SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
http://id.wikipedia.org/wiki/Bioinformatika
 Ruang lingkup bioinformatika
 Sejarah perkembangan bioinformatika
 Penerapan bioinformatika
 Perkembangan bioinformatika di Indonesia.
Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan:
1. ruang lingkup dan sejarah perkembangan
bioinformatika, dan
2. berbagai terminologi yang terkait dengan
penerapan bioinformatika.
Ruang Lingkup
 Bioinformatika (bahasa Inggris: bioinformatics)
adalah (ilmu yang mempelajari) penerapan
teknik komputasional untuk mengelola dan
menganalisis informasi biologis.
 Bidang ini mencakup penerapan metode-
metode matematika, statistika, dan informatika
untuk memecahkan masalah-masalah biologis,
terutama dengan menggunakan sekuens DNA
dan asam amino serta informasi yang berkaitan
dengannya.
 Contoh topik utama bidang ini meliputi basis
data untuk mengelola informasi biologis,
penyejajaran sekuens (sequence alignment),
prediksi struktur untuk meramalkan bentuk
struktur protein maupun struktur sekunder RNA,
analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
Sejarah Perkembangan
Istilah bioinformatics mulai dikemukakan pada
pertengahan era 1980-an untuk mengacu pada
penerapan komputer dalam biologi.
Namun demikian, penerapan bidang-bidang
dalam bioinformatika (seperti pembuatan basis
data dan pengembangan algoritma untuk analisis
sekuens biologis) sudah dilakukan sejak tahun
1960-an.
awal 1950-an
 Kemajuan teknik biologi molekular dalam
mengungkap sekuens biologis dari protein
1960-an
 sekuens biologis asam nukleat terungkap dan
mengawali perkembangan basis data dan
teknik analisis sekuens biologis.
 Basis data sekuens protein mulai
dikembangkan pada tahun 1960-an di Amerika
Serikat,
akhir 1970-an
 basis data sekuens DNA dikembangkan di
Amerika Serikat dan Jerman (pada European
Molecular Biology Laboratory, Laboratorium
Biologi Molekular Eropa)
 Penemuan teknik sekuensing DNA
 1980-an dan 1990-an
terjadi ledakan jumlah sekuens DNA
menjadi salah satu pembuka jalan bagi
proyek-proyek pengungkapan genom,
meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan
dan analisis sekuens, dan
pada akhirnya menyebabkan lahirnya
bioinformatika.
 Perkembangan internet juga mendukung
berkembangnya bioinformatika.
 Basis data bioinformatika yang terhubung
melalui internet memudahkan ilmuwan
mengumpulkan hasil sekuensing ke dalam
basis data tersebut maupun memperoleh
sekuens biologis sebagai bahan analisis.
 Selain itu, penyebaran program-program
aplikasi bioinformatika melalui internet
memudahkan ilmuwan mengakses program-
program tersebut dan kemudian memudahkan
pengembangannya.
Penerapan Utama Bioinformatika
 Basis data sekuens biologis
 Penyejajaran sekuens
 Prediksi struktur protein
 Analisis ekspresi gen
Sesuai dengan jenis informasi biologis yang
disimpannya, basis data sekuens biologis dapat
berupa:
 basis data primer untuk menyimpan sekuens
primer asam nukleat maupun protein,
 basis data sekunder untuk menyimpan motif
sekuens protein, dan
 basis data struktur untuk menyimpan data
struktur protein maupun asam nukleat.
Basis data sekuens biologis
Basis data utama untuk sekuens asam nukleat
saat ini adalah
 GenBank (Amerika Serikat),
 EMBL (Eropa), dan
 DDBJ(en) (DNA Data Bank of Japan, Jepang).
Ketiga basis data tersebut bekerja sama dan
bertukar data secara harian untuk menjaga
