SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
Thermofluids-Perpindahan Panas
Kuliah Ke VII
PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI 1
by Dr. Adi Winarta
Dr. Adi Winarta
PENGENALAN KONVEKSI
▪ Perpindahan panas konveksi: transfer energi antara suatu permukaan (padat)
dengan fluida yang berkontak langsung dengan permukaan tersebut
- Transfer energi karena aliran fluida (adveksi).
- Gerakan random molekul fluida (difusi atau konduksi)
▪ Tujuan studi konveksi : memahami mekanisme fisik konveksi dan menentukan
laju perpindahan panas konveksi.
Dr. Adi Winarta
KALOR MEKANISME FISIK PERPINDAHAN KONVEKSI
Konduksi dan konveksi keduanya memerlukan keberadaan
medium (perantara) material (gas, cair, padat). Akan tetapi
pada konveksi, mediumnya berupa fluida (gas atau cairan)
yang bergerak.
Konveksi melibatkan Gerakan Fluida (Forced and Natural)
Perpindahan kalor yang melalui medium padat selalu
konduksi.
Perpindahan kalor melalui medium fluida adalah konveksi,
yang mana fluida ini bergerak dalam jumlah besar (secara
makroskopik) molekul, sedangkan pada konduksi, kondisi ini
tidak terjadi.
Sehingga, konduksi dapat dikatakan sebagai kasus yang
sederhana dari konveksi, karena hanya berhubungan dengan
fluida yang tidak bergerak.
Dr. Adi Winarta
KONVEKSI
▪ Transfer energi terdiri atas 2 mekanisme:
✓ Transfer akibat gerakan pada level molekuler (random)
✓ Transfer akibat gerakan pada level fluida (makroskopik, kelompok besar
molekul)
▪ Jika transfer energi hanya karena gerakan fluida adveksi (advection)
▪ Kasus konveksi yang akan ditinjau
▪ Perpindahan panas antara fluida yang mengalir dengan permukaan benda
padat yang membatasinya saat temperatur keduanya berbeda.
Dr. Adi Winarta
KONVEKSI
o Diklasifikasikan berdasarkan kondisi aliran
fluida
▪ Konveksi Paksa (Forced Convection): Aliran fluida
dibangkitkan dari luar (fan, pompa, atau gerakan
angin
▪ Konveksi alamiah/bebas (natural/free convection):
aliran fluida karena gaya apung (Buoyancy Force)
▪ Pendidihan dan Kondensasi (Boiling dan
Condensation): terdapat pengaruh perubahan
kalor laten (perubahan fasa fluida, dari cair ke uap
atau uap ke cair)
o Konveksi Gabungan Paksa dan Alamiah: Jika
kecepatan fluida karena pengaruh dari luar (fan,
blower dll) sama dengan kecepatan aliran akibat
pengaruh gaya apung (Buoyancy)
Dr. Adi Winarta
MEKANISME KONVEKSI
Dr. Adi Winarta
Newton’s law of cooling
MEKANISME FISIK PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI
Dr. Adi Winarta
6.1
6.2
fluks kalor (watt/m2)
kalor (watt)
PERSAMAAN KONVEKSI
ሶ
𝑞=ℎ 𝑇𝑠 − 𝑇∞ atau
ሶ
𝑞=ℎ 𝑇∞ − 𝑇𝑠
kondisi ini hanya menyatakan bahwa kalau kalor ditransfer dari fluida
ke permukaan maka (𝑇∞ − 𝑇𝑠) sebaliknya kalua kalor ditransfer dari
permukaan ke fluida (𝑇𝑠 − 𝑇∞)
Nilai h ini yang menjadi fokus pembelajaran mengenai konveksi. Nilai
h tergantung pada kondisi lapisan batas yang terjadi pada geometri
permukaan, gerakan fluida, sifat-sifat thermodinamika dan transport.
Dr. Adi Winarta
6.1
6.2
fluks kalor (watt/m2)
kalor (watt)
Perpindahan panas dari permukaan obyek padat menuju lapisan fluida yang berdekatan
dengan permukaan adalah murni secara konduksi, karena lapisan fluida tersebut dalam
kondisi tidak bergerak sama sekali sehingga dapat diekpresikan dengan persamaan
sehingga dari kita dapat menyamakan persamaan 6.1 dan 6.3 untuk
menentukan koefisien perpindahan kalor konveksi
6.3
KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI
Dr. Adi Winarta
KOEFISIEN KONVEKSI LOKAL DAN RATA-RATA
Misal fluida mengalir diatas permukaan, 𝑇∞ ≠ 𝑇𝑠
Laju perpindahan panas total
Atau
Misalkan koefisien konveksi rata-rata ത
ℎ maka
Menyamakan 6.12 dengan 6.11 diperoleh
Untuk kasus pada dinding datar, h bervariasi dengan x, maka
Koefisien perpindahan kalor konveksi, pada
umumnya, bervariasi sepanjang arah aliran (atau
sumbu x-). Koefisien konveksi rata-rata (average or
mean) untuk sebuah permukaan pada kasus seperti
ini ditentukan dengan merata-ratakan dengan benar
koefisien konveksi lokal sepanjang are permukaan As
atau panjang L.
Dr. Adi Winarta
Perkembangan profile kecepatan akibat kondisi no-slip pada
fluida yang mengalir pada benda tumpul dan plat datar
Profile fluida yang mengalir pada plat dari
permukaan plat (kecepatan nol) sampai
dengan kecepatan aliran bebas (free stream)
No-slip condition: Fluida yang kontak langsung dengan permukaan solid akan “lengket/diam” pada permukaan
(memiliki kecepatan dV/dt=0) akibat pengaruh gaya viskositas, sehingga disebut no slip
Boundary layer (Lapisan Batas): Wilayah aliran yang dekat dengan dengan permukaan solid yang mana
pengaruh gaya viskositas masih sangat kuat (significant) sehingga terjadi gradien kecepatan yang jelas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa property fluida yang sangat berpengaruh pada no-slip condition dan
perkembangan boundary layer (lapisan batas) adalah adalah viscosity (viskositas)
PARAMETER-PARAMETER ALIRAN FLUIDA
Dr. Adi Winarta
Perhatikan bahwa dimensionality aliran juga bergantung pada pemilihan koordinat yang digunakan dan
orientasinya. Sebagai contoh, jika kita menganalisa sebuah aliran didalam pipa, bisa dalam 1 dimensi jika
menggunakan koordinat silinder,tapi 2-dimensi jika menggunakan koordinat cartesian. Perhatikan bahwa,
walaupun dalam aliran yang sangat sederhana pun, kecepatan didalam pipa tidak dapat seragam (uniform)
disepanjang penampang pipa akibat pengaruh no-slip condition. Akan tetapi, pada saluran masuk pipa
yang bulat sempurna, profil kecepatan dapat dilakukan pendekatan hampir seragam disepanjang pipa,
karena kecepatan fluida hampir konstan pada semua radius kecuali didekat permukaan dinding pipa.
PARAMETER-PARAMETER ALIRAN FLUIDA
Dr. Adi Winarta
KLASIFIKASI ALIRAN FLUIDA
Viscous atau Viskositas ialah gaya gesek yang merupakan hambatan internal yg terjadi ketika dua
permukaan fluida saling bergerak dimana satu lapisan fluida yg bergerak lebih lambat akan memperlambat
aliran lapisan fluida yang bergerak lebih cepat, gaya gesek per satuan luas dinamakan tegangan geser (shear
stress) memiliki notasi 𝜏 dan satuan (N/m2)
1. Aliran fluida yang mana efek dari viskositas tidak berpengaruh secara signifikan disebut sebagai aliran
viscous.
2. Aliran fluida yang viskositasnya dianggap nol sehingga tidak ada gaya gesek yang terjadi disebut
frictionless atau aliran inviscid
The flow of an originally
uniform fluid stream over
a flat plate, and
the regions of viscous
flow (next to the plate on
both sides) and inviscid
flow (away from the plate).
TEGANGAN GESER PADA PERMUKAAN
Shear stress (tegangan geser) : Gaya gesek per unit area. Tegangan geser
untuk hampir semua fluida proporsional terhadap gradien kecepatan dan
dinyatakan sbg persamaan dibawah ini
 = viskositas dinamik
kg/ms or Ns/m2 or Pas
1 poise = 0.1 Pa  s
Fluida yang mengikuti hubungan linear
seperti persamaan diatas dinamakan fluida
Newtonian. Sebagian besar fluida yang
umum seperti air, bbm dan oli termasuk
fluida Newtonian. Darah, plastik cair, madu
termasuk fluida non Newtonian.
Pada beberapa kasus parameter viskositas
dinamik per rapat jenis (viskositas kinematic)
sangat membantu untuk mengukur hambatan
terhadap perubahan bentuk fluida, yang
merupakan fungsi dari temperatur.
Viskositas kinematik,
satuan m2/s or stoke
1 stoke = 1 cm2/s = 0.0001 m2/s
TEGANGAN GESER PADA PERMUKAAN
Perhitungan tegangan geser menggunakan persamaan dibawah ini
sangat tidak praktis (rumit) karena memerlukan data profile kecepatan
aliran. Sehingga sebuah pendekatan yang lebih sederhana diturunkan
untuk mendapatkan nilai tegangan geser dari data kecepatan free stream
(aliran bebas) yakni:
dimana 𝐶𝑓 adalah koefisien gesek dimensionless (tanpa dimensi) didapatkan
dari table (hasil penelitian), ρ adalah rapat jenis fluida, V kecepatan fluida
aliran bebas. Perhitungan gaya gesek diberikan pada rumus dibawah:
As merupakan luas permukaan area. Dr. Adi Winarta
Dr. Adi Winarta
TEGANGAN GESER PADA ALIRAN FLUIDA
Aliran fluida dapat kita anggap seperti
tumpukan berlapis-lapis yang parallel
satu sama lainnya. Ketika aliran fluida
