1. Workshop industri untuk menyusun silabus dan
bahan ajar
Tenia Wahyuningrum, MT
AKATEL SANDHY PUTRA PURWOKERTO
2. IEEE Computing Curricula 2005
Computer Information Computer Information Software
Engineering System Science Technology Engineering
target
Pengembangan software dan
pengelolaan tahapan SDLC
4. Rekayasa perangkat lunak
Suatu disiplin ilmu yang membahas semua
aspek produksi perangkat lunak, mulai dari
tahap awal requirement capturing,
specification, design, coding, testing sampai
maintenance sistem
(Romi Satrio Wahono)
5. Dua kata kunci
“disiplin rekayasa” Perekayasa membuat suatu alat
bekerja. Menerapkan teori, metode, dan alat bantu
yang sesuai, selain itu mereka menggunakannya
dengan selektif dan selalu mencoba mencari solusi
terhadap permasalahan.
“semua aspek produksi perangkat lunak” RPL tidak
hanya berhubungan dengan proses teknis dari
pengembangan perangkat lunak tetapi juga dengan
kegiatan seperti Manajemen proyek PL dan
pengembangan alat bantu, metode, dan teori untuk
mendukung produksi PL.
6. Level SMK di bidang Rekayasa
Perangkat Lunak
Pada proses pembuatan PL, ada beberapa
metode/paradigma, diantaranya waterfall.
Requirement gathering
Analysis
Design
Coding --- SMK di level ini, sbg asisten junior
programmer
Testing
Implementation
Maintenance
7. Salah kaprah tentang RPL
Sekali lagi RPL bukan cabang computer
science yang mempelajari technical coding
saja.
Menjejali siswa dengan banyak bahasa
pemrograman tidak akan membuat siswa
menjadi mahir menjadi programmer = tidak
menguasai bahasa pemrograman satupun.
Siswa juga dibekali bagaimana membaca hasil
desain kemudian menerapkannya pada saat
coding.
8. Lalu apa yang dipelajari di bidang Rekayasa
Perangkat Lunak?
9. (body of knowledge) tentang bidang ilmu Software Engine
SWEBOK (Software Engineering Body of Knowledge). 20
10. Kendala
Kurikulum masih berpegang pada kurikulum
nasional
Banyak kompetensi yang tidak sesuai dengan
jurusan RPL
Materi terlalu banyak yang dipelajari untuk
persiapan UN
11. Saran
Untuk menyiasati perkembangan teknologi
yang pesat, sementara kurikulum nasional
“belum sampai kesana”, maka kita perlu “curi-
curi waktu” dalam mengajar.
Membuat satu modul yang berkelanjutan.
Satu modul bisa digunakan “seumur hidup”
selama masa studi
12. REFERENSI
IEEE computing curricula 2005
Panduan Penyusunan Kurikulum Rumpun Ilmu
Informatika.“Strategi Penerapan Konsep Multi
Sourcing Learning melalui Implementasi Aplikasi
e‐Bursa secara Nasional dalam Rangka
eningkatan Kualitas SDM”, APTIKOM (Asosiasi
Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer)
SWEBOK (Software Engineering Body of
Knowledge) 2004
http://romisatriawahono.net