keluasan cakupan masing-masing basis data.
Sumber utama data sekuens asam nukleat adalah
 submisi langsung dari periset individual,
 proyek sekuensing genom, dan
 pendaftaran paten.
Selain berisi sekuens asam nukleat, entri dalam
basis data sekuens asam nukleat umumnya
mengandung informasi tentang:
 jenis asam nukleat (DNA atau RNA),
 nama organisme sumber asam nukleat
tersebut, dan
 pustaka yang berkaitan dengan sekuens asam
nukleat tersebut.
 Sementara itu, contoh beberapa basis data penting yang
menyimpan sekuens primer protein adalah
 PIR (Protein Information Resource, Amerika Serikat),
 Swiss-Prot (Eropa), dan
 TrEMBL (Eropa).
 Ketiga basis data tersebut telah digabungkan dalam UniProt
(yang didanai terutama oleh Amerika Serikat).
 Entri dalam UniProt mengandung informasi tentang:
 sekuens protein,
 nama organisme sumber protein,
 pustaka yang berkaitan, dan
 komentar yang umumnya berisi penjelasan mengenai
fungsi protein tersebut.
 BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) merupakan
perkakas bioinformatika yang berkaitan erat dengan
penggunaan basis data sekuens biologis.
 Penelusuran BLAST (BLAST search) pada basis data
sekuens memungkinkan ilmuwan untuk mencari sekuens
asam nukleat maupun protein yang mirip dengan sekuens
tertentu yang dimilikinya.
 Hal ini berguna misalnya:
 untuk menemukan gen sejenis pada beberapa
organisme atau
 untuk memeriksa keabsahan hasil sekuensing maupun
 untuk memeriksa fungsi gen hasil sekuensing. Algoritma
yang mendasari kerja BLAST adalah penyejajaran
sekuens.
 Penyejajaran sekuens (sequence alignment) adalah proses
penyusunan/pengaturan dua atau lebih sekuens sehingga
persamaan sekuens-sekuens tersebut tampak nyata.
 Hasil dari proses tersebut juga disebut sebagai sequence
alignment atau alignment saja.
 Baris sekuens dalam suatu alignment diberi sisipan
(umumnya dengan tanda "–") sedemikian rupa sehingga
kolom-kolomnya memuat karakter yang identik atau sama
di antara sekuens-sekuens tersebut.
 Berikut adalah contoh alignment DNA dari dua sekuens
pendek DNA yang berbeda, "ccatcaac" dan "caatgggcaac"
(tanda "|" menunjukkan kecocokan atau match di antara
kedua sekuens)
Penyejajaran sekuens
ccat-----caac
caatgggcaac
 Sequence alignment merupakan metode dasar
dalam analisis sekuens.
 Metode ini digunakan untuk mempelajari evolusi
sekuens-sekuens dari leluhur yang sama
(common ancestor).
 Ketidakcocokan (mismatch) dalam alignment
diasosiasikan dengan proses mutasi, sedangkan
kesenjangan (gap, tanda "–") diasosiasikan
dengan proses insersi atau delesi.
 Sequence alignment memberikan hipotesis atas
proses evolusi yang terjadi dalam sekuens-
sekuens tersebut.
 Misalnya, kedua sekuens dalam contoh
alignment di atas bisa jadi berevolusi dari
sekuens yang sama "ccatgggcaac".
 Dalam kaitannya dengan hal ini, alignment juga
dapat menunjukkan posisi-posisi yang
dipertahankan (conserved) selama evolusi dalam
sekuens-sekuens protein, yang menunjukkan
bahwa posisi-posisi tersebut bisa jadi penting
bagi struktur atau fungsi protein tersebut.
 Selain itu, sequence alignment juga digunakan
untuk mencari sekuens yang mirip atau sama
dalam basis data sekuens.
 BLAST adalah salah satu metode alignment yang
sering digunakan dalam penelusuran basis data
sekuens.
 BLAST menggunakan algoritma heuristik dalam
penyusunan alignment.
 Beberapa metode alignment lain yang merupakan