ini mulai kontak dengan permukaan
solid maka aliran yang paling bawah
(tanda panas merah) akan memiliki
kecepatan nol. Lapisan ini akan
memperlambat (memberikan
tegangan geser) lapisan fluida diatas,
sampai pada lapisan dimana pengaruh
perlambatan ini tidak lagi signifikan
disebut sebagai lapisan batas
kecepatan (velocity boundary layer) yg
ditunjukkan oleh panah kuning.
External flow: Aliran fluida diatas permukaan seperti plat, pipa, kabel yang tidak dibatasi lagi pada
sisi lainya oleh permukaan apapun.
Internal flow: Aliran fluida yang mengalir didalam pipa atau ducting yang sepenuhnya dibatasi oleh
permukaan padat.
▪ Air yang mengalir didalam pipa adalah contoh aliran internal,
dan aliran udara disekitar bola tenis yang melayang adalah
contoh aliran eksternal.
▪ Aliran fluida pada ducting disebut open channel aliran kanal
terbuka apabila fluida hanya mengisi Sebagian dari ducting
tersebut.
ALIRAN INTERNAL VS EKSTERNAL
Incompressible flow: Rapat jenis
fluida tetap konstan disepanjang
aliran (misalnya pada cairan)
Compressible flow: Jika rapat
jenis fluida berubah selama
mengalir (misalnya aliran udara
berkecepatan tinggi)
Ketika menganalisa roket, pesawat
ruang angkasa dan sistem sejenis
lainnya yang menggunakan aliran gas
berkecepatan tinggi maka aliran
biasanya dinyatakan dalam Mach
number.
Ma = 1 Sonic flow
Ma < 1 Subsonic flow
Ma > 1 Supersonic flow
Ma >> 1 Hypersonic flow
c adalah kecepatan suara
(speed of sound) yang
besarnya 346 m/s pada
temperatur kamar di atas
permukaan laut.
Gas yang mengalir sering dapat
didekati sebagai incompressible
jika perubahan rapat jenisnya
masih dibawah 5 persen, yang
biasanya merupakan kasus pada
Ma<0,3.
Sehingga pengaruh
compressibility pada udara dapat
diabaikan pada kecepatan
dibawah 100 m/detik
COMPRESSIBLE VERSUS INCOMPRESSIBLE FLOW
Aliran fluida diklasifikasikan pada aliran fluida mampu mampat (compressible) dan tidak mampu
mampat (incompressible) tergantung pada variasi perubahan besar massa jenis selama fluida
tersebut mengalir. Massa jenis dari cairan (liquid) secara essensial nilainya relatif konstan
dibandingkan pada aliran fluida incompressible
Laminar, transitional, and turbulent flows.
LAMINAR VERSUS TURBULENT FLOW
Aliran laminar adalah aliran yg fluidanya
begerak secara teratur yang dapat
dikarakterisasi sebagai aliran streamline
(berlapis-lapis) yang halus.
Contoh aliran fluida yang memiliki
kekentalan tinggi seperti olie pada
kecepatan yang relative lambat.
Aliran Turbulen adalah aliran fluida
yang sangat tidak teratur yang terjadi
pada kecepatan yang tinggi dan dapat
dikarakteristikan pada alirannya
didominasi oleh fluktuasi kecepatan
dengan gerak acak dan bergolak.
Misalnya aliran fluida dengan kekentalan
rendah seperti udara di terbuka
Aliran transisi aliran yang berubah-
ubah pada kondisi laminar dan turbulent
dalam selang waktu yang tidak lama.
Dr. Adi Winarta
Forced flow:.Aliran fluida yang mengalir di
atas suatu permukaan akibat dorongan
peralatan eksternal seperti pompa atau kipas
angin/blower/fan.
Natural flow: Gerakan fluida yang
ddisebabkan fenomena alami seperti gaya
apung, yang terjadi akibat perbedaan
temperatur suatu fluida. Bagian fluida yang
lebih tinggi temperaturnya (dan dengan
demikian lebih ringan karena rapat jenisnya
lebih kecil) akan naik sedangkan bagian
yang lebih dingin akan turun (memiliki rapat
jenis yang lebih besar).
In this schlieren image, the rise of lighter, warmer air adjacent to her
body indicates that humans and warm-blooded animals are surrounded by
thermal plumes of rising warm air.
NATURAL (OR UNFORCED) VERSUS FORCED FLOW
Dr. Adi Winarta
▪ Istilah steady menyatakan tidak berubah seiring
waktu pada titik tertentu.
▪ Kebalikan steady adalah transient
▪ Unsteady sebenarnya bukan kebalikan dari steady
▪ Istilah uniform (seragam) menyatakan tidak berubah
oleh lokasi sepanjang wilayah tertentu (wilayah yang
ditentukan).
▪ Istilah periodic merujuk pada aliran unsteady yang
berosilasi pada simpangan yang steady
▪ Banyak peralatan seperti turbin, compressors, boilers,
condensers dan heat exchangers beroperasi untuk
periode yang sangat Panjang pada kondisi yang sama,
dan dapat diklasifikasikan sebagai peralatan steady-
flow devices.
STEADY VERSUS UNSTEADY FLOW
Steady
Dr. Adi Winarta
KONSEP STEADY FLOW
Dr. Adi Winarta
Konsep steady flow seperti yang dijelaskan
sebelumnya musti dipahami secara baik. Sebagai
contoh, misal kita amati sebuah selang taman seperti
pada gambar disamping. Selang taman
menggunakan konstruksi konsep nozzle. Seperti
yang kita ketahui pada nozzle terdapat perubahan
kecepatan air masuk dan air keluar. Sehingga terjadi
percepatan laju aliran air. Sedangkan pada konsep
“steady flow” parameternya (misalnya kecepatan)
tidak berubah seiring waktu.
Anda mungkin berpikir bahwa pada nozzle diatas
tidak terjadi kondisi steady flow karena terjadi
perubahan kecepatan. Hal ini tidaklah benar, pada
nozzle juga dapat terjadi kondisi steady flow, karena
steady yang dimaksud adalah kondisi percepatan di
titik 1 masuk dan titik keluar 2 adalah sama dan tidak
terjadi perubahan bukan perubahan kecepatan
disepanjang kontruksi nozzle.
1
2
KONVEKSI
▪ Terbentuk dua lapisan batas:
- Lapisan Batas Kecepatan (Velocity Boundary Layer)
- Lapisan Batas Thermal (Thermal Boundary Layer)
Jika 𝑇∞ < 𝑇𝑠 maka panas mengalir dari permukaan solid ke fluida yang mengalir
Dr. Adi Winarta
KONVEKSI
▪ Transfer panas/kalor ditopang oleh dua mekanisme yakni gerakan
random molekuler dan gerakan fluida.
▪ Kontribusi gerakan random molekular dominan pada daerah dekat
permukaan dan interface.
▪ Kontribusi pada gerakan fluida dapat dilihat dari transfer panas
ke daerah diluar lapisan batas.
Dr. Adi Winarta
VELOCITY BOUNDARY LAYER
VELOCITY BOUNDARY LAYER (Lapisan batas kecepatan) : Wilayah aliran diatas permukaan plat yang dibatasi
oleh 𝛿(𝑥) dimana efek viskositas akibat gaya geser masih terasa. Sehingga pada bagian ini terjadi gradien kecepatan
dari kecepatan fluida nol pada no-slip condition sampai kecepatan aliran bebas pada batas velocity boundary
layer. Ketebalan lapisan batas kecepatan, umumnya didefinisikan sebagai jarak y dari permukaan dimana u = 0.99V.
Garis hypothetical u = 0.99V membagi aliran fluida menjadi dua wilayah (region) yakni:
Boundary layer region: Wilayah dimana efek viskositas dan perubahan kecepatan signifikan.
Irrotational flow region: Efek gesekan diabaikan dan kecepatan aliran relatif konstan.
BOUNDARY LAYER REGION
IRROTATIONAL FLOW REGION
LAPISAN BATAS KECEPATAN (VELOCITY BOUNDARY LAYER)
▪ Kecepatan nol pada permukaan
▪ Diatas 𝑦 = 𝛿𝑥 efek perlambatan kecepatan akibat tegangan geser pada
permukaan tidak terjadi (irrotational flow region)
▪ Semakin besar x, kecepatan fluida arah x semakin besar sampai mendekati u∞
𝑢∞ adalah kecepatan aliran bebas (free stream fluid flow)
▪ Tebal lapisan batas kecepatan 𝛿 = nilai y saat 𝑢 = 0,99 ∙ 𝑈∞
▪ Karakteristik aliran fluida:
- Lapisan tipis dimana gradient kecepatan dan tegangan geser besar
- Daerah diluar lapisan batas
LAPISAN BATAS KECEPATAN (VELOCITY BOUNDARY LAYER)
▪ Semakin besar x, maka penetrasi viskositas semakin besar
- Lapisan batas makin besar
- Disebut juga lapisan batas kecepatan
▪ Lapisan batas kecepatan ini sangat penting untuk kasus konveksi
▪ Untuk aliran eksternal
▪ Untuk fluida Newtonian
▪ Didalam lapisan batas kecepatan, gradient kecepatan berubah seiring x
Dr. Adi Winarta
LAPISAN BATAS THERMAL (THERMAL BOUNDARY LAYER)
▪ Terjadi jika temperatur fluida aliran bebas (𝑇∞) berbeda
dengan temperatur permukaan benda solid (𝑇𝑠)
- ada transfer kalor (energi) dari fluida ke permukaan atau sebaliknya
▪ Tebal lapisan batas thermal (𝛿𝑡): nilai y saat
𝑻𝒔−𝑻
𝑻𝒔−𝑻∞
=0,99 atau 𝑇 − 𝑇𝑠 = 0,99 𝑇∞ − 𝑇𝑠
▪ Semakin besar x (semakin panjang), efek perpindahan panas semakin masuk ke
aliran bebas
- 𝛿𝑡 makin besar (tinggi) dari permukaan solid
▪ Pada sembarang x dari titik terdepan, perpindahan panas lokal:
LAPISAN BATAS THERMAL (THERMAL BOUNDARY LAYER)
Dari hukum Newton
Menggabungkan persamaan 6.3 dan 6.4

