahaan, struktur organisasi, produk yang dihasilkan, target pasar, dan proyeksi penjualan.
Studi kelayakan bisnis usaha cafe ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pendirian cafe di Mojokerto dengan mempertimbangkan aspek pasar, pemasaran, teknis, manajemen, sumber daya manusia, dan keuangan. Analisis tersebut menunjukkan bahwa usaha cafe ini layak didirikan dan diproyeksikan akan mendapatkan laba sebesar Rp90 juta per tahun.
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatikHermanto Munthe
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatik merek Flosh (Studi Kasus Di UKM Marun Aromaterapi) membahas analisis kelayakan usaha produk minyak aromatik yang diproduksi oleh UKM Marun Aromaterapi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha dari berbagai aspek seperti yuridis, pasar, manajemen, teknikal, dan lingkungan serta aspek keuangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha ini
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas rencana tata letak fasilitas produksi yang mencakup tempat pembuatan pola, persediaan barang jadi, menjahit, mengisi dakron, pengemasan, dan persediaan bahan baku.
Usaha fotocopy, cetak, dan ATK yang berlokasi strategis dekat perguruan tinggi. Menawarkan layanan cetak, fotocopy, penjilidan, laminating, dan ATK. Target pasar mahasiswa dan masyarakat sekitar. Modal awal Rp45 juta untuk sewa, mesin, peralatan dan SDM 3 orang. Proyeksi pendapatan Rp25 juta/bulan dan laba Rp6,75 juta/bulan. Rencana pengembangan usaha dengan memperluas stock dan f
KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...ketutsuardanajogja
[Ringkasan]
Laporan penelitian ini membahas kinerja waiter/waitress dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan di Hotel Sahid Raya Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pelayanan waiter/waitress dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan b
Makalah ini membahas bisnis model canvas PT Bonli Cipta Mandiri, perusahaan kue kering di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk dari penggabungan tiga perusahaan kue kering pada tahun 2012 untuk saling menunjang. Makalah ini menjelaskan profil, visi misi, dan struktur organisasi perusahaan serta latar belakang industri kue kering dan tantangan yang dihadapi perusahaan.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktik kerja industri (prakerin) siswa SMK di PT Semen Tonasa. Laporan ini mencakup penjelasan singkat sejarah PT Semen Tonasa, tujuan pelaksanaan prakerin, dan teknik pengumpulan data yang digunakan siswa selama prakerin.
Proposal usaha roti goreng mahasiswa ini membahas rencana bisnis roti goreng dengan modal kecil untuk memenuhi kebutuhan sarapan mahasiswa. Usaha ini diharapkan menguntungkan, mencapai titik impas dalam 5 bulan, dan memasarkan produknya secara langsung ke mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan tujuan kunjungan industri siswa SMK Islam Tikung Lamongan ke PT Madubaru. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah singkat dan perkembangan PT Madubaru serta struktur organisasi perusahaan tersebut.
UD. Mitra Jaya memproduksi berbagai jenis bantal, guling, dan kasur lipat. Usaha ini memasarkan produknya di Semarang, Purwokerto, Magelang, dan Yogyakarta. Permintaan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, namun UD. Mitra Jaya menghadapi tantangan seperti keterbatasan SDM pemasaran dan pasokan bahan baku.
Kunjungan industri dilakukan untuk melihat proses produksi minyak kelapa sawit dari bahan baku buah sawit hingga menjadi produk jadi seperti minyak sawit dan inti sawit. Prosesnya meliputi penerimaan buah, penimbangan, perebusan, penebahan, pengepresan, pemurnian, dan pengolahan biji.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan bisnis untuk usaha cupcakes bernama Cupcakes Jelita. Mencakup data perusahaan, struktur organisasi, produk yang dihasilkan, target pasar, dan proyeksi penjualan.
Studi kelayakan bisnis usaha cafe ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pendirian cafe di Mojokerto dengan mempertimbangkan aspek pasar, pemasaran, teknis, manajemen, sumber daya manusia, dan keuangan. Analisis tersebut menunjukkan bahwa usaha cafe ini layak didirikan dan diproyeksikan akan mendapatkan laba sebesar Rp90 juta per tahun.
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatikHermanto Munthe
Analisis kelayakan usaha produk minyak aromatik merek Flosh (Studi Kasus Di UKM Marun Aromaterapi) membahas analisis kelayakan usaha produk minyak aromatik yang diproduksi oleh UKM Marun Aromaterapi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha dari berbagai aspek seperti yuridis, pasar, manajemen, teknikal, dan lingkungan serta aspek keuangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha ini
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas rencana tata letak fasilitas produksi yang mencakup tempat pembuatan pola, persediaan barang jadi, menjahit, mengisi dakron, pengemasan, dan persediaan bahan baku.
Usaha fotocopy, cetak, dan ATK yang berlokasi strategis dekat perguruan tinggi. Menawarkan layanan cetak, fotocopy, penjilidan, laminating, dan ATK. Target pasar mahasiswa dan masyarakat sekitar. Modal awal Rp45 juta untuk sewa, mesin, peralatan dan SDM 3 orang. Proyeksi pendapatan Rp25 juta/bulan dan laba Rp6,75 juta/bulan. Rencana pengembangan usaha dengan memperluas stock dan f
KINERJA WAITER/WAITRESS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KA...ketutsuardanajogja
[Ringkasan]
Laporan penelitian ini membahas kinerja waiter/waitress dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan di Hotel Sahid Raya Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pelayanan waiter/waitress dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan b
Makalah ini membahas bisnis model canvas PT Bonli Cipta Mandiri, perusahaan kue kering di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk dari penggabungan tiga perusahaan kue kering pada tahun 2012 untuk saling menunjang. Makalah ini menjelaskan profil, visi misi, dan struktur organisasi perusahaan serta latar belakang industri kue kering dan tantangan yang dihadapi perusahaan.
Dokumen ini merupakan rencana bisnis untuk membuka usaha Al-Inaayah Mart dan Laundry di Desa Rawakalong, Kabupaten Bogor. Bisnis ini akan menyediakan penjualan barang dan jasa laundry, serta berlokasi strategis dekat sekolah dan perumahan. Rencananya membutuhkan modal sebesar Rp250 juta untuk membangun tempat usaha, perlengkapan, dan modal kerja selama setahun pertama.