pendahulu BLAST adalah metode "Needleman-Wunsch"
dan "Smith-Waterman".
 Metode Needleman-Wunsch digunakan untuk menyusun
alignment global di antara dua atau lebih sekuens, yaitu
alignment atas keseluruhan panjang sekuens tersebut.
 Metode Smith-Waterman menghasilkan alignment lokal,
yaitu alignment atas bagian-bagian dalam sekuens.
 Kedua metode tersebut menerapkan pemrograman
dinamik (dynamic programming) dan hanya efektif untuk
alignment dua sekuens (pairwise alignment)
 Beberapa metode alignment lain yang merupakan
pendahulu BLAST adalah metode "Needleman-Wunsch"
dan "Smith-Waterman".
 Metode Needleman-Wunsch digunakan untuk menyusun
alignment global di antara dua atau lebih sekuens, yaitu
alignment atas keseluruhan panjang sekuens tersebut.
 Metode Smith-Waterman menghasilkan alignment lokal,
yaitu alignment atas bagian-bagian dalam sekuens.
 Kedua metode tersebut menerapkan pemrograman
dinamik (dynamic programming) dan hanya efektif untuk
alignment dua sekuens (pairwise alignment)
 Clustal adalah program bioinformatika untuk alignment
multipel (multiple alignment), yaitu alignment beberapa
sekuens sekaligus. Dua varian utama Clustal adalah
ClustalW dan ClustalX.
 Metode lain yang dapat diterapkan untuk
alignment sekuens adalah metode yang
berhubungan dengan Hidden Markov Model
("Model Markov Tersembunyi", HMM).
 HMM merupakan model statistika yang mulanya
digunakan dalam ilmu komputer untuk mengenali
pembicaraan manusia (speech recognition).
 Selain digunakan untuk alignment, HMM juga
digunakan dalam metode-metode analisis
sekuens lainnya, seperti prediksi daerah
pengkode protein dalam genom dan prediksi
struktur sekunder protein.
 Secara kimia/fisika, bentuk struktur protein diungkap dengan
kristalografi sinar-X ataupun spektroskopi NMR, namun
kedua metode tersebut sangat memakan waktu dan relatif
mahal.
 Sementara itu, metode sekuensing protein relatif lebih
mudah mengungkapkan sekuens asam amino protein.
 Prediksi struktur protein berusaha meramalkan struktur tiga
dimensi protein berdasarkan sekuens asam aminonya
(dengan kata lain, meramalkan struktur tersier dan struktur
sekunder berdasarkan struktur primer protein).
 Secara umum, metode prediksi struktur protein yang ada
saat ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu
metode pemodelan protein komparatif dan metode
pemodelan de novo.
Prediksi struktur protein
 Pemodelan protein komparatif (comparative protein
modelling) meramalkan struktur suatu protein berdasarkan
struktur protein lain yang sudah diketahui.
 Salah satu penerapan metode ini adalah pemodelan
homologi (homology modelling), yaitu prediksi struktur
tersier protein berdasarkan kesamaan struktur primer
protein.
 Pemodelan homologi didasarkan pada teori bahwa dua
protein yang homolog memiliki struktur yang sangat mirip
satu sama lain.
 Pada metode ini, struktur suatu protein (disebut protein
target) ditentukan berdasarkan struktur protein lain (protein
templat) yang sudah diketahui dan memiliki kemiripan
sekuens dengan protein target tersebut.
 Selain itu, penerapan lain pemodelan komparatif adalah
protein threading yang didasarkan pada kemiripan
struktur tanpa kemiripan sekuens primer.
 Latar belakang protein threading adalah bahwa struktur
protein lebih dikonservasi daripada sekuens protein selama
evolusi; daerah-daerah yang penting bagi fungsi protein
dipertahankan strukturnya.