Kondisi didalam lapisan batas mempengaruhi perpindahan panas lewat
Dr. Adi Winarta
PRANDTL NUMBER
Ketebalan relative antara lapisan batas kecepatan dan lapisan batas thermal dijelaskan dengan
sangat baik dengan angka tak berdimensi (dimensionless number) parameter yakni Prandtl number.
Prandtl Number (Angka Prandtl) menjadi penghubung antara medan kecepatan (ditunjukkan
oleh lapisan batas kecepatan dan medan temperatur (lapisan batas thermal)
Angka Prandtl untuk gas adalah 1 yang mengindikasikan
momentum dan panas/kalor berpindah melalui fluida pada
kecepatan yang sama. Contoh udara.
Panas/Kalor akan menyebar (berdifusi) sangat cepat (Pr << 1)
(pada logam cair (misalnya besi cair) dan sangat lambat pada
minyak (Pr >> 1) relative terhadap momentum aliran.
Sehingga lapisan batas thermal lebih tebal pada aliran logam
cair dan lebih tipis pada minyak jika dibandingkan dengan
lapisan batas kecepatannya.
Dr. Adi Winarta
NUSSELT NUMBER
Perpindahan kalor melalui lapisan
fluida dengan ketebalan L & beda
temperatur T.
Pada konveksi, Angka Nusselt sangat sering digunakan untuk melakukan perhitungan koefisien perpindahan
kalor (h) sehingga Angka Nusselt ( Nuselt number) merupakan salah satu angka tak berdimensi
(dimensionless number) yang sangat penting.
Lc characteristic length
Angka Nusselt mewakili peningkatan perpindahan kalor melalui lapisan
fluida sebagai hasil konveksi jika dibandingkan dengan konduksi pada
lapisan fluida yang sama.
The larger the Nusselt number, the more effective the convection.
Sehingga, semakin besar angka Nusselt berarti konveksi yang terjadi
semakin efektif dibandingkan dengan konduksi.
Angka Nusselt Nu = 1 untuk lapisan fluida menyatakan bahwa
perpindahan kalor yang terjadi pada lapisan fluida tersebut sama
dengan konduksi murni.
Dr. Adi Winarta
Laminar, transitional, and turbulent flows.
LAMINAR VERSUS TURBULENT FLOW
Aliran laminar adalah aliran yg fluidanya
begerak secara teratur yang dapat
dikarakterisasi sebagai aliran streamline
(berlapis-lapis) yang halus.
Contoh aliran fluida yang memiliki
kekentalan tinggi seperti olie pada
kecepatan yang relative lambat.
Aliran Turbulen adalah aliran fluida
yang sangat tidak teratur yang terjadi
pada kecepatan yang tinggi dan dapat
dikarakteristikan pada alirannya
didominasi oleh fluktuasi kecepatan
dengan gerak acak dan bergolak.
Misalnya aliran fluida dengan kekentalan
rendah seperti udara di terbuka
Aliran transisi aliran yang berubah-
ubah pada kondisi laminar dan turbulent
dalam selang waktu yang tidak lama.
Dr. Adi Winarta
REYNOLDS NUMBER
Transisi dari aliran laminar ke turbulent bergantung pada geometry,
kekasaran permukaan solid, kecepatan aliran fluida, temperatur
permukaan, and jenis fluida yang mengalir
Angka Reynold adalah angka tak berdimensi yang digunakan untuk
menentukan aliran tersebut masuk pada regime apa (laminar, transisi
atau turbulent). Sehingga secara hakiki Angka Reynold ini merupakan
ratio dari gaya inersia dan gaya viskos
Angka Reynolds dapat dilihat sebagai ratio gaya
inersia terhadap gaya viskos yang bekerja pada suatu
aliran fluida.
V=kecepatan rata-rata
Lc=Panjang karakteristik
v=viskositas kinematic
µ=viskositas dinamik
Critical Reynolds number, Recr: Angka Reynolds pada
saat aliran mulai menjadi turbulent.
Nilai critical Reynolds pastinya berbeda untuk tiap
geometri dan kondisi aliran yang berbeda.
Pada Angka Reynolds yang tinggi, gaya inersia (yang
proporsional dengan rapat jenis fluida dan kecepatan
kuadrat dan Panjang karakteristik kuadrat) lebih dominan
dibandingkan gaya viskositas, sehingga gaya viskos ini
tidak dapat meredam fluktuasi acak dari aliran fluida ini,
yang menyebabkan aliran turbulent.
Pada Angkat Reynolds yang rendah, gaya viskos cukup
kuat menahan fluktuasi aliran fluida (salah satunya karena
kecepatan fluida yang cukup rendah) sehingga aliran
bersifat laminar dan aliran fluida tetap teratur (laminar).
Dr. Adi Winarta
HEAT AND MOMENTUM TRANSFER IN TURBULENT FLOW
Sebagian besar aliran yang ditemui pada praktek rekayasa adalah turbulent, sehingga penting untuk memahami bagaimana
turbulent mempengaruhi tegangan geser dan perpindahan kalor.
Namun, aliran turbulent memiliki mekanisme yang sangat rumit yang didominasi oleh fluktuasi acak dan teori mengenai turbulen
sampai saat ini pu belum sepenuhnya dapat dimengerti.
Sehingga, Analisa aliran turbulent sangat banyak mengandalkan korelasi data empirik* dan semi empirik* untuk berbagai situasi.
Aliran turbulent dikarakterisasi dengan fluktuasi cepat dan tidak beraturan
dari region fluida yang berputar dimanakan eddies, disepanjang aliran.
Fluktasi eddies ini memberikan mekanisme tambahan untuk transfer
momentum dan energi.
Eddies yang berputar ini mengantarkan massa, momentum dan energi ke
bagian region fluida lainnya lebih cepat dibandingkan difusi molekuler,
sehingga secara signifikan menaikkan transfer energi, massa dan momentum.
Aliran turbulent selalu diasosiasikan dengan nilai gesekan yang lebih tinggi
akan tetapi juga memberikan koefisien perpindahan kalor dan massa yang
lebih tinggi juga.
Dr. Adi Winarta
korelasi empiric=rumus empiric adalah rumus atau
korelasi yang diturunkan dari data penelitian
SOLUSI PERSAMAAN KONVEKSI UNTUK PLAT DATAR
Dr. Adi Winarta
The conservation of mass principle is simply a statement that
mass cannot be created or destroyed during a process and all
the mass must be accounted for during an analysis. In steady
flow, the amount of mass within the control volume remains
constant, and thus the conservation of mass can be
expressed as
Persamaan kontinuitas atau keseimbangan
massa untuk aliran steady 2 dimensi dengan
fluida yang memiliki rapat jenis yang konstan
PERSAMAAN KONTINUITAS
Dr. Adi Winarta
PERSAMAAN KONSERVASI MOMENTUM
This is the relation for the conservation of momentum in
the x-direction, and is known as the x-momentu equation.
Dr. Adi Winarta
PERSAMAAN KONSERVASI ENERGI
Then the energy equation for the steady two-dimensional
flow of a fluid with constant properties and negligible
shear stresses is obtained by
SOLUSI PERSAMAAN KONVEKSI PADA PLAT DATAR
dengan kondisi batas:
penyelesaian persamaan diatas menghasilkan rumus untuk
1. Menghitung ketebalan lapisan batas kecepatan (velocity boundary layer):
dgn nilai 𝑅𝑒𝑥 =
𝑢∞∙𝑥
𝜈
=kecepatan aliran bebas fluida;𝜈 = viskositas kinematik fluida
2. Menghitung koefisien gesek pada lokasi x
𝐶𝑓,𝑥 = koefisien gesek;
𝜌 = rapat jenis fluida;
𝑉 = 𝑢∞=kecepatan aliran bebas
Dr. Adi Winarta
KOEFISIEN GESEK DAN KONVEKSI
Dr. Adi Winarta
Angka Nussel persamaan empirik
C adalah konstanta tergantung pada
geometri dan untuk geometri biasanya
diberikan pada tabel
Ketebalan lapisan batas kecepatan (velocity boundary layer)
Koefisien gesek local x
Angka Nusselt local x
Tebal lapisan batas thermal (thermal boundary layer)
RANGKUMAN SOLUSI