Perilaku dan Perancangan Organisasi , Profil Usaha @Me laundry ppoAgam Real
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang perilaku dan perancangan organisasi yang membahas rencana bisnis laundry bernama @ME Laundry. Rencana bisnis ini bertujuan untuk memberikan layanan pencucian pakaian bagi mahasiswa dengan harga terjangkau.
contoh laporan praktek kerja lapangan smk ellenaeka
MD Computer berdiri sejak 2005 dan bergerak di bidang jasa perbaikan dan penjualan komputer. Perusahaan ini memiliki beberapa ruangan untuk penjualan dan perbaikan hardware serta software. Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan berkualitas yang mampu bersaing di era globalisasi.
Siswa menjalani prakerin di PT. KIDECO JAYA AGUNG selama 134 hari dan melakukan berbagai kegiatan terkait akuntansi dan administrasi. Siswa belajar keterampilan baru seperti komunikasi di tempat kerja, pelayanan prima, dan mengerjakan siklus akuntansi untuk perusahaan.
Laporan praktik kerja industri di Perpustakaan Universitas Negeri Malang yang meliputi latar belakang, tujuan, dan pelaksanaan praktik selama 4 bulan. Pelaksanaan praktik meliputi kegiatan di berbagai ruang perpustakaan seperti ruang tesis, ruang reserve, ruang teknisi, dan lainnya serta kompetensi yang dipelajari seperti instalasi PC, perbaikan PC, membuat jaringan, penginputan data, scanning, dan pengungg
1) Usaha ATK ini diharapkan dapat menguntungkan karena besarnya permintaan pasar terhadap ATK. Sasaran pasarnya adalah pelajar, pegawai, dan masyarakat umum.
2) Lokasi usaha yang strategis dipilih di dekat sekolah dan perkantoran. Produk utama yang ditawarkan adalah berbagai kebutuhan ATK.
3) Usaha ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berwirausaha bagi mahasiswa dan membantu mengurangi pengangguran.
PT Unilever Indonesia melakukan analisis SWOT untuk menentukan strategi bisnisnya. Dokumen ini menjelaskan sejarah, visi, misi, dan strategi bersaing PT Unilever Indonesia, seperti diferensiasi produk dan kepemimpinan harga rendah.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis perdagangan di Indonesia sekarang ini memasuki
persaingan yang sangat pesat. Persaingan ini muncul seiring dengan pesatnya
kemajuan teknologi dan peningkatan taraf hidup masyarakat yang sangat
berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan manusia yang semakin beragam. Untuk
dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya,
perusahaan dituntut untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, yaitu
dengan berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga tujuan
perusahaan yaitu memperoleh laba yang maksimal akan tercapai. Salah satu
strategi tersebut adalah memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, serta
mewujudkan kepuasannya sehingga pelanggan yang diketahui sebagai sumber
penghasilan suatu perusahaan akan selalu setia pada perusahaan. Langkah nyata
yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu pemberian pelayanan dengan
maksimal.
Sejak tanggal 1Agustus 1986 secara resmi UD. MURNI Kudus menjadi
salah satu grosir eceran yang khusus memasarkan roti, kue kering, minuman
ringan, dan barang kelontong sejenis lainnya dan juga memberikan stock brang
kelontong untuk wilayah Kudus dan sejumlah wilayah di sekitarnya. Mereka
selalu mengutamakan pelayanan yang bisa memuaskan pelanggan. Dimana hal ini
2. 2
bertujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan sebanyak-banyaknya dengan
mempertahankan pelanggan yang sudah ada bahkan menambah pelanggan baru.
Sebagai Penulis saya tertarik untuk mengangkat masalah tersebut dalam
sebuah Laporan Hasil Praktik Kerja Lapangan dengan judul : “SISTEM
PEMASARAN UD. MURNI KUDUS“.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Laporan Hasil Praktik Kerja
Lapangan ini adalah :
a. Tujuan Teoritis
1) Meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan yang
membentuk sikap profesionalisme sebagai bekal memasuki dunia
kerja.
2) Menambah dan memperluas pengetahuan mahasiswa, sehingga
dapat membandingkan antara teori yang dipelajari dalam
perkuliahan dengan yang sesungguhnya terjadi di lapangan.
b. Tujuan Praktis
1) Mahasiswa mengetahui dunia kerja yang sebenarnya dan tujuan
secara langsung di lapangan.
2) Mahasiswa mendapat pengalaman kerja yang relevan sehingga
mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan di
bidangnya.
3. 3
2. Manfaat
Praktik Kerja Lapangan adalah program kegiatan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi
berbagai pihak yang terkait, manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa
Mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru
selama Praktik Kerja Lapangan dan melihat secara lebih dekat dunia
kerja yang nyata sehingga dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang
di dapat dalam perkuliahan untuk mengembangkan kemampuan dan
mendewasakan pola pikir mahasiswa sebagai generasi penerus
bangsa.
b. Perusahaan
Perusahaan memperoleh kesempatan untuk berperan serta dalam
upaya peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi
persaingan dunia kerja.
c. Universitas
Universitas dapat mengukur hasil usahanya dalam mendidik dan
mengembangkan potensi anak didik atau mahasiswa yang
merupakan cerminan dari tingkat keberhasilan dalam dunia
pendidikan.
d. Masyarakat
Masyarakat umum dapat memperoleh manfaat dari hasil Praktik
Kerja Lapangan berupa tambahan informsi atau wawasan yang
terkait dengan obyek kajian.
4. 4
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan kantor
administrasi UD. MURNI, terletak di wilayah Pusat kota Kudus. Lebih
tepatnya lagi beralamatkan di Jalan Ronggolawe No. 16 desa Getas pejaten
Rt. 01 RW. 01 Kecamatan Jati Kabupaten Kudus-59343, dan bisa dihubungi
di No. Telepon (0291) 431337 dan hunting fax (0291) 432446.
2. Waktu Pelaksanaan
Ada beberapa tahapan sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
yang diantaranya meliputi :
a. Pembekalan yang dilakukan oleh LP3 PKL Universitas Negeri
Semarang.
b. Menyelesaikan segala administrasi / perizinan pada instansi mitra
yang terkait.
c. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di instansi mitra yang
dilakukan hampir satu bulan selama 31 Agustus sampai dengan 30
september 2009.
5. 5
D. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data
yaitu:
1. Metode Observasi
Observasi yang dilakukan bersifat partisipan, yaitu pengamatan
langsung yang dilakukan pada saat melayani pelanggan datang di UD.
Murni Kudus.