 Pada pendekatan ini, struktur yang paling kompatibel untuk
suatu sekuens asam amino dipilih dari semua jenis struktur
tiga dimensi protein yang ada.
 Metode-metode yang tergolong dalam protein threading
berusaha menentukan tingkat kompatibilitas tersebut.
 Dalam pendekatan de novo atau ab initio,
struktur protein ditentukan dari sekuens
primernya tanpa membandingkan dengan
struktur protein lain.
 Terdapat banyak kemungkinan dalam
pendekatan ini, misalnya dengan menirukan
proses pelipatan (folding) protein dari sekuens
primernya menjadi struktur tersiernya (misalnya
dengan simulasi dinamika molekular), atau
dengan optimisasi global fungsi energi protein.
 Prosedur-prosedur ini cenderung membutuhkan proses
komputasi yang intens, sehingga saat ini hanya digunakan
dalam menentukan struktur protein-protein kecil.
 Beberapa usaha telah dilakukan untuk mengatasi
kekurangan sumber daya komputasi tersebut, misalnya
dengan:
 superkomputer (misalnya superkomputer Blue Gene [1]
dari IBM) atau
 komputasi terdistribusi (distributed computing, misalnya
proyek Folding@home) maupun komputasi grid.
 Ekspresi gen dapat ditentukan dengan mengukur
kadar mRNA dengan berbagai macam teknik
(misalnya dengan microarray ataupun Serial
Analysis of Gene Expression ["Analisis Serial
Ekspresi Gen", SAGE]).
 Teknik-teknik tersebut umumnya diterapkan pada
analisis ekspresi gen skala besar yang mengukur
ekspresi banyak gen (bahkan genom) dan
menghasilkan data skala besar.
Analisis ekspresi gen
 Metode-metode penggalian data (data mining)
diterapkan pada data tersebut untuk memperoleh
pola-pola informatif.
 Sebagai contoh, metode-metode komparasi
digunakan untuk membandingkan ekspresi di
antara gen-gen, sementara metode-metode
klastering (clustering) digunakan untuk
mempartisi data tersebut berdasarkan kesamaan
ekspresi gen.
 Saat ini mata ajaran bioinformatika maupun mata
ajaran dengan muatan bioinformatika sudah
diajarkan di beberapa perguruan tinggi di
Indonesia.
 Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB
menawarkan mata kuliah "Pengantar
Bioinformatika" untuk program Sarjana dan mata
kuliah "Bioinformatika" untuk program
Pascasarjana.
Bioinformatika di Indonesia
 Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya,
Jakarta menawarkan mata kuliah "Pengantar
Bioinformatika".
 Mata kuliah "Bioinformatika" diajarkan pada
Program Pascasarjana Kimia Fakultas MIPA
Universitas Indonesia (UI), Jakarta.
 Mata kuliah "Proteomik dan Bioinformatika"
termasuk dalam kurikulum program S3
bioteknologi Universitas Gadjah Mada (UGM),
Yogyakarta.
 Materi bioinformatika termasuk di dalam silabus
beberapa mata kuliah untuk program sarjana
maupun pascasarjana biokimia,biologi, dan
bioteknologi pada Institut Pertanian Bogor
(IPB).
 Selain itu, riset-riset yang mengarah pada
bioinformatika juga telah dilaksanakan oleh
mahasiswa program S1 Ilmu Komputer maupun
program pascasarjana biologi serta bioteknologi
IPB.
 Riset bioinformatika protein dilaksanakan
sebagai bagian dari aktivitas riset rekayasa
protein pada Laboratorium Rekayasa Protein,
 Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Bogor.
Lembaga Biologi Molekul Eijkman, Jakarta,
secara khusus memiliki laboratorium
bioinformatika sebagai fasilitas penunjang
kegiatan risetnya.
 Selain itu, basis data sekuens DNA
mikroorganisme asli Indonesia sedang
dikembangkan di UI.
Kuliah_bioinformatika.ppt