More Related Content

What's hot

Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxssuserfcf8da1
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaMekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaGede Arda
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPeddek
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Mekanika fluida i @ tia setiawan
Mekanika fluida i @ tia setiawanMekanika fluida i @ tia setiawan
Mekanika fluida i @ tia setiawanTiaSetiawan5
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanAdy Purnomo
 
pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidaRian Irvandi
 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasiwandra doank
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanichsan_madya
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Marfizal Marfizal
 

What's hot (20)

Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
 
Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaMekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
 
Siklus rankine
Siklus rankineSiklus rankine
Siklus rankine
 
Siklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi KasusSiklus Rankine dan Studi Kasus
Siklus Rankine dan Studi Kasus
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
Alat ukur tekanan
Alat ukur tekananAlat ukur tekanan
Alat ukur tekanan
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamika
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Mekanika fluida i @ tia setiawan
Mekanika fluida i @ tia setiawanMekanika fluida i @ tia setiawan
Mekanika fluida i @ tia setiawan
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
 
pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluida
 
Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
 
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
 

Similar to Kuliah thermofluid ke vii

A STUDY ON VISCOUS FLOW (With A Special Focus On Boundary Layer And Its Effects)
A STUDY ON VISCOUS FLOW (With A Special Focus On Boundary Layer And Its Effects)A STUDY ON VISCOUS FLOW (With A Special Focus On Boundary Layer And Its Effects)
A STUDY ON VISCOUS FLOW (With A Special Focus On Boundary Layer And Its Effects)Rajibul Alam
 
Fluid flow phenomenon, prepared by Makhdoom ibad ullah hashmi
Fluid flow phenomenon, prepared by Makhdoom ibad ullah hashmiFluid flow phenomenon, prepared by Makhdoom ibad ullah hashmi
Fluid flow phenomenon, prepared by Makhdoom ibad ullah hashmiUniversity of Gujrat, Pakistan
 
Fluid mechanics-ppt
Fluid mechanics-pptFluid mechanics-ppt
Fluid mechanics-pptAnil Rout
 
Etht grp 11(140080125009,10,11,12)
Etht grp 11(140080125009,10,11,12)Etht grp 11(140080125009,10,11,12)
Etht grp 11(140080125009,10,11,12)Yash Dobariya
 
FluidMechanics wren 201 Lecture 1.pptx
FluidMechanics wren 201 Lecture 1.pptxFluidMechanics wren 201 Lecture 1.pptx
FluidMechanics wren 201 Lecture 1.pptxAliyuAliyu16
 
Motion of fluid particles and streams
Motion of fluid particles and streamsMotion of fluid particles and streams
Motion of fluid particles and streamsDhyey Shukla
 
Chapter 6 FUNDAMENTALS OF CONVECTION
Chapter 6FUNDAMENTALS OF CONVECTIONChapter 6FUNDAMENTALS OF CONVECTION
Chapter 6 FUNDAMENTALS OF CONVECTIONAbdul Moiz Dota
 
Fluid mechanics Cengel and Cimbala + NPTEL
Fluid mechanics Cengel and Cimbala + NPTELFluid mechanics Cengel and Cimbala + NPTEL
Fluid mechanics Cengel and Cimbala + NPTELRavi Singh Choudhary
 
T1 - Essential Fluids - 2023.pptx
T1 - Essential Fluids - 2023.pptxT1 - Essential Fluids - 2023.pptx
T1 - Essential Fluids - 2023.pptxKeith Vaugh
 
Fluid mechanics - Motion of Fluid Particles and Stream
Fluid mechanics - Motion of Fluid Particles and StreamFluid mechanics - Motion of Fluid Particles and Stream
Fluid mechanics - Motion of Fluid Particles and StreamViraj Patel
 
FLUID - Copy.ppt
FLUID - Copy.pptFLUID - Copy.ppt
FLUID - Copy.pptmiligroup
 
Fluid flow and mass transfer
Fluid flow and mass transferFluid flow and mass transfer
Fluid flow and mass transferPharmacy Universe
 

Similar to Kuliah thermofluid ke vii (20)

Pipe branching system and Revision
 Pipe branching system and Revision  Pipe branching system and Revision
Pipe branching system and Revision
 
A STUDY ON VISCOUS FLOW (With A Special Focus On Boundary Layer And Its Effects)
A STUDY ON VISCOUS FLOW (With A Special Focus On Boundary Layer And Its Effects)A STUDY ON VISCOUS FLOW (With A Special Focus On Boundary Layer And Its Effects)
A STUDY ON VISCOUS FLOW (With A Special Focus On Boundary Layer And Its Effects)
 
Fluid flow phenomenon, prepared by Makhdoom ibad ullah hashmi
Fluid flow phenomenon, prepared by Makhdoom ibad ullah hashmiFluid flow phenomenon, prepared by Makhdoom ibad ullah hashmi
Fluid flow phenomenon, prepared by Makhdoom ibad ullah hashmi
 
Fluid mechanics-ppt
Fluid mechanics-pptFluid mechanics-ppt
Fluid mechanics-ppt
 
Etht grp 11(140080125009,10,11,12)
Etht grp 11(140080125009,10,11,12)Etht grp 11(140080125009,10,11,12)
Etht grp 11(140080125009,10,11,12)
 
FluidMechanics wren 201 Lecture 1.pptx
FluidMechanics wren 201 Lecture 1.pptxFluidMechanics wren 201 Lecture 1.pptx
FluidMechanics wren 201 Lecture 1.pptx
 
Motion of fluid particles and streams
Motion of fluid particles and streamsMotion of fluid particles and streams
Motion of fluid particles and streams
 
Uppload chap 5 convection heat trasnfer
Uppload chap  5 convection heat trasnferUppload chap  5 convection heat trasnfer
Uppload chap 5 convection heat trasnfer
 
Chapter 6 FUNDAMENTALS OF CONVECTION
Chapter 6FUNDAMENTALS OF CONVECTIONChapter 6FUNDAMENTALS OF CONVECTION
Chapter 6 FUNDAMENTALS OF CONVECTION
 
Fluid mechanics Cengel and Cimbala + NPTEL
Fluid mechanics Cengel and Cimbala + NPTELFluid mechanics Cengel and Cimbala + NPTEL
Fluid mechanics Cengel and Cimbala + NPTEL
 
FLUID
FLUIDFLUID
FLUID
 
T1 - Essential Fluids - 2023.pptx
T1 - Essential Fluids - 2023.pptxT1 - Essential Fluids - 2023.pptx
T1 - Essential Fluids - 2023.pptx
 
Fluid mechanics - Motion of Fluid Particles and Stream
Fluid mechanics - Motion of Fluid Particles and StreamFluid mechanics - Motion of Fluid Particles and Stream
Fluid mechanics - Motion of Fluid Particles and Stream
 
FLUID - Copy.ppt
FLUID - Copy.pptFLUID - Copy.ppt
FLUID - Copy.ppt
 
FLUID.ppt
FLUID.pptFLUID.ppt
FLUID.ppt
 
FLUID.ppt
FLUID.pptFLUID.ppt
FLUID.ppt
 
FLUID.ppt
FLUID.pptFLUID.ppt
FLUID.ppt
 
Lecher-9.ppt
Lecher-9.pptLecher-9.ppt
Lecher-9.ppt
 
Fluid flow and mass transfer
Fluid flow and mass transferFluid flow and mass transfer
Fluid flow and mass transfer
 
Types of fluid flow
Types of fluid flowTypes of fluid flow
Types of fluid flow
 

Recently uploaded

HARDNESS, FRACTURE TOUGHNESS AND STRENGTH OF CERAMICS
HARDNESS, FRACTURE TOUGHNESS AND STRENGTH OF CERAMICSHARDNESS, FRACTURE TOUGHNESS AND STRENGTH OF CERAMICS
HARDNESS, FRACTURE TOUGHNESS AND STRENGTH OF CERAMICSRajkumarAkumalla
 