2. Metode Wawancara
Wawancara yang dilakukan bersifat tidak terstruktur, dimana
wawancara dilakukan dengan salah satu karyawan bagian administrasi
dan bagian kasir, dan pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan yang
berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam laporan hasil
praktik kerja lapangan ini.
3. Metode Pengumpulan Data
Data yang diambil adalah data-data yang berhubungan dengan
proses pelayanan pada UD. Murni Kudus.
E. Sistematika Laporan
Agar mudah dalam memahami laporan ini, maka disusun sistematika
laporan sebagai berikut :
1. Bagian awal laporan, berisi :
Halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi,
daftar lampiran, daftar gambar.
6. 6
2. Bagian isi laporan, berisi :
BAB I : PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, tujuan dan manfaat,
tempat dan waktu pelaksanaan, pengumpulan data,
sistematika laporan.
BAB II : HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Membahas tentang Gambaran Umum UD. Murni Kudus;
kegiatan Praktik Kerja Lapangan mengenai system
pemasaran pada prosedur pelayanan UD. Murni Kudus;
analisis hasil Praktik Kerja Lapangan.
BAB III : PENUTUP
Membahas tentang simpulan dan saran dari hasil laporan
Praktik Kerja Lapangan.
3. Bagian Akhir, berisi :
Lampiran-lampiran
7. 7
BAB II
HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah UD. Murni Kudus
UD. Murni Kudus berdiri tanggal 1 Agustus 1971 yang pada waktu itu
masih bergerak di bidang Bakery yang menjadikanya salah satu usaha dagang
yang berpengaruh di kota Kudus. Hal ini berkenaan denga hanya ada beberapa
usaha yang serupa tetapi semuanya hanyalah usaha yang bersifat home
industry.
Pada suatu hari Bulan Maret 1970 Bapak H. Kartono Kadi merantau dan
bekerja di sebuah Toko Bakery di Semarang. Dari sanalah Beliau mendapat
pengetahuan dan keahlian dalam membuat berbagai jenis kue kering.
Kemudian beliau memunyai ide untuk membuka usaha sendiri di kota asalnya
yaitu Kudus. Apalagi di daerah Kudus waktu itu belum ada usaha serupa.
Inilah peluang usaha yang tidak disia-siakan oleh Bapak H. Kartono Kadi,
sehingga pada tanggal 1 Agustus 1071 berdirilah UD. MURNI.
Bisnis ini terus berkembang pesat dari mulai hanya beberapa karyawan
saja sampai karyawan mencapai lebih dari 70 orang, dari hanya
mengkonsumsi 1 kg bahan baku tepung terigu sampai mencapai lebih dari
sekitar 4000 kg tepung terigu per harinya. Pelanggan pun terus bertambah
baik dari dalam kota maupun dari luar kota bahkan sampai ke Kalimantan.
8. 8
Tetapi pada tahun 1986 perusahaannya mengalami kebangkrutan. Ini
disebabkan karena pada saat itu muali gencar serangan produk dari luar kota
yang memasuki pasar kue di Kudus, dan dijual dengan harga di bawah
pasaran. Agar para pelanggan yang kebayakan adalah para pedagang-
pedagang tidak pindah ke produsen lain, maka pada awal Oktober 1986 mulai
beralih ke bidang usaha Grosir. Karena itulah pelanggan banyak yang tetap
menjadi pelanggan setia sampai sekarang.
Pada permulaan usahanya tahun 1971,UD. MURNI bergerak di bidang
bakery yang mensuplay kebutuhan akan jajanan kue kering di kota Kudus.
Tetapi, mulai tahun 1986 beralih ke usaha grosir barang jajanan. kue kering,
minuman ringan, dan barang dagang kelontong lainnya. Dari tahun 1986
sampai sekarang perusahaan itu telah menerapkan berbagai macam pola
pelayanan kepada pelanggan.
Pada tahun 2002 UD. MURNI berganti pemilik. Ini dikarenakan pada
saat itu pemilik awal yang bernama Bapak H. Kartono Kadi telah berpulang
ke rahmatullah. Kemudian diteruskan oleh isterinya yaitu Ibu Hj. Rumiah.
Tabel 1
Perkembangan UD. MURNI Kudus
Waktu Nama Cabang
1 Agustus 1971 UD. MURNI resmi berdiri
Tahun 1986 UD. MURNI mengalami goncangan dan mengakibatkan kebangkrutan
Oktober 1986 UD.MURNI kembali bangkit dan beralih ke bidang usaha Grosir
9. 9
barang-batang Kelontongan
Tahun 2002 UD. MURNI berganti pemilik yang semula oleh Bapak H. Kartono
Kadi berpindah tangan ke Ibu Hj. Rumiah
2. Lokasi Perusahaan
UD. MURNI terletak di wilayah Pusat kota Kudus. Lebih tepatnya lagi
beralamatkan di Jalan Ronggolawe No. 16 desa Getas pejaten Rt. 01 RW. 01
Kecamatan Jati Kabupaten Kudus-59343, dan bisa dihubungi di No. Telepon
(0291) 431337 dan hunting fax (0291) 432446.
Lingkungan perusahaan bisa dibilang sangat heterogen, karena terdiri
dari pemukiman penduduk, pertokoan, perkantoran, dll. Luas keseluruhan dari
UD. MURNI adalah 1000 m2.
Pemilihan lokasi ini cukup strategis dengan pertimbangan pasar sasaran
yang dituju yaitu daerah Kudus dan sekitanya. Apalagi di daerah ini masih
sedikit pesaing sejenis yang ada. Selain itu lokasi didukung oleh kondisi jalan
raya yang memadai dengan jalur dua arah, sehingga dapat lebih mudah untuk
diketahui dan dijangkau oleh konsumen.
Konsumen sasaran penjualan UD. Murni adalah semua pangsa pasar
yang mencakup lapisan masyarakat menengah ke atas dan bawah. Namun
secara umum konsumennya terbagi ke dalam dua golongan, yaitu :
a. Pedagang Retail : kategori ini merupakan konsumen yang membeli barang
dagangan dalam jumlah besar untuk dijual kembali ke konsumen secara
langsung maupun kepada pedagang eceran lainnya.
10. 10
b. Pedagang Eceran : customer jenis ini biasanya membeli dalam jumlah
kecil karena untuk digunakan langsung untuk keperluan pribadi ataupun
dijual langsung kepada konsumen.