More Related Content

Similar to Kuliah_bioinformatika.ppt

Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukumPemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukumsalwa mahsum
 
Protein engineering
Protein engineeringProtein engineering
Protein engineeringSiti Julaiha
 
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Diah priantika 43218010180 tm11
Diah priantika 43218010180 tm11Diah priantika 43218010180 tm11
Diah priantika 43218010180 tm11diahpriantika
 
MAKALAH TENTANG ALGORITMA GENETIKA
MAKALAH TENTANG ALGORITMA GENETIKAMAKALAH TENTANG ALGORITMA GENETIKA
MAKALAH TENTANG ALGORITMA GENETIKAImanSihaloho
 
Webinar Predatech ke 2 Kedua.4th Precision 2020
Webinar Predatech ke 2 Kedua.4th Precision 2020Webinar Predatech ke 2 Kedua.4th Precision 2020
Webinar Predatech ke 2 Kedua.4th Precision 2020PuzzleResearch
 
MAKALAH EKSPRESI GEN KEL 3 (5F).doc
MAKALAH EKSPRESI GEN KEL 3 (5F).docMAKALAH EKSPRESI GEN KEL 3 (5F).doc
MAKALAH EKSPRESI GEN KEL 3 (5F).docSyahnazAuliaSaqinah
 

Similar to Kuliah_bioinformatika.ppt (11)

Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukumPemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
Pemodelan sistem pewarisan gen manusia berdasarkan hukum
 
Protein engineering
Protein engineeringProtein engineering
Protein engineering
 
Birth
BirthBirth
Birth
 
Bioinformatik
BioinformatikBioinformatik
Bioinformatik
 
Bioinformatika
BioinformatikaBioinformatika
Bioinformatika
 
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
Makalah Biologi Sel Dan Molekuler: Struktur, Fungsi dan Sintesis Protein | Ke...
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Diah priantika 43218010180 tm11
Diah priantika 43218010180 tm11Diah priantika 43218010180 tm11
Diah priantika 43218010180 tm11
 
MAKALAH TENTANG ALGORITMA GENETIKA
MAKALAH TENTANG ALGORITMA GENETIKAMAKALAH TENTANG ALGORITMA GENETIKA
MAKALAH TENTANG ALGORITMA GENETIKA
 
Webinar Predatech ke 2 Kedua.4th Precision 2020
Webinar Predatech ke 2 Kedua.4th Precision 2020Webinar Predatech ke 2 Kedua.4th Precision 2020
Webinar Predatech ke 2 Kedua.4th Precision 2020
 
MAKALAH EKSPRESI GEN KEL 3 (5F).doc
MAKALAH EKSPRESI GEN KEL 3 (5F).docMAKALAH EKSPRESI GEN KEL 3 (5F).doc
MAKALAH EKSPRESI GEN KEL 3 (5F).doc
 

Recently uploaded

PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxadista7
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetikzulmushawir2
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxHeriGeologist
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptxarisvanrush
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxanggawatmaja
 
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptxRahmanTaufiq4
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptxNadhifMuhammad5
 

Recently uploaded (15)

PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 

Kuliah_bioinformatika.ppt

  • 2.  Ruang lingkup bioinformatika  Sejarah perkembangan bioinformatika  Penerapan bioinformatika  Perkembangan bioinformatika di Indonesia.
  • 3. Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan: 1. ruang lingkup dan sejarah perkembangan bioinformatika, dan 2. berbagai terminologi yang terkait dengan penerapan bioinformatika.
  • 5.  Bioinformatika (bahasa Inggris: bioinformatics) adalah (ilmu yang mempelajari) penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis.  Bidang ini mencakup penerapan metode- metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan dengannya.  Contoh topik utama bidang ini meliputi basis data untuk mengelola informasi biologis, penyejajaran sekuens (sequence alignment), prediksi struktur untuk meramalkan bentuk struktur protein maupun struktur sekunder RNA, analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
  • 7. Istilah bioinformatics mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980-an untuk mengacu pada penerapan komputer dalam biologi. Namun demikian, penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika (seperti pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk analisis sekuens biologis) sudah dilakukan sejak tahun 1960-an.
  • 8. awal 1950-an  Kemajuan teknik biologi molekular dalam mengungkap sekuens biologis dari protein 1960-an  sekuens biologis asam nukleat terungkap dan mengawali perkembangan basis data dan teknik analisis sekuens biologis.  Basis data sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun 1960-an di Amerika Serikat,
  • 9. akhir 1970-an  basis data sekuens DNA dikembangkan di Amerika Serikat dan Jerman (pada European Molecular Biology Laboratory, Laboratorium Biologi Molekular Eropa)  Penemuan teknik sekuensing DNA
  • 10.  1980-an dan 1990-an terjadi ledakan jumlah sekuens DNA menjadi salah satu pembuka jalan bagi proyek-proyek pengungkapan genom, meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan dan analisis sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika.
  • 11.  Perkembangan internet juga mendukung berkembangnya bioinformatika.  Basis data bioinformatika yang terhubung melalui internet memudahkan ilmuwan mengumpulkan hasil sekuensing ke dalam basis data tersebut maupun memperoleh sekuens biologis sebagai bahan analisis.  Selain itu, penyebaran program-program aplikasi bioinformatika melalui internet memudahkan ilmuwan mengakses program- program tersebut dan kemudian memudahkan pengembangannya.
  • 12. Penerapan Utama Bioinformatika  Basis data sekuens biologis  Penyejajaran sekuens  Prediksi struktur protein  Analisis ekspresi gen
  • 13. Sesuai dengan jenis informasi biologis yang disimpannya, basis data sekuens biologis dapat berupa:  basis data primer untuk menyimpan sekuens primer asam nukleat maupun protein,  basis data sekunder untuk menyimpan motif sekuens protein, dan  basis data struktur untuk menyimpan data struktur protein maupun asam nukleat. Basis data sekuens biologis
  • 14. Basis data utama untuk sekuens asam nukleat saat ini adalah  GenBank (Amerika Serikat),  EMBL (Eropa), dan  DDBJ(en) (DNA Data Bank of Japan, Jepang). Ketiga basis data tersebut bekerja sama dan bertukar data secara harian untuk menjaga keluasan cakupan masing-masing basis data. Sumber utama data sekuens asam nukleat adalah  submisi langsung dari periset individual,  proyek sekuensing genom, dan  pendaftaran paten.
  • 15. Selain berisi sekuens asam nukleat, entri dalam basis data sekuens asam nukleat umumnya mengandung informasi tentang:  jenis asam nukleat (DNA atau RNA),  nama organisme sumber asam nukleat tersebut, dan  pustaka yang berkaitan dengan sekuens asam nukleat tersebut.
  • 16.  Sementara itu, contoh beberapa basis data penting yang menyimpan sekuens primer protein adalah  PIR (Protein Information Resource, Amerika Serikat),  Swiss-Prot (Eropa), dan  TrEMBL (Eropa).  Ketiga basis data tersebut telah digabungkan dalam UniProt (yang didanai terutama oleh Amerika Serikat).  Entri dalam UniProt mengandung informasi tentang:  sekuens protein,  nama organisme sumber protein,  pustaka yang berkaitan, dan  komentar yang umumnya berisi penjelasan mengenai fungsi protein tersebut.