OSVC_Meta-Data based Simulation Automation to overcome Verification Challenge...
OSVC_Meta-Data based Simulation Automation to overcome Verification Challenge...OSVC_Meta-Data based Simulation Automation to overcome Verification Challenge...
OSVC_Meta-Data based Simulation Automation to overcome Verification Challenge...Soham Mondal
 
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-5 NC MACHINE TOOLS
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-5 NC MACHINE TOOLSMANUFACTURING PROCESS-II UNIT-5 NC MACHINE TOOLS
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-5 NC MACHINE TOOLSSIVASHANKAR N
 
CCS335 _ Neural Networks and Deep Learning Laboratory_Lab Complete Record
CCS335 _ Neural Networks and Deep Learning Laboratory_Lab Complete RecordCCS335 _ Neural Networks and Deep Learning Laboratory_Lab Complete Record
CCS335 _ Neural Networks and Deep Learning Laboratory_Lab Complete RecordAsst.prof M.Gokilavani
 
VIP Call Girls Service Hitech City Hyderabad Call +91-8250192130
VIP Call Girls Service Hitech City Hyderabad Call +91-8250192130VIP Call Girls Service Hitech City Hyderabad Call +91-8250192130
VIP Call Girls Service Hitech City Hyderabad Call +91-8250192130Suhani Kapoor
 
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-2 LATHE MACHINE
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-2 LATHE MACHINEMANUFACTURING PROCESS-II UNIT-2 LATHE MACHINE
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-2 LATHE MACHINESIVASHANKAR N
 
(PRIYA) Rajgurunagar Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(PRIYA) Rajgurunagar Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...(PRIYA) Rajgurunagar Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(PRIYA) Rajgurunagar Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...ranjana rawat
 
result management system report for college project
result management system report for college projectresult management system report for college project
result management system report for college projectTonystark477637
 
UNIT-III FMM. DIMENSIONAL ANALYSIS
UNIT-III FMM.        DIMENSIONAL ANALYSISUNIT-III FMM.        DIMENSIONAL ANALYSIS
UNIT-III FMM. DIMENSIONAL ANALYSISrknatarajan
 
Call for Papers - Educational Administration: Theory and Practice, E-ISSN: 21...
Call for Papers - Educational Administration: Theory and Practice, E-ISSN: 21...Call for Papers - Educational Administration: Theory and Practice, E-ISSN: 21...
Call for Papers - Educational Administration: Theory and Practice, E-ISSN: 21...Christo Ananth
 
Coefficient of Thermal Expansion and their Importance.pptx
Coefficient of Thermal Expansion and their Importance.pptxCoefficient of Thermal Expansion and their Importance.pptx
Coefficient of Thermal Expansion and their Importance.pptxAsutosh Ranjan
 
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsHigh Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escortsranjana rawat
 
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...ranjana rawat
 
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsCall Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsCall Girls in Nagpur High Profile
 
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service NashikCollege Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service NashikCall Girls in Nagpur High Profile
 
Top Rated Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
Top Rated  Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...Top Rated  Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
Top Rated Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...Call Girls in Nagpur High Profile
 
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...ranjana rawat
 
UNIT-V FMM.HYDRAULIC TURBINE - Construction and working
UNIT-V FMM.HYDRAULIC TURBINE - Construction and workingUNIT-V FMM.HYDRAULIC TURBINE - Construction and working
UNIT-V FMM.HYDRAULIC TURBINE - Construction and workingrknatarajan
 
Call Girls Service Nashik Vaishnavi 7001305949 Independent Escort Service Nashik
Call Girls Service Nashik Vaishnavi 7001305949 Independent Escort Service NashikCall Girls Service Nashik Vaishnavi 7001305949 Independent Escort Service Nashik
Call Girls Service Nashik Vaishnavi 7001305949 Independent Escort Service NashikCall Girls in Nagpur High Profile
 

Recently uploaded (20)

HARDNESS, FRACTURE TOUGHNESS AND STRENGTH OF CERAMICS
HARDNESS, FRACTURE TOUGHNESS AND STRENGTH OF CERAMICSHARDNESS, FRACTURE TOUGHNESS AND STRENGTH OF CERAMICS
HARDNESS, FRACTURE TOUGHNESS AND STRENGTH OF CERAMICS
 
OSVC_Meta-Data based Simulation Automation to overcome Verification Challenge...
OSVC_Meta-Data based Simulation Automation to overcome Verification Challenge...OSVC_Meta-Data based Simulation Automation to overcome Verification Challenge...
OSVC_Meta-Data based Simulation Automation to overcome Verification Challenge...
 
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-5 NC MACHINE TOOLS
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-5 NC MACHINE TOOLSMANUFACTURING PROCESS-II UNIT-5 NC MACHINE TOOLS
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-5 NC MACHINE TOOLS
 
CCS335 _ Neural Networks and Deep Learning Laboratory_Lab Complete Record
CCS335 _ Neural Networks and Deep Learning Laboratory_Lab Complete RecordCCS335 _ Neural Networks and Deep Learning Laboratory_Lab Complete Record
CCS335 _ Neural Networks and Deep Learning Laboratory_Lab Complete Record
 
VIP Call Girls Service Hitech City Hyderabad Call +91-8250192130
VIP Call Girls Service Hitech City Hyderabad Call +91-8250192130VIP Call Girls Service Hitech City Hyderabad Call +91-8250192130
VIP Call Girls Service Hitech City Hyderabad Call +91-8250192130
 
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-2 LATHE MACHINE
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-2 LATHE MACHINEMANUFACTURING PROCESS-II UNIT-2 LATHE MACHINE
MANUFACTURING PROCESS-II UNIT-2 LATHE MACHINE
 
(PRIYA) Rajgurunagar Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(PRIYA) Rajgurunagar Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...(PRIYA) Rajgurunagar Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(PRIYA) Rajgurunagar Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
 
★ CALL US 9953330565 ( HOT Young Call Girls In Badarpur delhi NCR
★ CALL US 9953330565 ( HOT Young Call Girls In Badarpur delhi NCR★ CALL US 9953330565 ( HOT Young Call Girls In Badarpur delhi NCR
★ CALL US 9953330565 ( HOT Young Call Girls In Badarpur delhi NCR
 
result management system report for college project
result management system report for college projectresult management system report for college project
result management system report for college project
 
UNIT-III FMM. DIMENSIONAL ANALYSIS
UNIT-III FMM.        DIMENSIONAL ANALYSISUNIT-III FMM.        DIMENSIONAL ANALYSIS
UNIT-III FMM. DIMENSIONAL ANALYSIS
 
Call for Papers - Educational Administration: Theory and Practice, E-ISSN: 21...
Call for Papers - Educational Administration: Theory and Practice, E-ISSN: 21...Call for Papers - Educational Administration: Theory and Practice, E-ISSN: 21...
Call for Papers - Educational Administration: Theory and Practice, E-ISSN: 21...
 
Coefficient of Thermal Expansion and their Importance.pptx
Coefficient of Thermal Expansion and their Importance.pptxCoefficient of Thermal Expansion and their Importance.pptx
Coefficient of Thermal Expansion and their Importance.pptx
 
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsHigh Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
High Profile Call Girls Nagpur Isha Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
 
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
(ANJALI) Dange Chowk Call Girls Just Call 7001035870 [ Cash on Delivery ] Pun...
 
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur EscortsCall Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
Call Girls Service Nagpur Tanvi Call 7001035870 Meet With Nagpur Escorts
 
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service NashikCollege Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
College Call Girls Nashik Nehal 7001305949 Independent Escort Service Nashik
 
Top Rated Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
Top Rated  Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...Top Rated  Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
Top Rated Pune Call Girls Budhwar Peth ⟟ 6297143586 ⟟ Call Me For Genuine Se...
 
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
The Most Attractive Pune Call Girls Budhwar Peth 8250192130 Will You Miss Thi...
 
