Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum berbasis kompetensi dalam pelajaran matematika. Terdapat penjelasan mengenai pengertian kompetensi dan kurikulum berbasis kompetensi, komponen-komponen yang terdapat dalam kurikulum berbasis kompetensi, ciri-ciri kurikulum berbasis kompetensi, aspek material dan formal dari kompetensi, metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi, s
Modul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIII
Disusun oleh
Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Aplikasi transformasi dan turunan dalam kehidupan sehari-hari
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................................... 1
Daftar Isi .................................................................................................................................. 2
BAB I. Transformasi
1.1 Pengertian Transformasi .................................................................................................... 3
1.2 Aplikasi Transformasi Geometri Terhadap Tempat Duduk Siswa ................................. 4
1.3 Aplikasi Translasi Geometri Dalam Permainan Catur .................................................... 4
1.4 Aplikasi Transformasi Geometri Ketika Bercermin ....................................................... 5
BAB II. Turunan
2.1 Pengertian Turunan ............................................................................................................ 6
2.2 Penggunaan Turunan Dalam Masalah Peongoptimasian (Maksimum-Minimum)....... 6
2.3 Nilai Ekstrim Lokal/Relatif dan Global/Absolut............................................................... 7
2.4 Penerapan Nilai Ekstrim Mutlak........................................................................................ 9
Daftar Pustaka........................................................................................................................... 11
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Modul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIII
Disusun oleh
Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Aplikasi transformasi dan turunan dalam kehidupan sehari-hari
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................................... 1
Daftar Isi .................................................................................................................................. 2
BAB I. Transformasi
1.1 Pengertian Transformasi .................................................................................................... 3
1.2 Aplikasi Transformasi Geometri Terhadap Tempat Duduk Siswa ................................. 4
1.3 Aplikasi Translasi Geometri Dalam Permainan Catur .................................................... 4
1.4 Aplikasi Transformasi Geometri Ketika Bercermin ....................................................... 5
BAB II. Turunan
2.1 Pengertian Turunan ............................................................................................................ 6
2.2 Penggunaan Turunan Dalam Masalah Peongoptimasian (Maksimum-Minimum)....... 6
2.3 Nilai Ekstrim Lokal/Relatif dan Global/Absolut............................................................... 7
2.4 Penerapan Nilai Ekstrim Mutlak........................................................................................ 9
Daftar Pustaka........................................................................................................................... 11
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs berisi Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs termasuk didalamnya KI dan KD Kurikulum 2013 semua mapel SMP/MTs
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Pengertian Kompetensi
“Kompetensi adalah seperangkat tindakan
cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu”.
3. Pengertian Kurikulum berbasis Kompetensi
Balitbang Depdiknas (2002) mendefinisikan bahwa kurikulum berbasis kompetensi
merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar
yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan
sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
5. Ciri-ciri
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual
maupun klasikal
Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang
memenuhi unsur edukasi
Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi
9. Siswa Harus Aktif !!
(Student Centered)
Metode Ceramah
(Teacher Centered) ??
Aktif : memiliki banyak kesempatan
untuk berbuat, berlatih, dan berdiskusi
dengan guru maupun temannya
12. 1. Metode Penyelidikan
Mendorong siswa untuk mengamati pengaruh
suatu variabel terhadap variabel lain.
I
Panjang : 6 cm
Lebar : 4 cm
Apa yang terjadi dengan
luas persegi panjang II
ketika panjang dan
lebarnya 2 kali persegi
panjang I ??
II
13. 2. Metode Penemuan
Mendorong siswa untuk menemukan pola/
keteraturan, hubungan, rumus, bangun, atau cara.
Cara biasa :
Dari 4,9,16,21,22, mana sajakah yang termasuk
bilangan genap ?
Metode Penemuan :
2,4,6,8,…
2,1,4,3,6,…
Bilangan apa berikutnya ??
15. Pandangan Matematika
Tentang
Matematika sebagai
Kegiatam manusia
Matematika Sebagai Alat
Menerima Informasi
Mengerjakan Latihan
Pasif
Material
Suasana Belajar
Menyelidiki
Menemukan
Memecahkan Masalah
Kondisi Siswa
Aktif
Aspek Kemampuan
Material
Formal
17. Penilaian Proses Kerja
Cara Berfikir dalam menyelesaikan suatu
permasalahan
berpikir logis, sistematis, dan sebagainya tampaknya
lebih cocok untuk kelompok penilaian ini.
18. Penilaian Hasil (Produk)
Penilaian produk adalah penilaian
terhadap hasil kerja siswa.
Bagaimana dengan matematika,
apa saja yang dapat dinilai dengan
penilaian produk?
Rumus yang ditemukan siswa atau
alaternatif lain penyelesaian suatu
masalah dapat dikategorikan sebagai
produk,
dan oleh karena itu dinilai melalui
penilaian produk.