  • 17.  BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) merupakan perkakas bioinformatika yang berkaitan erat dengan penggunaan basis data sekuens biologis.  Penelusuran BLAST (BLAST search) pada basis data sekuens memungkinkan ilmuwan untuk mencari sekuens asam nukleat maupun protein yang mirip dengan sekuens tertentu yang dimilikinya.  Hal ini berguna misalnya:  untuk menemukan gen sejenis pada beberapa organisme atau  untuk memeriksa keabsahan hasil sekuensing maupun  untuk memeriksa fungsi gen hasil sekuensing. Algoritma yang mendasari kerja BLAST adalah penyejajaran sekuens.
  • 18.  Penyejajaran sekuens (sequence alignment) adalah proses penyusunan/pengaturan dua atau lebih sekuens sehingga persamaan sekuens-sekuens tersebut tampak nyata.  Hasil dari proses tersebut juga disebut sebagai sequence alignment atau alignment saja.  Baris sekuens dalam suatu alignment diberi sisipan (umumnya dengan tanda "–") sedemikian rupa sehingga kolom-kolomnya memuat karakter yang identik atau sama di antara sekuens-sekuens tersebut.  Berikut adalah contoh alignment DNA dari dua sekuens pendek DNA yang berbeda, "ccatcaac" dan "caatgggcaac" (tanda "|" menunjukkan kecocokan atau match di antara kedua sekuens) Penyejajaran sekuens
  • 20.  Sequence alignment merupakan metode dasar dalam analisis sekuens.  Metode ini digunakan untuk mempelajari evolusi sekuens-sekuens dari leluhur yang sama (common ancestor).  Ketidakcocokan (mismatch) dalam alignment diasosiasikan dengan proses mutasi, sedangkan kesenjangan (gap, tanda "–") diasosiasikan dengan proses insersi atau delesi.
  • 21.  Sequence alignment memberikan hipotesis atas proses evolusi yang terjadi dalam sekuens- sekuens tersebut.  Misalnya, kedua sekuens dalam contoh alignment di atas bisa jadi berevolusi dari sekuens yang sama "ccatgggcaac".  Dalam kaitannya dengan hal ini, alignment juga dapat menunjukkan posisi-posisi yang dipertahankan (conserved) selama evolusi dalam sekuens-sekuens protein, yang menunjukkan bahwa posisi-posisi tersebut bisa jadi penting bagi struktur atau fungsi protein tersebut.
  • 22.  Selain itu, sequence alignment juga digunakan untuk mencari sekuens yang mirip atau sama dalam basis data sekuens.  BLAST adalah salah satu metode alignment yang sering digunakan dalam penelusuran basis data sekuens.  BLAST menggunakan algoritma heuristik dalam penyusunan alignment.
  • 23.  Beberapa metode alignment lain yang merupakan pendahulu BLAST adalah metode "Needleman-Wunsch" dan "Smith-Waterman".  Metode Needleman-Wunsch digunakan untuk menyusun alignment global di antara dua atau lebih sekuens, yaitu alignment atas keseluruhan panjang sekuens tersebut.  Metode Smith-Waterman menghasilkan alignment lokal, yaitu alignment atas bagian-bagian dalam sekuens.  Kedua metode tersebut menerapkan pemrograman dinamik (dynamic programming) dan hanya efektif untuk alignment dua sekuens (pairwise alignment)
  • 24.  Beberapa metode alignment lain yang merupakan pendahulu BLAST adalah metode "Needleman-Wunsch" dan "Smith-Waterman".  Metode Needleman-Wunsch digunakan untuk menyusun alignment global di antara dua atau lebih sekuens, yaitu alignment atas keseluruhan panjang sekuens tersebut.  Metode Smith-Waterman menghasilkan alignment lokal, yaitu alignment atas bagian-bagian dalam sekuens.  Kedua metode tersebut menerapkan pemrograman dinamik (dynamic programming) dan hanya efektif untuk alignment dua sekuens (pairwise alignment)  Clustal adalah program bioinformatika untuk alignment multipel (multiple alignment), yaitu alignment beberapa sekuens sekaligus. Dua varian utama Clustal adalah ClustalW dan ClustalX.
  • 25.  Metode lain yang dapat diterapkan untuk alignment sekuens adalah metode yang berhubungan dengan Hidden Markov Model ("Model Markov Tersembunyi", HMM).  HMM merupakan model statistika yang mulanya digunakan dalam ilmu komputer untuk mengenali pembicaraan manusia (speech recognition).  Selain digunakan untuk alignment, HMM juga digunakan dalam metode-metode analisis sekuens lainnya, seperti prediksi daerah pengkode protein dalam genom dan prediksi struktur sekunder protein.
  • 26.  Secara kimia/fisika, bentuk struktur protein diungkap dengan kristalografi sinar-X ataupun spektroskopi NMR, namun kedua metode tersebut sangat memakan waktu dan relatif mahal.  Sementara itu, metode sekuensing protein relatif lebih mudah mengungkapkan sekuens asam amino protein.  Prediksi struktur protein berusaha meramalkan struktur tiga dimensi protein berdasarkan sekuens asam aminonya (dengan kata lain, meramalkan struktur tersier dan struktur sekunder berdasarkan struktur primer protein).  Secara umum, metode prediksi struktur protein yang ada saat ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu metode pemodelan protein komparatif dan metode pemodelan de novo. Prediksi struktur protein