Status perusahaan adalah Usaha Dagang dengan No. NPWP
4.020.527.0-506. Segala urusan transaksi lewat bank selalu di transfer melalui
No. Rekening Bank “Hagabank” Cabang Kudus atas nama Hj. Rumiah.
3. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari UD. MURNI Kudus adalah menjadi Perusahaan Dagang yang
kompetitif, berkualitas, berkompetensi serta menguasai sumber dan jaringan
pemasaran. Sarana untuk mencapai visi ini, UD. MURNI Kudus mempunyai
tiga misi, yaitu sebagai berikut :
Melakukan perdagangan umum yang menangani beraneka ragam produk
dengan kualitas yang baik.
1. Memberikan reward (imbalan) yang wajar terhadap karyawan.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik terhadap customer (pelanggan).
3. Melakukan perdagangan umum yang menangani beraneka ragam
produk dengan kualitas yang baik.
4. Memberikan layanan yang lengkap dan kompetitif kepada pelanggan
Penjabaran misi ini adalah sebagai berikut :
a) Perusahaan yang loyal terhadap karyawannya akan dapat
memberikan kesejahteraan yang baik terhadap para karyawannya
dengan memberikan makan pagi dan siang serta gaji tambahan
apabila ada penambahan jam kerja atau lembur.
11. 11
b) Dengan karyawan yang puas, perusahaan dapat memberikan
pelayanan yang terbaik untuk pelanggan guna menjalin hubungan
yang panjang dan saling menguntungkan. Dengan menempatkan
pelanggan pada posisi pelayanan yang terbaik dan memberikan
produk yang terbaik pula, kita akan membuat pelanggan loyal
terhadap perusahaan.
c) Dengan semakin bervariasinya barang dengan kualitas bagus yang
disediakan maka pelaggan akan semakin loyal kepada perusahaan.
Serta pada akhirya akan meningkatkan kemampuan perusahaan
dengan semakin meningkatnya profit perusahaan.
d) Dengan pelayan yang memuaskan dari awal pelangan masuk sampai
pelanggan meninggalkan tempat. Dengan terpuasnya pelanggan
maka mereka akan kembali lagi untuk terus melakuakan pembelian
ulang.
Untuk meningkatkan kesejahteraan terhadap para karyawannya melalui
peningkatan fasilitas, gaji, dan tunjangan maupun bonus.
Dengan demikian para karyawan yang puas akan pelayanan yang telah
diberikan oleh perusahaan, diharapkan loyalitas para karyawan akan semakin
meningkat dan sebagai imbal baliknya karyawan akan memberikan pelayanan
yang lebih baik lagi untuk para pelanggan. Pelanggan kemudian akan semakin
loyal untuk tetap menggunakan jasa dan produk dari perusahaan kita dan mau
memberikan reference tentang produk dan jasa kita kepada orang lain, yang
pada akhirnya akan membantu menumbuhkan perusahaan kita dan
12. 12
memberikan keuntungan yang semakin besar. Siklus ini kita harapkan dapat
terus berjalan.
Siklus tersebut dapat diilustrasikan melalui gambar berikut ini.
Gambar 1
Siklus Misi UD. MURNI Kudus
Karyawan
Pelangga
Perusahaan
n
Pelanggan ada disebelah kanan perusahaan dan karyawan disebelah
atasnya. Pelanggan berada disebelah kanan perusahaan karena kita selalu
memberikan dalam hal ini di tandai dengan tanda panah sebagai sesuatu yang
terbaik dengan tangan sebelah kanan.
Karyawan berada diatas secara simbolis ini berarti bahwa karyawan
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan dan kepuasan
dari pelanggan, yang akan mempengaruhi loyalitasnya terhadap pemakaian
produk dan jasa yang disediakan oleh perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa
karyawan adalah penentu masa depan perusahaan.
Perusahaan dan pelanggan ditempatkan pada posisi yang sejajar untuk
menunjukkan bahwa keseimbangan antara usaha memuaskan pelanggan dan
menciptakan loyalitas dari pelanggan harus diimbangi dengan hasil yang
seimbang atas investasi itu terhadap perusahaan. Pada akhirnya dapat
disimpulkan bahwa untuk mencapai misi ini, setiap divisi atau perusahaan
13. 13
menentukan tujuan-tujuan untuk dicapai dan makin mendekatkan diri ke visi
perusahaan.
4. Budaya Perusahaan
Budaya adalah latar belakang, ide, keinginan, value, dan sikap yang kita
miliki bersama. Budaya juga ditentukan oleh sikap sang pemimpin, bagaimana
komunikasi terjalin, dan kelakuan apa yang diberi imbalan dan pinalti/
hukuman. Budaya adalah perekat dari suatu organisasi, baut yang menyatukan
perusahaan, dan oli yang membuat mesin kita berjalan dengan halus dan
lancar. Maka budaya yang mendukung perusahaan ini antara lain :
1. Perencanaan dan efisiensi kerja;
2. Penggunaan waktu kerja;
3. Komunikasi;
4. Budaya ingin tahu;
5. Budaya entrepreneur;
6. Budaya berorientasi terhadap pelanggan.
14. 14
5. Bidang Usaha UD. MURNI Kudus
Ada beberapa bidang usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh UD.
Murni Kudus, yaitu :
1. Penjualan barang-barang kelontongan
UD. Murni Kudus melayani penjualan barang-barang kelontongan
untuk daerah Kudus dan sekitarnya. Adapun jenis-jenis barang-
barang itu sebagai beikut :
a. Snack
Produk makanan ringan adalah salah satu yang paling banyak
varianya. Dalam jenis ini ada beberapa yang memiliki kemasan
yang berbeda, antara lain :
1) Kardus
Produk Snack kebanyakan memang memiliki kemasan jenis
plastic, tetapi kemasan dalam jumlah banyak biasanya
dimasukkan di dalam kardus. Ini seperti snack makanan kecil
Taro, Chitos, Potato dan lain sebagainya.
2) Plastik
Selain dalam bentuk kardus ada pula yang dibungkus dengan
plastik, mereka menyebutnya dengan kemasan “Bos-bosan”.
Misalnya : kacang Sukro
15. 15
b. Minuman Ringan
Selain makanan ringan UD. Murni juga menjual berbagai jenis
minuman ringan. Misalnya Okky Jelly Drink, Frutamin dll.
2. Perantara
Sebagai perantara antara produsen dengan konsumen. Terkadanag
ada beberapa produsen yang menyelenggarakan kupon berhadiah.