UNIT-V FMM.HYDRAULIC TURBINE - Construction and working
UNIT-V FMM.HYDRAULIC TURBINE - Construction and workingUNIT-V FMM.HYDRAULIC TURBINE - Construction and working
UNIT-V FMM.HYDRAULIC TURBINE - Construction and working
 
Call Girls Service Nashik Vaishnavi 7001305949 Independent Escort Service Nashik
Call Girls Service Nashik Vaishnavi 7001305949 Independent Escort Service NashikCall Girls Service Nashik Vaishnavi 7001305949 Independent Escort Service Nashik
Call Girls Service Nashik Vaishnavi 7001305949 Independent Escort Service Nashik
 

Kuliah thermofluid ke vii

  • 1. Thermofluids-Perpindahan Panas Kuliah Ke VII PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI 1 by Dr. Adi Winarta Dr. Adi Winarta
  • 2. PENGENALAN KONVEKSI ▪ Perpindahan panas konveksi: transfer energi antara suatu permukaan (padat) dengan fluida yang berkontak langsung dengan permukaan tersebut - Transfer energi karena aliran fluida (adveksi). - Gerakan random molekul fluida (difusi atau konduksi) ▪ Tujuan studi konveksi : memahami mekanisme fisik konveksi dan menentukan laju perpindahan panas konveksi. Dr. Adi Winarta
  • 3. KALOR MEKANISME FISIK PERPINDAHAN KONVEKSI Konduksi dan konveksi keduanya memerlukan keberadaan medium (perantara) material (gas, cair, padat). Akan tetapi pada konveksi, mediumnya berupa fluida (gas atau cairan) yang bergerak. Konveksi melibatkan Gerakan Fluida (Forced and Natural) Perpindahan kalor yang melalui medium padat selalu konduksi. Perpindahan kalor melalui medium fluida adalah konveksi, yang mana fluida ini bergerak dalam jumlah besar (secara makroskopik) molekul, sedangkan pada konduksi, kondisi ini tidak terjadi. Sehingga, konduksi dapat dikatakan sebagai kasus yang sederhana dari konveksi, karena hanya berhubungan dengan fluida yang tidak bergerak. Dr. Adi Winarta
  • 4. KONVEKSI ▪ Transfer energi terdiri atas 2 mekanisme: ✓ Transfer akibat gerakan pada level molekuler (random) ✓ Transfer akibat gerakan pada level fluida (makroskopik, kelompok besar molekul) ▪ Jika transfer energi hanya karena gerakan fluida adveksi (advection) ▪ Kasus konveksi yang akan ditinjau ▪ Perpindahan panas antara fluida yang mengalir dengan permukaan benda padat yang membatasinya saat temperatur keduanya berbeda. Dr. Adi Winarta
  • 5. KONVEKSI o Diklasifikasikan berdasarkan kondisi aliran fluida ▪ Konveksi Paksa (Forced Convection): Aliran fluida dibangkitkan dari luar (fan, pompa, atau gerakan angin ▪ Konveksi alamiah/bebas (natural/free convection): aliran fluida karena gaya apung (Buoyancy Force) ▪ Pendidihan dan Kondensasi (Boiling dan Condensation): terdapat pengaruh perubahan kalor laten (perubahan fasa fluida, dari cair ke uap atau uap ke cair) o Konveksi Gabungan Paksa dan Alamiah: Jika kecepatan fluida karena pengaruh dari luar (fan, blower dll) sama dengan kecepatan aliran akibat pengaruh gaya apung (Buoyancy) Dr. Adi Winarta
  • 7. Newton’s law of cooling MEKANISME FISIK PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI Dr. Adi Winarta 6.1 6.2 fluks kalor (watt/m2) kalor (watt)
  • 8. PERSAMAAN KONVEKSI ሶ 𝑞=ℎ 𝑇𝑠 − 𝑇∞ atau ሶ 𝑞=ℎ 𝑇∞ − 𝑇𝑠 kondisi ini hanya menyatakan bahwa kalau kalor ditransfer dari fluida ke permukaan maka (𝑇∞ − 𝑇𝑠) sebaliknya kalua kalor ditransfer dari permukaan ke fluida (𝑇𝑠 − 𝑇∞) Nilai h ini yang menjadi fokus pembelajaran mengenai konveksi. Nilai h tergantung pada kondisi lapisan batas yang terjadi pada geometri permukaan, gerakan fluida, sifat-sifat thermodinamika dan transport. Dr. Adi Winarta 6.1 6.2 fluks kalor (watt/m2) kalor (watt)
  • 9. Perpindahan panas dari permukaan obyek padat menuju lapisan fluida yang berdekatan dengan permukaan adalah murni secara konduksi, karena lapisan fluida tersebut dalam kondisi tidak bergerak sama sekali sehingga dapat diekpresikan dengan persamaan sehingga dari kita dapat menyamakan persamaan 6.1 dan 6.3 untuk menentukan koefisien perpindahan kalor konveksi 6.3 KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI Dr. Adi Winarta
  • 10. KOEFISIEN KONVEKSI LOKAL DAN RATA-RATA Misal fluida mengalir diatas permukaan, 𝑇∞ ≠ 𝑇𝑠 Laju perpindahan panas total Atau Misalkan koefisien konveksi rata-rata ത ℎ maka Menyamakan 6.12 dengan 6.11 diperoleh Untuk kasus pada dinding datar, h bervariasi dengan x, maka Koefisien perpindahan kalor konveksi, pada umumnya, bervariasi sepanjang arah aliran (atau sumbu x-). Koefisien konveksi rata-rata (average or mean) untuk sebuah permukaan pada kasus seperti ini ditentukan dengan merata-ratakan dengan benar koefisien konveksi lokal sepanjang are permukaan As atau panjang L. Dr. Adi Winarta
  • 11. Perkembangan profile kecepatan akibat kondisi no-slip pada fluida yang mengalir pada benda tumpul dan plat datar Profile fluida yang mengalir pada plat dari permukaan plat (kecepatan nol) sampai dengan kecepatan aliran bebas (free stream) No-slip condition: Fluida yang kontak langsung dengan permukaan solid akan “lengket/diam” pada permukaan (memiliki kecepatan dV/dt=0) akibat pengaruh gaya viskositas, sehingga disebut no slip Boundary layer (Lapisan Batas): Wilayah aliran yang dekat dengan dengan permukaan solid yang mana pengaruh gaya viskositas masih sangat kuat (significant) sehingga terjadi gradien kecepatan yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa property fluida yang sangat berpengaruh pada no-slip condition dan perkembangan boundary layer (lapisan batas) adalah adalah viscosity (viskositas) PARAMETER-PARAMETER ALIRAN FLUIDA Dr. Adi Winarta
  • 12. Perhatikan bahwa dimensionality aliran juga bergantung pada pemilihan koordinat yang digunakan dan orientasinya. Sebagai contoh, jika kita menganalisa sebuah aliran didalam pipa, bisa dalam 1 dimensi jika menggunakan koordinat silinder,tapi 2-dimensi jika menggunakan koordinat cartesian. Perhatikan bahwa, walaupun dalam aliran yang sangat sederhana pun, kecepatan didalam pipa tidak dapat seragam (uniform) disepanjang penampang pipa akibat pengaruh no-slip condition. Akan tetapi, pada saluran masuk pipa yang bulat sempurna, profil kecepatan dapat dilakukan pendekatan hampir seragam disepanjang pipa, karena kecepatan fluida hampir konstan pada semua radius kecuali didekat permukaan dinding pipa. PARAMETER-PARAMETER ALIRAN FLUIDA Dr. Adi Winarta
  • 13. KLASIFIKASI ALIRAN FLUIDA Viscous atau Viskositas ialah gaya gesek yang merupakan hambatan internal yg terjadi ketika dua permukaan fluida saling bergerak dimana satu lapisan fluida yg bergerak lebih lambat akan memperlambat aliran lapisan fluida yang bergerak lebih cepat, gaya gesek per satuan luas dinamakan tegangan geser (shear stress) memiliki notasi 𝜏 dan satuan (N/m2) 1. Aliran fluida yang mana efek dari viskositas tidak berpengaruh secara signifikan disebut sebagai aliran viscous. 2. Aliran fluida yang viskositasnya dianggap nol sehingga tidak ada gaya gesek yang terjadi disebut frictionless atau aliran inviscid The flow of an originally uniform fluid stream over a flat plate, and the regions of viscous flow (next to the plate on both sides) and inviscid flow (away from the plate).
  • 14. TEGANGAN GESER PADA PERMUKAAN Shear stress (tegangan geser) : Gaya gesek per unit area. Tegangan geser untuk hampir semua fluida proporsional terhadap gradien kecepatan dan dinyatakan sbg persamaan dibawah ini  = viskositas dinamik kg/ms or Ns/m2 or Pas 1 poise = 0.1 Pa  s Fluida yang mengikuti hubungan linear seperti persamaan diatas dinamakan fluida Newtonian. Sebagian besar fluida yang umum seperti air, bbm dan oli termasuk fluida Newtonian. Darah, plastik cair, madu termasuk fluida non Newtonian. Pada beberapa kasus parameter viskositas dinamik per rapat jenis (viskositas kinematic) sangat membantu untuk mengukur hambatan terhadap perubahan bentuk fluida, yang merupakan fungsi dari temperatur. Viskositas kinematik, satuan m2/s or stoke 1 stoke = 1 cm2/s = 0.0001 m2/s