  • 27.  Pemodelan protein komparatif (comparative protein modelling) meramalkan struktur suatu protein berdasarkan struktur protein lain yang sudah diketahui.  Salah satu penerapan metode ini adalah pemodelan homologi (homology modelling), yaitu prediksi struktur tersier protein berdasarkan kesamaan struktur primer protein.  Pemodelan homologi didasarkan pada teori bahwa dua protein yang homolog memiliki struktur yang sangat mirip satu sama lain.  Pada metode ini, struktur suatu protein (disebut protein target) ditentukan berdasarkan struktur protein lain (protein templat) yang sudah diketahui dan memiliki kemiripan sekuens dengan protein target tersebut.
  • 28.  Selain itu, penerapan lain pemodelan komparatif adalah protein threading yang didasarkan pada kemiripan struktur tanpa kemiripan sekuens primer.  Latar belakang protein threading adalah bahwa struktur protein lebih dikonservasi daripada sekuens protein selama evolusi; daerah-daerah yang penting bagi fungsi protein dipertahankan strukturnya.  Pada pendekatan ini, struktur yang paling kompatibel untuk suatu sekuens asam amino dipilih dari semua jenis struktur tiga dimensi protein yang ada.  Metode-metode yang tergolong dalam protein threading berusaha menentukan tingkat kompatibilitas tersebut.
  • 29.  Dalam pendekatan de novo atau ab initio, struktur protein ditentukan dari sekuens primernya tanpa membandingkan dengan struktur protein lain.  Terdapat banyak kemungkinan dalam pendekatan ini, misalnya dengan menirukan proses pelipatan (folding) protein dari sekuens primernya menjadi struktur tersiernya (misalnya dengan simulasi dinamika molekular), atau dengan optimisasi global fungsi energi protein.
  • 30.  Prosedur-prosedur ini cenderung membutuhkan proses komputasi yang intens, sehingga saat ini hanya digunakan dalam menentukan struktur protein-protein kecil.  Beberapa usaha telah dilakukan untuk mengatasi kekurangan sumber daya komputasi tersebut, misalnya dengan:  superkomputer (misalnya superkomputer Blue Gene [1] dari IBM) atau  komputasi terdistribusi (distributed computing, misalnya proyek Folding@home) maupun komputasi grid.
  • 31.  Ekspresi gen dapat ditentukan dengan mengukur kadar mRNA dengan berbagai macam teknik (misalnya dengan microarray ataupun Serial Analysis of Gene Expression ["Analisis Serial Ekspresi Gen", SAGE]).  Teknik-teknik tersebut umumnya diterapkan pada analisis ekspresi gen skala besar yang mengukur ekspresi banyak gen (bahkan genom) dan menghasilkan data skala besar. Analisis ekspresi gen
  • 32.
  • 33.  Metode-metode penggalian data (data mining) diterapkan pada data tersebut untuk memperoleh pola-pola informatif.  Sebagai contoh, metode-metode komparasi digunakan untuk membandingkan ekspresi di antara gen-gen, sementara metode-metode klastering (clustering) digunakan untuk mempartisi data tersebut berdasarkan kesamaan ekspresi gen.
  • 34.  Saat ini mata ajaran bioinformatika maupun mata ajaran dengan muatan bioinformatika sudah diajarkan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.  Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB menawarkan mata kuliah "Pengantar Bioinformatika" untuk program Sarjana dan mata kuliah "Bioinformatika" untuk program Pascasarjana. Bioinformatika di Indonesia
  • 35.  Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya, Jakarta menawarkan mata kuliah "Pengantar Bioinformatika".  Mata kuliah "Bioinformatika" diajarkan pada Program Pascasarjana Kimia Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI), Jakarta.  Mata kuliah "Proteomik dan Bioinformatika" termasuk dalam kurikulum program S3 bioteknologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
  • 36.  Materi bioinformatika termasuk di dalam silabus beberapa mata kuliah untuk program sarjana maupun pascasarjana biokimia,biologi, dan bioteknologi pada Institut Pertanian Bogor (IPB).  Selain itu, riset-riset yang mengarah pada bioinformatika juga telah dilaksanakan oleh mahasiswa program S1 Ilmu Komputer maupun program pascasarjana biologi serta bioteknologi IPB.  Riset bioinformatika protein dilaksanakan sebagai bagian dari aktivitas riset rekayasa protein pada Laboratorium Rekayasa Protein,
  • 37.  Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Bogor. Lembaga Biologi Molekul Eijkman, Jakarta, secara khusus memiliki laboratorium bioinformatika sebagai fasilitas penunjang kegiatan risetnya.  Selain itu, basis data sekuens DNA mikroorganisme asli Indonesia sedang dikembangkan di UI.