Disinilah tugas UD. MURNI sebagai perantara untuk mengumpulkan
kupon-kupon dari para pelanggan yang ingin mendapatkan hadiah.
Ataupun terkadang produsen memberikan beberapa hadiah langsung
kepada konsumen dan barang-barang tersebut dititipkan kepda UD.
MURNI.
3. Sebagai produsen
Terkadang dalam suatu even seperti masa menjelang Lebaran Idul
Fitri UD. MURNI memproduksi berbagai macam jajanan / kue khas
Lebaran dan menjualnya langsung kepada pelanggan.
6. Struktur Organisasi UD. MURNI Kudus
Jumlah keseluruhan dari karyawan UD. Murni Kudus adalah 25 orang,
dengan rincian sebagai berikut :
Ceck barang masuk :2
Skretaris pelanggan / Penulis :2
Ceck barang keluar :4
Sekretaris :1
Kasir :2
16. 16
Bagian pelayanan :7
Bagian pengiriman / distribusi : 2
Dapur :1
Lain-lain :4
Total Karyawan : 25
7. Deskripsi Pekerjaan pada UD. MURNI Kudus
1. Pemilik / owner UD. Murni
Tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan dan dilakukan oleh
owner UD. Murni adalah :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan penerimaan barang dagangan;
b. Merumuskan kebijakan pemasran dan pelayanan kepada
pelanggan serta memelihara kesejahteraan ara karyawannya;
c. Mengkoordinasikan kegiatan karyawan;
d. Membangun relashionship kepada para pelanggan.
2. Ceck barang masuk
Seperti namanyan tugas utamanya adalah mendata barang yang
masuk. Ini penting karena datanya sebagai perbandingan untuk
memperbandingkan antara barang yang masuk dengan barang yag
keluar. :
a. Mendata barang dagangan yang masuk ke gudang;
b. Memberikan informasi mengenai letak dimana barang tersebut
seharusnya di letakkan di dalam gudang;
17. 17
c. Memberikan informasi kepada para pelanggan mengenai dimana
letak dari barang yang mereka cari serta berapa jumlah
tersedianya barang terebut di dalam gudang.
3. Skretaris Pelanggan / Penulis
Tugas utama dari penulis adalah mencatat barang-barang apa saja
yang igin dibeli oleh para pelanggan. Catatan ini nantinya akan
diserahkan kepada karyawan bagian pelayanan. Namun, adapun
tugas-tugas lainya adalah sebagai berikut :
a. Mengkonfirmasikan informasi-informasi mengenai perubahan-
perubahan harga barang dagangan;
b. Membantu pelanggan dalam menentukan barang-barang apa saja
yang tersedia di dalam gudang .
4. Cek barang keluar
Tugas dan tanggung jawab yang dimiliki adalah :
a. Memeriksa jumlah barang yang keluar;
b. Membantu pelanggan dalam memerksa barang yang dibelinya
apakah dalam kondisi yang bagus atau tidak.;
c. Memberikan informasi-informasi mengenai barang dagangan
sesuai dengan keingintahuan pelanggan yang bertanya.
5. Sekretaris
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
18. 18
a. Memasukkan data harga-harga barang dagangan ke pusat data
komputer;
b. Membantu owner dalam menyambut rekan dagang yang datang.
6. Kasir
Bagian ini memiliki tugas utama untuk menerima pembayaran dari
para pelanggan.
7. Bagian pelayanan
Dalam bagian ini memiliki jumlah karyawan yang palig banyak
karena di bagian inilah tugasnya yang paling berat. Rincian dari
tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Membantu para pelanggan dalam menemukan letak barang
dagangan yang mereka cari;
b. Membantu mengambilkan dan membawa barang-barang yanga
akan dibeli oleh pelanggan dari dalam gudang ke luar;
c. Apabila ada barang kiriman yang datang maka tugasnyalah untuk
mengangkutnya ke dalam gudang. Dan sebaliknya, apabila ada
barang-barang yang akan dikirim maka sudah tugasnyalah untuk
mengangkutnya ke dalam truk dari dalam gudang.
8. Bagian pengiriman / distribusi
Bagian ini terdiri dari 2 orang yaitu seorang supir dan satu lagi
kernet supir.
19. 19
a. Tugas utamanya adalah mengirimkan barang-barang ke luar
kota;
b. Sedangkan tugas dari kernet supir adalah sebagai penganti
supir apabila saat dalam perjalanan supir utama tidak sanggup
untuk mengendarai kendaraan karena suatu halangan seperti
kantuk ataupun sakit.
9. Dapur
Bagian ini memiliki tugas utama adalah mensuplay kebutuhan
makan untuk para karyawan UD. Murni baik pagi dan siang.
10. Lain-lain
Mereka ini adalah karyawan yang membantu tugas-tugas dari
teman-temannya.
B. Sistem Pemasaran UD. Murni Kudus
Sebelum membahas mengenai sistem pemasaran pada prosedur pelayanan
pelanggan di UD. Murni Kudus kita terlebih dahulu membahas mengenai
struktur saluran distribusi. Dimana saluran distrubusi merupakan serangkaian
partisipan organiasasional yang melakukamn semua fungsi yang dibutuhkan
untuk menyampaikan produk/jasa dari penjual ke pembeli ahkir.
Sistem saluran distribusi dapat mencakup partisipan saluran “primer”
( seperti, pedagang grosir dan pengecer) dan partisipan “Spesialis” ( misalnya,
perusahaan angkutan, freight forwarders, pergudangan public dan broker).
1. Tingkat saluran distribusi
20. 20
Tingkat saluran distribusi terdiri atas berbagai tingkatan, yaitu diantaranya
sebagai berikut :
a. Produsen
Produsen adalah seseorang perseoranagan ataupun perusahaan yang
melakuakan suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang
maupun jasa. Dari produsen ini barang akan didistribusikan kepada
pedagang-pedagang grosir agar bisa sampai ke tangan konsumen.
b. Pedagang Grosir
Pedagang Grosir (Wholesaler) merupakan tipe distributor, yaitu
perusahan independen yang mempunyai hak kepemilikan atas barang
dagangan yang mereka jual ( mereka membelinya terlebih dahulu ) dan
melakukan hampir semua fungsi wholesaling. Dari pedagang grosir ini
selanjutnya barang akan dibeli oleh pedagang-pedagang retail meskipun
dapat dibeli langsung oleh konsumen, tetapi harus membeli dalam partai
besar.
c. Pedagang retail
Pedagang Retail adalah pedagang yang membeli barang dan
menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa
partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil. Kemudian
barang akan dibeli langsung oleh konsumen atau bisa didistribusikan lagi
kepada pedagang-pedagang kecil lainya. Dan, tentu saja mereka
membelinya dalam partai kecil.
d. Pedagang eceran
21. 21
Pedagang Eceran adalah pedagang yang membeli barang dan
menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasanya
dalam partai kecil, dan menjualnya per satuan langsung kepada konsumen
akhir. Letak dari pedagang eceran ini biasanya sangat dekat dengan
konsumen sehingga konsumen dengan mudah menjangkaunya, serta
membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari dalam jumlah kecil /
persatuan.
e. Konsumen
Konsumen adalah seseorang perseoranagn ataupun perusahaan yang
melakukan suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu prosuk barang
atau jasa yang dihasilkan oleh para produsen.