  • 15. TEGANGAN GESER PADA PERMUKAAN Perhitungan tegangan geser menggunakan persamaan dibawah ini sangat tidak praktis (rumit) karena memerlukan data profile kecepatan aliran. Sehingga sebuah pendekatan yang lebih sederhana diturunkan untuk mendapatkan nilai tegangan geser dari data kecepatan free stream (aliran bebas) yakni: dimana 𝐶𝑓 adalah koefisien gesek dimensionless (tanpa dimensi) didapatkan dari table (hasil penelitian), ρ adalah rapat jenis fluida, V kecepatan fluida aliran bebas. Perhitungan gaya gesek diberikan pada rumus dibawah: As merupakan luas permukaan area. Dr. Adi Winarta
  • 16. Dr. Adi Winarta TEGANGAN GESER PADA ALIRAN FLUIDA Aliran fluida dapat kita anggap seperti tumpukan berlapis-lapis yang parallel satu sama lainnya. Ketika aliran fluida ini mulai kontak dengan permukaan solid maka aliran yang paling bawah (tanda panas merah) akan memiliki kecepatan nol. Lapisan ini akan memperlambat (memberikan tegangan geser) lapisan fluida diatas, sampai pada lapisan dimana pengaruh perlambatan ini tidak lagi signifikan disebut sebagai lapisan batas kecepatan (velocity boundary layer) yg ditunjukkan oleh panah kuning.
  • 17. External flow: Aliran fluida diatas permukaan seperti plat, pipa, kabel yang tidak dibatasi lagi pada sisi lainya oleh permukaan apapun. Internal flow: Aliran fluida yang mengalir didalam pipa atau ducting yang sepenuhnya dibatasi oleh permukaan padat. ▪ Air yang mengalir didalam pipa adalah contoh aliran internal, dan aliran udara disekitar bola tenis yang melayang adalah contoh aliran eksternal. ▪ Aliran fluida pada ducting disebut open channel aliran kanal terbuka apabila fluida hanya mengisi Sebagian dari ducting tersebut. ALIRAN INTERNAL VS EKSTERNAL
  • 18. Incompressible flow: Rapat jenis fluida tetap konstan disepanjang aliran (misalnya pada cairan) Compressible flow: Jika rapat jenis fluida berubah selama mengalir (misalnya aliran udara berkecepatan tinggi) Ketika menganalisa roket, pesawat ruang angkasa dan sistem sejenis lainnya yang menggunakan aliran gas berkecepatan tinggi maka aliran biasanya dinyatakan dalam Mach number. Ma = 1 Sonic flow Ma < 1 Subsonic flow Ma > 1 Supersonic flow Ma >> 1 Hypersonic flow c adalah kecepatan suara (speed of sound) yang besarnya 346 m/s pada temperatur kamar di atas permukaan laut. Gas yang mengalir sering dapat didekati sebagai incompressible jika perubahan rapat jenisnya masih dibawah 5 persen, yang biasanya merupakan kasus pada Ma<0,3. Sehingga pengaruh compressibility pada udara dapat diabaikan pada kecepatan dibawah 100 m/detik COMPRESSIBLE VERSUS INCOMPRESSIBLE FLOW Aliran fluida diklasifikasikan pada aliran fluida mampu mampat (compressible) dan tidak mampu mampat (incompressible) tergantung pada variasi perubahan besar massa jenis selama fluida tersebut mengalir. Massa jenis dari cairan (liquid) secara essensial nilainya relatif konstan dibandingkan pada aliran fluida incompressible
  • 19. Laminar, transitional, and turbulent flows. LAMINAR VERSUS TURBULENT FLOW Aliran laminar adalah aliran yg fluidanya begerak secara teratur yang dapat dikarakterisasi sebagai aliran streamline (berlapis-lapis) yang halus. Contoh aliran fluida yang memiliki kekentalan tinggi seperti olie pada kecepatan yang relative lambat. Aliran Turbulen adalah aliran fluida yang sangat tidak teratur yang terjadi pada kecepatan yang tinggi dan dapat dikarakteristikan pada alirannya didominasi oleh fluktuasi kecepatan dengan gerak acak dan bergolak. Misalnya aliran fluida dengan kekentalan rendah seperti udara di terbuka Aliran transisi aliran yang berubah- ubah pada kondisi laminar dan turbulent dalam selang waktu yang tidak lama. Dr. Adi Winarta
  • 20. Forced flow:.Aliran fluida yang mengalir di atas suatu permukaan akibat dorongan peralatan eksternal seperti pompa atau kipas angin/blower/fan. Natural flow: Gerakan fluida yang ddisebabkan fenomena alami seperti gaya apung, yang terjadi akibat perbedaan temperatur suatu fluida. Bagian fluida yang lebih tinggi temperaturnya (dan dengan demikian lebih ringan karena rapat jenisnya lebih kecil) akan naik sedangkan bagian yang lebih dingin akan turun (memiliki rapat jenis yang lebih besar). In this schlieren image, the rise of lighter, warmer air adjacent to her body indicates that humans and warm-blooded animals are surrounded by thermal plumes of rising warm air. NATURAL (OR UNFORCED) VERSUS FORCED FLOW Dr. Adi Winarta
  • 21. ▪ Istilah steady menyatakan tidak berubah seiring waktu pada titik tertentu. ▪ Kebalikan steady adalah transient ▪ Unsteady sebenarnya bukan kebalikan dari steady ▪ Istilah uniform (seragam) menyatakan tidak berubah oleh lokasi sepanjang wilayah tertentu (wilayah yang ditentukan). ▪ Istilah periodic merujuk pada aliran unsteady yang berosilasi pada simpangan yang steady ▪ Banyak peralatan seperti turbin, compressors, boilers, condensers dan heat exchangers beroperasi untuk periode yang sangat Panjang pada kondisi yang sama, dan dapat diklasifikasikan sebagai peralatan steady- flow devices. STEADY VERSUS UNSTEADY FLOW Steady Dr. Adi Winarta
  • 22. KONSEP STEADY FLOW Dr. Adi Winarta Konsep steady flow seperti yang dijelaskan sebelumnya musti dipahami secara baik. Sebagai contoh, misal kita amati sebuah selang taman seperti pada gambar disamping. Selang taman menggunakan konstruksi konsep nozzle. Seperti yang kita ketahui pada nozzle terdapat perubahan kecepatan air masuk dan air keluar. Sehingga terjadi percepatan laju aliran air. Sedangkan pada konsep “steady flow” parameternya (misalnya kecepatan) tidak berubah seiring waktu. Anda mungkin berpikir bahwa pada nozzle diatas tidak terjadi kondisi steady flow karena terjadi perubahan kecepatan. Hal ini tidaklah benar, pada nozzle juga dapat terjadi kondisi steady flow, karena steady yang dimaksud adalah kondisi percepatan di titik 1 masuk dan titik keluar 2 adalah sama dan tidak terjadi perubahan bukan perubahan kecepatan disepanjang kontruksi nozzle. 1 2
  • 23. KONVEKSI ▪ Terbentuk dua lapisan batas: - Lapisan Batas Kecepatan (Velocity Boundary Layer) - Lapisan Batas Thermal (Thermal Boundary Layer) Jika 𝑇∞ < 𝑇𝑠 maka panas mengalir dari permukaan solid ke fluida yang mengalir Dr. Adi Winarta
  • 24. KONVEKSI ▪ Transfer panas/kalor ditopang oleh dua mekanisme yakni gerakan random molekuler dan gerakan fluida. ▪ Kontribusi gerakan random molekular dominan pada daerah dekat permukaan dan interface. ▪ Kontribusi pada gerakan fluida dapat dilihat dari transfer panas ke daerah diluar lapisan batas. Dr. Adi Winarta
  • 25. VELOCITY BOUNDARY LAYER VELOCITY BOUNDARY LAYER (Lapisan batas kecepatan) : Wilayah aliran diatas permukaan plat yang dibatasi oleh 𝛿(𝑥) dimana efek viskositas akibat gaya geser masih terasa. Sehingga pada bagian ini terjadi gradien kecepatan dari kecepatan fluida nol pada no-slip condition sampai kecepatan aliran bebas pada batas velocity boundary layer. Ketebalan lapisan batas kecepatan, umumnya didefinisikan sebagai jarak y dari permukaan dimana u = 0.99V. Garis hypothetical u = 0.99V membagi aliran fluida menjadi dua wilayah (region) yakni: Boundary layer region: Wilayah dimana efek viskositas dan perubahan kecepatan signifikan. Irrotational flow region: Efek gesekan diabaikan dan kecepatan aliran relatif konstan. BOUNDARY LAYER REGION IRROTATIONAL FLOW REGION
  • 26. LAPISAN BATAS KECEPATAN (VELOCITY BOUNDARY LAYER) ▪ Kecepatan nol pada permukaan ▪ Diatas 𝑦 = 𝛿𝑥 efek perlambatan kecepatan akibat tegangan geser pada permukaan tidak terjadi (irrotational flow region) ▪ Semakin besar x, kecepatan fluida arah x semakin besar sampai mendekati u∞ 𝑢∞ adalah kecepatan aliran bebas (free stream fluid flow) ▪ Tebal lapisan batas kecepatan 𝛿 = nilai y saat 𝑢 = 0,99 ∙ 𝑈∞ ▪ Karakteristik aliran fluida: - Lapisan tipis dimana gradient kecepatan dan tegangan geser besar - Daerah diluar lapisan batas
