Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Laboratorium agama
1. Pengembangan Media dan Sumber Belajar PAI
“Laboratorium Agama”
Dosen Pengampu : Bapak Sukiman
Nama : Dedek Syahrani Pardede
NIM :14410025
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (uin sunan
kalijaga)
2. Pengertian Laboratorium Agama
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui
media praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman
belajar dimana para siswa dapat berinteraksi dengan
berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-
gejala yang dapat diamati secara langsung dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Laboratorium Agama merupakan segala macam tempat
yang dapat memungkinkan untuk menjadi media belajar
materi-materi keagamaan untuk siswa.
3. Fungsi laboratorium agama
Sebagai tempat untuk
belajar mengembangkan
diri dan pemahaman
terhadap ajaran agama
Islam dan penanaman nilai-
nilai akhlak mulia .
Sebagai tempat sharing
keilmuan, diskusi,
penelitian dan pemberi
solusi problematika umat
Islam
4. Konsep pengelolaan laboratorium agama
Pembinaan bidang Idarah
(manajemen)
Pembinaan bidang Riayah
(pemeliharaan masjid)
Pembinaan bidang Imarah
(memakmurkan masjid)
5. Prosedur Penggunaan Laboratorium Agama
1. Langkah Persiapan
(Guru dan siswa menentukan tujuan belajar, Tentukan objek
yang harus dipelajari dan dikunjungi, Penentuan objek
harus dipertimbangkan atas relevansinya terhadap tujuan
belajar, Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan
dilakukan{Misal: mencatat, observasi}, Mempersiapkan
perizinan bila diperlukan)
2. Langkah Pelaksanaan
3. Tindak Lanjut.
6. Kelebihan laboratorium agama
1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di
kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan
situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
3. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif.
4. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat
dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam,
lingkungan buatan, dan lain-lain.
5. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang
ada di lingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing
dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan
7. Kekurangan Laboratorium agama
1. Kegiatan belajar kurang dipersiapkan
sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siwa
dibawa ke tujuan tidak melakukan kegiatan belajar
yang diharapkan, sehingga ada kesan main-main.
2. Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan
mempelajari lingkungan memerlukan waktu yang
cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk
belajar di kelas.
3. Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan
belajar mengajar hanya terjadi di dalam kelas.
Tugas belajar siswa dapat dilakukan di luar jam
kelas atau pelajaran baik secara individual maupun
kelompok dan satu di antaranya dapat dilakukan
dengan mempelajari keadaan lingkungannya.