Tingkat saluran distribusi dapar dijabarkan secara rinci dalam gambar
sebagai berikt:
PRODUSEN
GROSIR
PEDAGANG RETAIL
PEDAGANG ECERAN
KONSUMEN AKHIR
22. 22
Gambar 2
Tingkat saluran distribusi dari produsen ke konsumen
Perusahaan tempat saya PKL merupakan jenis pedagang Grosir
(Wholesaler) yang merupakan tipe distributor, yaitu perusahan independen
yang mempunyai hak kepemilikan atas barang dagangan yang mereka jual
( mereka membelinya terlebih dahulu ) dan melakukan hampir semua fungsi
wholesaling.
Dalam menjual barang dagangan perusahaan grosir memiliki proses
pemasaran yang berbeda, kalaupun seorang produsen bisa melakukan promosi
melalui iklan, spanduk, ataupun sistem promosi yang lain dengan tujuan
barangnya laku. Tetapi bagi perusahaan grosir memiliki system pemasaran
yang berbeda dari produsen agar barang dagangannya laku yaitu dengan
mempromosikan produk-produk yang mereka punya kepada konsumen saat
para konsumen / pelanggan datang ke tempat grosir untuk melakukan
pembelian.
23. 23
2. Proses pemasaran UD. Murni Kudus
Proses pemasaran itu sendiri dilakukan saat pelangan datang ke UD.
Murni Kudus sampai pelanggan meninggalkan UD. Murni Kudus. Adapun
proses sistem pemasaran pada prosedur pelayanan pelanggan di UD. Murni
Kudus melalui beberapa tahap dan bisa dijabarkan sebagai berikut:
A. Proses Pemilihan
Proses pemilihan barang dagangan mulai dari awal palanggan masuk
sampai mereka ke bagian Penulis adalah sebagai berikut :
1. Pelanggan memasuki UD. Murni;
a. Orang yang berada di depan yaitu bagian cek barang masuk
ataupun bagian cek barang keluar menyambut dengan ramah;
1) Jika pelanggan belum tahu akan prosedur pelayanan maka
akan diberitahukan bagaimana cara-caranya;
2) Jika pelanggan ingin mencari suatu barang maka disinilah
mereka berkesempatan untuk bertanya dan mengetahui
ketersediaan aka barang dagangan yang mereka maksud di
dalam gudang;
b. Pelanggan memasuki gudang barang dagangan;
24. 24
1) Apabila pelanggan ingin mencari letak barang yang dicari
biasanya bertanya kepada orang yang berada di bagian
pelayanan;
2) Dan jika sudah menemukan barang-barang apa saja yang
dicarinya maka mereka langsung ke tempat pencatatan;
3) Atau mereka akan mencari sendiri karana letak dari
masing-masing barang dagangan sangat strategis dan sudah
terklasifikasi dalam beberapa bagian;
c. Bagian pelayanan menginformasikan ke pelanggan apabila sudah
selesai dalam memilih barang dagangan untuk segera ke bagian
pencatatan;
2. Bagian pelayanan melihat ada pelanggan yang kebingungan;
a. Bagian pelayanan memastikan apakah ada pelanggan ada yang
kebingungan dalam mencari suatu barang;
b. Bagian pelayanan akan membantu dengan sopan;
3. Pelanggan merespon;
a. Pelanggan akan bertanya mengenai barang yang dicarinya;
b. Apabila belum jelas maka akan diantar oleh salah satu orang di
bagian pelayanan;
c. Bagian pelayanan meminta pelanggan untuk megikutinya;
d. Setelah sampai pelanggan akan diberi penjelasan mengeai
ketersedian jumlah dan kondisi barang yang ada;
25. 25
4. Pelanggan meninggalkan gudang penyimpanan barang dagangan dan
menuju ke bagian penulis;
B. Proses Pencatatan
Pelanggan yang sudah selesai memeriksa ketersediaan barang
yang mereka cari kemudian pergi ke bagian penulis.
1. Saat pelanggan datang ke meja bagian penulis;
a. Penulis mempersilahkan pelanggan untuk mengantri;
b. Penulis mempersilahkan pelanggan untuk duduk di kursi antrian
untuk menunggu giliran;
2. Saat pelanggan mendapat gilirannya;
a. Penulis memberikan salam kepada pelanggan;
b. Penulis meminta pelanggan untuk duduk di depannya;
c. Penulis mempersilahkan pelanggan untuk mulai memberitahukan
barang-barang apa saja yang ingin mereka beli;
d. Penulis memberitahukan harga dari masing-masing barang yang
akan dibeli oleh pelanggan;
3. Bila pelanggan mengalami kebingungan mengenai harga barang
dagangan;
a. Pelanggan akan bertanya mengenai harga sekarang dari barang
yang mereka ingin beli;
b. Penulis memberitahukan harga barang tersebut;
26. 26
c. Apabila ada kenaikan harga barang ataupun penuruna
hargabarang maka pelanggan akan diberitahukan alasan-
alasanya, itupun jika penulis mengetahui sebabnya;
d. Jika penulis tidak mengetahui alasan mengapa harga berubah,
maka penulis akan penulis akan memberikan penjelasan
secukupnya ataupun meminta pelanggan untuk bertanya kepada
bagian kasir;
4. Jika ada persediaaan barang baru;
a. Penulis akan memberitahukan jenis barang tersebut;
b. Penulis juga menginformasikan harga dari barang teersebut;
c. Dan jika pelanggan tertarik penilis akan menulisnya, barang yang
mana dan berapa jumlah yang ingin dibelinya;
5. Setelah selesai, pelangan akan kembali menuju gudang untuk
menyerahkan daftar barang dagangan yang ingin dibelinya kepada
salah satu orang yang berada di Pelayanan Pelanggan;
C. Proses Pengambilan.
Proses pengambilan barang dagangan ini dimulai dari penyerahan
nota barang yang ingin dibeli oleh pelanggan sampai barang dagangan
itu dibawa ke luar gudang.