  • 27. LAPISAN BATAS KECEPATAN (VELOCITY BOUNDARY LAYER) ▪ Semakin besar x, maka penetrasi viskositas semakin besar - Lapisan batas makin besar - Disebut juga lapisan batas kecepatan ▪ Lapisan batas kecepatan ini sangat penting untuk kasus konveksi ▪ Untuk aliran eksternal ▪ Untuk fluida Newtonian ▪ Didalam lapisan batas kecepatan, gradient kecepatan berubah seiring x Dr. Adi Winarta
  • 28. LAPISAN BATAS THERMAL (THERMAL BOUNDARY LAYER) ▪ Terjadi jika temperatur fluida aliran bebas (𝑇∞) berbeda dengan temperatur permukaan benda solid (𝑇𝑠) - ada transfer kalor (energi) dari fluida ke permukaan atau sebaliknya ▪ Tebal lapisan batas thermal (𝛿𝑡): nilai y saat 𝑻𝒔−𝑻 𝑻𝒔−𝑻∞ =0,99 atau 𝑇 − 𝑇𝑠 = 0,99 𝑇∞ − 𝑇𝑠 ▪ Semakin besar x (semakin panjang), efek perpindahan panas semakin masuk ke aliran bebas - 𝛿𝑡 makin besar (tinggi) dari permukaan solid ▪ Pada sembarang x dari titik terdepan, perpindahan panas lokal:
  • 29. LAPISAN BATAS THERMAL (THERMAL BOUNDARY LAYER) Dari hukum Newton Menggabungkan persamaan 6.3 dan 6.4 Kondisi didalam lapisan batas mempengaruhi perpindahan panas lewat Dr. Adi Winarta
  • 30. PRANDTL NUMBER Ketebalan relative antara lapisan batas kecepatan dan lapisan batas thermal dijelaskan dengan sangat baik dengan angka tak berdimensi (dimensionless number) parameter yakni Prandtl number. Prandtl Number (Angka Prandtl) menjadi penghubung antara medan kecepatan (ditunjukkan oleh lapisan batas kecepatan dan medan temperatur (lapisan batas thermal) Angka Prandtl untuk gas adalah 1 yang mengindikasikan momentum dan panas/kalor berpindah melalui fluida pada kecepatan yang sama. Contoh udara. Panas/Kalor akan menyebar (berdifusi) sangat cepat (Pr << 1) (pada logam cair (misalnya besi cair) dan sangat lambat pada minyak (Pr >> 1) relative terhadap momentum aliran. Sehingga lapisan batas thermal lebih tebal pada aliran logam cair dan lebih tipis pada minyak jika dibandingkan dengan lapisan batas kecepatannya. Dr. Adi Winarta
  • 31. NUSSELT NUMBER Perpindahan kalor melalui lapisan fluida dengan ketebalan L & beda temperatur T. Pada konveksi, Angka Nusselt sangat sering digunakan untuk melakukan perhitungan koefisien perpindahan kalor (h) sehingga Angka Nusselt ( Nuselt number) merupakan salah satu angka tak berdimensi (dimensionless number) yang sangat penting. Lc characteristic length Angka Nusselt mewakili peningkatan perpindahan kalor melalui lapisan fluida sebagai hasil konveksi jika dibandingkan dengan konduksi pada lapisan fluida yang sama. The larger the Nusselt number, the more effective the convection. Sehingga, semakin besar angka Nusselt berarti konveksi yang terjadi semakin efektif dibandingkan dengan konduksi. Angka Nusselt Nu = 1 untuk lapisan fluida menyatakan bahwa perpindahan kalor yang terjadi pada lapisan fluida tersebut sama dengan konduksi murni. Dr. Adi Winarta
  • 32. Laminar, transitional, and turbulent flows. LAMINAR VERSUS TURBULENT FLOW Aliran laminar adalah aliran yg fluidanya begerak secara teratur yang dapat dikarakterisasi sebagai aliran streamline (berlapis-lapis) yang halus. Contoh aliran fluida yang memiliki kekentalan tinggi seperti olie pada kecepatan yang relative lambat. Aliran Turbulen adalah aliran fluida yang sangat tidak teratur yang terjadi pada kecepatan yang tinggi dan dapat dikarakteristikan pada alirannya didominasi oleh fluktuasi kecepatan dengan gerak acak dan bergolak. Misalnya aliran fluida dengan kekentalan rendah seperti udara di terbuka Aliran transisi aliran yang berubah- ubah pada kondisi laminar dan turbulent dalam selang waktu yang tidak lama. Dr. Adi Winarta
  • 33. REYNOLDS NUMBER Transisi dari aliran laminar ke turbulent bergantung pada geometry, kekasaran permukaan solid, kecepatan aliran fluida, temperatur permukaan, and jenis fluida yang mengalir Angka Reynold adalah angka tak berdimensi yang digunakan untuk menentukan aliran tersebut masuk pada regime apa (laminar, transisi atau turbulent). Sehingga secara hakiki Angka Reynold ini merupakan ratio dari gaya inersia dan gaya viskos Angka Reynolds dapat dilihat sebagai ratio gaya inersia terhadap gaya viskos yang bekerja pada suatu aliran fluida. V=kecepatan rata-rata Lc=Panjang karakteristik v=viskositas kinematic µ=viskositas dinamik Critical Reynolds number, Recr: Angka Reynolds pada saat aliran mulai menjadi turbulent. Nilai critical Reynolds pastinya berbeda untuk tiap geometri dan kondisi aliran yang berbeda. Pada Angka Reynolds yang tinggi, gaya inersia (yang proporsional dengan rapat jenis fluida dan kecepatan kuadrat dan Panjang karakteristik kuadrat) lebih dominan dibandingkan gaya viskositas, sehingga gaya viskos ini tidak dapat meredam fluktuasi acak dari aliran fluida ini, yang menyebabkan aliran turbulent. Pada Angkat Reynolds yang rendah, gaya viskos cukup kuat menahan fluktuasi aliran fluida (salah satunya karena kecepatan fluida yang cukup rendah) sehingga aliran bersifat laminar dan aliran fluida tetap teratur (laminar). Dr. Adi Winarta
  • 34. HEAT AND MOMENTUM TRANSFER IN TURBULENT FLOW Sebagian besar aliran yang ditemui pada praktek rekayasa adalah turbulent, sehingga penting untuk memahami bagaimana turbulent mempengaruhi tegangan geser dan perpindahan kalor. Namun, aliran turbulent memiliki mekanisme yang sangat rumit yang didominasi oleh fluktuasi acak dan teori mengenai turbulen sampai saat ini pu belum sepenuhnya dapat dimengerti. Sehingga, Analisa aliran turbulent sangat banyak mengandalkan korelasi data empirik* dan semi empirik* untuk berbagai situasi. Aliran turbulent dikarakterisasi dengan fluktuasi cepat dan tidak beraturan dari region fluida yang berputar dimanakan eddies, disepanjang aliran. Fluktasi eddies ini memberikan mekanisme tambahan untuk transfer momentum dan energi. Eddies yang berputar ini mengantarkan massa, momentum dan energi ke bagian region fluida lainnya lebih cepat dibandingkan difusi molekuler, sehingga secara signifikan menaikkan transfer energi, massa dan momentum. Aliran turbulent selalu diasosiasikan dengan nilai gesekan yang lebih tinggi akan tetapi juga memberikan koefisien perpindahan kalor dan massa yang lebih tinggi juga. Dr. Adi Winarta korelasi empiric=rumus empiric adalah rumus atau korelasi yang diturunkan dari data penelitian
  • 35. SOLUSI PERSAMAAN KONVEKSI UNTUK PLAT DATAR Dr. Adi Winarta The conservation of mass principle is simply a statement that mass cannot be created or destroyed during a process and all the mass must be accounted for during an analysis. In steady flow, the amount of mass within the control volume remains constant, and thus the conservation of mass can be expressed as Persamaan kontinuitas atau keseimbangan massa untuk aliran steady 2 dimensi dengan fluida yang memiliki rapat jenis yang konstan PERSAMAAN KONTINUITAS
  • 36. Dr. Adi Winarta PERSAMAAN KONSERVASI MOMENTUM This is the relation for the conservation of momentum in the x-direction, and is known as the x-momentu equation.
  • 37. Dr. Adi Winarta PERSAMAAN KONSERVASI ENERGI Then the energy equation for the steady two-dimensional flow of a fluid with constant properties and negligible shear stresses is obtained by
  • 38. SOLUSI PERSAMAAN KONVEKSI PADA PLAT DATAR dengan kondisi batas: penyelesaian persamaan diatas menghasilkan rumus untuk 1. Menghitung ketebalan lapisan batas kecepatan (velocity boundary layer): dgn nilai 𝑅𝑒𝑥 = 𝑢∞∙𝑥 𝜈 =kecepatan aliran bebas fluida;𝜈 = viskositas kinematik fluida 2. Menghitung koefisien gesek pada lokasi x 𝐶𝑓,𝑥 = koefisien gesek; 𝜌 = rapat jenis fluida; 𝑉 = 𝑢∞=kecepatan aliran bebas
  • 39. Dr. Adi Winarta KOEFISIEN GESEK DAN KONVEKSI
  • 40. Dr. Adi Winarta Angka Nussel persamaan empirik C adalah konstanta tergantung pada geometri dan untuk geometri biasanya diberikan pada tabel Ketebalan lapisan batas kecepatan (velocity boundary layer) Koefisien gesek local x Angka Nusselt local x Tebal lapisan batas thermal (thermal boundary layer) RANGKUMAN SOLUSI