1. Ketika salah satu karyawan bagian pelayanan pelanggan diserahi
nota barang dagangan oleh pelanggan;
a. Pelanggan memanggil salah satu karyawan bagian pelayanan
pelanggan;
27. 27
b. Karyawan merespon dengan menghampiri pelanggan;
c. Pelangan memberikan nota barang dagangan yang ingin dibeli
kepadanya;
2. Bagian pelayanan pelanggan mulai mengambil barang-barang yang
ada di dalam daftar;
a. Satu persatu barang itu diambil;
b. Semua barang dikumpulkan di dalam gudang terlebih dahulu
untuk nantinya dibawa sekaligus semuanya ke luar gudang;
c. Dalam proses pengambilan bisanya para pelanggan akan
mengikuti trus kmana karyawan itu mengambil barangnya. Ini
untuk nantinya jika pelanggan ingin mengetahui ketersediaan
barang di lain hari bisa tahu dimana ia harus mencarinya;
d. Saat pelanggan mengikuti karyawan ia tidak sengaja melihat
barang yang diinginkan namuan lupa untuk mencatatnya di
bagian pencatatan tadi;
1) Pelanggan akan meminta karyawan itu untuk sekalian
mengambilkanya;
2) Karyawan dengan senang hati akan membantunya;
3) Karena barang tersebut tidak ada di dalam nota maka
nantinya akan dimbahkan oleh penulis di bagian Cek
Barang Keluar;
28. 28
3. Barang yang di dalam daftar nota barang dagangan sudah
dikumpulkan di salah satu bagian di dalam gudang kemudian mulai
diangkut sekaligus ke luar gudang. Atau jika barangnya berat dan
banyak maka akan mulai diangkut secara bertahap;
4. Ketika barang sampai di bagian Cek Barang Keluar saat akan dibawa
keluar gudang;
a. Karyawan bagian cek ini akan memeriksa apakah barang yang
dibawa keluar sesuai dengan nama barang yang ada di dalam
daftar nota;
b. Memeriksa jumlah barang yang dibawa keluar apakah sesuai
dengan yang ditulis di dalam nota
c. Ketika ada barang yang dibawa keluar tidak tercantum di dalam
nota, maka :
1) Bertanya kepada pelanggan dengan sopan;
2) Apabila pelanggan tidak mengginginkanya maka barang
tersebut akan dibawa kembali ke dalam gudang;
3) Bila memang pelanggan ingin membelinya maka karyawan
itu akan menambahkanya ke dalam nota barang dagangan;
4) Karyawan akan mencatat barang dagangan tambahan agar
nantinya masuk dalam hitungan pembayaran barang
dagangan;
29. 29
5. Nota barang dagangan yang sudah benar akan langsung diserahkan
kepada pelanggan oleh salah satu karyawan bagian Cek Barang
Keluar untuk nantinya ditunjukkan ke Kasir untuk Proses
Pembayaran;
6. Setelah semua barang dagangan selesai dibawa keluar seluruhnya
maka pelanggan akan langsung menuju ke tempat kasir untuk
membayar semua barang dagangan yang ingin dibeliya;
D. Proses Pembayaran
1. Ketika pelanggan sampai di depan meja kasir;
a. Mempersilahkan pelanggan untuk mengantri terlebih dahulu
dengan bahasa yang sopan dan ramah;
b. Mempersilahkan pelanggan untuk duduk di depan meja kasir
sambil menunggu gilirannya;
2. Ketika pelanggan sampai pada gilirannya;
a. Kasir mempersilahkan pelanggan untuk duduk di depannya;
b. Mengucapkan salam;
c. Pelanggan memberikan nota yang telah diperiksa di bagian cek
barang keluar tadi;
d. Kasir memeriksa jumlah harga yang tercantum di dalam nota
tersebut;
e. Kasir mengatakan jumlah harga yang harus dibayar oleh
pelanggan tersebut;
30. 30
f. Pelanggan mulai mengeluarkan sejumlah uang dam menghitung
sesuai jumlah harga barang yang dibelinya;
g. Pelanggan menyerahakn uang sesuai jumlah harga barang yang
dibelinya yang tertulis di dalam nota;
h. Kasir menerima uang sesuai dengan jumlah yang tercantum di
dalam nota tersebut;
3. Apabila ada potongan harga;
a. Kasir memberitahukan bahwa pelanggan tersebut mendapat
potongan harga dengan jumlah potongan tertentu. Atau tedapat
potongan harga di salah satu item barang yang dibeli saja;
b. Apabila pelanggan sudah terlanjur membayar lebih maka kasir
akan mengembalikan uangnya sesuai dengan diskon yang telah
diberikan;
4. Apabila ada suatu bonus tertentu;
a. Kasir akan memberitahukan kepada pelanggan bahwa salah satu
produk yang dia beli memberikan suatu bonus atau hadiah karena
telah membeli dalam jumlah tertentu;
b. Kemudian kasir memberikan bonus tersebut kapada pelanggan;
c. Pelanggan menerima bonus tersebut dengan senang hati;
5. Setelah semua dibayar lunas kemudian kasir memberi cap / stempel
lunas dari UD. MURNI. Kemudian memberikan nota yang telah
diberi stempel lunas tersebut kapada pelanggan;
31. 31
6. Apabila ada pelanggan yang ingin berhutang karena uang yang
mereka bawa tidak mencukupi untuk membayar seluruh barang
dagangan yang ingin mereka beli;
a. Pelanggan berbicara kepada kasir untuk dicatat dalam buku utang
untuk dibayar besok saat dia datang lagi ke UD. MURNI karena
hari ini dia tidak membawa cukup uang;
b. Kasir mencatat utang dari pelanggan tersebut ke dalam buku
utang;
c. Kasir memberikan cap / stempel utang ke nota dari pelanggan
tersebut;
d. Kasir menyerahkan nota yang sudah diberi stempel utang
tersebut kepada pelanggan;
Pelanggan yang dapat melakukannya hayalah pelanggan yang sudah
dikenal dan sering melakukan pembelian di UD.MURNI
7. Setelah pelanggan mendapat nota yang sudah diberi stempel lunas
maupun uatang kemuian mulai beranjak dari meja kasir dan mulai
keluar meningggalkan UD. MURNI.
32. 32
C. Analisis Hasil Praktik Kerja Lapangan
Proses pemasaran yang dilakukan saat pelanggan datang ke UD. Murni Kudus
sampai pelanggan meninggalkan UD. Murni Kudus merupakan sistem pemasaran
personal selling dimana memiliki kelebihan-kelebihan yang diantaranya antara
lain :
1. Melibatkan komunikasi langsung dengan konsumen potensial,
2. Pesan penjualan tatap muka sering sering lebih bisa membujuk dengan
periklanan atau publisitas di media massa,
3. Menjadikan konsumen potensial terus memperhatikan pesan yang
disampaikan,
4. Bagi UD. Murni Kudus dapat merancang pesan secara berbeda pada setiap
konsumen potensial yang datang,
5. Proses alur komunikasi dapat terjadi dua arah, sehingga konsumen secara
langsung bisa bertanya mengenai produk kepada karyawan,
6. Karyawan bisa menerima umpan balik secara langsung dari konsumen
potensial dalam bentuk keberatan, pertanyaan, ataupun komunikasi non
verbal.
Disamping keunggulan-keunggulan dari sistem pemasaran UD. Murni Kudus
yang saya kemukakan di atas, dalam sistem personal selling yang diterapkan oleh
UD. Murni Kudus mempunyai beberapa kelemahan antara lain :
1. Membutuhkan waktu yang cenderung lama dibanding system pemasaran
yang lainya,
33. 33
2. Hasil yang diharapakan akan berbeda pada setiap individu, sehingga
diperlukan kreatifitas yang lebih dari masing-masing karyawan dimana
setiap karyawan mempunyai kemampuan yang berbeda-beda,
3. Harus terus berinovasi seiring dengan bervariasinya pembeli potensial
yang datang. Misalnya pada saat musim lebaran strategi pemasarannya
berbeda saat musim liburan semester sekolah-sekolah, karena konsumen
potensial pada musim lebaran berbeda dengan para konsumen potensial
saat musim liburan semester sekolah.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan selain mengamati mengenai
sistem pemasaran UD. Murni Kudus, penulis juga diberi tugas-tugas yakni ikut
membantu dalam mendata barang yang masuk serta ikut membantu para
pelanggan dalam mencari dimana letak dari barang dagangan yang mereka cari.
Selain itu penulis juga membantu pekerjaan teman-teman yang lainya misalnya :
1. Menyiapkan barang dagangan untuk diletakkan di depan kasir;
2. Membantu menghitung lembar-lembar kupon hadiah untuk nantinya
diserahakan kepada distributor agar mendapat suatu bonus tertentu;
3. Membantu mengirimkan paket ke produsen melalui agen-agen travel;
4. Ikut mengantar salah satu karyawan yang pergi ke Bank untuk
menyetorkan sejumlah uang;
5. Ikut membantu mempersiapkan barang-barang yang akan diberikan
kepada pelanggan sebagai hadiah dari suatu produk serta beberapa
barang sebagai hadiah parcel Lebaran karena saat itu mendekati masa
Idul Fitri;
34. 34
6. Membuat surat-surat seperti surat undangan;
7. Membantu pekerjaan di dapur untuk meringankan pekerjaan karyawan
yang berada di dapur.
Dalam mengatasi tugas tersebut, kendala yang dihadapi yaitu didalam mencari
letak dari salah satu barang dagangan. Penulis mungkin belum hafal letak dari
seluruh barang dagangan yang terdapat di dalam gudang. Dan kendala saat ikut
membantu memasak adalah penulis masih kurang mahir dalam mempergunakan
peralatan dapur.
Dalam menginput data maupun membuat undangan, penulis menggunakan
program Microsoft Word dan Microsoft Excel.
35. 35
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan yang telah penulis lakukan
di UD. MURNI Kudus Jalan Ronggolawe No. 16 desa Getas pejaten Rt. 01
RW. 01 Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dapat ditarik kesimpulan bahwa
sistem pemasaran yang diterapkan di UD. Murni termasuk dalam Sistem
Penjualan Perseorangan ( Personal Selling ). Dimana sistem penjualan
perseorangan yang diterapkannya memiliki tujuan untuk memdidik para
pelanggan, menyediakan produk yang berguna dan bantuan pemasaran, serta
memberikan layanan purna-jual dan dukungan kepada para pembeli.
Kelebihan dari sistem penjualan yang diterapkan oleh UD. Murni
sangatlah menguntungkan baik dari konsumen maupun dari pihak perusahhan
itu sendiri. Personal Selling itu sendiri sangat memperhatikan konsumen dan
mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen.
Suatu sistem pemasaran seperti penjualan perseorangan yang
diterapkan oleh UD. Murni Kudus sangat membutuhkan tenaga kerja yang
terampil dalam bersosialisasi dengan konsumen. Dari pihak perusahaan pun
akan selalu berinovasi dalam menghadapi para pelanggan yang seiring waktu
terus mengalami perubahan.
Efektivitas sistem Personal Selling pada UD. Murni Kudus yang
sangat bagus dapat sebagai motivasi dalam menghasilkan keuntungan lebih
maksimal sehingga dapat meningkatkan prestasi perusahaan.
36. 36
B. Saran
Dari simpulan diatas maka saran yang dapat penulis berikan adalah
sebagai berikut :
1. Dalam sistem penjualan perseorangan, pihak UD. Murni Kudus
diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dimana dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Adanya kelebihan dan kelemahan dalam sistem pemasaran UD. Murni
Kudus ini dapat dijadikan bahan masukan dan pembelajaran agar
perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi para
pelanggan.
3. Efektifitas sistem Personal Selling pada UD. Murni Kudus yang cukup
bagus ini dapat dijadikan motivator untuk perusahaan guna meningkatkan
prestasinya supaya lebih baik lagi.
37. 37
DAFTAR PUSTAKA
LP3, PKL, Pedoman Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Universitas Negeri
Semaranag, Semarang: UNNES, 2008
Persero, PT Semen Gresik, Profil Perusahaan, Tuban Jawa Timur: PT Semen
Gresik Presero Tbk, 2005
Tjiptono, Fandy dkk, Pemasaran Strategik, Yogjakarta: CV.Andy Offset, 2008